Anda di halaman 1dari 6

ANALISA PROSES INTERAKSI

Identitas Klien : Tn. H.


Ruangan : Tenang Pria
Sasaran Komunkasi : Klien (Tn. H)
Lingkungan : Di dalam ruang tenang pria klien, sedang berdiri di dekat pintu.
Deskripsi Klien : Klien dapat berkomunikasi dengan lancar, klien tampak tenang dan duduk santai, menggunakan pakaian seragam
RSJD Sambang Lihum yang bersih, penampilan rapi dan sesuai. Kuku klien pendek bersih, rambut klien terpontong
pendek dan bersih.
Tujuan komunikasi : Membina hubungan saling percaya, mengajarkan cara menarik nafas dalam atau memukul bantal
Hari/ Tanggal/ Jam : Kamis, 15 Juni 2018/ 09.30 WITA
Pertemuan ke :6
Keterangan : P (Perawat) K (Klien)
Komunikasi Verbal Komunikasi non Verbal Analisa Analisa Berpusat Rasional
Berpusat Pada Pada Klien
Perawat
P : “Assalamu’alaikum Selamat P : Kontak mata ada, memandang P : Ingin K mau duduk Salam merupakan
pagi bapak” klien dengan ramah, badan membuka berdampingan dengan kalimat pembuka untuk
K : “Wa’alaikumsalam, selamat condong ke depan, menyodorkan percakapan P memulai suatu
pagi bu.“ tangan untuk bersalaman dengan klien percakapan sehingga
K: memandang P, klien tersenyum dan berharap dapat terjalin rasa
kepada perawat, memberikan dengan sapaan percaya
uluran tangan sederhana P bisa
diterima oleh K
P : “Bapak masih ingat nama P : Tersenyum P mengenal K K menanggapi P Mencoba membuka
ulun ibu siapa?” lebih dalam interaksi dengan
K : “Ibu ayu.” K : Memandang P, mau menjawab perkenalanan
salam dari P, tersenyum ke arah P

P: ”“Bagaimana perasaan bapak P: tersenyum dan ekspresi senang P menanyakan K menanggapi P Mananyakan perasaan
hari ini? Adakah hal yang K : ekspresi wajah kurang senang, kabar K kepada K berfungsi
mengganggu, seperti perasaan kontak mata kurang, mengelus untuk membina
marah atau jengkel? bapak tangannya hubungan saling
sudah mandi? Malam tadi percaya antara P dan K
tidurnya nyenyak?”
K: “perasaan kada tapi nyaman.
Tadi subuh sudah mandi jam
5.30. Tidurnya nyenyak, tadi ada
bemasalah bu”
P : “ nah ada apa pak? Kayapa P : kontak mata ada, tersenyum P ingin K menanggapi Setiap interaksi harus
kalau kita ngobrol aja tentang K : Kontak mata kurang, klien membina pertanyaan perawat berdasarkan kontrak
kejadian tadi? ”bapak mau terlihat menunduk. hubungan saling yang telah dibuat dan
ngobrolnya di mana? Atau mau percaya dengan klien harus di ingatkan
disini saja? kita ngobrolnya K, dan membuat pada kontrak yang
sebentar saja sekitar 10 menit kontrak waktu telah disepakati untuk
ya, bagaimana, apakah bapak kepada K memudahkan serta
bersedia?” mengarahkan proses
K: “Iya, boleh, disini saja.” interaksi

P : “ Kalau ulun boleh tau, P : mempertahankan sikap terbuka P ingin K menanggapi


Pertanyaan menggali
kayapa kejadian tadi pa ?” menggali data pertanyaan perawat untuk menemukan data
K : “Tadi subuh, ulun bekalahi K: kontak mata terkadang adekuat dari k dari klien, alternatif
lawan Tn. M karena pas ulun terkadang tidak. Memandang yang ditawarkan dengan
bediam tiba-tiba dipukulnya lain-lain. Klien memainkan tangan. tidak bersifat memaksa
bedahulu, jadi ulun tebalas”. dan sesuai dengan
kemampuan klien
P: “Jadi begitu ya pak P : Memandang K dan tersenyum P ingin K menanggapi Pertanyaan menggali
kejadiannya. Apakah bapak menggali data pertanyaan perawat untuk menemukan data
masih ingat cara mengontrol K: kontak mata ada, klien sambil dari k. dari klien, alternatif
marah seperti yang pernah ulun menggaruk kepalanya. ditawarkan dengan
ajarkan kemarin? ” tidak bersifat memaksa
K: “sebenarnya ingat bu, tapi dan sesuai dengan
ulun kada sengaja tebalas” kemampuan klien
P: “kalau ibu boleh tau, bapak P: kontak mata ada, tersenyum P mengevaluasi K menanggapi
Cara tarik napas dapat
bisa peragarakan lah cara yang cara mengontrol pertanyaan perawat
membuat pikiran rileks
sudah pernah ibu ajarkan K: kontak mata ada, klien sambil marah dengan dan memeragakan
dan mengurangi rasa
semalam? ” mencontohkan menarik napas tarik nafas dan tindakan marah. Tindakan
K: “inggih bu, caranya menarik dalam dan memukul kasur. memukul kasur. memukul kasur adalah
napas dalam lewat hidung luapan rasa marah yang
menghembuskan lewat mulut, tidak menyakiti orang
dan memukul tilam” lain dan diri sendiri
P: “Nah bagus bapak, begitu P: kontak mata ada, tersenyum P mengingatkan K memperhatikan dan Pertanyaan menggali
cara yang benar dalam K: memandang P sambil kerugian jika menyebutkan untuk menemukan
menyalurkan marahnya. Jadi mengangguk kepala melakukan kerugian melakukan kerugian melakukan
jika bapa merasa marah gunakan tindakan tindakan kekerasan tindakan kekerasan dari
cara yang menarik napas dan kekerasan klien
memukul tilam aja lah pa,
karena jika memukul orang akan
menimbulkan banyak kerugian,
masih ingat kalo pian?”
K: “Inggih bu, bisa kada
dikawani, melukai orang lain,
bisa melukai diri sendiri. Insya
allah kada kaitu lagi ulun”
P: “Inggih pa. Nah bagaimana P: tersenyum dan ekspresi senang P menanyakan K menanggapi P Mananyakan perasaan
perasaannya setelah berbincang- K : kontak mata ada, membalas perasaan k kepada K berfungsi
bincang pak? senyum P setelah kegiatan untuk mempertahankan
K: “ulun merasa lega bu jadinya hubungan saling
dan ingat kembali cara percaya P dan k serta
mengontrol marah”. mengevaluasi k secara
afektif.
P: “Sekarang coba bapak P: tersenyum dan ekspresi senang P mengevaluasi K menanggapi P dan Mengevaluasi k secara
ceritakan kembali apa saja yang K : Kontak mata adekuat, pembicaraan memperagakan kognitif dan
sudah kita lakukan tadi. Coba memperagakan cara menarik napas dan kembali psikomotor
peragakan kembali. Ya bagus dan memukul kasur. mengevaluasi
sekali!”. cara mengontrol
K: “Tadi ibu mengajarkan cara marah dengan
mengontrol marah dengan cara tarik napas dan
menarik nafas dari hidung dan memukul kasur
menghembuskan lewat mulut.
Atau amun kada tahan banar
sarik boleh mukul bantal atau
kasur”.
(Memperagakan mengontrol
emosi dengan cara fisik)
P : “Ya bagus sekali bapak bisa
ingat” nanti jika bapa merasa P: mempertahankan kontak mata P melakukan K menjawab dan
marah dan ingin melakukan dan tersenyum rencana tindak memasukkan latihan Membuat rencana
tindakan kekerasan, maka lanjut ke jadwal kegiatan kegiatan yang telah
gunakan cara tarik nafas dalam K: kontak mata ada, mengangguk harian disepakati berfungsi
atau pukul kasur” “Mari kita untuk klien melakukan
masukkan cara mengontrol aktivitas yang sesuai
marah ke jadwal kegiatan harian
untuk dilatih, jam berapa baoa
maunya?”
K: iya bu, jam 09.00 pagi.
P: “Besok mau lah sekitar jam P: kontak mata ada, tersenyum, P ingin bertemu K menjawab salam P Membuat kontrak
09.30 WITA kita berbincang- bersalaman dengan k lagi dengan k dan mau berjabat berikutnya agar k tahu.
bincang lagi disini? Ulun ingin besok tangan dengan P
mengajarkan tentang obat pak K: tersenyum memandang P
lah. Supaya bapak kada sarik-
sarik lagi. Nah, ulun akhiri dulu
pertemuan kita hari ini, bapak
bagus sekali hari ini mau
berbincang-bincang. Selamat
siang. Jika ada yang bapak
perlukan silahkan datangi saya
ya pak, saya ada disini sampai
pukul 14.30 WITA.
Assalamu’alaikum”
K: “inggih bu,
Wa’alaikumsalam”

Anda mungkin juga menyukai