Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Mikrobiologi merupakan kajian tentang dunia mikroorganisme, meliputi
bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagi sel
tunggal maupun kelompok sel. Di negara kita, Indonesia, mikroorganisme
banyak berkembang biak dan tumbuh subur. Namun perlu diketahui bahwa
seluruh mikroorganisme yang ada di alam hanya sebagian kecil saja yang
merupakan patogen atau dapat menimbulkan penyakit dan kerugian.
Mikroorganisme dapat menguntungkan inangnya, tetapi dalam kondisi
tertentu juga dapat menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, makalah ini
disusun guna membahas bagaimana dan seperti apa kehidupan
mikroorganisme di alam, sehingga kita dapat mengetahui manfaatnya dan
menghindari kerugian, serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
pembaca.

1.2 Rumusan masalah


a. Bagaimana karakteristik dari mikroorganisme?
b. Apa kontribusi dan kerugian dari mikroorganisme?
c. Bagaimana aktivitas mikroorganisme di alam?
d. Bagaimana sifat-sifat mikroorganisme?
e. Bagaimana habitat mikroorganisme?
f. Bagaimana proses metabolisme mikroorganisme?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui karakteristik dari mikroorganisme
b. Mengetahui kontribusi dan kerugian dari mikroorganisme
c. Mengetahui aktivitas mikroorganisme di alam
d. Mengetahui sifat-sifat mikroorganisme
e. Mengetahui habitat mikroorganisme
f. Mengetahui proses metabolisme mikroorganisme

1
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Karakteristik Mikroorganisme


Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam
mikrobiologi, yaitu untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme,
termasuk penelaahan ciri-ciri kultural, morfologis, fisiologis, maupun
serologis. Sifat organisme dalam suatu biakan murni dapat dipelajari
dengan metode yang amat keras dengan hasil yang sangat akurat karena
pengaruh sel hidup yang lain dapat ditiadakan (Volk, 1993).
Karakterisasi terbagi dalam dua tahap yaitu klasifikasi dan
identifikasi. Untuk dapat mengidentifikasi dan mengkasifikasi suatu
mikroorganisme, maka kita harus mempelajari karakteristik
mikroorganisme tersebut terlebih dahulu (Pelczar, 1993).
Mikroorganisme memiliki perbedaan penampakan makroskopis
dalam perkembangannya apabila ditumbuhkan dalam media yang berbeda-
beda. Perbedaan yang terjadi dikarenakan mikroorganisme memiliki
karakteristik kultural. Karakteristik kultural digunakan sebagai dasar untuk
memisahkan mikroorganisme ke dalam kelompok-kelompok taksonomi.
Karakteristik koloni yang tumbuh terpisah dengan baik dapat dievaluasi
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1.Ukuran: Pinpoint (titik sangat kecil), small (kecil), moderate (sedang),
large (lebar).
2. Pigmentasi: warna koloni
3. Bentuk : Bentuk koloni yang digambarkan sebagai berikut:
a. Circular: tepian yang teratur, tidak patah
b. Irregular: tepian yang berlekuk
c. Rhizoid: pertumbuhan menyebar seperti akar
4. Tepi : penampakan tepian terluar koloni yang digambarkan sebagai
berikut:
a. Entire: sangat rata
b. Lobate: lekukan yang jelas

2
c. Undulate: lekukan seperti gelombang
d. Serrate: bergerigi
e. Filamentous: seperti benang, tepian menyebar
f. Elevasi: sudut penonjolan pertumbuhan koloni pada permukaan

2.2 Keuntungan dan Kerugian Bakteri

Dalam lingkungan sekitar kita organisme renik seperti bakteri


memiliki peran yang cukup besar dalam ekosistem. Demikian pula bakteri
juga memiliki keuntungan dan juga kerugian pula. Sehingga keberadaan
bakteri juga mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Berikut merupakan
peran bakteri dalam ekosistem.

Beberapa peran bakteri yang menguntungkan, antara lain :

 Escherichia coli, terdapat pada usus besar dan berperan dalam pengurai
sisa-sisa makhluk hidup
 Acetobacter, untuk pembuatan asam cuka atau asam asetat
 Lactobacillus bulgarius, untuk pembuatan yoghurt
 Lactobacillus casei, untuk pembuatan keju dan yoghurt
 Acetobacter xylinum, untuk pembuatan nata de coco
 Rhizobium leguminosarum, berperan dalam pengikatan nitrogen pada
tanaman
 Nitrosomonas dan Nitrosococcus, pada tanaman membentuk ion nitrat
melalui nitrifikasi
 Clostridium acetobutylicum, untuk pembuatan butanol dan aseton
 Bacillus subtilis, Streptomyces griseus, Streptomyces rimosus, untuk
pembuatan antibiotik
 Methanobacterium, untuk pembusukan sampah dan kotoran hewan
menjadi gas metana atau biogas
 Neurospora sitophila, untuk pembuatan oncom
 Bacillus thuringiensis, untuk membasmi hama
 Thiobacillus ferrooxidans, dapat membantu memisahkan logam

3
Disisi lain bakteri yang merugikan adalah seperti berikut :

 Clostridium botulinium, menghasilkan toksin dan membusukkan makanan


 Mycobacterium tuberculosis, menyebabkan penyakit TBC
 Vibrio cholerae, menyebabkan penyakit kolera atau muntaber
 Clostridium tetani, menyebabkan penyakit tetanus
 Mycobacterium leprae, menyebabkan penyakit lepra
 Bacillus anthracis, menyebabkan penyakit antraks pada sapi
 Agrobacterium tumefaciens, menyebabkan tumor pada beberapa tumbuhan
 Treponema pallidum, menyebabkan penyakit sifilis
 Neisseria gonorrhoeae, menyebabkan penyakit gonorea
 Leptospira interrogans, menyebabkan penyakit leptospirosis
 Chlamydia psittaci, menyebabkan infeksi mata, penyakit menular seksual,
dan beberapa jenis penyakit pneumonia

2.3 Aktivitas Mikroorganisme

Mikroorganisme seperti halnya sel organisme, umumnya melakukan


aktivitas kehidupan. Mereka melakukan hubungan dengan
mikroorganisme lainnya dimana hubungan dapat terjadi seperti hal-hal di
bawah ini :

1. Tidak saling menguntungkan (netralisme)


Keadaan dimana spesies satu dengan yang lainnya hanya menempati
tempat yang sama tanpa adanya interaksi yang berarti.
Contoh : Misal di satu kotoran hewan terdapat banyak spesies yang
dapat hidup bersama, tapi masing – masing spesies memerlukan zat
tertentu untuk dirinya sendiri sehingga tidak perlu ada perebutan zat
makanan.
2. Persaingan atau Kompetisi
Hubungan antar spesies dalam mempertahankan hidup dengan
memperebutkan hal yang sama.
Contoh : Bila persediaan oksigen dalam suatu medium berkurang,
maka bakteri aerob akan dikalahkan oleh bakteri fakultatif anaerob.

4
3. Hidup berlawanan atau antagonisme
Menyatakan hubungan asocial dimana spesies yang satu menghasilkan
zat penentang (antibiotic) bagi spesies lain, sehingga pertumbuhan
spesies yang lain terganggu karenanya
Contoh : Streptococcus lactis dan Bacilus subtilis. Jika kedua kedua
spesies ini ditumbuhkan bersama dalam suatu medium, maka
pertumbuhan Bacilus subtilis akan segera tercekik karena adanya
asam-susu yang dihasilkan oleh Streptococcus lactis
4. Komensalisme atau Metabiosis
Jika dua spesies hidup bersama, kemudian spesies yang satu mendapat
keuntungan (komensal), sedang spesies yang lain tidak dirugikan
olehnya (hospes).
Contoh : Hubungan antara Saccharomyces yang menghasilkan alkohol
yang tidak diperlukannya lagi, sedangkan alkohol ini merupakan zat
makanan mutlak bagi Acetobacter.
5. Mutualisme
Simbiosis antara dua spesies yang saling menguntungkan.
Contoh : Didalam alat pencernaan rayap terdapat Protozoa yang dapat
mencerna selulosa, sedang protozoa sendiri terjamin hidupnya oleh
rayap.
6. Parasitisme

Hubungan yang hanya menguntungkan satu pihak saja.

Contoh : Bakteriofage atau virus dengan bakteri. Virus tidak dapat

hidup diluar bakteri, sedangkan bakteri akan mati karenanya.

7. Predatorisme

Hampir sama dengan parasitisme tetapi dalam ukuran parasit lebih

kecil dari inangnya sedangkan predator lebih besar dari yang

dimangsa. Contoh : Amoeba (predator) merupakan pemangsa dari

5
bakteri (mangsa).

2.4 Sifat – sifat Mikroorganisme

Pada umumnya kita tahu bahwa semua makhluk yang berukuran


beberapa micron atau lebih kecil lagi itu kita sebut mikroorganisme. Jadi
yang termasuk golongan ini ialah :

a. Bakteri
b. Cendawan tingkat rendah
c. Ragi ( bangsa Jamur )
d. Ganggang yang bersahaja
e. Hewan ber sel satu atau protozoa
f. Virus yang hanya nampak oleh mikroskop elektron dan oleh karenanya
dikatakan makhluk ultra mikroskopik.

Sedangkan mikroorganisme memiliki karakteristik sebagai berikut :

 Mempunyai plasmid
 Berukuran sangat kecil (mikoskopis)
 Kemampuan menghasilkan antibiotik
 Kemampuan melakukan proses metabolisme dalam keadaan anaerob
 Kemampuan berkembang biak yang luar biasa dalam kondisi optimum

2.5 Habitat Mikroorganisme

Beberapa mikroorganisme memiliki habitat yang sama maupun


berbeda. Berdasarkan tempatnya, habitat mikroorganisme dibedakan yakni
sebagai berikut :

1. Mikrobiologi tanah : kajian tentang kehidupan dan peranan


mikroorganisme di dalam tanah.
2. Mikrobiologi air : kajian tentang kehidupan dan peranan
mikroorganisme di dalam air.
3. Mikrobiologi rumen : kajian tentang kehidupan dan peranan
mikroorganisme di dalam sistem lambung / usus hewan.

6
4. Lingkup udara : sebenarnya tidak benar-benar ada organisme yang
hidup di udara, karena organisme tidak dapat hidup begitu saja.
Namun, mikroorganisme udara terdiri atas organisme yang terdapat
sementara mengapung di udaraatau terbawa angin serta partikel debu.
5. Bahan makanan : kelompok mikroorganisme yang terdapat dalam
suatu makanan dapat tumbuh subur, dominan, atau mati, sangatlah
bergantung pada faktor penyebab.

Untuk kaitan mikrobiologi dengan ilmu lain dan cakupan masalah, yakni :

Selain ruang lingkup mikrobiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang


dunia mikroorganisme, ilmu ini juga berkaitan dengan ilmu lain dan
cakupan masalah antara lain :

1. Ekologi mikroorganisme : kajian tentang asosiasi kehidupan antara


mikroorganisme dengan lingkungannya (ekologi).
2. Fisiologi mikroorganisme : kajian tentang sifat faal mikroorganisme.
3. Genetika mikroorganisme : kajian tentang sifat-sifat menurun dan
kebakaan pada mikroorganisme.
4. Mikrobiologi kesehatan : kajian tentang sifat dan peranan
mikroorganisme dalam bidang kesehatan.

2.7 Metabolisme Mikroorganisme

Sel – sel mikroorganisme seperti halnya sel organisme, umumnya


melakukan aktivitas kehidupan. Untuk kelangsungan hidupnya, semua
sel membutuhkan sumber energi. Walau sangat beraneka ragam jenis
substansi yang berperan sebagai sumber energi bagi mikroorganisme,
namun terdapat pola dasar metabolisme yang sangat sederhana, yaitu
terjadi perubahan dari satu bentuk energi kompleks menjadi energi
yang lebih sederhana. Proses metabolisme tersebut diuraikan sebagai
berikut :

7
1. Anabolisme
Anabolisme adalah penyusunan/pengambilan zat makanan,
pembentukan karbohidrat yang membutuhkan energi dan sintetis
protoplasma. Merupakan sintesis protoplasma yang meliputi proses sintesa
makromolekul seperti asam nukleat, lipida dan polisakarida, dan
penggunaan energi yang dihasilkan dari proses katabolisme.
2. Katabolisme
Katabolisme adalah penguraian bahan organik kompleks menjadi
bahan organik yang lebih sederhana, pembentukan energi dengan
menguraikan karbohidrat melalui reaksi oksidasi substrat. Merupakan
oksidasi substrat yang diiringi dengan terbentuknya energi, meliputi proses
degradasi sebagai reaksi penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan
organik sederhana atau bahan anorganik yang menghasilkan energi dalam
bentuk ATP.
Jadi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa anabolisme adalah
pembentukan senyawa yang memerlukan energi (Rekasi endergonik).
Misalnya pada fotosintesis yang membentuk C6G12O5 dari CO2 DAN H2O.
Sedangkan katabolisme adalah penguraian senyawa yang menghasilkan
energi (reaksi eksergonik), misalnya pada respirasi yang menguraikan
karbohidrat menjadi asam piruvat dan energi.

 Senyawa Pembawa Energi, ATP dan ADP


Mikroorganisme memerlukan energi untuk :
1. Sintesis bagian sel (dinding sel, membran sel, dan substansi sel
lainnya).
2. Sintesis enzim, asam nukleat, polisakarida, phospholipids, atau
komponen sel lainnya.
3. Mempertahankan kondisi sel (optimal) dan memperbaiki bagian
sel yang rusak.
4. Pertumbuhan dan perbanyakan.
5. Penyerapan hara dan ekskresi senyawa yang tidak diperlukan atau
waste products.

8
6. Pergerakan (mobilitas).

Energi yang tersimpan dalam bentuk senyawa ATP dapat diperoleh oleh
mikroorganisme melalui hidrolisis. Energi yang diperoleh dari melalui proses
atau reaksi kimia disebut sebagai free energy atau energi bebas (G). Pada
reaksi yang melepaskan energi, maka harga G adalah negatif, sedangkan pada
reaksi yang memerlukan energi, maka harga G adalah positif. Energi hasil
metabolisme disimpan oleh mikroorganisme dalam bentuk senyawa
phosporyl.
ATP terbentuk dari reaksi antara adenosine 5′-diphospate (ADP) dengan
phospat anorganik, membentuk ikatan phosporyl sebagai berikut :
ADP3- + Pi + H+ → ATP4- +H2O ΔG= +30 kJ/mol (1)
Reaksi diatas menunjukkan proses katabolisme, yaitu proses penguraian
zat untuk membebaskan energi kimia sebesar 30 kJ yang tersimpan dalam
senyawa organik. ATP yang telah tersintesa tersebut disimpan di dalam sel
untuk digunakan bila diperlukan. Energi yang tersimpan tersebut dikeluarkan
melalui hidrolisa ikatan phosporyl dalam suatu reaksi yang merupakan
kebalikan dari reaksi (1), yaitu sebagai berikut:
ATP4- +H2O → ADP3- + Pi + H+ ΔG= -30 kJ/mol (2)
Reaksi diatas merupakan proses anabolisme, yaitu pembentukan molekul
yang kompleks dengan menggunakan energi sebesar 30 kJ/mol. Kedua reaksi
di atas terjadi karena katalisa enzim ATP-ase.

Katabolisme : Respirasi dan Fermentasi


1. Respirasi
Respirasi merupakan proses terjadinya pembongkaran suatu zat
makanan sehingga menghasilkan energi yang diperlukan oleh
mikroorganisme tersebut. Jika oksigen yang diperlukan dalam proses
respirasi maka disebut respirasi aerob. Ada juga spesies bakteri yang
mampu melakukan respirasi tanpa adanya oksigen, maka peristiwa itu
disebut respirasi anaerob.

9
a. Respirasi aerob
Respirasi aerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis yang
mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO2, H2O dan
menghasilkan energi. Menurut penyelidikan energi yang terlepas
sebagai hasil pembakaran 1 grammol glukosa adalah 675 Kkal. Dalam
respirasi aerob, glukosa dioksidasi oleh oksigen, dan reaksi kimianya
dapat digambarkan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 12 H2O + 675 Kkal
Dalam kenyataan reaksi yang terjadi tidak sesederhan itu. Banyak
tahap reaksi yang terjadi dari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-
reaksi tersebut dibedakan menjadi tiga tahap yakni glikolisis, siklus
kreb (the tricarboxylic acid cycle) dan transfer elektron.

Tahapan respirasi
1. Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah
glukosa (terdiri dari 6 atom C) menjadi dua molekul asam piruvat
(terdiri dari 3 atom C). Glikolisis juga menghasilkan ATP dan
NADH + H+
2. Tricarboxylic acid cycle (Siklus Krebs)
Merupakan serangkaian reaksi metabolisme yang mengubah asetil
koA yang direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi
asam sitrat (6C). Selanjutnya asam oksaloasetat memasuki daur
menjadi berbagai macam zat yang akhirnya akan membentuk
oksaloasetat lagi.
3. Transfer Elektron
Setelah proses tricarboxylic acid maka yang terakhir adalah
proses transfer elektron. Transfer elektron merupakan reaksi
pemindahan elektron melelui reaksi redoks (reduksi-oksidasi).
karena respirasi mebutuhkan jumlah ATP dari proses oksidasi
NADH dan FADH. Maka dibutuhkan senyawa senyawa yang
memiliki potensial reduksi rendah sebagai akseptor elektron, dan

10
O2 sangat ideal sebagai akseptor. Elektron yang berasal dari
oksidasi substrat NADH atau FADH2, melalui serangkaian redoks
atau reduksi-oksidasi reaksi, lalu ke terminal akseptor. Dalam
proses ini, energi dilepaskan selama aliran elektron digunakan
untuk membuat gradien proton.
Energi yang ditangkap dalam ikatan energi yang tinggi ketika
P (fosfat) anorganik bergabung dengan molekul ADP untuk
membentuk ATP. Proses ini disebut fosforilasi oksidatif. Energi
(ATP) dalam sistem transpor elektron terbentuk melalui reaksi
fosforilasi oksidatif, Energi yang dihasilkan oleh oksidasi 1 mol
NADH atau NADPH2 dapat digunakan untuk membentuk 3 mol
ATP. Reaksinya sebagai berikut :
NADH + H+ + 1/2 O2 + 3ADP + 3H3PO4 → NAD+ + 3ATP +
4H2O
Sementara itu, energi yang dihasilkan oleh oksidasi 1 mol
FADH2 dapat menghasilkan 2 mol ATP. Beberapa jenis enzim
yang terlibat dalam pengangkutan elektron seperti NADH
dehidrogenase, sitokrom reduktase, dan sitokrom oksidase.
Pembawa elektron terdiri dari flavoprotein (contohnya FAD
dan mononukleotida flavin, FMN), besi sulfur (FeS), dan sitokrom,
protein dengan cincin yang berisi besi yang disebut heme. Gugus
non-protein seperti lipid-soluble (larutan dalam lemak) yang lebih
dikenal dengan quinones.
b. Respirasi anaerob
Beberapa bakteri fakultatif anaerob dan obligatif anaerob
melakukan respirasi anaerob. Dengan melibatkan electron transport
system (ETS), tetapi terminal akseptor elektron selain oksigen.
Anaerob obligat adalah organisme yang mati bila terkena oksigen,
seperti Clostridium tetani dan Clostridium botulinum, yang masing-
masing menyebabkan tetanus dan botulisme.
Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang dapat hidup dengan
baik bila ada oksigen maupun tidak ada oksigen. Contoh bakteri

11
anaerob fakultatif antara lain Escherichia coli, Streptococcus,
Alcaligenes, Lactobacillus, dan Aerobacter aerogenes. Anaerob
fakultatif dapat hidup dengan adanya atau tidak adanya oksigen, tetapi
lebih memilih untuk menggunakan oksigen. Contoh jenis ini termasuk
Escherichia coli.
Contoh respirasi anaerob berikut :
1. Respirasi Nitrat
Proses ini memiliki beberapa langkah, yang mana nitrat
direduksi menjadi nitrit dan nitrogen oksida menjadi dinitrogen,
yang disebut sebagai dissimilatory nitrate reduction atau
denitrifikasi. Reaksi denitrifikasi sebagai berikut:
2NO3- + 12 e- + 12 H+ → N2 + 6 H2O
Denitrifikasi dilakukan oleh spesies Pseudomonas
stutzeri, Pseudomonas aeruginosa, Paracoccus denitrificans
dan Thiobacillus denitrificans.
2. Respirasi Sulfat
Respirasi sulfat dilakukan oleh sebagian kecil bakteri
heterotrophic, yang semuanya oligatif anaerob, seperti bakteri
dari spesies Desulfovibrio. Bakteri ini membutuhkan sulfat
sebagai aseptor proton dan terduksi menjadi sulfit. Reaksi
sulphate respiration sebagai berikut:
SO42- + 8 e- + 8 H+ → S2- + H2O
3. Respirasi Karbonat
Respirasi Karbonat dilakukan oleh bakteri seperti
Methanococcus dan Methanobacterium. Bakteri tersebut
merupakan anaerob obligat yang mereduksi CO2, dan kadang-
kadang karbon monoksida, untuk menjadi metana. Reaksi
respirasi karbonat hingga membentuk metan sebagai berikut :
CO2 + 4H2 →CH4 + 2H2O

12
2. Fermentasi
Fermentasi adalah proses perombakan senyawa organik dalam kondisi
anaerob menghasilkan produk berupa asam-asam organik, alkohol dan gas,
yang kemudian dikeluarkan dari sel, sedangkan fermentasi itu bermacam-
macam seperti :
a. Fermentasi alkohol dilakukan oleh yeasts, jamur, dan bakteri.
Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa
menjadi etanol (etil alkohol) dan karbondioksida. Organisme yang
berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape,
roti atau minuman keras.
Reaksi kimia : C6H12O6→ 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 H2O + 2 ATP
b. Fermentasi asam laktat yang dilakukan oleh sejumlah bakteri, seperti
Streptococcus, Lactobacillus, Lactococcus dan Leuconostoc, serta
beberapa jamur, alga dan protozoa.
c. Fermentasi asam campuran yang dilakukan oleh E. coli dan bakteri
fakultatif anaerob. Produknya meliputi laktat, asetat, dan etanol.
Beberapa organisme memiliki kemampuan untuk mereduksi piruvat
menjadi hidrogen dan CO2.
d. Fermentasi 2,3-Butanediol dilakukan oleh Enterobacter, Erwinia,
Klebsiella dan Serratia. Sama seperti fermentasi campuran asam,
namun menghasilkan butanadiol, netanol dan asam.
e. Fermentasi asam propionat dilakukan oleh beberapa bakteri d usus,
seperti Propionibacterium dan sejenisnya, beberapa terlibat dalam
produk komersil Swiss-keju dan vitamin B12 (cobalamin). Propionat
yang terbentuk dari piruvat yang melalui jalur methylmalonyl CoA,
dimana piruvat terkarboksilasi menjadi oksaloasetat, dan kemudian
direduksi menjadi propionat melalui malate, fumarate dan suksinate.
f. Fermentasi asam butirat dilakukan oleh spesies Clostridium. Bakteri
ini memproduksi aseton, butanol, propanol, alkohol dan asam lainnya.
Bakteri ini juga memfermentasi asam amino dan senyawa nitrogen
lainnya, serta karbohidrat.

