Anda di halaman 1dari 1

DON’T KNOW KASUS 3 TENTANG KEJANG DEMAM BLOK TUMBANG.

1. Apakah Imunisasi dapat menyebabkan bayi kejang?


Berdasarkan hasil dari kejadian ikutan pasca Imunisasi (KIPI) bahwa gejala dari beberapa vaksin
seperti di bawah ini:
 Tetanus (DPT,DT,TT) yaitu syok anafilaksis, Neuritits brakialis.
 Khusus TT yaitu demam reaksi local, syok anafilaksis.
 Pertusis (DPT) yaitu kejang dan ensafalopati.

Jadi berdasarkan dari kejadiam ikutan pasca imunisasi (KIPI) dari salah satu vaksin diatas
merupakan hal yang dapat berhubungan terhadap kejang karena adanya gejala dari demam,
kejang dari efek vaksin seperti DPT, akan tetapi hal ini merupan salah satu factor pemicu dari
kejang serta dari berbagai hal yang membuat seseorang menjadi kejang seperti akibat infeksi.

Sumber: IDAI Prof. DR. dr. Sri Rezeki S Sp,A dalam KIPI.

2. Apakah factor genetic dapat mempengaruhi kejang?


Ya dapat mempengaruhi, dari penelitian yang ada, frekuensi terulang kejang berkisar anatara
24%-%50%, yang umumnya terjadi pada 6 bulan pertama. Apabila melihat kepada umur, jenis
kelamin dan riwayat keluarga menurut Lennox-Buchtal (1973) mendapatkan bahwa:
 Pada anak berumur kurang dari 13 tahun, terulangnya kejangpada wanita 50% dan pria
33%.
 Pada anak berumur antara 14 bulan dan 3 tahun dengan riwayat keluarga adanya kejang
terulangnya kejang adalah 50%, sedang pada tanpa riwayat kejang 25%.

Sumber: Ilmu kesehatan anak Universitas Indonesia hal 849-850.


3. Batasan suhu maksimal pada bayi atau anak?
Demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas normal, batas kenaikan subu tersebut adalah 37,80
C bila diukur dimulut atau oral, 38,40 C pada pengukuran di rectum, suhu tubuh normal berkisar
antara 36,10C – 37,80C. menurut American Academy (AAP) suhu normal rectal pada anak sampai
380C, suhu normal oral 37,50C.

Sumber: Pembelajaran dan pengetahuan fakultas kedokteran Universitas Indonesia tahun 2009
dalam jurnalnya.

Anda mungkin juga menyukai