PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Potter & Perry (2005) menyatakan model adaptasi didasarkan pada pemahaman bahwa individu
mengalami ansietas dan peningkatan stress ketika mereka tidak siap untuk menghadapi situasi
yang menegangkan. Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa stress mengarahkan dewasa
muda terlibat dalam perilaku beresiko seperti minum-minum atau merokok untuk mengelola
stress tersebut (White, et al., 2006, dalam Papalia & Feldman, 2014). Hasil penelitian lainnya
menyebutkan stress yang dialami mahasiswa membuat mereka lebih menyukai makan makanan
siap saji, tidak cukup tidur, dan tidak berolahraga yang cukup (Hudd et al., 2000, dalam Papalia
& Feldman, 2014).
Berdasarkan ciri perkembangan mahasiswa, mahasiswa dalam sistem pembelajaran, dan stress -
adaptasi, Sharma & Kaur (2011) menemukan bahwa stress pada mahasiswa keperawatan
berfokus pada pertumbuhan dan dapat menyebabkan tekanan psikologis, keluhan fisik, masalah
perilaku, dan prestasi akademik yang buruk, dan lebih lanjut Sharma & Kaur (2011)
menyebutkan bahwa akademik, interpersonal, intrapersonal, dan lingkungan, berkontribusi
terhadap terjadinya stress pada mahasiswa keperawatan. Pantel (2008) mendapatkan bahwa pada
mahasiswa program diploma, efikasi diri adalah satu faktor penentu dalam pencapaian
mahasiswa, dan pada mahasiswa S1 pencapaian ditentukan oleh efikasi diri, kecemasan secara
umum, dan strategi manajemen. Selanjutnya, Raman (2010) mendapatkan bahwa pada
mahasiswa keperawatan, dukungan fakultas, efikasi diri, dan komitmen, memainkan peran
penting dalam pengalaman hilangnya dorongan dan dasar-dasar untuk keberhasilan pada
mahasiswa.
Socratous (2013) menemukan 36 kejadian hidup penuh stress yang berhubungan dengan depresi
pada mahasiswa, diantaranya: masalah keuangan, dropping dari perguruan tinggi, gagal pada
satu atau beberapa mata kuliah, kehilangan teman dekat, putus dengan pacar, orangtua
kehilangan pekerjaan, anggota keluarga dekat sakit, membangun hubungan yang baru dengan
partner, keluarga besar tinggal bersama, liburan sendirian, dan sebagainya.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
3.1. Tujuan Umum
Teridentifikasi tingkat pengetahuan mahasiswa tentang manajemen stress di Akademi
Keperawatan Islamic Village Tangerang tangerang
4. Manfaat Penelitian
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Bab ini menjelaskan beberapa konsep yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan
meliputi konsep stres, konsep manajemen stres, konsep mahasiswa dan kerangka teori penelitian.
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indera
penglihatan, indera pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia didapat melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2010).
2.1.2.1 Tahu
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk
dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang tahu
tentang apa yang dipelajari antara lain dengan menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya (Notoatmojo, 2010).
2.1.2.2 Memahami.
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang
yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, mnyebutkan
contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari
(Notoatmojo, 2010).
2.1.2.3 Aplikasi
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitunga perhitungan hasil
penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah didalam masalah
kesehatan dari kasus yang diberikan (Notoatmojo, 2010).
2.1.2.4 Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitan satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti
dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokan dan sebagainya (Notoatmojo, 2010).
2.1.2.5 Sintesis
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan
bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat
menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan
sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada (Notoatmojo, 2010).
2.1.2.6 Evaluasi
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria-kriteria
yang telah ada (Notoatmojo, 2010).
Model konsep adaptasi Roy mengemukakan empat elemen penting, yaitu: manusia, lingkungan,
kesehatan, dan keperawatan. Manusia, dipandang sebagai sistem adaptasi kehidupan yang
perilakunya dapat diklasifikasikan menjadi respon yang adaptif atau respon yang inefektif.
Lingkungan, terdiri dari stimuli internal dan eksternal. Kesehatan, adalah proses terintegrasi dan
untuk dapat mencapai tujuan hidup, pertumbuhan, reproduksi, penguasaan. Keperawatan,
memiliki tujuan meningkatkan respon adaptasi yang berhubungan dengan model adaptasi,
menggunakan informasi tentang tingkat adaptasi manusia dan stimulus.
2.2.3 Penyebab
Banyak hal yang bisa memicu stres muncul seperti rasa khawatir, perasaan kesal, kecapekan,
frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan yang berlebihan, Pre Menstrual Syndrome
(PMS), terlalu fokus pada suatu hal, perasaan bingung, berduka cita dan juga rasa takut.
Biasanya hal ini dapat diatasi dengan mengadakan konsultasi kepada psikiater atau beristirahat
total. Menurut situs (geocities.com) penyebab stres dibagi menjadi dua (2), yaitu:
2.2.3.1 Lingkungan selalu membuat kita harus memenuhi tuntutan dan tantangan,karenanya
merupakan sumber stres yang potensial. Kita mengalami bencana alam, cuaca buruk,
kemacetan lalu-lintas, dikejar waktu, masalah pekerjaan, rumah tangga, dan
hubungan antar manusia. Juga kita dituntut untuk menyesuaikan diri terhadap
perubahan kondisi keuangan, pindah kerja, atau kehilangan orang yang kita cintai.
2.2.3.2 Tuntutan dari tubuh kita untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan faali yang
terjadi. Contohnya: perubahan yang terjadi waktu remaja, perubahan fase kehidupan
akibat fluktuasi hormon dan proses penuaan. Selain itu, datangnya penyakit,
makanan yang tidak sehat, kurang tidur dan olah raga akan mempengaruhi respons
terhadap stres.
2.2.4 Tanda dan gejala
Stres dapat dilihat dari gejala pisik, mental, emosi dan prilaku (Albert Maramis MD. 1999. Tanda
dan Gejala Stres (geocities, 2008)), gejala tersebut dapat berupa gejala fisik merasa lelah,
insomnia, nyeri kepala, otot kaku dan tegang (terutama leher/tengkuk, bahu, dan punggung
bawah), berdebar-debar, nyeri dada, napas pendek, gangguan lambung dan pencernaan, mual,
gemetar, tangan dan kaki merasa dingin, wajah terasa panas, berkeringat, sering flu, dan
menstruasi terganggu.
Karena gejala fisik ini mungkin ada kaitannya dengan penyakit fisik, sebaiknya berkonsultasi
dengan dokter sebelum memutuskan bahwa gejala fisik tersebut disebabkan oleh stress. Gejala
mental berkurangnya konsentrasi dan daya ingat, ragu-ragu, bingung, pikiran penuh atau kosong,
kehilangan rasa humor, gejala emosi cemas (pada berbagai situasi), depresi, putus asa, mudah
marah, ketakutan, frustrasi, tiba-tiba menangis, fobia, rendah diri, merasa tak berdaya, menarik
diri dari pergaulan, dan menghindari kegiatan yang sebelumnya disenangi serta gejala perilaku
mondar-mandir, gelisah, menggigit kuku, menggerak-gerakkan anggota badan atau jari-jari,
perubahan pola makan, merokok, minum minuman keras, menangis, berteriak, mengumpat,
bahkan melempar barang atau memukul.
Bab ini akan menjelaskan kerangka konsep, hipotesis penelitian dan definisi operasional yang
mengarahkan pelaksanaan penelitian dan tujuan umum penelitian.
Bab 4 ini menguraikan tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian, yang
terdiri dari desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian,
etika penelitian, alat pengumpulan data, prosedur pengumpulan data serta analisa data dalam
penelitian tingkat pengetahuan mahasiswa tentang manajemen stress di Akademi Keperawatan
Islamic Village Tangerang tangerang
4.1 Desain Penelitian
Tabel.4.1
Analisis Deskriptif Keluarga yang mempunyai ank dengan autis
Variabel penelitian Data metode Analisis
Karakteistik keluarga yang
mempunyai anak autis
1 Usia Rasio Tendensi sentral
2 Pendidikan Ordinal Distribusi frekuensi
3 Jenis kelamin Nominal Distribusi frekuensi
4 Pekerjaan Nominal Distribusi frekuensi
5 Penghasilan Rasio Tendensi sentral
6 Tipe autisme Ordinal Distribusi frekuensi
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN