PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena
relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang
Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting
untuk dilakukan.
kelancaran proses pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli.
dengan maksud agar pelaksanaan pembelian bahan baku dapat diawasi dengan baik.
bahan baku adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang
mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka setiap perusahaan
perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang dapat menciptakan pengendalian
produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan
persediaan bahan baku, karena sebagian besar modal perusahaan terikat pada proses
produksi perusahaan tersebut. Dengan adanya sistem informasi yang efektif, maka
produksi yang tidak realistis, pemborosan dan terjadinya kekurangan persediaan yang
pada aspek-aspek seperti: pemesanan, penyimpanan, dan ketersediaan bahan baku dan
memproses bahan baku menjadi bahan jadi; mendesain dan menguji produk dengan
jumlah sesuai rencana, kualitas yang baik dan biaya yang dianggarkan. Dengan kata
lain, sistem informasi produksi bertujuan mendukung fungsi produksi dan operasi
yang terdiri atas aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian
praktek pembelian bahan baku dan produksi dalam perusahaan yang dikelola dan
Manufacturing Lighting yang bermerk dagang produk lighting dengan kurang lebih
ada 700 items yang terdiri atas dua tipe yaitu Gelas Pijar dan VTL (Neon / TL).
Aktivitas perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi menjadi
pembelian bahan baku dan produksi sebagai penghasil informasi. Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk mengevaluasi sistem informasi pembelian bahan baku dan
2. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
a. Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang diberikan kepada
seseorang (to fulfil obligations relating to stewardship). Pengelolaan perusahaan
selalu mengacu kepada tanggung jawab manajemen guna menata secara jelas
segala sesuatu yang berkaitan dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
Keberadaan sistem informasi membantu ketersediaan informasi yang dibutuhkan
oleh pihak eksternal melalui laporan keuangan tradisionaldan laporan yang
diminta lainnya, demikian pula ketersediaan laporan internal yang dibutuhkan
oleh seluruh jajaran dalam bentuk laporan pertanggungjawaban pengelolaan
perusahaan.
b. Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga bagi
pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal
decision makers). Sistem informasi menyediakan informasi guna mendukung
setiap keputusan yang diambil oleh pimpinan sesuai dengan pertanggungjawaban
yang ditetapkan.
c. Sistem informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional
perusahaan sehari-hari (to support the-day-to-day operations). Sistem informasi
menyediakan informasi bagi setiap satuan tugas dalam berbagai level manajemen,
sehingga mereka dapat lebih produktif.
3. PERBEDAAN DATA DAN INFORMASI
Yang dimaksud dengan data aalah suatu penjelasan, keterangan maupun sesuatu
yang memiliki nilai/harga bagi seseorang yang kemudian dijadikan sebagai masukan
bagi sistem informasi. Dengan demikian, data yang berupa penjelasan, keterangan
atau memiliki nilai tersebut dapat disimpan dalam bentuk catatan atau media
penyimpanan lainnya untuk selanjutnya dijadikan sebagai sebuah fakta yang sudah
dikumpulkan, disimpan, dan diproses dengan menggunakan teknologi. Kemudian dari
fakta tersebut, diolah dan diubah oleh SIA guna dijadikan bahan oleh pimpinan untuk
memuat keputusan.
Menurut Jogiyanto (2002), data merupakan bentuk mentah sebuah fakta, belum
dapat menceritakan banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui
suatu model untuk dihasilkan informasi. Sedangkan menurut Romney (2005),
informasi adalah data yang telah diproses dan diatur kedalam bentuk output yang
memiliki arti bagi orang yang menerima, dan menurut situs wikipedia, informasi
adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau
instruksi.Menurut Gordon B. Davis (1985), informasi adalah data yang telah diolah
kedalam suatu bentuk yang beguna bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai
yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang mau[un masa depan. Menurut
Barry E.Cushing (1985), informsi menunjukkan hasil dari pengolahan data yang
diorganisasikan dan berguna kepada orang yang menerimanya. Informasi adalah hasil
proses atau hasil pengolahan data. Meliputi nilai gabungan, analisis, penyimpulan,
dan pengolahan sistem informasi komputerisasi. Selain itu, informasi adalah data
yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti. Dari beberapa definisi
informasi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang diolah
kemudian menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya, menggambarkan suatu kejadian (event), dan kesatuan nyata (fact and
entity) serta digunakan untuk pengambilan keputusan.
