PEMBAGIAN JARINGAN
DAN SIFAT UMUM JARINGAN
DISUSUN OLEH :
Kelas 2 F
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
“pembagian jaringan dan sifat umum jaringan”, yang dibuat dalam bentuk sederhana.
Dalam makalah “pembagian jaringan dan sifat umum jaringan” ini terdapat pengertian
jaringan serta struktur dan klasifikasi jaringan. Sesungguhnya pembuatan makalah ini untuk
memenuhi kewajiban tugas seorang mahasiswa yaitu makalah sitohistologi.
Semoga makalah ini dapat sesuai yang diharapkan. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Histologi mempelajari jaringan penyusun tubuh, kimia jaringan dan sel dipelajari
dengan metode analitik mikroskopik dan kimia. Zat-zat kimia di dalam jaringan dan sel
dapat dikenali dengan reaksi kimia yang menghasilkan senyawa berwarna tak dapat larut,
diamati dengan mikroskop cahaya atau penghamburan elektron oleh presipitat yang dapat
diamati menggunakan mikroskop elektron. Disamping reaksi kimia yang terjadi dalam
jaringan, metode lain misalnya metode fisis sering digunakan, misalnya mikroskop
interferensi yang memungkinkan penentuan massa sel atau jaringan dan mikroskop
spektrophotometri yang memungkinkan penentuan jumlah DNA dan RNA dalam sel.
Jaringan adalah kumpulan dari sel-sel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik
antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu. Meskipun sangat
komplek tubuh mamalia hanya tersusun oleh 4 jenis jaringan yaitu jaringan epitel,
penyambung/pengikat, otot dan saraf. Dalam tubuh jaringan ini tidak terdapat dalam
satuan-satuan yang tersendiri tetapi saling bersambungan satu dengan yang lain dalam
perbandingan yang berbeda-beda menyusun suatu organ dan sistema tubuh. Jaringan
penyambung ditandai banyaknya bahan intersel yang dihasilkan oleh sel-selnya jaringan
otot terdiri dari sel-sel panjang yang mempunyai fungsi khusus yaitu kontraksi dan
jaringan saraf terdiri dari sel-sel dengan proses panjang yang menonjol dari bahan sel dan
mempunyai fungsi khusus yaitu menerima, membangkitkan dan menhantarkan impuls
saraf.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jaringan?
2. Bagaimana struktur dan ciri-ciri jaringan?
3. Apa saja perbedaan dan persamaan jaringan pada hewan dan tumbuhan?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan
Jaringan dalam disiplin ilmu biologi berarti kumpulan dari sel sel yang
mempunyai bentuk serta fungsi sama satu dengan yang lainnya. Jaringan jaringan yang
berbeda satu dengan yang lainnya dapat saling melakukan kerjasama guna menciptkaan
fungsi fisiologis sehingga menggerakkan dan membentuk sebuah organ.
Jaringan yang dipelajari dalam disiplin ilmu biologi dikenal dengan sebutan
histologi. Cabang ilmu dalam biologi yang memang khusus mempelajari adanya
perubahan bentuk serta fungsi dari sebuah jaringan yang berkaitan dengan penyakit diberi
nama histopatologi.
Jaringan ini pada umumnya memang dipunyai oleh sebuah organisme yang
mempunyai pembagian tugas bagi tiap tiap kelompok selnya. Organisme bertalus
layaknya alga atau ganggang dan juga fungi atau jamur, biasanya tidak mempunyai
jaringan yang berbeda walaupun mereka dapat membentuk sebuah struktur struktur
tertentu yang khas dan mirip dengan organ layaknya tubuh buah ataupun sporofor. Salah
satu tumbuhan yang disebut mempunyai jaringan paling jelas walaupun ia belum
mempunyai jaringan pembuluh yang sifatnya lebih jelas adalah tumbuhan lumut.
Pada tubuh hewan dan manusia, terdapat 4 jaringan utama yang membentuk tubuh
hewan maupun manusia tersebut. selain itu, organisme multiseluler terendah yang dikenal
dengan antropoda pun mempunyai jaringan yang kurang lebih sama dengan jaringan
milik hewan dan tumbuhan. Keempat jaringan utama tersebut adalah jaringan epitelium,
jaringan penyokong, jaringan pengikat, dan juga jaringan syaraf.
5
B. Struktur dan ciri-ciri jaringan
1. Jaringan Tumbuhan
Jaringan-jaringan pada tumbuhan ada yang bersifat meristematis, yaitu jaringan
muda yang masih aktif membelah dan ada juga yang bersifat permanen, yaitu jaringan
dewasa yang tidak membelah. Berdasarkan sifatnya, jaringan tumbuhan terbagi
menjadi 2 macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
a. Jaringan mersitem
Jaringan yang terdiri atas kumpulan sel muda yang terus membelah
menghasilkan jaringan lain. Ciri-ciri penyusun jaringan meristem adalah sebagai
berikut:
Aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi
Berukuran kecil dan berdinding tipis
Nukleus dan vakuola kecil, mengandung banyak sitoplasma.
Berbentuk kuboid atau prismatik.
1) Meristem apikal: Meristem yang terletak diujung akar dan batang dan
menghasilkan pemanjangan pada akar dan batang. Dalam proses
pemanjangan, akan dihasilkan tunas apikal yang akan berkembang menjadi
cabang samping.
6
2) Meristem interkalar: Jaringan yang terletak diantara meristem primer dan
dewasa. Pertumbuhan jaringan ini menyebabkan pertumbuhan bunga.
b. Jaringan Permanen
Jaringan yang terdiri atas sel-sel yang sudah tidak membelah dan telah
mengalami diferensiasi.
1.Jaringan Pelindung (epidermidis)
Berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari lingkungan luar yang
merugikan.Jaringan epidermis pada tumbuhan umumnya memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1) Terdiri atas sel-sel hidup
2) Berbentuk persegi panjang
3) Sel-selnya rapat dan tidak memiliki ruang antar sel
4) Tidak memiliki klorofil
5) Dinding sel epidermis bagian dalam mengalami penebalan, sementara
dinding sel bagian dalam tetap tipis.
6) Mengalami modifikasi menjadi stomata, trikomata, spina, velamen, sel
kipas, dan sel kersik.
2. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang terletak hampir di seluruh
bagian tumbuhan. Ciri-ciri jaringan parenkim adalah sebagai berikut:
1) Sel bersegi banyak
2) Dinding sel tipis dan memiliki vakuola besar untuk menyimpan
cadangan makanan.
3) Letak inti mendekati dasar sel.
4) Mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas.
7
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi 4 macam:
1) Parenkim asimilasi: Tempat pembuatan makanan melalui fotosintesis.
2) Parenkim penimbun: Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
karena memiliki vakuola yang besar.
3) Parenkim air: Jaringan parenkim yang mampu menyimpan air.
4) Parenkim udara (aerenkim): Jaringan parenkim yang mampu
menyimpan udara.
5) Parenkim penutup luka: Memiliki kemampuan regenerasi dengan cara
menjadi embrional kembali.
3. Jaringan Penyokong
Untuk memperkuat tubuhnya, tumbuhan memerlukan jaringan penguat
atau penunjang yang disebut juga sebagai jaringan mekanik. Ada dua macam
jaringan penguat pegat yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu kolenkim dan
skelerenkim.
1) Jaringan Kolenkim:
Penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan ini terletak di bawah
epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun.
Dinding selnya mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa.
2) Jaringan Sklerenkim:
Jaringan yang hanya terdapat pada tumbuhan yang tidak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan ini terdiri atas
sel-sel mati dan emmiliki dinding sel yang sangat tebal karena
mengandung lignin. Ada yang berbentuk benang panjang dan ada pula
yang kecil tidak beraturan.
8
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan yang mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat
makanan hasil fotosintesis. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan ini
dibedakan menjadi xilem dan floem.
Xilem: Mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. Xilem terdiri
atas unsur trakeal, serat xilem, dan parenkim xilem.
Floem: Mengangkut dan mengedarkan zat-zat hasil makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Floem terdiri atas unsur-unsur
kibral.
2. Jaringan Hewan
Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan adalah jaringan epitelium, ikat
biasa, kartilago, tulang sejati, darah, limfa, otot, lemak, dan saraf.
a. Jaringan Epitelium
Jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran
tubuh hewan. Jaringan ini berfungsi untuk mengikat jaringan dengan bagian yang
ada dibawahnya dan melaksanakan fungsi absorpsi dan proteksi.
Jenis-jenis jaringan epitelium berdasarkan struktur:
1. Epitelium pipih: Berbentuk pipih, inti bulat dan terletak ditengah
Epitelum pipih selapis: Tersusun atas selapis sel-sel berbentuk pipih
yang berfungsi untuk osmosis, difusi, filtrasi, dan sekresi. Epitelium ini
terletak pada pembuluh limfe, darah kapiler, alveolus, dan selaput
pembungkus jantung.
Epitelium pipih berlapis banyak: Tersusun atas berlapis-lapis sel
berbentuk pipih yang berfungsi sebagai pelindung. Epitelium ini
terletak pada rongga mulut, hidung,esofagus, telapak kaki, dan vagina.
2. Epitelium silindris (batang): Seperti batang, inti bulat dan terletak pada bagian
dasar sel.
Epitelium silindris selapis: Tersusun atas sel berbentuk batang dan
rapat. Berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan pada usus halus.
9
Epitelium silindris berlapis banyak: Tersusun atas sel berbentuk batang
yang berlapis-lapis. Berfungsi sebagai pelindung dan untuk sekresi.
Epitelium ini terdapat pada faring, laring, trakea, dan kelenjar ludah.
Epitelium silindris bersilia: Tersusun atas sel berbentuk batang yang
memiliki silia. Jaringan ini terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran
pernapasan, dan rongga hidung. Fungsi jaringan ini adalah untuk
sekresi, proteksi, dan gerakan yang melewati permukaan.
3. Epitelium kubus: Berbentuk kubus, inti bulat dan di tengah.
Epitelium kubus berlapis tunggal: tersusun atas sel-sel berbentuk kubus
yang rapat dengan inti terletak di tengah. Epitelium ini berfungsi untuk
sekresi dan pelindung. Terletak pada permukaan ovarium, lensa mata,
dan nefron ginjal.
Epitelium kubus berlapis-lapis: tersusun atas sel-sel berbentuk kubus
yang berlapis-lapis. Berfungsi sebagai proteksi dari gesekan dan
pengelupasan, sekresi, dan absorpsi. Epitelium ini banyak dijumpai
pada folikel ovarium, testes, kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada
kulit.
4. EpitelumTransisional: Epitelium yang bentuknya berubah ketika menjalankan
fungsi. Jaringan ini berfungsi untuk menahan tegangan dan regangan. Terletak
pada kantong kemih, ureter, dan pelvis ginjal.
10
6. Sel tiang: Berfungsi untuk heparin dan histamin. heparin adalah zat kaogulan
dari polisakarida dan histamin adalah zat yang berfungsi untuk meningkatkan
permebialitas pembuluh darah.
3. Otot Polos
Otot yang ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah. Bekerja
dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar atau saraf otonom. Otot polos
dibentuk oleh sel-sel otot yang terbentuk dari gelendong dengan kedua ujung
meruncing, serta mempunyai satu inti tunggal.
Ciri-ciri otot polos :
1) Bentuk seperti gelondong
2) Kedua ujungnya meruncing dan bagian tengahnya menggelembung.
3) Otot polos merupakan otot tak sadar
4) Otot polos berkontraksi dengan reflex karna otot polos merupakan otot tak
sadar (otonom)
5) Otot polos tidak memiliki garis yang melintang
6) Otot polos memiliki reaksi yang lambat dan tidak mudah lelah atau terus
menerus bekerja walaupun kita tidur.
H. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf (neuron). Bagian-bagian dari neuron
adalah sel saraf, dendrit dan akson. Dendrit berfungsi untuk menerima sinyal dan
menghantarkan ke badan sel. Akson berfungsi untuk menghantarkan impuls ke badan
sel neuron lain, atau menyampaikan respon ke efektor.
12
3. Jaringan Manusia
a. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik
permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam.Permukaan sebelah luar
yang memiliki jaringan epitelium adalah kulit, sedangkan permukaan sebelah
dalam usus, paru-paru, pembuluh darah, dan rongga tubuh, jaringan epitelium
berasal dari perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma, atau endoderma.
Fungsi jaringan epitel yaitu, perlindungan absorpsi, sekresi, ekskresi, penerimaan
sensorik.
Dan fungsi epithelium dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Jaringan epitelium penutup
Jaringan epithelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan
lainnya. Permukaan organ, melpisi rongga, atau merupakan lapisan disebelah
dalam dari saluran yang ada pada tubuh.
2. Jaringan epitelium kelenjar tersusun oleh sel-sel khusus yang mampu
menghasilkan secret atau getah cair. Getah cair ini berbeda dengan darah cairan
antar sel. Berdasarkan cara kelenjar mensekresikan cairannya yaitu kelenjar
dibedakan menjadi dua, yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
a. Kelenjar eksokrin
Mempertahankan duktus atau suatu hubungan ke permukaan tubuh
(misalnya, kelenjar saliva, kelenjar-kelenjar pencernaan)
b. Kelenjar endokrin
Adalah kelenjar yang tidak memiliki duktus keluar, kelenjar ini kehilangan
hubungan dengan permukaan tubuh dan menjadi massa padat yang
terpisah (misalnya, kelenjar hipofisis, kelenjar adrenal)
b. Jaringan Ikat
Menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan-jaringan.
Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup interselular yang
dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat tertentu. Komponen jaringan ikat yaitu
13
jaringan ikat tersusun dari sel-sel hidup, yang biasanya terletak agak berjauhan. Sel
tersebut tertanam dalam substansi “dasar” interselular tidak hidup atau matriks,
yaitu konsistensinya semicair sampai padat. Substansi dasar tersebut terdiri dari
campuran glikosaminoglikan dan protein.
Fungsi dari jaringan ikat:
14
c. Jaringan Otot
Adalah “daging” tubuh dan tersusun dari banyak dinding organ berongga. Sel-
sel jaringan otot, yang dinamakan serabut, sangat terspesialisasi untuk
kontraktilitas, jaringan otot yang mencapai 40% sampai 50% berat tubuh, pada
umumnya tersusun dari sel-sel kontraktil yang disebut serabut otot. Melalui
konstraksi, sel-sel otot menghasilkan pengerakan dan melakukan pekerjaan. Jenis-
jenis otot yaitu otot rangka, otot polos, dan otot jantung.
A. Fungsi system muscular
1. Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut
melekat dan bergerak dalam bagian bagian organ internal tubuh
2. Penompang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menompang rangka
dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat
duduk terhadap gaya gravitasi.
3. Produksi panas. Kontraksi otot secara metabolisme menghasilkan panas
untuk mempertahankan suhu normal tubuh.
B. Ciri-ciri
1. Kontraktilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau
mungkin juga tidak melibatkan pemendekan otot. Serabut akan terelongasi
karena kontraksi pada setiap diameter sel berbentuk kubus atau bulat hanya
akan menghasilkan pemendekan yang terbatas
2. Eksitabilitas. serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi oleh
implus saraf
3. Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk meregang
melebihi panjang panjang otot saat relaks.
4. Elastisitas. Serabut otot dapat kembali keukurannya semula setelah
berkontraksi atau merenggang.
