PERBUP NO. 90/2012 TENTANG PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DAN
RAPERDA PELAYANAN PUBLIK
Secara umum, raperda ini hanya mengatur hal-hal yang bersifat normatif sebagaimana yang sudah diatur dalam UU No. 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik. Tidak ada upaya terobosan yang menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada
masyarakat.
Prinsip pelayanan publik adalah mempermudah dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Bukan malahan menjauhkan dan atau
mempersulit pelayanan.
Peran serta masyarakat dalam mengawasi pelayanan publik adalah wujud keterbukaan pemerintah dalam meningkatkan pelayanannya
kepada masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah jangan alergi dengan peran serta masyarakat.
Eksistensi kelembagaan semacam UPKP2 seharusnya tetap dipertahankan. Bahwa selama ini masih tetap ada kekurangan dalam pelayanan
publik bukan berarti kegagalan UPKP2 dalam menjalankan fungsinya. Seharusnya, mindset-nya adalah ‘ada UPKP2 saja, pelayanan publik
masih belum optimal, apalagi jika UPKP2 dihapus”.
Jika ada yang mengatakan bahwa keberadaan UPKP2 hanya menambah anggaran, silahkan dicek berapa anggaran untuk UPKP2 dalam APBD
selama ini. Tidak pernah lebih dari Rp. 250.000.000,-. Bandingkan dengan anggaran-anggaran lain yang justru lebih besar.
Prinsip sinergitas antara masyarakat dan birokrasi harus terus dikembangkan dalam setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah.