Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

4.1 HASIL DAN ANALISA UNSUR INTERPRETASI


Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diketahui hasil dan
analisa unsur-unsur yang diinterpretasi mengacu pada tujuh (7) kunci
interpretasi. Hasil dan analisa unsur unsur dalam foto udara tersebut
disajikan dalam tabel berikut ini :
Kode Bentuk Kecerahan Tekstur Pola Ukuran Lokasi Asosiasi

A Memanjang Hitam pekat Halus Non Panjang Berada di Memanjang dan


dan berkelok Linie dan antara Mengalir di
r sempit objek sekitar objek
Lebar : R(sawah) R sebagai
1.5 mm sumber
perairan
B1 Memanjang Abu-abu Kasar Linie Panjang Berada Objek B1
dan lurus cerah r dan diantara sejalur
sempit objek R dan dengan objek
objek C. B2 dan objek
E, serta
melewati
objek M
B2 Memanjang Abu-abu Kasar Linie Panjang Berada Objek B2
dan lurus cerah r dan disebelah sejalur
sempit kanan objek dengan objek
E B1 dan objek
E serta
melewati
objek M
C Memanjang Abu-abu Halus Linie Lebih Diantara Objek C
dan lurus gelap r lebar objek R sejalur
dari melewati dengan objek
objek B objek A D
D Memanjang Abu-abu Halus Linie Sempit Objek D Objek D
dan lurus cerah r dan memotong merupakan
pendek objek A dan titik
sejalur perpotongan
dengan objek C dan
objek C objek A
E Segi empat Abu abu Kasar Linie Pendek Terletak Menghubungkan
dan kecil r dan pada objek obyek B yang
sempit A dan dipisahkan
diantara oleh obyek
objek B A(sungai)
F Memanjang Abu-abu Halus Linie Panjang Berada Berpotongan
cerah r dan diantara dengan objek
sempit objek R C dan
memisahkan
objek R
G Segi Empat Putih Halus Linie Panjang= Berada di Objek G
r 1.1 mm pinggir merupakan
Lebar= objek C objek
0.8 mm berbentuk
luasan di
pinggir objek
C
H Persegi Abu abu Kasar linie luas Berada di Objek H
panjang bergaris r atas Objek berdekatan
garis K dengan
perumakan/pem
ukiman serta
dibeberapa
lokasi di
tepi objek H
terdapat
jalan kecil
J Panjang, Hitam halus Tidak Memiliki Berada di Merupakan
sedikit linie lebar aatar objek percabangan
berkelok r lebih R dari objek A
kecil
dibandin
g dengan
objek A
I Segi Empat Abu-abu Halus Linie Panjang= Berada Dekat dengan
cerah r 1.2 mm diantara perumahan
Lebar= objek K dan
0.8 mm L
K Persegi Abu abu Kasar Linie 0.8 x Dekat Terdapat
Panjang r 1.1 cm dengan pohon dan
pemukiman berada dekat
dengan
pemukiman dan
akses jalan
L Tidak Abu abu Kasar Linie Luas dan Berdekatan Terdiri dari
beraturan gelap r tidak dengan banyak objek
beratura objek G, I yang lebih
n dan kecil
dilewati
oleh objek
C
M Persegi 4 Putih Halus Tidak 1 x 0.7 Berada di Merupakan
linie cm dekat akhir dari
r dengan jalur objek B
pemukiman
N Lluasan Hitam Kasar Non Luas Jauh dari Berada di
tidak linie tidak pemukiman seitar
beraturan r beratura padat perumahan
n penduduk tidak padat
dan dekat penduduk
dengan sepanjang
objek C jalan yang
dekat dengan
objek N
O Tidak Gelap Kasar Non Luasan Dekat Terdapat
beaturan linie tdak dengan banyak pohon
r beratura objek R dan
n dikelilingi
objek R
P Segi empat Abu-abu dan Halus Linie Panjang= Objek P Objek P
Putih r 0.3 mm terdapat terletak di
Lebar= tidak jauh pinggir objek
0.3 mm dari objek P dikelilingi
C pohon
R Luasan tidak Abu abu Halus Non Luasan Dominasi Terdapat
beraturan linie tidak pada foto sungai serta
r beratura udara, jauh sungai yang
n dari lebih kecil
pemukiman untuk irigasi
objek R

4.2 HASIL DAN ANALISA DESKRIPSI OBYEK


Berdasarkan proses praktikum yang telah dilaksanakan objek-objek pada
foto udara dapat dideskripsikan dan menghasilkan analisa yang dijabarkan
pada tabel di bawah ini.
Kode Deskripsi Kesimpulan
A Berdasarkan bentuk dan polanya, objek berkode A Objek dengan
memanjang, berkelok-kelok, dan non linier, Kode A
mengindikasikan objek berkode A merupakan unsur alami merupakan
yang tercipta akibat proses alam. Berdasarkan Sungai
kecerahan dan rona/warna yang diperoleh dari foto
udara, objek berkode A berwarna hitam pekat. Mengacu
pada tingkat kecerahan hitam pekat tersebut,
mengindikasikan objek berkode A merupakan objek yang
terdapat air di dalamnya, karena pantulan objek
seperti air akan tampak gelap pada foto udara.
Berdasarkan frekuensi perubahan rona pada foto udara
atau tekstur dari objek berkode A, teramati tekstur
yang halus. Mengindikasikan objek berkode A bersifat
homogen dan menunjukkan permukaan air yang tenang.
Menilik dari ukuran dan lokasinya, objek berkode A
berukuran sempit dan memanjang, berada di antara
kawasan R yang terindikasi merupakan kawasan
persawahan. Oleh karenanya, dalam asosiasinya dengan
objek lain, yang dalam hal ini merupakan objek
berkode R, objek berkode A merupakan objek vital bagi
objek berkode R, yaitu sebagai sumber pengairan bagi
objek berkode R.
B1 dan Berdasarkan bentuk dan polanya, objek berkode B1 dan Objek dengan
B2 B2 berbentuk memanjang, lurus, dan berpola linier kode B1 dan B2
serta teratur. Dari hasil tersebut dapat dianalisa merupakan Jalan
bahwa objek berkode B1 dan B2 merupakan objek buatan Rel Kereta Api.
manusia yang mana merujuk pada bentuk dan pola
karakteristik jalan atau sarana jaringan
transportasi. Dari teksturnya yang cenderung kasar
dan terdapat garis-garis yang berjarak sama dapat
dianalisa bahwa objek berkode B1 dan B2 bukan
merupakan jalan biasa berbahan aspal yang cenderung
menghasilkan tekstur halus pada foto udara. Menilik
dari lokasi yang berada di kawasan objek berkode R,
berada hampir sejajar dengan objek C melewati objek
berkode E dan ukurannya yang panjang dan sempit, maka
analisa bahwa objek berkode B1 dan B2 merupakan objek
yang merujuk pada objek sarana transportasi sejenis
jalan terkuatkan. Karena objek berkode B1 dan B2
dapat didefinisikan sarana untuk melewati suatu
wilayah ke wilayah lain. Asosiasi objek berkode B1
dan B2 dengan objek berkode M yang merupakan stasiun
menjadi pertimbangan vital yang membulatkan analisis
interpretasi objek berkode B1 dan B2.
C Merujuk pada bentuk dan pola objek berkode C yaitu Objek dengan
memanjang, lurus, dan linier, dapat dianalisa bahwa kode C
objek berkode C merupakan objek buatan manusia. merupakan Jalan
Berdasarkan tekstur objek berkode C pada foto udara
yang halus serta tingkat kecerahan yaitu abu-abu
gelap, maka objek berkode C terindikasi
berkarakteristik sama dengan objek jalan.
Mempertimbangkan dari lokasi dan ukuran objek berkode
C, yang mana berlokasi di antara objek berkode R dan
melewati objek berkode A, dapat dianalisa bahwa objek
berkode C merupakan sarana untuk melewati sebuah
wilayah untuk menuju wilayah lainnya. Dari
asosiasinya dengan objek berkode D yang menghubungkan
dua wilayah, analisa bahwa objek berkode C merupakan
sarana jalan terkuatkan.

D Berdasarkan pola dan bentuknya yang lurus, memanjang, Objek dengan


dan linier, dapat dianalisa bahwa objek berkode D kode D
merupakan objek buatan manusia. Berdasarkan merupakan
berdasarkan teksturnya yang halus, kecerahannya yang Jembatan Jalan
abu-abu cerah dan ukurannya yang sempit serta pendek Raya
teratur, menguatkan analisa bahwa objek berkode D
merupakan objek buatan. Objek berkode D memotong
objek berkode A dan sejalur dengan objek C maka dapat
dianalisa bahwa objek berkode D menghubungkan satu
wilayah dengan wilayah lain yang dipisahkan oleh
objek A. Hal ini diperkuat dengan asosiasi objek
berkode D dengan objek A yang merupakan sungai.
E Berdasarkan bentuk dan pola objek berkode E yang Objek dengan
berbentuk segiempat berukuran kecil, berpola linier kode E
teratur, menjelaskan bahwa objek berkode E merupakan merupakan
objek buatan manusia yang sengaja dibangun dengan Jembatan Jalan
tujuan tertentu. Teksturnya yang kasar dan Rel Kereta Api
kecerahannya yang berada pada tingkat abu-abu beserta
lokasinya yang terletak pada objek A dan diantara
objek B1 dan B2 diperkuat dengan asosiasinya,
mengindikasikan bahwa objek E menghubungkan objek
berkode B1 dan B2 (jalan rel kereta api)untuk
melewati objek berkode A(sungai).
F Berdasarkan bentuk dan pola objek berkode F yang Objek berkode F
berbentuk memanjang dan berpola linier, serta merupakan Jalan
bertekstur halus, dapat dianalisa bahwa objek berkode
F merupakan objek buatan manusia.Ukurannya yang
panjang dan sempit serta lokasinya yang berada di
antara objek berkode R yang mengindikasikan merupakan
objek sawah mengakibatkan objek berkode F memiliki
karakteristik jalan. Asosiasinya dengan objek berkode
C, yang mana keduanya berpotongan menguatkan analisa
bahwa objek berkode F berhubungan dan memiliki
karakteristik yang mendekati objek berkode C, hanya,
ukuran objek berkode F lebih sempit dibandingkan
ukuran objek berkode C(jalan)
G Merujuk pada bentuk dan pola objek berkode G, yang Objek dengan
berbentuk segiempat berpola linier bertekstur halus, kode G
dapat dianalisa objek berkode G adalah objek buatan merupakan
manusia. Berlokasi di tepi objek C dan berwarna putih
memperkuat analisa bahwa objek C adalah objek yang
dibangun dan memilki fungsi. Objek berkode G berupa
luasan yang berasosiasi dengan objek C.
H Berbentuk persegi panjang dengan kecerahan abu-abu Objek dengan
bertekstur kasar bergaris-garis serta berpola linier, kode H
mengindikasikan bahwa objek berkode H merupakan objek merupakan
buatan manusia. Berlokasi dan berasosiasi dengan
pemukiman padat dan beberapa lokasi tepi objek
berkode H yang dilalui oleh jalan kecil mengakibatkan
objek berkode H lekat kaitannya dengan aktivitas
masyarakat dan sumber bahan kebutuhan sehari-hari.
J Berdasarkan hasil pengamatan, objek berkode J Objek dengan
berbentuk memanjang dan berkelok, serta dengan pola kode J
tidak linier, mengindikasikan bahwa objek berkode J merupakan
merupakan objek alami hasil proses alam. Merujuk pada Sungai Kecil
tingakt kecerahan yang hitam/gelap, dapat dianalisa
bahwa objek berkode J merupakan objek perairan,
ditambah dengan tekstur halus yang teramati
menyatakan bahwa objek berkode J merupakan perairan
tenang. Berukuran lebih kecil dibanding objek berkode
A (sungai)dan asosiasinya menunjukkan bahwa objek
tersebut merupakan percabangan dari objek berkode
A(sungai)
I Berdasarkan bentuk objek berupa segi empat, dengan Objek dengan
pola linier dan tekstur halus, dan berada dekat kode I
dengan objek berkode K dan L, objek berkode I merupakan
merupakan objek buatan manusia. Berlokasi dekat
dengan pemukiman mengindikasi bahwa objek berkode I
lekat kaitannya dengan aktivitas masyarakat
K Berbentuk persegi panjang dengan tekstur yang kasar Objek dengan
namun teratur, serta berpola linier, mengindikasikan kode K
objek berkode K merupakan objek buatan manusia. merupakan
Berlokasi di dekat kawasan pemukiman dengan kecerahan
abu-abu, menguatkan analisa objek berkode K dibuat
dengan tujuan tertentu. Menilik dari asosiasinya,
disekitar objek berkode K terdapat beberapa pohan dan
akses jalan

L Berdasarkan hasil pengamatan, objek berkode L Objek dengan


berbentuk tidak beraturan, bertekstur kasar, namun kode L
linier. Berukuran luas dan berdekatan dengan objek merupakan
berkode G dan I serta dilalui oleh objek C(jalan)
dapat dianalisa bahwa objek ini sangat berkaitan
dengan aktivitas dalam pemukiman. Meskipun tidak
beraturan, namun objek berkode L merupakan objek
buatan manusia diamati dari pola pada foto udara.

M Berbentuk relatif persegi panjang, berwarna putih, Objek dengan


bertekstur halus, dan berpola tidak linier dari kode M
beberapa kunci interpretasi tersebut dapat diamati merupakan
bahwa objek berkode M merupakan objek buatan manusia. Stasiun
Berupa luasan dan berlokasi di dekat pemukiman
mengindikasikan objek berkode M dibangun untuk
aktivitas masyarakat setempat. Menilik dari
asosiasinya dengan objek berkode B(jalan rel kereta
api), yaitu ditemuka banyaknya objek berkode B
disekitar kawasan objek M, maka kuat dibuktikan bahwa
objek M sangat erat kaitannya dengan perkereta apian.
N Berdasarkan bentuknya yang berupa luasan tidak Objek dengan
beraturan dengan kecerahan gelap/hitam, dan tekstur kode N
kasar berpola non linier, mengindikasikan bahwa merupakan
adanya perbedaan ketinggian dan ukuran unsur yang Kawasan
menyusun objek berkode N. Meskipun tidak terlalu Pepohonan
jelas, dapat diamati susunan bundaran bundaran kecil
tidak beraturan yang merujuk pada kanopi pohon.
Disekitar objek terdapat pemukiman tidak padat
penduduk dan terdapat jalan kecil.

O Objek berkode O berbentuk tidak beraturan dengan Objek dengan


kecerahan gelap/hitam dan tekstur yang kasar. Polanya kode O
yang non linier dan ukurannya yang berupa luasan merupakan
berlokasi dekat dengan objek R(sawah) mengindikasi
bahwa objek O lekat kaitannya dengan aktivitas olah
pangan. Menilik dari kaitannya dengan objek lain,
teramati bahwa terdapat banyak pohon disekitar objek
dan objek dikelilingi kawasan persawahan

P Berpola linier berbentuk segi empat dengan tekstur Objek dengan


halus serta kecerahan objek dari abu-abu ke putih, kode P
mengindikasikan bahwa objek berkode P merupakan objek merupakan
yang telah terdampak oleh aktivitas masyarakat.
Lokasinya yang tidak jauh dari objek C yaitu jalan
menguatkan analisis di atas. Berdasarkan kaitannya
dengan objek lain, objek berkode P terletak di tepi
dan dikelilingi oleh banyak pohon
R Objek berkode R berbentuk luasan tidak beraturan Objek dengan
dengan kecerahan abu-abu bertekstur halus serta kode R
berpola non-linier, hal ini menunjukkan objek merupakan Sawah
merupakan buatan manusia. Objek mendominasi foto
udara dan beberapa berada jauh dari pemukiman.
Berdasarkan karakteristik tersebut objek
dimanfaatkan sebagai lahan sumber pangan. Analisa ini
dikuatkan oleh keberadaan sungai besar dan sungai
kecil yang mengalir sepanjang bentangan objek berkode
R.

4.3 PERHITUNGAN UKURAN MASING-MASING OBJEK


Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan beberapa
ukuran objek-objek di dalam foto udara, dan dapat diketahui skala pada
foto udara tersebut adalah 1 : 10000. Dengan menggunakan formula :
jarak sebenarnya = jarak pada foto udara x skala
Didapatkan ukuran masing-masing objek adalah sebagai berikut
KODE UKURAN DI FOTO UDARA UKURAN SEBENARNYA
A Lebar : 1.5 mm 15 meter

G Panjang= 1.1 mm; Panjang = 11 m ;


Lebar= 0.8 mm Lebar = 8 meter;
Luas=88 mm2, Luas = 88m2

I Panjang= 1.2 mm Panjang= 12m


Lebar= 0.8 mm Lebar= 8m
Luas =9.6mm2 Luas =96m2

K Panjang = 0.8 Panjang=11m


Lebar = 1.1 cm lebar=8m
Luas= 8.8mm2 Luas= 88m2

P Panjang= 0.3 mm Panjang=3m


Lebar= 0.3 mm Lebar=3m
Luas=0.9 mm2 Luas=9m2

4.4 KENDALA YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KESALAHAN INTERPRETASI


Dalam pelaksanaan praktikum dan analisa hasil interpretasi pada
masing-masing objek dalam foto udara, ditemukan beberapa kendala yang
menyebabkan penulis mengalami kesulitan dalam menginterpretasi. Kendala-
kendala tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
 Foto udara dipengaruhi oleh pencahayaan yang tidak merata saat
pengambilan foto sehingga ketika diamati terdapat sisi/bagian foto
udara yang telalu gelap dan terdapat pula sisi/bagian dari foto udara
yang normal. Hal ini menjadi kendala dalam menginterpretasi objek
karena hasil interpretasi salah satunya didapatkan dari analisis
kecerahan, rona, dan warna.
 Beberapa objek yang diinterpretasi tidak cukup jelas, sehingga
menimbulkan bias dalam proses analisa objek
 Beberapa objek yang diinterpretasi berukuran terlalu kecil sehingga
tidak tampak dan tidak dapat diukur ukurannya. Hal ini cukup
memengaruhi interpretasi karena salah satu kunci interpretasi ialah
ukuran objek.
 Arah tanda panah yang menunjukkan kode objek yang ingin
diinterpretasi tidak cukup jelas sehingga menghasilkan bias yang
dapat mengakibatkan kesalahan interpretasi
 Kapasitas penglihatan manusia yang terbatas mengakibatkan beberapa
objek berpotensi mengalami kesalahan interpretasi
 Pencahayaan dalam ruangan saat praktikum yang tidak cukup terang
mengakibatkan potensi kesalahan interpretasi meningkat. Namun, salah
satu solusi yang kami lakukan ialah menggunakan flashlight atau
sejenis senter untuk membantu penerangan.

Anda mungkin juga menyukai