PENDAHULUAN
Perkembangan jaman telah mengubah dunia usaha menjadi lebih baik dan
berubah dari yang sebelumnya agraris berubah menjadi negara industri. Hal ini
mencapai suatu tujuan yang layak, serta mendorong manajemen perusahaan untuk
penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi”. Laba yang diperoleh
informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan
laporan laba-rugi, neraca, perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Oleh karena itu, analisis laporan keuangan sangat diperlukan
1
mengetahui keberhasilan suatu perusahaan, maka perlu diadakan analisis terhadap
laba dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio
diwakili oleh Return on Asset (ROA), rasio aktivitas diwakili oleh Total Assets
utama laporan keuangan adalah laba, jadi informasi laporan keuangan seharusnya
keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan,
karena besarnya dividen yang akan dibayar di masa akan datang saat bergantung
besarnya atau ukuran perusahaan dengan tingkatan laba yang diperoleh. Dimana
perusahaan dengan laba bertumbuh akan memiliki jumlah aktiva yang besar
2
margin, laba dan penjualan yang tinggi. Menurut Musliatun (2000), dikutip oleh
Sujana (2004), menyatakan perusahaan yang memiliki total aktiva yang besar
didukung oleh adanya sumber daya. Laba adalah kenaikan manfaat ekonomi
selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva
sehingga dapat dilihat dan dibaca oleh masyarakat umum dan juga para pemakai
Tetapi perlu disadari pula bahwa ternyata laporan keuangan juga mempunyai
3
laporan keuangan pada dasarnya merupakan dokumen historis dan statis
keputusan apabila informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang
akan terjadi di masa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan
akan diperoleh prediksi tentang apa yang mungkin akan terjadi di masa
keuangan adalah rasio. Rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam
alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran
kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu
ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor dimasa yang akan datang
yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan
yang bersangkutan.
Menurut Riyanto(1995) dalam Hapsari (2007),secara umum rasio
menghasilkan laba rendah maka penilaian terhadap rasio profitabilitas juga akan
rendah dan hal ini akan mengakibatkan investor yang ingin menanamkan saham
aktiva juga dapat ditunjukan dengan rasio efisiensi yang sering disebut juga
dengan rasio aktivitas. Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk
bahwa sumber daya atau aktiva yang dimiliknya telah dimanfaatkan secara
optimal.
Penelitian ini menggunakan perusahaan Property & Real Estate sebagai
objek penelitian dikarenakan perusahaan Property & Real Estate memiliki potensi
yang menjanjikan. Adanya prospek bisnis yang menjanjikan akan menjadi daya
tarik para investor untuk menanamkan modalnya. Faktor yang mendasari antara
lain adalah populasi penduduk Indonesia yang sangat besar sehingga dapat
menciptakan potensi pasar yang besar pula. Property & Real Estate di Indonesia
Current ratio yang rendah berarti likuiditas perusahaan juga rendah, yang berarti
5
juga perusahaan kurang mampu dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Pengertian lain dari current ratio adalah kemampuan seseorang atau perusahaan
untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan semua
unsur harta lancarnya. Perusahaan yang memiliki struktur keuangan sehat paling
tidak memiliki current ratio sebesar 100 %. Current ratio yang lebih rendah
pembayaran kewajiban.
Total Assets Turnover, menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan
Semakin tinggi rasio total asset turnover berarti semakin efisien penggunaan
jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila total asset
otomatis akan mempengaruhi pertumbuhan laba. Total assets turnover ini lebih
penting bagi kreditur dan pemilik perusahaan, tetapi akan lebih penting bagi
bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva (Harahap, 2009:
305). Sedangkan menurut (Meythi, 2005) ROA merupakan rasio untuk mengukur
keuntungan bersih yang diperoleh dari harta perusahaan. ROA diukur dengan
mengukur kinerja keuangan perusahaan. Return On Asset (ROA) adalah salah satu
(Robert Ang 1997). Return on asset (ROA) merupakan rasio laba bersih terhadap
total asset untuk mengukur pengembalian atas total asset (return on total asset)
menghasilkan laba (Eduardus Tandelilin, 2001). Rasio ini merupakan rasio yang
asset yang positif menunjukkan bahwa total aktiva yang digunakan untuk operasi
mendapatkan kerugian.
tetapi hasil Peneliti Meriewaty dan Setyani (2005) mengatakan bahwa Current
BEJ.
Hasil Penelitian Ou (1990), Asyik dan Soelistyo (2000) serta Hapsari
Oktanto dan Nuryanto (2014) dan Taruh (2011) menunjukkan bahwa variable TAT
pertumbuhan laba.
Berdasarkan bukti empiris yang menghubungkan antara rasio keuangan
tersebut terhadap pertumbuhan laba pada sektor property dan real etate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010 sampai dengan 2014.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka peneliti tertarik untuk
faktor yang dibatasi Current Ratio, Total assets turnover dan Return on Assets
pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
8
1.4 Rumusan Masalah
laba pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
pertumbuhan laba pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar
pertumbuhan laba pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar
4. Apakah Current Ratio (CR), Total assets turnover (TATO) dan Return on
pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui dan menguji Current
Ratio (CR), Total Assets Turnover (TATO), Return On Assets (ROA) berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real etate yang terdaftar
9
Menambah pengetahuan tentang penggunaan rasio keuangan untuk
2. Bagi universitas
Di gunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dengan materi yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan
laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih pengukuran
10
pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan sangat
(2010 : 263) laba merupakan angka yang penting dalam laporan keuangan karena
berbagai alasan antara lain: laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak,
masa yang akan datang, dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi dalam
menjalankan perusahaan, serta sebagai dasar dalam penilaian prestasi atau kinerja
perusahaan.
Chariri dan Ghozali (2003 : 214) menyebutkan bahwa laba memiliki
menurut Prayuni (2012), pertumbuhan laba suatu perusahaan bisa saja mengalami
kenaikan untuk tahun sekarang ini, namun juga bisa mengalami penurunan untuk
tahun berikutnya. Pertumbuhan laba menjadi informasi yang sangat penting bagi
banyak orang, yang antara lain adalah pengusaha, analis keuangan, pemegang
saham, ekonom, fiskus, dan sebagainya. Tujuan utama pelaporan laba adalah
11
memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang paling berkepentingan
dalam laporan keuangan. Pertumbuhan laba dari tahun ketahun juga dijadikan
penjualan.
2. Laba Operasional,
Laba Operasional merupakan hasil dari aktivitas-aktivitas yang termasuk
biaya diluar operasi biasa. Bagi pihak-pihak tertentu terutama dalam hal
pajak, angka ini adalah yang terpenting karena jumlah ini menyatkan laba
12
Dalam penelitian ini, peneliti hanya berfokus pada laba bersih setelah
pajak, laba bersih setelah pajak adalah laba setelah dikurangi berbagai pajak. Laba
2.1.3 Faktor-faktor
Penjualan yang mempengaruhi
bersih + Pendapatan pertumbuhan
lain-lain – HPP laba
– Beban Operasional - Pajak
Menurut Hanafi dan Halim sebagaimana dikutip Angkoso (2006 :20)
lain:
a. Besarnya perusahaan
Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan laba yang
pertumbuhan laba.
d. Tingkat penjualan
Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat
tinggi.
e. Perubahan laba masa lalu
Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba yang
pertumbuhan laba yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal, tetapi dalam
13
Analisis fundamental merupakan analisis yang berhubungan dengan
yang nantinya menjadi milik investor, apakah sehat atau tidak, apakah
menguntungkan atau tidak dan sebagainya. Hal ini penting karena nantinya
akan berhubungan dengan hasil yang akan diperoleh dari investasi dan
historis atas kekuatan keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut
sebenarnya pada saat dianalisis. Dalam company analysis para analis akan
kinerja perusahaan.
b. Analisis Teknikal
Analisis teknikal sering dipakai oleh investor, dan biasanya data atau
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu jangka
14
waktu. Laporan keuangan diperoleh dari proses berjalannya sistem akuntansi,
yaitu siklus akuntansi. Siklus akuntansi dimulai dari terjadinya transaksi sampai
penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode. Laporan keuangan dapat
menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat
signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik
mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta
dalam suatu periode tertentu. Agar laporan keuangan dapat memberikan informasi
yang lebih luas dan lebih mendalam, perlu dilakukan analisis laporan keuangan
yang salah satu caranya adalah dengan menggunakan rasio keuangan. Menurut
Harahap (2010:297) “rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos linnya yang mempunyai
15
ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan
pengenluaran investasi yang baik, dan struktur modal yang sehat sehingga
kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian setiap hasil dari rasio yang diukur
16
diinterprestasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan.
1. Rasio Likuiditas.
2. Rasio Solvabilitas.
3. Rasio Aktivitas.
4. Rasio Profitabilitas.
5. Rasio Pertumbuhan.
6. Rasio Penilaian.
1. Rasio Likuiditas
sama sekali. Kedua mungkin saja perusahaan memiliki dana, namun pada saat
jatuh tempo perusahaan tidak memiliki dana secara tunai sehingga harus
aktiva lainnya.
jumlah dana tunai dan dana yang segera dicairkan melimpah. Namun kejadian
ini bagi perusahaan juga kurang baik karena ada aktivitas yang tidak
tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha)
adalah rasio lancar (current ratio). Di mana current ratio menurut Kasmir
(2014:134) adalah
Dari hasil pengukuran current ratio, apabila rasio lancar rendah, dapat
membayar utang. Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu
18
kondisi perusahaan sedang baik. Hal ini dapat saja terjadi karena kas tidak
CR = x 100%
2. Rasio Aktivitas
aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk
perusahaan.
piutang selama satu periode atau berap kali dana yang ditanam dalam
Perputaran Piutang=
seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam
dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu pendek. Dengan demikian
dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
sebagai berikut:
3. Rasio Profitabilitas
21
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan”.
profitabilitas adalah
kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar
22
penafsiran likuiditas penting bagi pihak manajemen maupun pihak-pihak di luar
kreditur jangka pendek menaruh perhatian pada tingkat keamanan bagi kredit-
penggunaan modal kerja, dan pemegang saham beserta kreditur jangka panjang
oleh aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat
(Brigham dan Houston, 2010:134). Definisi rasio lancar yang dinyatakan Tunggal
(2000:154) adalah alat untuk mengukur likuiditas perusahaan dan petunjuk untuk
lancar mengukur seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi
kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula
dilakukan dengan cara membandingkan aset lancar dengan utang lancar. Jadi
dapat disimpulkan bahwa rasio lancar adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar utang lancar dengan aktiva lancar yang tersedia. CR
kebutuhan operasionalnya termasuk modal kerja sudah baik. Hal ini akan
baik dari sudut kreditor tetapi kurang baik untuk pemegang saham karena hal
23
tersebut menunjukkan bahwa perusahaan kurang mendayagunakan aset secara
efektif
Semakin besar Current Ratio (CR) yang dimiliki menunjukkan besarnya
modal kerja yang sangat penting untuk menjaga performance kinerja perusahaan
CR = x 100%
persentase dari aset lancar yang dapat menutupi kewajiban lancarnya. Current
ratio yang tinggi menunjukkan bahwa adanya aset lancar yang mampu untuk
dinamakan deviden, dan yang tidak dibagikan yaitu laba ditahan. Laba ditahan
masuk di aset lancar (current assets). Semakin besar current assets semakin mudah
bahwa “semakin tinggi rasio lancar menunjukkan perubahan laba yang tinggi”.
Hal ini didukung penelitian sebelumnya oleh Hendra dan Diyah (2011).
untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan tersebut. Rasio aktivitas juga dapat
pertumbuhannya.
Total assets turnover mengukur intensitas perusahaan dalam menggunakan
penjualan penting bagi laba. Total assets turnover atau investment turnover (TATO
atau ITO), merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dengan jumlah
penjualan yang diperoleh selama periode tertentu. Rasio ini merupakan ukuran
sampai seberapa jauh aktiva telah dipergunakan dalam kegiatan perusahaan atau
menunjukan berapa kali aktiva berputar dalam periode tertentu. Apabila dalam
menganalisis rasio ini selama beberapa periode menunjukan suatu trend yang
total asset turnover menunjukkan berapa kali perputaran aset yang dapat
25
menghasilkan penjualan. Total Asset Turnover (TATO) yang rendah dapat
diartikan bahwa penjualan bersih perusahaan lebih kecil dari pada operating
assets. Jika Total Asset Turnover (TATO) yang tinggi menunjukkan bahwa
semakin cepat perputaran aset maka laba bersih yang didapatkan akan meningkat
penjualan yang berpengaruh terhadap perubahan laba. Menurut Ade dan Sri
dapat investor.”
Hal ini didukung penelitian sebelumnya oleh Ade dan Sri (2013),
Syamsudin dan Ceky (2009) yang menyimpulkan bahwa total asset turnover
dengan keseluruhan sumber daya atau rata-rata jumlah aset. Dengan kata lain,
Return on Assets atau sering disingkat dengan ROA adalah rasio yang mengukur
perusahaan itu sendiri. Rasio ROA atau Return on Assets ini dapat membantu
manajemen dan investor untuk melihat seberapa baik suatu perusahaan mampu
26
mengkonversi investasinya pada aset menjadi keuntungan atau laba (profit).
Tingkat Pengembalian Aset atau Return on Assets ini sebenarnya juga dapat
merupakan investasi terbesar bagi kebanyakan perusahaan. Dengan kata lain, uang
atau modal diinvestasikan menjadi aset modal dan tingkat pengembaliannya atau
imbal hasilnya diukur dalam bentuk laba atau keuntungan (profit) yang
diperolehnya.
Rumus :
perusahaan dalam menghasilkan laba yang diperoleh bila diukur dari nilai aset.
Hasil dari return on asset berupa persentase yang menunjukkan bahwa seberapa
besar persentase laba yang diperoleh dari aset perusahaan. Menurut Engelwati dan
Almitra (2011), “rasio ini akan mencerminkan keuntungan yang diperoleh tanpa
return on asset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka semakin efisien
oleh Hendra dan Diyah (2011), Engelwati dan Almitra (2011) menyimpulkan
karena terdapat asset yang tidak digunakan untuk proses produksi, sehingga
27
walupun jumlah asset yang besar tetapi tidak dapat digunakan secara maksimal
28
3 Hendra Agus Analisis Rasio Variabel Dependen : a. CR dan NPM
Wibowo dan Keuangan dalam Pertumbuhan laba. berpengaruh
Diyah Pujiati Memprediksi Variabel Independen signifikan
(2011) Perubahan Laba CR,TATO,DR,NPM,RO terhadap
pada Perusahaan A dan ROE perubahan laba.
Real Estate dan
Property di Bursa
Efek Indonesia
(BEI)
b. TATO, DR,
ROA, dan ROE
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
perubahan laba
4 Engelwati Analisa Rasio Variabel Dependen a. NPM dan
Gani, Almitra Keuangan Untuk :Perubahan Laba OMR
Indira (2011) Memprediksi Variabel Independen: berpengaruh
Pertumbuhan Laba CR, NPM, OMR, ROE, signifikan
pada Perusahaan ROA, dan TATO terhadap
Telekomunikasi pertumbuhan
Indonesia laba
b. CR,ROA,ROE
dan TATO tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
Pertumbuhan
Laba
5 Lucia Ika Analisis Return On Variabel Dependen: ROI
Fitriastuti Investment Untuk Perubahan Laba Variabel berpengaruh
(2010) Memprediksi Independen: ROI signifikan
Pertumbuhan Laba terhadap
pada Perusahaan perubahan laba
Dagang yang
Listing di Bursa
Efek Indonesia
Sumber : Diolah oleh penulis
Pertumbuhan Laba.
H2 :Total Asset Turnover (TOTA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pertumbuhan Laba.
H3 :Return on Asset (ROA)berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pertumbuhan Laba.
H4 : Current Ratio (CR),Total Asset Turnover (TOTA),Return on Asset (ROA)
Laba.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengambil data yang dipublikasi oleh Bursa
alamat situs yaitu www.idx.co.id. Peneliti mengambil situs ini sebagai lokasi
penelitian karena data yang dipublikasi di situs ini sebagai lokasi penelitian karena
data yang dipublikasikan di situs tersebut merupakan data yang akurat dan resmi
dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia. Bersumber dari situs tersebut peneliti
memperoleh data, yaitu daftar perusahaan Properti dan Real Estate yang tercatat
akan diolah secara kuantitatif pula untuk mendapatkan hasil dari objek yang
diteliti. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan
sektor Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI pada periode 2014-2015
yaitu :
buku 2011-2016.
31
2. Saham perusahaan aktif diperdagangkan pada periode penelitian yaitu selama
5 tahun serta tidak sedang di suspend selama periode tahun buku 2011-2016
laporan keuangan yang berkaitan dengan data dan model yang digunakan
Sumber : www.sahamok.com
32
Berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 17 (tujuh belas) emiten yang dapat dianalisis seperti yang
Sampel penelitian
Sumber : www.sahamok.com
33
34