Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN

KEPERAWATAN DASAR 1

Di Susun Oleh :
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Surabaya, 30 April2019

penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………………..
B. Rumusan Masalah………………………………………………….
C. Tujuan Rumusan Masalah………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Oksigen & Oksigenisasi
B. Faktor yang mempengaruhi Oksigenasi
C. Macam macam alat terapi oksigen………………………………
D. Instruksi Kerja

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan …………………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Keperawatan merupakaan hasil proses kerjasama manusia dengan manusialainnya supaya menjadi
sehat atau tetap sehat. Dalam perkembanganilmu keperawatan saat ini perawat dituntut untuk lebih
professional dalammelakukan tindakan keperawatan yaitu pelayanan yang memuaskan
danmeyakinkan.Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang di butuhkan olehmanusia
dalam mempertahanankan keseimbangan fisiologi maupun psikologi.Salah satunya adalah
kebutuhan oksigen.
Oksigen adalah salah satu komponen gasdan unsur vital dalam proses metabolisme
untukmempertahankan kelangsunganhidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal elemen ini
diperoleh dengan caramenghirup O2 ruangan setiap kali bernapas.Oksigenasi adalah proses
penambahan oksigen O2 ke dalam sistem (kimiaatau fisika). Oksigenasi merupakan gas tidak
berwarna dan tidak berbau yangsangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya,
terbentuklahkarbon dioksida, energi, dan air. Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas
normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermaknaterhadap akrivitas sel. (wahit
iqbal Mubarak, 2007).
Pemberian terapi oksigenadalah suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen pada penderita
yangmengalami gangguan pernapasan ke dalam paru yang melalui saluran pernapasandengan
menggunakan alat khusus.Pemberian cairan intravena merupakan pemberian cairan melalui
alatintravena untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, obat-obatan, pemantauan
hemodinamik, serta mempertahankan fungsi jantung dan ginjal. Pemberian cairan intravena
(intravenous fluids infusion) adalah pemberiansejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui jarum , ke
dalam pembuluh vena ( pembuluh balik ) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat
makanandari tubuhPemberian cairan/obat intravena, selain bisa langsung memasukannya kevena,
bisa juga secara tidak langsung yaitu dengan memasukan obat intravenamelaui selang
infus.Disamping itu pula, isu terkini yang berkait dengan manajemen perawatanluka ini berkaitan
dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan
metabolic semakin banyak ditemukan. Kondisitersebut biasanya sering menyertai kekompleksan
suatu luka dimana perawatanyang tepat diperlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai dengan
optimal

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa pengertian dari pemberian oksigen ?

2.Bagaimana prosedur kerja dari pemberian oksigen ?

1.3 Tujuan

1.Untuk mengetahui pengertian dari pemberian oksigen.


2.Untuk mengetahui prosedur kerja dari pemberian oksigen.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

1.Oksigen (O2)
adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam prosesmetabolisme untuk mempertahankan
kelangsungan hidup seluruh sel-seltubuh.

2. Oksigenasi
adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandungOksigen (O2) ke dalam tubuh serta
menghembuskan Karbondioksida (CO2)sebagai hasil sisa oksidasi.Penyampaian oksigen ke
jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi(pernafasan), kardiovaskuler dan hematologi.

2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OKSIGENASI

a. Faktor Fisiologi

-Menurunnya kapasitas pengikatan O2,seperti anemiaü Menurunnya konsentrasi O2 yang


diinspirasi seperti pada obstruksi saluran napas bagian atasü Hipovolemia sehingga tekanan darah
menurun mengakibatkan transpor O2 terganggu

-Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka danlain-lain.ü Kondisi
yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan,obesitas, musculus skeleton
yang abnormal, penyakit kronik seperti TBC paru

b. Faktor Perkembangan
- Bayi prematur : yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan
- Bayi dantoodler : adanya resiko infeksi saluran pernafasan akutü Anak usia sekolah dan remaja ,
resiko saluran pernafasan dan merokokü Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat,
kurang aktivitas, stress yangmengakibatkan penyakit jantung dan paru-paruü Dewasa tua : adanya
proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinanarteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi
paru menurun

c. Faktor Perilaku

- Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru, giziyang buruk menjadi
anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang, diet yangterlalu tinggi lemak menimbulkan
arteriosklerosis, konsumsi makananmengandung CO (carbon monoksida)
-Exercise (olahraga berlebih) : Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigenü Merokok :
nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dankoroner

-Substance abuse (alkohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake nutrisi (Fe)menurun


mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depesi pusat pernafasan

-Kecemasan : menyebabkan metabolisme meningkat

d. Faktor Lingkungan

-Tempat kerja (polusi)ü Suhu lingkungan


-Ketinggian tempat dari permukaan laut

MACAM-MACAM ALAT TERAPI OKSIGEN

1. Pemberian Oksigen Melalui Nasal Kanul

Pengertian

Pemberian oksigen pada klien yang memerlukan oksigen secara kontinyu dengankecepatan aliran 1-
6 liter/menit serta konsentrasi 20-40%, dengan caramemasukan selang yang terbuat dari plastik ke
dalam hidung dan mengaitkannyadi belakang telinga. Panjang selang yang dimasukan ke dalam
lubang dihidunghanya berkisar 0,6
1,3 cm. Pemasangan nasal kanula merupakan cara yang paling mudah, sederhana, murah, relatif
nyaman, mudah digunakan cocok untuksegala umur, cocok untuk pemasangan jangka pendek dan
jangka panjang, danefektif dalam mengirimkan oksigen. Pemakaian nasal kanul juga
tidakmengganggu klien untuk melakukan aktivitas, seperti berbicara atau makan.(Aryani, 2009:54)

Tujuan
a. Memberikan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat kebutuhanoksigen minimal. b.
Memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan atau minum.(Aryani, 2009:54)

Indikasi

Klien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal kanula untukmemenuhi
kebutuhan oksigen (keadaan sesak atau tidak sesak). (Suparmi,2008:67)

Prinsip

a. Nasal kanula untuk mengalirkan oksigen dengan aliran ringan atau rendah, biasanya hanya 2-3
L/menit.
b. Membutuhkan pernapasan hidungc. Tidak dapat mengalirkan oksigen dengan
konsentrasi >40 %.(Suparmi, 2008:67)

2. Pemberian Oksigen Melalui Masker Oksigen

Pengertian

Pemberian oksigen kepada klien dengan menggunakan masker yangdialiri oksigen dengan posisi
menutupi hidung dan mulut klien. Masker oksigenumumnya berwarna bening dan mempunyai tali
sehingga dapat mengikat kuatmengelilingi wajah klien. Bentuk dari face mask bermacam-macam.
Perbedaanantara rebreathing dan non-rebreathing mask terletak pada adanya vulve yang mencegah
udara ekspirasi terinhalasi kembali. (Aryani, 2009:54)

Macam Bentuk Masker :

a. Simple face mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 40-60% dengankecepatan aliran 5-8
liter/menit.
b. Rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 60-80% dengankecepatan aliran 8-
12 liter/menit.
Memiliki kantong yang terus mengembang baik,saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada saat inspirasi,
oksigen masuk dari sungkupmelalui lubang antara sungkup dan kantung reservoir, ditambah
oksigen darikamar yang masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Udara inspirasi
sebagiantercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi CO2 lebih tinggi daripadasimple
face mask. (Tarwoto&Wartonah, 2010:37)

Indikasi : klien dengan kadar tekanan CO2 yang rendah. (Asmadi,2009:33)c. Non rebreathing
mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen sampai 80-100% dengan kecepatan aliran 10-12
liter/menit. Pada prinsipnya, udara inspirasitidak bercampur dengan udara ekspirasi karena
mempunyai 2 katup, 1 katupterbuka pada saat inspirasi dan tertutup saat pada saat ekspirasi, dan 1
katup yangfungsinya mencegah udara kamar masuk pada saat inspirasi dan akan membuka pada
saat ekspirasi. (Tarwoto&Wartonah, 2010:37) .Indikasi : klien dengan kadartekanan CO2 yang
tinggi. (Asmadi, 2009:34)
INSTRUKSI KERJA

PEMBERIAN TERAPI OKSIGENASI

1. Persiapan alat

Menyiapkan alat antara lain :1. Nasal kanul / masker sederhana / masker NRBM, sesuai ukuran
pasien2. Selang oksigen3. Tabung oksigen dengan manometernya4. Humidifier5. Water steril
(aquadest) / air matang / air mineral6. Flowmeter (pengukur aliran)7. Plester8. Gunting plester9.
Alat tulis

2. Persiapan pasien

Pembukaana. Memberikan salam dan memperkenalkan diri b. Menempatkan pasien / keluarga


dalam kondisi nyaman dan kondusif

3. Mengonfirmasikan tujuan dan prosedur pemberian terapi oksigenasi

Menjelaskan tujuan dan proses pemberian terapi oksigenasi pada keluarga pasien

4. Menilai kesiapan pasien

Petugas menyiapkan inform concent untuk ditandatangani

5. Prosedur Pemasangan

Mengorganisasikan tindakan pemberian terapi oksigenasiCara Pemasangan :


BAB III
KESIMPULAN

Terapi oksigen adalah memasukkan oksigen tambahan dari luar ke parumelalui saluran pernafasan
dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan. Tujuanterapi oksigen ini adalah untuk meningkatkan
konsentrasi O2 pada darah arterisehingga masuk ke jaringan untuk memfasilitasi metabolisme
aerob,mempertahankan PaO2 > 60 mmHg atau SaO2 > 90 %. Indikasi terapi oksigen iniadalah
untuk pasien hipoksia, oksigenasi kurang sedangkan paru normal,oksigenasi cukup sedangkan paru
tidak normal, oksigenasi cukup, paru normal,sedangkan sirkulasi tidak normal, pasien yang
membutuhkan pemberian oksigenkonsentrasi tinggi, pasien dengan tekanan partial karbondioksida
( PaCO2 )rendah. Kontra indikasi pemakaian terapi oksigen ini adalah pemakaian kanul
nasal/kateter binasal/nasal prong : jika ada obstruksi nasal, pemakaian kateternasofaringeal / kateter
nasal : jika ada fraktur dasar tengkorak kepala, traumamaksilofasial, dan obstruksi nasal, pemakaian
sungkup muka dengan kantongrebreathing : pada pasien dengan PaCO2 tinggi, akan lebih
meningkatkan kadarPaCO2 nya lagi. Komplikasi pemakaian terapi oksigen yang terlalu lama
dapatmengakibatkan keracunan oksigen, kerusakan jaringan paru terjadi akibat terbentuknya
metabolik oksigen yang merangsang sel PMN dan H2O2 melepaskanenzim proteolotikdan enzim
lisosom yang dapat merusak alveoli. Sedangkanresiko yang lain seperti retensi gas karbondioksida
dan atelektasis.
Apabila O2 80-100% diberikan kepada manusia selama 8 jam atau lebih, saluran pernafasan
akanteriritasi, menimbulkan distres substernal, kongesti hidung, nyeri tenggorokan danbatuk.
Pemajanan selama 24-48 jam mengakibatkan kerusakan jaringan paru.
Pemberian O2 100% pada tekanan yang lebih tinggi berakibat tidak hanya iritasitrakeobronkial,
tetapi juga kedutan otot, bunyi berdering dalam telinga, rasa
pening, kejang dan koma.
DAFTAR PUSTAKA

1. Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Medikal Bedah. Edisi bahasa Indonesia, vol. 8. EGC.
Jakarta
2. Astowo. Pudjo. 2005. Terapi oksigen: Ilmu Penyakit Paru. BagianPulmonologi dan
Kedokteran Respirasi. FKUI. Jakarta.
3. Blogspot. 2009. The Human Respiratory System. Blog Spot.Com.(http://anatomi-
tubuhmanusiadanhewan.blogspot.com/2009/05/sistem-pernapasan-padamanusia.html).
4. Ikawati, Z. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan. PDF.Rohsiswatmo, R. 2010.
Terapi Oksigen Pada Neonatus. DivisiPerinatologi Ilmu Kesehatan Anak FKUI - RSCMk
FKUI – RSCM.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai