Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS EKONOMI TEKNIK PADA RANCANG

ULANG MESIN PEMBUAT KERUPUK

Ferry Jesse Boy


Mahasiswa Universitas Bina Darma
Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang
e-mail : ferryjesseboyyy@gmail.com

Abstrak : perkembangan industri kerupuk saat ini meningkat dengan cepat, hal ini dapat kita
lihat dari bermacam-macam produk yang dihasilkan telah nyata membawa perubahan
terhadapa rancang kerja atau peralatan yang bersifat tradisional (manual) hingga menjadi
mekanis atau otomatis. Mesin pembuat kerupuk yang sudah ada saat ini masih banyak
kelemahan, kekurangasn dan tidak efisien. Penelitian yang dilakukan dari segi ekonomi
dengan mnggunakan metode Ekonomi Teknik berdasarkan perhitungan harga pokok produk
yang dihasilkan Rp. 17.732, NPV 25% dalam keadaan bunga dibawah 25% masih dapat
menghasilkan pendapatan, IRR adalah 7%, ROI adalah 38% yang awalnya 7% semakin ROI
tinggi investasi mendapatkan keuntungan dan BEP (kg) adalah 2500 kg, BEP (rupiah) adalah
Rp. 46.103.251. dengan memperhatikan hasil penelitian ini, maka dilihat dari metode
ekonomi teknik dapat dikatakan mesin rancang ulang pembuat kerupuk layak untuk
diproduksi.

Kata kunci : Ekonomi Teknik, NPV, IRR, ROI, BEP

Abstract : perkembangan industri kerupuk saat ini meningkat dengan cepat, hal ini dapat
kita lihat dari bermacam-macam produk yang dihasilkan telah nyata membawa perubahan
terhadapa rancang kerja atau peralatan yang bersifat tradisional (manual) hingga menjadi
mekanis atau otomatis. Mesin pembuat kerupuk yang sudah ada saat ini masih banyak
kelemahan, kekurangasn dan tidak efisien. Penelitian yang dilakukan dari segi ekonomi
dengan mnggunakan metode Ekonomi Teknik berdasarkan perhitungan harga pokok produk
yang dihasilkan Rp. 17.732, NPV 25% dalam keadaan bunga dibawah 25% masih dapat
menghasilkan pendapatan, IRR adalah 7%, ROI adalah 38% yang awalnya 7% semakin
ROI tinggi investasi mendapatkan keuntungan dan BEP (kg) adalah 2500 kg BEP (rupiah)
adalah Rp. 46.103.251. dengan memperhatikan hasil penelitian ini, maka dilihat dari
metode ekonomi teknik dapat dikatakan mesin rancang ulang pembuat kerupuk layak untuk
diproduksi.

Keywords: Ekonomi Teknik , NPV, IRR, ROI, BEP

1. PENDAHULUAN saja ini merupakan kabar baik bagi pelaku


Perkembangan industri kerupuk saat usaha industri kerupuk skala rumah tangga.
ini meningkat dengan cepat, hal ini dapat Kerupuk adalah makanan ringan yang
kita lihat dari banyaknya industri kerupuk dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur

yang ada bahkan dapat dilihat dari bahan perasa seperti udang atau ikan lalu dicetak
dengan mesin pembuat kerupuk dan selanjutnya
banyaknya jenis kerupuk yang saat ini
dikeringkan di bawah sinar matahari dan
bermunculan. Dengan peningkatan ini tentu
digoreng.

Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 1
Dengan adanya keinginan tersebut ekonomi merupakan bagian dari engineering
maka dibuatlah mesin yang bisa membantu yang dilaksanakan dengan baik.
sebagai penunjang produktifitas dan Ekonomi Teknik adalah disiplin ilmu
efektifitas produksi skala rumah tangga yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi
khususnya dalam bidang pembuatan rancang dalam engineering; yang terdiri dari evaluasi
ulang mesin pembuat kerupuk. Dalam sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-
menghadapi permasalahan tersebut manfaat dari usulan proyek-proyek teknik.
diperlukan alat yang dapat memproduksi Selain itu, ekonomi teknik juga dapat
lebih baik dari sebelumnya dan memenuhi dinyatakan sebagai sebuah konsep dan
permintaan. Akan tetapi tentunya rancang teknik analisis yang berguna untuk
ulang mesin tersebut perlu dilakukan analisis mengevaluasi penerimaan dari sistem,
secara ekonomi. produk dan jasa dalam kaitannya dengan
Hal ini dilakukan dengan maksud uang .(Ristono Agus dan Puryani, 2011)
agar rancang ulang mesin yang akan dibuat Ada 7 langkah dasar disipilin ilmu ini yaitu:
benar-benar layak untuk dibuat serta
1. Langkah 1: membuat alternatif-
menguntungkan bagi pelaku usaha kerupuk. alternatif
Penelitian ini nantinya sangat diharapkan Pemilihan keputusan diantara
alternatif-alternatif. alternatif-
bisa bermanfaat bagi industri rumahan
alternatif tersebut perlu
sehingga nantinya bisa mendapatkan diidentifikasikan dan kemudian
keuntungan yang lebih besar dibandingkan dicari analisisnya secara
berututan.
dengan mesin pembuat kerupuk yang sudah
2. Langkah 2: fokuskan pada
ada. perbedaan-perbedaan
Engineering (rekayasa) adalah Hanya perbedaan yang bearti
profesi/disiplin dimana pengetahuan tentang dari hasil diantara alternatif-
alternatif yang relevan dengan
alam yang diperoleh dengan studi, perbandingan yang harus
pengalaman dan praktek dipergunakan dipertimbangkan dalam
dengan bijakasana dalam mengembangkan keputusan itu.
3. Langkah 3: gunakan suatu titik
cara-cara untuk penggunaan secara
pandang yang konsisten
ekonomis bahan-bahan dan sumber alam Hasil dari alternatif, aspek
untuk kepentingan umat manusia. Dari ekonomi dan lainnya harus
dikembangkan secara
definisi ini aspek-aspek ekonomi dari
konsisten dari suatu titik
engineering (Engineering Economic/ pandang yang ditetapkan.
Ekonomi Teknik) dititik beratkan pada 4. Langkah 4: gunakan satuan
ukuran umum
aspek-aspek fisik. Jelas, pada dasarnya

2 Jurnal Imiah Teknik Industri Vol.1 No.1,September 2013:1 - 20


Menggunakan satuan yang merupakan tingkat discount rate yang
umum dalam menghitung hasil membuat NPV proyek = 0.
untuk mempermudah analisis IRR adalah salah satu metode untuk
dan perbandingan dari mengukur tingkat investasi. Tingkat
alternatif. investasi adalah suatu tingkat bunga di mana
5. Langkah 5: pertimbangkan seluruh net cash flow setelah dikalikan
semua kriteria yang relevan discount factor atau telah di present value-
Pemilihan suatu alternatif yang kan, nilainya sama dengan initial investment
dikehendaki (pengambilan (biaya invetasi).
keputusan) memerlukan IRR digunakan dalam menentukan
penggunaan suatu kriteria (atau apakah investasi dilaksanakan atau tidak,
beberapa kriteria). untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa
6. Langkah 6: membuat tegas investasi yang dilakukan harus lebih tinggi
suatu ketidakpastin dari Minimum acceptable rate of return atau
Ketidakpastian berkaitan Minimum atractive rate of return. Minimum
dengan pemroyeksian (atau acceptable rate of return adalah laju
perkiraan) hasil-hasil alternatif pengembalian minimum dari suatu investasi
saat mendatang dan harus yang berani dilakukan oleh seorang investor.
dikenal dalam analisis dan Langkah-Langkah Perhitungan IRR :
perbandingan mereka. 1. Siapkan tabel cash flow dari
7. Langkah 7: tinjau kembali proyek atau gagasan usaha.
keputusan saudara 2. Memilih discount factor
Perbaiki hasil keputusan terhadap tertentu untuk mencapai NPV =
hasil dari suatu proses penyesuaian diri 0
(adaptive); terhadap yang dapat dipraktekan 3. Pada discount factor pemilihan
secara luas, hasil yang diproyeksikan semula pertama dihitung besarnya
dari alternatif terpilih secara berturut-turut NPV
harus dibandingkan dengan hasil sebenarnya 4. Jika NPV yang diperoleh masih
yang dicapai. (Ristono Agus dan Puryani, positif, sedangkan yang
2011) diharapkan NPV = 0 maka kita
2.1 Internal Rate Of Return (IRR) pilih discount factor yang ke
IRR berasal dari bahasa inggris dua dengan harapan akan
Internal rate Of Return disingkat IRR yang memperoleh NPV = 0
merupakan indikator tingkat efisiensi dari 5. Misalnya dengan DF pada
suatu investasi. suatu proyek/investasi dapat pemilihan yang ke dua dan
dilakukan apabila laju pengembaliannya seterusnya sampai memperoleh
(rate of return) lebih besar dari pada laju NPV yang negatif ( NPV < 0 )
pengembalian apabila melakukan investasi 6. Karena NPV yang kita peroleh
di tempat lain (bunga deposito bank, positif dan negatif, maka kita
reksadana dan lain-lain). harus membuat interpolasi
IRR (Internal Rate of Return) antara DF di mana NPV positif
merupakan tingkat pengembalian internal dengan DF di mana NPV sama
yaitu kemampuan suatu proyek dengan negatif agar tercapai
menghasilkan return (satuannya %). IRR ini NPV = 0.

Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 3
7. Untuk mendapatkan nilai IRR melakukan maximize terhadap
digunakan rumus interpolasi. benefits atau output yang lain.
Rumus Peritungan IRR dengan cara 2. Untuk situasi fixed output,
Interpolasi maka fungsi tujuannya adalah
Jika diperoleh NPV +, maka carilah melakukan minimize terhadap
NPV – dgn cara meningkatkan discount ongkos atau input yang lain.
faktornya : 3. Untuk situasi kombinasi
keduanya, yakni inputs and
IRR = I1 + (I2 – I1) outpuls vary, maka fungsi
tujuannya adalah melakukan
…………………………….…….…(2.5)
maximize terhadap selisih
Keterangan :
antara keuntungan dengan
i1 = Discount Factor (tingkat bunga)
ongkos.
pertama di mana diperoleh NPV positif.
Langkah awal adalah memutuskan
i2 = Discount Factor (tingkat bunga)
katagori yang mana yang akan diaplikasikan
pertama di mana diperoleh NPV negatif.
Langkah selanjutnya. (Ristono Agus dan
Indikator IRR :
Puryani, 2011)
Jika IRR > untuk, discount rate yang
berlaku maka proyek layak untuk
2.2.2 Aplikasi NPV
dilaksanakan dan Jika IRR< untuk. discount
Dengan menggunakan PW analysis,
rate yang berlaku, maka proyek tidak layak
maka penggunaan periode analisis adalah
untuk dilaksanakan. (Ristono Agus dan
persoalan yang besar Beberapa kasus antara
Puryani 2011 : 128)
lain:
2.2 Net Present Value (NPV)
1. beberapa altematif yang akan
NPV merupakan selisih antara
dipilih memiliki umur yang
pengeluaran dan pemasukan yang telah
sama.
didiskon dengan menggunakan social
2. Beberapa altematif yang akan
opportunity cost of capital sebagai diskon
dipilih memiliki umur yang
faktor, atau dengan kata lain merupakan arus
tidak sam.
kas yang diperkirakan pada masa yang akan
3. Periode analisis menggunakan
datang yang didiskonkan pada saat ini.
waktu tak terbatas atau cukup
Untuk menghitung NPV diperlukan data
panjang sehingga dianggap
tentang perkiraan biaya investasi, biaya
tidak memiliki akhir.
operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan
Berdasarkan pada latar belakang
manfaat/benefit dari proyek yang
tersebut, maka dalam analisis nilai sekarang,
direncanakan.
perlu diperhatikan periode waktu analisis
untuk membandingkan 2 atau lebih rencana
2.2.1 Jenis NPV
investasi. Terdapat 3 cara analisis,
Terdapat tiga kriteria dalam
terganatung dari periodenya, antara lain:
mengaplikasikan teknik analisis dari NPV,
1. bunga periode sama
yakni:
2. bunga periode berbeda
1. Untuk situasi fixed input, maka
3. bunga periode tak terbatas
fungsi tujuannya adalah
Aplikasi yang lain adalah didasarkan
kepada tujuan dari penerapannya itu sendiri,

4 Jurnal Imiah Teknik Industri Vol.1 No.1,September 2013:1 - 20


yakni (l) replacement project dan (2) new Tentu saja penyajian konsep ini
project. Replacetnent projects diterapkan berlaku bila mana kondisi pasar uang dan
dengan ketentuan bahwa jika present value pasar modal yang sempurna dengan catatan :
memiliki nilai yang lebih besar dari nol, a. Tingkat suku bunga yang ada
kemudian diakumulasi, lalu dilakukan adalah stabil dan sama, tidak
discounted savings exceed costs, dan baru berfluktuatif.
kemudian investasi dilakukan. b. Tidak adanya pihak yang
Dengan menggunakan, i dapat saja dominan untuk mempengaruhi
dicari yang sesuai sedemikian hingga nilai P pasar.
tersebut tepat sama dengan nol. Nilai i untuk c. Kondisi diluar transaksi
memberikan hasil P = 0 disebut dengan keuangan yang ada adalah
nama discounted rate of return. Ini stabil.
mengandung arti bahwa angka tersebut PV adalah nilai sekarang dari sebuah
merupakan tingkat atau laju pengembalian anuitas dan identik dengan nilai awal dari
modal yang sudah ditanamkan, sama halnya penanaman modal. Rumus untuk
kalau kita menyimpan modal tersebut di menghitung Present Value adalah :
bank dengan bunga i. PV = C1 / (1 + r)
New projects diterapkan secara nomal Dimana....................................................(2.6)
akan menghasilkan nilai negatif untuk tiap C1 = Uang yang akan diterima di tahun ke-1.
alternatif. Hal ini terjadi karena proyek r = Discount rate/ opportunity cost of
tersebut adalah non-profit. The most capital.
economically attractive alternatif adalah Tingkat pengembalian/hasil investasi (%)
dengan cara memilih salah satu dari dari investasi yang sebanding
alternatif itu yang memiliki nilai P paling Rumus Net Present Value (NPV) adalah
kecil negatifnya. Nilai P terkecil berkaitan :
dengan alternatif yang akan memberikan Arus kas masuk dan keluar yang
biaya paling minimal. (Ristono Agus dan didiskonkan pada saat ini (present value
Puryani, 2011) (PV)).yang dijumlahkan selama masa hidup
dari proyek tersebut dihitung dengan rumus:
2.2.3 Konsep Net Present Value (NPV)
Berkaitan dengan investasi (modal) ……….......................................... (2.7)
yang akan ditanamkan, maka diperlukan dimana:
pedoman untuk dapat dengan bijak menilai t = waktu arus kas
investasi tersebut. Dan pedoman tersebut i = suku bunga diskonto yang digunakan
yang dapat dipakai sebagai panduan : Rt= arus kas bersih (the net cash flow) dalam
a. terima investasi yang waktu t
diharapkan bilamana Arti perhitungan Net Present Value (NPV)
memberikan NPV positif. :
b. Terima investasi yang Pada tabel berikut ditunjukan arti
memberikan IRR yang lebih dari perhitungan NPV terhadap keputusan
besar daripada tingkat investasi.
keuntungan yang diisyaratkan. Tabel 2.2 Perhitungan NPV terhadap
Keputusan Investasi
Bila Bearti… Maka…

Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 5
NPV > 0 Investasi yang Proyek bias bisnis penting lainnya. Sebagian besar
dilakukan dijalankan.
memberikan bentuk analisis ROI membandingkan hasil
Bila manfaat bagi investasi dan biaya dengan membangun
perusahaan. Maka…
Bearti… rasio, atau persentase. Dalam metode ROI
NPV< 0 Investasi yang Proyek ditolak.
sederhana, rasio ROI lebeih besar 0,00 (atau
dilakukan akan
mengakibatkan persentase lebih besar dari 0%) bearti bahwa
kerugian bagi
NPV = 0 perusahaan. Kalau proyek
pengambilan investasi lebih dari biaya.
Investasi yang dilaksanakan atau (Pujawan, 1995)
dilakukan tidak tidak dilaksanakan
mengakibatkan tidak berpengaruh Return on Investment adalah jumlah
perusahaan untung pada keuangan laba yang dihasilkan oleh investor setelah
maupun rugi. perusahaan.
Keputusan harus menempatkan uangnya kedalam bisnis. ROI
ditetapkan dengan adalah sebuah ukuran profitabilitas yang
menggunakan
kriteria lain mengevaluasi kinerja bisnis dengan
misalnya dampak
membagi laba bersih dengan kekayaan
investasi terhadap
positioning bersih. ROI biasanya dinyatakan dalam
perusahaan.
(Ristono Agus dan Puryani, 2011) persentase pengambilan investasi.
2.3 Return on ivestment (ROI) ROI juga dapat diukur dengan uang
Analisis Return on ivestment (ROI) tunai yang dihasilkan oleh atau hilang akibat
adalah salah satu dari beberapa metrik investasi. Ini mengukur arus kas atau aliran
keuangan yang secara umum digunakan pendapatan dari investasi kepada investor,
untuk mengevaluasi konsekuen keuangan relatif terhadap jumlah yang diinvestasikan.
dari investasi bisnis, keputusan, atau Arus kas pada investor dapat berupa
tindakan. Secara sederhana analisis ROI juga keuntungan, bunga, dividen, peningkatan
disebut analisis kas. Sebagai arus kas pendapat atau kerugian. Untuk mengukur
metrik, analisis ROI membandingkan profitabilitas bisnis, anda dapat
besaran keuntungan dan waktu investasi. menggunakan ROI dengan cara yang
Semakin nilai ROI tinggi bearti bahwa berbeda-beda, misalnya untuk mengukur
investasi menguntungkan dibandingkan kinerja dalam kebijakan harga, persediaan
dengan biaya investasi. investasi, investasi modal peralatan, dan
Dalam beberapa tahun terakhir, ROI sebagainya.
telah menjadi metrik keuangan utama untuk Beberapa cara lain untuk menggunakan ROI
pengambilan keputusan, persetujuan dan adalah dengan :
keputusan, persetujuan dan keputusan 1. Membagi laba bersih, bunga,
pendanaan proyek dan segala keputusan dan pajak dan jumlah

6 Jurnal Imiah Teknik Industri Vol.1 No.1,September 2013:1 - 20


kewajiban untuk mengukur ini dari serangkaian investasi. Anda dapat
tingkat pendapatan total modal menggunkan rumus ROI berikut :
yang digunakan. ROI =
2. Membagi laba bersih dan pajak
pendapatan dengan ekuitas
.
kepemilikan dan kewajiban
tetap untuk menghasilkan ....................................(2.8)

tingkat laba pada modal yang Dapat disimpulkan bahwa Rate of

diinvestasikan. return dan Return on Investment

3. Membagi laba bersih dengan menunjukan arus kas dari investasi kepada

jumlah modal ditambah untuk investor selama periode waktu tertentu

cadangan menghitung tingkat (biasanya satu tahun). ROI adalah ukuruan

laba atas ekuitas kepemilikan profitabilitas investasi, bukan mengukur

dan ekuitas saham. besaran investasi. Sementara bunga

Rasio profitabilitas digunakan oleh mejemuk dan reinvestasi dividen dapat

para analis keuangan untuk membandingkan meningkatkan ukuran investasi (sehingga

profitabilitas perusahaan dari waktu ke berpotensi menghasilkan Return yang lebih

waktu atau membandingkan profatabilitas tinggi kepada investor), Return on

antara perusahaan satu dengan lainnya, Investment adalah pengambilan investasi

termasuk marjin laba kotor, marjin laba yang dihitung dalam persentase bedasarkan

usaha, rasio ROI, hasil Dividen, marjin laba modal yang diinvestasikan. Secara umum,

bersih, dan pengambilan asset investasi. semakin tinggi nilai investasi, semakin besar

Return on Investment secara umum potensi pengambilan investasi berupa

adalah rasio profitabilitas. Ada beberapa cara keuntungan, dan semakin besar pula resiko

untuk menentuka ROI, tetapi metode yang investasi yang ditimbulkan. (Pujawan, 1995)

paling sering digunakan adalah membagi 2.4 Analisis Break Event Point (BEP)

laba bersih dengan total aset. Sekarang kita Analisa Break Event adalah suatu

akan mencari nilai pengambilan investasi teknik analisa untuk mempelajari hubungan

tahunan (Anuallzed ROI), sehingga kita antara Biaya Tetap, Biaya Variabel,

dapat membandingkan dengan investasi lain. Keuntungan dan Volume aktivitas. Masalah

Dalam bidang keuangan, hal ini sering Break Event baru akan muncul dalam

disebut menghitung Internal Rate of Return. perusahaan apabila perusahaan tersebut

Secara teknis proses ini melibatkan mempunyai Biaya Variabel dan Biaya Tetap.

penentuan tingkat diskonto dimana nilai saat Suatu perusahaan dengan volume produksi

Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 7
tertentu dapat menderita kerugian biaya variabel per unit tetap
dikarenakan penghasilan penjualannya hanya konstan.
mampu menutup biaya variabel dan hanya c. Total biaya tetap tidak
bisa menutup sebagian kecil biaya tetap. mengalami perubahan,
Contribution Margin adalah selisih meskipun ada perubahan
antara penghasilan penjualan dan biaya volume produksi atau
variabel, yang merupakan jumlah untuk penjualan, sedangkan biaya
menutup biaya tetap dan tetap per unit akan berubah
keuntungan.Perusahaan akan memperoleh karena adanya perubahan
keuntungan dari hasil penjualannya apabila volume kegiatan.
Contribution Marginnya lebih besar dari d. Harga jual per unit tidak akan
Biaya Tetap, yang berarti total penghasilan berubah selama periode
penjualan lebih besar dari total biaya. melakukan analisa.
Break Event Point menyatakan e. Perusahaan hanya membuat
volume penjualan dimana total penghasilan dan menjual satu jenis produk.
tepat sama besarnya dengan total biaya, Jika membuat dan menjual
sehingga perusahaan tidak memperoleh lebih dari satu jenis produk,
keuntungan dan juga tidak menderita maka perbandingan
kerugian. Break Event Point ditinjau dari penghasilan
konsep Contribution Margin menyatakan f. Penjualan antara masing-
bahwa volume penjualan dimana masing produk (disebut sebagai
Contribution Margin tepat sama besarnya Sales Mix) akan tetap konstan.
dengan total Biaya Tetapnya. (Pujawan, g. Kapasitas produksi pabrik
1995) relatif konstan.
2.4.1 Asumsi Break Event Point h. Harga faktor produksi relatif
Asumsi dasar dalam analisa break event, konstan.
antara lain : i. Efisiensi produksi tidak
a. Biaya dapat diklasifikasikan berubah.
kedalam komponen biaya j. Perubahan pada persediaan
variabel dan biaya tetap. awal dan akhir jumlahnya tidak
b. Total biaya variabel berubah berarti.
secara proporsional dengan k. Volume merupakan faktor satu-
volume produksi atau satunya yang mempengaruhi
penjualan, sedangkan total biaya. (Pujawan, 1995)

8 Jurnal Imiah Teknik Industri Vol.1 No.1,September 2013:1 - 20


2.4.2 Asumsi dan Keterbatasan Analisis a. pendekatan analitis, yaitu kita
BEP harus meneliti setiap jenis dan
Seperti yang telah diuraikan di atas unsur biaya yangterkandung
bahwa satu kelemahan analisis BEP adalah satu per satu dari biaya yang
karena banyaknya asumsi yang mendasari ada beserta sifat-sifat biaya
analisis ini. Akan tetapi, asumsi-asumsi ini tersebut.
memang harus dilakukan jika kita mau b. Pendekatan historis, dalam hal
analisis ini dapat dilakukan secara tepat. ini yang harus dilakukan adalah
Kemudian dengan asumsi-asumsi ini, memisahkan biaya tetap dan
analisis BEP dapat dilakukan secara cepat variabel berdasarkan angka-
dan akurat. Hanya saja asumsi-asumsi yang angka dan data biaya masa
dilakukan terkadang terlalu memaksa dan lampau.
pertanggung jawabannya sering 2. Biaya tetap (Fixed Cost)
diambangkan. Oleh karena itu para manager Biaya tetap merupakan biaya yang
menganggap bahwa asumsi ini harus tetap secara total tidak mengalami
dilakukan dan ini merupakan salah satu perubahan,walaupun ada perubahan volume
keterbatasan analisis BEP bila kita mau produksi atau penjualan (dalam batas
menggunakannya. Adapun asumsi-asumsi tertentu). Artinya kita menganggap biaya
dan keterbatasan analisis BEP adalah sebagai tetap konstan sampai kapasitas tertentu saja,
berikut : biasanyakapasitas produksi yang dimiliki.
1. Biaya dalam analisis BEP, Namun, untuk kapasitas produksi bertambah,
Hanya digunakan dua macam biaya, biaya tetap juga menjadi lain. Contoh biaya
yaitu fixed cost dan variable cost. Oleh tetap adalah seperti gaji, penyusutan aktiva
karena itu, kita harus memisahkan dulu tetap, bunga, sewa atau biaya kantor dan
komponen antara biaya tetap dan biaya biaya tetap lainnya.
variabel. Artinya mengelempokkan biaya 3. Biaya variabel (Variable Cost)
tetap disaat sisi dan biaya variabel disisi lain. Biaya variabel merupakan biaya yang
Dalam hal ini secara umum untuk secara total berubah-ubah sesuai dengan
memisahkan kedua biaya ini relatif sulit perubahan volume produksi atau penjualan.
karena ada biaya yang tergolong semi Artinya asumsi kita biaya variabel berubah-
variabel dan tetap.Untuk memisahkan biaya ubah secara sebanding (proporsional) dengan
ini dapat dilakukan melalui dua pendekatan perubahan volume produksi atau penjualan.
sebagai berikut : Dalam hal ini sulit terjadi dalam praktiknya
karena dalam penjualan jumlah besar akan

Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 9
ada potongan-potongan tertentu, baik yang bila turun akan menurunkan
diterima maupundiberikan perusahaan BEP.
.contoh biaya variabel biaya variabel adalah 2. Perubahan komposisi sales mix
biaya bahan baku, upah buruh langsung, dan Dalam asumsi disebutkan
komisi penjualan biaya variabel lainnya. bahwa perusahaan hanya
4. Harga Jual menghasilka satu macam
Harga jual maksudnya dalam analisis produk, dan bila menghasilkan
ini hanya digunakan untuk satu macam harga lebih dari dua macam produk,
jual atau harga barang yang dijual atau maka tidak boleh ada
diproduksi. perubahan komposisi dalam
5. Tidak Ada Perubahan Harga sales mix –nya. Sales mix
Jual menunjukkan perimbangan
Artinya diasumsikan harga jual per penjualan antara beberapa
satuan tidak dapat berubah selama periode macam produk yang dihasilkan.
analisis. Hal ini bertentangan dengan kondisi Apabila ada perubahan sales
yang sesungguhnya, dimana harga jual mix nya akan menyebabkan
dalam suatu periode dapat berubah-ubah perubahan pada BEP secara
seiring dengan perubahan biaya-biaya total.
lainnya yang berhubungan langsung dengan Rumus Break Event Point (BEP) untuk
produk maupun tidak. (Pujawan, 1995) single product adalah:
2.14.5 Perubahan Harga Jual Per Unit
BEP(unit/x)= ……………............(2.9)
Perubahan harga jual per unit akan
mempengaruhi besarnya BEP. Apabila harga atau
jual per unit naik sementara biaya tidak
berubah, maka akan menurunkan BEP, BEP(rupiah)= ……...……….…(2.10)
demikian pula sebaliknya bila harga jual
turun akan menaikkan BEP. Dimna :
1. Perubahan Biaya Variabel per FC = fixed cost (biaya tetap),
Unit VC = variable cost (biaya
Perubahan pada biaya variabel variabel),
juga akan merubah posisi BEP, S = sales (Penjualan)
yakni apabila biaya variabel Rumus BEP untuk multiple product adalah:
naik akan menaikkan BEP dan

10 Jurnal Imiah Teknik Industri Vol.1 No.1,September 2013:1 - 20


berada pada kondisi impas. Untuk
BEP(rupiah)= mendapatkan titik impas ini maka harus
dicari fungsi-fungsi tersebut bertemu maka
………………................……..(2.11) total biaya maupun pendapatannya. Pada
saat kedua fungsi tersebut bertemu maka
Dimana : total biaya sama dengan total pendapatan.
TVC = total variable cost (total Dalam melakaukan titik impas, sering kali
biaya variabel). fungsi biaya maupun fungsi pendapatan
TR = total revenue (total diasumsikan linier terhadap volume
pendapatan). produksi. Ada 3 komponen biaya yang
Atau dengan : dipertimbangkan dalam analisa ini, yaitu :
a. Pendekatan grafik : 1. Biaya-biaya tetap (fixed cost)
b. Break event Point terjadi pada yaitu biaya- biaya yang
titik persilangan antara garis besarnya tidak diepngaruhi oleh
penghasilan penjualan dan garis volume produksi. Beberapa
total biaya. yang termasuk biaya tetap
c. Metode Trial and Error. adalah biaya gedung, biaya
d. Pendekatan matematis : tanah, biaya mesin dan
Rumus matematika untuk menentukan BEP peralatan, dan sebagainya.
adalah : 2. Biaya-biaya variabel (variable
BEP (unit) = cost) yaitu biaya-biaya yang
besarnya biaya yang tergolong

...(2.12) biaya variabel diantaranya


adala biaya bahan baku dan
tenaga kerja langsung.
BEP (Rp) = / Hasil
3. Biaya total (total cost) adalah
Penjualan…………...........………......(2.13) jumlah dari biaya-biaya tetap
(Pujawan, 1995) dan biaya-biaya variabel.
2.14.6 Analisa Titik Impas pada Dimana :
Permasalahan Produksi TC = ongkos total untuk membuat X
Aplikasi analisa titik impas produk
padapermasalahan produksi biasanya FC = ongkos tetap
digunakan untuk menentukan tingkat VC = ongkos variabel untuk membuat X
produksi yang mengakibatkan perusahaan produk

Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 11
C = ongkos variabel untuk membuat Gambar 2.2. Diagram titik impas pada
satu produk. permasalahan produksi. (Pujawan, 1995)
Dalam analisa titik impas selalu 2. METODE PENELITIAN
diasumsikan bahwa total pendapatan Metode penelitian membantu
(total revenue) diperoleh dari penjualan memudahkan dalam pengumpulan data, analisis

semua produk yang diproduksi. Bila harga data dan pembuatan laporan penelitian.
Lokasi Penelitian
satu buah produk adalah p maka harga x
Lokasi penelitian ini dilakukan di
buah produk akan menjadi total pendapatan,
laboratorium proses produksi teknik industri
atau :
Universitas Bina Darma yang terlatak di jalan A.
TR = pX
Yani No.12 Plaju Palembang.
Dimana :
Ruang Lingkup Penelitian
TR = total pendapatan dari penjualan X
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis
buah produk.
dapat mengumpulkan data dari sumber data
p = harga jual per satuan produk.
primer dan sumber data sekunder, dimana
Titik impas akan diperoleh apabila sumber data primer diperoleh melalui
total ongkos-ongkos yang terlibat persis pengamatan secara langsung terhadap objek
sama dengan total pendapatan, atau : yang diteliti sedangkan data sekunder data yang
TR = TC............................................(2.14) diperoleh dari literatur-literatur dan referensi
X =............................................(2.15) yang berhubungan dengan masalah yang

Dimana X dalam hal ini adalah volome dibahas.


Data Primer
produksi yang menyebabkan perusahan
Yaitu suatu teknik pengumpulan data
berada dalam titik impas (BEP). Tentu saja
dengan mengadakan tinjauan langsung pada
perusahaan akan mendapatkan untung
objek yang diteliti guna mendapatkan data
apabila bisa produksi diatas X (melampaui
penelitian secara langsung ke lokasi penelitian
titik impas). Hal ini ditunjukan pada gambar
yang diperlukan dan mencatat data-data yang
dibawah ini : diperlukan dalam penulisan.
Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data-data yang dibutuhkan selama
penelitian dan tentunya disesuaikan dengan topik
penelitian yang dilakukan. Data yang dimaksud
adalah bahan baku dan komposisi kerupuk ikan
serta pengujian instrumen kuesioner.
Data Skunder

12 Jurnal Imiah Teknik Industri Vol.1 No.1,September 2013:1 - 20


Penelitian melakukan pengumpulan
referensi-referensi yang ada hubungan dengan
penelitian skripsi. Peneliti melakukan
pengumpulan buku-buku yang relevan dengan
judul penelitian yang ada dilakukan. Sehinga
referensi tersebut akan dijadikan sebagai
pedoman dalam menyelesaikan penelitian ini
nantinya.
Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengolahan data
menggunakan metode Engineering
(rekayasa) adalah profesi/disiplin dimana
pengetahuan tentang alam yang diperoleh
dengan studi, pengalaman dan praktek
dipergunakan dengan bijakasana dalam Gambar 2. Flowchart Metode penelitian
mengembangkan cara-cara untuk 3. HASIL DAN BAHASAN
penggunaan secara ekonomis bahan-bahan Pengumpulan data
dan sumber alam untuk kepentingan umat Pengumpulan data yang dilakukan
manusia. Dari definisi ini aspek-aspek pada penelitian ini didapatkan dengan cara
ekonomi dari engineering (Engineering pengamatan pada industri – industri
Economic/ EkonomiTeknik) dititik beratkan pembuatan kerupuk selanjutnya dilakukan
pada aspek-aspek fisik. Jelas, pada dasarnya penelitian di Laboraturium Teknik Industri
ekonomi merupakan bagian dari engineering Bina Darma meliputi sebagai berikut :
yang dilaksanakan dengan baik. Tabel 3.1 Hasil Penelitian
Flow Chart Metode Penelitian Dana investasi mesin rancang ulang Rp.
Gambar dibawah ini menunjukkan pembuat kerupuk dan instalasi 46.000.000
Bagan Alir Metode Penelitian, yaitu bagan yang listrik
Kapasitas mesin 100-300 kg / hari 100 kg /hari
mendeskripsikan langkah-langkah penelitian dari Tenaga kerja 1 orang standar Rp. 1.250.000
awal hingga selesai penelitian. (UMR)
Bahan baku untuk membuat
kerupuk :
1. tepuk tapioka 53,3 kg x Rp. Rp. 533.333
10.000 /kg
2. air galon20 liter x Rp. 5000 Rp. 5000
/galon
3. ikan (tenggiri) 16,6 kg x Rp. Rp. 1.000.000
60.000 /kg
4. bumbu-bumbu 10 kg x Rp. Rp. 170.000

Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 13
17.000 /kg  Laba bersih Produk x Hasil
Daya listrik yang diperlukan 1500 watt
Produksi /hari
mengoprasikan mesin 2200 Va
Sumber : harga pasar global = Rp. 709,28 /kg x 100 kg
3.1 menentukan harga pokok produk = Rp. 70.928 /hari
kerupuk laba bersih yang diperoleh
1. menentukan biaya variabel dari hasil penjualan produk /hari
produksi /hari adalah Rp. 70.928 / hari.
 Tenaga listik = Rp. 371.700 / laba bersih yang diperoleh
25 hari = Rp. 14.868 /hari dari hasil penjualan produk / bulan
 Tenaga kerja = Rp. 1.250.000 / adalah Rp. 1.773.200. Perhitungan
25 hari = Rp. 50.000 /hari laba bersih / bulan sesuai hari kerja
 Bahan baku dalam 1 bulan 25 hari, untuk itu laba
= Rp.1.708.333 /hari+ bersih 1 bulan sebagai berikut :
Total biaya produksi /hari = Rp.1.773.201  Laba bersih Produk (/hari) x 1
sehari bulan produksi 25 hari
2. menentukan harga produk / kg. = Rp. 70.928 x 25
Harga produk = = Rp. 1.773.200 /bulan
yang diperoleh dari hasil laba
bersih produk / tahun adalah Rp.
21.278.400. Perhitungan laba bersih
produk sesuai hari kerja dalam 1
=
tahun 12 bulan, untuk itu laba bersih
1 tahun sebagai berikut :
= Rp. 17.732 /kg
 Hasil laba bersih Penjualan
Jadi modal harga pokok produk
Produk /bulan x 1 tahun
kerupuknya adalah : Rp. 17.732 /
produksi 12 bulan
3.2 Menentukan harga jual produk
= Rp. 1.773.200 x 12
dan laba bersih penjualan
= Rp. 21.278.400 /tahun
1. menentukan harga jual produk adalah
1. Nilai Bersih dari Sekarang (NPV)
4% (Rp.17.732 + (4% x Rp. 17.732)
NPV merupakan selisih antara
= Rp. 18.441. laba bersih produk dari pengeluaran dan pemasukan yang telah
4% adalah Rp. 709,28 dan pajak didiskon dengan menggunakan social
opportunity cost of capital sebagai diskon
diabaikan.
faktor, atau dengan kata lain merupakan arus

14 Jurnal Imiah Teknik Industri Vol.1 No.1,September 2013:1 - 20


kas yang diperkirakan pada masa yang akan merupakan tingkat discount rate yang
datang yang didiskon pada saat ini. membuat NPV proyek = 0.
Suku bunga yang dipakai adalah suku bunga
i1 = 7%
Bank Indonesia : 7 %
DF = 7% i2 = 25%
P = P + A ( P/A . i . n ) + F ( P/F . i . n ) NPV 1 = Rp. 12.289.805
= - Rp. 46.000.000 + Rp. 21.278.400
NPV 2 = - Rp. 2.928.563
( P/A . 7% . 3 ) + Rp. 3.000.000 ( P/F
. 7% . 3)
= - Rp. 46.000.000 + Rp.
21.278.400 . (2,6243) + Rp. 3.000.000 . IRR = i1 + x ( i2% - i1% )
(0,8163)
= - Rp. 46.000.000 + Rp. 55.840.905
= 7% + x
+ Rp. 2.448.900
= Rp. 12.289.805
( 25% - 7% )

DF = 25% =7% + x 18%


P = P + A ( P/A . i . n ) + F ( P/F . i . n )
= - Rp.46.000.000 + Rp. 21.278.800 (
= 0,07 + 0,4994 x (0,18)
P/A . 25% . 3 ) + Rp. 3.000.000
( P/F . 25% . 3 ) = 0,0753
= - Rp. 46.000.000 + Rp. Jadi IRR yang diperoleh 0,0753 sama
21.278.800 . ( 1,952 ) + Rp. 3.000.000 .
dengan 7,53% ini bearti jika tingkat bunga
( 0,5120 )
= - Rp. 46.000.000 + Rp. 41.535.437 bunga lebih dari 7,53% maka pendapatan
+ Rp. 1.536.000 yang diperoleh menjadi negatif (-)
= -Rp. 2.928.563
sedangkan jika tingkat bunga dibawah
Bedasarkan perhitungan yang
7,53% hasil yang diperoleh positif.
dilakukan diatas maka Net Present Value
3. Tingkat Pengembalian Dana
(NPV) untuk tingkat bunga 7% masih dapat
Investasi (ROI)
berproduksi untuk mendapatkan pendapatan.
ROI (Return on Investment) salah
Sehingga dalam keadaan tingkat bunga
satu dari beberapa metrik keuangan yang
dibawah 25% mesin pembuat kerupuk layak
secara umum digunakan untuk mengevaluasi
diproduksi.
konsekuen keuangan dari investasi bisnis,
2. Tingkat Pengembalian Suku
keputusan, atau tindakan. Secara sederhana
Bunga (IRR)
analisis ROI juga disebut analisis kas.
IRR (Internal Rate Of Return)
Sebagai arus kas metrik, analisis ROI
merupkan tingkat pengembalian internal
membandingkan besaran keuntungan dan
yaitu kemampuan suatu proyek
waktu investasi. Semakin nilai ROI tinggi
menghasilkan return (satuannya %). IRR ini

Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 15
bearti bahwa investasi menguntungkan penghasilan tepat sama besarnya dengan
dibandingkan dengan biaya investasi. total biaya, sehingga perusahaan tidak
Dalam hal ini total pendapatan memperoleh keuntungan dan juga tidak
dihitung selama 3 tahun yang pendapatan menderita kerugian.
/tahunnya sebesar Rp.21.278.800 untuk BEP yang dipakai adalah single product
mengembalikan nilai investasi. karna hanya menghasilkan 1 produk yaitu
kerupuk.
FC = fixed cost ( biaya tetap )
ROI = x
= Rp. 1.773.201
100% VC = variable cost ( biaya variable )
= Rp. 1.773.201 / 100 kg =
= x 100%
Rp. 17.732
S = sales ( penjualan )
= x 100%
= Rp. 18.441

= 0,38 x 100%
BEP ( unit ) =
= 38%
Bedasarkan hasil Perhitungan yang
dilakukan Return On Investment (ROI) =
adalah 38%. semakin nilai ROI tinggi
semakin cepat nilai investasi itu kembali
yang tingkat bunga investasi awalnya 7% =

dan selanjutnya mendapatkan keuntungan.


= 2500 kg
4. Titik Impas (BEP)
BEP (Break Event Point) adalah
BEP (rupiah) =
suatu teknik analisa untuk mempelajari
hubungan antara biaya tetap, biaya variabel,
keuntungan dan volume aktivitas. Maka =
dengan volume tertentu dapat menderita
kerugian dikarenakan penghasilan =
penjualannya hanya mampu menutup biaya
variabel dan hanya bisa menutup sebagian = 46.103.251
kecil biaya tetap. Break Event Point
menyatakan volume penjualan dimana total

16 Jurnal Imiah Teknik Industri Vol.1 No.1,September 2013:1 - 20


Bedasarkan perhitungan yang
dilakukan diatas maka Net Present Value
(NPV) untuk tingkat bunga 7% masih dapat
berproduksi untuk mendapatkan pendapatan.
Sehingga dalam keadaan tingkat bunga
dibawah 25% mesin pembuat kerupuk layak

Gambar 4.1. Diagram titik impas diproduksi.

produksi. 4.1.2 Tingkat Pengembalian Suku

Dari hasil perhitungan titik impas Bunga IRR

(BEP) maka volume penjualannya sebesar Jadi IRR yang diperoleh 0,0753 sama

2500 kg atau sama dengan nilai penjualan dengan 7,53% ini bearti jika tingkat bunga

selama Rp. 46.103.251. pada saat terjadi titik bunga lebih dari 7,53% maka pendapatan

impas artinya perusahaan tidak mengalami yang diperoleh menjadi negatif (-)

kerugian maupun tidak mengalami sedangkan jika tingkat bunga dibawah

keuntungan. 7,53% hasil yang diperoleh positif. Kita

4.1 Pembahasan mempunyai dana investasi jika kita tabung

4.1.1 Nilai Bersih dari Sekarang NPV ke bank bunganya 7% dan jika kita membuat

Tabel 4.2 Perhitungan Tingkat Suku usaha membeli mesin pembuat kerupuk

Bunga NPV tingkat bunganya naik menjadi 7,53%.


Tingkat Suku Hasil Perhitungan 4.1.3 Tingkat Pengembalian Dana

Bunga i (%) Investasi ROI


7% Rp. 12.289.805 Bedasarkan hasil Perhitungan yang
8% Rp. 11.218.995 dilakukan Return On Investment (ROI)
adalah 38%. semakin nilai ROI tinggi
9% Rp. 10.179.626
semakin cepat nilai investasi itu kembali
10% Rp. 9.172.147
yang tingkat bunga investasi awalnya 7%
12% Rp. 7.242.821 dan selanjutnya mendapatkan keuntungan.

15% Rp. 4.556.256. 4.1.4 Titik Impas BEP


Dari hasil perhitungan titik impas
18% Rp. 2.092.295
(BEP) maka volume penjualannya sebesar
20% Rp. 559.892 2500 kg atau sama dengan nilai penjualan

25% -Rp. 2.298.563 selama Rp. 46.103.251. pada saat terjadi titik
impas artinya perusahaan tidak mengalami
kerugian maupun tidak mengalami

Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 17
keuntungan. Dan produksi selanjutnya Bedasarkan hasil penelitian dan
mendapatkan keuntungan. pembahasan yang telah dilakukan maka
5. SIMPULAN DAN SARAN dapat diajukan saran yaitu :
Simpulan 1. Diharapkan penelitian ini dapat
Bedasarkan hasil penelitian yang telah bermanfaat bagi perindustrian

dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: kerupuk. Karena mesin ini layak
diproduksi dan mendapatkan
1. Dari hasil perhitungan harga
keuntungan yang lebih baik.
pokok produk kerupuk yang
2. Sebelum memulai suatu usaha harus
dihasilkan pada rancang ulang
mempertimbangkan segi ekonomi
mesin pembuat kerupuk adalah
teknik agar usaha yang kita jalankan
Rp. 17.732 /kg.
mendapatkan hasil yang maksimal dan
2. Menganalisa mesin rancang
memuaskan.
ulang pembuat kerupuk
berdasarkan :
 Berdasarkan perhitungan yang
dilakukan Net Present Value (NPV) untuk
tingkat bunga 7% masih dapat berproduksi
untuk menghasilkan pendapatan. Sehingga
dalam keadaan tingkat bunga dibawah 25%
mesin pembuat kerupuk layak untuk
diproduksi.
 IRRnya yang diperoleh 0,0753 sama
dengan adalah 7,53%.
 Perhitungan yang dilakukan Return
On Investment (ROI) adalah 38%. semakin
nilai ROI tinggi semakin cepat nilai investasi
itu kembali yang tingkat bunga investasi
awalnya 7% dan selanjutnya mendapatkan
keuntungan.
 Titik impas BEP (unit) adalah 2500
DAFTAR RUJUKAN
kg sedangkan BEP (rupiah) adalah Rp.
Eschenbach,T.G,2002, Engineering
46.103.251 . Economic ; Appling Theory to Practice,
Saran oxfroad University Press, Inc, England.

18 Jurnal Imiah Teknik Industri Vol.1 No.1,September 2013:1 - 20


Gulo,W.,2002,
MetodologiPenelitian , Jakarta,
GramediaWidiasarana Indonesia.
Newman, D. G., 1990, Engineering
Economic Analysis, Third Edition,
Engineering Press, Inc., california,
USA.
Pujawan, I Nyoman, 1995, Ekonomi
Teknik, Surabaya, GunaWidya.
Ristono, AgusdanPuryani, 2011,
Ekonomi Teknik, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Sinulingga, Sukaria, 2008, Pengantar
Teknik Industri, Medan, Graha Ilmu.
Suryabrata, Sumadi, 2012, Metodologi
Penelitian, Yogjakarta, Universitas Gadjah
Mada.
, 2013, Panduan penulisan
Kerja Praktek dan Skripsi, Palembang,
Universitas Bina Darma.

Analisis Ekonomi Teknik Pada Rancang Ulang Mesin Pembuat Kerupuk (Ferry Jesse Boy ) 19

Anda mungkin juga menyukai