Anda di halaman 1dari 5

PENUNTUN PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA

PENGARUH FORMULASI TERHADAP LAJU DISOLUSI

KELAS .....
KELOMPOK .....
1. (NIM: )
2. (NIM: )
3. (NIM: )
4. (NIM: )
5. (NIM: )
6. (NIM: )
7. (NIM: )
8. (NIM: )

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2019
PENGARUH FORMULASI TERHADAP LAJU DISOLUSI
(2 Kali Pertemuan)

I. Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat memahami pengaruh formulasi sediaan obat terhadap laju disolusi

II. Dasar Teori


Untuk mencapai absorpsi dan masuk ke dalam sirkulasi sistemik, suatu obat
padatanakan mengikuti beberapa proses, seperti disintegrasi, disolusi (pelarutan) dan
absorpsi melalui membran sel. Pada proses tersebut, laju obat mencapai sirkulasi
sistemik ditentukan oleh tahapan paling lambat “rate limmiting step”. Obat yang
memiliki kelarutan sukar dalam air, maka disolusi merupakan tahap penentu dalam
proses tersebut.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi disolusi obat, diantaranya sifat
fisikokimia obat, faktor formulasi, anatomi dan fisiologi saluran cerna dan lain-lain.
Salah satu faktor yang akan diamati adalah pengaruh formulasi sediaan obat.

III. Percobaan
1. Alat dan Bahan
a. Bahan
- Aquades
- Tablet parasetamol generik dan paten
b. Alat
- Disolution tester
- Spektrofotometer UV-Vis
- Pipet ukur, labu ukur, pipet volume dan alat gelas lainnya

2. Prosedur Kerja
a. Pembuatan Baku Induk 1000 ppm
1) Ditimbang baku parasetamol sebanyak 100 mg.
2) Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 Ml.
3) Ditambahkan dengan aquades sebanyak 50 mL, lalu diaduk sampai larut.
4) Ditambah dengan aquades sampai tanda batas, lalu dikocok sampai homogen.

b. Pembuatan Baku Seri 10; 15; 20; 25; dan 30 ppm


1) Dipipet 0,1 mL; 0,15 mL; 0,2 mL; 0,25 mL dan 0,3 mL dari baku seri 1000
ppm.
2) Dimasukkan masing-masing ke dalam labu ukur 100 mL.
3) Ditambahkan dengan aquades sampai tanda batas, lalu dikocok hingga
homogen.

c. Pembuatan Kurva Kalibrasi Baku


1) Dipipet larutan baku seri 10; 15; 20; 25; dan 30 ppm ke dalam kuvet.
2) Diukur absorbansi baku seri pada panjang gelombang maksimum.
d. Uji Disolusi Tablet
1) Bak mantel (tempat wadah disolusi) dimasukkan, diisi dengan air dan diatur
pada suhu 37o ± 0,5oC.
2) Isi keranjang/labu disolusi dengan media disolusi (aquades). Volume larutan
disolusi, yaitu 900 mL.
3) Dimasukkan tablet ke dalam keranjang/labu bila suhu telah mencapai 37oC.
4) Dinyalakan/atur pengaduk pada kecepatan 100 rpm.
5) Diambil media disolusi secukupnya dengan pipet volume pada menit ke 5; 10
dan 15. Media disolusi dicukupkan kembali hingga volumenya 900 mL pada
tiap pengambilan.
6) Ditentukan kadar dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang (λ) 243 nm. Dibandingkan dengan kurva kalibrasi dan
dilakukan perhitungan kadar.

IV. Hasil Percobaan


a. Hasil absorbansi baku seri dengan berbagai konsentrasi
Konsentrasi (ppm) Absorbansi

b. Hasil absorbansi sampel pada menit dan vessel yang berbeda


Absorbansi
Menit Ke-
Vessel Kiri Vessel Tengah Vessel Kanan
5
10
15

c. Buat kurva kalibrasi baku parasetamol


d. Perhitungan kadar menggunakan rumus: Y = bx + a
e. Hasil uji disolusi sampel tablet parasetamol
Kadar (%)
Menit Ke-
Vessel Kiri Vessel Tengah Vessel Kanan
5
10
15

Anda mungkin juga menyukai