C. Klasifikasi jaringan otot
Secara structural berdasarkan ada atau tidaknya striasi silang (lurik), dan secara
fungsional berdasarkan kendali konstruksinya, volunteer (sadar) atau
involunter (tidak sadar), dan juga berdasarkan lokasi, seperti otot jantung yang
15
hanya ditemukan di jantung. Secara fungsional, otot diklasifikasikan menjadi
otot volunteer (dikontrol sesuai keinginan) atau involunter (bawah sadar).
d. Jaringan saraf
sebagai jaringan komunikasi, jaringan saraf mengalami spesialisasi untuk
menerima stimulus dan menghantarkan implus ke seluruh bagian tubuh.
A. Struktur jaringan saraf
Terdiri dari dua jenis sel neuron dan neuroglia. Neuron adalah unit structural dan
fungsional pada jaringan saraf.
1. Neuron, atau sel saraf mengandung proses yang sangat banyak yang
disebut saraf. Neuron tersusun dari komponen berikut:
Badan sel neuron disebut perikarion, mengandung nukleus.
Sebagian neuron memiliki dendrit yang banyak, membawa implus ke
perikarion.
Setiap neuron hanya memiliki satu akson, yang membawa implus
menjauhi perikarion.
2. Sel neuroglia menunjang saraf dan member nutrient ke neuron dengan cara
menghubungkan neuron pada pembuluh darah.
e. Jaringan Rangka
Berfungsi untuk penyokong tubuh, dilengkapi dengan rangka yang kaku. Seperti
pada jaringan ikat, jaringan ini terdiri atas sel-sel yang terletak dalam matriks
organik, tetapi matriksnya lebih keras. Pada vertebrata terdapat dua macam jaringan
rangka, yaitu rawan dan tulang keras.
f. Jaringan darah
Jaringan darah atau jaringan hematopiodrik merupakan jaringan penyokong
istimewa. Disebut demikian karena kondisi fisik dari darah berbeda dari jarinngan
penyokong lainnya. Jaringan ini berupa cairan, dengan komponen utama yaitu.
1. Sel-sel darah atau bagian padat dari darah. Bagian ini terdiri atas sel-sel darah
merah atau eritrosit dan sel-sel darah putih atau leukosit.
2. Keping-keping darah atau trombosit
3. Cairan darah atau plasma darah yang memiliki komponen utama air.
16
Fungsi jaringan darah
1. Pengangkut gas-gas terlarut (misal, oksigen dan karbon dioksida)
2. Pengangkut limbah metabolisme
3. Pengangkut hormon dan enzim
4. Pengangkut protein plasma (terkait dengan pertahanan seperti pembekuan
darah dan anti-tubuh)
5. Pengengkut sel-sel darah
6. Pengangkut nutrisi
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Histologi mempelajari jaringan penyusun tubuh, kimia jaringan dan sel dipelajari dengan
metode analitik mikroskopik dan kimia. Beberapa cara yang lebih umum dipakai untuk
mempelajari sel dan jaringan adalah dengan memahami satuan pengukuran, persiapan
jaringan untuk pengamatan, mikroskopi, histokimia, masalah interpretasi irisan jaringan,
radioautografi, pengamatan sel dan jaringan hidup, isolasi dan studi in vitro strain sel murni,
dan fraksionasi sel.
Jaringan adalah kumpulan dari sel-sel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar
selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu. Meskipun sangat komplek tubuh
mamalia hanya tersusun oleh 4 jenis jaringan yaitu jaringan epitel, penyambung/pengikat, otot
dan saraf.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/blog.ruangguru.com/apa-itu-jaringan%3fhs_amp=true
https://www.academia.edu/36722464/STRUKTUR_FUNGSI_JARINGAN_TUBUH_MANUSI
A
https://www.academia.edu/36436795/Makalah_Jaringan_Penunjang_Anatomi_Fisiologi_
https://www.google.com/amp/s/www.kerajaanbiologi.com/macam-macam-jaringan-dan-
fungsinya/
https://www.academia.edu/36722464/STRUKTUR_FUNGSI_JARINGAN_TUBUH_MANUSI
A
https://perbedaan.budisma.net/perbedaan-jaringan-tumbuhan-dan-jaringan-hewan.html
19