Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hafiz Hasani

NPM : 1615013003

Mata Kuliah : Sistem Informasi Geospasial Berbasis Internet

TATA KELOLA SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL DI INDONESIA

Berdasarkan UU No.4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial bahwa Informasi


Geospasial yang selanjutnya disingkat IG adalah DG yang sudah diolah sehingga dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau
pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Informasi Geospasial atau
IG ini diselenggarakan berdasarkan asas kepastian hukum, keterpaduan, keterbukaan,
kemutakhiran, keakuratan, kemanfaatan, dan demokratis. Untuk kepastian hukum sendiri,
Informasi Geospasial dilindungi oleh UU dengan tujuan menjamin ketersediaan dan akses
terhadap IG yang dapat dipertanggungjawabkan, mewujudkan penyelenggaraan IG yang
berdaya guna dan berhasil guna melalui kerja sama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, dan
mendorong penggunaan IG dalam penyelenggaraan pemerintahan dan dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat.

Pemanfaatan SIG sendiri di Indonesia yaitu pemanfaatan dan penggunaan lahan


merupakan bagian kajian geografi yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari
berbagai segi. Tujuannya adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan
karakteristik lahan yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya dibagi
menjadi daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum,dan jalur
hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan
hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunanutilitas-utilitas yang diperlukan.
Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu
dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentu yang bisa
menyebabkan tidak selarasan.Selain tata guna lahan, manfaat SIG di Indonesia adalah sebagai
inventarisasi sumber daya alam. Dalam inventarisasi sumber daya alam, SIG berfungsi untuk
Mengetahui potensi dan persebaran sumber daya alam, Mengetahui persebaran kawasan lahan
seperti: Kawasan lahan yang mengalami perubahan (alih fungsi lahan), Kawasan lahan
pertanian, perkebunan, dan peternakan, Kawasan hutan yang masih baik dan sudah rusak,
Kawasan lahan potensial dan lahan kritis, Rehabilitasi dan konservasi lahan, Pemanfaatan
perubahan penggunaan lahan.

Kebutuhan informasi geografi semakin tak terelakkan di Indonesia. Informasi geografi


penting untuk menunjukkan keberadaan, distribusi, dan kualitas sumber daya serta fenomena
spasial guna mendukung pembangunan nasional. Sayangnya informasi geografi ini belum
dikelola secara sistematis, multiskala, dan belum dijadikan sebagai dasar analisis utuh wilayah.
dalam beberapa dasawarsa terakhir pemerintah telah menertibkan sejumlah produk perundang-
undangan mengenai informasi geografi.

Produk yang dimaksud, antara lain, PP 10/2000 tentang Ketelitian Peta Tematik
Pendukung Tata Ruang, Perpres Nomor 85/2007 tentang Jaringan Data Spasial Nasional, UU
Nomor 4/2011 tentang Tata Informasi Geospasial, dan Buku II Program Pembangunan
Nasional Presiden SBY Periode II. Implementasi produk-produk tersebut secara bertahap
semakin nyata. Hal ini semakin meyakinkan bahwa informasi geografi sangat penting dalam
mendasari berbagai proses dan penetapan kebijakan pembangunan Negara.

Anda mungkin juga menyukai