Anda di halaman 1dari 11

GLYCATED ALBUMIN

NAMA ANGGOTA :
 AMANDA FEBY LIANI (1010181201)
 ALFINA PUTRI SEKAR ARUM (1010181121)
 ERIK SETIAWAN (1010181156)
 ISMIYATI FITRI ASTUTI (1010181146)
 NAMIRA DWI ALFIANI (1010181074)
 NUR AFDAH ALFIANA (1010181059)
 SUSRI NOVIYANI (10181164)
PENDAHULUAN

■ Glycated Albumin adalah senyawa yang terbentuk ketika glukosa bereaksi dengan
protein Albumin dalam darah, dalam proses yang disebut glikasi.
■ Glycated Albumin adalah modalitas diagnosis diabetes melitus yang relatif baru di
Indonesia.
■ GA diklaim memiliki reliabilitas lebih baik dari HbA1C pada pasien diabetes mellitus
yang menjalani terapi hemodialisis.
■ GA juga dapat digunakan pada populasi dimana HbA1C kurang reliabel untuk
dipakai, seperti pada kondisi anemia atau kelainan hemoglobin, penyakut ginjal
kronik dan kehamilan.
Manfaat Pemeriksaan Glycated Albumin
• Untuk memonitoring efektivitas pengobatan diabetes.
• Untuk memantau glukosa pada diabetes kehamilan, anemia hemolitik
• Untuk memantau pasien hemodialisis dan pasien dialisis peritoneal
Metode
■ Metoda Pemeriksaan Glycated Albumin / Albumin Glikat
Metode :
– boronate affinity chromatography (BAC)
– enzyme linked boronate immunoassay (ELBIA)
– metoda enzimatik
Tujuan
■ Tes ini mengukur kadar Glycated Albumin dalam darah.
■ Semakin tinggi kadar glukosa dalam darah, semakin besar jumlah Glycated Albumin
yang terbentuk. Kadar Glycated Albumin dalam darah adalah refleksi dari kadar
glukosa 2-3 minggu sebelumnya, sehingga glycated albumin bisa dipakai sebagai
indeks kontrol glikemik dan diharapkan dapat memantau pemberian terapi dan
mengantisipasi lebih dini terjadinya komplikasi DM Glycated Albumin meningkat
pada penyandang diabetes melitus (DM)
Prinsip
■ Asam amino endogen glikat dan peroksidase di eliminasi terlebih dahulu oleh
ketoamin oksidase dan peroksidase. Selanjutnya albumin glikat dihidrolisis
menjadi asam amino atau peptida oleh proteinase spesifik albumin, kemudian
asam amino glikat atau peptida dioksidasi oleh ketoamin oksidase menghasilkan
hidrogen peroksida yang diukur secara kuantitatif.
■ Kadar albumin diukur dengan metoda bromcresol purple, dan kadar albumin glikat
dihitung sebagai persentase AG terhadap total albumin. Koefisien variasi (CV)
metoda ini 0,63% dan 0,93% untuk uji ketelitian within run dan 0,685-0,75% untuk
uji ketelitian between days.
Alat Pemeriksaan
• Chemistry Analyzer
Sampel
• Jenis sampel : Serum/ plasma.
• Pasien tidak perlu puasa.
• Stabilitas Sampel :
• 2 – 10 °C : 7 hari
• 80 °C : > 1 bulan
• Nilai Normal :
• 11 – 16 %
Keterbatasan Pemeriksaan Glycated Albumin
■ Rendah palsu ■ Tinggi palsu

■ 1. Sindrom nefrotik (proteinuria > 3,5 ■ 1. Hipotiroid


g/hari)
■ 2. Sirosis
■ 2. Hipertiroid
■ 3. Pengobatan Steroid
■ 4. Obesitas Severe (berat)
■ 5. Emaciation - penurunan BB akibat
kehilangan lemak subkutan (malnutrisi
berat)
Daftar Pustaka
• https://www.infolabmed.com/2018/10/pemeriksaan-glycated-albumin-indeks-
kontrol-glikemik-jangka-pendek.html?m=1.
• https://www.infolabmed.com/2018/10/pemeriksaan-glycated-albumin-metode-
nilai-normal-dan-keterbatasan.html?m=1
• http://labparahita.com/diagnostic/glycated-albumin/
• http://labkedungdoro.com/wp-content/uploads/2011/12/Diabetes-BrosurA4-
3Fold-2sisi.pdf

Anda mungkin juga menyukai