Anda di halaman 1dari 14

SMALL DENSE LDL

Anita Fitri
Fajriah Seprima
Mia Herlina
Priskila Akwila B.B
Siti Nopitasari
Titania Alparisca
M Rizal Baihaqi
Agung Dwi Nugroho
PENGERTIAN PARAMETER

Small dense LDL merupakan partikel yang lebih ‘jahat’ yang


berukuran kecil yaitu < 25,5 nm dan padat sehingga bersifat lebih
aterogenik, karena lebih mudah masuk ke lapisan dalam pembuluh
darah dan akan bertahan lama di dalam sirkulasi darah sebab sukar
dikenali oleh reseptor LDL. Small dense LDL yang terperangkap
tersebut mudah teroksidasi oleh radikal bebas dan akan membentuk
LDL teroksidasi yang merupakan cikal bakal terjadinya
aterosklerosis. Keberadaan small dense LDL ini berkaitan dengan
peningkatan konsentrasi trigliserida dan Apo B, serta penurunan
konsentrasi HDL; dapat diketahui dengan pengukuran rasio
kolesterol LDL direk / Apo B < 1,2.
Kadar LDL dalam darah untuk orang sehat, tidak boleh lebih dari
160 mg/dl. Untuk orang yang mempunyai resiko kurang dari 2, kadar
LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dl, sedangkan orang yang, mempunyai
faktor resiko lebih dari 2 dan atau mengidap penyakit jantung koroner,
kadar LDL tidak boleh lebih dari 100 mg/dl.
MANFAAT

 Untuk menentukan risiko individu terkena penyakit jantung


koroner dan stroke.
 Memantau efektivitas pengobatan penurun lipid.
METODE PEMERIKSAAN
 Ultrasentrifugasi

Ultrasentrifugasi merupakan baku emas pemeriksaan


subfraksi LDL. Ada dua jenis ultrasentrifugasi yaitu
ultrasentrifugasi sekuensial dan ultrasentrifugasi densitas gradien.
Ultrasentrifugasi sekuensial memisahkan LDL menjadi dua
subfraksi yaitu LDL besar ringan (massa jenis=1.019-1.044 g/mL)
dan LDL kecil padat (massa jenis=1.044-1.063 g/mL).
 Ultrasentrifugasi

Sampel berupa serum dicampur dengan larutan berdensitas


1.045 kemudian diultrasentrifugasi (80.000 rpm) selama 7 jam pada
suhu 16°C. setelah dibuang supernatan yang mengandung
lipoprotein berdensitas < 1.019, tambahkan larutan berdensitas
1.094 pada infranatan dan diultrasentrifugasi (100.000 rpm) selama
23 jam. LDL besar ringan (d=1.019-1.044 g/mL) terdapat pada
supernatan dan dibuang. Lalu tambahkan larutan berdensitas 1.101
pada infranatan dan diultrasentrifugasi (80.000 rpm) selama 22 jam.
Akhirnya diperoleh sd-LDL (d=1.044-1.063 g/mL) pada supernatan
dan diperiksa kadarnya
 Direct homogeneous assay

Metode pemeriksaan direct homogeneous merupakan metode


pemeriksaan terbaru yang dikembangkan dari metode presipitasi
untuk memenuhi tuntutan kebutuhan akan pemeriksaan yang
dapat dikerjakan secara otomatis. Keunggulan metode ini
dibandingkan presipitasi adalah tidak membutuhkan proses pre-
treatment sampel dan dapat dikerjakan secara otomatis dengan
autoanalyzer sehingga metode ini dapat diaplikasikan untuk
pemeriksaan rutin
PRINSIP REAKSI
 Metode homogeneous menggunakan interaksi surfaktan tertentu dengan lipoprotein
sebagai dasar pemeriksaan. Pada pemeriksaan ini digunakan dua surfaktan yang
berbeda, yaitu satu surfaktan untuk merusak lipoprotein non LDL dan satu surfaktan
lain untuk melindungi sdLDL.

1. Pada tahap pertama surfaktan A bereaksi dengan lipoprotein non-LDL kemudian


kolesterol dari lipoprotein non-LDL didegradasi dengan enzim kolesterol oksidase
dan esterase serta katalase sehingga yang tersisa K-LDL [large buoyant LDL (lb-
LDL) dan sd-LDL]. Sphingomielinase yang ditambahkan, secara spesifik akan
merusak lb-LDL karena spingomielin lebih banyak ditemukan pada Lb-LDL
dibandingkan pada sd-LDL. Selain itu, sphingomielinase mampu beragregasi dan
berfusi dengan partikel LDL. Kolesterol dari lb-LDL kemudian juga didegradasi oleh
enzim kolesterol oksidase dan esterase serta katalase.
2. Surfaktan B yang ditambahkan akan melindungi sd-LDL dari sphingomielinase dan
kolesterol oksidase dan esterase. Pada tahap kedua hanya sd-LDL yang tersisa dan
kolesterolnya diperiksa dengan pemeriksaan K- LDL standar dengan enzim
kolesterol oksidase dan esterase serta peroksidase dengan hasil warna merah
keunguan yang diukur dengan panjang gelombang tertentu.

Kadar sd-LDL sebanding dengan intensitas warna


ALAT PEMERIKSAAN

Analyzer Hitachi 912


ANALYZER HITACHI 912

Penganalisis kimia Hitachi 912 adalah penganalisis otomatis
sepenuhnya, yang dirancang untuk memenuhi berbagai
persyaratan laboratorium mulai dari beban kerja kecil hingga
menengah .. Instrumen ini mampu melakukan kimia klinis rutin
dan khusus, immunoassay homogen, dan analisis STAT. Ini
memiliki throughput 360 tes per jam atau hingga 720 tes dengan
ISE.
 Jenis Sampel :
 Serum
 Plasma

 Volume Sampel :
1ml

 Syarat Sampel :
 Tidak lisis
 Tidak lipemik
 Tidak ikterik
MANIFESTASI KLINIS
Kadar smalldense LDL
Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal (asupan
makanan). Pola makan di Indonesia yang tinggi karbohidrat (KH) dan
makanan yang digoreng diduga berperan meningkatkan kadar sdLDL yang
merupakan faktor risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Nilai rujukan
nilai sdLDL mulai 0,9 sampai 1,5
dengan rata-rata 1,22
GANGGUAN PEMERIKSAAN
 Sample lisis
 Lipogemik

 Pasien mengonsumsi obat obatan


WASSALAMU’ALAIKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai