Anda di halaman 1dari 9

UKURAN NILAI PUSAT

A. PENGERTIAN NILAI PUSAT


Untuk keperluan penganalisisan data lebih lanjut, di samping pembuatan tabel dan
grafik, diperlukan juga ukuran-ukuran yang dapat mewakili data tersebut, sehingga dapat
diucapkan secara singkat dan dapat digunakan untuk membandingkan keadaan berbagai
kelompok data. Untuk keperluan tersebut, statistik menyediakan suatu nilai berupa nilai
tunggal yang cukup mewakili keseluruhan nilai yang terdapat dalam data tersebut.
Nilai tunggal yang dianggap dapat mewakili keseluruhan nilai dalam data dianggap
sebagai rata-rata (averages), karena nilai rata-rata itu dihitung berdasarkan keseluruhan
nilai yang terdapat dalam data bersangkutan. Nilai rata-rata itulah yang disebut ukuran
nilai pusat atau ukuran tendensi pusat.
Ukuran nilai pusat merupakan ukuran yang dapat mewakili data secara keseluruhan.
Artinya, jika keseluruhan nilai yang ada dalam data tersebut diurutkan besarnya dan
selanjutnya dimasukkan nilai rata-rata kedalamnya, nilai rata-rata tersebut memiliki
kecenderungan (tendensi) terletak di urutan paling tengah atau pusat.

B. JENIS-JENIS UKURAN NILAI PUSAT


1. Rata-Rata Hitung (Mean)
Rata-rata hitung (mean) adalah nilai rata-rata dari data-data yang ada. Rata-

Dalam bentuk piktogram, data tersebut digambarkan sebagai berikut.

Afrika 
Amerika 
Asia 
Eropa 
Jerman 
Rusia 

 Mewakili 100 juta orang


Mewakili 50 juta orang

 akhir abad ke-20


Gambar 2.1 Piktogram penduduk dunia

b. Grafik batang atau balok


Grafik batang atau balok adalah grafik data berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama
dan dilengkapi dengan skala atau ukuran sesuai dengan data yang bersangkutan. Setiap
batang (persegi panjang) tidak boleh saling menempel atau melekat antara satu dengan yang
lainnya dan jarak antara setiap batang yang berdekatan harus sama. Susunan dari batang-
batang tersebut boleh tegak atau mendatar. Grafik batang dapat beruapa grafik batang
tunggal, berganda, atau komponen berganda.

Contoh:
1. Data kecelakaan lalu lintas di kota A dari tahun 1991 sampai 1995, sebagai berikut:

Tahun 1991 1992 1993 1994 1995


Jumlah
400 300 425 350 250
Kecelakaan

Dalam bentuk diagram batang data di atas digambarkan sebagai berikut.


Gambar 2.2 Grafik batang banyaknya kecelakaan di kota A.

2. Banyaknya mahasiswa jurusan Keperawatan, Analis Kesehatan, dan Kebidanan


Poltekkes Kemenkes Bengkulu tahun 1991 sampai 1995, sebagai berikut.

TABEL 2.7 JUMLAH MAHASISWA PER JURUSAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU, TAHUN
1991-1995

Tahun Keperawatan Analis Kesehatan Kebidanan

1991 200 80 50
1992 240 100 60
1993 240 90 50
1994 220 60 40
1995 220 70 40

Diagram batang dari data tersebut ialah sebagai berikut.


Keterangan:

Kebidanan

Analis Kesehatan

Keperawatan

Gambar 2.3 Grafik batang jumlah mahasiswa per jurusan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

3. Contoh lain diagram batang.

TABEL 2.8 NILAI IMPOR NEGARA “X” TAHUN 1973-1975 (dalam jutaan $)

Tahun
Jenis Impor
1973 1974 1975
Minyak bumi 160 450 1.250
Nonminyak bumi 1.150 2.500 3.900
Jumlah 1.310 2.950 5.150

Dalam bentuk digram batang komponen, data tersebut digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.4 Grafik batang komponen nilai impor negara “X”, 1973-1975

c. Grafik garis

Grafik garis adalah grafik data berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis yang
menghubungkan titik-titik pada bidang bilangan (sistem salib sumbu). Pada grafik garis
digunakan dua garis yang saling berpotongan dan saling tegak lurus (sistem salib sumbu).
Pada garis horizontal (sumbu-X) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya tetap, seperti
tahun dan ukuran-ukuran. Pada garis tegak (sumbu-Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang
sifatnya berubah-ubah, seperti harga, biaya, dan jumlah.
Contoh:

TABEL 2.9 SUHU TUBUH PASIEN A DAN B PADA PUKUL 06.00-12.00

Pasien A Pasien B
Pukul Suhu (⸰C) Pukul Suhu (⸰ C)
06.00 42 06.00 36
07.00 41 07.00 37
08.00 40 08.00 38
09.00 39 09.00 39
10.00 38 10.00 40
11.00 37 11.00 41
12.00 36 12.00 42

Dalam bentuk diagram garis, data tersebut digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.5 Diagram garis pasien A dan pasien B dari pukul 06.00-12.00
d. Grafik Lingkaran

Grafik lingkaran adalah grafik data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi juring-juring
sesuai dengan data tersebut. Bagian-bagian dari keseluruhan data tersebut dinyatakan dalam
persen. Untuk membuat grafik lingkaran, biasanya dipakai du acara, yaitu:

1) Membagi keliling lingkaran menurut data-data yang ada,


2) Membagi lingkaran menurut data yang ada dengan menggunakan busur derajat.

Contoh:

Menurut laporan kepala SMA X, dari 300 lulusan sekolahnya tahun 2004, tercatat sebagai
berikut:

1) 180 orang diterima kuliah di perguruan tinggi negeri,


2) 60 orang diterima kuliah di perguruan tinggi swasta,
3) 40 orang kerja di kantor-kantor,
4) Sisanya masih nganggur.

Dalam bentuk grafik lingkaran, data di atas digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.6 Grafik lingkaran lulusan SMA X, tahun 1994


Untuk mencari besar sudut tiap-tiap juring atau %, caranya sebagai berikut.

1) Sudut untuk kuliah di perguruan tinggi negeri

= x 360° = 216°

= x 100% = 60%

2) Sudut untuk kuliah di perguruan tinggi swasta

= x 360° = 72°

= x 100% = 20%

3) Sudut untuk yang bekerja

= x 360° = 48°

= x 100% = 13,33%

4) Sudut untuk yang nganggur

= x 360° = 24°

= x 100% = 6,67%

Salah satu bentuk khusus dari diagram lingkaran adalah diagram (grafik) pastel. Diagram
lingkaran itu berbentuk tiga dimensi (memiliki tebal), setiap juring yang menunjukkan
persentase data masing-masing dipisah-pisah.
e. kartogram
Kartogram atau peta statistik adalah grafik data berupa peta yang menunjukkan kepadatan
penduduk, curah hujan, hasil pertanian, hasil pertambangan, dan sebagainya.

Contoh:
TABEL 2.10 PEMASARAN PESAWAT TELEVISI PERUSAHAAN “X” SEMESTER I, 1990

Daerah Pemasaran Jumlah

Semarang
Yogyakarta
Purwokerto 500.00
Tegal 400.000
Pati 300.000
Surakarta 300.000
200.000
350.000

Dalam bentuk kartogram (peta statistik), data tersebut digambarkan sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai