Anda di halaman 1dari 184

PROFIL KESEHATAN

KOTA METRO
TAHUN 2013
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kualitas Sistem Kesehatan Nasional dalam era desentralisasi atau otonomi daerah dibidang
kesehatan, sangat ditentukan oleh kualitas sistem kesehatan dari masing-masing
Kabupaten/Kota, maka guna pencapaian Visi ” MASYARAKAT METRO SEHAT YANG
MANDIRI DAN BERKEADILAN ” dengan misi Dinas Kesehatan:
1. Membangun sistem dan manajemen kesehatan yang terintegrasi, efektif dan efisien.
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan peran serta dan
pemberdayaan masyarakat serta kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang merata, berkualitas, mandiri dan berkeadilan.
4. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat
dan lingkungan.

Perlu adanya penataan dan pengembangan sistem informasi kesehatan Kabupaten/Kota


sehingga dapat memberikan indikator - indikator derajat kesehatan dengan benar.

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang terdiri dari enam subsistem,
salah satunya adalah Sub sistem Manajemen Kesehatan dan informasi kesehatan, dan
pada Rencana Strategis Departemen Kesehatan RI 2010- 2014 pada Bab III tentang Arah
Kebijakan dan Strategi, pada strategi ke 6 yaitu “Meningkatkan Manajemen Kesehatan
yang Akuntabel, transparan, Berdayaguna dan Berhasil guna untuk memantapkan
Desentralisai Kesehatan yang Bertanggungjawab”. Untuk itu perlu adanya system informasi
kesehatan yang baik untuk menggambarkan kondisi kesehatan yang ada di Kota Metro,
salah satunya adalah dengan adanya Profil Kesehatan Kota Metro yang dibuat setiap tahun.

Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah profil
kesehatan yang merupakan salah satu penyajian data informasi kesehatan yang relative
lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumberdaya kesehatan,
dan data/informasi terkait lainnya, serta terbit setiap tahun.

1
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2013 ini, disusun dengan harapan dapat
memberikan gambaran situasi kesehatan Kota Metro secara menyeluruh, baik tentang
keadaan umum dan lingkungan, derajat kesehatan maupun sumber daya pembangunan
kesehatan. Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2013 ini merupakan penerbitan yang
Kesebelas.

Data yang disajikan merupakan hasil kegiatan program kesehatan di Kota Metro
selama tahun 2013, sedangkan untuk jumlah penduduk dipakai dari hasil Proyeksi Sensus
Penduduk tahun 2013 (BPS). Cara pengolahan data melalui perhitungan statistik
sederhana dalam bentuk tabel dan disertai dengan sebagian analisa dan pemaparan dari
data yang ada pada tahun 2013 dan tahun-tahun sebelumnya sebagai perbandingan.

Maksud dan Tujuan disusunnya


1 .2
Profil
Maksud disusunnya Profil Kesehatan Kota Metro 2013 adalah untuk mengetahui kondisi
kesehatan di wilayah Kota Metro dalam mencapai derajat kesehatan Masyarakat yang
optimal dan untuk mengetahui potensi, menganalisa permasalahan serta pemecahannya
dalam bentuk narasi, tabel dan gambar untuk program pembangunan kesehatan di Kota
Metro

Tujuan utama diterbitkannya Profil Kesehatan Kota Metro 2013 ini adalah tersedianya
data/informasi yang dapat digunakan untuk merencanakan kegiatan-kegiatan tahunan dan
dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian program kesehatan
tahun 2013 dalam mencapai visi dan misi kesehatan.

1.3 Sistematika Penyajian


Sistematika penyusunan profil kesehatan Kota Metro tahun 2013 adalah sebagaii berikut:

BAB I : Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan penulisan Profil Kesehatan
Kota Metro serta sistematika penyajiannya.

2
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

BAB II : Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk


Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Metro. Selain uraian
tentang letak geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan informasi
umum lainnya.

BAB III : Situasi Derajat Kesehatan


Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka
kesakitan, dan keadaan status gizi masyarakat.

BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan


Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan
oleh bidang kesehatan selama tahun 2013, yang menggambarkan tingkat
pencapaian program pembangunan kesehatan. Gambaran tentang upaya
kesehatan yang disajikan meliputi; cakupan pelayanan kesehatan dasar,
cakupan pelayanan kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit menular,
pelayanan kefarmasian, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, pembinaan kesehatan
lingkungan, dan pelayanan perbaikan gizi masyarakat.

BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan


Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang diperlukan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan, khususnya untuk tahun 2013. Gambaran
tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana
kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

BAB VI : Kesimpulan
Bab ini beerisi tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih
lanjut dari profil kesehatan, tentang keberhasilan dan hal-hal yang masih
dianggap kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan

Lampiran

3
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

BAB II
GAMBARAN UMUM DAN
PERILAKU PENDUDUK

Kota Metro yang berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung)
meliputi areal daratan seluas 68,74 Km2. Secara geografis Kota Metro terletak pada 5°6‟ -
5°8‟ LS dan 105°17‟-105°19‟ BT dengan batas wilayah sebagai berikut :

A. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung


Tengah dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
B. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung
Timur dan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
C. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan Batanghari
Kabupaten Lampung Timur.
D. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung
Tengah.

Gambar 1
Peta Wilayah Kota Metro

Sumber: Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Metro

4
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Berdasarkan karakteristik topografi, Kota Metro merupakan wilayah yang relatif datar
dengan kemiringan <6. Wilayah Kota Metro beriklim humid tropis dengan kecepatan angin
rata-rata 70 Km/hari. Ketinggian wilayah berkisar antara 25-60 m dari permukaan laut (dpl),
suhu udara antara 26°C 29°C, kelembaban udara 80%-88%, dan rata-rata curah hujan
pertahun 2.264 sampai dengan 2.868 mm.

Kota Metro secara administratif terbagi menjadi 5 Kecamatan dan 22 Kelurahan, yaitu:

Tabel 1
Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Metro

NO KECAMATAN JUMLAH LUAS (KM2)


KELURAHAN
1 Metro Pusat 5 11,71
2 Metro Utara 4 19,64
3 Metro Barat 4 11,28
4 Metro Timur 5 11,78
5 Metro Selatan 4 14,33

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Metro

Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Metro Utara (19,64 Km2),
2
sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Metro Barat (11,28 Km ).

2.1 Keadaan Penduduk


Berdasarkan Sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk yang menetap di Kota Metro
diperkirakan mencapai 149.697 jiwa. Dan menurut hasil proyeksi penduduk Kota Metro
tahun 2013 yaitu 154.045 jiwa. Kepadatan penduduk Kota Metro sebesar 2,241 Jiwa/Km2
dengan jumlah rumah tangga 39.436 KK. Tingkat kepadatan tertinggi berada di Kecamatan
Metro Pusat 4172,67 Jiwa/Km2, sedangkan kepadatan terendah adalah di Kecamatan Metro
Selatan sebesar 1042,78 Jiwa/Km2.

5
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Tabel 2
Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Rasio Jenis Kelamin & Golongan Umur
Kota Metro Tahun 2009-2013

Kepadatan Berdasarkan umur


N Jumlah Laki-laki Perempuan
tahun Penduduk 0-14 th 15-64 th 65+ th
O penduduk (%) (%)
(km2) (%) (%) (%)
1. 2009 137,392 50,47 49,53 1.999 28,55 67,65 3,8

2. 2010 145.471 50,2 49,8 2.116 26,9 68,6 4,5

3. 2011 147,050 73,92 73,13 2,139 26,9 68,6 4,5

4. 2012 149.697 49,9 50,1 2,1177 26,02 69.53 4.42

5. 2013 154.045 49,5 50,5 2,241 26,09 69,41 4,5

Sumber: BPS Kota Metro dan Subbag.Perencanaan & Informasi Kesehatan Dinkes

Berdasarkan hasil Proyeksi Sensus Penduduk tahun 2013 dapat diketahui bahwa laju
pertumbuhan penduduk Kota Metro sebesar 0,99%. Apabila melihat Rasio Jenis Kelamin,
jumlah penduduk laki-laki 76.307 jiwa (49,5 %) lebih banyak dari jumlah penduduk wanita
yang berjumlah 77.738 jiwa (50,5 %).

Rincian penduduk Kota Metro berdasarkan kelompok umur dapat digambarkan melalui
piramida penduduk sebagai berikut :

Gambar 2
Piramida Penduduk Kota Metro Tahun 2013

Sumber : BPS Kota Metro tahun 2012

6
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Komposisi penduduk Kota Metro menurut kelompok umur menunjukkan bahwa


penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 26,9 % Penduduk berusia
produktif (15-64 tahun), sekitar 69,41 % dan penduduk pada usia tua (lebih dari
64 tahun) sebanyak 4,5 % Dengan demikian maka angka Angka Beban
Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kota Metro pada tahun 2013 sebesar
46%, artinya setiap 100 jiwa penduduk produktif menanggung beban 46 jiwa
penduduk tidak produktif. Ratio beban tanggungan penduduk Kota Metro
termasuk klasifikasi rendah (<50%).

2.2 Keadaan Ekonomi

Untuk mengukur kualitas dan kesejahteraan penduduk dapat digunakan


ukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development
Index (HDI). Lembaga UNDP tahun 1997 menyebutkan bahwa IPM merupakan
nilai rata-rata dari tiga komponen indeks yaitu Indeks kelangsungan hidup,
indeks pengetahuan, dan indeks daya beli. Berdasarkan hasil perhitungan BPS,
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Metro sejak tahun 2005 nilai IPM
Kota Metro merupakan tertinggi di antara kabupaten/Kota lainnya di Provinsi
Lampung .Pencapaian nilai IPM Kota Metro, yang diperbandingkan antara
Kabupaten/Kota lain serta perbandingan antar waktu, menunjukan bahwa
proses pembangunan yang dilaksanakan di Kota Metro terus dilaksanakan
dengan berlandaskan pada titik pijak konsep pembangunan manusia seutuhnya,
yang merupakan konsep yang menghendaki peningkatan kualitas hidup
penduduk baik secara fisik, mental, maupun spritual seiring dengan pertumbuhan
ekonomi.

7
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 3
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Metro Tahun
Tahun 2008-2013

Sumber: BPS Kota Metro

8
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Gambaran mengenai derajat kesehatan mencakup indikator umur harapan hidup


waktu lahir (UHH), mortalitas berisi indikator-indikator angka kematian ibu &
angka kematian bayi, morbiditas berisi indikator-indikator mengenai penyakit
infeksi, penyakit non infeksi dan penyakit potensial. Sedangkan status gizi dilihat
dari indikator berat badan lahir rendah (BBLR) dan status gizi balita.

Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi


pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari
suatu negara. Meningkatnya perawatan kesehatan masyarakat melalui Puskesmas,
meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan
kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan
yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang
pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang
usia harapan hidupnya.

Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah


dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan
derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu
daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program
sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori
termasuk program pemberantasan kemiskinan.

Estimasi umur harapan hidup waktu lahir untuk penduduk Indonesia berdasarkan
BPS tahun 2008 sebesar 67,7. Sedangkan untuk Umur Harapan Hidup (UHH)
Kota Metro yaitu 72,89 tahun (BPS-2012)). Dengan demikian UHH penduduk
Kota Metro telah melampaui estimasi UHH provinsi Lampung (4,52) dan
Indonesia (4,51).

9
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

3.1 Mortalitas
Kematian merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyakit penyebab kematian. Angka
Kematian secara umum berkaitan erat dengan Angka Kesakitan dan Status Gizi. Indikator
untuk menilai keberhasilan program pembangunan Kesehatan juga dapat dilihat dari
perkembangan Angka Kematian. Gambaran kejadian kematian di Kota Metro dalam
rentang waktu 3 sampai 5 tahun terakhir dijelaskan dalam uraian di bawah ini:

1. Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortalitiy Rate (IMR) merupakan salah satu
indikator penting yang sangat sensitif untuk mengetahui permasalahan kesehatan
yang berkaitan dengan penyebab kematian dan tingkat keberhasilan program
kesehatan. kelahiran hidup. Angka kematian Bayi (AKB) adalah proporsi yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indicator yang biasanya digunakan
untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat> Oleh karena itu banyak upaya
kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKB

Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran


Millenium Development Goals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak
sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran
bayi pada tahun 2015, Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosiall
ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian
Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan
kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen
yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi
angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan
kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus.

Berdasarkan laporan dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro,
pada tahun 2013 terdapat kematian bayi 12 bayi dari 3.365 kelahiran hidup
(diperkirakan 3,6 per 1000 KH), dan tahun 2012 yaitu terdapat kematian bayi
sebanyak 27 orang dari 3.251 kelahiran hidup

10
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

(diperkirakan 8,3 per 1000 kelahiran hidup) sedangkan pada tahun 2011 terdapat
kematian bayi sebanyak 26 orang dari 3.239 kelahiran hidup, pada tahun 2010
terdapat kematian bayi sebanyak 31 orang dari 3039 kelahiran hidup ( diperkirakan
10,2 per 1000 kelahiran hidup),Adapun kasus kematian bayi pada tahun 2009
sebanyak 29 orang dari 2.999 kelahiran hidup (diperkirakan 9,7 per 1000 kelahiran
hidup). Kecenderungan angka kematian bayi di Kota Metro selama 5 tahun terakhir
tergambar seperti pada gambar berikut:

Gambar 4
Perkiraan Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup
Kota Metro tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro

Penyebab kematian yang terjadi pada tahun 2013 yaitu BBLR, asfeksia, Pneumonia,
dan penyebab lainnya pada neonatus sedangkan pada bayi disebabkan karena
jantung bawaan, aspirasi, atresiaani.

Target Mdgs 2015 Angka kematian Bayi 20 per 1000 kelahiran hidup. Dari grafik dii
atas AKB di Kota Metro sudah mencapai target Mdgs, namun angka tersebut tidak
mutlak menjadi patokan evaluasi karena AKB seharusnya didapatkan melalui survey.

Adapun proporsi penyebab Kematian bayi selama tahun 2012 seperti tampak pada
gambar berikut:

11
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 5
Prosentase Penyebab Kematian Bayi
Kota Metro tahun 2013

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro

Asfeksia merupakan penyebab terbesar kasus kematian bayi di Kota Metro (51%)..
Asfiksia ( kesulitan bernafas sesaat setelah lahir. Menurut NICEF, Kejadian Asfiksia
bisa dicegah dengan meningkatkan kualitas proses persalinan dan perawatan
terhadap bayi baru lahir. Petugas Kesehatan (terutama bidan) dituntut untuk bisa
mendeteksi asfiksia dan dapat melakukan resusitasi terhadap bayi baru lahir apabila
terjadi asfiksia (UNICEF REPORT, 2009). Urutan kedua adalah BBLR (42%) .Menurut
WHO, kejadian BBLR terkait erat dengan kekurangan gizi ataupun kejadian sakit ada
saat kehamilan. Untuk mencegah terjadinya BBLR, identifikasi dini terhadap ibu hamil
KEK (kurang energi kalori) kemudian diikuti dengan pemberian suplemen gizi kepada
bu pada masa kehamilan mutlak dilakukan (Bang, Abhay et al, 2009).Sedangkan (8
%) pada penyebab lain,jantung bawaa, aspirasi, atresiaani. Penyebab kematian bayi <
1 tahun adalah penyakit infeksi dan penyebab lain .Dari penyebab kematian bayi di
atas, dapat disimpulkan bahwa upaya menurunkan angka kematian bayi (AKB) perlu
difokuskan pada kegiatan pemeriksaan neonatus pada saat bayi baru lahir, terutama
bayi Aspeksia dan BBLR.

Jika dilihat dari proporsi kematian bayi berdasarkan umur, maka didapatkan grafik
sebagai berikut:

12
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 6
Proporsi Kematian Bayi Berdasarkan Umur
Kota Metro tahun 2013

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro

Kematian bayi di Kota Metro umumnya terjadi pada masa neonatal (0-28 hari). Hampir
75 % dari seluruh angka kematian bayi di Kota Metro terjadi pada masa neonatal.
sedangkan 25 % pada umur 1 bl – 1th.

Kemampuan tenaga kesehatan dan adanya fasilitas dalam hal perawatan neonatal
esensial adalah suatu keharusan dalam upaya penurunan angka kematian bayi
(AKB). Kemampuan dan fasilitas tersebut meliputi persalinan yang bersih dan aman,
stabilitas suhu, inisiasi pernapasan spontan, inisiasi menyusui ASI dini, dan
pencegahan infeksi serta pemberian imunisasi.

2. Angka Kematian Balita (AKABA)


Angka Kematian Balita (1-<5 tahun) menggambarkan peluang untuk meninggal pada
fase antara umur 1 tahun dan sebelum umur 5 tahun. AKABA menggambarkan
tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh
terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi penyakit infeksi dan
kecelakaan.Hasil SDKI 2007 menunjukan bahwa angka kematian balita 55 per 1000
kelahiran hidup Berdasarkan laporan dari Puskesmas pada tahun 2013, di Kota Metro
kematiananak balita 2 kasus dari 3.365 kelahiran hidup(diperkirakan 0,6 per 1000
kelahiran hidup). Hasil ini tidak bisa dibandingkan dengan target Nasional AKABA
sebesar 23 per 1000 KH karena data di atas belum menggambarkan AKABA
sebenarnya. Kematian balita yang dimaksud yaitu kematian pada masa > 1 tahun
sampai kurang dari 5 tahun.

13
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

3. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)


Kematian Ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan,
persalinan, dan masa nifas. Angka kematian ibu merupakan cermin status kesehatan
masyarakat terutama kesehatan wanita. Angka kematian ibu dapat menggambarkan
status gizi, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, serta menunjukkan
rendahnya keadaan sosial ekonomi.

Jumlah kasus kematian ibu melahirkan di Kota Metro pada tahun kelahiran hidup,
tahun 2009 kasus kematian ibu meningkat menjadi 5 orang dari 2.999 kelahiran
hidup.Dan pada tahun 2010 menurun menjadi 4 orang dari 3.039 kelahiran hidup,
pada tahun 2011 menjadi 5 dari 3.239 kelahiran hidup dan tahun 2012 ada 5 kematian
dari 3.251 kelahiran hidup, dan pada tahun 2013 terdapat 5 kematian ibu dari 3.365
kelahiran hidup. Adapun gambaran kasus kematian ibu dalam beberapa tahun
terakhir terlihat pada gambar berikut:

Gambar 7
Kasus Kematian Ibu Kota Metro tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro

Sangat sulit menganalis kecenderungan kasus kematian ibu di Kota Metro karena
kejadian kematian ibu berfluktuatif. Namun dari grafik di atas dapat diketahui bahwa
kasus kematian ibu di Kota Metro stabil di angka 5 kematian ibu. Angka kematian ibu

14
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

secara riil di Kota Metro tidak bisa diperoleh karena Angka Kematian Ibu (AKI) didisain
untuk tingkat nasional melalui kegiatan survey, namun sebagai bahan evaluasi Angka
Kematian Ibu (AKI) di Kota Metro diperkirakan sebesar 148 kematian per 100.000
kelahiran hidup. Adapun perkiraan Angka Kematian Ibu di Kota Metro tergambar di
bawah ini:

Gambar 8
Perkiraan Angka Kematian Ibu Kota Metro tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro

Penyebab kematian ibu di Kota Metro disebabkan oleh pendarahan sebanyak 2


kasus, gangguan sistem peredaran darah(penyakit jantung) 2 kasus dan 1 kasus
karena lain-lain(carsinoma payudara).

Kasus kematian ibu akibat perdarahan karena kurangnya pengetahuan petugas


dalam penanganan kegawatdaruratan maternal, kurangnya kepedulian keluarga dan
masyarakat terhadap ibu hamil dengan merasa kehamilan merupakan hal yang biasa
bagi wanita, status kesehatan ibu kurang baik, terlambat mendapatkan pelayanan di
tempat rujukan seta belum maksimalnya pelayanan untuk Puskesmas PONED dan
RS mampu PONEK. Sedangkan penyebab kematian lainnya merupakan penyakit
bawaan ibu hamil.

15
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Peningkatan keterampilan tenaga persalinan, peningkatan manajemen PONED


dan PONEK, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan adalah cara
yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu di Kota Metro. Dan
kasus lainnya di

Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang


tersedia tingkat Puskesmas dan jaringannya, untuk itu perlu
peningkatan pengetahuan SDM dalam menggunakan tehnologi yang ada
serta pengetahuan masyarakat terutama bumil tentang pelayanan kesehatan
yang ada.

3.2 Morbiditas
Morbiditas/ Angka kesakitan dapat diartikan sebagai keadaan sakit yaitu adanya
penyimpangan dari keadaan kesehatan yang normal (BKKBN, 2009). Angka kesakitan
mencerminkan situasi derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah dan berkaitan erat
dengan kejadian kematian. Pada bagian ini akan disajikan gambaran kejadian penyakit
yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat Kota Metro sepanjang
tahun 2012.

1. Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas


Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur penduduk
ke arah usia tua menyebabkan terjadinya transisi epidemiologis, yang ditandai
dengan masih tingginya penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit non
infeksi. Penyakit infeksi akut lainnya pada saluran pernafasan bagian atas
tetap menduduki peringkat pertama pada pola penyakit rawat jalan di
puskesmas.

Gambaran sepuluh besar penyakit pada pasien rawat jalan di puskesmas pada tahun
2013 adalah sebagai berikut:

16
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Tabel 3
Sepuluh Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas
Kota Metro Tahun 2013

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH %

1 Penyakit saluran pernapasan bagian atas 44675 26.25

2 Infeksi akut lainnya 32008 18.77


3 Penyakit lainnya 29201 17.12

4 Penyakit pd system otot & jaringan pengikat 11785 6.91

5 Gastritis 11697 6.86

6 Penyakit kulit dan jaringan sub kutan 10849 6.36

7 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 10471 6.14

8 Penyakit lainnya pd saluran pernapasan bagian atas 10216 5.99

9 Penyakit kulit alergi 5646 3.31

10 Penyakit kulit infeksi 3843 2,.25

Sumber: Seksi Yankesdas, Laporan LB1 tahun 2013

Tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien rawat
jalan di puskesmas didominasi oleh penyakit Infeksi. Penyakit infeksi akut lainnya
merupakan penyakit yang menempati urutan teratas pada 10 penyakit terbanyak yang
diderita oleh pasien rawat jalan puskesmas dengan prosentase sebanyak 26.25 %.
Meskipun penyakit infeksi masih mendominasi, namun penyakit non-infeksi juga perlu
diperhatikan mengingat penyakit tekanan darah tinggi yang berhubungan dengan
faktor perilaku menempati urutan 4 terbesar pasien rawat jalan puskesmas.

2. Penyakit Menular
a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pneumonia
Penyakit ISPA khususnya Pneumonia masih merupakan penyakit utama
penyebab kesakitan dan kematian bayi dan balita. Di Dunia setiap tahun
diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena Pneumonia (1 balita/15
detik) dari 9 juta total kematia Balita, 1 diantaranya disebabkan oleh Pneumonia.
Karena besarnya kematian ISPA ini, ISPA Pneumonia disebut sebagai Pandemi
yang terlupakan atau the Forgotten Pandemic. Namun, tidak banyak perhatian

17
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

terhadap penyakit ini, sehingga Pneumonia disebut juga pembunuh Balita yang
terlupakan atau The Forgotten Killer of Children (Unicef/WHO,2006).Pneumonia
menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia, dan merupakan 30
% dari seluruh kematian yang ada.Di Negara Berkembang 60 % kasus
Pneumonia disebabkan oleh Bakteri, sementara di Negara maju umumnya
disebabkan Virus.

Pneumonia masih menjadi penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia.


kematian balita akibat pneumonia pada akhir tahun 2000 di Indonesia
diperkirakan sekitar 4,9/1000 balita. (Depkes, 2004). Adapun angka kesakitan
diperkirakan mencapai 250 hingga 299 per 1000 anak balita setiap tahunnya.
Pneumonia juga sering berada dalam daftar 10 penyakit terbanyak baik di
puskesmas maupun rumah sakit.Sebanyak 40 – 60 % kunjungan berobat di
Puskesmas dan 15 – 30 % kunjungan berobat di bagian rawat jalan dan rawat
inap di Rumah Sakit disebabkan oleh ISPA.Episode penyakit batuk pilek pada
balita di Indonesia diperkirakan sebesar 3 sampai 6 kali per tahun. Berdasarkan
laporan Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, temuan kasus
Pneumonia pada balita selama periode waktu 2009 – 2013 terjadi penurunan
yang signifikan pada tahun 2010 dan meningkat sampai tahun 2013, seperti
tergambar dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 9
Kasus Pneumonia pada Balita Kota Metro tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

18
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Pada tahun 2013 penderita pneumonia balita yang ditemukan sebanyak 138
penderita, namun penemuan kasus pneumonia pada balita di Kota Metro masih
jauh dari target yang diharapkan sebanyak 1.811 penderita (10% dari jumlah
balita). Hal tersebut dapat disebabkan karena tenaga kesehatan yang telah dilatih
MTBS tidak melakukan Desinfo kepada petugas lain di Puskesmas dalam rangka
penjaringan kasus ISPA pneumonia di Puskesmas.

Upaya pengendalian penyakit ISPA Pneumonia difokuskan pada upaya


penemuan kasus secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat melalui
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).

Jumlah populasi balita untuk Program P2 ISPA Kota Metro tahun 2013 sebanyak
18.116 jiwa. Sasaran penemuan penderita Pneumonia balita Kota Metro tahun
2013 adalah 1.812 kasus (10% dari jumlah balita). Target penemuan penderita
pneumonia balita sebesar 76% dari jumlah sasaran (13.768 kasus). Adapun
Realisasi temuan penderita pneumonia pada balita tahun 2013 adalah sebanyak
138 kasus, yang artinya realisasi penemuan dan penanganan penderita
pneumonia hanya sebesar 7,62 % dari jumlah sasaran. Cakupan penemuan
penderita pneumonia pada balita paling banyak terdapat di Puskesmas Metro
sebesar 16,99 % dan terendah di Puskesmas Ganjar Agung sebesar 0%.
Realisasi penemuan penderita pneumonia pada balita per-puskesmas dapat
dilihat dari grafik sebagai berikut:

Gambar 10
Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Menurut Puskesmas
Kota Metro Tahun 2013

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

19
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Secara umum realisasi penemuan penderita pneumonia pada balita di Kota


Metro masih jauh dari target. Di Tingkat nasional cakupan penemuan
penderita juga rendah yaitu sekitar 25–35% (Ditjen PP&PL, 2007). Tidak semua
tenaga kesehatan yang telah dilatih MTBS melaksanakan pemeriksaan terhadap
balita sakit yang datang berobat ke puskesmas sehingga ada kemungkinan
kasus Pneumonia.

b. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)


Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus ini berpotensi
menimbulkan kepanikan karena penyebarannya yang cepat dan
beresiko kematian. Kota Metro merupakan daerah endemis DHF atau
Demam Berdarah (DBD). Setiap tahun jumlah kasus selalu tinggi
dimana Incidence rate Pada tahun 2009 kasus DBD di Kota Metro
dengan jumlah penderita sebanyak 118 orang dan pada tahun 2010
sebanyak 117 orang dan terjadi penurunan yang sangat tajam pada tahun
2011 sebanyak 26 kasus, tetapi pada tahun 2012 terjadi peningkatan
yang sangat tinggi yaitu 390 kasus dan meningkat lagi pada tahun 2013
dengan 470 kasus. Adapun Incidence Rate ( IR ) DBD pada tahun
2009 adalah 86 per 100.000 penduduk dan tahun 2010 adalah 83,06
per 100.000 penduduk, tahun 2011 menurun menjadi 17,68 per
100.000 penduduk dan tahun 2012 meningkat menjadi 260,5 per
100.000 penduduk, dan meningkat lagi tahun 2013 menjadi 305 per
100.000 penduduk. Perkembangan jumlah kasus DBD di Kota Metro
selama periode waktu 2009–2013 tergambar dalam grafik berikut:

20
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 11
Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk & Case Fatality Rate DBD
Kota Metro tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Incidence rate DBD dan case fatality rate (CFR) tahun 2013 meningkat. Case
fatality Rate (CFR) menunjukkan keganasan suatu penyakit juga untuk menilai
kualitas penanganan yang dilakukan (Roestam, A UI 2009). Pada tahun-tahun
sebelumnya CFR akibat penyakit DBD di Kota Metro selalu di bawah target
nasional yaitu <2,5%. Namun pada tahun 2009 angka CFR di atas target nasional
sebesar 3,4% dan terjadi peningkatan lagi pada tahun 2010 yaitu 9,1 % dan
menurun 0% pada tahun 2011 dan meningkat 9,9 % pada tahun 2012 dan tahun
2013 menurun sebesar 2.2%. Hal ini perlu penanganan yang intensif dalam
penanggulangan penyakit DBD ini, perlu penggerakan masyarakat untuk rutin
melakukan PSN DBD melakukan 3M plus yang bisa dilaksanakan dengan
mengoptimalkan pokjanal DBD

Jumlah kelurahan yang terkena DBD selama tahun 2009-2013 cenderung


mengalami penurunan tahun 2009 sampai 2010. penyakit DBD tersebar di 22
kelurahan dari 5 kecamatan yang ada di Kota Metro. Pada tahun 2013,
kecamatan yang mempunyai kasus DBD terbanyak adalah Kecamatan Metro
pusat dengan 143 kasus, dan kecamatan dengan jumlah kasus terkecil adalah
Kecamatan Metro Selatan 17 kasus. Berikut ini adalah gambaran distribusi kasus
DBD per kecamatan:

21
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 12
Distribusi Kasus DBD Kota Metro per Kecamatan Tahun 2013

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Banyak faktor yang menyebabkan semakin tingginya jumlah penderita DBD


antara lain karena kepadatan rumah, mobilitas penduduk, kesadaran masyarakat
untuk melakukan PSN DBD, pokjanal DBD di tingkat Kota dan kecamatan tidak
berjalan maksimal. Dengan demikian perlu kerjasama antara berbagai elemen
baik masyarakat, pemerintah maupun swasta untuk melakukan upaya agar
jumlah kasus DBD di Kota Metro dapat ditekan.

Trend terjadinya penyakit DBD naik turun, untuk itu perlu adanya kewaspadaan
dini pada saat terjadi perubahan musim dari musim panas ke musim hujan, baik
pada pemerintah daerah khususnya dinas kesehatan melalui jaringannya yaitu
Puskesmas dan poskeskel serta masyarakat itu sendiri.

Jumlah kasus penyakit DBD cenderung meningkat tajam dalam 5 tahun


terakhir. Diperlukan penanganan yang efektif untuk mencegah dan
memberantas penyakit DBD. Upaya pemberantasan DBD di Kota Metro
antara lain dilakukan dengan pembentukan tim pokjanal DBD tingkat
kota dan tingkat kecamatan, fogging fokus, dan pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) DBD.

Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) melalui 3 M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus

22
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta


kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes
berkembang biak.

Angka Bebas Jentik (ABJ) merupakan tolok ukur tingkat partisipasi masyarakat
dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang
berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan
baru. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh
petugas kesehatan maupun juru/kader pemantau jentik (Jumantik/Kamantik).

Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan


terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus.
Penemuan penderita secara dini dengan penegakan diagnosa yang tepat juga
harus dilakukan untuk memastikan penanganan penderita sehingga dapat
menekan angka kematian akibat penyakit DBD.

Tabel 4
Realisasi Program P2DBD Kota Metro Tahun 2013

TAHUN 2013
NO INDIKATOR
TARGET REALISASI
1 Prosentase Kejadian DBD ditangani 100% 100 %
sesuai
Standard (%)

2 Angka Kesakitan DBD (per 100.000 40 298,6%


pddk)

3 Angka Kematian DBD (%) <1% 2,2%

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit,Seksi Kesehatan Lingkungan

c. Penyakit TB. Paru

Untuk mengatasi masalah TB di Indonesia, pemerintah telah melaksanakan


program penanggulangan penyakit TB dengan strategi DOTS (directly observe
treatment shortcource) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung
oleh PMO (Pengawas Minum Obat). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan
penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang
ditindaklanjuti dengan paket pengobatan.

23
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Strategi program P2 TB Paru di Kota Metro juga mengacu kepada strategi DOTS
yang mencakup ; upaya penemuan dan pengobatan penderita TB Paru BTA+
minimal 80% yang di ikuti angka konversi sebesar 80% serta angka kesembuhan
minimal 85% yang dilakukan melalui unit pelayanan puskesmas dan unit
pelayanan kesehatan lainnya. Pelaksanaan program penanggulangan TB Paru di
Kota Metro dilakukan pada 1 puskesmas rujukan mikroskopis (PRM), dan 4
puskesmas pelaksana mandiri (PPM) dan 6 puskesmas satelit.

Cakupan penemuan penderita baru (CDR) TB BTA+ menunjukkan


kecenderungan naik turun yaitu dari 44,09 % pada tahun 2009 dan meningkat
pada tahun 2013 menjadi 41,09 %. Namun pencapaian ini masih di bawah target
nasional sebesar 85% tahun 2013. Namun peningkatan cakupan penemuan
penderita baru TB BTA+ tidak diikuti dengan keberhasilan pengobatan. Angka
keberhasilan pengobatan adalah angka yang menunjukkan presentase pasien TB
BTA+ yang menyelesaikan pengobatan. Angka kesembuhan penyakit TB Paru
dengan BTA+ (cure rate) tahun 2011 sebesar 76,19 %, meningkat menjadi 76,63
% pada tahun 2012 dan terjadi penurunan tahun 2013 menjadi 82,61 %. Angka
keberhasilan pengobatan TB BTA+ di Kota Metro hampir mencapai target
nasional sebesar 85%. Perkembangan cakupan penemuan penderita baru (CDR)
dan angka kesembuhan (CR) TB BTA + selama tahun 2009-2013tergambar
dalam grafik berikut.

Gambar 13
Cakupan Case Detection Rate (CDR) dan Cure Rate (CR) TB BTA +
Kota Metro Tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

24
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Dari data di atas harus diwaspadai karena angka angka tersebut masih
belum memenuhi target nasional artinya dari kasus TB yang ditemukan
dan diobati telah dilakukan manajemen kasus dengan baik tetapi
perlu diupayakan lebih maksimal dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan pengobatan penderita TB. Dalam rangka
menyukseskan pelaksanaanaan penanggulangan TBC, prioritas
ditujukan terhadap peningkatan mutu pelayanan, penggunaan obat yang
rasional dan paduan obat yang sesuai dengan strategi DOTS.

Micobacterium tuberculosis (TB) telah menginfeksi sepertiga penduduk


dunia, menurut WHO sekitar 8 juta penduduk dunia diserang TB
dengan kematian 3 juta orang per tahun (WHO, 1993). Di negara
berkembang kematian ini merupakan 25% dari kematian penyakit
yang sebenarnya dapat diadakan pencegahan. Diperkirakan 95% penderita
TB berada di negara-negara berkembang Dengan munculnya epidemi
HIV/AIDS di dunia jumlah penderita TB akan meningkat. Kematian wanita
karena TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan serta
nifas (WHO).

Angka kasus baru TB paru selama tahun 2009 - 2013 cenderung


mengalami peningkatan. CNR sebesar 215,44 per 100.000 penduduk
pada tahun 2009. Dan pada tahun 2010 menjadi 121,34 per 100.000
penduduk. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi peningkatan dalam
temuan kasus mencapai 134,98 per 100.000 penduduk, dan pada tahun
2012 terjadi peningkatan kasus yaitu 151,64 per 100.000 penduduk dan
tahun 2013 menjadi 178,52 per 100.000 penduduk.Gambaran lebih
lengkap dapat dilihat pada grafik berikut:

25
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 14
CNR TB Paru (per 100.000 penduduk)
Kota Metro Tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Grafik diatas menggambarkan bahwa secara umum ada penurunan dan


peningkatan jumlah kasus selama periode tahun 2009-2013. Pada tahun 2013
terjadi peningkatan penemuan kasus baru TB Paru. Hal ini dapat dapat
dikarenakan adanya kerjasama yang intensif baik pada program maupun lintas
sektor serta ada kerjasama antara kader AISIYAH dan Dinas Kesehatan dalam
rangka pelaksanaan kegiatan program P2TB, melatih kader komunitas sebanyak
58 orang yang bertugas penyuluhan program TB dan penjaringan suspek,
dibentuknya Tim Gerdunas TB Kota Metro yang melibatkan tokoh masyarakat,
tokoh agama dan dilaksanakan pertemuan rutin dalam rangka evaluasi peran Tim
Gerdunas TB dalam kegiatan program P2TB serta adanya kelompok masyarakat
yang mendukung program TB.

d. Penyakit Diare
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami buang air besar
yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare
adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, membunuh lebih dari
1,5 juta orang per tahun.

26
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatkan angka kesakitan diare
tahun ke tahun. Hasil survey Subdit Diare angka kesakitan diare semua umur
tahun 2009 adalah 411/1000 penduduk. Secara proporsional Diare pada
golongan balita adalah 55%. Kematian Diare pada balita 75,3 per 100.000 balita
dan semua umur adalah 23,2 per 100.000 semua umur (Hasil SKRT 2001). Pada
tahun 2007 Angka Kesakitan Diare di Indonesia adalah 423 per 1000 penduduk
(Ditjen PP&PL, 2007).

Diare banyak disebabkan oleh pemakaian air yang tidak bersih dan sehat,
pengolahan dan penyiapan makanan yang tidak higienis dan ketiadaan jamban
sehat tahun 2010 yaitu 29,2 per 1000 penduduk dan tahun 2011 meningkat
menjadi 33.03 per 1000 penduduk, dan tahun 2012 menurun menjadi 22,9 per
1000 penduduk dan terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2013 yaitu
20,60 per 1000 penduduk.. Grafik perkembangan Angka Kesakitan Diare Balita di
Kota Metro terlihat pada gambar berikut:

Gambar 15
Angka Kesakitan Diare Balita per 1000 penduduk
Kota Metro Tahun 2010-2013

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

27
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Terjadi peningkatan incidence Diare tahun 2013, 20,60 % kasus yang tertangani
dari jumlah perkiraan kasus yang ada yaitu 3.297 kasus

Terjadi peningkatan kasus diare tahun 2013 tidak diiringi dengan penggunaan
oralit sesuai dengan tatalaksana penderita diare yang standar, hal ini disebabkan
pengetahuan masyarakat yang masih kurang tentang tatalaksana penderita diare,
untuk itu perlu ada kewaspadaan dini dan surveilan yang ketat dan terkoordinasi
baik melalui lintas program maupun lintas sektor, mengembangkan dan
menyebarluaskan pedoman program tatalaksana penderita diare, maupun
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pengelolaan
program.

e. Acute Flaccid Paralysis (AFP)


Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit polio, pemerintah
melaksanakan program Eradikasi polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian
imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi massal pada anak Balita
melalui PIN (Pekan Imunisasi Polio) dan surveilans AFP (Acute Flaccid
Paralysis). Surveilans AFP bertujuan untuk memantau adanya penyebaran virus
polio liar disuatu wilayah, sehingga upaya-upaya pemberantasannya menjadi
terfokus dan efisien. Sasaran utama surveilans AFP adalah kelompok yang
rentan terhadap penyakit poliomielitis, yaitu anak berusia <15 tahun. Pengamatan
difokuskan pada kasus poliomyelitis yang mudah diidentifikasikan, yaitu penyakit
poliomyelitis paralitik (menimbulkan kelumpuhan) yang terjadi secara akut dan
sifatnya flaccid (layuh).

Penemuan kasus AFP merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
mendapatkan indikator Non polio AFP rate sama atau lebih dari 1 pada anak
berusia kurang dari 15 tahun yang dilaporkan baik puskesmas/ masyarakat
maupun rumah sakit. Untuk mencapai non polio AFP rate ≥ 1 di Kota Metro maka
harus ditemukan minimal 1 kasus lumpuh layuh.

Tahun 2013 ditemukan 1 kasus AFP (AFP rate 2,41 per 100.000 anak < 15
tahun) di wilayah Mulyojati ,2011 ditemukan 1 kasus AFP.dan tahun 2010 tidak
ditemukan kasus, sedangkan tahun 2009 ditemukan 1 kasus lumpuh layuh di
Kelurahan Karang Rejo (AFP rate 2,55 per 100.000 anak <15 tahun). Grafik

28
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

perkembangan Angka Kesakitan AFP di Kota Metro terlihat pada gambar


berikut:

Gambar 16
Acute Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 Penduduk <15 tahun
Kota Metro Tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa penemuan kasus AFP di Kota Metro
dari tahun ke tahun selalu berada di atas target nasional yaitu ≥ 1 per 100.000
penduduk<15 tahun dan pada tahun 2010 tidak ditemukan kasus, dan tahun 2011
terdapat 1 kasus (> 1 per 100.000 penduduk < 15 Tahun)dan tahun 2012
terdapat 1 kasus dan tahun 2013 juga terdapat 1 kasus (>1 per 100.000
penduduk <15 tahun). Dari setiap kasus AFP yang ditemukan selalu dilakukan
pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar. Dari
hasil pemeriksaan selama tahun 2009-2013 tidak ditemukan adanya infeksi virus
polio liar pada kasus AFP yang ditemukan.

f. Penyakit Campak
Penyakit campak merupakan penyakit menular yang berpotensi menjadi KLB.
Penyakit ini menempati urutan ke-5 penyebab kematian pada bayi. Penyakit
Campak yang juga disebut measles adalah penyakit yang sangat menular dan
akut serta menyerang hampir semua anak kecil. Program reduksi campak global
(WHO Ninth General Programme of Work, 1996-2001), menargetkan penurunan

29
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

insidens campak 90 % dan penurunan mortalitas campak 95% dari sebelum


program imunisasi di mulai.

Kasus campak di Kota Metro mengalami penurunan selama periode tahun tahun
2009 kasus campak meningkat menjadi 156 kasus atau 9,6 per 1000 balita pada
tahun 2009, dan pada tahun 2010 ada 65 kasus atau 4,7 per 1000 balita, dan
tahun 2011 ada 53 kasus atau 3,06 per 1000 balita dan pada tahun 2012
meningkat tajam yaitu ada 163 kasus atau 9,4 per 1000 balita dan menurun
tahun 2013 terdapat 121 kasus atau 6,7 per 1000 balita seperti terlihat pada
gambar berikut:

Gambar 17
Angka kesakitan Campak per 1000 Balita
Kota Metro Tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Dari hasil laporan surveilans bahwa kasus campak melebihi Nilai ambang Batas
(NAB) atau mengalami peningkatan kasus campak pada bulan Mei, Agustus 2013
dan menurun kembali pada bulan Desember. Prosentase kasus klinis
campak yang dilakukan pengambilan sampel/serum menurut wilayah Puskesmas
dengan program CBMS (Case Based Measles Surveillance) secara keseluruhan
telah mencapai target 50 % . Untuk itu perlu peningkatan cakupan pada imunisasi
campak dan pengetahuan masyarakat tentang bahaya penyakit campak.

30
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Strategi pengendalian penyakit campak dilakukan dengan imunisasi dengan


target nasional sebesar >95%, karena campak merupakan penyakit dengan
potensi menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa). Ada korelasi positif antara
kenaikan kejadian campak di Kota Metro dengan penurunan cakupan imunisasi
campak. Cakupan imunisasi campak di Kota Metro menunjukkan kecenderungan
menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 cakupannya 83,5% dan pada
tahun 2010 menurun menjadi 74,1 %, tahun 2011 meningkat menjadi 77,2 % dan
menurun drastis di tahun 2012 menjadi 53,5 %,dan tahun 2013 meningkat
menjadi 97,8 % di atas target nasional sebesar > 80 %.

Gambar 18
Cakupan Imunisasi Campak Kota Metro Tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Gambar 19
Cakupan Imunisasi Campak Berdasarkan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2013

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

31
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

g. Penyakit Kusta

Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi
masalah kesehatan di Propinsi Lampung, baik dari aspek medis maupun aspek
sosial. Indikator program penanggulangan penyakit kusta, berdasar satandar
pelayanan minimal (SPM) adalah angka kesembuhan (Release from
treatment/RFT) serta angka kesekitan (Angka Prevalensi) per 10.000 penduduk.

Penemuan penderita baru (case finding) penyakit Kusta di Kota Metro selama ini
dilaksanakan secara pasif yaitu hanya dari penderita yang berobat ke
puskesmas. Tahun 2011 ditemukan 1 kasus penyakit kusta di wilayah kecamatan
Metro Pusat pada kelurahan Metro dan tahun 2012 tidak ada temuan kasus baru,
penderita kusta yang ada adalah kasus lama yaitu yang ditemukan tahun 2011.
Tahun 2013 terdapat 1 kasus baru.

Hal ini juga disebabkan tenaga puskesmas banyak yang belum dilatih program
P2 Kusta , untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan
melalui pelatihan-pelatihan yang ada dan mengoptimalkan kegiatan penemuan
penderita melalui kegitan perkesmas yang ada.

Gambar 20
Angka kesakitan Kusta
Kota Metro Tahun 2011-2013

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

32
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

h. Penyakit IMS dan HIV/AIDS

Penyakit infeksi menular seksual dan HIV/AIDS merupakan salah satu


penyakit yang sulit untuk teregristrasi di pelayanan kesehatan karena
penderita cenderung untuk tertutup dalam mencari pengobatan
penyakitnya.

Perlu diwaspadai dan diantisipasi bahwa penderita HIV/AIDS dari tahun


ke tahun di Kota Metro meningkat> Seperti diketahui penderita
HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, dimana kasus penderita
HIV/AIDS yang sebenarnya mungkin lebih banyak dari yang
terpantau.

Hal ini karena penderita HIV/AIDS pada umumnya tersembunyi dan


menutupi penyakitnya karena masih stigma di masyarakat bagi
penderita HIV/AIDS dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan. Sebagai
gambaran bahwa bila terdapat 1 kasus/penderita HIV/AIDS maka
diperkirakan terdapat sekitar 100 orang disekitarnya berpotensi terkena
HIV/AIDS.

Berdasarkan laporan SST tahun 2013 tidak terdapat penyakit Sifilis,


gonorhoe di Kota Metro. Sedangka Penyakit AIDS di Kota Metro
Tahun 2008 terdapat 4 orang penderita AIDS, dimana 1 orang hingga
kini masih hidup, tahun 2009 ditemukan 4 penderita AIDS dengan
1 orang meninggal. Tahun 2010 total kumulatif penderita AIDS 16 kasus .
Tahun 2011 ditemukan 3 kasus seluruhnya meninggal. Tahun 2012
terdapat 8 kasus, dan tahun 2013 terdapat 12 kasus, seperti terlihat pada
gambar berikut:

33
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 21
Angka kesakitan HIV/AIDS
Kota Metro Tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

i. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Penyakit Luar Biasa (KLB)


Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB merupakan
tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit berpotensi
wabah yang terjadi di masyarakat. Upaya yang dilakukan dimaksudkan
untuk mencegah penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak
yang ditimbulkan. Berdasarkan laporan seksi surveilans dan seksi gizi
pada tahun 2013 terdapat 99 kejadian luar biasa yang terjadi di 5
kelurahan.

34
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Tabel 5
Jenis KLB serta Kecamatan & Kelurahan yang terkena KLB
Kota Metro Tahun 2013

JUMLAH
YANG TERSERANG PENDUDU JML JML
N JENIS ATTACK
K PENDERI KEMATI CFR (%)
O KLB RATE (%)
KEC KEL TERANCA TA AN
M

1 DBD Metro Imopuro 7,192 9 1 0.13 11.11


Pusat
Hd.Timur 7,073 28 1 0.40 3.57
Yosomulyo 6,753 22 1 0.33 4.55

Metro
Barat Ganjar Asri 9,426 40 1 0.42 2.50

Metro Tj. Agung 5,261 12 1 0.23 8.33


Timur
Iringmulyo 13,218 49 2 0.37 4.08
Yosodadi 7,993 31 2 0.39 6.45

Demam
2 Chikung Metro 8,57 0
Ganjar Asri 350 30 0
unya Barat

3 Campak Metro 0,52 0


Ganjar Agung 1147 6 0
Barat

Sumber: Seksi Surveilance & Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Dari 3 KLB tersebut di atas, 100% sudah tertangani <24 jam dan terdapat 9
kematian. Perlu adanya peningkatan sistem kewaspadaan dini sehingga KLB
pada tahun mendatang bisa segera terlacak dan tertangani.

35
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

4.1 Pelayanan Kesehatan

1. Pelayanan Antenatal/Ante Natal Care (ANC)


Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil
sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal
(Prawirohardjo. S, 2006 :52).

Pelayanan Ante Natal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga yang memiliki
kompetensi/profesional untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standard
pelayanan antenatal yang meliputi standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal
Care (ANC) yang terdiri atas:

(Timbang) berat badan, (Ukur (tekanan) darah, Ukur (tinggi) fundus uteri, Pemberian
imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap,Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet
selama kehamilan,(Tes) terhadap penyakit menular seksual, (Temu) wicara dalam
rangka pensiapan rujukan.

Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru bumil
(K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling
sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada
triwulan kedua, 2 kali pada triwulan ketiga. Gambaran cakupan K1 dan K4 selama
rentang 5 tahun tergambar dalam grafik berikut:

36
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 22
Cakupan K1 Kota Metro Tahun 2009 – 2013

Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro

Gambar 23
Cakupan K4 Kota Metro Tahun 2009 – 2013

Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro

37
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Pada tahun 2013, dari 3.710 ibu hamil terdapat 3.642 yang memeriksakan kehamilan
(K1) atau sebesar 98,2 %. Adapun cakupan pelayanan K4 pada tahun 2013 sebesar
97%. Pencapaian cakupan pelayanan K1-K4 sudah memenuhi target yang ditetapkan
yaitu sebesar 95%, dan menunjukkan trend menurun dari tahun sebelumnyapada K1
dan K4. K1 dan K4 yang menurun pada tahun 2013 dapat disebabkan adanya bumil
yang melakukan pemeriksaan kehamilan luar wilayah Kota Metro, sedangkan
pertolongan persalinan dilakukan di Kota Metro sehingga riwayat kehamilan dan
persalinan yang lalu tidak dapat dideteksi.

2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan


Komplikasi dan kematian maternal seringkali terjadi pada masa persalinan. Kematian
maternal dapat disebabkan karena persalinan tidak ditolong oleh tenaga yang tidak
mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan di Kota Metro pada tahun 2009-2013 mempunyai kecenderungan
meningkat, namun mengalami penurunan pada tahun 2012 dan tahun 2013. Hal
tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 24
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Kota Metro Tahun 2009 - 2013

Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro

38
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Pada tahun 2013 dari 3.710 persalinan 96 % diantaranya ditolong oleh petugas
kesehatan. Angka ini belum memenuhi target sebesar 100% dan pada tahun 2013
terjadi penurunan sebesar 2,8 %, Hal ini dapat disebabkan karena Bumil melahirkan di
wilayah lain atau tempat orang tuanya, karena pertolongan persalinan dii Kota Metro
dilakukan oleh tenaga Kesehatan, untuk wilayah Kota Metro sudah tidak memiliki dukun
melahirkan.

3. Deteksi ibu hamil risiko tinggi (risti) dan penanganan komplikasi


Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung
dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi
kebidanan meliputi Hb<8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >140mmHg, diastole
>90mmHg), oedeme nyata, pre-eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah
dini, letak lintang pada usia kehamilan>32 minggu, letak sungsang primigravida, infeksi
berat/sepsis, dan persalinan prematur. Cakupan deteksi bumil risti di Kota Metro dari
periode tahun 2009-2013 menunjukkan kecenderungan naik turun dari 79,87% pada
tahun 2009 menjadi 95,4 % pada tahun 2013, terjadi penurunan dari tahun 2012 yaitu
96%. Cakupan deteksi bumil risti perlu dipertahankan karena keterlambatan
mendeteksi resiko kehamilan akan memperbesar risiko terjadinya kematian ibu. Jumlah
bumil resiko tinggi/komplikasi sebanyak 742 ibu hamil dan ibu hamil yang di tangani
708 (cakupan 95,4 %). Gambaran cakupan deteksi ibu hamil risti tergambar dalam
grafik berikut:

Gambar 25
Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi
Kota Metro Tahun 2009 – 2013

Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro

39
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

4. Deteksi neonatus risiko tinggi (risti) dan penanganan komplikasi


Masalah rujukan bayi baru lahir risiko tinggi merupakan masalah yang perlu
mendapat perhatian, mengingat tingginya angka kematian umumnya terjadi pada
masa perinatal (0-7 hari) dan neonatal (8-28 hari).

Upaya menekan angka kesakitan dan kematian bayi dilakukan dengan cara
deteksi bayi-bayi risiko tinggi untuk mendapatkan rujukan dan penatalaksanaan
selanjutnya. Petugas kesehatan dituntut untuk mampu mengenali bayi resiko
tinggi. Disamping perlu juga diketahui bahwa neonatus resiko tinggi lahir dari
ibu dengan kehamilan resiko tinggi pula.

Adapun neonatus yang termasuk dalam kategori resiko tinggi adalah sebagai berikut :
1. Prematur / berat badan lahir rendah (BB< 1750 –2000gr)
2. Umur kehamilan 32-36 minggu
3. Bayi dari ibu DM
4. Bayi dengan riwayat apnae
5. Bayi dengan kejang berulang
6. Sepsis
7. Asfiksia Berat
8. Bayi dengan ganguan pendarahan
9. Bayi dengan Gangguan nafas (respiratory distress)

Dalam upaya menurunkan angka kematian bayi, Departemen Kesehatan


RI menetapkan cakupan deteksi dini neonatus risiko tinggi sebesar 70% di
dalam standar pelayanan minimal (SPM) Tahun 2008. Adapun pencapaian
program tersebut di Kota Metro dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013
adalah sebagai berikut:

40
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 26
Cakupan Deteksi Dini Neonatus Risiko Tinggi
Kota Metro Tahun 2009 – 2013

Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan deteksi dini neonatus risti di Kota Metro
selalu berada di bawah target nasional yaitu 100%. Dari tahun ke tahun dapat diketahui
bahwa cakupan program meningkat tajam pada tahun 2010 menjadi 60,6 % dan tahun
2011 menurun menjadi 58,7 % dan terjadi peningkatan pada tahun 2012 dan 2013.

5. Pelayanan Keluarga Berencana


Peserta KB aktif yaitu pasangan usia subur (15-49 tahun) yang berstatus kawin dan
sedang menggunakan salah satu kontrasepsi. Jumlah pasangan usia subur (PUS)
yang ada di Kota Metro tahun 2013 sebanyak 27.715 PUS dan tersebar di lima (5)
Kecamatan dengan jumlah PUS terbesar ada di Kecamatan Metro Pusat yaitu
sebanyak 8,364 PUS atau 30,17% sedangkan jumlah PUS terkecil ada di Kecamatan
Metro Selatan yaitu sebesar 2,726 PUS atau 9,8 %.

Jumlah peserta KB aktif menurut BKKB & PP Kota Metro pada tahun 2013 sebanyak
20,022 PUS (55,49 %) dan peserta KB baru ada 10.124 PUS (36,5 %). Berikut adalah
tabel peserta KB aktif dan baru sesuai dengan alat/cara KB:

41
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Tabel 6
Peserta KB Aktif dan Baru Sesuai Dengan Alat/Cara KB
Kota Metro Tahun 2013

N PESERTA KB AKTIF PESERTA KB BARU


ALAT/CARA KB
NO JUMLAH JUMLAH
% %
(PUS) (PUS)

1 IUD* 3019 15,1 883 8,7


2 MOP/MOW* 748 3.7 594 5.9
3 Implant* 2934 14,7 768 7.6
4 Suntik 7796 38,9 3450 34,1
5 Pil 5162 25.8 3528 34,8
6 Kondom 363 1,8 901 8,9
7 Lainnya 0 0 0 0

Sumber: BKKB & PP Kota Metro Tahun 2013


Ket: * = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

Peserta KB aktif yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP)


sebanyak 6,701 PUS (33,5 %) dan non MKJP sebanyak 13.321 PUS (66,5 %), seperti
pada gambar berikut:

Gambar 27
Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Alat Kontrasepsi
Kota Metro Tahun 2013

Sumber: BKKB&PP Kota Metro Tahun 2013

42
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

6. Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi


Cakupan kunjungan neonatal (KN) adalah persentase neonatal yang memperoleh
pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenaga kesehatan; satu kali pada umur 0-7
hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan
kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI
dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan
pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM)
dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Dan ini
digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.

Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 1-12 bulan di sarana
pelayanan kesehatan maupun di rumah, ataupun di tempat lain melalui kunjungan
petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada
umur 1-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada
umur 9-12 bulan.

Gambar 28
Cakupan Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi
Kota Metro Tahun 2009 – 2013

Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro

Cakupan kunjungan neonatus di Kota Metro tahun 2013 yaitu sebanyak 3,352 dari
jumlah sasaran sebesar 3,374 (cakupan 99,3%). Sedangkan cakupan kunjungan bayi
sebanyak 3.292 dari jumlah sasaran sebesar 3.374(cakupan 97.6%).

43
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

7. Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG,
DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan
imunisasi untuk anak SD (Kelas 1: DT dan kelas 2-3: TT). Imunisasi tambahan
dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB,
ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan
teknis.

Beberapa pelayanan imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri,


pertusis, tetanus, tuberkulosis, poliomielitis, hepatistis B, dan campak antara lain :

a) Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis yang diberikan pada umur
0-11 bulan. Frekuensinya hanya satu kali dengan suntikan pada lengan kanan atas
luar (intrakutan).
b) Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus yang
diberikan pada umur 2-11 bulan. Frekuensinya diberikan sebanyak 3 kali dengan
selang waktu 4 minggu disuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular).
c) Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit poliomielitis yang diberikan
pada umur 0-11 bulan sebanyak 4 kali, selang waktu 4 minggu dengan cara
meneteskan ke mulut bayi.
d) Imunisasi HB diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang diberikan hanya
satu kali pada umur 0-7 bulan dengan cara menyuntikkan pada paha tengah luar
(intramuskular).
e) Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak yang diberikan hanya satu
kali pada umur 9-11 bulan dengan cara menyuntik pada lengan kiri atas (subkutan)

Pencapaian universal child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi


terhadap cakupan imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi jika cakupan
UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu. Berarti dalam wilayah tersebut
tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap
penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Suatu desa/kelurahan mencapai target UCI apabila ≥80% bayi di desa/kelurahan


tersebut mendapat imunisasi lengkap. Kelurahan UCI di Kota Metro tahun 2013 ada
sebanyak 22 dari 22 kelurahan yang ada di Kota Metro atau sebesar 100 %. Bila
melihat target indikator SPM tahun 2008 sebesar 90%, pencapaian UCI pada tahun

44
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

2013 sudah tercapai. Diperlukan kerja keras untuk bisa mempertahankan target
tersebut pada tahun mendatang. Grafik di bawah ini menunjukan cakupan imunisasi
bayi per puskesmas di Kota Metro pada tahun 2013:

Gambar 29
Cakupan Imunisasi Bayi per Puskesmas Kota Metro Tahun 2013

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Dari grafik di atas dapat dilihat adanya disparitas yang sangat tinggi antar puskesmas
dalam pencapaian imunisasi di wilayah kerjanya. Terdapat puskesmas dengan capaian
imunisasi yang sangat tinggi yaitu Puskesmas Banjar Sari dan yang terendah
Puskesmas Ganjar Agung, sedangan Puskesmas di bawah target yang ditetapkan yaitu
<80% yaitu semua Puskesmas target Imunisasi telah mencapai 80 %,untuk itu perlu
adanya peningkatan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor agar
keberhasilan UCI 100 % diikuti dengan target imunisasi yang tinggi.

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan
imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal
di setiap Kabupaten/Kota hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada
masa lalu sasaran kegiatam MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil namun
pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa
pemberian TT4 dosis pada seluruh wanita usia subur termasuk ibu hamil (usia 15 – 39
tahun).

45
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Imunisasi TT ibu hamil adalah pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sebanyak
5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan)
yang berguna bagi kekebalan seumur hidup, pemberian TT2 selang waktu
pemberian minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun,
TT3 selang waktu pemberian minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan
5 tahun, TT4 selang waktu pemberian minimal 1 tahun setetelah TT3 dengan
masa perlindungan 10 tahun, pemberian TT5 selang waktu pemberian minimal 1
tahun setelah TT4 dengan masa perlindungan 25 tahun dan pemberian TT2
imunisasi yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat dan atau
sebelum kehamilan).

4 .2 Perbaikan Gizi Masyarakat


Upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk mencegah dan menangani
permasalahan gizi di masyarakat dengan cara meningkatkan kemandirian
masyarakat di bidang gizi, pelembagaan keluarga sadar gizi, serta
peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan keluarga. Beberapa masalah gizi
yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori
protein, kekurangan vitamin A, dan anemia gizi besi.

1. Pemantauan Pertumbuhan Balita


Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui
kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan. Dalam
memantau pertumbuhan balita digunakan indikator D/S dan N/D. Berdasarkan
hasil kegiatan seksi gizi untuk tahun 2013 jumlah balita yang datang dan
ditimbang (D) dilaporkan sebanyak 8.593 dari 9.261 seluruh balita (S). Jadi
pencapaian indikator D/S di Kota Metro sebesar 92.8 % atau lebih tinggi
dari target sebesar 80%. Adapun cakupan D/S per puskesmas dapat
dilihat dari gambar di bawah ini:

46
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 30
Cakupan D/S Menurut Wilayah Puskesmas
Kota Metro Tahun 2013

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Jika dilihat cakupan D/S per puskesmas, semua Puskesmas telah mencapai target
yang ditetapkan yaitu sebesar 80%.

Adapun kecenderungan cakupan D/S tahun 2009 - 2013 adalah sebagai berikut:

Gambar 31
Cakupan D/S Kota Metro Tahun 2009 – 2013

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

47
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa cakupan D/S di Kota Metro
menunjukkan kecenderungan yang berfluktuatif, untuk tahun 2013 D/S sudah di atas
target.

2. Balita BGM mendapat MP-ASI dan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang, berat badannya berada
pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita yang menderita BGM
berada pada fase rawan untuk beralih ke status gizi buruk sehingga perlu diberikan
intervensi berupa pemberian MP-ASI dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari.
Dari 245 balita BGM usia 6-24 bulan, tidak ada balita yang mendapatkan MP-ASI
(cakupan 13,02 %). Hal ini disebabkan karena tidak adanya dana untuk membiayai
program MP-ASI bagi balita BGM usia 6-24 bulan. Hal ini cukup memprihatinkan
karena balita BGM yang tidak mendapatkan penanganan cenderung untuk beralih
status menjadi balita gizi buruk.

Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan
Z-score < 3, dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasiorkor, dan
marasmus-kwasiorkor). Balita gizi buruk harus mendapatkan perawatan standar yang
meliputi:

a) Pemeriksaan klinis meliputi kesadaran, dehidrasi, hipoglikemi, dan hipotermi;


b) Pengukuran antropometri menggunakan parameter BB dan TB;
c) Pemberian larutan elektrolit dan multi-micronutrient serta memberikan makanan
dalam bentuk, jenis, dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase Stabilisasi,
Transisi, dan Rehabilitasi;
d) Diberikan pengobatan sesuai penyakit penyerta;
e) Ditimbang setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Z-
score -1;
f) Konseling gizi kepada orang tua/pengasuh tentang cara memberi makan anak.

Dari 7 kasus balita gizi buruk yang terdapat di Kota Metro 100% penderita
mendapatkan perawatan.

48
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

3. Pemberian Kapsul Vitamin A


Kurang vitamin A dapat menimbulkan peyakit rabun senja (Xerophthalmia). Selain itu
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh untuk
meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas). Pemberian kapsul vitamin A pada balita
diberikan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dalam setahun yaitu bulan Februari dan bulan
Agustus. Cakupan pemberian kapsul vitamin A 2X (dua kali) pada balita yang ada di
Kota Metro tahun 2013 sebesar 96,40 % atau meningkat jika dibandingkan dengan
capaian pada tahun 2012 yaitu sebesar 96,40 %. Secara rinci capaian pemberian
kapsul vitamin A pada balita per puskesmas adalah sebagai berikut:

Gambar 32
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Menurut Wilayah Puskesmas
Kota Metro Tahun 2013

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Cakupan pemberian vitamin A pada balita di tiap Puskesmas telahmencapai


target 85%. Cakupan terendah terdapat di Puskesmas Purwosari sebesar 85 % dan
capaian terbesar terdapat di Puskesmas Bantul yaitu sebesar 100 %. Hal ini
disebabkan karena balita tidak datang ke posyandu pada bulan vitamin A
mendapatkan vitamin A di sekolah PAUD dan TK.

49
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

4. Pemberian Tablet Fe

Kondisi anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil mempunyai
dampak kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungan, antara lain meningkatkan
risiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur dan kematian
pada ibu dan bayi baru lahir. Penelitian Saraswati dan Sumarno (1998) menunjukkan
bahwa ibu hamil dengan kadar Hb <10 g/dl mempunyai risiko 2,25 kali lebih tinggi
untuk melahirkan bayi BBLR, sedangkan ibu hamil dengan anemia berat mempunyai
resiko melahirkan bayi BBLR 4,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak
anemia berat. Penelitian menyebutkan bahwa resiko kematian ibu meningkat 3,5 kali
pada ibu hamil yang menderita anemia.

Upaya peningkatan gizi ibu hamil khususnya dalam mencegah terjadinya anemia
dilakukan dengan pemberian tablet besi pada ibu hamil. Tablet tambah darah (Fe)
diberikan kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilannya. Pada
tahun 2013 cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe I) adalah 98,03 % atau
menurun dari tahun 2012 sebesar 99,18 %. Sedangkan cakupan pemberian tablet besi
Fe3 pada ibu hamil pada tahun 2013 sebesar 94.10 % atau naik dari tahun sebelumnya
sebesar 82,78 % seperti tergambar dalam grafik berikut.

Gambar 33
Cakupan Pemberian Tablet Fe Kota Metro Tahun 2009 – 2013

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

50
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Adapun cakupan Fe1 dan Fe3 di setiap puskesmas di Kota Metro pada tahun 2013
adalah sebagai berikut :

Gambar 34
Cakupan Pemberian Tablet Fe Berdasarkan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2013

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semua puskesmas telah mencapai target
yang diharapkan (90%)pada tablet Fe 1 sedangka tablet Fe 3 ada 2 puskesmas belum
mencapai target yaitu Puskesmas Yosodadi dan Puskesmas ganjar Agung. Hal ini
dapat disebabkan karena ibu hamil hanya minum tablet Fe1 tidak sampai pada tablet
Fe 3.

5. Kecamatan Bebas Rawan Gizi


Kecamatan dinyatakan bebas rawan gizi bila prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
<15%. Dari 5 kecamatan di Kota Metro seluruhnya bebas rawan gizi. Namun beberapa
kecamatan berpotensi rawan gizi terutama Kecamatan Metro utara, karena mempunyai
kejadian kasus gizi buruk paling tinggi diantara kecamatan yang lain. Adapun
gambaran prosentase balita gizi buruk tergambar dalam grafik berikut:

51
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 35
Jumlah Balita Gizi Buruk per Kecamatan
Kota Metro Tahun 2013

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Perlu adanya upaya penanganan terpadu untuk menanggulangi masalah gizi di Kota
Metro, karena kasus gizi buruk masih ada. Diantaranya adalah dengan peningkatan
deteksi dini, manajemen data, dan cakupan pemberian makanan tambahan bagi balita
gizi kurang agar tidak berlanjut menjadi gizi buruk.

6. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)


Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama
yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR di bedakan dalam
2 kategori yaitu: BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau
BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan
tetapi berat badannya kurang.

Jumlah kasus bayi BBLR di Kota Metro semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah
bayi BBLR hanya sebesar 119 kasus pada tahun 2009, 267 kasus tahun 2010, 354
kasus tahun 2011 dan turun menjadi 229 kasus tahun 2012 dan tahun 2013 meningkat
kembali menjadi 260kasus seperti terdapat dalam grafik berikut:

52
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 36
Jumlah Kasus BBLR Kota Metro Tahun 2009 – 2013

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Dapat diketahui juga bahwa jumlah kasus bayi dengan BBLR terbanyak berada di
Puskesmas Yosomulyo (45 bayi), dan kasus terendah di Puskesmas Tejo Agung
dengan 13 kasus. Adapun distribusi kasus BBLR berdasarkan wilayah kerja puskesmas
disajikan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 37
Distribusi Kasus BBLR Berdasarkan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2013

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

53
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Dari gambar di atas terlihat bahwa distribusi kasus BBLR berada di semua Puskesmas
dengan jumlah lebih dari 13 di setiap Puskesmas, Hal ini menggambarkan status gizi
pada bayi baru lahir rendah menunjukan bahwa bayi dalam kandungan gizinya kurang
yang dapat disebabkan karena asupan gizi sewaktu hamil kurang, adanya penyakit
bawaan dll. Untuk itu perlu pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang pada ibu
hamil serta tambahan makanan bergizi seperti susu pada ibu hamil.

7. Status Gizi Balita


Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan
anthropometri yang menggunakan indeks berat badan umur (BB/U). Kategori yang
digunakan adalah gizi lebih (z-score >+2SD), gizi baik (z-score -2SD sampai +2SD),
gizi kurang (z-score-2SD sampai -3SD), gizi buruk (z-score <-3SD). Perkembangan
kasus gizi buruk dan kasus gizi kurang/ BGM Kota Metro tergambar dalam grafik:

Gambar 38
Jumlah Kasus balita dengan gizi buruk dan BGM
Kota Metro Tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Jumlah kasus balita gizi buruk sejak tahun 2009 sampai dengan 2010 yang dilaporkan
oleh Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro, pada tahun 2009 jumlah kasus gizi buruk
sebanyak 6 orang dan menjadi peningkatan yang sangat tinggi pada tahun 2010 yaitu

54
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

28 kasus, dan menurun pada tahun 2011 sebanyak 3 orang dan tahun 2012
meningkat menjadi 7 kasus dan menurun lagi pada tahun 2013 menjadi 4 kasus.

Sedangkan jumlah Balita Bawah Garis Merah (BGM) selama lima tahun cenderung
berfluktuatif naik turun, namun dalam 3 tahun terakhir memperlihatkan kecenderungan
naik yaitu menjadi 299 kasus pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 meningkat dengan
321 kasus, 2011 terdapat 343 kasus. Dan menurun pada tahun 2012 terdapat 245
kasus dan tahun 2013 meningkat menjadi 260 kasus. Kasus balita BGM perlu
diwaspadai karena status BGM berpotensi untuk beralih ke status Gizi Buruk jika tidak
mendapat penanganan yang memadai.

Untuk temuan gizi buruk terbaru 2013 hanya 4 orang, hal lain disebabkan perbedaan
defenisi operasional yang ada, pada buku pedoman profil masih menggunakan bahwa
yang dikatakan gizi buruk adalah berat bayi dibagi umur, sedangkan pada defenisi
operasional pada program gizi adalah berat bayi dibagi tinggi badan. Kasus gizi buruk
juga disebabkan adanya penyakit penyerta seperti TB Paru, Hydrocepalus,
Perlengketan usus serta faktor pola asuh.

Dengan adanya kasus gizi buruk yaitu 4 kasus serta meningkatnya BGM, perlu adanya
peningkatan kegiatan program untuk menurunkan kasus gizi buruk dan BGM, perlu
adanya review dan pemantauan terhadap status gizi secara berkala untuk mengetahui
penyebab kasus gizi buruk serta pengetahuan tentang pentingnya ke posyandu agar
dapat selalu terpantau oleh pelayanan kesehatan.Perlu juga ada kegiatan pemberian
tambahan makanan dan vitamin untuk meningkatkan gizi anak bayi dan balita.Dan
perlu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang baik melalui
penyuluhan maupun partisipasi masyarakat, lembaga eksekutif dan legislatif serta
dinas terkait.

8. Bayi Mendapat ASI Ekslusif


Pemberian Air Susu (ASI) pada bayi usia 0-1 tahun mempunyai arti sangat
penting, terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan zat gizi dan zat lain
pembentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Pemberian ASI secara
eksklusif di usia 0-6 bulan dipandang sangat strategis, karena pada
usia tersebut kondisi bayi masih sangat labil dan rentan terhadap berbagaii
penyakit. Cakupan ASI Eksklusif pada tahun 2013 menunjukkan penurunan

55
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

dari tahun sebelumnya yaitu dari 54,2 % pada tahun 2012 menjadi % 42,0
pada tahun 2013.

Gambar 39
Cakupan ASI Eksklusif Kota Metro Tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Berdasarkan laporan pada tahun 2013 didapatkan bahwa dari 1.017 sasaran bayi
terdapat 427 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif (42%). Angka cakupan ASI
eksklusif belum mencapai target yaitu sebesar 60%. Hal ini dapat disebabkan karena
masyarakat terutama ibu hamil belum memiliki pengetahuan tentang pentingnya ASI
Eklusif serta penanganan bidan yang langsung memberikan ASI kepada ibu melahirkan

Pelayanan Kesehatan Gigi &


4 .3
mulut
Kesehatan gigi tercantum pada UU Kesehatan yang telah disahkan DPR pada 14
september 2009. UU Kesehatan tersebut menggantikan UU no. 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat dan dunia
kesehatan. Pada UU Kesehatan yang baru, kesehatan gigi dimasukkan sebagai salah satu

56
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

kegiatan penyelenggaraan upaya kesehatan. Bahkan terdapat bagian khusus mengenai


kesehatan gigi yang dicantumkan pada pasal-pasal UU tersebut.

Pasal 93:

(1) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan
penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan.

(2) Kesehatan gigi dan mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui
pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, usaha
kesehatan sekolah.

Pasal 94:

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga,


fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan gigi dan mulut dalam rangka
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau
oleh masyarakat.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2007) yang diselenggarakan


Kementerian Kesehatan R.I. menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia rata–rata
memiliki kurang lebih 5 gigi rusak setiap orangnya. Dilaporkan juga, dari gigi
yang rusak tersebut hanya 0.7% yang telah ditambal. Beberapa temuan
ilmiah menunjukkan adanya kaitan antara kesehatan gigi dengan kesehatan tubuh
secara keseluruhan, termasuk penyakit jantung, diabetes, stroke, gangguan kehamilan
dan dampak karies gigi juga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
anak prasekolah.Dengan meningkatkan kualitas kesehatan gigi akan dapat
meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.

57
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 40
Realisasi Program Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Kota Metro Tahun 2013

Dari jumlah 9.581 siswa SD/MI yang diperiksa giginya hanya 5.709 siswa pada Usaha
kesehatan gigi sekolah dan sebanyak 3715 siswa yang perlu perawatan gigi dan yang
mendapat perawatan 2.225 siswa, sedangkan UKGS telah dilaksanakan di semua SD/MI
yang ada di Kota Metro, tetapi siswa yang diperiksa tidak semua, karena pemeriksaan gigi
biasanya berbarengan dengan penjaringan siswa SD/MI yaitu anak SD/MI yang baru
masuk.

Akses dan Mutu Pelayanan


4 .4
Kesehatan
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Biaya pemeliharaan kesehatan terutama saat sakit cenderung mengalami peningkatan.
Hal ini terjadi karena penerapan teknologi canggih, karakter „supply induced demand‟
dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan
kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta inflasi. Peningkatan biaya itu
mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan, sebagai akibatnya akan
menurunkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut
sejak lama sudah dikembangkan pembiayaan kesehatan pra bayar. Pola pembiayaan
pra bayar tidak hanya akan meringankan beban pemerintah namun juga merupakan
upaya melibatkan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan.

58
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Prosentase kepesertaan JPK pra bayar terhadap jumlah penduduk tahun 2010 - 2012
cenderung meningkat, yaitu dari 40 % menjadi 48,1%. Pada tahun 2010 cakupan
kepesertaan JPK pra bayar di Kota Metro, tahun 2011 menjadi 50,9 % dan meningkat
tahun 2012 menjadi 65,5 %.Hal ini karena tidak tercatatnya data asuransi komersial
ASKES. Pencapaian JPK pra bayar masih di bawah target yang ditetapkan yaitu
sebesar 70%.

Gambar 41
Prosentase Peserta JPK terhadap Jumlah Penduduk
Kota Metro Tahun 2009 – 2013

Sumber: Seksi Pembiayaan Kesehatan

Adapun rincian prosentase peserta menurut jenis JPK pra bayar pada tahun 2013
dapat dilihat dari grafik berikut.

59
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 42
Prosentase JPK Menurut Jenisnya
Kota Metro Tahun 2013

Sumber: Seksi Pembiayaan Kesehatan

JPK pra bayar di Kota Metro masih didominasi oleh JPK bagi masyarakat miskin
(JAMKESMAS & JAMKESMASDA) yaitu sebesar 29.89 % dari seluruh peserta,
kemudian diikuti oleh JPK melalui PT. Askes sebesar 16,59 % dan JPK melalui
PT.Jamsostek sebesar 2.31 %, sedangkan TNI/Polri 0,71 %

2. Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap di Sarana Pelayanan Kesehatan


Akses terhadap pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dapat diukur dengan
prosentase penduduk yang memanfaatkan puskesmas. Bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya maka terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien di puskesmas.
Jumlah total kunjungan puskesmas pada tahun 2013 tercatat sebanyak 155.553
kunjungan. Dari seluruh jumlah pengunjung puskesmas yang memanfaatkan untuk
rawat jalan sebanyak 154.899 kunjungan atau 100,55 % dari jumlah penduduk.
Sedangkan jumlah kunjungan rawat inap pada tahun 2013 ada 654 kunjungan atau
0,42 % dari jumlah penduduk. Cakupan kunjungan rawat inap menurun dari tahun
2012 dikarenakan Rumah Sakit masih cukup untuk rawat inap dan terjadi penurunan
pada rawat jalan, hal ini dikarenakan ada 7 Rumah sakit juga telah melaksanakan
rawat jalan secara intensif, dan banyak pasien yang minta rujukan untuk ke Rumah
sakit.

60
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Adapun cakupan kunjungan rawat inap di seluruh puskesmas di Kota Metro masih di
bawah target nasional yaitu 1,5% dari jumlah penduduk. Rendahnya jumlah kunjungan
rawat inap puskesmas karena fasilitas kesehatan rujukan/ rumah sakit relatif mudah
dijangkau, sehingga masyarakat lebih memilih di rawat di rumah sakit daripada di
puskesmas. Grafik dibawah ini menggambarkan jumlah kunjungan di masing-masing
puskesmas.

Gambar 43
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan Per Puskemas
Kota Metro Tahun 2013

Sumber: Seksi Yankesdas Dinas Kesehatan Kota Metro

Jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas menunjukkan grafik menurun dalam tahun
terakhir seperti tergambar sebagai berikut.

61
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 44
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2009-2013

Sumber: Seksi Yankesdas Dinas Kesehatan Kota Metro

Tingginya jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas Kota Metro dapat dimaklumi
mengingat penduduk yang berkunjung di puskesmas Kota Metro tidak hanya penduduk
Kota Metro namun juga penduduk luar wilayah terutama penduduk Lampung Tengah
dan Lampung Timur.

Disamping itu, banyaknya penduduk yang memanfaatkan puskesmas menunjukkan


bahwa masyarakat Kota Metro datang ke sarana pelayanan di Puskesmas bukan saja
untuk pengobatan penyakit tetapi sudah mengarah pada konsultasi kesehatan,
sehingga puskesmas perlu meningkatkan mutu pelayanan selain meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang mampu merespon kebutuhan masyarakat yang
dilayaninya.

Salah satu misi untuk mencapai Visi Kota Metro adalah memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan dengan cara menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau. Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas
penunjang merupakan bagian dari upaya pelayanan kesehatan individu/perorangan
dengan menyediakan pelayanan kuratif yang bermutu dan terjangkau kepada
masyarakat. Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan meliputi upaya

62
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

pelayanan kesehatan di rumah sakit dan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga
miskin.

3. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit


Upaya kesehatan perorangan dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta untuk
menyembuhkan, memulihkan maupun merehabilitasi kesehatan perorangan.
Pelayanan rawat jalan dilakukan untuk merehabilitasi gangguan kesehatan ringan, dan
pelayanan rawat inap diperlukan untuk merawat pasien dengan gangguan kesehatan
berat.

Saat ini Kota Metro memiliki 7 unit rumah sakit, yang menurut kepemilikan terdiri dari 1
RS Pemerintah, 3 RS Swasta, dan 3 RS khusus swasta. Jumlah kunjungan di seluruh
rumah sakit di Kota Metro sebanyak 300.068 atau sebesar 195 % dari jumlah
penduduk. Dari seluruh jumlah kunjungan, sebanyak 163 % atau 251.511 orang
adalah pasien rawat jalan, sedangkan pasien rawat inap sebanyak 48.557 orang atau
32 %.

Jumlah kunjungan yang tinggi dapat terjadi karena yang datang ke rumah sakit di Kota
Metro bukan saja berasal dari Kota Metro sendiri tetapi banyak juga yang berasal dari
luar kota Metro. Grafik dibawah ini menunjukkan jumlah penduduk yang memanfaatkan
rumah sakit di Kota Metro.

Gambar 45
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit
Kota Metro Tahun 2013

Sumber : Bagian Rekam Medis RSUD A. Yani, RS Mardi Waluyo, RS Islam, RS Muhammadiyah, RSIA
Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati,RSB Asih

63
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

4. Efisiensi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit


Pelayanan rawat inap dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pemanfaatan
rumah sakit dengan melihat dari beberapa segi termasuk pemanfaatan sarana, mutu,
dan tingkat efisiensi pelayanan. Indikator-indikator yang dipakai terkait dengan
pelayanan di rumah sakit antara lain; pemanfaatan tempat tidur / Bed Occupancy Rate
(BOR), rata-rata lama hari perawatan / Average Length of Stay (ALOS), rata-rata
selang waktu pemakaian tempat tidur/Turn Over Internal (TOI), presentase pasien
keluar yang meningggal/Gross Death Rate (GDR), dan presentase pasien yang keluar
meninggal <24 jam perawatan/Net Death Rate (NDR). Adapun pencapaian indikator
tersebut di beberapa rumah sakit di Kota Metro dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7
Indikator Pelayanan Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2013

N JUMLAH
RUMAH SAKIT BOR ALOS TOI GDR NDR
O TEMPAT TIDUR

1 RSU A. Yani
234 63.2 3 2
35.7 14.8
2 RSU Mardi Waluyo
179 68.3 3 1
45.4 20.6
3 RSU Islam
63 45.0 3 3
23.0 8.4
4 RSU Muhammadiyah
50 3.9 3 6
4.0 12.0
5 RSIA AMC
60 67.5 4 2
1.3 0.3
6 RSB Asih
25 20.5 2 8
- -
7 RSB Permata Hati
31 56.7 3 1
- -

Sumber: Bagian Rekam Medis, RSU Jend. A.Yani, RSU Mardi Waluyo, RSU Islam,
RSIA Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati, RS Muhammadiyah Kota
Metro, RSB Asih

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pemanfaatan tempat tidur rumah sakit
(Bed Occupation Rate/BOR) di Kota Metro menunjukkan pencapaian yang variatif antar
rumah sakit. Empat rumah sakit (RS.A Yani, RS. Mardi Waluyo dan RSIA AMC)
menunjukkan BOR yang ideal 60-85%, sedangkan 4 rumah sakit lainnya masih di

64
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

bawah angka ideal. Adapun rata-rata lama hari perawatan di rumah sakit di Kota Metro
berkisar antara 2-4 hari, masih jauh dari angka ideal (6-9 hari).

4 .5 Indikator Yang Akan Dicapai


Target-target yang akan dicapai dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan berdasarkan
data indikator kinerja SPM Kota Metro tahun 2013 adalah sebagai berikut:

NO JENIS PELAYANAN TARGET Realisasi


1. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K4 95 % 96,95
2. Persentase cakupan komplikasi kebidanan yg ditangani 100 % 100
3. Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh bidan 90 % 96,05
atau tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan
4. Persentase cakupan pelayanan nifas 90 % 95,91
5. Persentase cakupan Neonatus dg komplikasi yg ditangani 90 % 91,11
6. Persentase cakupan kunjungan bayi 100 % 97,42
7. Persentase cakupan Desa/Kelurahan Universal Child 90 % 100,00
Immunization
8. Persentase Cakupan pelayanan anak balita 100 % 96.64
9. Persentase cakupan pemberian makanan pendamping ASI 100% 100
pada anak usia 6 – 24 bulan
10. Persentase cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 % 100
11. Persentase cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan 100 % 100
setingkat
12. Persentase cakupan peserta KB aktif 70 % 100
13. Presentasi Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit
a. Presentasi AFP Rate 100.000 penduduk < 15 tahun >=2 1
b. Presentasi Penemuan Penderita Pneumonia Balita 100 % 7.69
c. Presentasi Pasien baru TB BTA Positif >85 % 41.87
d. Presentasi DBD yang ditangani 80 % 100
e. Presentasi Penemuan Penderita Diare 80 % 100

65
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

14. Persentase cakupan pelayanan Kesehatan dasar Pasien 100% 96,24


masyarakat miskin 100% 79,59
15. Persentase cakupan Pelayanan Kesehatan ke Rujukan
Pasien masyarakat miskin 12 % 78,78
16. Persentase cakupan gawat darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 90% 100
17. Persentase cakupan Dsa/Kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam 100% 100
18 Persentase cakupan Desa siaga aktif 100% 100

4.6 Perilaku Hidup Masyarakat


Upaya perubahan perilaku sehat dilaksanakan melalui program promosi kesehatan yang
merupakan upaya pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat agar dapat menolong
dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat dalam upaya
kesehatan sesuai dengan keadaan sosial budaya setempat. Indikator-indikator yang
digunakan untuk mengukur keberhasilan program pengembangan perilaku sehat dan
pemberdayaan masyarakat antara lain:

1. Rumah Tangga Sehat


Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS
yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, balita diberi ASI
eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok,
melakukan aktifitas fisik setiap hari, makan sayur dan buah setiap hari,
tersedia air bersih, tersedia jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah
penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah. Dari 16.240 rumah tangga yang
dipantau, sebanyak 6.560 keluarga (40,39 %) dapat dikategorikan sebagai
rumah tangga sehat. Karena dari 10 indikator PHBS, rumah yang tidak ada
asap rokok sangat sedikit . Hal tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat
masih banyak yang merokok dalam rumah sehingga capaian rumah tangga
sehat terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya tetapi masih dibawah target yaitu 5%.

66
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Untuk itu perlu ada peningkatan pengetahuan pada masyarakat tentang bahaya
merokok dan adanya ketegasan dari pemerintah tentang tempat yang diperbolehkan
untuk merokok. Dengan adanya kerjasama baik masyarakat maupun pemerintah untuk
mencapai rumah tangga sehat maka akan terbentuk keluarga sehat sampai dengan
Kota Metro Sehat.Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS dapat dilihat pada grafik di
bawah ini:

Gambar 46
Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS
Kota Metro Tahun 2013

2. Kelurahan Siaga
Kelurahan Siaga merupakan salah satu pendukung untuk mewujudkan masyarakat
mandiri untuk hidup sehat. Kelurahan siaga adalah kelurahan yang penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan
secara mandiri. Sebuah kelurahan telah menjadi kelurahan siaga (GMKS) apabila
kelurahan tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah pos kesehatan
kelurahan (poskeskel). Poskeskel yaitu upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
yang dibentuk di kelurahan dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa.

67
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Cakupan kelurahan sehat di Kota Metro pada tahun 2013 sebesar 100% (22
kelurahan), artinya setiap kelurahan di Kota Metro sudah mempunyai poskeskel
dengan fasilitas 1 orang tenaga bidan dan 2 orang kader di masing-masing
poskeskel.Mengingat tingkat perkembangan/strata desa siaga aktif sebagian besar
masih tingkat pratama dan madya, untuk itu masih harus terus dilakukan pembinaan
yang berkesinambungan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan inovatif sesuai
spesifikasi wilayah sebagai upaya mempertahaaaaaaankan kegiatan menuju kelurahan
sehat.

3. Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar,
tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan. Dengan kata lain pendekatan melalui aspek
pendidikan termasuk kegiatan penyuluhan kesehatan, yang bertujuan untuk mengubah
perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan kearah perilaku hidup sehat.
Mengingat setiap usaha kesehatan perlu penyuluhan kesehatan, maka setiap petugas
(apapun profesinya) dituntut bertanggung jawab di dalam proses penyuluhan kesehatan
masyarakat, sehingga perlu membekali diri di dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
mengevaluasinya. Dinas kesehatan Kota metro melaksanakan penyuluhan baik yang
dilaksanakan melalui Puskesmas yang ada maupun melalui Dinas Kesehatan Kepada
Kelompok dan penyuluhan kepada Massa. Grafik di bawah ini dapat menggambarkan
kondisi penyuluhan kesehatan di Kota Metro.

Gambar 47
Jumlah penyuluhan kesehatan
di Kota Metro tahun 2013

68
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Dari grafik yang terlihat bahwa penyuluhan kesehatan di Kota Metro diberikan pada dua
karakteristik yaitu penyuluhan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan penyuluhan
yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, di mana terlihat bahwa penyuluhan
Puskesmas sebanyak 2295 kali dan penyuluhan Dinas Kesehatan dilaksanakan 60
kali.Penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas maupun Dinas Kesehatan
dengam materi kesehatan baik tentang perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS),
pencegahan penyakit, kesehatan Lingkungan, Kesehatan ibu dan anak, Gizi dan lain-
lain yang menyangkut dengan kesehatan.Untuk melihat Penyuluhan Puskesmas per
Kecamatan dapat dilihat pada grafik di bawah ini

Gambar 48
Jumlah penyuluhan kesehatan per Kecamatan
di Kota Metro tahun 2013

4. Jumlah kunjungan rumah


Kunjungan rumah adalah kegiatan kesehatan masyarakat dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan dengan mendatangi rumah penduduk. Yang dilaksanakan oleh
semua program dalam meningkatkan program kesehatan.Dalam hal ini kunjungan
rumah pada program promosi kesehatan untuk melihat apakah rumah tangga yang
melaksanakan perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan Rumah tangga sudah
dilaksanakan atau belum. Pada tahun 2013 Kunjungan rumah dilaksanakan sebanyak
7553 rumah di Kota Metro, yang terbanyak di kecamatan Metro Utara dan yang
terendah melaksanakan kunjungan rumah di Kecamatan Metro Selatan. Untuk itu dapat
di lihat pada table di bawah ini :

69
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 49
Jumlah Kunjungan Rumah per Kecamatan
di Kota Metro tahun 2013

5. Penyebaran informasi
Program Promosi Kesehatan merupakan program yang melaksanakan penyebaran
informasi tentang kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat
terhadap kesehatan, dengan harapan dapat merubah perilaku masyarakat menjadi lebih
baik sehingga dapat menurunkan angka kematian dan angka kesakitan di Kota Metro.
Pelaksanaan penyebaran informasi ini dilaksanakan oleh Puskesmas dan Dinas
Kesehatan langsung ke sasaran seperti kader, masyarakat dan pihak-pihak yang
memerlukan informasi kesehatan. Dari hasil yang ada terlihat bahwa Dinas kesehatan
lebih besar dalam melaksnakan penyebaran informasi kesehatan. Hal itu dapat dilihat
pada grafik dibawah ini :

70
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 50
Jumlah Penyebaran informasi
di Kota Metro tahun 2013

Penyebaran informasi Di Dinas Kesehatan 1624 kali sedangkan di Puskesmas 1564


kali yang tersebar di 5 Kecamatan yang ada di Kota Metro.Dapat terlihat penyebaran
informasi di Puskesmas terbesar di Kecamatan MetroUtara dan terendah Metro
Selatan. Gambaran tersebut dapat di lihat pada grafik di bawah ini .

Gambar 51
Jumlah Penyebaran informasi per Kecamatan
di Kota Metro tahun 2013

71
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

4.7 Keadaan Lingkungan

Upaya pembinaan kesehatan lingkungan bertujuan menurunkan angka kejadian penyakit


yang berbasis lingkungan dengan cara mengendalikan faktor resiko lingkungan yang
berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan tersebut meliputi: Penyehatan air dan Sanitasi Dasar, Pengamanan
Dampak Limbah, Udara dan Radiasi, Penyehatan Lingkungan dan Sanitasi Tempat-tempat
Umum, Hygine Sanitasi Pengawasan dan Pengembangan kawasan sehat dan sanitasi
darurat.

1. Rumah Sehat
Rumah sehat menjadi indikator lingkungan sehat. Rumah sehat dapat menggambarkan
kondisi kesehatan suatu wilayah. Rumah yang dibina ada 5.816 rumah yaitu 62,53 %
dari rumah yang ada (32.986 rumah) dari rumah yang dibina memenuhi syarat sekitar
62,53 % dan Rumah yang memenuhi syarat/rumah sehat di Kota Metro ada 72 % yaitu
23.685 rumah yang ada. Hal ini menggambarkan bahwa pemeriksaan rumah sehat
belum dapat mewakili kondisi yang ada, karena rumah yang diperiksa belum ada 50%
dari jumlah rumah / bangunan yang ada.Hal ini dapat dilihat dengan tingginya jumlah
penyakit DBD, walaupun rumah sehat cakupan tinggi tetapi dari jumlah rumah yang
diperiksa tahun 2013, bukan dari jumlah rumah yang ada keseluruhan.Pada gambar di
bawah ini dapat terlihat cakupan rumah sehat.

Gambar 52
Cakupan Rumah Sehat
Kota Metro Tahun 2012-2013

72
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 53
Cakupan Rumah yang dibina
Kota Metro Tahun 2013

2. Penyediaan air bersih


Air bersih merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Ketersediaan air bersih terbukti
mampu mereduksi terjadinya beberapa penyakit menular. Air bersih yang
layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi persyaratan
kualitas yang telah ditetapkan, kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Berdasarkan
hasil laporan yang dilakukan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa Penduduk yang
memiliki akses air minum hanya 82.48 % dengan sarana yang digunakan sebagai
sumber air bersih berasal dari sumur gali terlindung dengan jumlah sarana 42.282 dan
yang memenuhi syrarat 28.118 sarana. Sedangkan sisanya menggunakan sumur gali
dengan pompa, sumur bor dengan pompa dan perpipaan. Pada Tahun 2013, sebanyak
28 sampel air minum yang berasal dari sumur gali penduduk dan PDAM diperiksa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sebanyak 28 sampel memenuhi syarat (100%) untuk
parameter fisika/kimia, sedangkan untuk bakterioligis sebanyak 28 sampel, tidak
memenuhi syarat (100%). Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah Kota Metro untuk
lebih menekankan perilaku memasak air bersih sebelum di konsumsi oleh masyarakat..

73
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 54
Cakupan sarana air bersih
Kota Metro Tahun 2013

Gambar 55
Cakupan kualitas air minum di penyelenggara air minum
Kota Metro Tahun 2013

74
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

3. Keluarga dengan Kepemilikan Sanitasi yang layak (jamban Sehat)


Salah satu cara untuk menilai sejauh mana tingkat kesadaran masyarakat dalam
menjaga kebersihan lingkungan dapat dilihat dari kepemilikan fasilitas sanitasi dasar di
keluarga yang memenuhi syarat kesehatan. Sanitasi dasar yang harus dimiliki keluarga
meliputi jamban sehat dengan jenisnya.

Gambaran keluarga yang memiliki sarana sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut
puskesmas adalah sebagai berikut:

Gambar 56
Cakupan Keluarga dengan Kepemilikan jamban sehat
Kota Metro Tahun 2013

.
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

4. Sanitasi total berbasis masyarakat


Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan terhadap masyarakat dalam
menjaga kualitas lingkungan dan dilakukan secara kontinu terhadap masyarakat yang
berpotensi menjadi tempat penularan penyakit . Untuk itu perlu pelaksanaan sanitasi
total berbasis masyarakat

Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dengan


sanitasi total berbasis masyarakat dengan cara melakukan kerjasama baik lintas
program dan lintas sektoral dan dengan masyrakat. Pada tahun 2013 dari 22 kelurahan

75
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

di Kota Metro ada 7 (tujuh) kelurahan yang difasilitasi melaksanakan


STBM.

Untuk itu perlu adanya kerjasama yang lebih intesif pada semua pihak untuk
mewujudkan sanitasi total berbasis masyarakat, sehingga akan tercipta lingkungan
sehat untu memutuskan rantai penularan penyakit, terutama penyakit menular.

Gambar 57
Cakupan Sanitasi total berbasis masyarakat
Kota Metro Tahun 2013

5. Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)


Tempat - tempat umum dan tempat pengelolan makanan dapat menjadi faktor resiko
sebagai media penular penyakit yang potensial dikarenakan tempat ini dimanfaatkan
oleh masyarakat seperti hotel, restoran/rumah makan, pasar ataupun fasilitas umum
lainnya. Apabila kualitas lingkungan TTU tidak memenuhi standar persyaratan
kesehatan tentunya akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam menggunakan fasilitas
tersebut juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Oleh sebab itu perlu dilakukan
pembinaan dan pengawasan kualitas lingkungannya sehingga tidak menyebabkan
gangguan terhadap masyarakat.

76
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan diperoleh bahwa cakupan TTU yang
diperiksa di Kota Metro pada tahun 2013 sebanyak 165 TTU dan yang memenuhi
syarat 164 yaitu 99,4 %.

Hal ini pelu ditingkatkan dalam pemeriksaan TUPM, karena tempat tempat umum dan
pengelolaan makanan merupakan tempat yang langsung berhubungan dengan
masyarakat, sehingga bila terjadi sesuatu pada TUPM dapat menjadikan penyakit yang
dapat menyebarluas di tengah masyarakat. Untuk itu perlu adanya peningkatan
pengetahuan baik bagi masyarakat maupun pada pengelola tempat tempat umum dan
pengelola makanan. Sehingga produk dari pengelola makanan yang akan di konsumsi
masyarakat sudah memiliki laik hygiens dari dinas kesehatan dan tempatnya
memenuhi syarat kesehatan sehingga masyarakat aman dalam mengkonsumsi
makanan tersebut.

Gambar 58
Cakupan TTU Sehat
Kota Metro Tahun 2013

77
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 59
Cakupan TPM Sehat
Kota Metro Tahun 2013

Gambar 60
Cakupan TPM dibina & diuji petik
Kota Metro Tahun 2013

78
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

4 .8 Pelayanan Kefarmasian
Indikator untuk menggambarkan pelayanan kefarmasian di Kota Metro digunakan indikator
ketersediaan obat dan ketersediaan sarana sediaan farmasi. Persentase ketersediaan obat
sesuai kebutuhan di puskesmas pada tahun 2013 sebesar 100 % sudah mencapai target
yang ditetapkan yaitu 80%. Persentase pengadaan obat generik di puskesmas sebesar
99,78 %, dan hasil ini telah mencapai target 80%. Sedangkan jumlah sarana distribusi
sediaan farmasi di Kota Metro mencakup apotik dan toko obat. Jumlah apotik di Kota Metro
sebanyak 26 buah sedangkan toko obat sebanyak 7 buah. Seluruh sarana distribusi
sediaan farmasi di Kota Metro dimiliki oleh swasta. Tetapi pembinaannya dilakukan oleh
Dinas Kesehatan, sehingga perlu adanya kerjasama yang baik agar ketersediaan obat
dapat tersedia dengan baik.

Gambar 61
Kebutuhan obat menurut jenis obat
Kota Metro Tahun 2013

Dari Jenis obat yang ada berjumlah 170 jenis, yang tersedia 159 jenis dan obat generik
yang tersedia 159 jenis yaitu 93,53 % dari jenis obat yang tersedia.

79
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

BAB V
SITUASI SUMBER DAYA
KESEHATAN
Upaya Pelayanan Kesehatan dapat dilaksanakan dengan optimal apabila ditunjang dengan
sumber daya yang memadai. Sumber daya kesehatan di Kota Metro dikelompokkan
menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

5 .1 Sarana Kesehatan
1. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola
Sarana pelayanan kesehatan Kota Metro ada 102 sarana yang terdiri dari rumah sakit
yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, Puskesmas dan jaringannya terdiri
dari Puskesmas, Pustu dan puskesmas keliling ,sarana pelayanan lain terdiri Klinik,
praktek dokter perorangan, praktek pengobtan tradisional, bank darah rumah sakit dan
unit tranfusi darah, sarana produksi dandistribusi kefarmasian terdiri dari pedagang
besar farmasi, Apotik, toko obat dan penyalur alat kesehatan.

Pada periode tahun 2007-2013, jumlah puksesmas (temasuk puskesmas perawatan)


yang ada di Kota Metro terus meningkat, dari 3 unit pada tahun 2000 menjadi 11 unit
pada tahun 2010. tahun 2013 rasio puskesmas terhadap 20.000 penduduk adalah 7,35.
ini berarti bahwa setiap 20.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 1 sampai 2 unit
puskesmas (dengan standar 1 puskesmas : 20.000 penduduk). Rasio puskesmas
terhadap penduduk sudah memenuhi konsep wilayah kerja puskesmas, yaitu rata-rata
satu unit puskesmas melayani 20.000 penduduk dan kondisinya di Kota Metro setiap
20.000 penduduk di layanani 1 – 2 Puskesmas.

Untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, seluruh puskesmas telah dilengkapi


dengan laboratorium sederhana dan dua diantara kedelapan puskesmas tersebut
dilengkapi dengan fasilitas rawat inap yaitu: Puskesmas Sumbersari Bantul dan
Puskesmas Banjarsari. Sedangkan puskesmas PONED adalah Puskesmas Sumbersari
Bantul dan Puskesmas Banjarsari

80
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Untuk membantu melaksanakan kegiatan pelayanan yang dilakukan puskesmas dalam


wilayah kerja yang lebih kecil diselenggarakan oleh Puskesmas Pembantu. Idealnya
setiap Puskesmas Pembantu melayani 6.000 penduduk. Puskesmas pembantu yang
ada di Kota Metro sampai dengan tahun 2013 ada sebanyak 6 unit.

Alat transportasi di puskesmas meliputi puskesmas keliling dan sepeda motor. Untuk
puskesmas keliling (kendaraan bermotor roda empat) setiap puskesmas sudah
dilengkapi satu puskesmas keliling. Sedangkan jumlah sepeda motor di seluruh
puskesmas ada sebanyak 97 buah. Hal ini berarti setiap puskesmas rata-rata
mempunyai 8-9 sepeda motor untuk pelayanan di luar gedung.

Dengan kelengkapan sarana yang ada di Puskesmas Kota Metro perlu adanya
pemeliharaan terhadap sarana yang ada sehingga dalam pelaksanaan pelayanan baik
di dalam gedung maupun di luar gedung dapat tersedia dengan baik dan pelayanan
puskesmas sesuai dengan harapan masyarakat.

Gambar 62
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola
Kota Metro Tahun 2013

81
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

2. Persentase RS dengan kemapuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1


Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit (RS) antara
lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasa diukur dengan jumlah
RS dan tempat tidurnya (TT) serta rasio terhadap jumlah penduduk.

Rumah sakit yang ada di Kota Metro hingga akhir tahun 2013 sebanyak 7 unit. Dari segi
kepemilikan, 1 rumah sakit milik pemerintah dan 6 rumah sakit milik swasta. Seluruh
rumah sakit dilengkapi dengan laboratorium kesehatan dan dua diantara Tujuh rumah
sakit tersebut memiliki 4 (empat) spesialis dasar yaitu RSU Jend. A. Yani (milik
pemerintah) dan RSU Mardiwaluyo (milik swasta).

Gambar 63
Jumlah RS dengan kemapuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
Kota Metro Tahun 2013

3. Posyandu menurut strata


Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di
masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas
yaitu; kesehatan ibu dan anak, KB, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan
diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokkan kedalam
4 strata yaitu: posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan
posyandu mandiri.

82
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Adapun target yang digunakan untuk menilai keberhasilan posyandu adalah cakupan
posyandu purnama dan mandiri sebesar 25%. Pengertian dari posyandu Purnama
yaitu: posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata
jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya yaitu; KB,
KIA, Gizi dan Imunisasi lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan.
Sedangkan posyandu mandiri adalah posyandu purnama yang telah menjalankan
program dana sehat dengan cakupan 50% KK.

Pada tahun 2013 jumlah posyandu di Kota Metro tercatat sebanyak 154 buah yang
terdiri dari 103 posyandu mandiri, 43 posyandu purnama dan 2 posyandu madya,
sedangkan untuk posyandu pratama untuk tahun 2013 tidak ada. Proporsi posyandu
menurut strata atau tingkat perkembangannya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 64
Persentase Posyandu Menurut Strata Kota Metro tahun 2013

Sumber: Seksi Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Dinas Ke sehatan Kota Metro

Sedangkan distribusi posyandu menurut strata yang tersebar di 5 kecamatan yang ada
di Kota Metro adalah sebagai berikut:

83
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 65
Prosentase Posyandu menurut Strata per Kecamatan
di Kota Metro tahun 2013

Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro

Posyandu mandiri terbanyak ada di kecamatan Metro Timur (30 posyandu) dan
posyandu Purnama terbanyak ada di kecamatan Metro Pusat dan Posyandu madya
ada di Metro Pusat (17 posyandu).

4. Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM)


Jumlah upaya Kesehatan bersumber masyarakat di Kota Metro dengan 22 kelurahan
hanya terdapat 22 Poskeskel dan 3 Posbindu. Poskeskel ada pada semua kelurahan,
sedangkan posbindu ada di Kecamatan Metro Timur, MetroSelatan dan Metro
Barat.Sedangkan desa siaga aktif ada 22 kelurahan yang dibagi pratama 12 kelurahan,
madya 6 kelurahan dan purnama 4 kelurahan.

84
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 66
Jumlah Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM)
Kota Metro tahun 2013

Gambar 67
Jumlah Desa Siaga aktif
Kota Metro tahun 2013

85
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

5 .2 Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan di Kota Metro tersebar di berbagai sarana pelayanan kesehatan seperti
rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta, puskesmas, dinas kesehatan. Jumlah
tenaga kesehatan yang bekerja di Kota Metro pada tahun 2013 sebanyak 1.236 orang. Dari
seluruh jumlah tenaga kesehatan, sebanyak 1051 orang (85%) bekerja di sarana pelayanan
kesehatan (rumah sakit & puskesmas dan sarana kesehatan lain ) sebagai tenaga
kesehatan dan 185 orang tenaga non kesehatan yang bekerja si sarana pelayanan
kesehatan.

Proporsi jenis tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat yaitu 68 % (716 orang),
proporsi terbesar kedua adalah tenaga medis yaitu 13,9% (146 orang). Sedangkan proporsi
tenaga kesehatan yang paling sedikit adalah fisioterapi yaitu 0,85 % (9 orang). Adapun
distribusi tenaga kesehatan di sarana kesehatan dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

gambar 68
Distribusi Tenaga Kesehatan pada Sarana Kesehatan
Kota Metro tahun 2013

Sumber: Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Metro, 2013

86
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Adapun rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk


tergambar dalam tabel berikut:

Tabel 8
Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk
Kota Metro tahun 2013

RASIO PER 100.000


PENDUDUK
N JUMLAH
JENIS TENAGA Renstra
O TENAGA Kota Metro
DEPKES TH
TH 2013
2010-2014
1 Dokter Spesialis 46 30 5
2 Dokter Umum 83 54 14
3 Dokter Gigi 16 10 4
4 Perawat 536 347,95 65
5 Bidan 163 209,68 43
6 Apoteker 39 25 5
7 Sarjana Kesmas 14 9 11
8 Sanitarian 21 13 14
9 Gizi 24 15 11
10 Teknisi Medis 9 5 6

Sumber: Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Metro, 2012

Bila dilihat dari rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk
menunjukkan bahwa rasio jenis tenaga terbesar adalah rasio tenaga perawat yaitu
sebesar 347,95 per 100.000 penduduk (target nasional 2014 adalah 65 per 100.000
penduduk). Sedangkan rasio terendah adalah profesi teknisi medis dengan rasio 5per
100.000 penduduk ( Target nasional 6 per 100.000 penduduk).

Dari tabel rasio di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan kecukupan tenaga
kesehatan sudah memenuhi target. Tetapi dalam pelaksanaan di lapangan masih
kekurangan tenaga, hal ini dikarenakan rasio sarana kesehatan sangat tinggi sehingga
perlu tenaga kesehatan yang yang lebih agar jumlah tenaga kesehatan di sarana
kesehatan seperti puskesmas sesuai dengan jumlah yang ada.

87
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

5 .3 Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan program pembangunan kesehatan di Kota Metro tahun 2013 berasal dari
berbagai sumber antara lain; alokasi anggaran pembangunan Departemen Kesehatan
(APBN), Alokasi APBD Provinsi untuk kesehatan dan alokasi APBD Kota untuk kesehatan
serta pinjaman/hibah luar negeri (PHLN), untuk tingkat perkembangan pembiayaan tahun
2009-2013 dapat dilihat pada tabel 7 berikut:

Tabel 9
Perkembangan Pembiayaan Kesehatan
Kota Metro Tahun 2009-2013

SUMBER TAHUN ANGGARAN (Rp)


No.
PEMBIAYAAN 2009 2010 2011 2012 2013

1. APBD II 14.458.405.032 14.573.369.611 24.051.140.088 37,740,924,234 50.148.051.340


2. APBD I 149.796.190 182.100.400 140.161.956 140.794.580 215.880.000
3. APBN 6.045.266.000 3.713.260.000 14.367.831.700 4.757.390.000 17.031.587.357
4. BLN/Hibah 33.592.200 58.467.300 405.796.818 50.997.000 52.265.500
5. Sumber lain 228.471.525 - - 413457100 600.173.000

Jumlah 29.551.918.000 20.915.530.947 18.527.197.311 43.103.562.914 68.047.977.197

Sumber: Subbag Perencanaan & Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anggaran kesehatan pada tahun 2013 meningkat
dari tahun sebelumnya.. APBD II masih menjadi sumber utama pendanaan kesehatan di
Kota Metro.Pada tahun 2013

Pengeluaran per kapita untuk pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah
pada periode 2009-2013 dapat dilihat dari grafik berikut:

88
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

Gambar 69
Perkembangan Anggaran Kesehatan Perkapita
Kota Metro Tahun 2009-2013

Sumber: Subbag Perencanaan Dinas Kesehatan Kota Metro

Tahun 2009 anggaran kesehatan perkapita Kota Metro menurun sampai tahun 2010
dan meningkat tahun 2011dan tahun 2012 mencapai angka tertinggi yaitu sebesar
Rp.287.938/penduduk (tidak termasuk gaji dan tunjangan), Pada tahun 2009 anggaran
kesehatan perkapita turun lagi menjadi Rp. 152.233/penduduk (tidak termasuk gaji)
dan tahun 2010 anggaran kesehatan perkapita menurun menjadi Rp.127.360,07/
penduduk ( tidak termasuk gaji dan tunjangan) dan meningkat tajam pada anggaran
2011 menjadi Rp.264.977/penduduk (tidak termasuk gaji) dan tahun 2012 meningkat
menjadi Rp.267,938/Penduduk.

Selain pembiayaan yang bersumber dari pemerintah dan PHLN, dalam rangka
meningkatkan peranserta masyarakat dalam pembiayaan kesehatannya, sejak lama
sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan kesehatan bagi masyarakat.

89
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

BAB VI
KESIMPULAN

6 .1 Kesimpulan
Dari uraian tersebut di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa indikator derajat
kesehatan di Kota Metro cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini ditandai
dengan turunnya beberapa indikator mortalitas dan morbiditas. Membaiknya derajat
kesehatan masyarakat Kota Metro selain dipengaruhi oleh banyak faktor di luar bidang
kesehatan, juga berkaitan erat dengan tercapainya cakupan penyelenggaraan program
kesehatan. Adapun gambaran derajat kesehatan dan cakupan program kesehatan yang
dicapai pada tahun 2013, adalah sebagai berikut :
1. Angka Kematian Bayi ( AKB ) diperkirakan sebesar 3,6 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2013 menurun dengan Angka Kematian Bayi tahun 2012 sebesar 8, 3 per
1000 kelahiran hidup.
2. Angka Kematian Balita ( AKABA ) tidak ada atau 0,6 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar
0 per 1000 kelahiran hidup.
3. Angka Kematian Ibu ( AKI ) diperkirakan sebesar 148 per 100.000 KH pada tahun
2013 mengalami penurunan dengan Angka Kematian Ibu tahun 2012sebesar 154 per
100.000 kelahiran hidup.
4. Angka kesakitan beberapa penyakit pada tahun 2013 mengalami penurunan dan
peningkatan, diantaranya:
a) Incidence rate DBD 298,6 per 100.000 penduduk, meningkat sangat tinggi
dibandingkan tahun 2012 yaitu 260,5 per 100.000 penduduk.
b) Incidence rate Diare pada balita 214 per 1000 balita meningkat dibandingkan
tahun 2012 yaitu 22,9 per 1000 balita.
c) Incidence rate campak 6,7 per 1000 balita menurun dibandingkan tahun 2012
yaitu 9,4 per 1000 balita.
d) Incidence rate TB Paru 57,4 per 100.000 penduduk, menurun dibandingkan
tahun 2012 yaitu 57,4 per 100.000 penduduk

90
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

5. Status gizi cenderung pada tahun 2013 cenderung menurun ditandai dengan:
a) Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) sebanyak 260 kasus meningkat
dibandingkan tahun 2012 yaitu 229 kasus.
b) Balita bawah garis merah (BGM) sebanyak 260 kasus meningkat dibandingkan
tahun 2012 yaitu 245 kasus.
c) Balita gizi buruk sebanyak 4 kasus meningkat dibandingkan tahun 2012 yaitu
7kasus.
6. Cakupan penyelenggaraan program kesehatan banyak yang belum mencapai target
sehingga berpengaruh terhadap derajad kesehatan masyarakat. Cakupan program
yang belum mencapai target dan berhubungan erat dengan derajat kesehatan
masyarakat diantaranya:
a) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 96% belum mencapai target
Nasional sebesar 100%
b) Cakupan kunjungan bayi 97,6 % masih belum mencapai target Nasional
sebesar 100%
c) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
sebesar 13,02 %, masih sangat jauh dari target sebesar 100%.
d) Cakupan penyakit AFP 2,41 per 100.000 penduduk < 15 Th
e) Cakupan penyakit Pneumonia ballita 7,6 % dengan target 100%
f) Cakupan case detection rate / CDR TB sebesar 65,57 % masih di bawah target
nasional 80%. Angka Cure rate sebesar 83% belum mencapai target nasional
sebesar 85%.
g) Cakupan Diare 96,3 % Kasus yang tertangani dari target Nasional 100%
h) Cakupan pelayanan JPK pra bayar 70 % dari target Nasional 100%
i) Bayi mendapat Asi Eklusif 42 %

Meskipun ada beberapa indikator yang belum tercapai, namun ada beberapa prestasi yang
patut dipertahankan pada tahun-tahun mendatang, diantaranya adalah:
1. Angka kematian bayi (AKI), angka kematian balita (AKABA) dan angka kematian ibu
(AKI) masih berada di bawah angka nasional.
2. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 96 % sudah melampaui target 90%.
3. Cakupan K4 97 % sudah melampaui target nasional sebesar 95 %.
4. Cakupan pelayanan nifas 98,76 % sudah mencapai target yaitu 90%
5. Cakupan kelurahan UCI telah mencapai target 100%
6. Cakupan balita gizi buruk telah mendapat perawatan 100%

91
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013

7. Penjaringan kesehatan siswa SD sudah mencapai 100%


8. Posyandu purnama 32 % dan mandiri 67 %, madya 1 %
9. Cakupan Desa Siaga sudah mencapai 100%, ditandai dengan sudah terbangunnya
Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di 22 kelurahan.
10. Pemanfaatan puskesmas sudah melampaui target yang ditetapkan, dimana
prosentase kunjungan pasien rawat jalan puskesmas sebesar 100,97 % dari jumlah
penduduk .
11. Rasio sarana kesehatan terhadap penduduk, rasio petugas kesehatan terhadap
penduduk, anggaran kesehatan per kapita, dan ketersediaan obat di puskesmas
sudah memenuhi standar.

6 .2 Saran
Untuk menindak lanjuti hasil yang telah dicapai selama periode tahun 2013, perlu dilakukan
upaya-upaya yang lebih intensif, antara lain :
1. Program kegiatan seharusnya direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi dengan
mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan dan sesuai
dengan tujuan MDGs..
2. Penajaman program-program kesehatan dengan cara menyusun program didasarkan
pada masalah kesehatan dan pencapaian program tahun sebelumnya.
3. Peningkatan pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat hendaknya diikuti dengan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
4. Meningkatkan kemampuan manajemen program dengan mengintensifkan PWS
sebagai instrument menajemen di lapangan.
5. Revitalisasi Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar,dengan meningkatkan integritas
seluruh subsistem yang ada, memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan,
mobilisasi sumber daya manusia, meningkatkan kualitas pelayanan & memperkuat
pemberdayaan masyarakat.

92
RESUME PROFIL KESEHATAN
KOTA METRO
TAHUN 2013

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 69 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 22 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 76,307 77,738 154,045 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.9 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 2241.0 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 45.8 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 98.2 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1,656 1,709 3,365 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 0 0 0 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 7 2 9 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 4 1 3 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 3 - 3 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 2 0 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 4 1 5 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 2 1 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 5 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 149 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 64 37 101 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 63.37 36.63 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 41.55 24.02 65.57 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 159 116 275 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 103.22 75.30 178.52 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 13.45 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 5.77 3.97 4.95 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 79.27 90.91 82.61 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 6.10 3.03 5.22 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 85.37 93.94 87.83 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 7.79 2.60 10.39 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 8.13 7.11 7.62 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 4 3 7 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 5 0 5 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
24 Jumlah Kematian karena AIDS 5 0 5 Jiwa Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0.72 1.46 0.80 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 1 0 1 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0.65 0.00 0.65 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0.13 0.00 0.13 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100.00 #DIV/0! 100.00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 2.41 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
Jumlah Kasus Campak 0 0 121 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0% Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 146.71 151.90 298.61 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! 13.86 2.17 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Cakupan pengukuran tekanan darah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 24
35 Cakupan pemeriksaan obesitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 25
36 Cakupan pemeriksaan IVA+ #DIV/0! % Tabel 26
37 Cakupan pemeriksaan CBE #DIV/0! % Tabel 26
38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 98 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 96.98 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 96.05 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 95.91 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 95.91 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 49.49 % Tabel 30
45 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ 7.51 % Tabel 31
46 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 94.10 % Tabel 32
47 Penanganan komplikasi kebidanan 95.42 % Tabel 33
48 Penanganan komplikasi Neonatal 93.40 90.50 91.93 % Tabel 33
49 Peserta KB Baru 36.53 % Tabel 36
50 Peserta KB Aktif 72.24 % Tabel 36
51 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
52 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 7.67 7.78 7.73 % Tabel 37
53 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 98.68 100.00 99.35 % Tabel 38
54 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 96.95 98.18 97.57 % Tabel 38
55 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 40.94 42.97 41.99 % Tabel 39
56 Pelayanan kesehatan bayi 97.37 97.48 97.42 % Tabel 40
57 Desa/Kelurahan UCI 100.00 % Tabel 41
58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 100.00 95.65 97.81 % Tabel 42
59 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak (1.70) 1.69 - % Tabel 42
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
60 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 97.55 95.48 96.50 % Tabel 43
61 Bayi Mendapat Vitamin A 31.96 34.00 32.99 % Tabel 44
62 Anak Balita Mendapat Vitamin A 98.65 98.80 98.73 % Tabel 44
63 Baduta ditimbang 94.08 91.46 92.69 % Tabel 45
64 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1.17 1.59 1.39 % Tabel 45
65 Pelayanan kesehatan anak balita 97.03 96.36 96.69 % Tabel 46
66 Balita ditimbang (D/S) 92.25 93.32 92.79 % Tabel 47
67 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 2.39 4.59 3.50 % Tabel 47
68 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48
69 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 98.83 90.48 94.42 %
Tabel 49
70 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.26 Tabel 50
71 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 74.24 sekolah Tabel 51
72 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 90.91 sekolah Tabel 51
73 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 56.85 62.33 59.59 % Tabel 51
74 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 56.80 62.54 59.89 % Tabel 51
75 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 56.80 62.54 59.89 % Tabel 51
76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 71.21 73.54 72.54 % Tabel 52
77 Kegiatan promosi kesehatan:
a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan 2355 Tabel 53
b. Jumlah kunjungan rumah 7553 Tabel 53
c. Penyebaran informasi 3188 Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Persentase

78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 19.01 17.72 48.50 % Tabel 54


79 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 120.64 276.45 282.53 % Tabel 55
80 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 16.66 28.94 32.37 % Tabel 55
81 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 2.64 1.48 3.06 per 100.000 pasien keluar Tabel 56
82 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 1.32 0.68 1.40 per 100.000 pasien keluar Tabel 56
83 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 56.64 % Tabel 57
84 Bed Turn Over (BTO) di RS 77.65 Kali Tabel 57
85 Turn of Interval (TOI) di RS 2.04 Hari Tabel 57
86 Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 57
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 40.39 % Tabel 58

C.4 Keadaan Lingkungan


88 Persentase rumah sehat 82.40 % Tabel 59
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 81.75 % Tabel 60
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 78.95 % Tabel 61
91 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 89.97 % Tabel 62
92 Desa STBM - % Tabel 63
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 99.39 % Tabel 64
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 60.32 % Tabel 65
TPM tidak memenuhi syarat dibina 95.16 % Tabel 66
TPM memenuhi syarat diuji petik - % Tabel 66

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 4.00 RS Tabel 68
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3.00 RS Tabel 68
119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 68
120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 68
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 68
Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 68
121 Jumlah Apotek 30.00 Tabel 68
122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100.00 % Tabel 69
124 Jumlah Posyandu 154.00 Posyandu Tabel 70
125 Posyandu Aktif 98.70 % Tabel 70
126 Rasio posyandu per 100 balita 1.17 per 100 balita Tabel 70
127 UKBM
Poskesdes 22.00 Poskesdes Tabel 71
Polindes - Polindes Tabel 71
Posbindu 3.00 Posbindu Tabel 71
Posmaldes - Posmaldes Tabel 71
Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel 71
128 Jumlah Desa Siaga 22.00 Desa Tabel 72
129 Persentase Desa Siaga 100.00 % Tabel 72
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan

D.2 Tenaga Kesehatan


130 Jumlah Dokter Spesialis 38.00 8.00 46.00 Orang Tabel 73
132 Jumlah Dokter Umum 20.00 59.00 79.00 Orang Tabel 73
133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 81.15 per 100.000 penduduk Tabel 73
134 Jumlah Dokter Gigi 6.00 9.00 15.00 Orang Tabel 73
135 Jumlah Bidan 167.00 Orang Tabel 74
136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 214.82 per 100.000 penduduk Tabel 74
137 Jumlah Perawat 202.00 337.00 539.00 Orang Tabel 74
136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 349.90 per 100.000 penduduk Tabel 74
138 Jumlah Perawat Gigi 6.00 11.00 17.00 Orang Tabel 74
139 Jumlah Tenaga Kefarmasian 6.00 38.00 44.00 Orang Tabel 75
141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 6.00 12.00 18.00 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Sanitasi 7.00 23.00 30.00 Orang Tabel 76
140 Jumlah Tenaga Gizi 1.00 26.00 27.00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan


145 Total Anggaran Kesehatan ######## Rp Tabel 82
146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 7.31 % Tabel 82
147 Anggaran Kesehatan Perkapita ######## Rp Tabel 82
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA METRO
TAHUN 2013

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK
(km 2) TANGGA TANGGA per km2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Metro Pusat 11.71 0 5 5 48,862 12,010 4.07 4172.67

2 Metro Utara 19.64 0 4 4 26,419 6,785 3.89 1345.16

3 Metro Barat 11.28 0 4 4 26,742 6,920 3.86 2370.74

4 Metro Timur 11.78 0 5 5 37,079 9,617 3.86 3147.62

5 Metro Selatan 14.33 0 4 4 14,943 4,104 3.64 1042.78


JUMLAH (KAB/KOTA) 68.7 0 22 22 154,045 39,436 3.91 2,241

Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Metro


TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0-4 6,739 6,449 13,188 104.50
2 5-9 7,061 6,763 13,824 104.41
3 10 - 14 7,222 7,207 14,429 100.21
4 15 - 19 7,592 8,619 16,211 88.08
5 20 - 24 6,861 7,243 14,104 94.73
6 25 - 29 6,393 6,506 12,899 98.26
7 30 - 34 6,501 6,666 13,167 97.52
8 35 - 39 6,165 6,123 12,288 100.69
9 40 - 44 5,578 5,610 11,188 99.43
10 45 - 49 4,568 4,799 9,367 95.19
11 50 - 54 3,936 3,617 7,553 108.82
12 55 - 59 2,866 2,609 5,475 109.85
13 60 - 64 1,666 1,703 3,369 97.83
14 65 - 69 1,128 1,324 2,452 85.20
15 70 - 74 969 1,206 2,175 80.35
16 75+ 1,062 1,294 2,356 82.07
JUMLAH 76,307 77,738 154,045 98.16
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 46

Sumber: BPS Kota Metro


TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 62,507 64,526 127,033
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK
2 0 0.00 0.00 0.00
HURUF

3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 0.00 0.00 0.00


b. SD/MI 0 0.00 0.00 0.00
c. SMP/ MTs 0 0.00 0.00 0.00
d. SMA/ MA 0 0.00 0.00 0.00
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0.00 0.00 0.00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0.00 0.00 0.00
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0.00 0.00 0.00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0.00 0.00 0.00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0.00 0.00 0.00

Sumber: Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda & Olahraga Kota Metro


TABEL 4

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH KELAHIRAN

NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 243 0 243 265 0 265 508 0 508
Yosomulyo 290 0 290 297 0 297 587 0 587
2 Metro Utara Banjarsari 117 0 117 119 0 119 236 0 236
Purwosari 83 0 83 88 0 88 171 0 171
Karangrejo 87 0 87 85 0 85 172 0 172
3 Metro Barat Ganjar Agung 181 0 181 173 0 173 354 0 354
Mulyojati 112 0 112 117 0 117 229 0 229
4 Metro Timur Iringmulyo 144 0 144 150 0 150 294 0 294
Yosodadi 158 0 158 171 0 171 329 0 329
Tejoagung 84 0 84 86 0 86 170 0 170
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 157 0 157 158 0 158 315 0 315
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,656 0 1,656 1,709 0 1,709 3,365 0 3,365
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 0.0 0.0 0.0

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH KEMATIAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN


ANAK ANAK ANAK
NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA
BALITA BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 2 1 1 2 2 0 0 0 4 1 1 2
2 Metro Utara Banjarsari 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1
Purwosari 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Karangrejo 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 2 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 1
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 3 1 4 2 0 1 1 9 3 2 5
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 4 2 1 2 1 0 1 1 3 1 1 1

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HIDUP 20-34 20-34 20-34 20-34
< 20 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Metro Pusat Metro 508 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
Yosomulyo 587 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 236 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 171 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
Karangrejo 172 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 354 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 229 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 2
4 Metro Timur Iringmulyo 294 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 329 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Tejoagung 170 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 315 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,365 0 1 1 2 0 0 1 1 0 1 1 2 0 2 3 5
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 149

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU BTA+ KASUS TB ANAK 0-
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KECAMATAN PUSKESMAS 14 TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 11,153 11,365 22,518 6 54.55 5 45.45 11 16 57.14 12 42.86 28 1 3.57
Yosomulyo 13,048 13,296 26,344 9 52.94 8 47.06 17 22 57.89 16 42.11 38 2 5.26
2 Metro Utara Banjarsari 5,252 5,351 10,603 6 85.71 1 14.29 7 7 77.78 2 22.22 9 1 11.11
Purwosari 3,967 4,043 8,010 0 0.00 2 100.00 2 1 20.00 4 80.00 5 0 0.00
Karangrejo 3,866 3,940 7,806 0 0.00 1 100.00 1 1 20.00 4 80.00 5 2 40.00
3 Metro Barat Ganjar Agung 7,984 8,135 16,119 9 81.82 2 18.18 11 37 53.62 32 46.38 69 9 13.04
Mulyojati 5,261 5,362 10,623 11 68.75 5 31.25 16 22 59.46 15 40.54 37 8 21.62
4 Metro Timur Iringmulyo 6,547 6,671 13,218 12 75.00 4 25.00 16 25 69.44 11 30.56 36 6 16.67
Yosodadi 7,845 7,994 15,839 3 60.00 2 40.00 5 9 81.82 2 18.18 11 3 27.27
Tejoagung 3,973 4,049 8,022 4 66.67 2 33.33 6 9 52.94 8 47.06 17 2 11.76
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 7,401 7,542 14,943 4 44.44 5 55.56 9 10 50.00 10 50.00 20 3 15.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 76,297 77,748 154,045 64 63 37 37 101 159 58 116 42 275 37 13

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 41.55 24.02 65.57

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 103.22 75.30 178.52

Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 154045
TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 408 333 741 6 5 11 1.47 1.50 1.48
Yosomulyo 40 33 73 9 8 17 22.50 24.24 23.29
2 Metro Utara Banjarsari 42 33 75 6 1 7 14.29 3.03 9.33
Purwosari 20 25 45 0 2 2 0.00 8.00 4.44
Karangrejo 9 16 25 0 1 1 0.00 6.25 4.00
3 Metro Barat Ganjar Agung 256 186 442 9 2 11 3.52 1.08 2.49
Mulyojati 160 151 311 11 5 16 6.88 3.31 5.14
4 Metro Timur Iringmulyo 41 16 57 12 4 16 29.27 25.00 28.07
Yosodadi 54 75 129 3 2 5 5.56 2.67 3.88
Tejoagung 52 35 87 4 2 6 7.69 5.71 6.90
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 27 30 57 4 5 9 14.81 16.67 15.79
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,109 933 2,042 64 37 101 5.77 3.97 4.95

Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KEBERHASILAN


ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
(COMPLETE RATE) JUMLAH KEMATIAN
BTA (+) DIOBATI PENGOBATAN (SUCCESS
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELAMA PENGOBATAN
L P L+P L P L+P RATE/SR)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Metro Pusat Metro 11 5 16 11 100 5 100 16 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0 0 0
Yosomulyo 14 2 16 12 86 2 100 14 88 0 0 0 0 86 100 88 2 0 2
2 Metro Utara Banjarsari 7 2 9 7 100 2 100 9 100 0 0 0 0 100 100 100 0 0 0
Purwosari 3 0 3 2 67 0 #DIV/0! 2 67 0 #DIV/0! 0 0 67 #DIV/0! 67 1 0 1
Karangrejo 1 2 3 1 100 2 100 3 100 0 0 0 0 100 100 100 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 18 6 24 9 50 5 83 14 58 5 28 1 17 6 25 78 100 83 5 1 6
Mulyojati 11 8 19 9 82 6 75 15 79 0 0 0 0 0 0 82 75 79 2 3 5
4 Metro Timur Iringmulyo 3 6 9 2 67 6 100 8 89 0 0 0 0 67 100 89 1 0 1
Yosodadi 5 1 6 4 80 1 100 5 83 0 0 0 0 0 0 80 100 83 0 0 0
Tejoagung 8 1 9 7 88 1 100 8 89 0 0 0 0 88 100 89 1 0 1
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 0 #DIV/0! 0 0 100 #DIV/0! 100 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 82 33 115 65 79 30 91 95 83 5 6 1 3 6 5 85 94 88 12 4 16
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 7.8 2.6 10.4

Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 1,312 1,337 2,649 131 134 265 21 16.01 24 17.95 45 16.99
Yosomulyo 1,534 1,564 3,098 153 156 310 9 5.87 11 7.03 20 6.46
2 Metro Utara Banjarsari 618 629 1,247 62 63 125 12 19.42 5 7.95 17 13.63
Purwosari 467 475 942 47 48 94 6 12.85 4 8.42 10 10.62
Karangrejo 455 463 918 46 46 92 6 13.19 3 6.48 9 9.80
3 Metro Barat Ganjar Agung 939 956 1,895 94 96 190 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Mulyojati 619 630 1,249 62 63 125 2 3.23 3 4.76 5 4.00
4 Metro Timur Iringmulyo 770 785 1,555 77 79 156 9 11.69 9 11.46 18 11.58
Yosodadi 923 940 1,863 92 94 186 2 2.17 0 0.00 2 1.07
Tejoagung 467 476 943 47 48 94 1 2.14 0 0.00 1 1.06
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 870 887 1,757 87 89 176 5 5.75 6 6.76 11 6.26
JUMLAH (KAB/KOTA) 8,974 9,142 18,116 897 914 1,812 73 8.1 65 7.1 138 7.6

Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


KOTA METRO
TAHUN 2013

HIV AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS


NO KELOMPOK UMUR PROPORSI PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 < 1 TAHUN 0 0 0 0.00 1 0 1 20.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

3 5 - 14 TAHUN 0 1 1 14.29 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

5 20 - 29 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

6 30 - 39 TAHUN 3 2 5 71.43 2 0 2 40.00 0 0 0 #DIV/0! 2 0 2

7 40 - 49 TAHUN 1 0 1 14.29 2 0 2 40.00 0 0 0 #DIV/0! 3 0 3

8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 3 7 5 0 5 0 0 0 5 0 5

PROPORSI JENIS KELAMIN 57.14 42.86 100.00 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 0.00

Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


KOTA METRO
TAHUN 2013

DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
NO UNIT TRANSFUSI DARAH HASIL PEMERIKSAAN RR POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 PMI Kota Metro 3,977 815 4,792 1,664 41.84 206 25.28 1,870 39.02 12 0.72 3 1.46 15 0.80

JUMLAH 3,977 815 4,792 1,664 41.84 206 25.28 1,870 39.02 12 0.72 3 1 15 0.80

Sumber: PMI Kota Metro


TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERKIRAAAN DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 11,153 11,365 22,518 239 243 482 142 59 209 86 351 73
Yosomulyo 13,048 13,296 26,344 279 285 564 388 139 360 127 748 133
2 Metro Utara Banjarsari 5,252 5,351 10,603 112 115 227 90 80 101 88 191 84
Purwosari 3,967 4,043 8,010 85 87 171 150 177 190 220 340 198
Karangrejo 3,866 3,940 7,806 83 84 167 107 129 110 130 217 130
3 Metro Barat Ganjar Agung 7,984 8,135 16,119 171 174 345 66 39 57 33 123 36
Mulyojati 5,261 5,362 10,623 113 115 227 92 82 98 85 190 84
4 Metro Timur Iringmulyo 6,547 6,671 13,218 140 143 283 131 94 135 95 266 94
Yosodadi 7,845 7,994 15,839 168 171 339 141 84 136 79 277 82
Tejoagung 3,973 4,049 8,022 85 87 172 85 100 105 121 190 111
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 7,401 7,542 14,943 158 161 320 142 90 138 86 280 88
JUMLAH (KAB/KOTA) 76,297 77,748 154,045 1,633 1,664 3,297 1,534 94.0 1,639 98.5 3,173 96.3
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro


TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 1 0 1 1 0 1
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 1 0 1
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 100.00 0.00 100.00 0.00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.65 0.00 0.65

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro


TABEL 15

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Metro Pusat Metro 1 - 1 - 0.00 0 0
Yosomulyo - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
Purwosari - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
Karangrejo - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
Mulyojati - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
Yosodadi - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
Tejoagung - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 - 1 - 0.00 - 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro


TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 2 0 2 2 0 2
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 0 2 2 0 2
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.1 0.0 0.1

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro


TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


RFT PB RFT MB
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PB PENDERITA MB
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
Yosomulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Purwosari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Karangrejo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Mulyojati 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Yosodadi 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Tejoagung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro


TABEL 18

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KECAMATAN PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Metro Pusat Metro
13,367 0
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari 7,522 1
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
7,233 0
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi 9,532 0
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 3,787 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 41,441 1
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2.41

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 41,441
TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro


TABEL 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH KASUS PD3I


CAMPAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS MENINGGA
L P L+P L L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Metro Pusat Metro - - 10 0 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo - - 37 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari - - 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari - - 10 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo - - 3 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung - - 16 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati - - 14 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo - - 6 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi - - 0 0 0 0 0 0 0 0
Tejoagung - - 25 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul - - 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 121 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro


TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 40 36 76 1 1 2 2.5 2.8 2.6
Yosomulyo 29 38 67 1 1 2 3.4 2.6 3.0
2 Metro Utara Banjarsari 10 12 22 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Purwosari 4 4 8 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Karangrejo 0 2 2 0 0 0 #DIV/0! 0.0 0.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 38 35 73 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Mulyojati 28 26 54 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 Metro Timur Iringmulyo 24 29 53 2 1 3 8.3 3.4 5.7
Yosodadi 30 40 70 0 2 2 0.0 5.0 2.9
Tejoagung 11 7 18 1 0 1 9.1 0.0 5.6
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 12 5 17 0 0 0 0.0 0.0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 226 234 460 5 5 10 #DIV/0! 13.9 2.2
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 146.7 151.9 298.6

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Yosomulyo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Purwosari 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Karangrejo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Mulyojati 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Yosodadi 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Tejoagung 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro


TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA METRO
TAHUN 2013

PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24

CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH


JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 0 #DIV/0! #DIV/0! 3,892 #DIV/0!
Yosomulyo 0 #DIV/0! #DIV/0! 858 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 #DIV/0! #DIV/0! 213 #DIV/0!
Purwosari 0 #DIV/0! #DIV/0! 83 #DIV/0!
Karangrejo 0 #DIV/0! #DIV/0! 134 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 #DIV/0! #DIV/0! 371 #DIV/0!
Mulyojati 0 #DIV/0! #DIV/0! 486 #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 0 #DIV/0! #DIV/0! 517 #DIV/0!
Yosodadi 0 #DIV/0! #DIV/0! 681 #DIV/0!
Tejoagung 0 #DIV/0! #DIV/0! 336 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 #DIV/0! #DIV/0! 215 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7,786 #DIV/0!

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

Keterangan : '- Pengukuran tekanan darah dilakukan kepada seluruh pasien yang datang ke puskesmas
- Data yang tersedia adalah kasus hipertensi dari kunjungan puskesmas tahun 2013 dan belum terpisah gender
TABEL 25

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS


JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Yosomulyo 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Purwosari 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Karangrejo 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Mulyojati 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 0 #DIV/0! #DIV/0! 231 #DIV/0!
Yosodadi 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Tejoagung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 231 #DIV/0!

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro


TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

PEREMPUAN PEMERIKSAAN IVA PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA (CBE)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
USIA 30-49 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro #DIV/0! #DIV/0!
Yosomulyo #DIV/0! #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari #DIV/0! #DIV/0!
Purwosari #DIV/0! #DIV/0!
Karangrejo #DIV/0! #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung #DIV/0! #DIV/0!
Mulyojati #DIV/0! #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo #DIV/0! #DIV/0!
Yosodadi #DIV/0! #DIV/0!
Tejoagung #DIV/0! #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 171 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro


Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination

- pemeriksaan IVA tidak dilakukan di puskesmas


- Data yang ada adalah total kegiatan yg dilaksanakan di Kota Metro pada acara HKN 120 org dan acara HUT Dharma Wanita 51 org.
TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KOTA METRO
TAHUN 2013

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN LUAR TERANCAM
NO JUMLAH JUMLAH
BIASA DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
KEC DESA/KEL DIKETAHUI AKHIR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 DBD Met. Pst Imopuro 2/1/13 2/1/13 28/1/13 2 7 9 0 0 0 2 3 0 2 2 0 0 0 0 1 0 1 3,562 3,630 7,192 0.06 0.19 0.13 50.00 - 11.11
Hd.Timur 2/1/13 2/1/13 5/1/13 11 17 28 0 0 0 0 2 3 2 13 3 1 4 0 1 0 1 3,503 3,570 7,073 0.31 0.48 0.40 9.09 - 3.57
Yosomulyo 8/1/13 8/1/13 6/8/13 8 14 22 0 0 0 1 2 3 2 6 5 0 3 0 0 1 1 3,345 3,408 6,753 0.24 0.41 0.33 - 7.14 4.55

Met. Brt Ganjar Asri 2/1/13 2/2/13 4/4/13 24 16 40 0 0 3 0 3 7 8 11 6 0 0 2 0 1 1 4,669 4,757 9,426 0.51 0.34 0.42 - 6.25 2.50

Met. Tim Tj. Agung 7/1/13 7/1/13 13/2/13 8 4 12 0 0 0 1 1 2 2 6 0 0 0 0 0 1 1 2,606 2,655 5,261 0.31 0.15 0.23 - 25.00 8.33
Iringmulyo 2/2/13 2/2/13 29/12/13 24 25 49 0 0 0 1 7 6 7 22 4 1 0 1 1 1 2 6,547 6,671 13,218 0.37 0.37 0.37 4.17 4.00 4.08
Yosodadi 2/2/13 2/2/13 25/3/13 12 19 31 0 0 0 1 3 3 4 16 4 0 0 0 0 2 2 3,959 4,034 7,993 0.30 0.47 0.39 - 10.53 6.45

2 Demam Chikungunya Met. Brt Ganjar Asri 22/5/13 22/5/13 26/5/13 17 13 30 0 0 0 0 2 1 0 27 0 0 0 0 0 0 0 154 196 350 11.04 6.63 8.57 - - -

3 Campak Met. Brt G. Agung 29/10/13 6/11/13 6/11/13 6 0 6 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 1,147 0 1,147 0.52 #DIV/0! 0.52 - #DIV/0! -

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

Ket: Untuk KLB Demam Chikungunya & KLB Campak Jumlah penduduk terancam menggunakan Populasi Resiko
TABEL 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


KOTA METRO
TAHUN 2013

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro 1 1 100.00
Yosomulyo 2 2 100.00
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 -
Purwosari 0 0 -
Karangrejo 0 0 -
3 Metro Barat Ganjar Agung 3 3 100.00
Mulyojati 0 0 -
4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 100.00
Yosodadi 1 1 100.00
Tejoagung 1 1 100.00
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 100.00

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro


TABEL 29

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


PERSALINAN MENDAPAT YANKES IBU NIFAS MENDAPAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES NIFAS VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 542 543 100.2 538 99.26 518 513 99.0 512 98.8 512 98.84
Yosomulyo 635 630 99.2 627 98.74 606 592 97.7 592 97.7 592 97.69
2 Metro Utara Banjarsari 255 252 98.8 248 97.25 244 238 97.5 238 97.5 238 97.54
Purwosari 193 187 96.9 184 95.34 184 172 93.5 171 92.9 171 92.93
Karangrejo 188 186 98.9 184 97.87 179 175 97.8 175 97.8 175 97.77
3 Metro Barat Ganjar Agung 388 373 96.1 371 95.62 371 357 96.2 357 96.2 357 96.23
Mulyojati 256 244 95.3 238 92.97 244 231 94.7 229 93.9 229 93.85
4 Metro Timur Iringmulyo 318 314 98.7 301 94.65 304 296 97.4 296 97.4 296 97.37
Yosodadi 382 368 96.3 366 95.81 364 334 91.8 333 91.5 333 91.48
Tejoagung 193 187 96.9 184 95.34 184 174 94.6 174 94.6 174 94.57
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 360 358 99.4 357 99.17 344 320 93.0 320 93.0 320 93.02
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,710 3,642 98.2 3,598 97.0 3,542 3,402 96.0 3,397 95.9 3,397 95.91

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro


TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Metro Pusat Metro 542 0 - 0 - 0 - 51 9.4 62 11.4 113 20.8
Yosomulyo 635 115 18.1 98 15.4 88 13.9 65 10.2 62 9.8 313 49.3
2 Metro Utara Banjarsari 255 26 10.2 24 9.4 13 5.1 9 3.5 5 2.0 51 20.0
Purwosari 193 3 1.6 12 6.2 12 6.2 9 4.7 9 4.7 42 21.8
Karangrejo 188 0 - 3 1.6 3 1.6 12 6.4 8 4.3 26 13.8
3 Metro Barat Ganjar Agung 388 3 0.8 22 5.7 43 11.1 28 7.2 19 4.9 112 28.9
Mulyojati 256 26 10.2 30 11.7 10 3.9 12 4.7 13 5.1 65 25.4
4 Metro Timur Iringmulyo 318 332 104.4 209 65.7 211 66.4 222 69.8 211 66.4 853 268.2
Yosodadi 382 46 12.0 35 9.2 59 15.4 32 8.4 21 5.5 147 38.5
Tejoagung 193 37 19.2 36 18.7 0 - 0 - 0 - 36 18.7
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 360 50 13.9 48 13.3 23 6.4 7 1.9 0 - 78 21.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,710 638 17.2 517 13.9 462 12.5 447 12.0 410 11.1 1,836 49.5

Sumber: Seksi Surveilans & Penangulangan KLB Dinkes Kota Metro


TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Metro Pusat Metro 5,918 0 - 0 - 0 - 127 2.1 149 2.5 276 4.7
Yosomulyo 6,924 196 2.8 150 2.2 90 1.3 65 0.9 61 0.9 366 5.3
2 Metro Utara Banjarsari 2,786 76 2.7 31 1.1 14 0.5 13 0.5 5 0.2 63 2.3
Purwosari 2,105 16 0.8 14 0.7 14 0.7 8 0.4 10 0.5 46 2.2
Karangrejo 2,051 0 - 3 0.1 4 0.2 30 1.5 8 0.4 45 2.2
3 Metro Barat Ganjar Agung 4,236 27 0.6 49 1.2 47 1.1 28 0.7 19 0.4 143 3.4
Mulyojati 2,792 51 1.8 57 2.0 12 0.4 14 0.5 14 0.5 97 3.5
4 Metro Timur Iringmulyo 3,474 414 11.9 424 12.2 413 11.9 413 11.9 415 11.9 1,665 47.9
Yosodadi 4,163 69 1.7 36 0.9 59 1.4 32 0.8 21 0.5 148 3.6
Tejoagung 2,192 36 1.6 36 1.6 0 - 0 - 0 - 36 1.6
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 3,927 115 2.9 99 2.5 45 1.1 17 0.4 0 - 161 4.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 40,568 1,000 2.5 899 2.2 698 1.7 747 1.8 702 1.7 3,046 7.5

Sumber: Seksi Surveilans & Penangulangan KLB Dinkes Kota Metro


TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH IBU FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro 542 532 98.15 536 98.89
Yosomulyo 635 622 97.95 612 96.38
2 Metro Utara Banjarsari 255 250 98.04 251 98.43
Purwosari 193 189 97.93 187 96.89
Karangrejo 188 184 97.87 179 95.21
3 Metro Barat Ganjar Agung 388 381 98.20 334 86.08
Mulyojati 256 251 98.05 253 98.83
4 Metro Timur Iringmulyo 318 312 98.11 311 97.80
Yosodadi 382 374 97.91 303 79.32
Tejoagung 193 189 97.93 192 99.48
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 360 353 98.06 333 92.50
JUMLAH (KAB/KOTA) 3710 3,637 98.03 3,491 94.10

Sumber:Seksi Gizi Dinkes Kota Metro


TABEL 33

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
JUMLAH BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KOMPLIKASI
IBU HAMIL KEBIDANAN L P L+P
KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Metro Pusat Metro 542 108 105 96.9 243 265 508 36 40 76 32 87.8 33 83.0 65 85.3
Yosomulyo 635 127 126 99.2 290 297 587 44 45 88 38 87.4 40 89.8 78 88.6
2 Metro Utara Banjarsari 255 51 47 92.2 117 119 236 18 18 35 17 96.9 18 100.8 35 98.9
Purwosari 193 39 31 80.3 83 88 171 12 13 26 13 104.4 13 98.5 26 101.4
Karangrejo 188 38 34 90.4 87 85 172 13 13 26 13 99.6 12 94.1 25 96.9
3 Metro Barat Ganjar Agung 388 78 73 94.1 181 173 354 27 26 53 23 84.7 24 92.5 47 88.5
Mulyojati 256 51 44 85.9 112 117 229 17 18 34 16 95.2 14 79.8 30 87.3
4 Metro Timur Iringmulyo 318 64 64 100.6 144 150 294 22 23 44 23 106.5 21 93.3 44 99.8
Yosodadi 382 76 79 103.4 158 171 329 24 26 49 22 92.8 23 89.7 45 91.2
Tejoagung 193 39 35 90.7 84 86 170 13 13 26 13 103.2 12 93.0 25 98.0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 360 72 70 97.2 157 158 315 24 24 47 22 93.4 22 92.8 44 93.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,710 742 708 95.4 1,656 1,709 3,365 248 256 505 232 93.4 232 90.5 464 91.9

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro


TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA METRO
TAHUN 2013

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS % MKJP +
OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON DOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % NON MKJP
VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Metro Pusat Metro
959 16 11 0 168 3 679 11 1,817 30 97 2 2,793 46 1,327 22 0 0 0 0 4,217 70 6,034 100
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari 498 13 24 1 129 3 575 15 1,226 32 18 0 1,254 33 1,339 35 0 0 0 0 2,611 68 3,837 100
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
363 12 10 0 115 4 515 17 1,003 34 83 3 1,197 41 665 23 0 0 0 0 1,945 66 2,948 100
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi 981 19 27 1 204 4 730 14 1,942 37 108 2 1,693 32 1,483 28 0 0 0 0 3,284 63 5,226 100
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 218 11 9 0 51 3 435 22 713 36 57 3 859 43 348 18 0 0 0 0 1,264 64 1,977 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,019 15.1 81 0.4 667 3.3 2,934 14.7 6,701 33.5 363 1.8 7,796 38.9 5,162 25.8 0 0.0 0 0.0 13,321 66.5 20,022 100.0

Sumber: BKKB & PP Kota Metro


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA METRO
TAHUN 2013

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS
OBAT NON NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % LAIN NYA % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Metro Pusat Metro
513 10 0 0 190 4 307 6 1,010 19 388 7 1,732 33 2,154 41 0 0 0 0 4,274 81 5,284 100
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari 153 19 0 0 0 0 188 23 341 42 122 15 186 23 157 19 0 0 0 0 465 58 806 100
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
39 3 0 0 399 31 39 3 477 38 112 9 499 39 184 14 0 0 0 0 795 63 1,272 100
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi 77 6 0 0 5 0 46 4 128 11 88 7 485 41 492 41 0 0 0 0 1,065 89 1,193 100
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 101 6 0 0 0 188 12 289 18 191 12 548 35 541 34 0 0 0 0 1,280 82 1,569 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 883 8.7 0 0.0 594 5.9 768 7.6 2,245 22.2 901 8.9 3,450 34.1 3,528 34.8 0 0.0 0 0.0 7,879 77.8 10,124 100.0

Sumber: BKKB & PP Kota Metro


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA METRO
TAHUN 2013

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro
8,364 5,284 63 6,034 72
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari 5,189 806 16 3,837 74
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
4,153 1,272 31 2,948 71
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi 7,283 1,193 16 5,226 72
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 2,726 1,569 58 1,977 73
JUMLAH (KAB/KOTA) 27,715 10,124 36.5 20,022 72.2

Sumber: BKKB & PP Kota Metro


TABEL 37

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 243 265 508 243 100.0 265 100.0 508 100.0 18 7.41 20 7.55 38 7.48
Yosomulyo 290 297 587 290 100.0 297 100.0 587 100.0 23 7.93 22 7.41 45 7.67
2 Metro Utara Banjarsari 117 119 236 117 100.0 119 100.0 236 100.0 9 7.69 10 8.40 19 8.05
Purwosari 83 88 171 83 100.0 88 100.0 171 100.0 7 8.43 8 9.09 15 8.77
Karangrejo 87 85 172 87 100.0 85 100.0 172 100.0 7 8.05 8 9.41 15 8.72
3 Metro Barat Ganjar Agung 181 173 354 181 100.0 173 100.0 354 100.0 12 6.63 12 6.94 24 6.78
Mulyojati 112 117 229 112 100.0 117 100.0 229 100.0 8 7.14 7 5.98 15 6.55
4 Metro Timur Iringmulyo 144 150 294 144 100.0 150 100.0 294 100.0 13 9.03 14 9.33 27 9.18
Yosodadi 158 171 329 158 100.0 171 100.0 329 100.0 12 7.59 13 7.60 25 7.60
Tejoagung 84 86 170 84 100.0 86 100.0 170 100.0 6 7.14 7 8.14 13 7.65
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 157 158 315 157 100.0 158 100.0 315 100.0 12 7.64 12 7.59 24 7.62
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,656 1,709 3,365 1,656 100.0 1,709 100.0 3,365 100.0 127 7.7 133 7.8 260 7.7

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro


TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA METRO
TAHUN 2013

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 244 248 492 242 99.2 265 106.9 507 103.0 239 98.0 258 104.0 497 101.0
Yosomulyo 286 292 578 289 101.0 296 101.4 585 101.2 283 99.0 290 99.3 573 99.1
2 Metro Utara Banjarsari 115 117 232 116 100.9 119 101.7 235 101.3 113 98.3 119 101.7 232 100.0
Purwosari 87 89 176 82 94.3 85 95.5 167 94.9 82 94.3 84 94.4 166 94.3
Karangrejo 85 86 171 87 102.4 87 101.2 174 101.8 83 97.6 84 97.7 167 97.7
3 Metro Barat Ganjar Agung 175 178 353 181 103.4 173 97.2 354 100.3 176 100.6 170 95.5 346 98.0
Mulyojati 115 118 233 110 95.7 116 98.3 226 97.0 109 94.8 115 97.5 224 96.1
4 Metro Timur Iringmulyo 143 146 289 144 100.7 148 101.4 292 101.0 143 100.0 147 100.7 290 100.3
Yosodadi 172 175 347 157 91.3 171 97.7 328 94.5 154 89.5 167 95.4 321 92.5
Tejoagung 87 89 176 84 96.6 86 96.6 170 96.6 83 95.4 85 95.5 168 95.5
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 162 165 327 157 96.9 157 95.2 314 96.0 155 95.7 153 92.7 308 94.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,671 1,703 3,374 1,649 98.7 1,703 100.0 3,352 99.3 1,620 96.9 1,672 98.2 3,292 97.6

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro


bayi 0-11 bulan
TABEL 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH BAYI USIA 0-6 BULAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 70 76 146 30 42.9 32 42.1 62 42.5
Yosomulyo 74 80 154 55 74.3 60 75.0 115 74.7
2 Metro Utara Banjarsari 37 39 76 12 32.4 13 33.3 25 32.9
Purwosari 24 26 50 19 79.2 21 80.8 40 80.0
Karangrejo 31 33 64 9 29.0 11 33.3 20 31.3
3 Metro Barat Ganjar Agung 40 42 82 10 25.0 12 28.6 22 26.8
Mulyojati 35 37 72 14 40.0 17 45.9 31 43.1
4 Metro Timur Iringmulyo 32 34 66 2 6.3 3 8.8 5 7.6
Yosodadi 50 53 103 13 26.0 15 28.3 28 27.2
Tejoagung 49 54 103 13 26.5 15 27.8 28 27.2
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 49 52 101 24 49.0 27 51.9 51 50.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 491 526 1,017 201 40.9 226 43.0 427 42.0

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro

bayi0-6bulan
TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 244 248 492 239 98.0 252 101.6 491 99.8
Yosomulyo 286 292 578 281 98.3 289 99.0 570 98.6
2 Metro Utara Banjarsari 115 117 232 111 96.5 114 97.4 225 97.0
Purwosari 87 89 176 85 97.7 89 100.0 174 98.9
Karangrejo 85 86 171 84 98.8 82 95.3 166 97.1
3 Metro Barat Ganjar Agung 175 178 353 167 95.4 166 93.3 333 94.3
Mulyojati 115 118 233 115 100.0 116 98.3 231 99.1
4 Metro Timur Iringmulyo 143 146 289 143 100.0 146 100.0 289 100.0
Yosodadi 172 175 347 163 94.8 163 93.1 326 93.9
Tejoagung 87 89 176 88 101.1 85 95.5 173 98.3
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 162 165 327 151 93.2 158 95.8 309 94.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,671 1,703 3,374 1,627 97.4 1,660 97 3,287 97.4

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro


TABEL 41

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI
DESA/KELURAHAN

1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro 2 2 100.0
Yosomulyo 3 3 100.0
2 Metro Utara Banjarsari 1 1 100.0
Purwosari 2 2 100.0
Karangrejo 1 1 100.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 2 100.0
Mulyojati 2 2 100.0
4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 100.0
Yosodadi 2 2 100.0
Tejoagung 2 2 100.0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 4 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100.0

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro


TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI
DO RATE (%)
JUMLAH BAYI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Metro Pusat Metro 244 248 492 251 102.9 254 102.4 505 102.6 244 100.0 245 98.8 489 99.4 277 113.5 236 95.2 513 104.3 -10.36 7.09 -1.58
Yosomulyo 286 292 578 279 97.6 266 91.1 545 94.3 295 103.1 272 93.2 567 98.1 330 115.4 316 108.2 646 111.8 -18.28 -18.80 -18.53
2 Metro Utara Banjarsari 115 117 232 132 114.8 181 154.7 313 134.9 124 107.8 140 119.7 264 113.8 103 89.6 100 85.5 203 87.5 21.97 44.75 35.14
Purwosari 87 89 176 86 98.9 69 77.5 155 88.1 91 104.6 97 109.0 188 106.8 85 97.7 93 104.5 178 101.1 1.16 -34.78 -14.84
Karangrejo 85 86 171 78 91.8 90 104.7 168 98.2 73 85.9 72 83.7 145 84.8 69 81.2 68 79.1 137 80.1 11.54 24.44 18.45
3 Metro Barat Ganjar Agung 175 178 353 137 78.3 140 78.7 277 78.5 153 87.4 147 82.6 300 85.0 159 90.9 169 94.9 328 92.9 -16.06 -20.71 -18.41
Mulyojati 115 118 233 127 110.4 130 110.2 257 110.3 98 85.2 124 105.1 222 95.3 93 80.9 94 79.7 187 80.3 26.77 27.69 27.24
4 Metro Timur Iringmulyo 143 146 289 143 100.0 140 95.9 283 97.9 145 101.4 147 100.7 292 101.0 137 95.8 147 100.7 284 98.3 4.20 -5.00 -0.35
Yosodadi 172 175 347 176 102.3 166 94.9 342 98.6 152 88.4 181 103.4 333 96.0 195 113.4 143 81.7 338 97.4 -10.80 13.86 1.17
Tejoagung 87 89 176 82 94.3 77 86.5 159 90.3 79 90.8 80 89.9 159 90.3 80 92.0 69 77.5 149 84.7 2.44 10.39 6.29
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 162 165 327 152 93.8 144 87.3 296 90.5 167 103.1 147 89.1 314 96.0 143 88.3 194 117.6 337 103.1 5.92 -34.72 -13.85
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,671 1,703 3,374 1,643 98.3 1,657 97.3 3,300 97.8 1,621 97.0 1,652 97.0 3,273 97.0 1,671 100.0 1,629 95.7 3,300 97.8 -1.70 1.69 0.00

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro


TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI BCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Metro Pusat Metro 244 248 492 253 104 262 106 515 105 264 ############ 269 108 533 108 248 102 212 85 460 93
Yosomulyo 286 292 578 321 112 298 102 619 107 293 ############ 287 98 580 100 335 117 323 111 658 114
2 Metro Utara Banjarsari 115 117 232 129 112 184 157 313 135 135 ############ 143 122 278 120 104 90 100 85 204 88
Purwosari 87 89 176 82 94 97 109 179 102 87 ############ 102 115 189 107 86 99 93 104 179 102
Karangrejo 85 86 171 78 92 70 81 148 87 75 ############ 76 88 151 88 59 69 64 74 123 72
3 Metro Barat Ganjar Agung 175 178 353 150 86 165 93 315 89 141 ############ 145 81 286 81 151 86 158 89 309 88
Mulyojati 115 118 233 138 120 161 136 299 128 103 ############ 135 114 238 102 92 80 77 65 169 73
4 Metro Timur Iringmulyo 143 146 289 144 101 146 100 290 100 159 ############ 156 107 315 109 138 97 150 103 288 100
Yosodadi 172 175 347 181 105 206 118 387 112 191 ############ 179 102 370 107 195 113 195 111 390 112
Tejoagung 87 89 176 71 82 73 82 144 82 83 ############ 99 111 182 103 79 91 74 83 153 87
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 162 165 327 161 99 157 95 318 97 165 ############ 138 84 303 93 143 88 180 109 323 99
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,671 1,703 3,374 1,708 102 1,819 107 3,527 105 1,696 ############ 1,729 102 3,425 102 1,630 98 1,626 95 3,256 97

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro


TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Metro Pusat Metro 244 248 492 67 27.46 73 29.44 140 28.46 355 384 739 347 97.75 376 97.92 723 97.83 599 632 1,231 414 69.12 449 71.04 863 70.11
Yosomulyo 286 292 578 96 33.57 105 35.96 201 34.78 721 781 1,502 705 97.78 763 97.70 1,468 97.74 1,007 1,073 2,080 801 79.54 869 80.99 1,670 80.29
2 Metro Utara Banjarsari 115 117 232 63 54.78 68 58.12 131 56.47 247 268 515 241 97.57 262 97.76 503 97.67 362 385 747 304 83.98 330 85.71 634 84.87
Purwosari 87 89 176 38 43.68 42 47.19 80 45.45 240 260 500 240 100.00 260 100.00 500 100.00 327 349 676 278 85.02 302 86.53 580 85.80
Karangrejo 85 86 171 32 37.65 34 39.53 66 38.60 188 203 391 188 100.00 203 100.00 391 100.00 273 289 562 219 80.22 238 82.35 457 81.32
3 Metro Barat Ganjar Agung 175 178 353 38 21.71 42 23.60 80 22.66 348 377 725 336 96.55 363 96.29 699 96.41 523 555 1,078 379 72.47 405 72.97 784 72.73
Mulyojati 115 118 233 34 29.57 36 30.51 70 30.04 192 208 400 192 100.00 208 100.00 400 100.00 307 326 633 226 73.62 244 74.85 470 74.25
4 Metro Timur Iringmulyo 143 146 289 40 27.97 43 29.45 83 28.72 422 457 879 422 100.00 457 100.00 879 100.00 565 603 1,168 462 81.77 500 82.92 962 82.36
Yosodadi 172 175 347 45 26.16 49 28.00 94 27.09 349 378 727 349 100.00 378 100.00 727 100.00 521 553 1,074 394 75.62 427 77.22 821 76.44
Tejoagung 87 89 176 34 39.08 37 41.57 71 40.34 189 198 387 183 96.83 198 100.00 381 98.45 276 287 563 217 78.62 235 81.88 452 80.28
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 162 165 327 47 29.01 50 30.30 97 29.66 309 334 643 309 100.00 334 100.00 643 100.00 471 499 970 355 75.37 385 77.15 740 76.29
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,671 1,703 3,374 534 31.96 579 34.00 1,113 32.99 3,560 3,848 7,408 3,512 98.65 3,802 98.80 7,314 98.73 5,231 5,551 10,782 4,049 77.40 4,384 78.98 8,433 78.21

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro


TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)


JUMLAH BADUTA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 254 276 530 237 256 493 93.3 92.8 93.0 2 0.8 2 0.8 4 0.8
Yosomulyo 382 415 797 353 384 737 92.4 93 92.5 4 1.1 1 0.3 5 0.7
2 Metro Utara Banjarsari 164 177 341 152 166 318 92.7 94 93.3 2 1.3 1 0.6 3 0.9
Purwosari 131 142 273 121 132 253 92.4 93 92.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0
Karangrejo 126 137 263 117 127 244 92.9 93 92.8 1 0.9 1 0.8 2 0.8
3 Metro Barat Ganjar Agung 169 253 422 188 204 392 111.2 81 92.9 3 1.6 2 1.0 5 1.3
Mulyojati 113 122 235 104 113 217 92.0 93 92.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0
4 Metro Timur Iringmulyo 217 235 452 200 218 418 92.2 93 92.5 5 2.5 9 4.1 14 3.3
Yosodadi 209 227 436 193 210 403 92.3 93 92.4 2 1.0 11 5.2 13 3.2
Tejoagung 138 150 288 128 139 267 92.8 93 92.7 3 2.3 5 3.6 8 3.0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 191 207 398 177 192 369 92.7 93 92.7 1 0.6 2 1.0 3 0.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,094 2,341 4,435 1,970 2,141 4,111 94.1 91 92.7 23 1.2 34 1.6 57 1.4

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro


TABEL 46

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 1,067 1,087 2,154 1,063 99.6 1,088 100.1 2,151 99.9
Yosomulyo 1,249 1,273 2,522 1,241 99.4 1,238 97.3 2,479 98.3
2 Metro Utara Banjarsari 503 512 1,015 491 97.6 503 98.2 994 97.9
Purwosari 380 386 766 367 96.6 377 97.7 744 97.1
Karangrejo 370 377 747 348 94.1 355 94.2 703 94.1
3 Metro Barat Ganjar Agung 764 778 1,542 735 96.2 729 93.7 1,464 94.9
Mulyojati 504 514 1,018 476 94.4 461 89.7 937 92.0
4 Metro Timur Iringmulyo 627 638 1,265 613 97.8 616 96.6 1,229 97.2
Yosodadi 751 766 1,517 705 93.9 735 96.0 1,440 94.9
Tejoagung 380 387 767 357 93.9 369 95.3 726 94.7
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 708 722 1,430 690 97.5 698 96.7 1,388 97.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 7,303 7,440 14,743 7,086 97.0 7,169 96.4 14,255 96.7

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro


TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA METRO
TAHUN 2013

BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 518 494 1,012 483 459 942 93.2 92.9 93.1 7 1.4 8 1.7 15 1.6
Yosomulyo 922 849 1,771 831 811 1,642 90.1 96 92.7 14 1.7 7 0.9 21 1.3
2 Metro Utara Banjarsari 305 386 691 299 345 644 98.0 89 93.2 9 3.0 8 2.3 17 2.6
Purwosari 319 273 592 291 258 549 91.2 95 92.7 2 0.7 2 0.8 4 0.7
Karangrejo 269 274 543 249 254 503 92.6 93 92.6 5 2.0 5 2.0 10 2.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 459 443 902 410 428 838 89.3 97 92.9 13 3.2 9 2.1 22 2.6
Mulyojati 261 247 508 242 228 470 92.7 92 92.5 1 0.4 0 0.0 1 0.2
4 Metro Timur Iringmulyo 398 535 933 375 490 865 94.2 92 92.7 23 6.1 63 12.9 86 9.9
Yosodadi 475 452 927 439 419 858 92.4 93 92.6 8 1.8 55 13.1 63 7.3
Tejoagung 284 262 546 263 244 507 92.6 93 92.9 12 4.6 33 13.5 45 8.9
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 408 428 836 378 397 775 92.6 93 92.7 8 2.1 9 2.3 17 2.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,618 4,643 9,261 4,260 4,333 8,593 92.2 93 92.8 102 2.4 199 4.6 301 3.5

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro


TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

KASUS BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DITEMUKAN
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro - 1 1 - #DIV/0! 1 100.0 1 100.0
Yosomulyo - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 1 1 2 1 100.0 1 100.0 2 100.0
Purwosari - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Karangrejo - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Mulyojati - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Yosodadi - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Tejoagung - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 1 - 1 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 2 4 2 100.0 2 100.0 4 100.0

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro


TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P MENDAPAT
PELAYANAN
JUMLAH %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % KESEHATAN
(PENJARINGAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 521 566 1,087 495 95.0 545 96.3 1,040 95.7 14 14 100
Yosomulyo 174 187 361 171 98.3 153 81.8 324 89.8 11 11 100
2 Metro Utara Banjarsari 85 79 164 85 100.0 79 100.0 164 100.0 4 4 100
Purwosari 79 98 177 76 96.2 69 70.4 145 81.9 4 4 100
Karangrejo 84 100 184 84 100.0 100 100.0 184 100.0 3 3 100
3 Metro Barat Ganjar Agung 97 164 261 139 143.3 122 74.4 261 100.0 6 6 100
Mulyojati 96 108 204 85 88.5 85 78.7 170 83.3 5 5 100
4 Metro Timur Iringmulyo 69 58 127 69 100.0 58 100.0 127 100.0 3 3 100
Yosodadi 159 180 339 152 95.6 180 100.0 332 97.9 5 5 100
Tejoagung 69 73 142 69 100.0 73 100.0 142 100.0 3 3 100
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 108 110 218 98 90.7 95 86.4 193 88.5 10 10 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,541 1,723 3,264 1,523 98.8 1,559 90.5 3,082 94.4 68 68 1,100
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 98.8 90.5 94.4

Sumber: Seksi Remaja & Usila Dinkes Kota Metro


TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA METRO
TAHUN 2013

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KECAMATAN PUSKESMAS RASIO TUMPATAN/
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP
PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro 62 340 0.2
Yosomulyo 22 348 0.1
2 Metro Utara Banjarsari 27 69 0.4
Purwosari 44 320 0.1
Karangrejo - 115 0.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 3 54 0.1
Mulyojati - 84 0.0
4 Metro Timur Iringmulyo 299 230 1.3
Yosodadi 1 56 0.0
Tejoagung 63 160 0.4
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul - 216 0.0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 521 1,992 0.3

Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI
JUMLAH SD/MI DGN
% MENDAPAT %
SD/MI SIKAT GIGI
YAN. GIGI
MASSAL
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Metro Pusat Metro 14 - 0.0 14 100.0 523 621 1,144 523 100.0 621 100.0 1,144 100.0 223 121 344 143 64.1 179 147.9 322 93.6
Yosomulyo 10 9 90.0 4 40.0 288 365 653 155 53.8 193 52.9 348 53.3 142 327 469 195 137.3 270 82.6 465 99.1
2 Metro Utara Banjarsari 3 3 100.0 3 100.0 290 380 670 290 100.0 380 100.0 670 100.0 290 380 670 47 16.2 66 17.4 113 16.9
Purwosari 4 4 100.0 4 100.0 447 386 833 76 17.0 69 17.9 145 17.4 46 40 86 44 95.7 40 100.0 84 97.7
Karangrejo 3 3 100.0 3 100.0 173 172 345 47 27.2 36 20.9 83 24.1 20 11 31 20 100.0 11 100.0 31 100.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 6 4 66.7 6 100.0 773 742 1,515 171 22.1 200 27.0 371 24.5 91 70 161 - 0.0 - 0.0 - 0.0
Mulyojati 5 5 100.0 5 100.0 597 509 1,106 125 20.9 100 19.6 225 20.3 100 89 189 8 8.0 13 14.6 21 11.1
4 Metro Timur Iringmulyo 3 3 100.0 3 100.0 473 434 907 473 100.0 434 100.0 907 100.0 233 333 566 233 100.0 333 100.0 566 100.0
Yosodadi 5 5 100.0 5 100.0 152 180 332 152 100.0 180 100.0 332 100.0 281 420 701 77 27.4 102 24.3 179 25.5
Tejoagung 3 3 100.0 3 100.0 373 371 744 373 100.0 371 100.0 744 100.0 200 138 338 119 59.5 165 119.6 284 84.0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 10 10 100.0 10 100.0 708 624 1,332 342 48.3 398 63.8 740 55.6 87 73 160 87 100.0 73 100.0 160 100.0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 66 49 74.2 60 90.9 4,797 4,784 9,581 2,727 56.8 2,982 62.3 5,709 59.6 1,713 2,002 3,715 973 56.8 1,252 62.5 2,225 59.9

Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
TABEL 52

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 153 306 459 73 47.71 225 73.53 298 64.92
Yosomulyo 1,077 2,078 3,155 777 72.14 1,600 77.00 2,377 75.34
2 Metro Utara Banjarsari 311 391 702 123 39.55 280 71.61 403 57.41
Purwosari 418 217 635 318 76.08 117 53.92 435 68.50
Karangrejo 865 864 1,729 625 72.25 542 62.73 1,167 67.50
3 Metro Barat Ganjar Agung 277 556 833 177 63.90 525 94.42 702 84.27
Mulyojati 300 354 654 257 85.67 330 93.22 587 89.76
4 Metro Timur Iringmulyo 32 100 132 17 53.13 37 37.00 54 40.91
Yosodadi 971 972 1,943 800 82.39 627 64.51 1,427 73.44
Tejoagung 137 276 413 117 85.40 176 63.77 293 70.94
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 381 462 843 221 58.01 377 81.60 598 70.94
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,922 6,576 11,498 3,505 71.21 4,836 73.54 8,341 72.54

Sumber: Seksi Remaja & Usila Dinkes Kota Metro


TABEL 53

JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN


KOTA METRO
TAHUN 2013

KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KEGIATAN


JUMLAH KUNJUNGAN PENYEBARAN
PENYULUHAN
RUMAH INFORMASI
KESEHATAN
1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro 250 680 150
Yosomulyo 100 240 125
2 Metro Utara Banjarsari 88 1510 328
Purwosari 275 752 215
Karangrejo 236 240 97
3 Metro Barat Ganjar Agung 439 878 100
Mulyojati 185 673 135
4 Metro Timur Iringmulyo 125 605 100
Yosodadi 160 567 100
Tejoagung 225 748 105
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 212 660 109
SUB JUMLAH I 2295 7553 1564
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 60 0 1624
2 Rumah Sakit 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2355 7553 3188

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
TABEL 54

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN


KOTA METRO
TAHUN 2013

PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 JAMKESMAS 14,503 13,779 28,282 19.01 17.72 18.36

2 ASKES PNS - - 25,561 - - 16.59

3 JPK JAMSOSTEK - - 3,564 - - 2.31

TNI/POLRI/PNS/
4 - - 1,094 - - 0.71
KEMHAN/PNS POLRI

5 ASURANSI PERUSAHAAN 0 0 0 0.00 0.00 0.00

6 ASURANSI SWASTA 0 0 0 0.00 0.00 0.00

7 JAMKESDA - - 16,214 - - 10.53

JUMLAH (KAB/KOTA) 14,503 13,779 74,715 19.01 17.72 48.50

Sumber: Seksi Pembiayaan Jaminan Kesehatan Dinkes Kota Metro


TABEL 55

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Metro 9,877 16,672 26,549 0 0 0 24 46 70
2 Yosomulyo 11,603 16,719 28,322 0 0 0 50 32 82
3 Banjarsari 4,683 7,593 12,276 60 112 172 0 0 0
4 Purwosari 3,297 7,694 10,991 0 0 0 0 0 0
5 Karangrejo 4,987 6,157 11,144 0 0 0 18 0 18
6 Ganjar Agung 2,749 4,415 7,164 0 0 0 3 3 6
7 Mulyojati 3,338 6,176 9,514 0 0 0 2 1 3
8 Iringmulyo 5,323 9,450 14,773 0 0 0 8 6 14
9 Yosodadi 4,817 8,673 13,490 0 0 0 20 43 63
10 Tejoagung 3,263 6,818 10,081 0 0 0 9 8 17
11 Sumbersari Bantul 4,835 5,760 10,595 189 293 482 3 1 4
SUB JUMLAH I 58,772 96,127 154,899 249 405 654 137 140 277
1 RSUD Jend. A. Yani - - 128,265 - - 14,646 0 0 0
2 RSU Mardi Waluyo 11,524 66,447 77,971 7,718 11,326 19,044 0 0 0
3 RSU Islam 720 445 1,165 1,825 1,853 3,678 1 1 2
4 RSU Muhammadiyah 4,100 3,890 7,990 1,047 2,110 3,157 0 0 0
5 RSIA AMC 3,852 7,704 11,556 1,570 2,188 3,758 0 0 0
6 RSB Asih 0 9,644 9,644 0 907 907 0 0 0
7 RSB Permata Hati 0 14,920 14,920 0 3,367 3,367 0 0 0
SUB JUMLAH II 20,196 103,050 251,511 12,160 21,751 48,557 1 1 2
1 Klinik Hadimulyo Husada 1,487 1,424 2,911 105 73 178 0 0 0
2 Klinik Hadi Wijaya 7,200 9,000 16,200 144 180 324 0 0 0
3 Klinik Muhammadiyah 1,500 2,200 3,700 0 0 0 0 0 0
4 Klinik Ananda 1,068 963 2,031 35 75 110 0 0 0
5 Klinik Nabawi 1,040 1,101 2,141 20 17 37 0 0 0
6 Klinik MMC 794 1,042 1,836 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH III 13,089 15,730 28,819 304 345 649 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 92,057 214,907 435,229 12,713 22,501 49,860 138 141 279
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 76,307 77,738 154,045 76,307 77,738 154,045
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 120.6 276.5 282.5 16.7 28.9 32.4

Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 56

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


KOTA METRO
TAHUN 2013

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


a JUMLAH PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO NAMA RUMAH SAKIT (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Jend. A. Yani 234 6,962 8,969 15,931 568 236 - - 35.7 - - 14.8
2 RSU Mardi Waluyo 179 7,718 11,326 19,044 467 397 864 212 180 392 60.5 35.1 45.4 27.5 15.9 20.6
3 RSU Islam 63 1,816 1,880 3,696 40 45 85 17 14 31 22.0 23.9 23.0 9.4 7.4 8.4
4 RSU Muhammadiyah 50 1,403 2,106 3,509 6 8 14 27 15 42 4.3 3.8 4.0 19.2 7.1 12.0
5 RSIA AMC 60 1,570 2,188 3,758 1 4 5 1 - 1 0.6 1.8 1.3 0.6 - 0.3
6 RSB Asih 25 - 907 907 - - - - - - #DIV/0! - - #DIV/0! - -
7 RSB Permata Hati 31 - 3,367 3,367 - - - - - - #DIV/0! - - #DIV/0! - -

KABUPATEN/KOTA 642 19,469 30,743 50,212 514 454 1,536 257 209 702 2.6 1.5 3.1 1.3 0.7 1.4

Sumber: RS se Kota Metro


a
Keterangan: termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO NAMA RUMAH SAKITa BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Jend. A. Yani 234 15,931 53,957 55,282 63.2 68 2 3
2 RSU Mardi Waluyo 179 19,044 44,637 50,297 68.3 106 1 3
3 RSU Islam 63 3,696 10,347 10,442 45.0 59 3 3
4 RSU Muhammadiyah 50 3,149 707 10,300 3.9 63 6 3
5 RSIA AMC 60 3,758 14,786 14,769 67.5 63 2 4
6 RSB Asih 25 907 1,872 1,786 20.5 36 8 2
7 RSB Permata Hati 31 3,367 6,420 8,787 56.7 109 1 3
KABUPATEN/KOTA 642 49852 132,726 56.6 78 2 0

Sumber: RS se Kota Metro


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 58

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
JUMLAH DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro 5,250 680 13.0 203 29.9
Yosomulyo 6,760 3,120 46.2 889 28.5
2 Metro Utara Banjarsari 2,581 640 24.8 334 52.2
Purwosari 1,296 1,505 116.1 689 45.8
Karangrejo 2,908 600 20.6 150 25.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 3,801 1,813 47.7 1,029 56.8
Mulyojati 3,119 3,437 110.2 1,107 32.2
4 Metro Timur Iringmulyo 3,525 605 17.2 516 85.3
Yosodadi 3,956 1,185 30.0 576 48.6
Tejoagung 2,136 1,135 53.1 492 43.3
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4,104 1,520 37.0 575 37.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 39,436 16,240 41.2 6,560 40.4

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro


TABEL 59

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA METRO
TAHUN 2013

2012 2013
JUMLAH RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH (RUMAH SEHAT) YANG BELUM SYARAT (RUMAH SEHAT)
RUMAH MEMENUHI
JUMLAH % SYARAT JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Metro Pusat Metro 4774 2,972 62.25 1802 1,802 100.00 278 15.43 3,250 68.08
Yosomulyo 5523 4,666 84.48 857 180 21.00 54 30.00 4,720 85.46
2 Metro Utara Banjarsari 2444 1,126 46.07 1318 580 44.01 487 83.97 1,613 66.00
Purwosari 1927 1,148 59.57 779 379 48.65 343 90.50 1,491 77.37
Karangrejo 1841 1,514 82.24 327 100 30.58 78 78.00 1,592 86.47
3 Metro Barat Ganjar Agung 2954 2,496 84.50 458 458 100.00 142 31.00 2,638 89.30
Mulyojati 2286 1,150 50.31 1136 904 79.58 852 94.25 2,002 87.58
4 Metro Timur Iringmulyo 2500 1,676 67.04 824 600 72.82 587 97.83 2,263 90.52
Yosodadi 3286 2,333 71.00 953 160 16.79 138 86.25 2,471 75.20
Tejoagung 1923 1,378 71.66 545 545 100.00 489 89.72 1,867 97.09
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 3528 3,226 91.44 302 108 35.76 49 45.37 3,275 92.83
JUMLAH (KAB/KOTA) 32,986 23,685 71.80 9,301 5,816 62.53 3497 60.13 27,182 82.40

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro


TABEL 60

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN PENDUDUK YANG


PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) MEMILIKI AKSES AIR
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN MINUM

MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
PENDUDUK

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

%
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 Metro Pusat Metro 22,518 206 1,030 154 770 3,770 18,850 3,148 15,730 892 4,460 892 4,460 - - - - - - - - - - - - 56 280 56 280 21,240 94.32
Yosomulyo 26,344 2,693 14,784 1,846 7,825 1,510 6,288 1,221 4,614 1,129 4,243 1,129 4,243 8 622 8 622 - - - - - - - - 2 1,340 2 1,340 18,644 70.77
2 Metro Utara Banjarsari 10,603 2,291 9,128 2,138 8,552 - - - - 83 412 83 412 - - - - - - - - - - - - - - - - 8,964 84.54
Purwosari 8,010 1,524 7,589 1,024 6,120 - - - - 87 421 87 421 - - - - - - - - - - - - - - - - 6,541 81.66
Karangrejo 7,806 1,592 7,206 1,574 7,083 - - - - 38 123 38 123 - - - - - - - - - - - - - - - - 7,206 92.31
3 Metro Barat Ganjar Agung 16,119 3,678 13,678 3,678 13,678 - - - - 40 40 40 40 - - - - - - - - - - - - - - - - 13,718 85.10
Mulyojati 10,623 7,968 7,968 7,968 7,968 - - - - 107 107 107 107 - - - - - - - - - - - - - - - - 8,075 76.01
4 Metro Timur Iringmulyo 13,218 2,998 11,019 2,417 10,952 - - - - 20 86 20 86 - - - - - - - - - - - - 431 682 341 1,369 12,407 93.86
Yosodadi 15,839 3,373 13,492 1,788 7,152 - - - - 176 704 176 704 - - - - - - - - - - - - 60 240 60 240 8,096 51.11
Tejoagung 8,022 1,845 7,230 1,640 6,328 - - - - 63 266 63 266 - - - - - - - - - - - - - - - - 6,594 41.63
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 14,943 14,114 7,096 3,891 7,096 2,992 4,132 3,002 4,099 365 1,935 365 1,935 25 1,320 25 1,320 - - - - - - - - - - - - 14,450 96.70
JUMLAH (KAB/KOTA) 154,045 42,282 100,220 28,118 83,524 8,272 29,270 7,371 24,443 3,000 12,797 3,000 12,797 33 1,942 33 1,942 - - - - - - - - 549 2,542 459 3,229 125,935 81.75

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro


TABEL 61

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH MEMENUHI SYARAT


JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENYELENGGARA AIR (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
MINUM JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro 4 2 50.0 1 50
Yosomulyo 5 4 80.0 4 100
2 Metro Utara Banjarsari 4 2 50.0 2 100
Purwosari 2 0 0.0 0 #DIV/0!
Karangrejo 1 0 0.0 0 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 4 2 50.0 1 50
Mulyojati 12 2 16.7 2 100
4 Metro Timur Iringmulyo 7 3 42.9 3 100
Yosodadi 1 0 0.0 0 #DIV/0!
Tejoagung 3 0 0.0 0 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 6 4 66.7 2 50
JUMLAH (KAB/KOTA) 49 19 38.8 15 78.95

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro


TABEL 62

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

JENIS SARANA JAMBAN


PENDUDUK DENGAN
KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG AKSES SANITASI
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT LAYAK

PENDUDUK

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
JUMLAH

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
NO KECAMATAN PUSKESMAS

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Metro Pusat Metro 22518 2 65 2 65 100 4,773 23,865 4,477 22,385 94 63 315 59 295 94 37 185 9 45 24 22790 101
Yosomulyo 26344 2 - - - #DIV/0! 5,332 27,325 4,806 21,359 78 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 21359 81
2 Metro Utara Banjarsari 10603 - - - - #DIV/0! 2,275 9,230 2,275 9,230 100 - - - - #DIV/0! 73 360 - - 0 9230 87
Purwosari 8010 - - - - #DIV/0! 1,479 7,387 1,037 5,112 69 - - - - #DIV/0! 3 13 - - 0 5112 64
Karangrejo 7806 - - - - #DIV/0! 1,639 6,639 1,639 6,639 100 74 299 69 276 92 60 287 23 98 34 7013 90
3 Metro Barat Ganjar Agung 16119 - - - - #DIV/0! 3,579 14,579 3,579 14,579 100 - - - - #DIV/0! 35 35 35 35 100 14614 91
Mulyojati 10623 - - - - #DIV/0! 8,066 10,291 8,066 10,291 100 - - - - #DIV/0! 9 9 9 9 100 10300 97
4 Metro Timur Iringmulyo 13218 4 474 4 474 100 3,040 12,620 3,040 12,620 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 13094 99
Yosodadi 15839 - - - - #DIV/0! 3,429 13,716 3,422 13,688 100 - - - - #DIV/0! 42 168 - - 0 13688 86
Tejoagung 8022 7 84 7 84 100 1,826 7,585 1,540 6,946 92 1 3 1 3 100 - - - - #DIV/0! 7033 88
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 14943 12 90 12 90 100 4,114 14,273 4,114 14,273 100 - - - - #DIV/0! 179 141 - - 0 14363 96
JUMLAH (KAB/KOTA) 154,045 27 713 25 713 100 39,552 147,510 37,995 137,122 93 138 617 129 574 93 438 1,198 76 187 16 138,596 90

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro


TABEL 63

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


KOTA METRO
TAHUN 2013

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/ DESA STOP BABS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA MELAKSANAKAN STBM DESA STBM
KELURAHAN (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Metro Pusat Metro 2 - 0.0 1 50 - 0.0
Yosomulyo 3 1 33.3 1 33.3 - 0.0
2 Metro Utara Banjarsari 1 - 0.0 1 100 - 0.0
Purwosari 2 1 50.0 0 0 - 0.0
Karangrejo 1 1 100.0 0 0 - 0.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 - 0.0 0 0 - 0.0
Mulyojati 2 - 0.0 1 50 - 0.0
4 Metro Timur Iringmulyo 1 - 0.0 1 100 - 0.0
Yosodadi 2 - 0.0 0 0 - 0.0
Tejoagung 2 - 0.0 1 50 - 0.0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 4 100.0 2 50 - 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 7 31.8 8 36.36 0 0.0

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro


TABEL 64

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2013

TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL


SARANA TEMPAT-TEMPAT
SARANA PENDIDIKAN HOTEL
KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM
SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG

JUMLAH TTU
NO KECAMATAN PUSKESMAS UMUM

NON BINTANG
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
UMUM
SLTA
SLTP
SD

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Metro Pusat Metro 13 9 15 1 2 - 7 47 13 100 9 100 15 100 1 100 2 100 - #DIV/0! 7 100.0 47 100.0
Yosomulyo 10 2 3 1 - - - 16 10 100 2 100 3 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 16 100.0
2 Metro Utara Banjarsari 4 1 1 1 - - - 7 4 100 1 100 1 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 7 100.0
Purwosari 2 1 1 1 - - - 5 2 100 1 100 1 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 5 100.0
Karangrejo 4 2 - 1 - - - 7 4 100 2 100 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 7 100.0
3 Metro Barat Ganjar Agung 6 1 7 1 1 - 2 18 6 100 1 100 7 100 1 100 1 100 - #DIV/0! 2 100.0 18 100.0
Mulyojati 6 4 2 1 1 - - 14 6 100 4 100 2 100 1 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! 14 100.0
4 Metro Timur Iringmulyo 3 2 3 1 1 - 2 12 3 100 2 100 3 100 1 100 1 100 - #DIV/0! 2 100.0 12 100.0
Yosodadi 5 2 4 1 2 - 1 15 5 100 2 100 4 100 1 100 1 50 - #DIV/0! 1 100.0 14 93.3
Tejoagung 3 2 1 1 - - 2 9 3 100 2 100 1 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! 2 100.0 9 100.0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 9 2 3 1 - - - 15 9 100 2 100 3 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 15 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 65 28 40 11 7 0 14 165 65 100 28 100 40 100 11 100 6 86 0 #DIV/0! 14 100.0 164 99.4

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro


TABEL 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


KOTA METRO
TAHUN 2013

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
RUMAH RUMAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH TPM DEPOT AIR MAKANAN DEPOT AIR MAKANAN
JASA BOGA MAKAN/ TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ TOTAL %
MINUM (DAM) JAJANAN MINUM (DAM) JAJANAN
RESTORAN RESTORAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Metro Pusat Metro 109 2 21 4 70 97 88.99 0 0 1 11 12 11.01
Yosomulyo 33 1 3 4 11 19 57.58 0 0 0 14 14 42.42
2 Metro Utara Banjarsari 35 1 3 4 7 15 42.86 0 2 0 18 20 57.14
Purwosari 23 0 7 1 1 9 39.13 0 12 0 2 14 60.87
Karangrejo 20 0 0 12 0 12 60.00 0 0 0 10 10 50.00
3 Metro Barat Ganjar Agung 43 1 7 3 23 34 79.07 0 7 2 0 9 20.93
Mulyojati 41 0 5 10 24 39 95.12 0 2 0 0 2 4.88
4 Metro Timur Iringmulyo 119 3 8 7 1 19 15.97 1 7 0 92 100 84.03
Yosodadi 60 2 26 3 4 35 58.33 0 9 0 16 25 41.67
Tejoagung 49 3 7 3 19 32 65.31 0 3 0 14 17 34.69
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 88 1 11 6 45 63 71.59 0 0 0 25 25 28.41
JUMLAH (KAB/KOTA) 620 14 98 57 205 374 60.32 1 42 3 202 248 40.00

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro


TABEL 66

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


KOTA METRO
TAHUN 2013

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JUMLAH TPM MEMENUHI

PERSENTASE TPM DIUJI


JUMLAH TPM TIDAK
MEMENUHI SYARAT

PERSENTASE TPM

SYARAT HIGIENE
MAKANAN JAJANAN

MAKANAN JAJANAN
DEPOT AIR MINUM

DEPOT AIR MINUM


RUMAH MAKAN/

RUMAH MAKAN/
SANITASI
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

RESTORAN
DIBINA

PETIK
NO KECAMATAN PUSKESMAS

TOTAL

TOTAL
(DAM)

(DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Metro Pusat Metro 12 0 0 1 11 12 100.00 12 0 0 0 0 0 0.00
Yosomulyo 14 0 0 0 14 14 100.00 14 0 0 0 0 0 0.00
2 Metro Utara Banjarsari 20 0 2 0 18 20 100.00 20 0 0 0 0 0 0.00
Purwosari 14 0 12 0 2 14 100.00 14 0 0 0 0 0 0.00
Karangrejo 10 0 0 0 10 10 100.00 19 0 0 0 0 0 0.00
3 Metro Barat Ganjar Agung 9 0 7 2 0 9 100.00 9 0 0 0 0 0 0.00
Mulyojati 2 0 2 0 0 2 100.00 2 0 0 0 0 0 0.00
4 Metro Timur Iringmulyo 100 1 7 0 92 100 100.00 100 0 0 0 0 0 0.00
Yosodadi 25 0 9 0 4 13 52.00 13 0 0 0 0 0 0.00
Tejoagung 17 0 3 0 14 17 100.00 17 0 0 0 0 0 0.00
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 25 0 0 0 25 25 100.00 25 0 0 0 0 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 248 1 42 3 190 236 95.16 245 0 0 4 0 0 0.00

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro


Tabel 67
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN DI KABUPATEN/KOTA METRO
BULAN DESEMBER 2012 - NOVEMBER 2013

KABUPATEN/KOTA

TOTAL
HARGA PER PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAH
SATUAN % KETERSEDIAAN
NO NAMA OBAT SATUAN KEBUTUHAN TANGGAL 1 PER TGL 31 OBAT DAN
TERKECIL OBAT DAN VAKSIN
KEMASAN TAHUN 2013 DESEMBER 2012 S/D NOVEMBER VAKSIN
(=7/4x100)
TANGGAL 31 2013 ( = 5+6 )
NOVEMBER 2013

1 2 3 4 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 12,000 10,000 5,600 134,800 140,400 1,404.00
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 8,030 30,000 8,500 184,400 192,900 643.00
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 35,744 100 90 210 300 300.00
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 9,210 #DIV/0!
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 28,560 84,000 52,400 824,860 877,260 1,044.36
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 37,000 600,000 195,320 2,518,500 2,713,820 452.30
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 3,400 12,000 3,850 17,200 21,050 175.42
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 51,580 500,000 21,400 318,900 340,300 68.06
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul 12,234 #DIV/0!
Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi tablet
:Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium 30,530
Hidroksida 200 mg
10 1,475,000 247,500 1,191,000 1,438,500 97.53
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin tube
43,000
11 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g 2,400 1,176 6,144 7,320 305.00
Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut supp
20,000
12 Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg 130 1,870 2,000 #DIV/0!
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + pot
27,700
13 Asam Salisilat 3% 2,400 936 21,916 22,852 952.17
Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 tablet
10,280
14 mg 10,000 8,438 54,400 62,838 628.38
Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : tablet
77,670
15 Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 15,000 10,000 610 11,470 12,080 120.80
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 18,640 400,000 248,000 2,802,000 3,050,000 762.50
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 5,949 3,900 1,100 20,700 21,800 558.97
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet 9,962 #DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet 13,100 #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol 67,216 #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 11,176 #DIV/0!
23 Betametason krim 0,1 % krim 45,000 1,596 12,240 13,836 #DIV/0!
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 64,091 50 430 15,140 15,570 31,140.00
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 24,090 1,636,000 285,000 3,248,000 3,533,000 215.95
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol 35,526 #DIV/0!
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 2,400 10,000 5,110 27,610 32,720 327.20
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 35,640 130,100 52,800 2,028,600 2,081,400 1,599.85
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 26,177 3,000 250 1,220 1,470 49.00
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 13,200 7,005 291,163 298,168 #DIV/0!
31 Diazepam tablet 5 mg tablet 7,188 #DIV/0!
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 13,787 1,500 120 1,420 1,540 102.67
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 8,321 5,000 1,000 502,200 503,200 10,064.00
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 35,390 9,000 6,000 15,000 #DIV/0!
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 17,890 50,000 1,000 142,000 143,000 286.00
BULAN DESEMBER 2012 - NOVEMBER 2013

KABUPATEN/KOTA

TOTAL
HARGA PER PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAH
SATUAN % KETERSEDIAAN
NO NAMA OBAT SATUAN KEBUTUHAN TANGGAL 1 PER TGL 31 OBAT DAN
TERKECIL OBAT DAN VAKSIN
KEMASAN TAHUN 2013 DESEMBER 2012 S/D NOVEMBER VAKSIN
(=7/4x100)
TANGGAL 31 2013 ( = 5+6 )
NOVEMBER 2013

1 2 3 4 4 5 6 7 8
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 10,371 100 55 184 239 239.00
37 Etakridin larutan 0,1% botol 1,254 300 322 1,095 1,417 472.33
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul 48,368 #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 20,100 678 678 #DIV/0!
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 25,000 3,000 257,000 260,000 #DIV/0!
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet 21,092 #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet 37,063 #DIV/0!
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 18,500 1,200 24 2,088 2,112 176.00
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 29,330 3,000 300 3,450 3,750 125.00
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 68,062 10,000 11,000 39,300 50,300 503.00
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 14,404 30,000 7,500 81,500 89,000 296.67
47 Gameksan lotion 1 % botol 2,200 #DIV/0!
Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g sach
,Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 30,456
48 30,000 33,400 297,900 331,300 1,104.33
0,58 g
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 450 #DIV/0!
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 6,000 40,000 22,100 278,100 300,200 750.50
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 23,240 300,000 203,000 3,007,000 3,210,000 1,070.00
52 Gliserin botol 4,180 #DIV/0!
53 Glukosa larutan infus 5% botol 3,821 50 110 1,205 1,315 2,630.00
54 Glukosa larutan infus 10% botol 4,100 5,700 5,700 #DIV/0!
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 10,400 #DIV/0!
tablet
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized 11,097 20,000 4,500 25,900 30,400 152.00
tablet
57 Haloperidol tablet 0,5 mg 6,024 600 25,800 26,400 #DIV/0!
tablet
58 Haloperidol tablet 1,5 mg 8,258 1,900 1,400 10,000 11,400 600.00
tablet
59 Haloperidol tablet 5 mg 12,229 1,900 2,400 1,100 3,500 184.21
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 22,000 10,000 3,000 168,000 171,000 1,710.00
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 59,628 7,200 2,208 12,216 14,424 200.33
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 7,336 50,000 36,200 406,500 442,700 885.40
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 14,751 50,000 26,200 176,000 202,200 404.40
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 6,524 5,000 900 54,900 55,800 1,116.00
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 39,330 100,000 54,000 2,450,000 2,504,000 2,504.00
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 7,090 100,000 48,400 546,200 594,600 594.60
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 13,775 100,000 27,300 167,800 195,100 195.10
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 24,645 #DIV/0!
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial 110,200 #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul 230,977 #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 38,275 24,000 6,470 87,910 94,380 393.25
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 24,000 352 590 7,493 8,083 2,296.31
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 6,500 1,000,000 374,000 2,721,000 3,095,000 309.50
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 11,279 #DIV/0!
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 12,550 #DIV/0!
BULAN DESEMBER 2012 - NOVEMBER 2013

KABUPATEN/KOTA

TOTAL
HARGA PER PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAH
SATUAN % KETERSEDIAAN
NO NAMA OBAT SATUAN KEBUTUHAN TANGGAL 1 PER TGL 31 OBAT DAN
TERKECIL OBAT DAN VAKSIN
KEMASAN TAHUN 2013 DESEMBER 2012 S/D NOVEMBER VAKSIN
(=7/4x100)
TANGGAL 31 2013 ( = 5+6 )
NOVEMBER 2013

1 2 3 4 4 5 6 7 8
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 24,450 99 99 #DIV/0!
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 83,190 700 101,500 102,200 #DIV/0!
Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 tablet
47,300
78 mg + Sulfadoxin 500 mg #DIV/0!
Kotrimosazol Suspensi Kombinasi botol
:Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 2,839
79 5,000 3,450 70,550 74,000 1,480.00
ml
Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : tablet
10,000
80 Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg 60,000 32,400 17,900 50,300 83.83
Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : tablet
4,986
81 Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg 600 25,300 25,900 #DIV/0!
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 14,971 180 180 #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul 35,135 150 150 #DIV/0!
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 13,545 9,000 1,950 28,830 30,780 342.00
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 15,398 2 2 #DIV/0!
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 19,479 16 16 #DIV/0!
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach 10,266 #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol 2,035 #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet 4,231 #DIV/0!
Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet tablet
10,996
90 salut 0,125 mg 5,000 1,900 20,800 22,700 454.00
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 38,746 300 245 4,090 4,335 1,445.00
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 8,481 30,000 1,700 199,400 201,100 670.33
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 9,750 100,000 39,000 1,264,000 1,303,000 1,303.00
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol 94,216 #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 4,059 150 600 2,531 3,131 2,087.33
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul 14,768 #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 46,108 10,000 1,200 28,600 29,800 298.00
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 28,891 10,000 1,800 17,200 19,000 190.00
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 1,250 12,000 6,486 46,282 52,768 439.73
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 30,973 2,400 2,444 6,743 9,187 382.79
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 20,611 #DIV/0!
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 53,550 340 340 #DIV/0!
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 1,725 20,000 10,920 26,030 36,950 184.75
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 2,569 #DIV/0!
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 33,700 2,505,000 5,071,800 487,530 5,559,330 221.93
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol 5,214 #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 8,992 15,000 700 28,500 29,200 194.67
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 10,000 500,000 119,000 1,299,000 1,418,000 283.60
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 2,000 300 69 836 905 301.67
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 14,500 300 108 219 327 109.00
111 Prednison tablet 5 mg tablet 38,100 300,000 76,000 200,000 276,000 92.00
112 Primakuin tablet 15 mg tablet 30,000 #DIV/0!
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 30,883 700 1,700 2,400 #DIV/0!
tablet 8,218
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) 200 2,800 3,000 #DIV/0!
BULAN DESEMBER 2012 - NOVEMBER 2013

KABUPATEN/KOTA

TOTAL
HARGA PER PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAH
SATUAN % KETERSEDIAAN
NO NAMA OBAT SATUAN KEBUTUHAN TANGGAL 1 PER TGL 31 OBAT DAN
TERKECIL OBAT DAN VAKSIN
KEMASAN TAHUN 2013 DESEMBER 2012 S/D NOVEMBER VAKSIN
(=7/4x100)
TANGGAL 31 2013 ( = 5+6 )
NOVEMBER 2013

1 2 3 4 4 5 6 7 8
tablet 8,000
115 Reserpin tablet 0,10 mg #DIV/0!
tablet 55,000
116 Reserpin tablet 0,25 mg #DIV/0!
botol 4,820
117 Ringer Laktat larutan infus 25,000 5,645 22,522 28,167 112.67
tube 19,798
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% 48,000 1,242 9,366 10,608 22.10
kotak 1,025
119 Salisil bedak 2% 4,000 2,971 22,928 25,899 647.48
Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU vial
707,900
120 I) #DIV/0!
Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml vial
26,983,968
121 (ABU II) #DIV/0!
Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial
1,934,708
122 #DIV/0!
Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul ampul
151,223
123 (A.T.S.) #DIV/0!
Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial vial
1,049,895
124 (A.T.S.) #DIV/0!
ampul 52,000
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 2,000 2,800 30,200 33,000 1,650.00
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 82,686 #DIV/0!
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol 81,514 #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 73,000 50,000 9,000 1,580,000 1,589,000 3,178.00
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 18,594 5,000 5,600 11,500 17,100 342.00
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 13,702 300,000 36,070 98,810 134,880 44.96
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 23,880 15,000 121,920 357,050 478,970 3,193.13
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul 60,579 #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 4,077 10,000 6,300 1,200 7,500 75.00
134 Vaksin Rabies Vero vial 308,000 #DIV/0!
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 22,200 600,000 245,000 1,167,000 1,412,000 235.33
VAKSIN #DIV/0!
136 BCG vial 900 2,880 466 40 506 17.57
137 T T vial 1,500 948 312 30 342 36.08
138 D T vial 600 4,680 375 375 8.01
139 CAMPAK 10 Dosis vial 1,200 2,472 592 150 742 30.02
140 POLIO 10 Dosis vial 1,600 5,844 867 30 897 15.35
141 DPT-HB vial 1,900 6,060 887 200 1,087 17.94
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 2,600 8,040 1,291 106 1,397 17.38
143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!

Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro


TABEL 68

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


KOTA METRO
TAHUN 2013

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 3 4
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 3 3
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 2 0 0 0
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 22 0 0 0
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 9 0 0 0
3 PUSKESMAS KELILING 0 0 11 0 0 0
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 6 0 0 0
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 6 6
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 16 16
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 2 2
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 1 0 0 0 1
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 1 0 0 0 1
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 1 1
6 APOTEK 0 0 0 0 0 30 30
7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 8 8
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 2 2

Sumber: Seksi Lisensi, Sertifikasi & Akreditasi Dinkes Kota Metro


TABEL 69

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KOTA METRO
TAHUN 2013

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 4 4 100.00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 7 100.00

Sumber: Yankesdas, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro


TABEL 70

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA METRO
TAHUN 2013

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 Metro Pusat Metro 0 0.00 2 10.53 10 52.63 7 36.84 19 17 89.47
Yosomulyo 0 0.00 0 0.00 15 51.72 14 48.28 29 29 100.00
2 Metro Utara Banjarsari 0 0.00 0 0.00 7 70.00 3 30.00 10 10 100.00
Purwosari 0 0.00 0 0.00 6 54.55 5 45.45 11 11 100.00
Karangrejo 0 0.00 0 0.00 0 0.00 9 100.00 9 9 100.00
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0.00 0 0.00 0 0.00 13 100.00 13 13 100.00
Mulyojati 0 0.00 0 0.00 9 81.82 2 18.18 11 11 100.00
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0.00 0 0.00 0 0.00 8 72.73 8 8 100.00
Yosodadi 0 0.00 0 0.00 0 0.00 16 145.45 16 16 100.00
Tejoagung 0 0.00 0 0.00 0 0.00 6 54.55 6 6 100.00
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0.00 0 0.00 2 15.38 20 181.82 22 22 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0.00 2 1.30 49 31.82 103 66.88 154 152 98.70
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
TABEL 71

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


KOTA METRO
TAHUN 2013

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA
1 2 3 6 7 8 9 10 11
1 Metro Pusat Metro 2 2 0 0 0 0
Yosomulyo 3 3 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 1 1 0 0 0 0
Purwosari 2 2 0 0 0 0
Karangrejo 1 1 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 2 0 1 0 0
Mulyojati 2 2 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 0 1 0 0
Yosodadi 2 2 0 0 0 0
Tejoagung 2 2 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 4 0 1 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 0 3 0 0

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
TABEL 72

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN


KOTA METRO
TAHUN 2013

DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA/
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KELURAHAN PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Metro Pusat Metro 2 2 0 - 0 2 100
Yosomulyo 3 1 1 1 0 3 100
2 Metro Utara Banjarsari 1 1 0 - 0 1 100
Purwosari 2 - 1 1 0 2 100
Karangrejo 1 1 0 - 0 1 100
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 - 1 1 0 2 100
Mulyojati 2 2 0 - 0 2 100
4 Metro Timur Iringmulyo 1 - 1 - 0 1 100
Yosodadi 2 2 0 - 0 2 100
Tejoagung 2 1 0 1 0 2 100
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 2 2 - 0 4 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 12 6 4 0 22 100

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
TABEL 73

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA METRO
TAHUN 2013

DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
SPESIALIS GIGI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Metro - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - - - 1 1
2 Yosomulyo - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - - - 1 1
3 Banjarsari - - - 1 2 3 1 2 3 - 1 1 - - - - 1 1
4 Purwosari - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
5 Karangrejo - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
6 Ganjar Agung - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
7 Mulyojati - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
8 Iringmulyo - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
9 Yosodadi - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
10 Tejoagung - - - - 2 2 - 2 2 - - - - - - - - -
11 Sumbersari Bantul - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 2 15 17 2 15 17 - 7 7 - - - - 7 7
1 RSUD Jend. A. Yani 8 2 10 7 15 22 15 17 32 1 2 3 - - - 1 2 3
2 RSU Mardi Waluyo 3 3 6 3 3 6 6 6 12 1 - 1 - 1 1 1 1 2
3 RSU Islam 12 1 13 2 4 6 14 5 19 1 - 1 - - - 1 - 1
4 RSU Muhammadiyah 6 2 8 6 5 11 12 7 19 2 - 2 - - - 2 - 2
5 RSIA AMC 2 - 2 - 10 10 2 10 12 1 - 1 - - - 1 - 1
6 RSB Asih 3 - 3 - 4 4 3 4 7 - - - - - - - - -
7 RSB Permata Hati 4 - 4 - 3 3 4 3 7 - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 38 8 46 18 44 62 56 52 108 6 2 8 - 1 1 6 3 9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 38 8 46 20 59 79 58 67 125 6 9 15 - 1 1 6 10 16
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 30 51 81 10 0.64916 10.3866

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro


Keterangan : a termasuk S3
TABEL 74

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA METRO
TAHUN 2013

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Metro 3 0 5 5 0 1 1
2 Yosomulyo 2 2 5 7 1 0 1
3 Banjarsari 5 1 8 9 0 1 1
4 Purwosari 2 2 1 3 0 1 1
5 Karangrejo 4 1 5 6 1 0 1
6 Ganjar Agung 4 1 5 6 0 1 1
7 Mulyojati 4 0 5 5 0 1 1
8 Iringmulyo 3 1 3 4 0 1 1
9 Yosodadi 6 3 1 4 1 0 1
10 Tejoagung 3 1 3 4 0 1 1
11 Sumbersari Bantul 7 2 4 6 1 0 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 43 14 45 59 4 7 11
1 RSUD Jend. A. Yani 19 85 111 196 0 3 3
2 RSU Mardi Waluyo 44 46 97 143 0 1 1
3 RSU Islam 5 25 28 53 1 0 1
4 RSU Muhammadiyah 18 26 26 52 1 0 1
5 RSIA AMC 13 3 24 27 0 0 0
6 RSB Asih 11 3 2 5 0 0 0
7 RSB Permata Hati 14 0 4 4 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 124 188 292 480 2 4 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 167 202 337 539 6 11 17
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 214.82 349.90 11.04

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro


Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 75

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN


KOTA METRO
TAHUN 2013

TENAGA KEFARMASIAN

NO UNIT KERJA a TOTAL


TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN APOTEKER

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 Metro - 1 1 - - - - 1 1
2 Yosomulyo - - - - - - - - -
3 Banjarsari - - - - - - - - -
4 Purwosari - 1 1 - - - - 1 1
5 Karangrejo - 1 1 - - - - 1 1
6 Ganjar Agung - - - - - - - - -
7 Mulyojati - 1 1 - - - - 1 1
8 Iringmulyo - 1 1 - - - - 1 1
9 Yosodadi - 1 1 - - - - 1 1
10 Tejoagung - 1 1 - - - - 1 1
11 Sumbersari Bantul - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 8 8 - - - - 8 8
1 RSUD Jend. A. Yani 2 10 12 - 4 4 2 14 16
2 RSU Mardi Waluyo 1 2 3 - 2 2 1 4 5
3 RSU Islam - 2 2 - 1 1 - 3 3
4 RSU Muhammadiyah 1 - 1 1 - 1 2 - 2
5 RSIA AMC 1 2 3 - 1 1 1 3 4
6 RSB Asih - 2 2 - 1 1 - 3 3
7 RSB Permata Hati - 2 2 - 1 1 - 3 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 20 25 1 10 11 6 30 36
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 28 33 1 10 11 6 38 44
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 28.56

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro


Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 76

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA METRO
TAHUN 2013

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro - 1 1 - 2 2
2 Yosomulyo - - - 1 1 2
3 Banjarsari - - - - 2 2
4 Purwosari - - - - 1 1
5 Karangrejo - - - 1 1 2
6 Ganjar Agung 1 - 1 - 1 1
7 Mulyojati - - - - 1 1
8 Iringmulyo - 1 1 - 1 1
9 Yosodadi - - - 1 1 2
10 Tejoagung - - - - 1 1
11 Sumbersari Bantul - 1 1 - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 3 4 3 14 17
1 RSUD Jend. A. Yani 4 4 8 2 5 7
2 RSU Mardi Waluyo - - - - 1 1
3 RSU Islam - 1 1 1 - 1
4 RSU Muhammadiyah - 1 1 - 1 1
5 RSIA AMC - 1 1 1 - 1
6 RSB Asih 1 - 1 - 1 1
7 RSB Permata Hati - 2 2 - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 9 14 4 9 13
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 12 18 7 23 30
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 11.68 19.47

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro


TABEL 77

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA METRO
TAHUN 2013

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Metro - 1 1 - - - - 1 1
2 Yosomulyo - 1 1 - -
3 Banjarsari - 1 1 - - - - 1 1
4 Purwosari - 1 1 - - - - 1 1
5 Karangrejo - 1 1 - - - - 1 1
6 Ganjar Agung - 1 1 - - - - 1 1
7 Mulyojati - 1 1 - - - - 1 1
8 Iringmulyo - 1 1 - - - - 1 1
9 Yosodadi - 1 1 - - - - 1 1
10 Tejoagung - 1 1 - - - - 1 1
11 Sumbersari Bantul - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 11 11 - - - - 10 10
1 RSUD Jend. A. Yani 1 6 7 - 1 1 1 7 8
2 RSU Mardi Waluyo - 1 1 - - - - 1 1
3 RSU Islam - 2 2 - - - - 2 2
4 RSU Muhammadiyah - 3 3 - - - - 3 3
5 RSIA AMC - 1 1 - - - - 1 1
6 RSB Asih - 1 1 - - - - 1 1
7 RSB Permata Hati - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 15 16 - 1 1 1 16 17
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 26 27 - 1 1 1 26 27
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 17.52734591 0.649160959 17.52734591

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro


TABEL 78

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA METRO
TAHUN 2013

TENAGA TEKNISI MEDIS


NO UNIT KERJA TOTAL
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Metro - - - - - - - - - - - - - - -
2 Yosomulyo - - - - - - - - - - - - - - -
3 Banjarsari - - - - - - - - - - - - - - -
4 Purwosari - - - - - - - - - - - - - - -
5 Karangrejo - - - - - - - - - - - - - - -
6 Ganjar Agung - - - - - - - - - - - - - - -
7 Mulyojati - - - - - - - - - - - - - - -
8 Iringmulyo - - - - - - - - - - - - - - -
9 Yosodadi - - - - - - - - - - - - - - -
10 Tejoagung - - - - - - - - - - - - - - -
11 Sumbersari Bantul - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD Jend. A. Yani 3 4 7 - - - - 1 1 - - - 3 5 8
2 RSU Mardi Waluyo - - - - - - - - - - - - - - -
3 RSU Islam - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
4 RSU Muhammadiyah - - - - - - - - - - - - - - -
5 RSIA AMC - - - - - - - - - - - - - - -
6 RSB Asih - - - - - - - - - - - - - - -
7 RSB Permata Hati - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 5 8 - - - - 1 1 - - - 3 6 9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 5 8 - - - - 1 1 - - - 3 6 9
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5.19 0 0.65 0 5.84

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro


TABEL 79

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA METRO
TAHUN 2013

TENAGA TEKNISI MEDIS


NO UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN TEKNISI TRANSFUSI TEKNISI
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS KESEHATAN REFRAKSIONIS OPTISIEN ORTETIK PROSTETIK JUMLAH
INFORMASI KESEHATAN DARAH KARDIOVASKULER

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Metro - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
2 Yosomulyo - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
3 Banjarsari - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
4 Purwosari - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
5 Karangrejo - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
6 Ganjar Agung - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
7 Mulyojati - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
8 Iringmulyo - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
9 Yosodadi - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
10 Tejoagung - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
11 Sumbersari Bantul - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - 11 11 - - - - - - - - - - - - - - - - 11 11
1 RSUD Jend. A. Yani 6 2 8 - - - 4 - 4 - - - 6 10 16 1 1 2 - - - 2 5 7 - - - - - - 19 18 37
2 RSU Mardi Waluyo 3 1 4 - - - - - - - - - - 4 4 - - - - - - - 2 2 - - - - - - 3 7 10
3 RSU Islam 1 1 2 - - - - - - - - - - 6 6 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 8 9
4 RSU Muhammadiyah 1 1 2 - - - 1 1 2 - - - - 5 5 - - - - - - - - - - - - - - - 2 7 9
5 RSIA AMC - - - - - - - - - - - - 1 4 5 - - - - - - - - - - - - - - - 1 4 5
6 RSB Asih - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2
7 RSB Permata Hati - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 11 5 16 - - - 5 1 6 - - - 7 30 37 1 1 2 - - - 2 11 13 - - - - - - 26 48 74
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - 1 1 - - - - - - - 1 - 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 11 5 16 - - - 6 1 7 - - - 7 41 48 1 1 2 - - - 2 11 13 - - - - - - 27 59 86
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 55.8278

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro


Keterangan:
*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
TABEL 80

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA METRO
TAHUN 2013

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


TOTAL
NO UNIT KERJA PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Metro - 1 1 3 - 3 3 1 4
2 Yosomulyo - - - 1 2 3 -
3 Banjarsari - 1 1 1 1 2 1 2 3
4 Purwosari - - - 1 - 1 1 - 1
5 Karangrejo - 1 1 1 2 3 1 3 4
6 Ganjar Agung - 1 1 1 1 2 1 2 3
7 Mulyojati - - - 2 1 3 2 1 3
8 Iringmulyo 1 - 1 2 1 3 3 1 4
9 Yosodadi - - - - 1 1 - 1 1
10 Tejoagung - - - 1 1 2 1 1 2
11 Sumbersari Bantul - 1 1 2 - 2 2 1 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 5 6 15 10 25 15 13 28
1 RSUD Jend. A. Yani - - - - - - - - -
2 RSU Mardi Waluyo - - - - - - - - -
3 RSU Islam - - - - - - - - -
4 RSU Muhammadiyah - - - - - - - - -
5 RSIA AMC 1 - 1 - - - 1 - 1
6 RSB Asih - - - - - - - - -
7 RSB Permata Hati 1 - 1 - - - 1 - 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 - 2 - - - 2 - 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 5 8 15 10 25 17 13 30

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro


TABEL 81

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA METRO
TAHUN 2013

TENAGA NON KESEHATAN


PEJABAT STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA PENDIDIK JURU
STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN KEPENDIDIKAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Metro 2 - 2 - - - - - - 2 - 2
2 Yosomulyo 1 1 2 - - - - - - 1 1 2
3 Banjarsari 2 - 2 - - - - - - 2 - 2
4 Purwosari 1 1 2 - - - - - - 1 1 2
5 Karangrejo 2 - 2 - - - - - - 2 - 2
6 Ganjar Agung - 1 1 - - - - - - - 1 1
7 Mulyojati 2 - 2 - - - - - - 2 - 2
8 Iringmulyo - 2 2 - - - - - - - 2 2
9 Yosodadi 1 1 2 - - - - - - 1 1 2
10 Tejoagung - 1 1 - - - - - - - 1 1
11 Sumbersari Bantul 1 1 2 - - - - - - 1 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 12 8 20 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 12 8 20
1 RSUD Jend. A. Yani 11 13 24 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 11 13 24
2 RSU Mardi Waluyo 6 5 11 1 9 10 - - - - - - - - - - - - - - - 7 14 21
3 RSU Islam - - - 36 55 91 - - - - - - - - - - - - - - - 36 55 91
4 RSU Muhammadiyah - - - - - - - - - -
5 RSIA AMC 9 19 28 - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - 9 21 30
6 RSB Asih 1 6 7 - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - 1 9 10
7 RSB Permata Hati - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 27 43 70 37 69 106 - - - - - - - - - - - - - - - 64 112 176
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 39 51 90 37 69 106 - - - - - - - - - - - - - - - 76 120 196

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro


TABEL 82

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KOTA METRO
TAHUN 2013

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 50,148,051,340 73.70

a. Belanja Langsung 20,136,557,290


b. Belanja Tidak Langsung 30,011,494,050

2 APBD PROVINSI (OBAT) 215,880,000 0.32

3 APBN : 17,031,587,357 25.03

- Dana Dekonsentrasi 1,815,414,857 2.67

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 4,672,553,500 6.87


- ASKESKIN (JAMKESMAS + JAMPERSAL) 1,496,769,000 2.20
- BOK 1,046,850,000 1.54
- Tugas Pembantuan (TP) 8,000,000,000 11.76

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 52,285,500 0.08


- Global Fund untuk TB Paru 52,285,500 0.08

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN / KAPITASI ASKES 600,173,000 0.88


- ASKES 600,173,000 0.88

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 68,047,977,197 100.0


TOTAL APBD KAB/KOTA 686,262,526,419
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 7.31
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 441,740.90

Sumber: Subbag Perencanaan Dinkes Kota Metro

Anda mungkin juga menyukai