Menurut Romney (2005), ada enam karakteristik yang membuat suatu informasi
berguna dan memiliki arti bagi pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut:
a. Komponen SIA
Kegiatan SIA terdiri atas beberapa unsur penting, yaitu: pelaku (orang) yang
bertindak sebagai operator sistem atau orang yang mengendalikan dan melaksanankan
berbagai fungsi. Prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang
dalamkegiatan mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas
bisnis perusahaan perangkata lunak (software) dipakai untuk mengolah data
perusahaan. Keberadaan perangkat komputer, alat pendukung dan peralatan untuk
komunikasi jaringan merupakan infrastruktur teknologi informasi.
b. Subsistem SIA
Subsistem SIA terbagi menjadi dua subsistem, yaitu subsistem aktivitas operasi
dan subsistem pelaporan. Subsistensi Sistem Informasi Akuntansi dalam kegiatan
proses bisnis perusahaan, yaitu terdiri dari dua kelompok aktivitas:
Subsistem pelaporan ini merupakan kompilasi hasil kerja yang dihasilkan oleh
sistem buku besar beserta buku pembantunya, serta beberapa penyesuaian yang
diperlukan dan ringkasan hasil aktivitas operasional perusahaan. Subsistem
penyusunan laporan keuangan merupakan pusat dari sistem informasi akuntansi
perusahaan, karena subsistem ini melaksanakan kegiatan pengumpulan data dari
berbagai sumber kegiatan.
Aktivitas pengumpulan data terdiri atas: informasi transaksi yang dihasilkan oleh
subsistem operasi, informasi mengenai kegiatan pendanaan dan investasi, umpamanya
penerbit dan pembayaran utang serta pembelian tunai atau penjualan surat berharga
bersifat investasi yang berasal dari analisis pada eksekutif keuangan. Informasi terkait
dengan anggaran yang disusun oleh bagian anggaran. Informasi mengenai ayat jurnal
penyesuaian yang telah disusun.
Rantai nilai organisasi ini terdiri atas lima aktivitas utama yang secara langsung
memberikan nilai kepada para pelanggannya dan empat aktivitas pendukung, yaitu
sebagai berikut:
1. Inbound logistic, yang terdiri atas penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan
baku yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang
dijual kepada pelanggan.
2. Operasi (operation), adalah aktivitas yang mengubah masukan menjadi produk
atau jasa yang siap untuk dipasarkan.
3. Outbound logistics, adalah aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang
sudah jadi kepada para pelanggan.
4. Pemasaran dan penjualan, mengarah kepada aktivitas yang berhubungan dengan
membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan
organisasi.
5. Pelayanan (service), yaitu memberikan dukungan pelayanan purnajual kepada
para pelanggan.
Bedasarkan diagram rantai nilai dan penjelasan di atas, posisi sistem informasi
akuntansi berperan di semua aktivitas rantai nilai tersebut. SIA mendukung kegiatan
aktivitas utama dan juga berperan dalam aktivitas pendukung. Laporan yang
dihasilkan SIA akan membantu manajemen di basis aktivitas utama maupun di
aktivitas pendukung. Laporan tersebut dapat dijadikan bahan untuk membuat
keputusan penting dalam rangka operasiional perusahaan.
1. Jika sistem dan prosedur kerja diatas secara tepat maka produk yang dihasilkan
lebih efisien, melalui SIA dapat dibuat SOP sehingga tidak ada pekerjaan yang
menyimpang dan memudahkan pengendalian produksi oleh manajer.
2. Sebuah pekerjaan yang dilakukan terencana sesuai prosedur dapat meningkatkan
efisiensi. Perancangan SIA yang baik dapat membantu memperbaiki efisiensi
jalannya suatu proses, misalnya tersedia data dan informasi secra tepat waktu.
3. Informasi yang diterima dengan tepat waktu dapat meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan. Melalui SIA dapat dihasilkan informasi yang akurat
sehingga pengambilan keputusan denga informasi tepat waktu dapat
meningkatkan kinerja perusahaan.
4. Merancang SIA secara baik dan utuh akan mempermudah proses alih
pengetahuan dan pengalaman, terutama pada tingkat operator dan desainer.
Semua kreativitas yang muncul dan penularan pengetahuan akan meningkatkan
keunggulan perusahaan.
a. Pihak internal perusahaan. Kelompok ini terdiri dari para manajer yang dalam
kapasitasnya diperusahaan memerlukan informasi sesuai bentuk tugas dan
tanggung jawabnya, mereka membuat keputusan berdasarkan data dan informasi
yang dihasilkan oleh SIA. Apabila informasi yang mereka peroleh dapat
menunjang tugasnya, maka kinerja perusahaan akan meningkat.
b. Pihak eksternal. Kelompok ini adalah pihak-pihak di luar perusahaan memiliki
kepentingan dengan perkembangan perusahaan, posisi mereka adakalanya
menentukan terhadap eksistensi perusahaan ke depan. Mereka memerlukan
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi, mereka berada di luar
perusahaan, seperti pemegang saham, kreditor, dan masyarakat umum.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Menurut Romney (2005), ada enam karakteristik yang membuat suatu informasi
berguna dan memiliki arti bagi pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut: