Percobaan B-2 PDF
Percobaan B-2 PDF
I. Tujuan
1.1. Menentukan kelarutan H2C2O4 pada berbagai suhu
1.2. Menentukan kalor pelarutan diferensial H2C2O4
Massa Massa
Volume titran Volume titran
T (⁰C) piknometer piknometer +
1 (mL) 2 (mL)
kosong (gram) zat (gram)
50 10,8 10,8 18,00 47,20
45 9,6 9,5 18,00 47,00
40 7,9 8,0 18,00 46,78
35 6,7 6,6 18,00 46,51
30 5,8 5,8 18,08 46,23
Tabel 4.1 Data pengamatan percobaan
50 10 10,8 2,75778
45 10 9,55 2,438593
40 10 7,95 2,030033
35 10 6,65 1,698078
30 10 5,8 1,48103
Tabel 6.2 Data Kelarutan H2C2O4 dalam Larutan Jenuh H2C2O4
WH2O= 90 mL x
W 10 mL jenuh = - mH2O
Untuk suhu 50 :
1,008179 g/mL = 100,8179 gram
WH2O= 90 mL x 0.996783 g/mL = 89,71047 gram
W 10 mL jenuh = 100,8179 – 89,71047 = 11,1079 gram
Dengan cara yang sama diperoleh:
W 10 mL
T (⁰C) (gram) W H2O (gram) jenuh
(gram)
50 100,8179 89,71047 11,10747
45 100,1274 89,71047 10,41693
40 99,36782 89,71047 9,657346
35 98,4356 89,71047 8,725126
30 97,1926 89,71047 7,482164
Tabel 6.3 Data Massa 10 mL Larutan H2C2O4, 90 mL Air, dan 10 mL
Larutan H2C2O4 jenuh
6.3.3. Penentuan Massa Larutan H2C2O4 dan Massa Pelarut dalam 100 mL
Larutan H2C2O4 jenuh
W dalam 10 mL jenuh = [
W dalam 10 mL jenuh = [ x 10 x 10-3L x 90,03 g/mol
Untuk suhu 50 :
W dalam 10 mL jenuh = 2,75778 10 x 10-3L x 90,03 g/mol = 2,482829 g
11,10747 - 2,4828 = 8,624638 g
= 3,1975 m
, R = 8,314 J/K.mol
= 85,58035 J mol-1
0,5
y = -748,69x + 2,8185
R² = 0,9547
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033 0,00335
m=
= -2,303.8,314.(-748,69)
= 14335,27 J.mol-1
VIII. Kesimpulan
PERTANYAAN
1. Pencuplikan untuk menentukan kelarutan disini dilakukan dari suhu tinggi ke
suhu rendah. Bagaimana pendapat anda jika pencuplikan itu dilakukan dengan
arah berlawanan yaitu dari suhu rendah ke suhu tinggi?
Jawab:
Jika pelarutan suhu larutan bertambah dari sebelumnya, berarti
proses pelarutannya menghasilkan kalor. Proses pelarutan yang menghasilkan
kalor disebut proses eksoterm. Penurunan suhu akan menambah jumlah zat yang
dapatlarut. Hal tersebut akan membuat kelarutan akan mengalami perbedaan
proses, yaitu endoterm.
2. Dalam integrasi persamaan Van’t Hoff diandaikan bahwa ∆H tidak bergantung
pada suhu. Bagaimana bentuk persamaannya bila kalor pelarutan merupakan
fungsi kuadrat suhu? ∆H = A + BT + CT2 dengan A, B, dan C tetapan.
Jawab: