Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN APLIKASI APP INVENTOR BERBASIS ANDROID

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATERI SISTEM ELECTRONIC


FUEL INJECTION PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK
KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 SINGOSARI

Zaenal Arifin
Program Studi S1 Pendidikan Teknik Otomotif
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang
E-mail: arzainal92@gmail.com
ABSTRAK: Pemanfaatan media pembelajaran khususnya berbasis android atau
mobile learing pada materi sistem electronic fuel injection di jurusan teknik
kendaraan ringan masih sangat sedikit. Materi electronic fuel injection
merupakan materi yang sangat berguna bagi siswa sebagai bekal siswa dalam
menghadapi praktik kerja industri. Hasil validasi terhadap media pembelajaran
ini adalah dari validasi ahli media mendapatkan skor rata-rata 4,6 dengan
kategori sangat baik, kemudian hasil validasi dari ahli materi mendapatkan skor
rata-rata 4,2 dengan kategori baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi.
Jumlah skor dari angket respon siswa terhadap media pembelajaran yang telah
dikembangkan adalah 4204 dengan kategori baik dan saran sedikit perbaikan.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang
dikembangkan telah layak untuk digunakan serta respon siswa baik terhadap
media pembelajaran tersebut.

Kata kunci: aplikasi app inventor, android, materi sistem electronic fuel
injection.

ABSTRACT: Utilization of instructional media especially based on android or


mobile learning on material electronic fuel injection system in Majoring
Automotive still a few. Electronic fuel injection is a very useful material for
students as a provision to face again field Industrial practice. The results of
validation of learning media is of validation media experts receive an average
score 4,6 with very good category, then of validation material experts receive an
average score 4,2 with both categories and can be used with little revision total
score of a student questionnaire responses to the instructional media is 4204
with both categories and a slight improvement suggestions. It can be concluded
that the developed learning media has been fit for use and a good response from
students towards learning media.

Keyword: applications app inventor, android, electronic fuel injection system


subject.

Media pembelajaran merupakan alat bantu bagi guru untuk melakukan


proses belajar mengajara yaitu segala sesuatu yang mampu merangsang pikiran,
perasaan dan keterampilan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mc Know dalam Sihkabuden
(2005: 19) media berfungsi sebagai: mengubah titik berat pendidikan formal,
membangkitkan motivasi belajar, memperjelas penyajian pesan dan informasi,
memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu. Dari definisi
tersebut terlihat pentingnya media pembelajaran bukan hanya dalam proses
pembelajaran tapi juga pada saat proses belajar di luar jam pembelajaran.
Dari hasil temuan peneliti di SMK Negeri 1 Singosari, kebanyakan siswa
masih malas dan tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi, bahkan
sebagian siswa ada yang mencuri-curi waktu bermain handphone sendiri. Hal ini

1
bisa disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, bisa juga
karena materi yang terlalu sulit untuk dipahami siswa secara cepat, sehingga akan
berdampak pada motivasi belajar yang rendah khususnya yang berkaitan dengan
materi sistem bahan bakar. Sehingga akan berdampak terhadap hasil belajar siswa
yang tidak maksimal, karena dengan motivasi yang rendah siswa cenderung akan
malas untuk mau belajar dan berusaha memahami sebuah materi.
Kesiapan siswa juga sangat dibutuhkan, baik kesiapan secara fisik, materi,
dan rohani. Ini berkaitan dengan kesiapan siswa dalam menghadapi praktik kerja
industri, dimana selain dibutuhkan kesiapan dari segi mental, dan fisik juga
dibutuhkan kesiapan dari segi materi misalnya saja tingkat pemahaman siswa
terkait dengan apa yang akan mereka temukan saat praktik kerja industri.
Pemahaman yang didapat siswa dari sekolah saat proses pembelajaran tentunya
tidak selalu efektif dan bisa diterima oleh semua siswa secara merata. Berdasarkan
hal tersebut perlua dibuat sebuah alat bantu belajar yang bisa menjadi media untuk
memperdalam atau meningkatkan pemahaman siswa yang telah didapat
sebelumnya.
Selama ini masih sedikit media pembelajaran berbasis mobile atau android
yang memuat sedikit materi sehingga mudah dipahami siswa, kebanyakan media
pembelajaran saat ini memuat terlalu banyak materi yang justru akan membuat
siswa malas mempelajari materi tersebut. Hal ini juga berkaitan dengan
pelaksanaan praktik kerja industri pada siswa kelas XI, dimana pemilihan materi
electronic fuel injection ini juga berkaitan dengan pentingnya materi ini bagi
siswa selama di dunia industri maupun di sekolah, sehingga perlu dibuat media
pembelajaran yang memuat materi sistem electronic fuel injection, yang
diharapkan bisa menjadi media belajar siswa untuk memperdalam materi
berkaitan dengan sistem electronic fuel injection yang telah didapat sebelumnya.
Penggunaan handphone sebagai media pembelajaran di SMK khususnya
Jurusan Teknik Kendaraan Ringan masih sangat kurang. Dari hasil temuan
peneliti saat observasi di SMK Negeri 1 Singosari, masih banyak siswa yang
mencuri-curi kesempatan untuk membuka handphone mereka, kebanyakan yang
mereka buka adalah media sosial dan game. Berdasarkan hal tersebut sangat
sayang sekali kalau handphone yang dimiliki oleh hampir semua siswa tidak
dimanfaatkan sebagai salah satu media belajar siswa. Dengan potensi penggunaan
handphone berbasis android sebagai media pembelajaran yang besar, maka
pembuatan media pembelajaran berbasis android ini menjadi salah satu solusi
minimnya siswa yang memiliki computer atau laptop.

METODE
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian dan pengembangan media
pembelajaran berbasis android ini adalah penelitian Research and Development
yang mengunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, and Evaluation) yang dikembangkan oleh Dick dan Carey
(1978). Dimana model ini lebih terperinci dan memiliki berapa tahap dalam
melakukan pengembangan yaitu tahap Analysis (analisis) yaitu dengan
menngidentifikasi kebutuhan dari peserta didik., tahap kedua Design (desain)
yaitu pembuatan aplikasi media pembelajaran menggunakan aplikasi App
Inventor, tahap ketiga Development (pengembangan) yaitu pembuatan produk
yang berpedoman pada stroryboard yang telah dibuat dan dinyatakan sesuai,

2
tahap kelima Implementation (implementasi) yaitu media pembelajaran yang telah
dinyatakan lulus uji validitas, selanjutnya dilakukan uji coba kepada subjek
penelitian dalam hal ini adalah siswa kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan
SMK Negeri 1 Singosari dan tahap terakhir adalah Evaluation (evaluasi) yaitu
melakukan penilaian mengenai media pembelajaran yang telah dikembangkan,
untuk mengetahui valid atau tidaknya media pembelajaran tersebut.
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif sebagai
berupa data pokok yang diperoleh dari hasil angket para ahli dan sbujek uji,
kemudian data kulitatif yang berupa saran dan tambahan yang digunakan sebagai
data tambahan. Dimana data tersebut mampu memberikan gambaran menganai
layak tidaknya sebuah produk media pembelajaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penyajian Data Uji Coba
Berdasarkan model pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh Dick
and Carey (1978), dimana produk diuji kevalidannya kepada ahli materi dan ahli
media kemudian dilakukan uji coba kepada subjek uji yaitu siswa. Dari hasil uji
kevalidan kepada ahli media dan ahli materi kemudian kepada siswa sebagai
subjek uji akan didapatkan 2 data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

Data Kuantitatif
Ahli Media
Kriteria penilaian untuk ahli media ada 14 aspek penilaian yang
dikelompokan menjadi 4 point utama untuk mengukur tingkat kevalidan
pengembangan aplikasi App Inventor berbasis android sebagai media
pembelajaran materi electronic fuel injection yang diberi nama BEST. Dimana
hasil validasi tersebut terdiri dari beberapa pernyataan yang merupakan aspek
penilian, xi adalah skor per item atau aspek penilaian dari ahli media, sedangkan
𝒙𝑚𝑎𝑘𝑠 yang merupakan skor maksimal yang didapatkan pada setiap item atau
aspek penilaian yang di validasi. Dimana data hasil validasi oleh ahli media
ditunjukan pada Tabel 1 Data Hasil Validasi Ahli Media
No Aspek yang Dinilai Xi 𝒙𝑚𝑎𝑘𝑠
Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah Bahasa Indonesia yang
1 baik dan benar. 5 5

Kejelasan pesan yang ingin disampaikan


2 4 5

3 Kemudahan bahasa yang digunakan 5 5


4 Keefektifan bahasa yang digunakan 5 5
Evaluasi sudah sesuai dengan kemampuan pemahaman materi oleh
5 4 5
siswa.
Desain atau tampilan layar pada media pembelajaran materi sistem
6 4 5
electronic fuel injection (EFI).
Perpindahan antara menu satu dengan menu selanjutnya.
7 5 5
Kemudahan dalam menggunakan media pembelajaran.
8 5 5

9 Kejelasan gambar dalam materi sistem electronic fuel injection 4 5

3
(EFI).

Apakah evaluasi akhir sudah sesuai dengan materi pembelajaran


10 4 5
sistem electronic fuel injection.
Evaluasi akhir dapat menggambarkan kompetensi dan kemampuan
11 5 5
siswa secara umum.
Kesesuaian materi yang digunakan dengan kompetensi
12 memahami sistem bahan bakar injeksi bensin 5 5

13 Kejelasan materi yang ditampilkan 5 5


14 Daya tarik media secara umum 5 5
Jumlah 65 70

Dari hasil uji validasi oleh ahli media didapatkan total skor (∑𝑛𝑖=1 𝐴𝑖 ) yaitu
65 dimana skor maksimal per item adalah 5. Untuk total skor maksimal (∑ 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 )
yang bisa didapatkan adalah 70. Dimana dari total skor yang didapatkan kemudian
dicari nilai rata-rata atau x, yaitu (∑𝑛𝑖=1 𝐴𝑖 ) dibagi dengan total aspek penilaian n,
sesuai dengan persamaan yang dikemukakan oleh Khabibah dalam Prasetyo
(2012) sebagai berikut:
∑𝑛𝑖=1 𝐴𝑖
𝑅𝑇𝑉𝑅𝑃𝑃 = (Khabibah: 2006)
𝑛
sehingga,
65
𝑅𝑇𝑉𝑅𝑃𝑃 = = 4,64
14

Dari hasil perhitungan diatas didapat skor rata-rata untuk validasi terhadap
media pembelajaran yaitu 4,64. Berdasarkan data kriteria kevalidan yang
diadaptasi dari Khabibah dalam Prasetyo (2012), maka dapat disimpulkan media
pembelajaran sangat layak atau sangat valid.

Ahli Materi
Data hasil uji validitas oleh ahli media pada pengembangan aplikasi App
Inventor berbasis android sebagai media pembelajaran materi electronic fuel
injection yang memiliki 26 aspek penilaian dengan 5 aspek penilaian utama
sebagai acuan. Dimana hasil validasi tersebut terdiri dari beberapa pernyataan
yang merupakan aspek penilian, 𝑨𝒊 adalah skor per item atau aspek penilaian dari
ahli materi, sedangkan 𝒙𝒎𝒂𝒌𝒔 yang merupakan skor maksimal yang didapatkan
pada setiap item atau aspek penilaian yang di validasi. Dimana data hasil validasi
oleh ahli materi ditunjukan pada tabel 2 Data Hasil Validasi Ahli Materi
No Aspek yang Dinilai 𝑨𝒊 𝒙𝑚𝑎𝑘𝑠
1 Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran. 5 5

2 Kejelasan materi pelajaran pada media pembelajaran 4 5

3 Kejelasan bahasa yang digunakan 5 5

4 Kesesuaian gambar dengan cakupan materi media pembelajaran. 4 5

5 Kesesuaian isi pembelajaran dengan cakupan materi. 5 5

4
6 Ketepatan teknologi berupa format Apk. 4 5

7 Ketepatan informasi yang disampaikan pada media 4 5

8 Kemudahan dalam pengoperasian media pembelajaran. 5 5

9 Kemudahan materi pada media pembelajaran. 4 5

10 Kesesuaian isi media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran. 5 5

11 Menyajikan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. 4 5

12 Kesuaian gambar/ilustrasi pada media App Inventor. 4 5

13 Kemenarikan susunan isi materi yang terdiri dari teks dan gambar. 4 5

14 Keluasan dan cakupan materi yang disajikan. 4 5

15 Kejelasan seluruh materi pada media pembelajaran. 4 5

16 Kesesuaian soal dengan tujuan pembelajaran. 4 5

17 Kesesuaian soal dengan materi yang disajikan. 5 5

18 Kemudahan dalam memahami soal 4 5

19 Kejelasan susunan kalimat soal. 5 5

20 Efisiensi media dalam kaitannya dengan waktu. 5 5

21 Efisiensi media dalam kaitannya dengan biaya. 5 5

22 Efisiensi media dalam kaitannya dengan tenaga. 5 5

23 Keamanan media bagi siswa. 4 5

24 Media dapat digunakan sebagai media belajar mandiri bagi siswa. 4 5

25 Media mampu memotivasi siswa untuk mempelajari materi. 4 5

26 Media pembelajaran dapat dijadikan sebagai suplemen bagi siswa. 4 5

Jumlah 115 130

Dari hasil uji validasi oleh ahli materi didapatkan total skor
(∑𝑛𝑖=1 𝐴𝑖 ) yaitu 115 dimana skor maksimal per aspek adalah 5. Untuk total skor
maksimal (∑ 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 ) yang bisa didapatkan adalah 130. Dimana dari total skor
yang didapatkan kemudian dicari nilai rata-rata x atau 𝑹𝑻𝑽𝑹𝑷𝑷 , yaitu
(∑𝑛𝑖=1 𝐴𝑖 ) dibagi dengan total aspek penilaian n, sesuai dengan persamaan yang
dikemukakan oleh Khabibah dalam Prasetyo (2012) sebagai berikut:
∑𝑛𝑖=1 𝐴𝑖
𝑅𝑇𝑉𝑅𝑃𝑃 = (Khabibah: 2006)
𝑛
sehingga,
115
𝑅𝑇𝑉𝑅𝑃𝑃 = = 4,42
26

Dari hasil perhitungan diatas didapat skor rata-rata untuk validasi terhadap
media pembelajaran yaitu 4,42. Berdasarkan data kriteria kevalidan yang

5
diadaptasi dari Khabibah dalam Prasetyo (2012), maka dapat disimpulkan media
pembelajaran layak atau valid.

Siswa (Subjek Uji)


Pada uji coba kepada subjek uji terhadap pengembangan aplikasi App
Inventor berbasis android sebagai media pembelajaran materi electronic fuel
injection dengan nama BEST yaitu sebanyak 104 siswa kelas XI jurusan teknik
kendaraan ringan SMK Negeri 1 Singosari. Hasil validasi tersebut terdiri dari
beberapa pernyataan yaitu aspek penilaian sebanyak 10 aspek. Dimana 𝒙 ̅ adalah
jumlah skor pada setiap aspek penilaian terhadap media pembelajaran, sedangkan
𝒙𝒎𝒂𝒌𝒔 merupakan skor maksimal yang bisa didapatkan. Data uji coba terhadap
subjek uji atau siswa dapat dilihat pada Tabel 3 Data Hasil Validasi Terhadap
Subjek Uji (Siswa)
No Aspek yang Dinilai ̅
𝒙 𝒙𝑚𝑎𝑘𝑠
Bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran berbasis
1 android materi sistem electronic fuel injection mudah dipahami. 417 520

Saya senang belajar dengan menggunakan media pembelajaran


2 berbasis android materi sistem electronic fuel injection . 422 520

Tampilan layar dalam media pembelajaran berbasis android


3 379 520
materi sistem electronic fuel injection sangat menarik.
4 Materi yang dibahas menarik. 431 520
5 Materi yang dibahas berguna bagi saya. 468 520
Saya dapat memahami setiap materi yang ada dalam media
6 pembelajaran berbasis android materi sistem electronic fuel injection. 403 520

Gambar yang terdapat pada materi sangat membantu saya dalam


7 memahami materi sistem electronic fuel injection . 428 520

Saya menggunakan media pembelajaran berbasis android materi


8 sistem electronic fuel injection. sebagai salah satu sumber belajar saya. 413 520

Media pembelajaran berbasis android materi sistem electronic fuel


injection sangat membantu saya dalam penguasaan materi sistem
9 430 520
electronic fuel injection.

Saya mempelajari dengan sungguh-sungguh semua materi yang


ada dalam media pembelajaran berbasis android materi sistem
10 413 520
electronic fuel injection.

Jumlah 4204 5200

Dari tabel 4.3 ∑ 𝒙


̅ merupakan jumlah skor yang di total yang didapatkan
dari hasil uji coba pada siswa dan ∑ 𝒙𝑚𝑎𝑘𝑠 adalah jumlah skor maksimal yang
didapatkan dari hasil penilaian semua siswa. Dimana jumlah skor total ∑ 𝒙
̅ yang
didapatkan adalah 4204, dan skor maksimal untuk setiap aspek adalah 520,
sehingga total nilai ideal atau ∑ 𝒙𝑚𝑎𝑘𝑠 adalah 5200. Dimana untuk menentukan
kriteria kevalidan dilakuakan penghitungan, sesuai dengan persamaan yang
dikemukakan oleh Khabibah dalam Prasetyo (2012) sebagai berikut:

6
1. Skor maksimum = 104 x (50) = 5200
2. Skor minimum = 104 x (10) = 1040 (Khabibah dalam Prasetyo: 2012)
3. Kategori penilaian = 5
5200−1040
4. Rentangan nilai = = 832
5

Dari hasil perhitungan diatas didapat skor maksimum 5200, skor minimum
1040 dengan rentangan nilai 832. untuk validasi terhadap media pembelajaran
∑𝒙̅ yaitu 4204. Berdasarkan data kriteria kevalidan yang diadaptasi dari
Khabibah dalam Prasetyo (2012), maka dapat disimpulkan media pembelajaran
layak atau valid.

Data Kualitatif
Data kulitatif adalah data yang diperoleh dari kritik dan saran pada saat uji
kevalidan media yang dilakukan oleh ahli media, ahli materi dan subjek uji coba
atau siswa. Dimana saran dan kritik diharapkan bisa membantu peneliti dalam
melakukan penyempurnaan atau perbaikan terhadap media pembelajaran yang
dikembangkan sehingga bisa lebih baik dan sempurna saat digunakan.

Ahli Media
Ahli media yaitu Dr. Syarif Suhartadi, M.Pd. tidak memberikan saran
ataupun kritik karena media pembelajaran dianggap sudah baik dari segi media,
sehingga peneliti melanjutkan uji validasi media dari segi materi kepada ahli
media.

Ahli Materi
Ahli materi yaitu Bapak Soni Taslim, SST.,M.Pd. dimana ahli materi
menyarankan agar menambahkan materi berkaitan dengan skema sistem aliran
udara, skema sistem bahan bakar dan skema sistem control pada materi media
pembelajaran, karena menurut ahli materi tiga skema ini merupakan prinsip dasar
yang harus dipahami oleh siswa. Hal ini karena dengan siswa sudah memahami
materi berkaitan dengan 3 skema ini maka siswa akan mampu untuk memahami
keseluruhan materi yang berkaitan dengan materi sistem electronic fuel injection
karena ke tiga materi ini merupakan materi dasar dari sistem electronic fuel
injection.

Subjek Uji (Siswa)


Siswa atau subjek uji memberikan kritik atau saran perbaikan sebagian
besar adalah perlu buat lebih menarik lagi berkaitan dengan tampilan dari media
pembelajaran yang masih terlalu sederhana dan juga perbaikan berkaitan dengan
soal evaluasi yang perlu ditambah jumlah soalnya dan pilihan jawaban dibuat
tidak hanya satu jawaban benar saja.

Analisis Data
Ahli Media
Berdasarkan dari Tabel 4.1 yang mengacu pada angket penilaian validasi
dari segi media oleh ahli media, diperoleh data sebagai berikut:

7
a. Item 1, 2, 3, 4, 5 menjelaskan tentang aspek bahasa pada media pembelajaran
yang mendapatkan skor sebanyak 23 dari skor maksimal 25 dengan skor rata-
rata 4.6. Berdasarkan kriteria kelayakan, ini termasuk sangat layak.
b. Item 6,7,8,9 menjelaskan tentang aspek gambar dan desain tampilan atau
media dengan skor total 18 dari skor maksimal 20 dengan skor rata-rata 4,5.
Berdasarkan kriteria kelayakan, ini termasuk sangat layak.
c. Item 10, 11 menjelaskan tentang aspek evaluasi pada media pembelajaran
dengan skor total 9 dari skor maksimal 10 dengan skor rata-rata 4.5.
Berdasarkan kriteria kelayakan, ini termasuk sangat layak.
d. Item 12, 13, 14 menjelaskan tentang Isi materi pada media pembelajaran
dengan skor total 15 dari skor maksimal 15 dengan skor rata-rata 5,00.
Berdasarkan kriteria kelayakan, ini termasuk sangat layak.

Ahli Materi
Berdasarkan dari Tabel 4.2 yang mengacu pada angket penilaian validasi
dari segi materi oleh ahli materi, diperoleh data sebagai berikut:
a. Item 1, 2, 3, 4, 5 menjelaskan tentang kesesuaian materi pada media
pembelajaran dengan skor total 23 dari skor maksimal 25 dengan skor rata-
rata 4,6. Berdasarkan kriteria kelayakan, ini termasuk sangat layak.
b. Item 6, 7, 8, 9, menjelaskan tentang efektifitas media pembelajaran dengan
skor total 18 dari skor maksimal 20 dengan skor rata-rata 4,5. Berdasarkan
kriteria kelayakan, ini termasuk sangat layak.
c. Item 10, 11, 12, 13, 14, 15, menjelaskan tentang isi dari materi pada media
pembelajaran dengan skor total 25 dari skor maksimal 30 dengan skor rata-
rata 4,16. Berdasarkan kriteria kelayakan, ini termasuk layak.
d. Item 16, 17, 18, 19, menjelaskan tentang isi soal tes evaluasi pada media
pembelajaran dengan skor total 18 dari skor maksimal 20 dengan skor rata-
rata 4,5. Berdasarkan kriteria kelayakan, ini termasuk sangat layak.
e. Item 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, menjelaskan tentang penilaian keseluruhan
terkait dengan media pembelajaran dengan skor total 31 dari skor maksimal 35
dengan skor rata-rata 4,42. Berdasarkan kriteria kelayakan, ini termasuk layak.

Siswa (Subjek Uji)


Berdasarkan dari Tabel 4.3 yang mengacu pada angket penilaian dari segi
pengguna yaitu oleh subjek uji atau siswa, diperoleh data sebagai berikut:
a. Item 1 menjelaskan tentang penggunaan bahasa pada media pembelajaran
dengan skor total 417 dari skor maksimal 520 dengan skor rata-rata 4,01.
Berdasarkan tabel kriteria kelayakan, ini termasuk layak
b. Item 2, 3, menjelaskan tentang penggunaan tampilan pada media pembelajaran
dengan skor total 801 dari skor maksimal 1040 dengan skor rata-rata 3,85.
Berdasarkan tabel kriteria kelayakan, ini termasuk layak.
c. Item 4, 5, 6, 7, menjelaskan tentang kemenarikan dan kegunanaan materi pada
media pembelajaran dengan skor total 1730 dari skor maksimal 2080 dengan
skor rata-rata 4,15. Berdasarkan tabel kriteria kelayakan, ini termasuk layak.
d. Item 8, 9, 10, menjelaskan tentang pemanfaatan media sebagai sumber, media
belajar mandiri dengan skor total 1256 dari skor maksimal 1560 dengan skor
rata-rata 4,03. Berdasarkan tabel kriteria kelayakan, ini termasuk layak.

8
Revisi
Revisi ini dilakukan untuk melakukan penyempurnaan terhadap produk
agar siap digunakan atau diimplementasikan kepada siswa sehingga diharapkan
mampu menjadi salah satu sumber belajar bagi siswa sekaligus media belajar
mandiri bagi siswa untuk memahami materi berkaitan dengan materi electronic
fuel injection (EFI) pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan.
Berdasarkan data kualitatif dan analisis data kuantitatif, revisi yang
diperlukan dalam pengembangan aplikasi App Inventor berbasis android ini
adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan dari segi tampilan, yaitu tampilan pada layar aplikasi dibuat lebih
menarik lagi dengan mengurangi beberapa tampilan-tampilan pada tombol dan
background yang terlalu penuh tambahan-tambahan. Hasil revisi ditunjukan
pada gambar di bawah ini.

Tampilan Media Sebelum Revisi

Tampilan Media Sesudah Revisi

9
2. Perbaikan dari segi materi, yaitu materi prinsip kerja sistem electronic fuel

injection perlu ditambahkan dengan materi skema sistem aliran udara, skema

sistem bahan bakar dan skema sistem control. Hasil revisi ditunjukan pada

gambar di bawah ini.

Tampilan Materi Sebelum Revisi

Tampilan Materi Sesudah Revisi

10
PENUTUP
Kajian Produk yang Telah Direvisi
Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah
aplikasi app inventor berbasis android sebagai media pembelajaran materi sistem
electronic fuel injection yang diberi nama Best. Dalam penelitian pengembangan
ini menghasilkan aplikasi Best versi 1.0 dimana di dalamnya terdapat materi yang
berkaitan dengan sistem electronic fuel injection. Pengembangan aplikasi app
inventor berbasis android ini telah memenuhi kriteria kelayakan atau kevalidan
setelah dilakukan uji produk kepada ahli media, ahli materi dan siswa sebagai
subjek uji. Dimana kevalidan dari media pembelajarn ini dapat dilihat dari hasil
skor rata-rata yang didapat dari ahli media 4,6 dengan kategori sangat valid,
kemudian rata-rata skor dari ahli materi 4,2 dengan kategori valid dan respon dari
siswa yang baik dengan jumlah total skor angket siswa adalah 4204. Setelah
melalui tahap revisi diharapkan hasil dari pengembangan media pembelajaran ini
bisa menjadi salah satu media belajar mandiri khususnya diluar jam pelajaran dan
bisa menjadi bekal bagi siswa sebelum PRAKERIN.

Saran
Agar pemannfaatan dari penelitian pengembangan media pembelajaran ini
lebih maksimal, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1)
Saran pemanfaatan yaitu produk dari pengembangan media pembelajaran ini
diharapkan bisa digunakan pada semua siswa tidak hanya terbatas pada siswa
kelas XI saja tetapi juga siswa kelas XII yang juga akan mendapatkan materi EFI
dan juga bisa dijadikan salah satu sumber belajar mandiri oleh siswa. (2) Saran
diseminasi produk yaitu keterbatasan memori dan screen atau layar pada aplikasi
App Inventor juga menjadi hal yang perlu diperhatikan, karena aplikasi ini
mempunyai penggunaan batas memori dan screen atau layar. Sehingga dalam
pengembangan media pembelajaran menggunakan aplikasi App Inventor harus
sederhana tapi langsung pada inti dari materi dengan bahasa yang sederhana tapi
mudah dipahami oleh siswa. (3) Saran pengembangan produk lebih lanjut yaitu
dalam pengembangan produk lebih lanjut, akan lebih bagus jika materi dibuat
lebih luas lagi dengan cara membuat media dengan versi selanjutnya dimana
materi antara versi 1.0 dan versi selanjutnya saling berkaitan atau berhubungan,
hanya saja ada perubahan dari segi materi. Oleh sebab itu pada tampilan awal
dibuat judul materi, harapannya agar ada pengembangan dengan materi yang
berbeda sehingga bisa lebih bermanfaat.

DAFTAR RUJUKAN
Azhar, Arsyad. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. 2008. Sistem Injeksi Elektronik. Jakarta: Direktorak Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
Depdiknas. 2009.Teknik Ototronik. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Khabibah. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal
Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Surabaya:
Disertasi. Doktoral Universitas Negeri Surabaya.
Laboratorium Fluida, Termal dan Otomotif. Tanpa tahun. Komponen, Pengukuran
dan Simulasi Sistem EFI. Bandung: Jurusan Teknik Mesin POLBAN.

11
Mulyadi. 2011. Membuat Aplikasi Android dan Android App Inventor.
Yogyakarta: Multimedia Center Publishing.
Nazarudin, Safaat H. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan
Tablet. Jakarta: Informatika.
Prasetyo, Wahyu. 2012. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Dengan
Pendekatan PMR Pada Materi Lingkaran di Kelas VIII SMPN 2
Kepohbaru Bojonegoro. MTHEdunesa. Volume 1, Nomor 1.
Purbasari, Rohmi Julia. 2013. Pengembangan Aplikasi Android sebagai Media
Pembelajaran Matematika pada Materi Dimensi Tiga untuk Siwa SMA
Kelas X. Malang. Malang: Skripsi FMIPA UM Malang.
Risky, Dion Dwi. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android
pada Mata Pelajaran Sistem Operasi Kelas X Teknik Komputer dan
Jaringan SMK Negeri 2 Malang. Malang: Skripsi FT UM Malang.
Ruswid. 2008. Modul Electronic Fuel Injection (EFI). Sirampong: SMK Al
Hikmah 1 Sirampong.
Sumarli. 2015. Electronic Petrol Injection. Malang: Universitas Negeri Malang.
Setyosari, Punaji, Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang: Elang Press.
Toyota. 1999. 7K-E Engine Repair Manual Supplement. Jepang: Toyota Motor
Corporation.
Waryanto, Nur Hadi. 2010. Modul Membuat Desain Template Media
Pembelajaran Interaktif. Yogyakarta: FMIPA UNY Yogyakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai