POMPA
Transportasi Fluida
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan taufiknya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pompa”
dalam memenuhi tugas mata kuliah “Transfortasi Fluida” dalam Program Studi D (IV)
Teknik Energi Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya Ir.Aida
Syarif,M.T sebagai dosen pembimbing mata kuliah Transfortasi Fluida yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan
dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dalam Penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI
1. Pompa Reciprocating
Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk kedalam silinder melalui
valve inlet pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah
tekanan positif melalui valve outlet pada langkah maju.
Kelebihan Pompa Reciprocating
• Mempunyai tekanan yang tinggi, sehingga bisa dioperasikan pada sistem
dengan head yang tinggi.
2
Gambar 1.2 Pompa Reciprocating
3. Pompa Rotary
Pompa rotary adalah pompa perpindahan positif dimana energi mekanis
ditansmisikan dari mesin penggerak ke cairan dengan menggunakan elemen yang
berputar (rotor) di dalam rumah pompa (casing). Pada waktu rotor berputar di dalam
rumah pompa,akan terbentuk kantong-kantong yang mula-mula volumenya besar
(pada sisi isap) kemudian volumenya berkurang (pada sisi tekan) sehingga fluida
akan tertekan keluar.
yaitu :
1. Gear Pumps
menggunakan dua roda gigi. Prinsip kerjanya saat antar roda gigi
bertemu terjadi penghisapan fluida kemudian berputar dan diakhiri saat roda
3
Kekurangan Gear Pumps
kecilnya.
2. Screw Pumps
Pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar untuk
menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan. Pompa screw ini
Cara kerja screw pumps adalah zat cair masuk pada lubang isap,
bentuk ulir tersebut, zat cair akan masuk ke ruang antara ulir-ulir, ketika ulir
4
Keuntungan Screw Pumps
• Desain sederhana.
panjang.
(bor).
Sumber: http://onnyapriyahanda.com
5
tekanan fluida tertentu. Prinsip kerjanya baling-baling menekan lubang
rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila motor diputar. Fluida yang terjebak
diantara dua bolang-baling dibawa berputar dan dipaksa keluar dari sisi buang
pompa.
baling.
6
2.2.3 Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal merupakan peralatan dengan komponen yang paling
sederhana pada pembangkit. Tujuannya adalah mengubah energi penggerak utama
(motor listrik atau turbin) menjadi kecepatan atau energi kinetik dan kemudian enegi
tekan pada fluida yang sedang dipompakan. Perubahan energi terjadi karena dua
bagian utama pompa, impeller dan volute atau difuser. Impeller adalah bagian
berputar yang mengubah energi dari penggerak menjadi energi kinetik. Volute
atau difuser adalah bagian tak bergerak yang mengubah energi kinetik menjadi energi
tekan.
7
diperlambat dan kecepatannya diubah menjadi tekanan sesuai dengan prinsip
bernoulli.
Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas
gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum
diolah dan dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah
sebuah gaya yang timbul akibat adanya gerakan sebuah benda atau partikel
melalui lintasan lengkung (melingkar).
gaya sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi luar sehingga
kecepatan fluida meningkat
kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa (volute atau diffuser) menjadi
tekanan atau head
Selain pompa sentrifugal, industri juga menggunakan pompa tipe positive
displacement. Perbedaan dasar antara pompa sentrifugal dan pompa positive
displacement terletak pada laju alir discharge yang dihasilkan oleh pompa. Laju alir
discharge sebuah pompa sentrifugal bervariasi bergantung pada besarnya head atau
tekanan sedangkan laju alir discharge pompa positive displacement adalah tetap dan
tidak bergantung pada head-nya.
Sentrifugal vs. Positive Displacement. Laju alir discharge sebuah pompa positive
displacement selalu tetap dan tidak tergantung oleh total dynamic head.
Impeller. Beberapa impeller yang digunakan dalam pompa sentrifugal.
Nametag. Contoh name tag sebuah pompa sentrifugal yang terdapat di pabrik.
Terlihat bahwa head pompa ialah sebesar 990 ft.
Klasifikasi pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain:
1. Bentuk arah aliran yang terjadi di impeller. Aliran fluida dalam impeller dapat
berupa axial flow, mixed flow, atau radial flow.
2. Bentuk konstruksi dari impeller. Impeller yang digunakan dalam pompa
sentrifugal dapat berupa open impeller, semi-open impeller, atau close impeller.
3. Banyaknya jumlah suction inlet. Beberapa pompa setrifugal memiliki suction
inlet lebih dari dua buah. Pompa yang memiliki satu suction inlet disebut single-
suction pump sedangkan untuk pompa yang memiliki dua suction inlet disebut
double-suction pump.
4. Banyaknya impeller. Pompa sentrifugal khusus memiliki beberapa impeller
bersusun. Pompa yang memiliki satu impeller disebut single-stage pump
sedangkan pompa yang memiliki lebih dari satu impeller disebut multi-stage
pump.
a. Kapasitas :
b. Tekanan Discharge :
d. Posisi Poros :
Poros tegak
Poros mendatar
e. Jumlah Suction :
Single Suction
Double Suction
Radial flow
Axial flow
Mixed fllow
A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa
menembus casing.
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa
melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi
dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada
stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan
interstage atau distance sleever.
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen
yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta
tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan
cairan menjadi energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi
isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari
cairan yang masuk sebelumnya.
I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian
depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah
antara casing dengan impeller.
J. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar
dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya,
sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
K. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen
yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta
tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan
cairan menjadi energi dinamis (single stage).
Kerja Pompa Sentrifugal
Kerja yang dilakukan atau daya yang diperlukan oleh pompa, dapat diketahui
dengan cara menggambar segitiga kecepatan pada sisi masuk dan pada sisi keluar
sudu pompa. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Keterangan gambar:
V = kecepatan absolut/mutlak air masuk sudu
D = diameter sudu pada sisi masuk
v = kecepatan tangensial sudu pada sisi masuk. Biasa juga disebut
kecepatan keliling (peripheral velocity) pada sisi masuk sudu.
Vr = kecepatan relatif air terhadap roda sudu pada sisi masuk
Vf = kecepatan aliran pada sisi masuk
V1, D1, v1, Vr1, Vf1 = besaran yang berlaku untuk sisi keluar
N = kecepatan sudu dalam rpm
= sudut sudu pada sisi masuk
= sudut pada saat air meninggalkan sudu
= sudut sudu pada sisi keluar
Karena air memasuki sudu dalam arah radial, maka kecepatan pusaran air
pada sisi masuk Vw = 0.
= Vw1 . v1
Nm dimana:
Contoh soal
Jawab
DN x0,3 N
4,33 0,0157 N
60 60
D1 0,6
v 1 v x 4,33 x 8,66 m/s
D 0,3
dan
V 2,5
V w1 v1 f1 0 8,66 6,16 m/s
tan 45 1
Maka
Vw1 v 1
W
g
6,16 x8,66
wQHm
P HP
75. o
wQHm
kW
SI: P
0
dimana : Hm = manometric head dalam meter
o = efisiensi keseluruhan
pompa
wQ.Vw1 .v1
P
HP
gx
75
atau:
wQ.Vw1.v 1
P kW
g
Contoh soal
1. Sebuah pompa sentrifugal diharuskan memompa air sampai head total 40 meter
dengan debit 50 liter/s. Carilah daya yang diperlukan pompa, jika efisiensi
keseluruhan 62%. Jawab
a) Bila kapasitas pompa pompa yang baru Vy = 270 m3/jam, roda harus dibubut
sampai berdiameter D2y berpakah?
b) Berapakah tunggi kenaikan Hy yang dihasilkan ?
Jawab
Jadi
D2y2= D2y2 . (V2y/V2) = 4352 . (270/300)
D2y2= 189000 . 0,9 = 170000;D2y = 413 mm
Hy = 60 . 270/300 = 54 m
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan
dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan
cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung
secara terus menerus.
Pompa memiliki klasifikasi yang dapat digunakan sebagai acuan untuk
menentukan jenis pompa yang akan digunakan pada kondisi tertentu
disesuaikan dengan kebutuhan.
3.2 Saran
Gunakan pompa sesuai dengan spesifikasi dan klasifikasinya agar pompa akan
lebih awet dan tidak mudah rusak.
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, Pompa dan Kompresor, PT Pradnya
Paramita, Jakarta, 1983.
Australian Pump Technical Handbook, 3rd edition, 1987, Australian Pump Manufacturers'
Association Ltd
Predicting maintenance of pumps using condition monitoring Ray Beebe, Elsevier, 2004
www.worldpumps.com
Asyari D. Yunus - Mesin Konversi Energi, Teknik Mesin, Universitas Darma Persada –
Jakarta
Ernest E.Ludwig, Applied Procces Design for Chemical & Petrochemical Plant Vol.3 3rd Ed,
Gulf Professional