Jurnal Boy
Jurnal Boy
Abstrak : perkembangan industri kerupuk saat ini meningkat dengan cepat, hal ini dapat kita
lihat dari bermacam-macam produk yang dihasilkan telah nyata membawa perubahan
terhadapa rancang kerja atau peralatan yang bersifat tradisional (manual) hingga menjadi
mekanis atau otomatis. Mesin pembuat kerupuk yang sudah ada saat ini masih banyak
kelemahan, kekurangasn dan tidak efisien. Penelitian yang dilakukan dari segi ekonomi
dengan mnggunakan metode Ekonomi Teknik berdasarkan perhitungan harga pokok produk
yang dihasilkan Rp. 17.732, NPV 25% dalam keadaan bunga dibawah 25% masih dapat
menghasilkan pendapatan, IRR adalah 7%, ROI adalah 38% yang awalnya 7% semakin ROI
tinggi investasi mendapatkan keuntungan dan BEP (kg) adalah 2500 kg, BEP (rupiah) adalah
Rp. 46.103.251. dengan memperhatikan hasil penelitian ini, maka dilihat dari metode
ekonomi teknik dapat dikatakan mesin rancang ulang pembuat kerupuk layak untuk
diproduksi.
Abstract : perkembangan industri kerupuk saat ini meningkat dengan cepat, hal ini dapat
kita lihat dari bermacam-macam produk yang dihasilkan telah nyata membawa perubahan
terhadapa rancang kerja atau peralatan yang bersifat tradisional (manual) hingga menjadi
mekanis atau otomatis. Mesin pembuat kerupuk yang sudah ada saat ini masih banyak
kelemahan, kekurangasn dan tidak efisien. Penelitian yang dilakukan dari segi ekonomi
dengan mnggunakan metode Ekonomi Teknik berdasarkan perhitungan harga pokok produk
yang dihasilkan Rp. 17.732, NPV 25% dalam keadaan bunga dibawah 25% masih dapat
menghasilkan pendapatan, IRR adalah 7%, ROI adalah 38% yang awalnya 7% semakin
ROI tinggi investasi mendapatkan keuntungan dan BEP (kg) adalah 2500 kg BEP (rupiah)
adalah Rp. 46.103.251. dengan memperhatikan hasil penelitian ini, maka dilihat dari
metode ekonomi teknik dapat dikatakan mesin rancang ulang pembuat kerupuk layak untuk
diproduksi.
yang ada bahkan dapat dilihat dari bahan perasa seperti udang atau ikan lalu dicetak
dengan mesin pembuat kerupuk dan selanjutnya
banyaknya jenis kerupuk yang saat ini
dikeringkan di bawah sinar matahari dan
bermunculan. Dengan peningkatan ini tentu
digoreng.
Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 1
Dengan adanya keinginan tersebut ekonomi merupakan bagian dari engineering
maka dibuatlah mesin yang bisa membantu yang dilaksanakan dengan baik.
sebagai penunjang produktifitas dan Ekonomi Teknik adalah disiplin ilmu
efektifitas produksi skala rumah tangga yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi
khususnya dalam bidang pembuatan rancang dalam engineering; yang terdiri dari evaluasi
ulang mesin pembuat kerupuk. Dalam sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-
menghadapi permasalahan tersebut manfaat dari usulan proyek-proyek teknik.
diperlukan alat yang dapat memproduksi Selain itu, ekonomi teknik juga dapat
lebih baik dari sebelumnya dan memenuhi dinyatakan sebagai sebuah konsep dan
permintaan. Akan tetapi tentunya rancang teknik analisis yang berguna untuk
ulang mesin tersebut perlu dilakukan analisis mengevaluasi penerimaan dari sistem,
secara ekonomi. produk dan jasa dalam kaitannya dengan
Hal ini dilakukan dengan maksud uang .(Ristono Agus dan Puryani, 2011)
agar rancang ulang mesin yang akan dibuat Ada 7 langkah dasar disipilin ilmu ini yaitu:
benar-benar layak untuk dibuat serta
1. Langkah 1: membuat alternatif-
menguntungkan bagi pelaku usaha kerupuk. alternatif
Penelitian ini nantinya sangat diharapkan Pemilihan keputusan diantara
alternatif-alternatif. alternatif-
bisa bermanfaat bagi industri rumahan
alternatif tersebut perlu
sehingga nantinya bisa mendapatkan diidentifikasikan dan kemudian
keuntungan yang lebih besar dibandingkan dicari analisisnya secara
berututan.
dengan mesin pembuat kerupuk yang sudah
2. Langkah 2: fokuskan pada
ada. perbedaan-perbedaan
Engineering (rekayasa) adalah Hanya perbedaan yang bearti
profesi/disiplin dimana pengetahuan tentang dari hasil diantara alternatif-
alternatif yang relevan dengan
alam yang diperoleh dengan studi, perbandingan yang harus
pengalaman dan praktek dipergunakan dipertimbangkan dalam
dengan bijakasana dalam mengembangkan keputusan itu.
3. Langkah 3: gunakan suatu titik
cara-cara untuk penggunaan secara
pandang yang konsisten
ekonomis bahan-bahan dan sumber alam Hasil dari alternatif, aspek
untuk kepentingan umat manusia. Dari ekonomi dan lainnya harus
dikembangkan secara
definisi ini aspek-aspek ekonomi dari
konsisten dari suatu titik
engineering (Engineering Economic/ pandang yang ditetapkan.
Ekonomi Teknik) dititik beratkan pada 4. Langkah 4: gunakan satuan
ukuran umum
aspek-aspek fisik. Jelas, pada dasarnya
Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 3
7. Untuk mendapatkan nilai IRR melakukan maximize terhadap
digunakan rumus interpolasi. benefits atau output yang lain.
Rumus Peritungan IRR dengan cara 2. Untuk situasi fixed output,
Interpolasi maka fungsi tujuannya adalah
Jika diperoleh NPV +, maka carilah melakukan minimize terhadap
NPV – dgn cara meningkatkan discount ongkos atau input yang lain.
faktornya : 3. Untuk situasi kombinasi
keduanya, yakni inputs and
IRR = I1 + (I2 – I1) outpuls vary, maka fungsi
tujuannya adalah melakukan
…………………………….…….…(2.5)
maximize terhadap selisih
Keterangan :
antara keuntungan dengan
i1 = Discount Factor (tingkat bunga)
ongkos.
pertama di mana diperoleh NPV positif.
Langkah awal adalah memutuskan
i2 = Discount Factor (tingkat bunga)
katagori yang mana yang akan diaplikasikan
pertama di mana diperoleh NPV negatif.
Langkah selanjutnya. (Ristono Agus dan
Indikator IRR :
Puryani, 2011)
Jika IRR > untuk, discount rate yang
berlaku maka proyek layak untuk
2.2.2 Aplikasi NPV
dilaksanakan dan Jika IRR< untuk. discount
Dengan menggunakan PW analysis,
rate yang berlaku, maka proyek tidak layak
maka penggunaan periode analisis adalah
untuk dilaksanakan. (Ristono Agus dan
persoalan yang besar Beberapa kasus antara
Puryani 2011 : 128)
lain:
2.2 Net Present Value (NPV)
1. beberapa altematif yang akan
NPV merupakan selisih antara
dipilih memiliki umur yang
pengeluaran dan pemasukan yang telah
sama.
didiskon dengan menggunakan social
2. Beberapa altematif yang akan
opportunity cost of capital sebagai diskon
dipilih memiliki umur yang
faktor, atau dengan kata lain merupakan arus
tidak sam.
kas yang diperkirakan pada masa yang akan
3. Periode analisis menggunakan
datang yang didiskonkan pada saat ini.
waktu tak terbatas atau cukup
Untuk menghitung NPV diperlukan data
panjang sehingga dianggap
tentang perkiraan biaya investasi, biaya
tidak memiliki akhir.
operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan
Berdasarkan pada latar belakang
manfaat/benefit dari proyek yang
tersebut, maka dalam analisis nilai sekarang,
direncanakan.
perlu diperhatikan periode waktu analisis
untuk membandingkan 2 atau lebih rencana
2.2.1 Jenis NPV
investasi. Terdapat 3 cara analisis,
Terdapat tiga kriteria dalam
terganatung dari periodenya, antara lain:
mengaplikasikan teknik analisis dari NPV,
1. bunga periode sama
yakni:
2. bunga periode berbeda
1. Untuk situasi fixed input, maka
3. bunga periode tak terbatas
fungsi tujuannya adalah
Aplikasi yang lain adalah didasarkan
kepada tujuan dari penerapannya itu sendiri,
Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 5
NPV > 0 Investasi yang Proyek bias bisnis penting lainnya. Sebagian besar
dilakukan dijalankan.
memberikan bentuk analisis ROI membandingkan hasil
Bila manfaat bagi investasi dan biaya dengan membangun
perusahaan. Maka…
Bearti… rasio, atau persentase. Dalam metode ROI
NPV< 0 Investasi yang Proyek ditolak.
sederhana, rasio ROI lebeih besar 0,00 (atau
dilakukan akan
mengakibatkan persentase lebih besar dari 0%) bearti bahwa
kerugian bagi
NPV = 0 perusahaan. Kalau proyek
pengambilan investasi lebih dari biaya.
Investasi yang dilaksanakan atau (Pujawan, 1995)
dilakukan tidak tidak dilaksanakan
mengakibatkan tidak berpengaruh Return on Investment adalah jumlah
perusahaan untung pada keuangan laba yang dihasilkan oleh investor setelah
maupun rugi. perusahaan.
Keputusan harus menempatkan uangnya kedalam bisnis. ROI
ditetapkan dengan adalah sebuah ukuran profitabilitas yang
menggunakan
kriteria lain mengevaluasi kinerja bisnis dengan
misalnya dampak
membagi laba bersih dengan kekayaan
investasi terhadap
positioning bersih. ROI biasanya dinyatakan dalam
perusahaan.
(Ristono Agus dan Puryani, 2011) persentase pengambilan investasi.
2.3 Return on ivestment (ROI) ROI juga dapat diukur dengan uang
Analisis Return on ivestment (ROI) tunai yang dihasilkan oleh atau hilang akibat
adalah salah satu dari beberapa metrik investasi. Ini mengukur arus kas atau aliran
keuangan yang secara umum digunakan pendapatan dari investasi kepada investor,
untuk mengevaluasi konsekuen keuangan relatif terhadap jumlah yang diinvestasikan.
dari investasi bisnis, keputusan, atau Arus kas pada investor dapat berupa
tindakan. Secara sederhana analisis ROI juga keuntungan, bunga, dividen, peningkatan
disebut analisis kas. Sebagai arus kas pendapat atau kerugian. Untuk mengukur
metrik, analisis ROI membandingkan profitabilitas bisnis, anda dapat
besaran keuntungan dan waktu investasi. menggunakan ROI dengan cara yang
Semakin nilai ROI tinggi bearti bahwa berbeda-beda, misalnya untuk mengukur
investasi menguntungkan dibandingkan kinerja dalam kebijakan harga, persediaan
dengan biaya investasi. investasi, investasi modal peralatan, dan
Dalam beberapa tahun terakhir, ROI sebagainya.
telah menjadi metrik keuangan utama untuk Beberapa cara lain untuk menggunakan ROI
pengambilan keputusan, persetujuan dan adalah dengan :
keputusan, persetujuan dan keputusan 1. Membagi laba bersih, bunga,
pendanaan proyek dan segala keputusan dan pajak dan jumlah
3. Membagi laba bersih dengan menunjukan arus kas dari investasi kepada
termasuk marjin laba kotor, marjin laba yang dihitung dalam persentase bedasarkan
usaha, rasio ROI, hasil Dividen, marjin laba modal yang diinvestasikan. Secara umum,
bersih, dan pengambilan asset investasi. semakin tinggi nilai investasi, semakin besar
adalah rasio profitabilitas. Ada beberapa cara keuntungan, dan semakin besar pula resiko
untuk menentuka ROI, tetapi metode yang investasi yang ditimbulkan. (Pujawan, 1995)
paling sering digunakan adalah membagi 2.4 Analisis Break Event Point (BEP)
laba bersih dengan total aset. Sekarang kita Analisa Break Event adalah suatu
akan mencari nilai pengambilan investasi teknik analisa untuk mempelajari hubungan
tahunan (Anuallzed ROI), sehingga kita antara Biaya Tetap, Biaya Variabel,
dapat membandingkan dengan investasi lain. Keuntungan dan Volume aktivitas. Masalah
Dalam bidang keuangan, hal ini sering Break Event baru akan muncul dalam
Secara teknis proses ini melibatkan mempunyai Biaya Variabel dan Biaya Tetap.
penentuan tingkat diskonto dimana nilai saat Suatu perusahaan dengan volume produksi
Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 7
tertentu dapat menderita kerugian biaya variabel per unit tetap
dikarenakan penghasilan penjualannya hanya konstan.
mampu menutup biaya variabel dan hanya c. Total biaya tetap tidak
bisa menutup sebagian kecil biaya tetap. mengalami perubahan,
Contribution Margin adalah selisih meskipun ada perubahan
antara penghasilan penjualan dan biaya volume produksi atau
variabel, yang merupakan jumlah untuk penjualan, sedangkan biaya
menutup biaya tetap dan tetap per unit akan berubah
keuntungan.Perusahaan akan memperoleh karena adanya perubahan
keuntungan dari hasil penjualannya apabila volume kegiatan.
Contribution Marginnya lebih besar dari d. Harga jual per unit tidak akan
Biaya Tetap, yang berarti total penghasilan berubah selama periode
penjualan lebih besar dari total biaya. melakukan analisa.
Break Event Point menyatakan e. Perusahaan hanya membuat
volume penjualan dimana total penghasilan dan menjual satu jenis produk.
tepat sama besarnya dengan total biaya, Jika membuat dan menjual
sehingga perusahaan tidak memperoleh lebih dari satu jenis produk,
keuntungan dan juga tidak menderita maka perbandingan
kerugian. Break Event Point ditinjau dari penghasilan
konsep Contribution Margin menyatakan f. Penjualan antara masing-
bahwa volume penjualan dimana masing produk (disebut sebagai
Contribution Margin tepat sama besarnya Sales Mix) akan tetap konstan.
dengan total Biaya Tetapnya. (Pujawan, g. Kapasitas produksi pabrik
1995) relatif konstan.
2.4.1 Asumsi Break Event Point h. Harga faktor produksi relatif
Asumsi dasar dalam analisa break event, konstan.
antara lain : i. Efisiensi produksi tidak
a. Biaya dapat diklasifikasikan berubah.
kedalam komponen biaya j. Perubahan pada persediaan
variabel dan biaya tetap. awal dan akhir jumlahnya tidak
b. Total biaya variabel berubah berarti.
secara proporsional dengan k. Volume merupakan faktor satu-
volume produksi atau satunya yang mempengaruhi
penjualan, sedangkan total biaya. (Pujawan, 1995)
Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 9
ada potongan-potongan tertentu, baik yang bila turun akan menurunkan
diterima maupundiberikan perusahaan BEP.
.contoh biaya variabel biaya variabel adalah 2. Perubahan komposisi sales mix
biaya bahan baku, upah buruh langsung, dan Dalam asumsi disebutkan
komisi penjualan biaya variabel lainnya. bahwa perusahaan hanya
4. Harga Jual menghasilka satu macam
Harga jual maksudnya dalam analisis produk, dan bila menghasilkan
ini hanya digunakan untuk satu macam harga lebih dari dua macam produk,
jual atau harga barang yang dijual atau maka tidak boleh ada
diproduksi. perubahan komposisi dalam
5. Tidak Ada Perubahan Harga sales mix –nya. Sales mix
Jual menunjukkan perimbangan
Artinya diasumsikan harga jual per penjualan antara beberapa
satuan tidak dapat berubah selama periode macam produk yang dihasilkan.
analisis. Hal ini bertentangan dengan kondisi Apabila ada perubahan sales
yang sesungguhnya, dimana harga jual mix nya akan menyebabkan
dalam suatu periode dapat berubah-ubah perubahan pada BEP secara
seiring dengan perubahan biaya-biaya total.
lainnya yang berhubungan langsung dengan Rumus Break Event Point (BEP) untuk
produk maupun tidak. (Pujawan, 1995) single product adalah:
2.14.5 Perubahan Harga Jual Per Unit
BEP(unit/x)= ……………............(2.9)
Perubahan harga jual per unit akan
mempengaruhi besarnya BEP. Apabila harga atau
jual per unit naik sementara biaya tidak
berubah, maka akan menurunkan BEP, BEP(rupiah)= ……...……….…(2.10)
demikian pula sebaliknya bila harga jual
turun akan menaikkan BEP. Dimna :
1. Perubahan Biaya Variabel per FC = fixed cost (biaya tetap),
Unit VC = variable cost (biaya
Perubahan pada biaya variabel variabel),
juga akan merubah posisi BEP, S = sales (Penjualan)
yakni apabila biaya variabel Rumus BEP untuk multiple product adalah:
naik akan menaikkan BEP dan
Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 11
C = ongkos variabel untuk membuat Gambar 2.2. Diagram titik impas pada
satu produk. permasalahan produksi. (Pujawan, 1995)
Dalam analisa titik impas selalu 2. METODE PENELITIAN
diasumsikan bahwa total pendapatan Metode penelitian membantu
(total revenue) diperoleh dari penjualan memudahkan dalam pengumpulan data, analisis
semua produk yang diproduksi. Bila harga data dan pembuatan laporan penelitian.
Lokasi Penelitian
satu buah produk adalah p maka harga x
Lokasi penelitian ini dilakukan di
buah produk akan menjadi total pendapatan,
laboratorium proses produksi teknik industri
atau :
Universitas Bina Darma yang terlatak di jalan A.
TR = pX
Yani No.12 Plaju Palembang.
Dimana :
Ruang Lingkup Penelitian
TR = total pendapatan dari penjualan X
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis
buah produk.
dapat mengumpulkan data dari sumber data
p = harga jual per satuan produk.
primer dan sumber data sekunder, dimana
Titik impas akan diperoleh apabila sumber data primer diperoleh melalui
total ongkos-ongkos yang terlibat persis pengamatan secara langsung terhadap objek
sama dengan total pendapatan, atau : yang diteliti sedangkan data sekunder data yang
TR = TC............................................(2.14) diperoleh dari literatur-literatur dan referensi
X =............................................(2.15) yang berhubungan dengan masalah yang
Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 13
17.000 /kg Laba bersih Produk x Hasil
Daya listrik yang diperlukan 1500 watt
Produksi /hari
mengoprasikan mesin 2200 Va
Sumber : harga pasar global = Rp. 709,28 /kg x 100 kg
3.1 menentukan harga pokok produk = Rp. 70.928 /hari
kerupuk laba bersih yang diperoleh
1. menentukan biaya variabel dari hasil penjualan produk /hari
produksi /hari adalah Rp. 70.928 / hari.
Tenaga listik = Rp. 371.700 / laba bersih yang diperoleh
25 hari = Rp. 14.868 /hari dari hasil penjualan produk / bulan
Tenaga kerja = Rp. 1.250.000 / adalah Rp. 1.773.200. Perhitungan
25 hari = Rp. 50.000 /hari laba bersih / bulan sesuai hari kerja
Bahan baku dalam 1 bulan 25 hari, untuk itu laba
= Rp.1.708.333 /hari+ bersih 1 bulan sebagai berikut :
Total biaya produksi /hari = Rp.1.773.201 Laba bersih Produk (/hari) x 1
sehari bulan produksi 25 hari
2. menentukan harga produk / kg. = Rp. 70.928 x 25
Harga produk = = Rp. 1.773.200 /bulan
yang diperoleh dari hasil laba
bersih produk / tahun adalah Rp.
21.278.400. Perhitungan laba bersih
produk sesuai hari kerja dalam 1
=
tahun 12 bulan, untuk itu laba bersih
1 tahun sebagai berikut :
= Rp. 17.732 /kg
Hasil laba bersih Penjualan
Jadi modal harga pokok produk
Produk /bulan x 1 tahun
kerupuknya adalah : Rp. 17.732 /
produksi 12 bulan
3.2 Menentukan harga jual produk
= Rp. 1.773.200 x 12
dan laba bersih penjualan
= Rp. 21.278.400 /tahun
1. menentukan harga jual produk adalah
1. Nilai Bersih dari Sekarang (NPV)
4% (Rp.17.732 + (4% x Rp. 17.732)
NPV merupakan selisih antara
= Rp. 18.441. laba bersih produk dari pengeluaran dan pemasukan yang telah
4% adalah Rp. 709,28 dan pajak didiskon dengan menggunakan social
opportunity cost of capital sebagai diskon
diabaikan.
faktor, atau dengan kata lain merupakan arus
Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 15
bearti bahwa investasi menguntungkan penghasilan tepat sama besarnya dengan
dibandingkan dengan biaya investasi. total biaya, sehingga perusahaan tidak
Dalam hal ini total pendapatan memperoleh keuntungan dan juga tidak
dihitung selama 3 tahun yang pendapatan menderita kerugian.
/tahunnya sebesar Rp.21.278.800 untuk BEP yang dipakai adalah single product
mengembalikan nilai investasi. karna hanya menghasilkan 1 produk yaitu
kerupuk.
FC = fixed cost ( biaya tetap )
ROI = x
= Rp. 1.773.201
100% VC = variable cost ( biaya variable )
= Rp. 1.773.201 / 100 kg =
= x 100%
Rp. 17.732
S = sales ( penjualan )
= x 100%
= Rp. 18.441
= 0,38 x 100%
BEP ( unit ) =
= 38%
Bedasarkan hasil Perhitungan yang
dilakukan Return On Investment (ROI) =
adalah 38%. semakin nilai ROI tinggi
semakin cepat nilai investasi itu kembali
yang tingkat bunga investasi awalnya 7% =
(BEP) maka volume penjualannya sebesar Jadi IRR yang diperoleh 0,0753 sama
2500 kg atau sama dengan nilai penjualan dengan 7,53% ini bearti jika tingkat bunga
selama Rp. 46.103.251. pada saat terjadi titik bunga lebih dari 7,53% maka pendapatan
impas artinya perusahaan tidak mengalami yang diperoleh menjadi negatif (-)
4.1.1 Nilai Bersih dari Sekarang NPV ke bank bunganya 7% dan jika kita membuat
Tabel 4.2 Perhitungan Tingkat Suku usaha membeli mesin pembuat kerupuk
25% -Rp. 2.298.563 selama Rp. 46.103.251. pada saat terjadi titik
impas artinya perusahaan tidak mengalami
kerugian maupun tidak mengalami
Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 17
keuntungan. Dan produksi selanjutnya Bedasarkan hasil penelitian dan
mendapatkan keuntungan. pembahasan yang telah dilakukan maka
5. SIMPULAN DAN SARAN dapat diajukan saran yaitu :
Simpulan 1. Diharapkan penelitian ini dapat
Bedasarkan hasil penelitian yang telah bermanfaat bagi perindustrian
dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: kerupuk. Karena mesin ini layak
diproduksi dan mendapatkan
1. Dari hasil perhitungan harga
keuntungan yang lebih baik.
pokok produk kerupuk yang
2. Sebelum memulai suatu usaha harus
dihasilkan pada rancang ulang
mempertimbangkan segi ekonomi
mesin pembuat kerupuk adalah
teknik agar usaha yang kita jalankan
Rp. 17.732 /kg.
mendapatkan hasil yang maksimal dan
2. Menganalisa mesin rancang
memuaskan.
ulang pembuat kerupuk
berdasarkan :
Berdasarkan perhitungan yang
dilakukan Net Present Value (NPV) untuk
tingkat bunga 7% masih dapat berproduksi
untuk menghasilkan pendapatan. Sehingga
dalam keadaan tingkat bunga dibawah 25%
mesin pembuat kerupuk layak untuk
diproduksi.
IRRnya yang diperoleh 0,0753 sama
dengan adalah 7,53%.
Perhitungan yang dilakukan Return
On Investment (ROI) adalah 38%. semakin
nilai ROI tinggi semakin cepat nilai investasi
itu kembali yang tingkat bunga investasi
awalnya 7% dan selanjutnya mendapatkan
keuntungan.
Titik impas BEP (unit) adalah 2500
DAFTAR RUJUKAN
kg sedangkan BEP (rupiah) adalah Rp.
Eschenbach,T.G,2002, Engineering
46.103.251 . Economic ; Appling Theory to Practice,
Saran oxfroad University Press, Inc, England.
Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 19