DERAJAT KESEHATAN
Gambar IV. 1
Angka Harapan Hidup (AHH) Penduduk
Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2013 – 2016
70.20
70.00 70.14
70.03
69.80 69.70 69.73
69.60
69.40
2013
2014
2015
2016
Gambar IV. 2
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2013 – 2016
65.5
65.13
65
64.5
64.44
64 64.07
63.63
63.5
63
62.5
2013 2014 2015 2016
AKB
9
8 7.8
7 6.8
6
4 AKB
3
2.5
2
1.3
1
0
2013 2014 2015 2016
Berdasarkan Definisi Operasional dari kematian bayi itu sendiri terdiri dari
neonatal, sedangkan dalam pencatatan dan pelaporan neonatal terpisah dari
bayi. Jumlah kematian bayi dan neonatal di kabupaten sukabumi tahun 2016
tercatat sebanyak 232 (5,0/ 1.000 kelahiran hidup) kematian neonatal dan
318 (6,8/ 1.000 kelahiran hidup) untuk kematian bayi dengan jumlah bayi
menurut estimasi sebanyak 43.668 bayi.
Jumlah kematian bayi tertinggi di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2016
tercatat ada di wilayah Puskesmas Lengkong sebayak 18 kematian bayi,
Puskesmas Limbangan sebanyak 12 kematian bayi, Puskesmas
Jampangkulon, Puskesmas Cikembar, Puskesmas Kadudampit dan
Puskesmas Cidahu sebanyak 11 kematian bayi sedangkan Puskesmas
Parungkuda dan Puskesmas Selajambe sebanyak 10 kematian bayi. Untuk
lebih jelas bisa dilihat pada tabel 2 Profil Kesehatan ini.
Angka kematian bayi diatas, belum tentu menggambarkan angka
kematian sebenarnya di populasi.
2. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)
Anak Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang
paling hebat dalam tumbuh kembangnya, yaitu usia 12 sampai 59 bulan.
Masa ini merupakan masa yang penting terhadap perkembangan kepandaian
dan pertumbuhan intelektual. Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan,
pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat. Interpretasi Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian
balita umur 0-59 bulan diantara 1.000 kelahiran hidup. Sama halnya dengan
Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita dihitung oleh Badan Pusat
Statistik (BPS).
Berikut adalah gambaran proporsi kematian balita per 1.000 kelahiran
hidup di Kabupaten Sukabumi.
Gambar IV. 4
Proporsi dan Jumlah Kematian Anak Balita di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2013 – 2016
40 40
35 35
30 31
31
25
20 JUMLAH
15 AKABA
10
0.7
5 0.6
0.8
0.7
0
2013
2014
2015
2016
Berdasarkan data diatas, kematian anak balita tertinggi ada di tahun 2014
sekitar 8,4 per 1.000 kelahiran hidup. Berbagai upaya telah dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi anatara lain dengan membentuk Tim
Akselerasi Kematian Ibu dan Bayi, MOU kemitraan bidan paraji, pemantauan
dan pendampingan Ibu hamil (K1) dan lain-lain, sehingga upaya ini
diharapkan bisa menekan kasus kematian ibu dan bayi di tahun-tahun
selanjutnya. Selain upaya yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi dalam menekan kasus kematian ibu dan bayi, letak dan kondisi
geografis antara pasien ibu hamil yang akan berkunujung ke faskes juga
sangat mempengaruhi terhadap perkembangan pasien ibu hamil tersebut,
sehingga dalam hal ini diperlukan kerjasama antara lintas sektor yang terkait
guna menanggulangi masalah ini.
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan kematian yang ada di Seksi
Kesga Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, pada tahun 2016 terdapat
349 kasus kematian balita dengan definisi operasional kematian bayi dan
anak balita
Tabel IV. 5
Jumlah Kasus Kematian Balita Terbanyak Menurut Wilayah
Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
Gambar IV. 6
Proporsi Kematian Ibu Menurut Jenis Kematian
di Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
Ibu Hamil
36,4
Ibu Nifas
64,3
Ibu Bersalin
8,5