1
DAFTAR ISI
2
E. Istilah Dan Difinisi ................................................................................................ 11
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Posyandu ............................................................................................ 4
Tabel 1.2 Jumlah Posbindu ............................................................................................. 4
Tabel 1.3 Jumlah Tenaga Kesehatan.............................................................................. 5
Tabel 1.4 Jumlah Sarana Tranportasi, Komunikasi Dan Promkes ................................... 5
DAFTAR GAMBAR
3
Gambar 1.1 Struktur Organisasi ...................................................................................... 7
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Profil Puskesmas Tapos
a. Gambaran Umum PuskesmasTapos
1) Kondisi Geografis
a) Batas Wilayah
Berdasarkan posisinya, Puskesmas Tapos berada didalam kota
depok yaitu Pemerintahan kota Depok provinsi Jawa barat. Semua
wilayah bisa ditempuh dengan jalur darat. Batas wilayah kerja
Puskesmas Tapos adalah sebagai berikut :
(1) Sebelah Utara :Berbatasan dengan kelurahan sukatani
(wilayah puskesmas sukatani)
(2) Sebelah Timur : Berbatasan dengan kabupaten bekasi
(3) Sebelah Selatan: Berbatasan dengan kelurahan cimpaeun
(wilayah puskesmas cimpaeun)
(4) Sebelah Barat : Berbatasan dengan kelurahan sukamaju baru
(wilayah puskesmas sukatani)
b) Luas Wilayah
Secara administrasi pemerintahan, Luas wilayah Kerja
Puskesmas Tapos ±6,39Km² . Wilayah Puskesmas Tapos terbagi
menjadi dua wilayah setingkat kelurahan/desa yaitu :
(1) Kelurahan Tapos
(2) Kelurahan Leuwinanggung
2) Kependudukan
Penduduk Dan Jumlah Rumah Tangga,
Di Kelurahan Tapos dan Kelurahan Leuwinanggung
Tahun 2010-2016
Tabel 1.1
Rata-Rata
Jumlah
Jumlah Jiwa /
Tahun Rumah
Penduduk Rumah
Tangga
Tangga
(1) (2) (3) (4)
5
2010 24.172 5.283 4,58
2011 26.445 6.387 4,14
2012 27.669 7.170 3,86
2013 28.609 4.760 6,01
2014 29.766 4.805 6,19
2015 30.710 6.049 5,08
2016 31.785 5.960 4,89
Sumber : Proyeksi Penduduk
3) Sosial Ekonomi
a) Pendidikan
6
18. 20 Cempaka
Sumber : Data Primer
7
9 RW 08 CEMPAKA
10 RW 09 SEDAP MALAM
11 RW 10 ANGGREK
12 RW 11 WIJAYA KUSUMA
8
25 Pengemudi 0 2 2
JUMLAH 20 35 55
Sumber : Data Primer
9
10
c. Struktur Organisasi Puskesmas Tapos
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Puskesmas Tapos
Kepala Puskesmas
Hilmar Sinaga,AMK Wachyu N. Eka, SKM Maya N Sari, AMAK Atiq Hadiqoh,AMKeb
2. Kebijakan Mutu
Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan puskesmas Tapos
berkomitmen untuk selalu melakukan peningkatan mutu pelayanan kesehatan
secara berkelanjutan dengan berpijak pada peraturan perundang- undangan yang
berlaku, dengan cara
1. Meningkatkan kompetensi SDM
2. Berorientasi pada kepuasan pelanggan
3. Memberikan pelayanan yang ramah, berkualitas, profesional dan aman
4. Menetapkan sasaran mutu dan mengevaluasi hasil pencapaian
3. Proses Pelayanan
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
Meliputi : P2P, Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan, Gizi, Perkesmas,
KIA/KB yang bersifat UKM dan kegiatan UKM Pengembangan lainnya.