13
Anabolisme : Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses mensintesis senyawa organik kompleks dari
unsur-unsur anorganik dengan menggunakan energi cahaya matahari.
Fotosintesis tidak hanya dilakukan oleh tumbuhan namun juga dilakukan oleh
mikroba. Mikroba yang melakukan fotosintesis seperti Cyanobacteria, serta
beberapa jenis algae. Pada Reaksi umum yang terjadi dapat dituliskan sebagai
berikut : 6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 + 6O2
dalam fotosintesis terjadi dua tahapan reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi
terang atau fosforilasi reaksi ini terjadi di tilakoid dan reaksi gelap terjadi di
dalam stromokloroplas.
Reaksi terang merupakan pemecahan air menjadi hidrogen dan oksigen
yang disebut dengan fotolisis. Hidrogen hasil fotolisis digabung dengan
karbondioksida yang ditangkap dari uadara bebas untuk membentuk glukosa.
Pada reaksi terang, atom hydrogen dari molekul H2O dipakai untuk mereduksi
NADP menjadi NADPH, dan O2 dilepaskan sebagai hasil samping reaksi
fotosintesis. Reaksi ini juga dirangkaikan dengan reaksi endergonik
pembentukan ATP dari ADP + Pi.
Dalam hal ini pembentukan ATP dari ADP + Pi merupakan suatu
mekanisme penyimpanan energi matahari yang diserap kemudian diubah
menjadi bentuk energi kimia. Proses ini disebut fotofosforilasi.
Tahap kedua disebut tahap reaksi gelap. Dalam hal ini senyawa kimia
berenergi tinggi NADPH dan ATP yang dihasilkan dalam tahap pertama
(reaksi gelap) dipakai untuk proses reaksi reduksi CO2 menjadi glukosa.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mikroorganisme (mikroba, mikrobia, jasad renik) adalah jasad hidup yang


mempunyai ukuran yang sangat kecil, karenanya untuk mengamatinya perlu
dibantu dengan bantuan alat perbesaran seperti mikroskop. Mikroorganisme
memiliki beberapa sifat khusus yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup
lainnya. Aktivitas dan cara hidupnya juga memiliki karakteristik masing-
masing.
Sama halnya dengan makhluk hidup lainnya, mikroorganisme juga
mengalami metabolisme untuk mendapatkan sumber energi guna
mempertahankan kehidupannya. Di samping itu, mikroorganisme memiliki
peranan dalam kehidupan manusia, baik peranan yang menguntungkan
maupun merugikan. Oleh karena itu, manusia perlu mengetahui peran penting
mikroorganisme dalam berbagai bidang kehidupan.

3.2 Saran

Dalam menyusun makalah ini, kami sebagai tim penyusun sedikit


kesulitan untuk mencari sumber textbook (buku materi) yang berkaitan
dengan materi yang dibahas. Oleh karena itu, sebelum mencari referensi,
sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu melalui dosen atau petugas
perpustakaan.

15
Daftar pustaka :

- Kusnadi, S.Pd, M.Si, 2003, Common Textbook Mikrobiologi


- Textbook Sistrom Microbial Life Second Edision
- Drs. K.H. Timothis, Mikrobiologi Dasar Cetakan ke 1, Salatiga,
Universitas Kristen Satya Wacana
- Prof. Dr. D. Dwidjoseputro, Dasar-Dasar Mikrobiologi
- Ayudarakharisma.blogspot.co.id/2015/01/makalah-mikrobiologi-
metabolisme.html?m=1
- http://wahyuningsih.blogspot.co.id/2016/10/seleksi-karakteristik-dan-
pemeliharaan 22.html
- http://ensiklobiologi.blogspot.co.id/2013/05/keuntungan-dan-kerugian-
bakteri.html
- http://dosenbiologi.com/bakteri/peran-bakteri-dalam-kehidupan-manusia-
yang-menguntungkan-dan-merugikan

16
 Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul :
1. Apa beda mikrobiologi dan bakteriologi?
2. Sebutkan kriteria yang membedakan mikroorganisme dan
benda yang tak hidup?
3. Sebutkan faktor yang menyebabkan kemajuan mikrobiologi
dengan pesat?
4. Apa yang mungkin akan terjadi jika tidak ada mikroorganisme?
5. Mengapa mikroorganisme harus mengalami metabolisme
dalam tubuhnya?

17

Anda mungkin juga menyukai