Beberapa teori telah diajukan oleh para ahli untuk mendapatkan jawaban yang pasti.
Pada dasarnya teori-teori tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu teori
jaringan asal dan teori ketidakseimbangan hormonal.
Pada teori jaringan asal, dinyatakan bahwa angiofibroma nasofaring terjadi karena
pertumbuhan abnormal jaringan fibrokartilago embrional atau periosteum di daerah
oksipitalis os sfenoidalis. Diperkirakan bahwa kartilago atau periosteum tersebut
merupakan matriks dari angiofibroma. Pada akhirnya didapatkan gambaran lapisan sel
epitelial yang mendasari ruang vaskular pada fasia basalis dan dikemukakan bahwa
angiofibroma berasal dari jaringan tersebut. Sehingga dikatakan bahwa tempat
perlekatan spesifik angiofibroma adalah di dinding posterolateral atap rongga hidung.