Anda di halaman 1dari 60

PERENCANAAN SLIPWAY MUHAMMAD ZAINI GANI

3109100050
DIDESA TABUNGANEN SUNGAI BARITO Dosen Pembimbing :
Ir. Dyah Iriani W,.M.Sc
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
APA ITU SLIPWAY?
cradle cradle
LATAR BELAKANG

Meningkatnya Distribusi barang di Indonesia


Diperlukan fasilitas penunjang (Transportasi Laut)
Negara Maritim
Distribusi dengan kapasitas besar
LATAR BELAKANG
Kalimantan Selatan , sebagai salah satu provinsi yang memiliki
banyak potensi sumber daya alam menuntut adanya fasilitas
pendukung perekonomian, dalam hal ini adalah fasilitas
transportasi laut
LATAR BELAKANG
Fasilitas seperti galangan kapal yang tidak memadai sehingga
kebutuhan akan sarana docking kapal di Kota Banjarmasin belum
terpenuhi.
LATAR BELAKANG
Slipway adalah salah satu jenis galangan kapal dengan cara menaikan dan
menurunkan kapal yang akan direparasi. Konstruksi slipway terdiri dari rel yang
dipasang pada landasan beton, dan kereta (cradle) diatasnya. Cradle dapat
bergerak diatas rel dengan bantuan kabel baja (slink) yang ditarik mesin derek
(winch).
LOKASI PERENCANAAN
Sumatra

Kalimantan
Maluku

Sulawesi

Papua

Jawa Lokasi
perencanaan
Bali and Nusa Tenggara
LOKASI PERENCANAAN
Posisi koordinat 3027’36’’ S dan 114029’40’’E .
Muara Sungai Barito
TUJUAN PERENCANAAN
Merencanakan layout serta kebutuhan dimensi
slipway.
Merencanakan detail struktur slipway.
Merencanaakan metode pelaksaaan pembangunan
slipway.
Menghitung anggaran biaya pembangunan slipway.
PERMASALAHAN
Permasalahan perencanaan slipway yang tepat di Desa Tabung Anen Kota
Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan
Merencanakan layout yang sesuai akan kebutuhan kapal.
Diperlukan detail struktur Slipway yang ideal

BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah :
1. Data- data yang digunakan adalah data sekunder.
2. Tidak merencanakan atau mengkaji pengerukan.
3. Tidak merencanakan detail cradle
METODOLOGI
Mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan, batasan
Pendahuluan
masalah, manfaat, metedologi dan l okasi

Menjel askan tentang dasar-dasar teori, peraturan dan


Tinjauan Pustaka
perumusan yang dipakai

Pengumpulan Data teknis yang digunakan adalah data pasang surut,


dan Analisis Data arus laut, bathymetri, angin, topografi, tanah dan kapal

Perencanaan
Merencanakan layout perairan dan layout Slipway
Layout

Kri teria
Menjel askan kriteria kapal rencana, kualitas bahan dan
Perencanaan
material pembebanan
Slipway

Merencanakan layout pemalokan, perhitungan beban,


Perencanaan
rel, kereta (cradle), kebutuhan mesin derek (winch),
Struktur Slipway
keel bl ock dan detail gambar

Metode Menjel askan metode pelaksanaan pembangunan


Pelaksaan Slipway

Menghitung harga material dan upah, volume


Perhitungan RAB pekerjaan, anali sa harga satuan, dan Rencana Anggaran
Biaya

Membahas tentang hasil perhitungan Slipway, RAB dan


Penutup
Saran
ANALISA DATA
 Data Bathymetri
 Data Arus
 Data Pasang Surut
 Data Angin
 Data Tanah
 Data Kapal
DATA BATHYMETRI
DATA ARUS

Kecepatan arus antara 0.65 – 1.03 m/s dengan arah arus ke tenggara.
Pada kondisi neap tide arah arus secara dominan menuju tenggara (SE) dengan kecepatan maksimal
1.03 m/s .
Pada kondisi spring tide arah arus secara dominan menuju tenggara (SE) dengan kecepatan maksimal
0.65 m/s.
Kecepatan arus relatif tenang dengan kondisi nyaman karena maksimum adalah 1.03 m/s, jauh lebih
kecil dibandingkan dengan kecepatan arus maksimum untuk kapal bermanuver, yaitu 1.5 m/s (3 knot),
sehingga besar kecepatan arus ini tidak menjadi masalah.
DATA PASANG SURUT
HWS + 2.9

MSL + 1.4

LWS + 0.2

Type pasang surut bersifat harian tunggal (Diurnal Tide)


Beda pasang surut 2.7 m diatas mLWS
Elevasi HWS (High Water Spring) pada +2.9 mLWS
Elevasi LWS (Low Water Spring) pada +0.2 mLWS
DATA ANGIN
Sumber : BMKG Maritim Perak II
Surabaya
DATA ANGIN
Wind Rose
 Kecepatan Angin rata-rata
6,5 knot = 3.4 m/s
 Angin Dominan Kearah Tenggara
DATA TANAH

BH3

BH1
KOORDINATOR LETAK TITIK BOR DAN DESKRIPSI TANAH

DATA TANAH
DATA KAPAL
Vessel type = Flat Top Deck Cargo Barge
(400 ft. x 92 ft. x 20 ft.)
LOA (Length of Overall)= 400ft. (122 m)
Breadth = 92 ft. (28 m)
Depth = 20 ft. (6.1 m)
DWT = 10,000 tons
GRT = 5,809 tons
NRT = 1742 tons
Deck strength = 15 tons/m2
Draft = 4.5 m
PERENCANAAN LAYOUT
Lr = 150 m Lw = 210 m Lslipway = 360 m
Br = 30 m Kemiringan = 2 derajat
To(sarat kapal)= 3 m Hp = -7 m = -4.1 mLWS Hg = 5.4 m
PERENCANAAN LAYOUT
KRITERIA DESAIN
Dalam perencanaan ini digunakan beberapa peraturan sebagai dasar dalam
perencanaan yaitu:
Dock And Harbour Engineering Volume 1 (The Design Of Docks), 1968
Marine Structures Engineering (Specialzed Applications)
Standard Criteria of Port in Japan (OCDI), 2002
Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971
Maritime Structures Part 3
British Standart 6349-3 : 1988 (Design of Dry Dock, Lock and Slipway)
SNI 03-1729-2002 (Tata Cara Perencanaan Struktur Baja)
KRITERIA DESAIN
MUTU BETON
 kuat tekan karakteristik, K350
 Modulus Elastisitas diambil berdasarkan PBI 71
 Ec = 6400√350 kg/cm2 = 1.197 x 105 kg/cm2
 Tebal selimut beton (decking) diambil dengan ketentuan berikut ini:
Untuk daerah yang berbatasan langsung dengan air laut
 Tebal decking untuk balok 8.0 cm
MUTU BAJA TULANGAN
– σau = 3900 kg/cm2 (U-39)
– Ea = 2,1 x 106 kg/cm2
– σa = 2250 kg/cm2 (teg.tarik baja akibat beban tetap)
– σ’au = 3390 kg/cm2(teg.tarik baja yang diijinkan)
KRITERIA DESAIN
MUTU BAJA Spesifikasi Tiang Pancang :
Dengan spesifik sebagai berikut : Jenis = JIS A5525 STK41
fu= Tegangan putus minimum Diameter = 609,6 mm
= 410 Mpa Tebal = 16 mm
fu= Tegangan leleh minimum Luas penampang = 298,4 cm2
= 250 Mpa Berat = 243 kg/ m
E = Modulus elastisitas Momen Inersia = 132 x 103 cm4
= 200.000 Mpa Section Modulus = 4314,813 cm3
Jari-jari Girasi = 21 cm (r = (Inersia/A)0,5)
G = Modulus geser
Luas selimut surface = 1,19 m2/m’
= 80.000 Mpa Young modulus (baja) = 2100000 kg/cm2
m = 0,3
a = Koef. pemuaian
= 12 x 10-6/oC
DESAIN DIMENSI STRUKTUR SLIPWAY
Berikut ini adalah desain dimensi struktur slipway :
Panjang slipway : 360 m
Lebar slipway : 30 m
Balok Melintang : 60 x 90 cm
Balok Memanjang : 90 x 120 cm
Tebal Poer : 120 cm
Poer tiang tunggal : 120 cm x 120 cm
LAYOUT PEMBALOKAN
PEMBEBANAN
 Pembebanan Slipway  Pembebanan Cradle
Beban Mati Beban Vertikal
 Berat dari struktur sebesar 2,9 t/m3  Berat LWT kapal 10.000 DWT = 4521,12 ton
 Berat tambahan Rel R 54 = 0.05443 t/m3
 6.03 ton / keelblock
 Beban Hidup  Berat Keelblock = 0.37 ton
 Berat LWT kapal 10.000 DWT = 4521,12 ton
 Berat Cradle 10% dari beban kapal = 452,112 ton  Beban Horisontal
 Tarikan Winch = 40 / titik tarikan
 Beban Angin
 Tegak Lurus Kapal = 4,94 ton
 Sejajar Sumbu Kapal = 0,91 ton

 Beban Gempa
BEBAN KAPAL DAN KEELBLOCK
BEBAN TARIKAN WINCH
BEBAN SEBAGIAN KAPAL DI UJUNG SLIPWAY
BEBAN KAPAL DI TENGAH SLIPWAY
BEBAN KAPAL DI PANGKAL SLIPWAY
BEBAN ANGIN SEJAJAR KAPAL
BEBAN ANGIN TEGAK LURUS KAPAL
GAYA GEMPA
RESPON SPECTRUM
Zona Gempa 1
Jenis tanah lunak
PERENCANAAN STRUKTUR CRADLE

Keelblock
- Jarak keelblock
 Melintang kapal : 2m
 Memanjang kapal : 2.5 dan 3 m

Keelblock Melintang dan Memanjang


CRADLE
PERENCANAAN STRUKTUR CRADLE Jumlah Cradle : 12 segmen
Panjang Cradle : 32 m
Lebar Cradle : 10 m
Tinggi Cradle : 1.2 m
Dimensi Profil Balok : WF 700x300x13x24
Dimensi Profil Bracing: WF 350x350x19x19
Diameter Roda : 60 cm
Jumlah Roda persegmen : 30 roda
HASIL ANALISA CRADLE
PERHITUNGAN KAPASITAS WINCH
P = (Wkapal + Wcradle) tan θ + f1
P = (4521.1+ 706,98) tan 2 + 0.05
= 443.97 ≈ 445 ton
PERENCANAAN STRUKTUR SLIPWAY
 z

Lebar Slipway : 28 m
Dimensi Pile Cap Tunggal : 1,2 m x 1,2 m x 1m
Dimensi Balok
 (melintang) 7 m : 0,6 m x 0,9 m
 (memanjang) 10 m : 0,9 m x 1,2 m

Tiang Pancang Steel Pipe Pile Ø609,6 mm t = 16 mm


Elevasi dasar slipway
ujung slipway : - 3.1 mLWS
pangkal slipway : +7.0 mLWS
Tinggi Struktur (dari river bed): 2.8 m
(Zf) : 5.2 m (dibawah seabed)
Tinggi Struktur (dari Zf ) :8m
HASIL ANALISA SLIPWAY
PERENCANAAN BALOK MELINTANG
D16-400 D16-300
PERENCANAAN BALOK MEMANJANG
D16-200 D16-100
PERENCANAAN POER
Dimensi poer tungal : 1,2 x 1,2x 1,0 m
Data Gaya yang Terjadi Pada Poer (dari hasil SAP)
Penulangan poer (arah x dan y)
Kontrol Retak
Kontrol Geser Pons
Kontrol Tulangan Angker antara poer dengan balok menerima Momen, Tarik,
geser
PERENCANAAN POER
PERENCANAAN TIANG PANCANG

Kebutuhan kedalaman pemancangan


Gaya aksial tiang pacang dari SAP dikalikan dengan Safety Factor, kemudian diplotkan ke grafik
daya dukung tanah vs kedalaman.
Kontrol Tiang terhadap Korosi
Kalendering (Alfred Hiley Formula)
untuk mengetahui kapan dihentikanya pemancangan.
Kontrol Kuat tekuk
Kontrol gaya horisontal
Kontrol kekuatan bahan
PERENCANAAN TIANG PANCANG
Tiang tegak
QL = 3 x P = 3 x 183,2724 =
549,8172 ton
Kedalaman tiang yang dibutuhkan untuk
memikul gaya ini adalah sedalam 22 m
dari riverbed atau -27 m LWS
BH-1 TIANG TEGAK TEKAN
BH-3 TIANG TEGAK TEKAN
METODE PELAKSANAAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai