BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Model Hubungan Perawat, Dokter, Dan Pasien
1. Model Aktivitas- Pasivitas
Suatu model dimana perawat dan dokter berperan aktif dan pasien berperan
pasif. Model ini bersifat otoriter dan paternalistic.
2. Model Hubungan Membantu
Merupakan dasar untuk sebagian besar dari praktik keperawatan atau praktik
kedokteran. Dalam model ini, perawat dan dokter mengetahui apa yang terbaik
bagi pasien, memegang apa yang diminati pasien dan bebas dari prioritas yang
lain. Model ini bersifat paternalistik.
3. Model Partisipasi Mutual
Model ini berdasarkan pada anggapan bahwa hak yang sama atau
kesejahteraan antara umat manusia merupakan nilai yang tinggi, model ini
mencerminkan asumsi dasar dari proses demokrasi. Model ini mempunyai ciri
bahwa setiap pasien mempunyai kemampuan untuk menolong dirinya sendiri
yang merupakan aspek penting pada layanan kesehatan saat ini.
3.1.2 Hubungan Perawat dan Pasien
Seorang pasien dalam situasi menjadi pasien mempunyai tujuan tertentu.
Seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan juga mempunyai
tujuan tertentu. Kondisi yang dihadapi pasien merupakan penentu peran perawat
terhadap pasien ( Husted dan Husted, 2006 ).
3.1.3 Hubungan antara Perawat dengan Perawat
Hubungan perawat dengan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
dapat diklasifikasikan menjadi hubungan profesional, hubungan struktural, dan
hubungan intrapersonal.
3.1.4 Hubungan Perawatdan Dokter
Hubungan perawat dengan dokter telah terjalin seiring perkembangan kedua
kedua profesi ini, tidak terlepas dari sejarah, sifat ilmu/ pendidikan, latar
belakang personal dan lain- lain.
3.1.5 Model Pengambilan Keputusan
1. Pengkajian
2. Identifikasi masalah
3. Mempertimbangkan kemungkinan tindakan
4. Keputusan dan seleksi tindakan.
5. Refleksi terhadap keputusan dan tindakan yang diambil
3.2 Saran
3.2.1 Berharap agar mahasiswa lebih memahami masalah-masalah etik moral
pelayanan kesehatan.
3.2.2 Bisa memberi pemahaman untuk mahasiswa tentang masalah-masalah
etik moral pelayanan kesehatan.