PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Mengetahui karakteristik dari mikroorganisme
b. Mengetahui kontribusi dan kerugian dari mikroorganisme
c. Mengetahui aktivitas mikroorganisme di alam
d. Mengetahui sifat-sifat mikroorganisme
e. Mengetahui habitat mikroorganisme
f. Mengetahui proses metabolisme mikroorganisme
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
c. Undulate: lekukan seperti gelombang
d. Serrate: bergerigi
e. Filamentous: seperti benang, tepian menyebar
f. Elevasi: sudut penonjolan pertumbuhan koloni pada permukaan
Escherichia coli, terdapat pada usus besar dan berperan dalam pengurai
sisa-sisa makhluk hidup
Acetobacter, untuk pembuatan asam cuka atau asam asetat
Lactobacillus bulgarius, untuk pembuatan yoghurt
Lactobacillus casei, untuk pembuatan keju dan yoghurt
Acetobacter xylinum, untuk pembuatan nata de coco
Rhizobium leguminosarum, berperan dalam pengikatan nitrogen pada
tanaman
Nitrosomonas dan Nitrosococcus, pada tanaman membentuk ion nitrat
melalui nitrifikasi
Clostridium acetobutylicum, untuk pembuatan butanol dan aseton
Bacillus subtilis, Streptomyces griseus, Streptomyces rimosus, untuk
pembuatan antibiotik
Methanobacterium, untuk pembusukan sampah dan kotoran hewan
menjadi gas metana atau biogas
Neurospora sitophila, untuk pembuatan oncom
Bacillus thuringiensis, untuk membasmi hama
Thiobacillus ferrooxidans, dapat membantu memisahkan logam
3
Disisi lain bakteri yang merugikan adalah seperti berikut :
4
3. Hidup berlawanan atau antagonisme
Menyatakan hubungan asocial dimana spesies yang satu menghasilkan
zat penentang (antibiotic) bagi spesies lain, sehingga pertumbuhan
spesies yang lain terganggu karenanya
Contoh : Streptococcus lactis dan Bacilus subtilis. Jika kedua kedua
spesies ini ditumbuhkan bersama dalam suatu medium, maka
pertumbuhan Bacilus subtilis akan segera tercekik karena adanya
asam-susu yang dihasilkan oleh Streptococcus lactis
4. Komensalisme atau Metabiosis
Jika dua spesies hidup bersama, kemudian spesies yang satu mendapat
keuntungan (komensal), sedang spesies yang lain tidak dirugikan
olehnya (hospes).
Contoh : Hubungan antara Saccharomyces yang menghasilkan alkohol
yang tidak diperlukannya lagi, sedangkan alkohol ini merupakan zat
makanan mutlak bagi Acetobacter.
5. Mutualisme
Simbiosis antara dua spesies yang saling menguntungkan.
Contoh : Didalam alat pencernaan rayap terdapat Protozoa yang dapat
mencerna selulosa, sedang protozoa sendiri terjamin hidupnya oleh
rayap.
6. Parasitisme
7. Predatorisme
5
bakteri (mangsa).
a. Bakteri
b. Cendawan tingkat rendah
c. Ragi ( bangsa Jamur )
d. Ganggang yang bersahaja
e. Hewan ber sel satu atau protozoa
f. Virus yang hanya nampak oleh mikroskop elektron dan oleh karenanya
dikatakan makhluk ultra mikroskopik.
Mempunyai plasmid
Berukuran sangat kecil (mikoskopis)
Kemampuan menghasilkan antibiotik
Kemampuan melakukan proses metabolisme dalam keadaan anaerob
Kemampuan berkembang biak yang luar biasa dalam kondisi optimum
6
4. Lingkup udara : sebenarnya tidak benar-benar ada organisme yang
hidup di udara, karena organisme tidak dapat hidup begitu saja.
Namun, mikroorganisme udara terdiri atas organisme yang terdapat
sementara mengapung di udaraatau terbawa angin serta partikel debu.
5. Bahan makanan : kelompok mikroorganisme yang terdapat dalam
suatu makanan dapat tumbuh subur, dominan, atau mati, sangatlah
bergantung pada faktor penyebab.
Untuk kaitan mikrobiologi dengan ilmu lain dan cakupan masalah, yakni :
7
1. Anabolisme
Anabolisme adalah penyusunan/pengambilan zat makanan,
pembentukan karbohidrat yang membutuhkan energi dan sintetis
protoplasma. Merupakan sintesis protoplasma yang meliputi proses sintesa
makromolekul seperti asam nukleat, lipida dan polisakarida, dan
penggunaan energi yang dihasilkan dari proses katabolisme.
2. Katabolisme
Katabolisme adalah penguraian bahan organik kompleks menjadi
bahan organik yang lebih sederhana, pembentukan energi dengan
menguraikan karbohidrat melalui reaksi oksidasi substrat. Merupakan
oksidasi substrat yang diiringi dengan terbentuknya energi, meliputi proses
degradasi sebagai reaksi penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan
organik sederhana atau bahan anorganik yang menghasilkan energi dalam
bentuk ATP.
Jadi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa anabolisme adalah
pembentukan senyawa yang memerlukan energi (Rekasi endergonik).
Misalnya pada fotosintesis yang membentuk C6G12O5 dari CO2 DAN H2O.
Sedangkan katabolisme adalah penguraian senyawa yang menghasilkan
energi (reaksi eksergonik), misalnya pada respirasi yang menguraikan
karbohidrat menjadi asam piruvat dan energi.
8
6. Pergerakan (mobilitas).
Energi yang tersimpan dalam bentuk senyawa ATP dapat diperoleh oleh
mikroorganisme melalui hidrolisis. Energi yang diperoleh dari melalui proses
atau reaksi kimia disebut sebagai free energy atau energi bebas (G). Pada
reaksi yang melepaskan energi, maka harga G adalah negatif, sedangkan pada
reaksi yang memerlukan energi, maka harga G adalah positif. Energi hasil
metabolisme disimpan oleh mikroorganisme dalam bentuk senyawa
phosporyl.
ATP terbentuk dari reaksi antara adenosine 5′-diphospate (ADP) dengan
phospat anorganik, membentuk ikatan phosporyl sebagai berikut :
ADP3- + Pi + H+ → ATP4- +H2O ΔG= +30 kJ/mol (1)
Reaksi diatas menunjukkan proses katabolisme, yaitu proses penguraian
zat untuk membebaskan energi kimia sebesar 30 kJ yang tersimpan dalam
senyawa organik. ATP yang telah tersintesa tersebut disimpan di dalam sel
untuk digunakan bila diperlukan. Energi yang tersimpan tersebut dikeluarkan
melalui hidrolisa ikatan phosporyl dalam suatu reaksi yang merupakan
kebalikan dari reaksi (1), yaitu sebagai berikut:
ATP4- +H2O → ADP3- + Pi + H+ ΔG= -30 kJ/mol (2)
Reaksi diatas merupakan proses anabolisme, yaitu pembentukan molekul
yang kompleks dengan menggunakan energi sebesar 30 kJ/mol. Kedua reaksi
di atas terjadi karena katalisa enzim ATP-ase.
9
a. Respirasi aerob
Respirasi aerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis yang
mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO2, H2O dan
menghasilkan energi. Menurut penyelidikan energi yang terlepas
sebagai hasil pembakaran 1 grammol glukosa adalah 675 Kkal. Dalam
respirasi aerob, glukosa dioksidasi oleh oksigen, dan reaksi kimianya
dapat digambarkan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 12 H2O + 675 Kkal
Dalam kenyataan reaksi yang terjadi tidak sesederhan itu. Banyak
tahap reaksi yang terjadi dari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-
reaksi tersebut dibedakan menjadi tiga tahap yakni glikolisis, siklus
kreb (the tricarboxylic acid cycle) dan transfer elektron.
Tahapan respirasi
1. Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah
glukosa (terdiri dari 6 atom C) menjadi dua molekul asam piruvat
(terdiri dari 3 atom C). Glikolisis juga menghasilkan ATP dan
NADH + H+
2. Tricarboxylic acid cycle (Siklus Krebs)
Merupakan serangkaian reaksi metabolisme yang mengubah asetil
koA yang direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi
asam sitrat (6C). Selanjutnya asam oksaloasetat memasuki daur
menjadi berbagai macam zat yang akhirnya akan membentuk
oksaloasetat lagi.
3. Transfer Elektron
Setelah proses tricarboxylic acid maka yang terakhir adalah
proses transfer elektron. Transfer elektron merupakan reaksi
pemindahan elektron melelui reaksi redoks (reduksi-oksidasi).
karena respirasi mebutuhkan jumlah ATP dari proses oksidasi
NADH dan FADH. Maka dibutuhkan senyawa senyawa yang
memiliki potensial reduksi rendah sebagai akseptor elektron, dan
10
O2 sangat ideal sebagai akseptor. Elektron yang berasal dari
oksidasi substrat NADH atau FADH2, melalui serangkaian redoks
atau reduksi-oksidasi reaksi, lalu ke terminal akseptor. Dalam
proses ini, energi dilepaskan selama aliran elektron digunakan
untuk membuat gradien proton.
Energi yang ditangkap dalam ikatan energi yang tinggi ketika
P (fosfat) anorganik bergabung dengan molekul ADP untuk
membentuk ATP. Proses ini disebut fosforilasi oksidatif. Energi
(ATP) dalam sistem transpor elektron terbentuk melalui reaksi
fosforilasi oksidatif, Energi yang dihasilkan oleh oksidasi 1 mol
NADH atau NADPH2 dapat digunakan untuk membentuk 3 mol
ATP. Reaksinya sebagai berikut :
NADH + H+ + 1/2 O2 + 3ADP + 3H3PO4 → NAD+ + 3ATP +
4H2O
Sementara itu, energi yang dihasilkan oleh oksidasi 1 mol
FADH2 dapat menghasilkan 2 mol ATP. Beberapa jenis enzim
yang terlibat dalam pengangkutan elektron seperti NADH
dehidrogenase, sitokrom reduktase, dan sitokrom oksidase.
Pembawa elektron terdiri dari flavoprotein (contohnya FAD
dan mononukleotida flavin, FMN), besi sulfur (FeS), dan sitokrom,
protein dengan cincin yang berisi besi yang disebut heme. Gugus
non-protein seperti lipid-soluble (larutan dalam lemak) yang lebih
dikenal dengan quinones.
b. Respirasi anaerob
Beberapa bakteri fakultatif anaerob dan obligatif anaerob
melakukan respirasi anaerob. Dengan melibatkan electron transport
system (ETS), tetapi terminal akseptor elektron selain oksigen.
Anaerob obligat adalah organisme yang mati bila terkena oksigen,
seperti Clostridium tetani dan Clostridium botulinum, yang masing-
masing menyebabkan tetanus dan botulisme.
Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang dapat hidup dengan
baik bila ada oksigen maupun tidak ada oksigen. Contoh bakteri
11
anaerob fakultatif antara lain Escherichia coli, Streptococcus,
Alcaligenes, Lactobacillus, dan Aerobacter aerogenes. Anaerob
fakultatif dapat hidup dengan adanya atau tidak adanya oksigen, tetapi
lebih memilih untuk menggunakan oksigen. Contoh jenis ini termasuk
Escherichia coli.
Contoh respirasi anaerob berikut :
1. Respirasi Nitrat
Proses ini memiliki beberapa langkah, yang mana nitrat
direduksi menjadi nitrit dan nitrogen oksida menjadi dinitrogen,
yang disebut sebagai dissimilatory nitrate reduction atau
denitrifikasi. Reaksi denitrifikasi sebagai berikut:
2NO3- + 12 e- + 12 H+ → N2 + 6 H2O
Denitrifikasi dilakukan oleh spesies Pseudomonas
stutzeri, Pseudomonas aeruginosa, Paracoccus denitrificans
dan Thiobacillus denitrificans.
2. Respirasi Sulfat
Respirasi sulfat dilakukan oleh sebagian kecil bakteri
heterotrophic, yang semuanya oligatif anaerob, seperti bakteri
dari spesies Desulfovibrio. Bakteri ini membutuhkan sulfat
sebagai aseptor proton dan terduksi menjadi sulfit. Reaksi
sulphate respiration sebagai berikut:
SO42- + 8 e- + 8 H+ → S2- + H2O
3. Respirasi Karbonat
Respirasi Karbonat dilakukan oleh bakteri seperti
Methanococcus dan Methanobacterium. Bakteri tersebut
merupakan anaerob obligat yang mereduksi CO2, dan kadang-
kadang karbon monoksida, untuk menjadi metana. Reaksi
respirasi karbonat hingga membentuk metan sebagai berikut :
CO2 + 4H2 →CH4 + 2H2O
12
2. Fermentasi
Fermentasi adalah proses perombakan senyawa organik dalam kondisi
anaerob menghasilkan produk berupa asam-asam organik, alkohol dan gas,
yang kemudian dikeluarkan dari sel, sedangkan fermentasi itu bermacam-
macam seperti :
a. Fermentasi alkohol dilakukan oleh yeasts, jamur, dan bakteri.
Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa
menjadi etanol (etil alkohol) dan karbondioksida. Organisme yang
berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape,
roti atau minuman keras.
Reaksi kimia : C6H12O6→ 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 H2O + 2 ATP
b. Fermentasi asam laktat yang dilakukan oleh sejumlah bakteri, seperti
Streptococcus, Lactobacillus, Lactococcus dan Leuconostoc, serta
beberapa jamur, alga dan protozoa.
c. Fermentasi asam campuran yang dilakukan oleh E. coli dan bakteri
fakultatif anaerob. Produknya meliputi laktat, asetat, dan etanol.
Beberapa organisme memiliki kemampuan untuk mereduksi piruvat
menjadi hidrogen dan CO2.
d. Fermentasi 2,3-Butanediol dilakukan oleh Enterobacter, Erwinia,
Klebsiella dan Serratia. Sama seperti fermentasi campuran asam,
namun menghasilkan butanadiol, netanol dan asam.
e. Fermentasi asam propionat dilakukan oleh beberapa bakteri d usus,
seperti Propionibacterium dan sejenisnya, beberapa terlibat dalam
produk komersil Swiss-keju dan vitamin B12 (cobalamin). Propionat
yang terbentuk dari piruvat yang melalui jalur methylmalonyl CoA,
dimana piruvat terkarboksilasi menjadi oksaloasetat, dan kemudian
direduksi menjadi propionat melalui malate, fumarate dan suksinate.
f. Fermentasi asam butirat dilakukan oleh spesies Clostridium. Bakteri
ini memproduksi aseton, butanol, propanol, alkohol dan asam lainnya.
Bakteri ini juga memfermentasi asam amino dan senyawa nitrogen
lainnya, serta karbohidrat.
13
Anabolisme : Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses mensintesis senyawa organik kompleks dari
unsur-unsur anorganik dengan menggunakan energi cahaya matahari.
Fotosintesis tidak hanya dilakukan oleh tumbuhan namun juga dilakukan oleh
mikroba. Mikroba yang melakukan fotosintesis seperti Cyanobacteria, serta
beberapa jenis algae. Pada Reaksi umum yang terjadi dapat dituliskan sebagai
berikut : 6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 + 6O2
dalam fotosintesis terjadi dua tahapan reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi
terang atau fosforilasi reaksi ini terjadi di tilakoid dan reaksi gelap terjadi di
dalam stromokloroplas.
Reaksi terang merupakan pemecahan air menjadi hidrogen dan oksigen
yang disebut dengan fotolisis. Hidrogen hasil fotolisis digabung dengan
karbondioksida yang ditangkap dari uadara bebas untuk membentuk glukosa.
Pada reaksi terang, atom hydrogen dari molekul H2O dipakai untuk mereduksi
NADP menjadi NADPH, dan O2 dilepaskan sebagai hasil samping reaksi
fotosintesis. Reaksi ini juga dirangkaikan dengan reaksi endergonik
pembentukan ATP dari ADP + Pi.
Dalam hal ini pembentukan ATP dari ADP + Pi merupakan suatu
mekanisme penyimpanan energi matahari yang diserap kemudian diubah
menjadi bentuk energi kimia. Proses ini disebut fotofosforilasi.
Tahap kedua disebut tahap reaksi gelap. Dalam hal ini senyawa kimia
berenergi tinggi NADPH dan ATP yang dihasilkan dalam tahap pertama
(reaksi gelap) dipakai untuk proses reaksi reduksi CO2 menjadi glukosa.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
15
Daftar pustaka :
16
Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul :
1. Apa beda mikrobiologi dan bakteriologi?
2. Sebutkan kriteria yang membedakan mikroorganisme dan
benda yang tak hidup?
3. Sebutkan faktor yang menyebabkan kemajuan mikrobiologi
dengan pesat?
4. Apa yang mungkin akan terjadi jika tidak ada mikroorganisme?
5. Mengapa mikroorganisme harus mengalami metabolisme
dalam tubuhnya?
17