Anda di halaman 1dari 14

BAB I

TAUHID DALAM PERSPEKTIF KETUHANAN DALAM AGAMA ISLAM

A. Pendahuluan
Aspek keimanan yang dikaji adalah aspek kejiwaan dan nilai.
Sesungguhnya amalan lahiriah berupa ibadah madhah dan muamalah
tidak akan mencapai kesempurnaan, kecuali jika didasari dan diramu
dengan nilai keutamaan tersebut. Pilar akal dan rasionalitas dalam akidah
islam tercermin dalam aturan muamalat dan dalam memberikan solusi
serta terapi bagi persoalan yang dihadapi.

B. Filsafat Ketuhanan dalam Islam


Perkataan ilah, yang diterjemahkan “Tuhan”, dalam Al-qur’an
dipakai untuk menyatakan berbagai objek yang dibesarkan atau
dipentingkan manusia, misalnya dalam QS. Al-Jatsiiyah: 23. Contoh ayat-
ayat tersebut menunjukan perkataan “ilah” bisa mengandung arti berbagai
benda,baik abstrak (nafsu atau keinginan pribadi) maupun benda nyata.
Tuhan (ilah) ialah sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting)
oleh manusia sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya di
kuasi sepenuhnya oleh-Nya.
Dalam islam diajarkan kalimat “laa ilaaha illa Allah”. Yaitu “ tidak
ada Tuhan “, kemudian dilanjutkan dengan penegasan “melainkan Allah”.
Yang artinya bahwa hanya ada satu Tuhan dalam hatinya yaitu Allah SWT.
C. Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan.
1. Pemikiran Barat
Yang dimaksud konsep Ketuhanan menurut pemikiran manusia
adalah konsep yang didasarkan atas hasil pemikiran baik melalui
pengamalanj lahirliah maupun batiniah, baik yang bersifat rasional
maupun pengalaman batin. Teori tersebut dikemukaan oleh Max
Muller. Teori ketuhanan menurut evolusionisme adalah sebagai
berikut :
 Dinamisme, mempercayai kekuatan gaib pada benda.
 Animisme, mempercayai roh-roh gaib.
 Politeisme, mempercayainya ada dewa-dewa yang berkuasa.
 Henoteisme, kepercayaan satu Tuhan untuk satu bangsa(Tuhan
Tingkat Nasional)
 Monoteisme, kepercayaan mengakui satu Tuhan untuk seluruh
bangsa dan bersifat Internasional.
2. Pemikiran Umat Islam
Timbulnya aliran tersebut adalah karena adanya perbedaan
metodologi dalam memahami Alquran dan Hadis dengan pendekatan
kontekstual sehingga lahir aliran yang bersifat tradisional. Tiga
corak pemikiran yang mewarnai sejarah ilmu ketuhanan dalam islam.
Aliran tersebut diantaranya :
 Mu’tazilah, yang meruapakan kaum rasionalis di kalangan
muslim, serta menekankan pemakaian akal pemikiran dalam
memahami semua ajaran dan keimanan dalam islam.
 Qodariah, berpendapat bahwa semua manusia mempunyai
kebebasan dan berkehendak dalam berbuat.
 Jabariah, yang merupakan pecahan dari Murji’ah bahwa manusia
tidak mempunyai kemerdekaan dalam berkehendak dan berbuat.
 Asy’ariyah dan Murturidiyah, berpendapat bahwa senua aliran itu
mewarnai kehidpuan pemikiran ketuhanan dalam kalangan umat
islam periode masa lalu.

3. Tuhan Menurut Agama-Agama Wahyu


Pengkajian manusia tentang Tuhan, yang hanya didasarkan atas
pengamatan dan pengalaman serta pemikiran manusia, tidak akan
pernah benar. Informasi tentang asal-usul kepercayaan terhadapa
Tuhan terdapat pada QS.Al-Anbiya: 92. Keesan Allah mutlak. Sesuai
dengan dua kalimat syahadat yang diucapkan setiap muslim.

D. Pembuktian Wujud Tuhan


1. Metode pembuktian ilmiah
Metode ini mengenal dengan hakikat melalui percobaan dan
pengamatan, sedang akidah agama berhubungan dengan alam di lauar
indra, yang tidak mungkin dilakukan percobaan (agama didasarkan
pada analogi dan induksi).
2. Keberadaan Alam Membuktikan Adanya Tuhan
Adanya alam dan isinya yang menakjubkan dan rahasisanya yang
pelik, sangat menjelaskan bahwa adanya penciptanya.
3. Pembuktian Adanya Tuhan dengan Pendekatan Fisika
Ditemukannya hukum “termodinamika Kedua”. Hukum tersebut
dikenal dengan hukum keterbatsan energi atau teori pembatasan
perubahan energi panas membuktikan bahwa adanya alam tidak
mungkin bersifat azali.
4. Pembuktian Adanya Tuhan dengan Pendekatan Astronomi
Benda alam yang paling dekat dengan bumi adalah bulan (jaraknya
dari bumi sekitar 240.000 mil), yang bergerak mengelilingi bumi.
Metode pembuktian adanya Tuhan melalui pemahaman dan
penghayatan keserasian alam tersebut oleh Ibnu Rusyd diberi istilah
dalil ikhtira.

BAB II
BERBAGAI PERSEPSI DAN KONSEPSI TENTANG MANUSIA
A. Ragam Perspektif Tentang Manusia
Manusia adalah makhluk yang berakal dan akal manusia berfungsi
mengarahklan budi. Akal adalah sifat yang dimiliki manusia yang dapat
memisahkan watak tidak manusiawi.
B. Pandangan Alquran Mengenai Manusia
Alquran tidak merinci bagaimana asal-usul manusia. Namun, di
dalamnya disampaikan beberapa hal mengenai prinsip penciptaan
manusia. Sebagaimana firman Allah dalam QS. As-Sajdah: 7-9.
Beberapa unsur sebagai kelengkapan dalam menunjang tugasnya.
Unsur tersebut adalah sebagai berikut :
1. Jasad (QS.AlAnbiya’: 8)
2. Roh (QS. Al-Hijr: 29)
3. Nafs (QS. Al-Baqarah: 48)
4. Aqal (QS.al-Baqarah: 78)
5. Qolbu (QS. Ali-imran:159)
C. Fungsi dan Peranan Manusia
Allah telah memberi fungsi dan peranan kepada manusia sesuai
dengan potensi dan keunggulan masing-masing. Kedudukan manusia
dalam sistem pencipta adalah sebagai hamba Allah dan sebagai khalifah-
Nya Bumi.
D. Kedudukan dan Tanggung Jawab Manusia
1. Kedudukan Manusia
 Manusia sebagai hamba Allah(‘abd) QS. Adz-Dzariyat :56
 Manusia sebagai khalifah Allah , QS. Al-Baqarah : 30)
2. Tanggung Jawab Manusia
Fungsi dan peranan manusia sebagai hamba dan khalifah Allah,
merupakan amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan
dihadapannya.
 Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah (QS.Az-Zumar: 11)
 Tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah (QS. Al-Fatir: 39)

BAB III
MAKNA IMAN DAN TAKWA
A. Pengertian Iman
Kata iman berarti pembenaran (At-Tasdiq). Tertera dalam firman
Allah QS. Yusuf : 17. Makina iman yaitu keyakinan bulay yang
dibenarkan oleh hati, diikrarkan oleh lidah dan dimanifestasikan dengan
amalan atau pembenaran dengan penuh keyakinan tanpa sedkitpun
keraguan mengenai ajaran yang datang dari Allah dan rasulullah SAW.
B. Wujud Iman
Akidah islam meliputi :
 Illahiah, yang berhubungan dengan illah (Tuhan) seperti
wujud,nama dan sifat Allah.
 Nubuwwah, yang berkaitan dengan Nabi dan Rasul termasuk kitab
dam mukjizat.
 Ruhaniyah,berkaitan dengan alam metafisik, sperti malaikat,jin,ibli,
dan roh.
 Sam’syiah, segala sesuatu yang hanya bisa diketahui mallui sam’i,
yakni dalil Naqli berupa Alquran.
Pokok keimanan dalam islam dirumuskan menjadi enam yang dikenal
dengan Rukun Iman.
C. Proses Terbentuknya Iman
Semua diawali dengan mengenal ajaran Allah sehinggan dapat
beriman. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
 Prinsip pembinaan berkesinambungan
 Prinsip internalisasi dan individuasi
 Prinsip sosialisasi
 Prinsip konsistensi dan koherensi
 Prinsip integrasi

D. Tanda-Tanda Orang Beriman


Tanda-tanda orang beriman adalah sebagai berikut :
 Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar
ilmu Allah tidak lepas dari syaraf memorinya.
 Senantiasa tawakal
 Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga
pelaksnaannya.
 Menafkahkan rezeki yang diterimannya (QS. Al-Mukminun: 4) dll.
E. Pengertian Takwa dan Fungsi Takwa
1. Pengertian Takwa
Dalam arti sempit takwa berarti takut kepada Allah SWT.
Terpelihara atau terjaga dari api neraka.( QS. Al-Imran: 131). Dalam
islam artinya adalah taat dan patuh kepada Allah SWT.
2. Fungsi Takwa
Merupakan upaya pengembangan fitrah atau kesucian manusia,
baik komponen jasmani atau rohani sesuai dengan ketentuan Tuhan
yang berarti sikap rela diatur oleh Tuhan yang Maha Esa dengan
hukumnya. Contohnya adalah pelaksanaan puasa yang bertujuan
menuju takwa. Sesuai dengan firman Allah SWT pada QS. Al-
baqarah: 183.
BAB IV
MEWUJUDKAN IMAN DAN TAKWA DALAM KEHIDUPAN
A. Pendahuluan
Manusia adalah homo sapien. Dengan memilki kemampuan yang
sangat luar biasa sehingga menempatkan posisi manusia lebih tinggi
dibandingkan malaikat, sesuai dengan QS. Al-Baqarah: 31.
B. Problematika dan Tantangan Dalam Kehidupan Islam
Problematika yang timbul adalah masalah sosial-budaya yang
sudah establishe, sehingga sulit untuk memperbaikinya. Berbagai
persoalan pada saat ini adalah :
 Problematika utama moderenitas (dampak negatif teknologi)
 Dalam bidang ekonomi (persoalan kapitalisme dan materialisme)
 Dalam bidang moral (paham liberalisme-kebebasan berekspresi)
 Dalam persoalan sekualarisme(tarik menarik dunia agama )
 Dalam persoalan keilmuwan( munculnya pemikiran psitivisme)
C. Iman dan Takwa sebagai Jalan Keluar dari Problema serta Tantangan
Menuju Kehidupan yang Mulia
1. Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda
2. Iman menanamkan semangat berani mengahadap maut
3. Iman menanamkan sikap “selp help” dalam kehidupan

BAB V

MEWUJUDKAN EKONOMI BERBASIS SYARI’AT

A. Pengertian Masyarakat Madani


Masyarakat madani yang merupakan terjemahan dari kosa kata
bahasa Arab “mujtama”. Seacara etimologis madani mempunyai dua
pengertian, yakni masyarakat kota dan masyarakat peradaban.
B. Karakteristik Masyarakat Madani
Ada banyak ciri dan karakteristik masyarakat madani, diantaranya :

Terjembataninya kepentingan individu dan negara, meluasnya


kesetiaan dan kepercayaan, adanya pembebasan masyarakat melalui
kegiatan lembaga sosial, bertuhan, damai, toleran, dan lain-lain.

C. Norma menuju Masyarakat Madani

Untuk menuju masyarakat madani, perlu diatur dengan sebaik


mungkin, di antarnya pertama normalisasi hubungan antar umat beragama
yang mempunyai paham yang berbeda beda mazhab.

D. Perana Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Madani

Peranan umat islam dapat di realisasikan melalui jalur hukum,


sosial, politik, ekonomi dan yang lain. Sistem hukum, Sosial politik,
ekonomi dan yang lain.

BAB VI

ISLAM DALAM MENEGAKKAN HAM DAN DEMOKRASI

A. HAM menurut Agama Islam

Hak asasi manusia dalam islam berbeda dengan hak asasi manusia
yang di kenal secara umum . Sebab, seluruh hak merupakan kewajiban
bagi negara maupun individu yang tidak boleh di abaikan.

B. Rumusan HAM dalam Islam

Islam melindungi segala hak yang diperoleh manusia yang


disyariatkan oleh Allah, diantaranya : Hak hidup, Hak Kebebasan
beragama dan Kebebasan pribadi, Hak bekerja, Hak pemilikkan, Hak
berkeluarga, Hak keamanan, Hak keadilan, Hak saling Membela dan
Mendukung, Hak saling Membela dan Melindungi, dan Hak Keadilan dan
Persamaan

C. Demokrasi menurut Islam

Allah menyebut musyawarah sebagai sifat terpuji bagi orang yang


beriman, kemudian Ia memerintahkan agar segala urusan
dimusyawarahkan.

BAB VII

LINGKUP DAN PENGARUH HUKUM ISLAM BAGI INDONESIA

A. Definisi Hukum Islam

Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui


wahyu-Nya yg kini terdapat dalam Alquran dan dijelaskan oleh Nabi
Muhammad sebagai Rasul-Nya melalui sunnah beliau yang kini terhimpun
dengan baik dalam kitab-kitab hadis.

B. Karakteristik Hukum Islam

1. Merupakan bagian dan bersumber dr Agama Islam

2. Memiliki hubungan yg erat dan tidak terpisahkan dr akidah dan akhlak


Islam’

3. Mempunyai 2 istilah kunci, yaitu : Syar’iah dan Fiqih

4. Ada teori dari 2 bidang utama, yaitu : Ibadah tata cara dan Muamalah

5. Strukturnya berlapis, terdiri dari : Alquran, Al-sunnah & Sirah


Nabawiyah, Hasil Ijtihad Manusia, dan Pelaksanaannya dlm praktik
berupa keputusan hukum

6. Mendahulukan kewajiban dari hak amal dr pahala

C. Cakupan Hukum Islam


1. Hukum Perdata : Munakahat, Mawarits, Mu’amalat

2. Hukum Pidana : Jinayat, Al-ahkam as-sultaniyah, Siyar, Mukhasamat

D. Tujuan Hukum Islam

Menurut rumusan Abub Ishaq As-Satbihi : memelihara agama,


jiwa, akal, keturunan, dan harta

E. Sumber Hukum dalam Islam

1. Alquran

2. Sunnah (Hadis) : Sunnah Qauliyah, Sunnah Fi’liyah, Sunnah


Taqririyah

3. Ijtihad : Ijma’, Qiyas, Istihsan, Maslahat Mursalah, Madzhab Sahabat

BAB VIII

TINJAUAN POLITIK DALAM AGAMA ISLAM

A. Definisi Politik Islam

Politik dalam bahasa arab dikenal dengan istilah siyasah. jadi makna
siyasah (politik) tersebut diterapkan dalam pengurusan dan pelatihan gembalaan.
Pelaku pengururusan urusan-urusan manusiatersebut dinamai politikus
(siyasiyun). Politik dimulai oleh Rasulullah SAW dari Madinah, dengan perjanjian
Madinah. Orang arab berkata bagaimana kondisi raykat akan baik bila
pemimpinnya rusak seperti ngegat yang menghancurkan kayu.

B. Karakteristik Politik Islam

Mengenai ciri-ciri politik islam dapat kita batasi dengan 4 ciri,


diantaranya:

 Kekuasaan dipegang penuh oleh umat (Q.S. Al-Maidah:8)


 Kebebasan adalah hak bagi semua orang (Q.S. Al-Baqarah:256)
 Kelompok yang berbeda juga memiliki legalitas
 Kedzaliman mutlak tidak dibolehkan, dan usaha meluruskannya
adalah wajib (Q.S. Al-Ahqaf:12)

C. Siyasah Dalam Islam

Prinsip-prinsip dasar atau siyasah dalam islam meliputi:

 Sistem musyawarah (Al-Syuraa) Q.S. Ali Imran:159


 Keadilan (Al-Adl) Q.S. Ali Imran:18, Q.S. Al-Maidah:25, Q.S. Al-
An’am:161, Q.S. At-Tin:4
 Prinsip kemerdekaan (Al-Huriyyah) Kebebasan yang bertanggung
jawab Q.S. Al-Ikhlas 1-4
 Prinsip persamaan (Al-Musaawah)

D. Sistem Hukum Internasional

Dunia Internasional dipisahkan dalam 3 kelompok kenegaraan, yaitu:

 Negara Islam atau Darus-Salam


 Darul-Harbi
 Darus-Sulh

BAB IX

KEPENTINGAN UMAT ISLAM DALAM EKONOMI YANG MODERN

A. Ekonomi Islam dan Perkembangannya

Sistem ekonomi Islam memiliki pokok dan prinsipnya, yaitu


memberikan kepada individu hak asasi dan pribadi dan seluruhnya dengan
satu cara yang tidak merusak keseimbangan dalam pembagian kekayaan.
Tujuannya agar sumber kekayaan tidak bertumpuk pada satu individu.

B. Pengertian Ekonomi Islam

Menurut Halide ekonomi islam adalah kumpulan dasar umum


ekonomi yang disimpulkan dari Al-Quran dan As-Sunnah yang
berhubungan dengan urusan ekonomi.

C. Dasar Ekonomi Islam

Prinsip dasar ekonomi Islam, sebagai berikut:

 Bahwa segala cara usaha, pokok asalnya adalah boleh (mubah)


Q.S. Al-Baqarah:29
 Bahwa hasil pekerjaan antara laki-laki dan perempuan tidak ada
perbedaan Q.S. An-Nisa:32
 Bahwa pemimpin harus dapat mengendalikan distribusi dalam
masyarakat Q.S. Al-Hasyr:7
 Bahwa haram hukumnya menganiaya (berbuat dzalim) dengan
mengambil atas hak orang lain hadist riwayat At-Tirmidzi “Orang
muslim atas muslim lainnya, haram daahnya, kehormatannya dan
hartanya.”

D. Ciri-Ciri Ekonomi Islam


 Sifat pengbdian dari system ekonomi islam
 Cita-cita luhur dai ekonomi islam
 Pengawasan atas pelaksanaan kegiatan ekonomi
 Prioritas kepentingan antara individu dan masyarakat dalam
ekonomi islam

E. Asas-Asas Hukum Kegiatan Ekonomi Dalam Islam


 Kebebasan berusaha
 Pengharaman Riba’
 Pengaharama Jual bei Samar/mengandung sifat penipuan (Bai’in
Al-Gharar)
 Pengharaman penyalahgunaan pengaru untuk mencari harta
 Pengharaman pemborosan dan kemewahan
 Pengharaman penimbun harta

F. Tujuan Ekonomi Islam


 Untuk memenuhi kebutuhan manusia (Q.S Al-Qhash : 77)
 Menghilangkan kemiskinan masyarakat ( Q.S An-Nur: 24:33)

BAB X
KEPENTINGAN IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM
A. Pengertian Iptek Dalam Pandangan Islam
Menjadikan akidah islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan
dan seni dam menjadkan syariat islam sebagai standar bagi
pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari.
B. Iptek Dan Seni Beserta Kaitannya Dengan Islam
Peran islam dalam perkmbangan iptek conohnya adalah syariat
islam yang dijadikan standar pemanfaatan iptek. Sedangkan seni
merupakan ekspresi keidahan. Yang menjadi salah satu sifat yang
dilekatkan pada Allah SWT. (Q.S Qaaf: 6)
C. Kewajiban Mencari Ilmu
Setiap orang wajib menuntut ilmu, terutama ilmu haal yaitu ilmu
yang pasti digunakan dan diamalkan bagi setiap orang yang sudah
baliqh, cntohnya ilmu tauhid dan fiqih. Sesuai dengan beberapa hadist
yang menyebutkan bahwa sedekah yang paling utama bagi orang
islam yang belajar suatu ilmukemidaian diajarkan ilmu itu kepada
orang lain.( HR. Ibnu Madjah)
D. Keutamaan Orang Yang Berilmu
Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia
di sisi Allah dan masyarakat. Sesuai dalam QS. Al-Imran : 18. Setiap
orang berilmu harus mengamalkan ilmu yang dia peroleh dapat
bermanfaat.
E. Tanggung Jawab Ilmuan Terhadap Alam
Pada masa sekarang sangat terlihat jelas kerusakan alam dimana-
mana sehingga pada saat ini pendidikan lingkungan sanga mutlak
diperlukaan. Tujuaan nya agar masyarakat dapat mengerti dan menjaga
berbagai unsur lingkungan suaya tidak rusak,hancur dan tercemar.

BAB XI

SEJARAH KEBUDAYAAN DAN PERADABAAN ISLAM

A. Pengetian Kebudayaan
Agama melahirkan kebudayaan. Peradaban merupakan kebudyaan
yang berhbungan dengan ilmu pengetahuan teknologi yang
mempengaruhi dari satu daerah kedaerah lainnya yang menjad
berkembang.
B. Puncak Kejayaan Dalam Peradaban Islam
 Pada Era Rasulullah SAW (622-632 M ) dan Periode Daulah
Khulafur Rasyidin (6332-661) Q.S Ali-Imran: 110)
 Periode Daulah Umayyah (661-750)
 Peride Daulah Abbasiyah (132H/750M-656H/1258M)
 Periode Setelah Daulah Abbasiyah Smpai Runtuhnya Kekhalifahan
Turki Utsmani

C. Teknologi Peradaban Islam


Pada era ini terlahir ilmuwan-ilmuwan islam dengan berbagai
penemuannya yang megguncang dunia. Salah satunya adalah al-Khawarizi
(780-850) yang menemukan angk nol yang namanya diabadikan dalam
cabang ilmu mateatika, serta masih banyak lainnya.
D. Sebab-Sebab Kemunduran Umat Islam Dalam Pengetahuan dan
Teknologi
 Eksternal , pengaruh penjajah yang sengaja menghancurkan
system ekonomi local yang menyokong ativitas sains dan industri.
 Internal, salah satu faktornya adalah tidak punya komitmen
terhadap sains, baik terapan maupun murni.
E. Langkah-Langkah Menuju Kebangitan Sains dan Teknolog Umat
Diantaranya :
 Reorientasi motivasi
 Integrasi sains dan islam
 Dukungan pemerintah dan masyarakat.

F. Fungsi Masjid Paada Masa Nabi Muhammad SAW


Beberapa fungsi yaitu :
 Tempat Ibadan umat muslim secara berjamaah.
 Pusat pendidikan islam
 Sebagai tempat berkembangnya ilmu pengetahuan.
G. Bentuk Budaya Islam Yang Masuk Ke Budaya Indonesia
Kebudayaan tersebut berwujud sebagai berikut :
 Bidang politik dan pemerintahan
 Bidang social dan ekonomi
 Bidang pendidian dan ilmu pengetahuan.

BAB XII
SISTEM MORAL,ETIKA, DAN AKHLAK DALAM ISLAM
A. Pendahuluan

Secra teoritis macam-macam akhlak tersebut berinduk pada tiga


perbuatan yang utma, yaitu hikmah(bijaksana), syaja’ah (perwira/ksatria) dan
iffah (menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat).

B. Karakteristik Akhlak Dalam Ajaran Islam

Akhlak islam adalah perbuatan yang dilakukakan dengan mudah,


disengaja, mendarah daging dan sebenarnya yang didasarkan pada ajaran
islam. Ajaran islam bersifat Universal.

C. Etika

Dari segi istilah etka adlah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk
yang dilakukan oleh manusia.

D. Moral

Moral dalam istilah adalah istilah yang digunakan untuk menentukan


batas-batas dari sifat dan perangai yang scara layak disebut baik atau buruk.

E. Akhlak

Arab menurut bahasa arab adalah kebiasaan,kelakuan, tabiat atau


perangai manusia. Adapun beberapa penerapan akhlak yaitu :
 Akhlak terhadap Allah (QS. Al-Baqarah : 77 )
 Akhlak dalam masyarakat (QS.Al-ankabut : 46)
 Akhlak pada diri sendiri,

Setiap umat muslim harus berakhlak dan bersikap sebagai berikut:

1. Sabar
2. Syukur
3. Tawadhu
4. Serta, menghindari perbuatan buruk lainnya.
 Akhlak terhadap ibu dan bapak (QS. Al-Isra/ 17: 24)
 Akhlak terhadap keluarga atau kerabat
 Akhlak terhadap orang lain.

BAB XIII
AJARAN ISLAM DALAM KERUKUNAN ANTARUMAT BERAGAMA
A. Pendahuluan
Dengan hasil keharmonisan dalam komunikasi antarsesama
penganut agama, dan tercipta masyarakat yang bebas dari ancaman,
kekerasan hingga konflik agama.
1. Kemerdekaan Beragama (QS. Al-Baqarah : 256)
2. Persamaan Derajat Manusia (An-Nisa: 1 )
3. Toleransi Beragama ( Al-kafirun: 1-6)
B. Agama Islam MEruakan Rahmat Bagi Seluruh Alam
Hal yang di yakini oleh umat islam bahwa ajaran agama yang
diikutinya berlaku secarauniversal tidak terbatas pada pengikutnya
saja,tapi untuk keseluruh alam ini, dikuatkan dengan QS. Al-Anbiya’: 107-
108.

C. Memahami Rahat Islam


Sesuai dengan QS. Al-Anbiya ayat 107 bahw islam adalah agama
rahmat. Rahmat islam itu luas, seluas ajaran islam itu sendiri. Islam itu
tercermin dalam suasana social yang sejuk,damai dan toleransi dimana
saja islam berada.
D. Mencari Rahmat Islam
Rahmat Allah yag bernama Islam meliputi seluruh dimensi
kehidupa manusia. Sesuai dengan QS. Al-Ankabut: 69.
E. Kerukunan
Kerukunan hidup umat beragaa artnya hidup dalam suasana
damai,tidak bertengkar, walau beda agama. Sesuai dengan QS. Al-kafirun
ayat 1-6.
F. Ukuwah Islamiyah dan Ukuwah Insaniyah
1. Ukuwah islamiyah
 Sesame orang beriman adalah bersaudara(QS. Al-Hujurat:10)
 Dilarang saling bermusuhan(QS. Ali-Irnran: 103)
 Hablum minallah dan hablum minannas (QS.Ali-Imran :122)
2. Ukuwah insaniyah
Pembelajaran tentang peristiwa-peritiwa yang di alami oleh
Rasulullah SAW yang menjadi pembelajaran umat muslim.

BAB XIV
SEJARAH MUNCULNYA MADZHAB-MADZHAB DALAM ISLAM
A. Pendahuluan
Masalah khilafiah merupakan persoalan yang terjadi dalam
realitas kehidupan manusia. Tetapi, setiap orang bebas memilih salah satu
pendapat yang banyak itu dan tidak terpaku pada satu pendapat saja.
B. Sejarah Munculnya Mazhab Dalam Islam
Munculnya mazhab dalam sejarah terlihat dengan adanya
pemikiran fiqih dari zaman sahabat, tabi’in hinggga muncul mazhab-azhab
fiqih periode ini.
C. Pengertian Mazhab
Menurut Huzaemah Tahido Yanggo ialah pikiran atau dasar yang
digunakan oleh imam mujtahid dalam memecahkan masalah, atau
mengistinbatkan hokum islam.
D. Dasar Pemikiran dan Perkembangan Mazhab Hukum Islam
1. Mazhab hanafi, didirikan oleh Abu Ahnifah atau al-Nu’man ibn Tsabit
ibn Zuthi(80-150 H). contoh ijtihad Abi Ahnifah di antaranya bahwa
perempuan boleh jadi hakim di pengadilan yang tugasnya menangani
hukim pidana.
2. Mazhab Maliki, dibangun oleh maiki bin Annas. Beliau banyak
mempelajari hadis dari ulama MAdinah seperti ibn syihab al-Zuhri.
Dalam mazhab maliki menetukan hokum dari Alquran,sunah,ijma’ ahli
madinah, qiyas dan istishab.
3. Mazhab Syafi’I. didirikan oleh Imman Muhammad bin Idris al-Abbas,
yang merupakan perpaduan antara mazhab hanafi dan mazhab maliki.
Mazhab ini terkenal dengan mazhab yang sangat hati-hati dalam
menentukan hokum, sehingga terasa kurang tugas.
4. Mazhab Hambali yang digagas oleh Imam Abu Abdullah Ahmad bin
Hanbal Bin Hilal Bin Asad al-Zuhaili al-Shaibani. Beliau banyak
memiliki guru untuk belajar. Beliau terkena sebagai pengumpul fiqih
Hambali. Sesuatu yang terhapus jangkaan berat itu dianggapan hujah
bagi imam Ahmad. Beliai bergantung pada qiyas.

Anda mungkin juga menyukai