Perspektif Kewirausahaan
Disusun oleh:
Firmansyah D071181003
Rofifah Rasul D071181015
Zalza Saphira AN. D071181024
Deni Anugrah Pakio D071181315
Nur Idawati Maulidan D071181511
Gowa
2019
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Syamsul Bahri, M.Si,
IPU selaku dosen mata kuliah kewirausahaan yang telah membimbing dan juga
memberi kepercayaan kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Terima kasih
juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah memberi bantuan dan dukungan
dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah kewirausahaan ini dapat
bermanfaat adanya untuk kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
- Bagaimana penjelasan mengenai cara untuk membuka wawasan bagi para
lulusan perguruan tinggi tentang alternatif lain selain mencari kerja?
- Bagaimana penjelasan mengenai manfaat kewirausahaan bagi negara,
mahasiswa, dan lingkungannya?
- Bagaimana membuka pola pikir mahasiswa tentang entrepreneurship
sebagai benang merah pengetahuan, skill, keterampilan, dan hal-hal yang
mahasiswa/i miliki?
- Bagaimana penjelasan mengenai fakta bahwa entrepreneurship bukan
sekadar tren tetapi telah menjadi kebutuhan mahasiswa untuk meraih
kesuksesan?
5
- Mengetahui penjelasan mengenai manfaat kewirausahaan bagi negara,
mahasiswa, dan lingkungannya
- Mengetahui penjelasan mengenai cara membuka pola pikir mahasiswa
tentang entrepreneurship sebagai benang merah pengetahuan, skill,
keterampilan, dan hal-hal yang mahasiswa/i miliki
- Mengetahui penjelasan mengenai fakta bahwa entrepreneurship bukan
sekadar tren tetapi telah menjadi kebutuhan mahasiswa untuk meraih
kesuksesan
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
ekonomi Indonesia yang mampu mengatasi tingkat pengangguran pasif maupun
aktif dan pada akhirnya mampu mengatasi tingkat kemiskinan yang absolut atau
permanen.
Bila satu orang lulusan perguruan tinggi menjadi wirausaha, maka
kemungkinan ia akan mencari temannya sebagai partner dan mungkin salah satu
temannya akan diajak untuk menjadi karyawan (bekerja padanya). Jika jumlah
lulusan yang menjadi wirausaha adalah 10% maka yang akan bergabung
dengannya menjadi 20% (satu partner dan satu karyawan). Dengan demikian,
jumlah pencari kerja angkatan tahun tersebut otomatis berkurang 30%.
Seandainya sebagian kecil saja lulusannya yang berpikiran sama, wirausaha
bisa menjadi cara dan alternatif untuk mengurangi tingkat pengangguran yang
sekarang ini cukup tinggi.
8
harus memiliki wirausahawan 2% dari total penduduknya. (sumber: kompas,
September 2008)
Mindset atau pola pikir itu sangat penting. Data Young Biz Indonesia
menyebutkan hampir 10% dari 110 tenaga kerja (angkatan kerja) di Indonesia
adalah pengangguran. Setiap tahun lulusan perguruan tinggi dan sederajat
berjumlah jutaan. Hampir sebagian besar dari lulusan itu berorientasi mencari
kerja. Itupun belum ditambah dengan lulusan tahun sebelumnya yang
jumlahnya jutaan dan masih belum mendapatkan pekerjaan. Hal ini bila
diibaratkan dengan sebuah kolam ikan (pasar tenaga kerja) yang sudah penuh
dengan jutaan ikan dengan makanan (kebutuhan tenaga kerja) yang sedikit
tetapi setiap tahunnya dimasukkan ikan (pencari kerja) yang baru. Sukses
berarti berubah. Maka, marilah berubah atau Anda akan tetap menjadi pencari
kerja abadi ingat, kewirausahaan merupakan salah satu alternative bagi anda
selain mencari kerja. Oleh sebab itu, persiapkan sekoci anda sedini mungkin
dengan mempelajari, menguasai, dan memamahami ilmu kewirausahaan.
Niscaya, kewirausahaan suatu saat menyelamatkan hidup dan karir anda.
9
3. Agar sukses di dunia kerja atau usaha, tidak cukup orang hanya pandai
bicara. Yang dibutuhkan adalah bukti nyata/realitas. Oleh karena itu,
kewirausahaan adalah ilmu nyata yang bisa mewujudkannya.
4. Memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi lokomotif peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia
5. Meningkatkan pendapatan keluarga dan daerah yang akan berujung pada
kemajuan ekonomi bangsa.
6. Membudayakan sikap unggul, perilaku positif, dan kreatif.
7. Menjadi bekal ilmu ntuk mencari nafkah, bertahan hidup, dan berkembang.
10
demikian, hanya ada satu jalan yang tersisa untuk mereka, yaitu mencari
pekerjaan yang enak dengan gaji besar.
Dapat disimpulkan bahwa para lulusan atau entrepreneur muda belum bisa
menerapkan keterampilan kewirausahaan karena hanya mengandalkan salah
satu spesialisasi pengetahuan yang telah mereka dapatkan di bangku kuliah. Hal
itu membuat mereka yang ingin bekerja dan membangun bisnis itu secara tidak
langsung wawasannya sudah dibentuk terlebih dahulu menjadi tenaga spesialis
di bidangnya masing-masing sehingga banyak yang gagal dalam bisnis, padahal
untuk sukses harus lebih dari itu.
Selain itu ada dua faktor yang menyebabkan entrepreneur-entrepreneur di
Indonesia bisa meraih kesuksesan. Pertama, tempaan waktu dan kerja keras
yang tidak kenal menyerah. Kedua, modal yang cukup dan terus-menerus
dikucurkan dana dan akhirnya sukses.
11
perguruan-perguruan tinggi itu tidak sekadar mengantar para lulusannya
mendapatkan nilai yang tinggi di setiap bidang studi (sebagai parameter
kualitasnya agar para lulusannya bisa direkrut oleh perusahaan-perusahaan
terkemuka) melaikan harus lebih daripada itu. Perguruan-perguruan tinggi
harus mulai mencetak para lulusan yang tidak sekadar menjadi job seeker, tetapi
mencetak para entrepreneur muda yang berbekal skill, knowledge, concept, dan
strategy yang baik untuk membuat mereka sukses di kemudian hari. Perguruan-
perguruan tinggi harus dapat memampukan para lulusannya untuk menciptakan
lapangan kerja baru dan hal ini telah menjadi tren yang patut disimak, didukung,
dan diikuti.
12
para lulusan perguruan tinggi karena yang terjadi justru sebaliknya. Menjadi
interpreneur menjadi pilihan hidup yang menantang dan bagi para tamatan
perguruan tinggi hal ini merupakan ajang pembuktian kepada orang tua, teman,
saudara dan orang lain bahwa mereka bisa sukses. Mengapa? Karena memilih
jalan hidup menjadi pekerja (mencari kerja) setelah dikalkulasikan dengan
matang menunjukkan bahwa seseorang sulit menjadi kaya. Hal itu terjadi
karena incame yang diperoleh terbatas atau dibatasi, sedangkan kebutuhan terus
meningkat. Oleh karena itu daripada mempertaruhkan waktu dan usia, ada suatu
pilihan terus mencari kerja yang baru, melamar dan melamar atau menjadi
seorang interpreneur? Lalu mengapa tidak sekarang saja anda menajdi seorang
interpreneur?. Tahun-tahun lalu yang dipertaruhkan untuk menekuni dunia
kerja juga bahkan menjadi jaminan bagi anda mendapatkan tempat untuk
sukses. Istilahnya saat ini entrepreneurship telah menjadi ajang pembuktian diri
(aktualisasi diri) bagi kalangan muda. Gaya entrepreneur mudah cukup keren,
bergengsi dan trendly. Inilah suatu fenomena baru yang terjadi pada kalangan
muda lulusan perguruan tinngi baik dari luar negeri maupun dalam negeri
khususnya perguruan tinggi terkemuka.
13
professional. Mereka mengimpikan duduk di kursi yang empuk di perusahaan
besar, terkenal dan mempunyai banyak cabang. Namun, melihat kondisi dan
situasi yang cukup ada untuk meraih mimpi itu, sudah saatnya mereka harus
banting stir menjadi yang entrepreneur. Ternyata kesepakatan pun tidak kalah
tingginya. Waktu yang diperlukan untuk meraih kesuksesan juga sama. Malah
tingkat pendapatannya jauh lebih tinggi.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Pengangguran terdidik meningkat disebabkan oleh pengetahuan seseorang
berfokus pada satu titik saja. Maksudnya dalam hidup seseorang perlu
melakukan inovasi, kreasi dan kreativitas agar mampu bersaing dengan
yang lain.
- Kewirausahaan dijadikan sebagai pekerjaan yang menyenangkan.
Meskipun tidak memiliki pengetahuan yang tinggi, semua bisa menjadi
seorang pengusaha, sehingga mengurangi pengangguran yang ada di dunia.
- Kewirausahaan bagi mahasiswa sangatlah bermanfaat. Selain mendapatkan
penghasilan sendiri juga membuat mahasiswa hemat dalam melakukan
aktivitas apapun.
- Pola pikir yang salah mengenai kewirausahaan memang sering kita jumpai.
Mayoritas pengusaha muda menjalankan usahanya dahulu dengan modal
keberanian, kenekatan, langsung dan cenderung ke arah gambling.
- Kesuksesan itu dipilih bukan memilih. Kita dihadapkan oleh banyak pilihan
dan memilih menjadi interpreneur. Salah satu jalan menuju sukses ialah
dengan menjadi seorang pengusaha.
3.2 Saran
Mengembangkan jiwa kewirausahaan dikalangan mahasiswa merupakan salah
satu hal yang penting menjadi kesempatan kerja, pendapatan dan kesejahteraan
bagi setiap orang/individu. Diharapkan agar mahasiswa terlatih melihat sisi
positif suatu sumber daya dan transformasikan menjadi manfaat yang nyata.
Kewirausahaan lebih ditentukan oleh bakat atau karakter individu, atau bawaan
lahir tidak atas proses yang direncanakan.
15
DAFTAR PUSTAKA
iv