Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PERTANIAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT

KESEJAHTERAAN PETANI SAYURAN DI DESA SIDOKATON

(Proposal Penelitian )

Oleh :

Nama : Agung Rachmat Bachtiar

NPM : 1653034004

Dosen Pengampu : Dr. Trisnaningsih, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa Sidokaton adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Gisting,

Kabupaten Tanggamus. Memiliki kondisi tanah yang subur dan

mempunyai suhu yang dingin, sehingga di Desa Sidokaton sangat cocok

untuk ditanami berbagai macam jenis tanaman seperti sayuran.

Dengan faktor geografis yang sangat mendukung ,hal ini justru berbanding

terbalik dengan tingkat kesejahteraan petani sayuran di desa itu.

Rendahnya perekonomian desa sidokaton itu dikarenakan sistem pertanian

dari tahun ketahun masih sangat tradisional dan tidak menggunakan

tekhnologi yang canggih atau modern. Dengan cara tradisional ini

produksi sayuran yang dihasilkan tidak maksimal, selain itu juga memakan

waktu dan tenaga. Jadi, diperlukan kajian yang mendalam untuk mengatasi

masalah ini.
2

Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang“Pengaruh Pertanian Tradisional

Terhadap Tingkat Kesejahteraan Petani Sayuran Di Desa Sidokaton”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan permasalahan

sebagai berikut :

1. Pertanian masih tradisional.

2. Rendahya kesejahteraan petani.

3. Perekonomian masyarakat

4. Banyaknya petani sayuran

C. Rumusan Masalah

Dengan mengacu pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian inin adalah:

“ apakah tingkat perekonomian rendah masyarakat di desa sidokaton disebabkan

oleh pertanian tradisional ?”.

D. Batasan Masalah

Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah – masalah yang dibahas dan

diteliti yaitu :

1. Pertanian tradisional

2. Perekonomian masyarakat desa Sidokaton


3

E. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada rumusan masalah, adapun tujuan dari penelitian ini

yaitu :

“Mendeskripsikan pengaruh pertanian sayuran yang masih tradisional terhadap

tingkat perekonomian di desa Sidokaton”.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Pengtahuan beserta wawasan akan bertambah terutama di bidang

geografi atau lebih spesifiknya pada tingkat kesejahteraan petani

sayuran.

2. Sebagai rujukan bagi instansi terkait seperti pemerintah mengenai

kepedulian terhadap petani sayuran

3. Sebagi bahan pertimbangan pemerintah dan instansi untuk

meningkatkan kesejahteraan petani.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan umum

1. Kesejahteraan

Menurut Suharto(2009:1) kesejahteraan sosial adalah suatu institusi atau

bidang kegiatan yang melibatkan aktivitas terorganisir yang

diselenggarakan baik oleh lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta

yang bertujuan untuk mencegah, mengatasi atau memberikan kontribusi

terhadap pemecahan masalah sosial dan peningkatan kualitas hidup

individu, kelompok dan masyarakat.

Teori kesejahteraan secara umum dapat di klasifikasikan menjadi tiga

macam, yakni classical ultilitarian,neoclassical welfare theory dan new

contraclarian approach.

Kesejahteraan menurut Badan Pusat Statistik(2007) adalah suatu kondisi

dimana seluruh kebutuhan jasmani dan rohani dari rumah tangga tersebut

dapat terpenuhi sesuai dengan tingkat hidup. Status kesejahteraan dapat

diukur berdasarkan proporsi pengeluaran rumah tangga( Bappenas,2000)

rumah tangga dapat dikategorikan sejahtera , apabila proporsi pengeluaran

apabila untuk kebutuhan pokok sebanding atau lebih dari proporsi

pengeluaran untuk bahan pokok.


5

2. Pertanian

A.T Mosher(1968.190) Mengartikan pertanian adalah sejenis proses

produksi khas yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan

hewan. Kegiatan-kegiatan produksi didalamnya setiap usaha tani

merupakan suatu bagian,usaha dimana biaya dan penerimaan adalah

penting. Tumbuhan merupakan pabrik pertanian yang primer.

Pertanian terbagi ke dala pertanian dalam arti luas dan pertanian dalam arti

sempit(Mubyarto,1989:16-17). Pertanian dalam arti luas mencakup:

1) Pertanian rakyat atau disebaut sebagai pertanian dalam arti sempit

2) Perkebunan(termasuk didalamnya perkebunan rakyat atau perkebunan

besar).

3) Kehutanan

4) Peternakan

5) Perikanan(dalam perikanan dikenal pembagian lebih lanjut yaitu

perikanan darat dan perikanan laut).

B. Kajian yang Relevan

Berikut ini penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini :

Penulis M Taufik Berutu


Judul Penelitian Kesejahtaeraan Ekonomi Petsni Tradisional
Bawang Merah di Haranggaol

Tujuan - Untuk mengetahui keadaan kesejahteraan


Penelitian ekonomi petani tradisional bawang merah
di kelurahan Haranggaol
- Untuk mengetahui faktor-faktor yang
6

mempengaruhi kesejahteraan ekonomi


petani tradisonal bawang merah di
kelurahan Haranggaol.
Hasil Penelitian - Petani tradisional bawang merah di
Kelurahan Haranggaol,kecamatan
Haranggaol Horison,Kabupaten
Simalungun memiliki kondisi kondisi
kesejahteraan yang rendah
- Modal, infrastruktur regulasi pemerintah
dan pemanfaatan tekhnologi merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi
kesejahteraan ekonomi petani tradisional
bawang merah di Provinsi Sumatera Utara
khususnya di Kecamatan Haranggaol,
Kecamatan Haranggaol Horison,
Kabupaten Simalungun.

C. Hipotesis

Menurut Margono(2004) hipotesis berasal dari kata hypo dan thesis. Hipo

berarti kurang dari, sedangkan tesis berarti pendapat. Jadi, hipotesis ialah

suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis

merupakan suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan. maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Pertanian sayuran yang dilakukan dengan cara pengolahan yang masih

tradisional di desa Sidokaton menyebabkan perekonomian masyarakat

yang rendah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan metode korelasi, karena didalam penelitian

ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara pertanian yang

masih tradisional kesejahteraan petani sayuran di Desa Sidokaton.

Menurut sukardi(2009:166)) penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang

melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan,apakah ada

hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Margonoo (2014) populasi merupakan seluruh data yang menjadi pusat

perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup & waktu yang telah

ditentukan. Populasi berkaitan dengan data-data. Jika setiap manusia

memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama

dengan banyaknya manusia.

Jumlah penduduk di Desa Sidokaton sebanyak 1.358 jiwa(BPS) dan 600 jiwa

bermata percaharian sebagai petani sayuran,maka dalam penelitian ini

populasi yang diteliti berjumlah 600 petani sayuran, dari populasi tersebut
8

yang diambil menjadi sampel berjumlah 60 petani sayuran atau 10% dari

seluruh pupulasi.

2. Sampel

Menurut Supranto(1983) ukuran sampel yang refresentatif minimal 10% dari

populasi yang diteliti,bila jumlah populasi lebih dari 100. Mengingat keadaan

petani sayuran memiliki karakteristik yang relatif sama, maka teknik

pengambilan sampel dilakukan secara sampel random sampling artinya setiap

populasi peluang terpilih menjadi sampel.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya yaitu sebagai

berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah tekhnik pengumpulan data yang dilakukan melalui

tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber.

Wawancara dilakukan sebagai tekhnik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit/kecil.

Sutrino Hadi(1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang

peneliti dalam menggunakan metode interview dan juga kuisoner(angket)

sebagai berikut:

1) Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang

dirinya sendiri.
9

2) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah

benar dan dapat dipercaya.

3) Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyan-pertanyaan yang

diajukan peneliti kepadanya adalah sama apa yang dimaksudkan

oleh peneliti .

Wawancara dapat dibedakan menjadi dua,yaitu:

1) Wawancara Terstruktur

Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti

atau pengumpul data telah diketahui dengan pasti tentang informasi yang

akan diperoleh . Oleh karena itu dalam melakukan wawancara

pengumpulan data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah

disipkan

2) Wawancara tidak Berstruktur

Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis lengkap untuk pengumpulan datanya.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002).


10

Uma Sekaran(1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan

angket sebagai teknik pengumpulan data, yaitu:

Prinsip penulisan angket

a) Isi dan tujuan pertanyaan

b) Bahasa yang digunakan

c) Tipe dan bentuk pertanyaan

d) Pertanyaan tidak mendua

e) Tidak menanyakan yang sudah lupa

f) Pertanyaan tidak menggiring

3. Observasi

Observasi sebagai bentuk pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik

bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuisoner.

Kalau wawancara dan kuisoner selalu berkomunikasi dengan orang , maka

observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang

lain. Sutrisno Hadi(1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis . Dua diantaranya yang terpenting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi dapat dibedakan

menjadi observasi berstruktur dan tidak berstruktur.

1. Observasi berperan serta(Participant observation)

Dalam hal ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang

sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data

penelitian.Dengan observasi participant ini maka data yang diperoleh akan


11

lengkap,tajam dan sampai mengetahui dalam tingkat makna dari setiap

perilaku yang nampak.

2. Observasi Nonparticipant

Dalam observasi peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat

independen . Pengumpulan data dengan observasi ini tidak akan

mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna.

a. Observasi Berstruktur

Adalah observasi yang dirancang secara sistematis,tentang apa yang

diambil kapan dan dimana tempatnya.

b. Observasi tidak Berstruktur

Adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang

akan diobservasi.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasikan (Sofian Efendi dan Chris Manning, 1989:

263). Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis data korelasi untuk

melihat pengaruh pengaruh pertanian tradisional terhadap tingkat

kesejahteraan petani sayuran di desa Sidokaton.


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kecamatan Gisting.2017.Gisting dalam anagka tahun

2017.Gisting;BPS Kecamatan Gisting.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Alfabeta.Bandung.

Arikunto, Suhars. 2002. Metodelogi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal.

Jakarta : Rineka Cipta

Berutu,Taufik. 2017.Kesejahteraan Ekonomi Petani Tradisional Petani

Bawang Merah di Haranggaol.[Skripsi]. Medan(id).88 halaman.

Universitas Islam Negri Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai