Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diketahui hasil dan analisa unsur-unsur yang diinterpretasi mengacu pada tujuh (7) kunci interpretasi. Hasil dan analisa unsur unsur dalam foto udara tersebut disajikan dalam tabel berikut ini : Kode Bentuk Kecerahan Tekstur Pola Ukuran Lokasi Asosiasi
A Memanjang Hitam pekat Halus Non Panjang Berada di Memanjang dan
dan berkelok Linie dan antara Mengalir di r sempit objek sekitar objek Lebar : R(sawah) R sebagai 1.5 mm sumber perairan B1 Memanjang Abu-abu Kasar Linie Panjang Berada Objek B1 dan lurus cerah r dan diantara sejalur sempit objek R dan dengan objek objek C. B2 dan objek E, serta melewati objek M B2 Memanjang Abu-abu Kasar Linie Panjang Berada Objek B2 dan lurus cerah r dan disebelah sejalur sempit kanan objek dengan objek E B1 dan objek E serta melewati objek M C Memanjang Abu-abu Halus Linie Lebih Diantara Objek C dan lurus gelap r lebar objek R sejalur dari melewati dengan objek objek B objek A D D Memanjang Abu-abu Halus Linie Sempit Objek D Objek D dan lurus cerah r dan memotong merupakan pendek objek A dan titik sejalur perpotongan dengan objek C dan objek C objek A E Segi empat Abu abu Kasar Linie Pendek Terletak Menghubungkan dan kecil r dan pada objek obyek B yang sempit A dan dipisahkan diantara oleh obyek objek B A(sungai) F Memanjang Abu-abu Halus Linie Panjang Berada Berpotongan cerah r dan diantara dengan objek sempit objek R C dan memisahkan objek R G Segi Empat Putih Halus Linie Panjang= Berada di Objek G r 1.1 mm pinggir merupakan Lebar= objek C objek 0.8 mm berbentuk luasan di pinggir objek C H Persegi Abu abu Kasar linie luas Berada di Objek H panjang bergaris r atas Objek berdekatan garis K dengan perumakan/pem ukiman serta dibeberapa lokasi di tepi objek H terdapat jalan kecil J Panjang, Hitam halus Tidak Memiliki Berada di Merupakan sedikit linie lebar aatar objek percabangan berkelok r lebih R dari objek A kecil dibandin g dengan objek A I Segi Empat Abu-abu Halus Linie Panjang= Berada Dekat dengan cerah r 1.2 mm diantara perumahan Lebar= objek K dan 0.8 mm L K Persegi Abu abu Kasar Linie 0.8 x Dekat Terdapat Panjang r 1.1 cm dengan pohon dan pemukiman berada dekat dengan pemukiman dan akses jalan L Tidak Abu abu Kasar Linie Luas dan Berdekatan Terdiri dari beraturan gelap r tidak dengan banyak objek beratura objek G, I yang lebih n dan kecil dilewati oleh objek C M Persegi 4 Putih Halus Tidak 1 x 0.7 Berada di Merupakan linie cm dekat akhir dari r dengan jalur objek B pemukiman N Lluasan Hitam Kasar Non Luas Jauh dari Berada di tidak linie tidak pemukiman seitar beraturan r beratura padat perumahan n penduduk tidak padat dan dekat penduduk dengan sepanjang objek C jalan yang dekat dengan objek N O Tidak Gelap Kasar Non Luasan Dekat Terdapat beaturan linie tdak dengan banyak pohon r beratura objek R dan n dikelilingi objek R P Segi empat Abu-abu dan Halus Linie Panjang= Objek P Objek P Putih r 0.3 mm terdapat terletak di Lebar= tidak jauh pinggir objek 0.3 mm dari objek P dikelilingi C pohon R Luasan tidak Abu abu Halus Non Luasan Dominasi Terdapat beraturan linie tidak pada foto sungai serta r beratura udara, jauh sungai yang n dari lebih kecil pemukiman untuk irigasi objek R
4.2 HASIL DAN ANALISA DESKRIPSI OBYEK
Berdasarkan proses praktikum yang telah dilaksanakan objek-objek pada foto udara dapat dideskripsikan dan menghasilkan analisa yang dijabarkan pada tabel di bawah ini. Kode Deskripsi Kesimpulan A Berdasarkan bentuk dan polanya, objek berkode A Objek dengan memanjang, berkelok-kelok, dan non linier, Kode A mengindikasikan objek berkode A merupakan unsur alami merupakan yang tercipta akibat proses alam. Berdasarkan Sungai kecerahan dan rona/warna yang diperoleh dari foto udara, objek berkode A berwarna hitam pekat. Mengacu pada tingkat kecerahan hitam pekat tersebut, mengindikasikan objek berkode A merupakan objek yang terdapat air di dalamnya, karena pantulan objek seperti air akan tampak gelap pada foto udara. Berdasarkan frekuensi perubahan rona pada foto udara atau tekstur dari objek berkode A, teramati tekstur yang halus. Mengindikasikan objek berkode A bersifat homogen dan menunjukkan permukaan air yang tenang. Menilik dari ukuran dan lokasinya, objek berkode A berukuran sempit dan memanjang, berada di antara kawasan R yang terindikasi merupakan kawasan persawahan. Oleh karenanya, dalam asosiasinya dengan objek lain, yang dalam hal ini merupakan objek berkode R, objek berkode A merupakan objek vital bagi objek berkode R, yaitu sebagai sumber pengairan bagi objek berkode R. B1 dan Berdasarkan bentuk dan polanya, objek berkode B1 dan Objek dengan B2 B2 berbentuk memanjang, lurus, dan berpola linier kode B1 dan B2 serta teratur. Dari hasil tersebut dapat dianalisa merupakan Jalan bahwa objek berkode B1 dan B2 merupakan objek buatan Rel Kereta Api. manusia yang mana merujuk pada bentuk dan pola karakteristik jalan atau sarana jaringan transportasi. Dari teksturnya yang cenderung kasar dan terdapat garis-garis yang berjarak sama dapat dianalisa bahwa objek berkode B1 dan B2 bukan merupakan jalan biasa berbahan aspal yang cenderung menghasilkan tekstur halus pada foto udara. Menilik dari lokasi yang berada di kawasan objek berkode R, berada hampir sejajar dengan objek C melewati objek berkode E dan ukurannya yang panjang dan sempit, maka analisa bahwa objek berkode B1 dan B2 merupakan objek yang merujuk pada objek sarana transportasi sejenis jalan terkuatkan. Karena objek berkode B1 dan B2 dapat didefinisikan sarana untuk melewati suatu wilayah ke wilayah lain. Asosiasi objek berkode B1 dan B2 dengan objek berkode M yang merupakan stasiun menjadi pertimbangan vital yang membulatkan analisis interpretasi objek berkode B1 dan B2. C Merujuk pada bentuk dan pola objek berkode C yaitu Objek dengan memanjang, lurus, dan linier, dapat dianalisa bahwa kode C objek berkode C merupakan objek buatan manusia. merupakan Jalan Berdasarkan tekstur objek berkode C pada foto udara yang halus serta tingkat kecerahan yaitu abu-abu gelap, maka objek berkode C terindikasi berkarakteristik sama dengan objek jalan. Mempertimbangkan dari lokasi dan ukuran objek berkode C, yang mana berlokasi di antara objek berkode R dan melewati objek berkode A, dapat dianalisa bahwa objek berkode C merupakan sarana untuk melewati sebuah wilayah untuk menuju wilayah lainnya. Dari asosiasinya dengan objek berkode D yang menghubungkan dua wilayah, analisa bahwa objek berkode C merupakan sarana jalan terkuatkan.
D Berdasarkan pola dan bentuknya yang lurus, memanjang, Objek dengan
dan linier, dapat dianalisa bahwa objek berkode D kode D merupakan objek buatan manusia. Berdasarkan merupakan berdasarkan teksturnya yang halus, kecerahannya yang Jembatan Jalan abu-abu cerah dan ukurannya yang sempit serta pendek Raya teratur, menguatkan analisa bahwa objek berkode D merupakan objek buatan. Objek berkode D memotong objek berkode A dan sejalur dengan objek C maka dapat dianalisa bahwa objek berkode D menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain yang dipisahkan oleh objek A. Hal ini diperkuat dengan asosiasi objek berkode D dengan objek A yang merupakan sungai. E Berdasarkan bentuk dan pola objek berkode E yang Objek dengan berbentuk segiempat berukuran kecil, berpola linier kode E teratur, menjelaskan bahwa objek berkode E merupakan merupakan objek buatan manusia yang sengaja dibangun dengan Jembatan Jalan tujuan tertentu. Teksturnya yang kasar dan Rel Kereta Api kecerahannya yang berada pada tingkat abu-abu beserta lokasinya yang terletak pada objek A dan diantara objek B1 dan B2 diperkuat dengan asosiasinya, mengindikasikan bahwa objek E menghubungkan objek berkode B1 dan B2 (jalan rel kereta api)untuk melewati objek berkode A(sungai). F Berdasarkan bentuk dan pola objek berkode F yang Objek berkode F berbentuk memanjang dan berpola linier, serta merupakan Jalan bertekstur halus, dapat dianalisa bahwa objek berkode F merupakan objek buatan manusia.Ukurannya yang panjang dan sempit serta lokasinya yang berada di antara objek berkode R yang mengindikasikan merupakan objek sawah mengakibatkan objek berkode F memiliki karakteristik jalan. Asosiasinya dengan objek berkode C, yang mana keduanya berpotongan menguatkan analisa bahwa objek berkode F berhubungan dan memiliki karakteristik yang mendekati objek berkode C, hanya, ukuran objek berkode F lebih sempit dibandingkan ukuran objek berkode C(jalan) G Merujuk pada bentuk dan pola objek berkode G, yang Objek dengan berbentuk segiempat berpola linier bertekstur halus, kode G dapat dianalisa objek berkode G adalah objek buatan merupakan manusia. Berlokasi di tepi objek C dan berwarna putih memperkuat analisa bahwa objek C adalah objek yang dibangun dan memilki fungsi. Objek berkode G berupa luasan yang berasosiasi dengan objek C. H Berbentuk persegi panjang dengan kecerahan abu-abu Objek dengan bertekstur kasar bergaris-garis serta berpola linier, kode H mengindikasikan bahwa objek berkode H merupakan objek merupakan buatan manusia. Berlokasi dan berasosiasi dengan pemukiman padat dan beberapa lokasi tepi objek berkode H yang dilalui oleh jalan kecil mengakibatkan objek berkode H lekat kaitannya dengan aktivitas masyarakat dan sumber bahan kebutuhan sehari-hari. J Berdasarkan hasil pengamatan, objek berkode J Objek dengan berbentuk memanjang dan berkelok, serta dengan pola kode J tidak linier, mengindikasikan bahwa objek berkode J merupakan merupakan objek alami hasil proses alam. Merujuk pada Sungai Kecil tingakt kecerahan yang hitam/gelap, dapat dianalisa bahwa objek berkode J merupakan objek perairan, ditambah dengan tekstur halus yang teramati menyatakan bahwa objek berkode J merupakan perairan tenang. Berukuran lebih kecil dibanding objek berkode A (sungai)dan asosiasinya menunjukkan bahwa objek tersebut merupakan percabangan dari objek berkode A(sungai) I Berdasarkan bentuk objek berupa segi empat, dengan Objek dengan pola linier dan tekstur halus, dan berada dekat kode I dengan objek berkode K dan L, objek berkode I merupakan merupakan objek buatan manusia. Berlokasi dekat dengan pemukiman mengindikasi bahwa objek berkode I lekat kaitannya dengan aktivitas masyarakat K Berbentuk persegi panjang dengan tekstur yang kasar Objek dengan namun teratur, serta berpola linier, mengindikasikan kode K objek berkode K merupakan objek buatan manusia. merupakan Berlokasi di dekat kawasan pemukiman dengan kecerahan abu-abu, menguatkan analisa objek berkode K dibuat dengan tujuan tertentu. Menilik dari asosiasinya, disekitar objek berkode K terdapat beberapa pohan dan akses jalan
L Berdasarkan hasil pengamatan, objek berkode L Objek dengan
berbentuk tidak beraturan, bertekstur kasar, namun kode L linier. Berukuran luas dan berdekatan dengan objek merupakan berkode G dan I serta dilalui oleh objek C(jalan) dapat dianalisa bahwa objek ini sangat berkaitan dengan aktivitas dalam pemukiman. Meskipun tidak beraturan, namun objek berkode L merupakan objek buatan manusia diamati dari pola pada foto udara.
M Berbentuk relatif persegi panjang, berwarna putih, Objek dengan
bertekstur halus, dan berpola tidak linier dari kode M beberapa kunci interpretasi tersebut dapat diamati merupakan bahwa objek berkode M merupakan objek buatan manusia. Stasiun Berupa luasan dan berlokasi di dekat pemukiman mengindikasikan objek berkode M dibangun untuk aktivitas masyarakat setempat. Menilik dari asosiasinya dengan objek berkode B(jalan rel kereta api), yaitu ditemuka banyaknya objek berkode B disekitar kawasan objek M, maka kuat dibuktikan bahwa objek M sangat erat kaitannya dengan perkereta apian. N Berdasarkan bentuknya yang berupa luasan tidak Objek dengan beraturan dengan kecerahan gelap/hitam, dan tekstur kode N kasar berpola non linier, mengindikasikan bahwa merupakan adanya perbedaan ketinggian dan ukuran unsur yang Kawasan menyusun objek berkode N. Meskipun tidak terlalu Pepohonan jelas, dapat diamati susunan bundaran bundaran kecil tidak beraturan yang merujuk pada kanopi pohon. Disekitar objek terdapat pemukiman tidak padat penduduk dan terdapat jalan kecil.
O Objek berkode O berbentuk tidak beraturan dengan Objek dengan
kecerahan gelap/hitam dan tekstur yang kasar. Polanya kode O yang non linier dan ukurannya yang berupa luasan merupakan berlokasi dekat dengan objek R(sawah) mengindikasi bahwa objek O lekat kaitannya dengan aktivitas olah pangan. Menilik dari kaitannya dengan objek lain, teramati bahwa terdapat banyak pohon disekitar objek dan objek dikelilingi kawasan persawahan
P Berpola linier berbentuk segi empat dengan tekstur Objek dengan
halus serta kecerahan objek dari abu-abu ke putih, kode P mengindikasikan bahwa objek berkode P merupakan objek merupakan yang telah terdampak oleh aktivitas masyarakat. Lokasinya yang tidak jauh dari objek C yaitu jalan menguatkan analisis di atas. Berdasarkan kaitannya dengan objek lain, objek berkode P terletak di tepi dan dikelilingi oleh banyak pohon R Objek berkode R berbentuk luasan tidak beraturan Objek dengan dengan kecerahan abu-abu bertekstur halus serta kode R berpola non-linier, hal ini menunjukkan objek merupakan Sawah merupakan buatan manusia. Objek mendominasi foto udara dan beberapa berada jauh dari pemukiman. Berdasarkan karakteristik tersebut objek dimanfaatkan sebagai lahan sumber pangan. Analisa ini dikuatkan oleh keberadaan sungai besar dan sungai kecil yang mengalir sepanjang bentangan objek berkode R.
4.3 PERHITUNGAN UKURAN MASING-MASING OBJEK
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan beberapa ukuran objek-objek di dalam foto udara, dan dapat diketahui skala pada foto udara tersebut adalah 1 : 10000. Dengan menggunakan formula : jarak sebenarnya = jarak pada foto udara x skala Didapatkan ukuran masing-masing objek adalah sebagai berikut KODE UKURAN DI FOTO UDARA UKURAN SEBENARNYA A Lebar : 1.5 mm 15 meter
G Panjang= 1.1 mm; Panjang = 11 m ;
Lebar= 0.8 mm Lebar = 8 meter; Luas=88 mm2, Luas = 88m2
I Panjang= 1.2 mm Panjang= 12m
Lebar= 0.8 mm Lebar= 8m Luas =9.6mm2 Luas =96m2
K Panjang = 0.8 Panjang=11m
Lebar = 1.1 cm lebar=8m Luas= 8.8mm2 Luas= 88m2
P Panjang= 0.3 mm Panjang=3m
Lebar= 0.3 mm Lebar=3m Luas=0.9 mm2 Luas=9m2
4.4 KENDALA YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KESALAHAN INTERPRETASI
Dalam pelaksanaan praktikum dan analisa hasil interpretasi pada masing-masing objek dalam foto udara, ditemukan beberapa kendala yang menyebabkan penulis mengalami kesulitan dalam menginterpretasi. Kendala- kendala tersebut antara lain adalah sebagai berikut: Foto udara dipengaruhi oleh pencahayaan yang tidak merata saat pengambilan foto sehingga ketika diamati terdapat sisi/bagian foto udara yang telalu gelap dan terdapat pula sisi/bagian dari foto udara yang normal. Hal ini menjadi kendala dalam menginterpretasi objek karena hasil interpretasi salah satunya didapatkan dari analisis kecerahan, rona, dan warna. Beberapa objek yang diinterpretasi tidak cukup jelas, sehingga menimbulkan bias dalam proses analisa objek Beberapa objek yang diinterpretasi berukuran terlalu kecil sehingga tidak tampak dan tidak dapat diukur ukurannya. Hal ini cukup memengaruhi interpretasi karena salah satu kunci interpretasi ialah ukuran objek. Arah tanda panah yang menunjukkan kode objek yang ingin diinterpretasi tidak cukup jelas sehingga menghasilkan bias yang dapat mengakibatkan kesalahan interpretasi Kapasitas penglihatan manusia yang terbatas mengakibatkan beberapa objek berpotensi mengalami kesalahan interpretasi Pencahayaan dalam ruangan saat praktikum yang tidak cukup terang mengakibatkan potensi kesalahan interpretasi meningkat. Namun, salah satu solusi yang kami lakukan ialah menggunakan flashlight atau sejenis senter untuk membantu penerangan.