Anda di halaman 1dari 11

PATOFISIOLOGI

PROTEINURIA

suatu kondisi dimana terlalu banyak protein dalam


urin yang dihasilkan dari adanya kerusakan ginjal.

Biasanya proteinuria baru dikatakan patologis bila


kadarnya diatas 200mg/hari.pada beberapa kali
pemeriksaan dalam waktu yang berbeda
Penyebab Proteinuria

penyebab utama proteinuria adalah kadar glukosa


darah tinggi selama bertahun-tahun.

Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan


perkembangan kerusakan ginjal.

Pre-eklampsia, suatu kondisi yang dapat


mempengaruhi wanita hamil, termasuk tekanan
darah yang sangat tinggi dan merupakan salah satu
penyebab potensial dari protein dalam urin.
Gejala klinis Proteinuria

terlihat setelah ginjal sudah sangat rusak dan tingkat


protein dalam urin tinggi

gejala dapat muncul sebagai pembengkakan


pergelangan kaki, tangan, perut atau wajah

Adanya busa yang berlebihan ketika buang air kecil


 Patofisiologi Proteinuria

Proteinuria dapat meningkatkan melalui salah satu cara dari


ke-4 jalan yaitu:

1. Perubahan permeabilitas glumerulus yang mengikuti


peningkatan filtrasi dari protein plasma normal terutama
abumin.
2.Kegagalan tubulus mereabsorbsi sejumlah kecil protein
yang normal difiltrasi.
3. Filtrasi glomerulus dari sirkulasi abnormal,Low
Molecular Weight Protein (LMWP) dalam jumlah melebihi
kapasitas reabsorbsi tubulus.
4. Sekresi yang meningkat dari mekuloprotein uroepitel
dan sekresi IgA dalam respon untuk inflamasi.
METODE PEMERIKSAAN

Dua metode yang umumnya digunakan untuk


mendeteksi albumin yaitu metode dipstick (tes celup
urin) dan menggunakan presipitat asam sulfosalisilat

NILAI NORMAL
<150 mg/hari
Pengobatan

Dasar penanganan proteinuria adalah sebagai berikut:

1.      Pengobatan non-spesifik yaitu pengobatan diluar


dari penyebab yang mendasari, dengan asumsi pasien
tidak memiliki kontraindikasi terhadap terapi.

2.      Pengobatan spesifik yaitu pengobatan yang


tergantung pada penyebab ginjal/renal atau non-renal.
Mikroalbuminuria

Suatu kadar rendah albumin dalam urin yang


merupakan kadar yang tak terdeteksi oleh standard
protein dipstick test.

Mikroalbuminuria sejauh ini didefinisikan sebagai


ekskresi albumin dalam urin sebesar 20-200 µg/min
(atau 15-150 µg/min overnight ) atau >30 mg/hari
Makroalbuminuria

Suatu kadar tinggi albumin dalam urin yang


merupakan kadar yang tak terdeteksi oleh standard
protein dipstick test.
Makroalbuminuria menunjukan lebih dari 300
mg/hari
Cutoff Values dari Albumin Urin untuk Diagnosis
dan Karakteristik Klinis yang Utama
Derajat cutoff values Albuminuria Karakteristik Klinis

Mikroalbuminuria 20-199 µg/mnt ·  Nocturnal


·  Peningkatan tekanan darah

30-299 mg/24 jam       ·  Peningkatan  trigliserida, kolesterol total,  LDL,


dan asam lemak jenuh

30-299 mg/g*  ·  Peningkatan jumlah komponen sindrom


metabolik
·  Disfungsi endotel
·  Berhubungan dengan retinopati diabetik,
amputasi, dan penyakit kardiovaskuler
·  Peningkatan mortalitas kardiovaskuler
·  LFG stabil

Macroalbuminuria† ≥200 µg/mnt Hipertensi


≥300 mg/24 jam Peningkatan trigliserida kolesterol total dan LDL

>300 mg/g* ·    Asimptomatik


·    Iskemik miokardial
·    Penurunan LFG yang progresif
Kondisi-kondisi yang dapat meningkatkan kadar albuminuria
seperti :

Demam
Infeksi saluran kemih
Krisis hipertensi
Diabetes mellitus
Dehidrasi
Gagal jantung

Anda mungkin juga menyukai