Anda di halaman 1dari 6

DERET

 Deret ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi
kaidah-kaidah tertentu.
 Bilangan – bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk sebuah deret
dinamakan suku.
Deret dilihat dari jumlah suku Deret dilihat dari segi pola perubahan
bilangan pada suku
1. Deret berhingga 1. Deret hitung
2. Deret tak terhingga 2. Deret ukur
3. Deret harmoni

A. Deret Hitung (DH)


 Deret hitung ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan
penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu
 Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung ini dinamakan
pembeda, yaitu selisih antara nilai-nilai dua suku yang berurutan.
Contoh!
Tentukan pembeda dari suku-suku di bawah ini!
1) 7, 12, 17, 22, 27, … (pembeda = 5)
2) 3, 5, 7, 9, 11, 13, … (pembeda = …)
3) 93, 83, 73, 63, 53, … (pembeda = …)
 Suku ke-n dari deret hitung
Besarnya nilai suku tertentu (ke-n) dari sebuah deret hitung dapat dihitung
melalui sebuah rumus:
Un = a + (n – 1).b
a = suku pertama n = indeks suku
b = pembeda
Contoh!
1) Suku ke–25 dari deret 4, 7, 10, 13, … adalah …
2) Diketahui suku ke–3 dan ke–7 deret hitung berturut–turut 10 dan 26.
Suku ke–10 adalah …
 Jumlah n suku deret hitung
Jumlah sebuah deret hitung sampai dengan suku tertentu adalah jumlah
nilai suku-sukunya, sejak suku pertama sampai dengan suku ke-n yang
bersangkutan.
Sn = 12 n(a + Un) ……………jika a dan Un diketahui

= 12 n(2a + (n – 1)b) ………….. jika a dan b diketahui

Contoh!
1) Jumlah deret hitung 7, 12, 17, 22, 32 sampai suku ke-10 adalah …
2) Diketahui deret hitung dengan suku ke–3 adalah 8 dan suku ke–5 adalah
12. Jumlah 8 suku pertama deret tersebut adalah …

B. Deret Ukur (DU)


 Deret ukur ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan
perkalian terhadap sebuah bilngan tertentu.
 Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah deret ukur dinamakan
pengganda, yakni merupakan hasil bagi nilai suatu suku terhadap nilai
suku di depannya.
Contoh!
Tentukan pengganda dari beberapa deret ukur berikut!
1) 5, 10, 20, 40, 80, … (pengganda = 2)
2) 2, 8, 32, 128, … (pengganda = …)
3) 16, 8, 4, 2, … (pengganda = …)
 Suku ke-n dari deret ukur
Rumus perhitungan suku tertentu dari deret ukur adalah:
Un = arn–1
a = suku pertama n = indeks suku
r = pengganda
Contoh!
1) Suku ke–10 deret ukur 18 , 14 , 12 , 1, … adalah …

2) Suku ke–2 dan suku ke–4 suatu deret ukur berturut–turut adalah 2 dan
18. Suku ke–5 dari deret itu untuk pengganda r > 0 adalah …
 Jumlah n suku deret ukur
Jumlah sebuah deret ukur sampai suku tertentu adalah jumlah nilai
sukunya sejak suku pertama sampai dengan suku ke-n yang bersangkutan.
a(r n 1)
Sn = ………………… jika r > 1
r 1

a(1  r n )
= …………………jika r < 1
1 r
Contoh!
1) Jumlah 10 suku pertama dari deret ukur 5, 10, 20, 40, … adalah …
2) Diketahui deret ukur U2 = 6 dan U5 = 162. Jumlah 6 suku pertamanya
adalah …

C. Deret Dalam Penerapan Ekonomi


 Model Perkembangan Usaha
Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam kegiatan usaha
(produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja, atau penanaman
modal) bertambah secara konstan dari satu periode ke periode berikutnya.
Contoh!
Sebuah perusahaan jamu “roso" menghasilkan 3.000 bungkus jamu pada
bulan pertama produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja dan
peningkatan produktivitas, perusahaan mampu meningkatkan produksinya
sebanyak 500 bungkus setiap bulan. Jika perkembangan produksinya
tetap, berapa bungkus jamu yang dihasilkannya pada bulan kelima?
Berapa bungkus yang telah dihasilkan sampai dengan bulan tersebut?
 Model Bunga Majemuk
Model bunga majemuk merupakan penerapan deret ukur dalam kasus
simpan pinjam dan kasus investasi. Dengan model ini dapat dihitung,
misalnya besarnya pengembalian kredit di masa datang berdasarkan
tingkat bunganya. Atau sebaliknya, untuk mengukur nilai sekarang
dari suatu jumlah hasil investasiyang akan diterima dimasa dating.
Jumlah di masa datang dari suatu jumlah sekarang adalah
Fn = P (1 + i)n
P = Jumlah Sekarang n = jumlah tahun
i = tingkat bunga per tahun
Contoh!
Seorang nasabah meminjam uang di bank sebanyak Rp 5 juta untuk
jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat bunga 2% per tahun. Berapa
jumlah seluruh uang yang harus dikembalikannya pada saat
pelunasan?
Nilai sekarang (present value) dari suatu jumlah uang tertentu di
masa datang adalah:

P
1 .F
1  i 
n

F = Jumlah di masa dating


i = tingkat bunga per tahun
n = jumlah tahun
contoh!
Tabungan seorang mahasiswa akan menjadi sebesar Rp.532.400 tiga
tahun yang akan datang. Jika tingkat bunga bank yang berlaku 10%
per tahun, berapa tabungan mahasiswa tersebut pada saat sekarang
ini?
 Model Pertumbuhan Penduduk
Penerapan deret ukur yang paling konvensional di bidang ekonomi
adalah dalam hal penaksiran jumlah penduduk. Sebagaimana pernah
dinyatakan oleh Malthus, penduduk dunia tumbuh mengikuti pola
deret ukur.
Model Pertumbuhan Penduduk
Pt = P1.Rt-1 dimana R = 1 + r
Ket: P1 = Jumlah pada tahun pertama (basis)
Pt = Jumlah pada tahun ke-t
r = Persentase pertumbuhan per tahun
t = Indeks waktu (tahun)
Contoh!
Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta jiwa pada tahun 1991, tingkat
pertumbuhannya 4% per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota
tersebut pada tahun 2006 !. Jika mulai tahun 2006 pertumbuhannya
menurun menjadi 2,5%, berapa jumlahnya 11 tahun kemudian?.
Latihan!
1. Suku ke–25 dari deret hitung 2, 5, 8, 11, … adalah …
2. Diketahui suku ke–3 dan suku ke–8 suatu deret hitung berturut–turut 7 dan
27. Suku ke–20 deret tersebut adalah …
3. Diketahui suku ke–2 dan ke–5 deret ukur berturut–turut 1 dan 8. Suku ke–11
adalah …

Anda mungkin juga menyukai