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan( Pelayanan Klinis ) meliputi :
1) Pendaftaran
2) Unit Pelayanan Klinis ( Pelayanan pemeriksaan umum, PelayananMTBS, ,
Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut, Pelayanan KIA dan KB, Pelayanan
Persalinan 24 jam, Pelayanan Imunisasi, Klinik Sanitasi, Konseling Gizi)
3) Unit Pelayanan penunjang ( Farmasi, Laboratorium dan ambulan)
B. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan
standar akreditasi puskesmas yang meliputi persyaratan umum sistem manajemen
mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya (peningkatan SDM),
sarana prasarana, sumber dana, proses pelayanan yang meliputi dari upaya kesehatan
12
masyarakat yang meliputi Upaya Promosi Kesehatan, Upaya P2M, Upaya Perbaikan
Gizi Masyarakat, Upaya KIA & KB, Upaya Kesehatan Lingkungan, dan pelayanan klinis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan keselamatan
sasaran dan pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun sistem
manajemen mutu baik dalam penyelenggaraan UKM maupun untuk penyelenggaraan
pelayanan klinis yang akan diberlakukan di Puskesmas Kecamatan Tapos.
13
6. Koreksi : tindakan meghilangkan ketidaksesuain yang ditemukan
7. Pelanggan : orang yang menerima produk
8. Pedoman Mutu : dokumen yang merincikan sistem manajemen mutu suatu
organisasi
9. Perencanaan Mutu : bagian dari manajemen mutu yang difokuskan ke penetapan
sasaran mutu dan merincikan proses operasional dan sumber daya terkait yang
diperlukan untuk memenuhi sasaran mutu.
10. Prasarana : sistem dari fasilitas, peralatan dan jasa yang diperlukan untuk
mengoperasikan sebuah organisasi.
11. Proses : kumpulan kegiatan saling terkait atau saling interaksi yang mengubah
masukan menjadi keluaran.
12. Rekaman : dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan
13. Rencana Mutu : dokumen yang berisi prosedur dan sumber daya yang diperlukan,
harus diterapkan oleh, siapa dan kapan pada suatu proyek, produk, proses atau
kontrak tertentu
14. Sasaran Mutu : sesuatu yang ingin dicapai , atau dituju, berkaitan dengan mutu.
15. Sistem Manajemen Mutu : sistem manajemen untuk mengarahkan dan
mengendalikan organisasi dalam hal mutu
16. Sistem Pelayanan : sistem pelayanan adalah panduan proses pelayanan rawat
jalan sehingga dapat memberikan pelayanan yang memenuhi persyaratan pasien
dan peraturan perundang-undangan
17. Tindakan Korektif : tindakan menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang
ditemukan atau situasi yang tidak dikehendaki
18. Tindakan Preventif : tindakan meghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang
potensial atau situasi potensial lain yang tidak dikehendaki
14
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
Kelaksanaan pemerintah merupakan pengaturan tentang cara melakukan tugas dan
fungsi dalam berbagai bidang kegiatan di lingkungan puskesmas. Salah satu komponen
penting dalam kelaksanaan adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum
meliputi dokumen, kop dokumen, penomoran, kearsipan dan pengendalian dokumen.
Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu institusi/ organisasi
diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian-bagian dari organisasi dapat
berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan kinerja yang
optimal.Secara garis besar dokumen dibagi menjadi dua bagian yaitu dokumen internal
dan dokumen eksternal.Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan
membakukan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan. Dokumen
internal tersebut berupa Surat-surat, Kebijakan, Pedoman, Standar Operasional Prosedur
(SOP) dan dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman eksternal yang berlaku.
Pedoman ini dibuat agar para pemangku kepentingan di lingkungan Puskesmas memiliki
acuan yang jelas sehingga memudahkan dalam melakukan dokumentasi perlu disusun
Pedoman Penyusunan Dokumen.
B. Pengendalian Dokumen
A. Penomoran
1. Penomoran Kebijakan (Surat Keputusan)
Pola penomoran Kebijakan Kepala Puskesmas
Kode Surat/ SK / Nomor Surat/ UPT PKM TAPOS / Bulan / Tahun
Tahun dikeluarkan
dokumen
Bulan dikeluarkan
dokumen
Nama FKTP
Diteruskan Kepada :
Disposisi/ Instruksi/ Informasi :
Tanda Tangan/Paraf
Depok,
(................................)
16
Cara pengisian lembar disposisi
Nama FKTP
B. Pengarsipan Dokumen
1. Penyusunan
a) Penarikan dokumen akan dilakukan apabiila dokumen adalah dokumen yang
sudah diganti
b) Dokumen diarsipkan dan diberi stempel/ cap dengan kata “KADALUWARSA”
dengan masa penyimpanan selama kurang lebih selama 2 tahun
c) Pemusnahan dokumen diatur sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
2. Pengendalian Rekaman
a) Semua rekaman harus mudah dibaca dengan jelas dan diberi judul yang
sesuai untuk mengidentifikasinya dengan produk atau proses yang
bersangkutan
17
b) Semua rekaman yang diperlukan harus dipelihara dengan baik, dengan
mengatur pemberian identifikasi, penandaan lokasi dan acuan masa simpan
c) Masa simpan rekaman ditentukan dengan mengingat faktor-faktor antara lain
peraturan pemerintah dan jenis rekaman
d) Setelah masa simpan lampau, maka pemegang dokumen yang ditunjuk harus
menentukan apa tindakan yang harus diambil
3. Kop Dokumen
Kop dokumen UPT Puskesmas Kecamatan Tapos memuat sebutan Pemerintah
Kota Depok, nama UPT Puskesmas Kecamatan Tapos, alamat, nomor telepon,
nomor faksimile, website, e-mail dan kode pos
4. Perubahan dan Pencabutan
a) Perubahan dan pencabutan dokumen sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Kepala Puskesmas ini dilakukan dengan bentuk dan susunan
dokumen yang sejenis.
b) Pejabat yang menandatangani dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh pejabat yang menetapkan, mengeluarkan atau pejabat
diatasnya.
5. Prosedur Pengendalian Dokumen di Puskesmas
Prosedur Pengendalian Dokumen di Puskesmas harus ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas yang dijadikan acuan oleh seluruh unit di Puskesmas.
Tujuan Pengendalian Dokumen adalah terkendalinya kerahasian dokumen, proses
perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen.
1. Identifikasi Penyusunan/ Perubahan Dokumen
Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap self assesment digunakan
sebagai acuan untuk mengidentifikasi dokumen sesuai Standar Akreditasi
yang sudah ada di Puskesmas.Bila dokumen sudah ada, dapat diidentifikasi
dokumen tersebut masih efektif atau tidak.
2. Penyusunan dokumen
Kepala Subag Usaha Puskesmas, Penanggung jawab Admen, Penanggung
jawab UKM dan UKP bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
identifikasi/perubahan serta penyusunan dokumen. Penyusunan dokumen
secara keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu/ tim akreditasi Puskesmas
dengan mekanisme sebagai berikut :
a) SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikan ke
tim mutu/ tim akreditasi
b) Fungsi tim mutu/ tim akreditasi Puskesmas didalam penyusunan dokumen
adalah
(1) Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki dokumen
yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik dari segi
bahasa maupun penulisan,
(2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi
duplikasi/ tumpang tindih dokumen antar unit,
18
(3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan ditanda tangani
oleh Kepala Puskesmas.
3. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Tapos
4. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan
sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk
melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
5. Perencanaan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen
Kepala Puskesmas menunjuk salah satu anggota tim mutu/ tim akreditasi
sebagai Petugas Pengendalian Dokumen.
Petugas tersebut bertanggungg jawab atas :
a. Penomoran dokumen
1) cara penomoran Dokumen
Penomoran diatur pada kebijakan pengendalian dokumen, dengan
ketentuan
a) Semua dokumen harus diberi nomor,
b) Kebijaka tentang pemberian nomor sesuai dengan naskah yang
dijadikan pedoman,
c) Pemberian nomor mengikuti naskah puskesmas, atau ketentuan
penomoran
d) Pemberia nomor sebaiknya dilakukan secara terpusat.
b. Perencanaan dalam daftar dokumen eksternal atau internal
c. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan
d. Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempel terkendali
1) cara Pendistribusian Dokumen
a) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan dokumen
kepada unit upaya atau pelaksana yang memerlukan dokumen
tersebut agar dapat digunakan sebagai panduan dalam
melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh tim
mutu atau bagian usaha Puskesmas sesuai pedoman naskah.
b) Distribusi harus memakai ekspedisi dan/ atau formulir tanda
terima.
c) Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi
bisa juga untuk seuruh unit kerja lainnya.
e. Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti
serta mengisi format usulan penambahan/ penarikan dokumen
f. Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan
membubuhkan stempel “kedaluwarsa” dan kemudian menyimpan
dokumen tersebut selama 2 tahun.
g. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
19
6. Cara Penyimpanan Dokumen
a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) agar disimpen di sekretariat Tim Akreditasi Puskesmas
atau Bagian Usaha Puskesmas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku
diorganisasi tersebut tentang cara pengarsipan dokumen yang diatur
dalam pedoman/ naskah. Penyimpanan dokumen yang asli harus rapi,
sesuai metode pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila
diperlukan.
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya Puskesmas,
dimana dokumen tersebut dipergunakan. Bila tidak berlaku lagi atau tidak
dipergunakan maka unit kerja wajib mengembalikan dokumen yang sudah
tidak berlaku tersebut ke sekretariat Tim mutu atau bagian usaha
sehinggandi unit kerja hanya ada dokumen yang masih berlaku saja.
c. Dokumen di unit upaya Puskesmas harus diletakkan di tempat yang
mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana.
7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas
dikelompokkan masing-masing bab/ kelompok pelayanan/ UKM dengan
diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen penilaian dan diberikan daftar
secara berurutan.
8. Revisi atau perubahan dokumen
a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan sesuai
pejabat yang berwenang
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
c. Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan
Dokumen
d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal terbit
dokumen terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan SOP)
6. Rekam Implementasi
1. Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai didalam kegiatan Puskesmas
dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
2. Can/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendalikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk
mendefinisikan pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan,
perlindungan, pengambilan, lama simpan dan pemusnahan. Can/ rekam
implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat
diakses kembali.
20
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Pimpinan Puskesmas Tapos, Penanggung Jawab Manajemen Mutu, penanggung
jawab Upaya Kesehatan Masyarakat, penanggung jawab Upaya Kesehatan
Perorangan, dan seluruh Staff Puskesmas Tapos bertanggung jawab untuk
melaksanakan semua ketentuan yang ada pada manual mutu ini.
C. Kebijakan Mutu
Seluruh Staff Puskesmas Tapos berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan
yang berorientasi pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan
melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan.
Kebijakan mutu dituangkan dalam Surat Keputusan Pimpinan Puskesmas yang
meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.
21
E. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi
Kepala puskesmas bertanggung jawab terhadap penetapan dan penerapan sistem
manajemen mutu untuk meningkatkan mutu dan kinerja puskesmas guna memenuhi
harapan pelanggan :
a. Tanggung jawab dan wewenang Kepala Puskesmas Tapos diatur dalam Peraturan
Walikota Depok Nomor 19 Tahun 2010 tentang Unit Pelaksana Teknis Pusat
Kesehatan Mayarakat Kecamatan Tapos Pada Dinas Kesehatan dan Keputusan
Walikota Depok Nomor 903/347/Kptsn/Dinkes tanggal 13 Desember 2016, tentang
Penetapan Pejabat Pengelola Badan Layanan Umum Daerah Pada 11 Unit
Pelaksana Teknis Puskesmas Kecamatan Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota
Depok, Lampiran III Rincian Tugas Badan Layananan Umum Daerah (BLUD) Pada
Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Kecamatan di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kota Depok, menetapkan peranan, tanggung jawab dan wewenang dari sumber
daya manusia untuk melaksanakan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
secara efektif yang tertuang dalam uraian tugas.
b. Kepala Puskesmas menyediakan sumber daya untuk penerapan dan
pengendalian Sistem Manajemen Mutu Puskesmas, sesuai kemampuan finansial
Puskesmas
c. Untuk menjaga Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas Tapos maka:
Ketua Pokja UKM dan UKP berwenang menetapkan, memverifikasi dan
mengendalikan perbaikan yang berhubungan dengan Sistem Menajemen Mutu
Ketua PokjaUKM dan UKP / Penanggung Jawab Program/unit / dan seluruh
karyawan dapat memprakarsai pencegahan / perbaikan yang berkaitan dengan
ketidak sesuaian dan mengidentifikasi, mengusulkan, melaksanakan perbaikan yang
berkaitan dengan penerapan sistem manajemen mutu
22
G. Komunikasi
1. Internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara lokakarya minibulanan ,briefing pagi ,
diskusi dan koordinasi, Telepon,whatapp group, memo/Disposisi, email.
2. Eksternal
Dilakukan dengan cara lokakarya mini triwulan, penempatan kotak saran, facebook,
instagram, telepon, MMK (Musyawarah Masyarakat Kelurahan).
23
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini mencakup pelaksanaan Tinjauan Manajemen dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu sesuai standar akreditasi Puskesmas.Rapat tinjauan Manajemen adalah
proses evaluasi di Puskesmas Tapos terhadap kesesuaian dan efektivitas penerapan
system manajemen mutu yang dilakukan secara berkala dan melibatkan berbagai pihak
yang terkait dengan operasional kegiatan organisasi.
2. Tujuan
Tujuan dilakukannya pertemuan tinjauan manajemen adalah untuk melakukan
perbaikan berbagai permasalahan yang terkait dengan mutu dan kinerja, serta
operasionalisasi system manajemen mutu dan system pelayanan dalam memberikan
pelayanan dan produk kepada pelanggan/masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Tapos. Kemudian permasalahan tersebut dibahas dan ditindaklanjuti. Keberhasilan Rapat
Tinjauan Manajemen ini tergantung pada komitmen untuk melakukan perubahan-perubahan
dan perbaikan sesuai dengan apa yang direkomendasikan dan kesepakatan yang dihasilkan
dalampertemuan.
24
i. Rapat tinjauan manajemen berikutnya diawali dengan pembahasan hasil dan tindaklanjut
Rapat tinjauan manajemensebelumnya yang belum terselesaikan.
4. TanggungJawab
a. Pimpinan Puskesmas Tapos
1) Mengikuti Rapat Tinjauan Manajemen
2) Memberikan saran -saran perbaikan untuk peningkatan sistem manajemen mutu.
3) Menindak lanjuti hasil rekomendasi dari rapat tinjauan manajemen
b. Wakil Manajemen MutuPuskesmas Tapos
1) Memimpin Rapat Tinjauan Puskesmas
2) Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan dipelihara.
3) Melaporkan kepada manajemen, kinerja dari sistem manajemen mutu dan kinerja
pelayanan.
4) Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan sasaran/
pelanggan.
c. Koordinator pelayananan Klinis, Administrasi Manajemen/ Koordinator TU dan
Koordinator UpayaPuskesmas serta seluruh pelaksana, menindaklanjuti hasil keputusan
Rapat Tinjauan Manajemen.
5. Langkah-Langkah Pertemuan Tinjauan Manajemen
Adapun langkah-langkah Rapat tinjauan manajemen adalah sebagai berikut:
a. Wakil manajemen mutu bersama manajemen puncak mempersiapkan rapat ttinjauan
manajemen yang meliputi: rencana waktu, tempat, dan siapa-saja yang akan diundang
b. Wakil manajemen mutu mengundang peserta pertemuan
c. Wakil manajemen mutu memimpin rapat tinjauan manajemen
d. Wakil manajemen mutu memberikan umpan balik kepada peserta rapat
e. Wakil manajemen mutu melakukan pemantauan perbaikan sesudah pertemuan tinjauan
manajemen
f. Wakil manajemenmutu melaporkan hasil rapat tinjauan manajemen mutu
6. Kebijakan
Pimpinan Puskesmas Tapos menetapkan dan melaksanakan Tinjauan
Manajemensekurang-kurangnya 6 ( enam ) bulan sekali dalam bentuk Rapat Tinjauan
Manajemen dengan cara : Menetapkan,menerapkan dan memelihara prosedur Tinjauan
Manajemen untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas penerapan Sistem
Manajemen Mutu.
25
fakta) secara sistematis, objektif, dan terdokumentasi yang berorientasi pada azas
penggalian nilai atau manfaat dengan menggunakan instrumen audit internal.
2) Umpanbalikpelanggan
Umpan balikpelanggansecarapenyampaian secara langsung berisi keluhan, kritik,
dan saran yang didapatkan dari kotak saran , pengukuran hasil survei indeks kepuasan
pelanggan, hasil komunikasi melalui pertemuan lintas sektor yang dicatat dalam buku
rekapitulasi keluhan dan harapan pelanggan.
3) Kinerja proses
Proses kinerja harus sesuai dengan kebijakan dalam bentuk SK, pedoman mutu,
panduan, SOP, kerangka acuan kegiatan, standar,dan kriteria. Hasil pelayanan sesuai
dengan standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota dan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan/ masyarakat serta
mengutamakan keselamatan pasien.
26
C. KELUARANTINJAUANMANAJEMEN
meliputi :
1) Peningkatan efektivitas Sistem Manajemen Mutu
Sistem manajemen mutu menjadikan pelayanan di Puskesmas Tapos menjad ilebih
baik.
2) Peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan
Pelayanan harus menjadi lebih baik agar masalah yang timbul dalampelayanan tidak
terulang kembali.
3) Identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang perlu
dilakukan sehingga dapat menghasilkan suatu solusi untuk dilakukan upaya perbaikan
seperti pengadaan alat-alat dan pemeliharaan atau upaya lainnya yang tidak terselesaikan
di Puskesmas diteruskan ke Dinas Kesehatan Kota Depok.
27
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
A. PENGELOLAAN SUMBERDAYA
c) Puskesmas Tapos menilai efektifitas pelatihan dan kegiatan tersebut diatas melalui
Prosedur Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan atau Kegiatan Lain Dalam Peningkatan
Kompetensi Staf contohnya melalui kepatuhan terhadap SOP, audit internal, survey
kepuasan pelanggan.
d) Puskesmas Tapos melalui berbagai kesempatan akan mendorong setiap staf untuk
menyadari arti penting dan kontribusi mereka dalam mencapai sasaran mutu termasuk
menyadari kaitan antara kompetensi dengan tugas dan wewenangnya.
3. Infrastruktur/Sarana Kerja
b) Penetapan infrastruktur dituangkan dalam Daftar inventaris ruangan yang adadi setiap
unit
28
c) Penyediaan infrastruktur sesuai dengan Prosedur Pembelian/Permintaan Barang
4. Lingkungan Kerja
a) Puskesmas Tapos menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk
mencapai kesesuaian dengan persyaratan pelayanan puskesmas, antara lain:
29
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
30
Identifikasi Melalui Laporan Bulanan Masing-masing pengelola program dan
dilnjutkan dengan penelusuran langsung dilapangan dengan stakeholder terkait.
d. Hak dan Kewajiban Sasaran
Hak sasaran upaya semua berhak mendapat pelayanan yang telah ditetapkan.
Kewajiban sasaran mengikuti jadwalyang telah disepakati, memenuhi ketentuan
yang berlaku.
e. Pemeliharaan Barang Milik Pelanggan
Pemeliharaan barang pelanggan dengan menyediakan tempat parkir.
f. Manajemen RisikodanKeselamatan
Semua pengelola program dalam pelayanan melakukan wajib memakai APD
sesuai SOP yang ditetapkan.
5. Pengukuran, AnalisisdanPenyempurnaanSasaranKinerjaUKM
a. Umum
Hasil kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat dilakukan pengukuran melalui
pencapain dengan target, monitoring , evaluasi, analisis dan tindak lanjut.
b. Pemantauan dan Pengukuran
1) Kepuasan Pelanggan
Pengisian kotak saran, menulis di papan saran yang telah disediakan di
Puskesmas Tapos, Kuisener kepuasan pelanggan sekali setahun, instrumen
kajian peluang perbaikan pelayanan puskesmas.
2) Audit Internal
Tim audit tingkat puskesmas akan melaksanakan audit secara periodik sesuai
dengan kententuan teknis program dimana program/kegiatan yang diaudit
program/kegiatan yang tidak mencapai target dan adanya keluhan dari
sasaran.
3) Pemantauan da nPengukuran Proses
Melalui Monitoring hasil-hasil kegiatan yang dilaksanakan melalui
lokakaryamini Bulanan.
4) Pemantauan dan PengukuranHasilLayanan
Melalui Evaluasi SPM dan Kinerja Puskesmas.
c. Pengendalian Jika Ada Hasil yang TidakSesuai
Semua pelayanan UKM dilakukan pengendalian untuk mengetahui ketercapaian
sasaran program,kemudian dilakukan analisa dan membuat rencana tindak lanjut.
d. Analisis Data
Semua hasil kegiatan akan dianalisis sesuai dengan kurun waktu yang ditentukan,
mingguan, bulanan dan triwulan.
e. Peningkatan Berkelanjutan
Kegiatan/Program yang belum mencapai target menjadi prioritas untuk
perencanaan tingkat puskesmas berikutnya.
f. Tindakan korektif
Dalam upaya meningkatkan capaian kinerja dan SPM membuat rencana kegiatan
yang mempunyai daya ungkit untuk meningkatkan kinerja dengan cara kunjungan
rumah.
31
g. Tindakan Preventif
Pengelola Program/kegiatan menganalisis faktor penghambat pencapain kinerja.
32
- Menggunakan SOP pemeliharaan barang ; melalui buku register pelayanan
dan rekam medis pelanggan.
f. Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien
Tahapan Manajemen Resiko antara lain:
- Identifikasi Resiko
- Analisis Resiko
- Berdasarkan hasil analisis resiko adanya kejadian KTD , KTC , KPC, dan
KNC.
- Upaya peningkatan keselamatan pasien direncanakan , dilaksanakan,
dievaluasi, dan di tindaklanjuti.
e. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien
a. Penilaian Indikator Kinerja Klinis
- Dilakukan dengan mengukur / menilai kinerja klinis dengan menilai tergantung
jumlah pasien di pkm tersebut. Juga dengan pengumpulan data kepuasan
pelanggan melalui kotak saran dan kuisioner.
- Dilakukan pengukuran tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan SOP melalui
pengadaan self assesment oleh tim audit internal.
- Dengan merujuk pada BAB III.
33
4) Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan
- Melalui indikator kepuasan pelanggan.
- Dari hasil pelaporan terjadinya KTD, KTC, KPC dan KNC.
c. Pengendalian Jika Ada Hasil yang Tidak Sesuai
- Dilakukan pengumpulan data .
- Dilakukan identikasi permasalahan.
d. Analisis Data
- Mencari prioritas permasalahan yang beresiko.
e. Peningkatan Berkelanjutan
- Menyelesaikan permasalahan sesuai urutan prioritas.
f. Tindakan Korektif
- Melakukan analisis ulang permasalahan sesuai dengan tindakan yang
dilakukan.
34
BAB VII
PENUTUP
35