Study of Chest Physical Therapy Effect on Full Term Neonates with Primary Pneumonia : A
Clinical Trial Study
Di BANGSAL HCU NEONATUS RSD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Anak
Program Profesi Ners XXI
Disusun Oleh :
TITLE
Title 1 Study of Chest Physical Therapy Effect on Full
Term Neonates with Primary Pneumonia: A Clinical
Trial Study
ABSTRACT
Structured summary 2 Latar belakang
Empat puluh persen pneumonia selama masa kanak-
kanak membutuhkan rawat inap. Pneumonia
menyumbang 10% dari 1.2 juta kematian neonatus
di seluruh dunia setiap tahunnya. Salah satu
penanganan modalitas pemulihan pneumonia pada
neonatus adalah terapi fisik dada yang berfungsi
mencegah penumpukan sekret, meningkatkan
perpindahan sekret pada jalan napas, membantu
ventilasi paru-paru dan meningkatkan efisiensi
sirkulasi oksigen.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
efek terapi terapi fisik dada terhadap durasi
penggunaan ventilasi mekanik atau oksigenasi,
durasi yang dibutuhkan untuk perbaikan klinis,
durasi untuk pemberian makan oral dan durasi rawat
inap pada full term neonatus dengan pneumonia
primer.
Sample
Sampel penelitian adalah 60 neonatus yang berusia
1-6 hari dan menderita pneumonia primer dan
dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU),
Universitas Minia Mesir.
Kesimpulan
Ada perbedaan yang signifikan antara kelompok
neonatus yang menerima perawatan medis dan
kelompok neonatus yang menerima perawatan
medis rutin plus terapi fisik dada mengenai durasi
yang dibutuhkan untuk ventilasi mekanik dan / atau
oksigen (p <0,045), durasi yang dibutuhkan untuk
perbaikan klinis (p <0,042), durasi yang dibutuhkan
untuk pemberian makanan oral (p <0. 035) dan
durasi rawat inap (p <0. 031).
INTRODUCTION
Rationale 3 Pneumonia merupakan penyebab penting morbiditas
dan mortalitas neonatal di negara berkembang
dimana penyakit ini turut menyumbang 10% dari
1.2 juta kematian neonatus di seluruh dunia setiap
tahunnya. Neonatus dengan pneumonia mengalami
gejala takipnea (laju pernapasan > 60x/menit), suara
napas seperti mendengus, pernapasan cuping hidung
dan sianosis disebabkan ketidakefektifan jalan
napas. Penanganan neonatus dengan pneumonia
yang dirawat inap dilakukan dengan cara pemberian
antibiotik dosis kuat dan terapi modalitas terapi fisik
dada untuk membersihkan jalan napas dari hasil
sekresi yang berlebihan.
Objectives 4 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah 60 neonatus yang
didiagnosis menderita pneumonia dengan rentang
usia 1-6 hari setelah kelahiran dan dirawat di NICU
RS Universitas Minia Mesir.
Intervensi
Intervensi yang diberikan adalah berupa pemberian
terapi fisik dada dengan cara pasien diposisikan
postural drainase kemudian diperkusi secara manual
dengan 3 jari atau alat perkusi khusus untuk
neonatus pada bagian dada.
Desain Penelitian
Desain penelitian pada jurnal ini adalah prospective
blindfold clinical trial dengan membandingkan efek
pemberian terapi fisik dada pada dua kelompok
penelitian: yang pertama (kelompok I) termasuk 30
neonatus full-term penderita pneumonia primer yang
menerima perawatan rutin dan kelompok lain
(kelompok II) termasuk 30 neonatus full-term
penderita pneumonia yang menerima perawatan
rutin yang sama ditambah terapi fisik dada selama
periode Februari 2016 hingga Mei 2017.
Hasil
Terdapat hasil yang signifikan dari durasi
penggunaan ventilasi mekanik atau alat bantu
oksigenasi, durasi yang dibutuhkan untuk perbaikan
klinis, durasi yang dibutuhkan untuk pemberian
makanan oral dan durasi rawat inap pada kelompok
II
Rationale Intervensi Chest therapy dalam artiluas adalah teknik yang
membantu menghilangkan sekresi (secretions) di
saluran pernafasan dan meningkatkan fungsi
pernafasan serta mencegah collapse pada paru-paru.
Terapi ini digunakan untuk memperbaiki efisiensi
kerja sistem pernafasan yang didalamnya terdiri dari
Postural Drainage, Percussion, Chest Vibrasi.
Pemberian chest therapy memberikan manfaat
untuk membersihkan jalan nafas, sehingga sirkulasi
O2 dan CO2 kembali untuk masuk dalam batas
normal (Claire et al., 2009).
Terapi fisik dada dilakukan untuk membersihkan
sekresi, mencegah akumulasi sisa-sisa sekresi,
meningkatkan mobilisasi sekresi saluran udara dan
membantu ventilasi paru-paru pada bayi baru lahir
dengan masalah pernapasan dan dapat juga
meningkatkan efisiensi dari ventilasi dan
pengiriman oksigenasi sehingga dapat
meminimalkan komplikasi pneumonia primer pada
neonatus.