Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Negara Indonesia adalah sebuah Negara yang terdiri dari beraneka ragam masyarakat, suku
bangsa, etnis atau kelompok sosial, kepercayaan, agama, dan kebudayaan yang berbeda-beda
dari daerah satu dengan daerah lain yang mendominasi khasanah budaya Indonesia.
Dengan semakin beraneka ragamnya masyarakat dan budaya, sudah tentu setiap masing-masing
individu masyarakat mempunyai keinginan yang berbeda-beda, Orang-orang dari daerah yang
berbeda dengan latar belakang yang berbeda, struktur sosial, dan karakter yang berbeda,
memiliki pandangan yang berbeda dengan cara berpikir dalam menghadapi hidup dan masalah
mereka sendiri. dan hal tersebut kemungkinan besar akan menimbulkan konflik dan perpecahan
yang hanya berlandaskan emosi diantara individu masyarakat, apalagi kondisi penduduk
Indonesia sangatlah mudah terpengaruh oleh suatu informasi tanpa mau mengkaji lebih dalam.
Untuk itulah diperlukan paham pluralisme dan multikulturalisme serta konsep masyarakat
madani untuk mempersatukan suatu bangsa.
Pedoman dari bangsa Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika, yang mempunyai pengertian
berbeda-beda tetapi tetap menjadi satu, yang mengingatkan kita betapa pentingnya
pluralisme dan multikulturalisme serta masyarakat madani untuk menjaga persatuan dari
kebhinekaan bangsa, Dimana pedoman itu telah tercantum pada lambang Negara kita yang
didalamnya telah terangkum dasar Negara kita juga. Maka disusunlah makalah ini dengan judul
“Pluralisme, Multikultural dan konsep masyarakat madani”.

B. Rumusan masalah

Dari penjabaran latar belakang diatas dapat kita tarik rumusan masalah diantaranya adalah

 Jelaskan apa itu pluralism !


 Jelaskan apa itu multikultural !
 Jelaskan apa itu masyarakat madani !

C. Tujuan

Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

 Mengetahui apa itu pluralisme


 Mengetahui apa itu multikultural
 Mengetahui apa itu masyarakat madani

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pluralisme
Definisi pluralisme merupakan pandangan filosofis yang dilakukan oleh seseorang/kelompok
dengan tidak mendiskriminasi sesuatu pada prinsip, dan menerima keberagaman yang
menyangkut pada berbagai bidang seperti kebudayaan, agama, dan politik.

1. Pengertian Pluralisme Menurut Para Ahli


Adapun pluralisme menurut pandangan yang telah dikemukakan oleh para ahli, antara lain
adalah sebagai berikut;

a. Mohammad shofan, pluralisme merupakan upaya untuk membangun kesadaran


normatif teologis dan kesadaran sosial.
b. Syamsul maa’arif, menurut syamsul maa’rif, pluralisme merupakan suatu sikap
saling memahami, dan menghormati adanya perbedaan demi tercapainyakerukunan
antar umat beragama.
c. Webster, pluralisme adalah keadaan sosial yang hadir dalam beragam etnis, agama,
ras dan etnis yang mempertahankan tradisi berpartisipasi dalam masyarakat. Keadaan
seperti ini kemudian menciptakan sebuah pola masyarakat yang hidup saling
berdampingan dalam keberagaman yang ada.
d. Anton m. Moeliono, pluralisme merupakan suatu hal yang memberikan makna
jamak dari segi kebudayaan yang berbeda-beda dalam suatu masyarakat. Rasa hormat
akan nilai kebudayaan lainnya dan sikap saling menghargai merupakan dasar
landasan terciptanya plurarisme.
e. Santrock, santrock menyatakan bahwa santrock adalah penerimaan tiap individu
yang berpendapat bahwa perbedaan budaya haruslah dipertahankan dan dihargai
keberadaannya.

2. Macam Pluralisme
Berikut ini merupakan jenis-jenis pluralisme yang ada di masyarakat secara umum, yaitu antara
lain;

 Pluralisme Agama

Keberagaman agama dalam mayarakat menajdikan hidup ini lebih berwarna. Keberagaman
tersebut dapat diimbangi dengan sikap toleransi. Sebab, bila keberagaman agama tidak disertai
dengan sikap toleransi akan mengakibatkan perpecahan maupun konflik dalm masyarakat.

 Pluralisme Ilmu Pengetahuan


Pertumbuhan dalam ilmu pengetahuan dapat menunjukkan hak-hak individu dalam memutuskan
kebenaran yang sifatnya universal bagi masing-masing individu.

2
 Pluralisme Sosial
Dalam lingkungan sosial, interaksi dalam masyarakat dapat ditunjukkan dengan rasa saling
menghormati satu dengan yang lain. Hidup berdampingan tanpa adanya konflik merupakan
sebuah cita-cita yang hendak tercapai dalam pluralisme.

 Pluralisme Media
Media merupakan salah satu apek terpenting sebagai alat dalam menyiarkan informasi dan
memiliki wewenang secara bebas serta keberadaannya telah diakui oleh negara.

 Pluralisme Budaya
Keberagaman unsur budaya seringkali menjadi penyebab utama terjadinya konflik di berbagai
negara. Pemicu dari adanya konflik budaya dalam masyarakat adalah timbulnya persaingan sera
adanya sikap primordialisme dan egosentrisme, dimana masyarakat menganggap bahwa entis
yang mereka miliki adalah etnik yang paling baik.

3. Manfaat pluralisme
Adapun untuk manfaat dari adanya pluralisme di dalam masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Membangkitkan sifat saling menghargai antara satu dengan yang lainnya.


2. Dapat mengembangkan kultur, tradisi dan kepercayaan yang diyakini oleh masing-
masing individu.
3. Meningkatkan kualitas yang dimiliki oleh sumber daya manusia.
4. Membentuk masyarakat yang mengedepankan sikap toleransi dalam menyikapi
perbedaan.

4. Dampak positif dan negatif pluralisme

Adapun dampak dari adanya pluralisme dalam masyarakat adalah sebagai berikut:

5. Dampak positif

1. Memahami adanya perbedaan dalam masyarakat.


2. Membentuk masyarakat yang modern.
3. Meningkatkan pendapatan negara.
4. Menjadi daya tarik bagi turis yang berkunjung ke negara.

6. Dampak negatif

1. Timbulnya persaingan antar suku, ras maupun agama.


2. Menimbulkan perpecahan yang disebabkan kurangnya rasa dan sikap toleransi.
3. Munculnya rasa egois di kalangan masyarakat.
4. Timbulnya gesekan sosial yang terjadi akibat konflik yang terjadi dalam masyarakat.
5. Timbulnya sikap individualisme yang terjadi di kalangan masyarakat.

3
7. Perubahan perilaku masyarakat terhadap Pluralisme
Secara universal, perubahan perilaku masyarakat terhadap pluralisme terbagi dalam 3 bentuk, hal
tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Afektif, yaitu perubahan perilaku masyarakat yang timbul dari segi perilaku
kehidupan di lingkungan masyarakat.
2. Kognitif, yaitu contoh perubahan perilaku masyarakat yang berdasakan pola pikir.
3. Psikomotorik, yaitu contoh perubahan perilaku masyarakat berdasarkan tindakan
yang dilakukan dalam lingkungan sosial.

8. Contoh Pluralisme
Adapun contoh-contoh pluralisme dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

1. Kebersamaan dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.


2. Tidak memaksakan kehendak orang lain untuk menerima keyakinan yang kita miliki.
3. Tidak memaksakan kehendak orang lain untuk memeluk agama yang kita peluk.
4. Membantu dalam melaksanakan pembangunan fasilitas umum.
5. Membantu orang lain saat mengalami kecelakaan maupu menjadi korban bencana
alam.
6. Saling menghormati hak dan kewajiban agama masing-masing.
7. Menghormati adat istiadat dalam bermasyarakat.
8. Terbuka dalam menerima perbedaan pandangan dan pendapat.
9. Masyarakat bali yang mayoritas beragama Hindu dapat hidup berdampingan dengan
masyarakat pndatang yang hidup di Bali yang notabene beragama di luar Hindu.
10. Ikut serta dalam membangun persatuan dalam mencapai pembangunan negara.
11. Tidak melakukan keonaran dalam lingkungan masyarakat.
12. Saling menghormati dalam menyikapi perbedaan dalam keyakinan.

B. Multikultural
Multikultural adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang
ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan
terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam
kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang dianut
mereka
 Pengertian Multikultural Menurut Para Ahli
Pendapat para ahli mengenai definisi multikultural, antara lain adalah sebagai berikut;

 Lawrence Blum
Pengertian multikultural menurut Blum ialah suatu keyakinan dalam bentuk idiologi untuk bisa
menerima perbedaanagama, politik, etnis, dan perbedaan lainnya. Baik dilakukan secara
individual atau dilakukan dalam kelompok sosial tertentu.

4
 Rifai Harahap
Definisi masyarakat multikultural adalah kesatuan masyarakat yang bersatunya didasari dengan
bentuk perbedaan untuk hidup bersama. Kehidupan bersama yan direncanakan ini diharapkan
dapat menangani dampak gejala sosial, terutama masalah konflik yan sering terjadi.

 Azyumardi Azra
Menurutnya, pengertian multikulturalis ialah sautu padigma mengenai hidup bermasyarakat yan
di dasari atas persatuan dan mengesampingkan perbedaan, baik perbedaan dalam ranah agama,
pilihan politik, budaya, etnis, dan perbedaan lainnya.

 Parekh
Definisi masyarakat multikutural ialah adanya kesepakatan dalam masyarakat yang dilakukan
untuk mengantisipasi konflik sosial melalui kerjasama. Kesepakatan tersebut yang dilakukan
adanya kesempatan mengenai beragam perbedaan, seperti kebiasaan serta serta adat.

Dari pengertian masyarakat multikutural menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
masyarakat multikutral adalah mayarakat yang bersatu atas landasan perbedaan. Bersatuannya
masyarakat bisa di dasari dengan sejarah yang sama, ideologi, atau keyakinan yang pernah
dialaminya. Definisi ini tentusaja mengindikasikan ahwa masyarakat multikultural lebih
mengarahkan untuk bisa mencapai tujuan secara bersama.

 Latar Belakang Terbentuknya Masyarakat Multikultural


Terbentuknya masyarakat yang multikuitural, hakekatnya dilatarbelakangi oleh berbagai faktor
berikut, diantarnya faktor yang melatrbelakangi masyarakat multikultural antara lain adalah
sebagai berikut;

 Perbedaan Iklim
Setiap daerah memiliki iklim berbeda-beda Iklim di suatu daerah satu dengan daerah lainnya.
Hal ini dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi daerah tersebut. Iklim berpengaruh besar
terhadap pola kehidupan dan kebudayaan masyarakat.

Perbedaan iklim menyebabkan perbedaan pola kehidupan antarmasyarakat di setiap daerah.


Sebagai contoh, pola kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah tropis berbeda dengan
masyarakat yang tinggal di daerah subtropis.

 Bentuk Wilayah dan Kenampakan Alam


Indonesia merupakan negara kepulauan. PuIau-puau yang menjadi tempat tinggal masyarakat
Indonesia dihubungkan oleh selat dan laut. Kondisi ml menyebabkan ter bentuknya
kemajemukan masyarakat Indonesia. Adapun kenampakan alam merupakan segala sesuatu yang
tampak di permukaan bagian bumi atau alam. Kenampakan alam misalnya daerah dataran tinggi
dan dataran rendah.

 Letak GeografiS

5
Letak geografis merupakan letak suatu negara atau wilayah di permukaan bumi. Sebagal contoh
Indonesia terletak pada posisi silang di antara dua benua dan dua samudra. Letak strategis ml
menyebabkan banyak bangsa asing singgah di Kepulauan Indonesia. Akibatnya, terjadi
akulturasi, asimilasi, atau amalgamasi sehingga budaya di Indonesia semakin beragam.

 Ciri-Ciri Masyarakat Multikultural


Pembentukan masyarakat multikultural didahului dengan terbentuknya masyarakat majemuk.
Menurut teori sosiologi dan tokohnya. Salah satun ya adalah Pierre L. van den Berghe, ciri-ciri
yang terdapat dalam masyarakat majemuk sebagai berikut;

1. Mengalami segmentasi dalam kelompok kelompok dengan sub kebudayaan berbeda.


2. Memiliki struktur sosial yang terbagi lembaga-lembaga nonkomplementer
3. Kurang mengembangkan konsensus diantara anggotanya.
4. Relatif sering terjadi konflik
5. Integrasi cenderung terjadi karena paksaan

Ciri-ciri masyarakat multikultural cerderung berupa ciri positif dari masyarakat majemuk seperti
merniliki rasa toleransi dan menghargai perbedaan yang tinggi, bersifat inklusi. tingginya
kesadaran dalarn berintegrasi.

 Bentuk Masyarakat Multikultural


Berdasarkan proses pembentukannya anekaragaman dalam masyarakat dapat tercipta melalui
proses alami serta proses buatan. Adapun keanekaragaman yang dimaksud dalam jenis
masyarakat multikultural ini, antara lain adalah sebagai berikut;

 Keanekaragaman ras menunjukkan pelompokan manusia berdasarkar bedaan segi fisik


dan ciri-ciri tubuh.
 Keanekaragaman agama merujuk pada berbagai agama yang dianut oleh masyarakat.
Hingga pada akhirnya sampai saat ini pemerintah Indonesia mengakui agama yang
berkembang di Indonesia. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa aliran
kepercayaan lokal yang dianut beberapa suku bangsa di Indonesia.
 Keanekaragaman etnik/suku bangsa menunjukkan kelompok manusia yang memiliki
kesamaan latar belakang budaya dan oleh kesadaran serta identitas. Faktor yang
membedakan antara suku bangsa satu dengan suku bangsa lain yaitu daerah asal istiadat,
sistem kekerabatan, bahasa dan kesenian daerah.
 Keanekaragaman profesi/mata pencaharian. Profesi berkaitan dengan kemampuan khusus
yang dimiliki seseorang. Profesi merupakan kegiatan individu untuk m nafkah dengan
tujuan memenuhi kebutahan hidup.

Berdasarkan konfigurasi dan komunitas J.S. Furnivall membedakan masyarakat dalam empat
kategori/bentuk sebagai berikut;

 Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan. terdiri atas sejumlah kelompok


mendominasi baik dan segi jumlah maupun pengaruh terhadap kelompok lain daam
kekuatan kompetitif tidak seimbang.

6
 Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan, artinya kelompok minoritas memiliki
keunggulan kompetitif sehingga mendominasi beberapa aspek kehidupan seperti politik
dan ekonomi masyarakat.
 Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang, terdiri atas sejumlah komunitas yang
mempunyai kekuatan kompetitif dan Seimbang.
 Masyarakat majemuk dengan fragmentasi terdiri atas kelompok etnik kecil sehingga tidak
memiliki posisi dominan dalam aspek kehidupan masyarakat seperti aspek politik dan
ekonomi.

 Contoh Masyarakat Multikultural


Keragaman sosial budaya di Indonesia merupakan fakta sosial yang bisa dijadikan sebagai salah
satu contoh masyarakat multikultural. OIeh karena itu, keragaman budaya, suku, golongan, dan
agama di Indonesia harus dipandang sebagai sebuah kekayaan, bukan sebagai potensi masalah
dalam NKRI.

Berbagai suku bangsa di Indonesia dan hasil kebudayaan merupakan satu kesatuan yang
menunjukkan identitaS bangsa secara utuh. Masyarakat dunia akan mengenal Tari Kecak dari
Bali, Tari Saman dari Aceh, Tari Merak dari Jawa Barat, dan tarian daerah lain sebagai bagian
dan budaya Indonesia.

Mengingat realitas masyarakat hidup di tengah-tengah perbedaan, adanya gesekan


antarkelompok dapat menimbulkan masalah. Meskipun demikian, setiap anggota masyarakat
wajib menjaga hubungan harmonis demi mewuludkan cita-cita NKRI yang sebagimana tertuang
dalam Pancasila sila ke-3.

Berbagai perbedaan dalam masyarakat tersebut sebaiknya dipandang dan sisi positif seperti
menjadi alat pemersatu untuk mempertahankan NKRI, menjadi identitas bangsa, dan menjadi
fondasi sikap nasionalisme.

Apabila setiap individu/kelompok dapat memahami perbedaan suku bangsa, budaya, golongan,
dan agama, integrasi sosial akan tercipta. Selain itu, perselisihan dan pertentangan
antarindividu/keiompok akibat perbedaan secara horizontal tidak akan terjadi. Dengan demikian,
semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dapat terealisasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

C. Konsep masyarakat madani

1) Pengertian masyarakat madani menurut para ahli

Adapun pengertian masyarakat madani menurut para ahli ternama adalah sebagai berikut:

 Thomas payne:

Masyarakat madani adalah sebuah wadah atau tempat untuk mengembangkan kreativitas maupun
kepribadian seseorang menjadi lebih maju dan tanpa ada paksaan.

7
 Nurcholish Madjid:

Masyarakat madani adalah sebuah implementasi dari nilai moral dan aturan aturan hukum yang
ada didalam sebuah masyarakat yang pada kekhalifahan umat islam pasca hijrahnya Nabi besar
Muhammad SAW ke Madinah.

 Rahardjo:

Masyarakat madani adalah sebuah cerminan kehidupa masyarakat yang bekerja sama di dalam
membangun sebuah hubungan solidaritas dan sosial masyarakat berdasarka pada integrasi sosial.

 Muhammad A.S Hikam:

Masyarakat madani adalah masyarakat yang memiliki kehidupan sosial terorganisasi dengan
baik. Terorganisasi disini dapat ditandai adanya sifat keswasembadaan, kesukarelaan, dan
kemandirian kelompok masyarakat pada negara yang dilindungi nilai-nilai dan aturan hukum
yang berlaku.

 PBB:

Masyarakat madani adalah kelompok masyarakat yang menjunjung tinggi norma dan nilai nilai
demokrasi serta menghargai HAM yang dimiliki orang lain.

2) Ciri-ciri Masyarakat Madani

Dari pengertian dan definisi masyarakat madani menurut para ahli dapat ditarik kesimpulan
bahwa ciri-ciri masyarakat madani adalah sebagai berikut:

 Terdapat Norma dan Nilai-nilai Sosial

Masyarakat dapat dikatakan madani jika mereka mengakui didalam hidup bermasyarakat
terdapat nilai nilai kehidupan dengan cara menjunjung tinggi hak asasi manusia sebagai
perwujudan nilai dan norma sosial.

 Memiliki Peradaban Maju

Masyarakat madani adalah sebuah kelompok masyarakat yang memiliki peradaban yang relatif
maju. Kemajuan peradaban tersebut dapat dibuktikan dengan adannya kemajuan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi (Iptek) saat ini.

 Memberikan Ruang Pada Publik Dengan Bebas

Selain menjunjung tinggi norma dan nilai hukum. Masyarakat madani umumnya juga melakukan
impelentasi atas prinsip demokrasi yang berlangsung. Salah satu bentuk demokrasi tersebut
adalah memberikan ruang pada publik untuk mengutarakan pendapatnya. Kebebasan masyarakat
untuk menyampaikan pendapatnya telah diatur dalam Undang Undang Dasar 1945 bahwasanya
8
setiap orang memiliki hak yang sama dalam menyerukan pendapat dalam lingkup publik. Namun
kebebasan berpendapat ini tidak boleh melanggar aturan dan huku yang berlaku yang berpotensi
dapat menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.

 Memiliki Supremasi Hukum

Supremasi hukum memiliki makna kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara adalah hukum. Arti
dari peryataan ini adalah keadilan dan kedaulatan dapat tercapai bila aturan dan hukum
menempati posisi tertinggi dalam sebuah pemerintahan. Hukum cenderung tidak akan memihak
pada seorang individu atau kelomppok namun lebih bersifat netral.

 Terdapat Partisipasi Sosial

Partisipasi sosial di dalam sebuah kelompok masyarakat merupakan salah satu ciri-ciri
terwujudnya masyarakat madani. Masyarakat yang terkesan aktif dalam bersosialisasi tentunya
memili pengaruh baik menuju masa depan dan perkembangan. Agar partisipasi sosial ini dapat
beralan dengan baik maka masyarakat harus mampuu menselaraskan antara hak dan kewajiban
mereka.

3) Karakteristik Masyarakat Madani


Berdasarkan penuturan Bahmueller, Masyarakat Madani memiliki karakteristik sebagai berikut:

 Individu maupun kelompok yang terorganisasi dalam sebuah kelompok sosial.


 Memiliki bentuk kekuasaan alternatif yang dapat mengakomodaasi kepentingan
masyarakat.
 Memiliki program pebangunan yang dibuat dan ditujukan untuk masyarakat.
 Kepentingan individu dan masyarakat ditampung dalam sebuah lembaga yang
nantinya akan disampaikan pada pemerintahan.
 Berkembangnya kreativitas dan inovasi yang dimiliki masyarakat seiring dengan
perkembangan jaman.
 Munculnnya kesetiaan dan rasa solidaritas sehingga masyarakat tersebut tidak
hanya ementingkan diri sendiri.
 Kebebasan masyarakat dilindungi oleh berbagai lembaga lembaga
kemasyarakatan yang bertugas menampung aspirasi masyarakat.

4) Syarat Masyarakat Madani

Adapun beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum sebuah kelompok masyarakat dapat
dikatakan sebagai masyarakat madani adalah:
 Berkembangnya Social capital dan Human capital yang kondusif, Sehingga
terbentuk kemampuan untuk melakukan tugas kehidupan dan terjalinnya rasa
percaya antar kelompok.
 Tidak terjadi deskriminasi sosial dalam berbagai bidang terutama dalam
pelayanan publik.

9
 Adanya hak, kesempatan, dan kemauan suatu lebaga atau swadaya masyarakat
terlibat di dalam sebuah forum pengambilan keputusan guna memutuskan
perubahan yang bersifat baik menuju peradaban yang lebih maju.
 Masyarakat dapat hidup dalam ksinambungan dan perbedaan ras, suku, agama
dan kebudayaan.
 Terdapat lembaga sosial dan pemerintahan yang produktif dan aktif.
 Adanya jaminan, perlindungan dan kepercayaan antara masyarakat dengan
pemerintahan.

5) Unsur-Unsur Masyarakat Madani


Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat madani tidak terbentuk dan muncul dengan sendri
namun masyarakat madani terbentuk dari sebuah proses. Didalam proses terbentuknya
masyarakat madani tersebut terdapat berbagai unsur diantaranya adalah:
Adanya wilayah dan sarana publik yang luas untuk mengemukakan pendapat.
Terdapat Demokrasi (Ini merupakan syarat dan unsur mutlak dari terbentuknya
masyarakat madani).
Masyarakat saling memiliki rasa toleransi dan menghormati adanya perbedaan
antar masyarakat.
Dapat hidup saling berdampingan dalam masyarakat dalam keragaman umat
beragama, adat istitiadat dan kebudayaan (Pluralisme).
Dapat membedakan dan mengimplementasikan hak dan kewajiban secara
seimbang.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari isi makalah ini dapat di simpulkan bahwa:
 Pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok-
kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormati dan toleransi satu
sama lain mulai dari suku, agama, ras, dan golongan dapat menjadi bangsa
yang satu dan utuh.
 Multikulturalisme adalah sebuah filosofi yang juga terkadang ditafsirkan
sebagai ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok
kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat
modern.
 Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan
teknologi

B. Saran
Pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik serta lebih mendalami materi yang di bahas.

11
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.google.com/search?q=materi+pluralisme&oq=materi+pluralisme&aqs=chrome
.0.69i59j0l5.15604j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
 http://dosensosiologi.com/pengertian-multikultural-latar-belakang-ciri-dan-bentuknya-
lengkap/
 http://materi4belajar.blogspot.com/2017/01/masyarakat-madani-pengertian.html

12

Anda mungkin juga menyukai