Anda di halaman 1dari 2

4.3.

2 Pembahasan

Berdasarkan data petir periode September 2017, jumlah petir CG yang terjadi
di wilayah Banjarnegara dan sekitarnya adalah sebanyak 16600 kali. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 2610 kali (16%) memiliki polaritas positif (+CG) dan yang
memiliki polaritas negatif (-CG) sejumlah 13990 kali (84%). Hal ini membuktikan
bahwa jenis petir CG yang memiliki polaritas negatif lebih sering terjadi. Petir CG
polaritas negatif lebih umum dari pada petir CG polaritas positif karena awan
biasanya bermuatan negatif di bagian dasar awan dekat dengan permukaan tanah, dan
muatan positif berada di dekat bagian atas (Zajac & Weaver, 2002).

Gambar 4.6. Peta ketinggian wilayah Kab. Banyumas

Menurut data petir periode September 2017 dan berdasarkan peta topografi, di
wilayah Kab.Banyumas dan sekitarnya paling sering terjadi petir CG adalah di daerah
Purwokerto Timur , Kembaran dan sokaraja yakni sebanyak 95 kali. Sedangkan yang
hampir tidak terjadi petir di daerah Pekuncen, Gumelar, Ajibarang dan Lumbir yakni
sebanyak 1 kali. Pada bulan Oktober 2017 wilayah Kab.Banyumas dan sekitarnya
paling sering terjadi petir CG adalah di daerah desa Baturaden sebanyak 351 kali,
kedung banteng sebanyak 151. Sedangkan yang hampir tidak terjadi petir daerah

28
Pekuncen, Gumelar, Lumbir, Wangon dan Jatilawang. Pada bulan November 2017, di
wilayah Kab.Banyumas dan sekitarnya paling sering terjadi petir CG adalah di
daerah desa Baturaden yakni sebanyak 200 kali. Sedangkan daerah yang hampir tidak
mengalami petir daerah Pekuncen, Gumelar, Lumbir, Wangon dan Jatilawang. Pada
bulan Desember 2017, di wilayah Kab.Banyumas dan sekitarnya paling sering terjadi
petir CG adalah di desa Baturaden sebanyak 201 kali . Sedangkan yang hampir tidak
terjadi petir daerah Pekuncen, Purwokerto, Gumelar, Ajibarang, Lumbir, Patikraja,
Sokaraja, Kalibagor, Wangon dan Jatilawang.Kemudian jika ditinjau berdasarkan data
yang di dapat dari bulan September, Oktober, November , Desember daerah yang
tidak terjadi petir jenis CG adalah daerah Gumelar, Lumbir, Jatilawang,tambak atau
berdasarkan ttitk koordinat lintang -7.56 dan bujur 109.09. Tabel tersebut juga
menggunakan bantuan website http://www.mapcoordinates.net untuk mengetahui
lokasi geografis dan ketinggian dari koordinat.

Selain ketinggian, faktor yang mempengaruhi jumlah kejadian petir jenis CG


adalah banyaknya menara BTS (Base Transceiver Station) dan gedung tinggi. Namun
pada saat Kerja Praktik hanya didapatkan data jumlah petir jenis CG, sedangkan
jumlah BTS dan gedung tinggi di suatu daerah tidak diketahui. Sehingga tidak dapat
dipastikan apakah banyaknya petir jenis CG yang terjadi berhubungan dengan jumlah
BTS dan bangunan tinggi atau tidak.

29

Anda mungkin juga menyukai