ABSTRAK
Fenol merupakan salah satu pollutan yang berbahaya bagi kesehatan dalam air minum.
Kandungan fenol berada di Penelitian ini fokus kepada penghilangan kandungan fenol
yang ada dalam airberada pada rentang 1-2,74 mg/L. Plasma adalah suatu keadaan gas
yang terionisasi, mampu menghasilkan spesies radikal aktif (H+, O-2, dan and OH-) dan
molekul-molekul (H2O2, O3, dan lain-lain) yang memiliki nilai potensial oksidasi tinggi.
Spesies aktif dan molekul ini terbukti efektif dalam mengurangi kandungan senyawa
organik dan mikroorganisme dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk menghilangakan
fenol yang berada dalam air dengan sistem thermal plasma dan memakai metoda radio
frequensi. Penelitian dilakukan dengan sistem batch. Plasma tersebut dihasilkan dengan
mengaplikasikan frekuensi 3,7 MHz melalui reaktor plasma yang terbuat dari kaca
dengan ketebalan 2 mm yang dililit oleh kawat tembaga berukuran 1 mm. Hasil
penelitian terhadap sumber air dari Batang Kuranji Kota Padang menunjukkan bahwa
setelah pemaparan plasma selama 60 menit pengurangan kandungan fenol dalam air
berturut-turut adalah sebesar 78,47%, 70,80% dan 62,41% untuk reaktor berukuran 1, 2
dan 3 inchi. Laju degradasi fenol tertinggi terjadi pada reaktor berukuran 1 inchi yaitu
sebesar 1,54 h-1.
Kata Kunci : Thermal Plasma, Radio-Frekuensi, Spesies Radikal, Fenol dan Pengolahan
Air
15
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
radikal ini terjadi melalui disosiasi sistem batch untuk melihat pengaruh
molekul air yang menurut Tuhu (2010) ukuran dimeter reaktor terhadap
terjadi melalui reaksi seperti di bawah ini. penghilangan senyawa fenol.
• H2O menjadi OH- dan H2
2H2O+2e-→ 2OH- + H2 2. Metodologi Penelitian
• H2O menjadi H2O2
2H2O → H2O2 + 2H+ + 2e- 2.1 Sumber Air
• H2O menjadi O2
2H2O → 4H+ + O2 + 4e- Sampel air yang digunakan berasal dari
air sungai Batang Kuranji Kota Padang
Reaksi oksidasi senyawa organik oleh dengan waktu pengambilan pada tanggal
radikal hidroksil ini telah dikemukakan 15 April 2014 pukul 10.00 WIB dengan
Eckenfelder (2000) seperti berikut. kondisi cuaca cerah.Air sungai ini
merupakan sumber air PDAM Kota
H2O/H+ Padang. Kualitas air sungai pada saat
CaHbOc + d•OH- eCO2 + fH2O
pengambilan sampel ditampilkan pada
Di antara penelitian yang telah dilakukan, Tabel 1.
salah satunya oleh Clements dkk (1987)
Tabel 1. Kualitas Air Sampel
yang mempelajari penggunaan pulsa
Parameter Kualitas
untuk menghasilkan plasma yang Kualitas Air
Satuan
Sampel
dialirkan melalui elektroda dengan pH 7,34
geometri needle-to-plate yang digunakan Kekeruhan NTU 84,85
untuk mengurangi kandungan polutan di TDS mg/L 604
dalam air. Selain itu, Sugiarto dkk (2002) Electrical
mempelajari efisiensi degradasi polutan µS 1200
Conductivity (EC)
organik pada berbagai keadaan luahan Temperatur °C 29,5
(streamer, spark, serta kombinasi antara Fenol mg/L 2,74
streamer dan spark). Joshi dkk (1995)
juga menggunakan fenol sebagai target 2.2 Eksperimen
untuk mempelajari proses reaksi kimia Skema penelitian sistem plasma radio-
dari radikal aktif dengan menggunakan frekuensi (RF) dapat dilihat pada Gambar
reactor plasma needle-to-plate. 1.
Sampel air dimasukkan ke dalam reaktor
Penelitian ini bertujuan untuk plasma yang terbuat dari kaca dengan
mempelajari kemampuan sistem thermal ketebalan 2 mm yang dililit oleh kawat
plasma radio-frekuensi (RF) untuk tembaga berukuran 1 mm. Listrik yang
menghilangkan senyawa fenol dalam air dihasilkan oleh generator plasma RF
sungai. Percobaan dilakukan dengan kemudian dialirkan melewati kawat
Air
sampel
uji
Reaktor Plasma
Probe tegangan
Picoscope
probe arus
-‐
+
Air
bersih Personal
Computer
Pembangkit
plasma
RF
16
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
tembaga dengan frekuensi 3,7 MHz nilai ln (C/C0) versus tdengan
untuk menghasilkan luahan dielektrik menggunakan persamaan berikut.
(dielectric discharge) melewati kawat !
ln = −𝑘𝑡 (2)
!!
tembaga. Luahan ini akan mendisosiasi
molekul air menghasilkan spesies aktif Dimana C0 adalah konsentrasi awal fenol.
yang mampu mengoksidasi senyawa
organik dan membunuh mikroorganisme. 3. Hasil dan Pembahasan
Produk yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan menguji kandungan 3.1 Efek Ukuran Reaktor Plasma
fenol di dalamnya. Terhadap Pengurangan Fenol
% Pengurangan Fenol
78.47 70.80
80
62.41
2.3Analisis 60
40
Analisis fenol dilakukan di Laboratorium
Kesehatan Kota Padang dengan 20
menggunakan aminoantipirin dengan alat 0
spektrofotometer. Kadar fenol yang di 1 inch 2 inch 3 inch
Ukuran Reaktor (Inchi)
ukur antara 0,005 mg/L sampaidengan0,1
mg/L menggunakan panjang gelombang Gambar 2. Efek ukuran reaktor plasma
460 nm dan untuk kadar fenol lebih besar terhadap pengurangan fenol pada frequensi
dari 0,1 mg/L menggunakan panjang 3,7 MHz
gelombang 500 nm.
Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat
Prinsip metode ini adalah semua fenol bahwa nilai efisiensi pengurangan fenol
dalam air akan bereaksi dengan akan menurun dengan semakin
4-aminoantipirin pada pH 7,9 ± 0,1 meningkatnya ukuran reaktor plasma.
dalam suasana larutan kalium ferri Pada frekuensi 3,7 MHz yang
sianida akan membentuk warna merah diberlakukan pada air sampel dalam
kecoklatan dari antipirin. Warna yang reaktor berukuran 1 inchi selama 60
terbentuk diukur absorbansinya pada menit persentase pengurangan fenol
panjang gelombang 460 nm atau 500 nm. adalah sebesar 78,47 %. Sementara itu,
pada reaktor plasma berukuran 2 inchi,
Analisis parameter kualitas air dilakukan pengurangan fenol adalah sebesar
dengan mengukur konduktivitas listrik 70,80%. Peningkatan ukuran reaktor
serta TDS sampel dan produk dengan menjadi 3 inchi memberikan nilai
menggunakan alat digital merk Martini efisiensi pengurangan fenol turun
Instrument. menjadi 62,41%.
17
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
Tabel 2. Laju Degradasi Senyawa Fenol Pada dipengaruhi oleh komposisi, jumlah ion
Frekuensi 3,7 MHz terlalut, salinitas dan suhu (Allan,1995).
Ukuran Reaktor k (h-1) Hasil penelitian menunjukkan
1 inchi 1,54 bahwa peningkatan ukuran reaktor
2 inchi 1,23 plasma akan meningkatkan konduktivitas
3 inchi 0,98 air. Hal ini menunjukkan bahwa ion-ion
yang berasal dari spesies aktif yang
terdapat dalam air jumlahnya akan
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa meningkat akibat kapasitas reaktor yang
laju degradasi senyawa fenol tertinggi ditingkatkan. Reaktor berukuran 3 inchi
berada pada reaktor plasma berukuran 1 akan mengandung ion-ion lebih banyak
inchi dengan nilai k sebesar 1,54 h-1 atau bila dibandingkan dengan reaktor
57% lebih cepat bila dibandingkan berukuran 1 dan 2 inchi.
dengan reaktor berukuran
3 inchi.. Hal ini berarti bahwa degradasi 3.3 Efek Terhadap TDS
senyawa fenol lebih cepat terjadi pada
reaktor 1 inchi. Efek plasma radio-frekuensi (RF)
terhadap jumlah padatan terlarut atau
3.2Efek Plasma Radio-Frekuensi (RF) total dissolved solid (TDS) dapat dilihat
Terhadap EC pada Gambar 4 berikut ini.
Efek plasma radio-frekuensi (RF) 800
terhadap konduktivitas listrik atau 604 554
electrical conductivity (EC) dapat dilihat 600
TDS (ppm)
571
pada Gambar 3 berikut ini. 400 476
1400 200
1300 0
1200 Badan Air 1 inch 2 inch 3 inch
1200
1107
EC (µS)
Awal
1100 Ukuran Reaktor (Inchi)
1140
1000
990 Gambar 4. Efek ukuran reaktor plasma
900
terhadap TDS
800
Badan Air 1 inch 2 inch 3 inch
Awal Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat
Ukuran Reaktor (Inchi) bahwa sistem plasma RF tidak terlalu
mempengaruhi kandungan padatan
Gambar 3. Efek ukuran reaktor plasma
terlarut di dalam sampel air. Nilai TDS
terhadap EC
produk yang dihasilkan masih berada
dalam rentang 470-570 mg/L.
Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat
bahwa semakin besar ukuran reaktor
Secara garis besar, perbandingan antara
plasma maka konduktivitas listrik akan
kualitas air yang dihasilkan melalui
semakin meningkat pula. Konduktivitas
sistem plasma RF dengan air yang
merupakan nilai kandungan ion-ion yang
dihasilkan melalui sistem ultraviolet yang
terdapat dalam air atau ukuran terhadap
umum beredar di pasaran dapat dilihat
konsentrasi total elektrolit dalam air yang
pada Tabel 3 berikut.
berkaitan dengan kemampuan air di
dalam menghantarkan arus listrik.
Semakin banyak garam-garam yang
terlarut maka baik daya hantar arus
listriknya. Perbedaan konduktivitas
18
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
19
Prosiding SNSTL I 2014 ISSN 2356-4938
Padang, 11 September 2014
Eckenfelder, W. Wesley (2000), No.492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
Industrial Water Pollution Control. Persyaratan Kualitas Air Minum.
New York. McGraw Hills Companies.
Sato. M et al., (2007). Decomposition of
Hazmi A., Desmiarti R. Eka PW. (2011). Phenol in Water Using Water
Penghilangan Mikroorganisme dalam SurfacePlasma in Wetted-wall
AirMinum dengan Pulsa Tegangan Reactor. International Journal of
Tinggi. Prosiding SNTK TOPI. Pekan Plasma EnvironmentalScience &
Baru. Hal. DLL03. 13-16. 21-22 Juli. Technology Vol. 1. No. 1.
Joshi A. A. B. R. Locke. P. Arce. W. C. Sugiarto A. T. (2006). Electrical
Finney. (1995). Formation of Discharge dalam Air dan Aplikasinya
HydroxylRadical. Hydrogen Peroxide dalamPengukuran Senyawa Organik.
and Aqueous Electrons by Pulsed Prosiding Seminar Nasional Tenaga
Streamer CoronaDischarge in Listrik dan Mekanik. Bandung.
aqueous solution. J. Hazard Materials.
Tuhu Agung R. Hanry Sutan Winata.
Vol. 44.
(2010). Pengolahan Air Limbah
Peraturan Pemerintah No.28 (2001) Industri TahuDengan Menggunakan
tentang Standar Baku Mutu untuk Air Teknologi Plasma. Jurnal Ilmiah
Baku dan Permenkes RI Teknik Lingkungan Vol.2No. 2 hal
19-28.
20