ABSTRAK
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang telah menjadi permasalahan
cukup serius di dunia. Sejumlah 90% penderita diabetes adalah DM tipe 2, hal ini dipengaruhi
oleh gaya hidup yang kurang sehat. Penderita DM tipe 2 harus memperhatikan kadar glukosa
postprandial. Pengontrolan kadar glukosa postprandial dapat dilakukan dengan penundaan
absorpsi glukosa dengan cara menghambat enzim hidrolisis karbohidrat seperti α-glukosidase
pada organ pencernaan. Indonesia memiliki banyak tanaman obat trandisional, yang secara
turun temurun telah digunakan dalam berbagai pengobatan, beberapa tanaman telah
ditetapkan ke dalam Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia (FROTI) (Kemenkes
RI No HK.01.07/MENKES/187/2017) sebagai tanaman yang aman dan terbukti secara
empiris bermanfaat bagi kesehatan. Terdapat 4 jenis tanaman yang terdaftar sebagai terapi
pengobatan diabetes mellitus yaitu kayu manis (Cinnamomum Burmanii), pare (Momordica
charantia), daun salam (Syzgium polyanthum), dan brotowali (Tinospora crispa). Review ini
mengkaji potensi penghambatan enzim α-glukosidase yang mungkin terdapat pada keempat
tanaman tersebut. Dari hasil kajian didapatkan bahwa kayu manis (Cinnamomum burmanii),
daun salam (Syzgium polyanthum), dan brotowali (Tinospora crispa ) memiliki aktivitas
penghambatan α-glukosidase yang baik sementara pare (Momordica charantia) tidak
memiliki aktivitas penghambatan enzim.
ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disease that has become a serious problem in the
world. 90% of diabetics are type 2 diabetes, this is influenced by a less healthy lifestyle.
Patients with type 2 DM should consider postprandial glucose levels. Control of postprandial
glucose levels can be done by delaying glucose absorption by inhibiting carbohydrate
hydrolysis enzymes such as α-glucosidase in the digestive organs. Indonesia has many
traditional medicinal plants, which have been used in various treatments, some plants have
been established into the Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia (FROTI)
(Kemenkes RI No HK.01.07/MENKES/187/2017) as safe and proven plants empirically
beneficial to health. There are 4 species of plants listed as treatment for diabetes mellitus that
are Cinnamomum Burmanii, Momarea charantia, Syzgium polyanthum, and Tinospora
Crispa. Therefore, this review examines the potential inhibitory effects of alpha glucosidase
enzymes that may be present in all four plants. The test results obtained Cinnamomum
burmanii, Syzgium polyanthum, and Tinospora crispa have a good α-glucosidase inhibitory
activity while Momordica charantia has no enzyme inhibitory activity.
Dari keempat jenis tanaman yang charantia) dapat dikatakan tidak memiliki
terdaftar sebagai terapi pengobatan aktivitas penghambatan enzim.
diabetes mellitus dalam FROTI, didapat Enzim α-glukosidase bekerja
tiga dari empat tanaman memiliki aktivitas menghidrolisis karbohidrat menjadi gula
penghambatan enzim α-glukosidase. yang lebih sederhana untuk diserap oleh
Diantara ketiga tanaman tersebut, tubuh. Sebelumnya karbohidrat dicerna
kemampuan penghambatan enzim α- terlebih dahulu oleh enzim amilase didalam
glukosidase terbaik dimiliki oleh kayu mulut menjadi oligosakarida.
manis (Cinnamomum Burmanii). Oligosakarida akan disederhanakan
Sementara buah pare (Momordica kembali di usus hingga menjadi
monosakarida. Kemudian terjadi absorpsi
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 175
di dalam tubuh sehingga kadar gula darah oleh enzim α-glucosidase dapat dilihat dari
meningkat. Mekanisme perubahan gula gambar berikut;
Gambar 2. Reaksi enzimatik antara enzim α-glukosidase dan substrat (Sugiwati, et al., 2009).
Sehingga dapat dilakukan penelitian lebih putih yang diinduksi alloxan. Jurnal
Bidang Kedokteran dan Kesehatan:
lanjut untuk pengembagan terapi DM yang
59-64.
lebih efektif. Sementara tanaman lainnya Kementerian Kesehatan. 2014. Indonesia:
sample registration system 2014.
yaitu buah pare tidak memiliki kemampuan
Jakarta: Kementerian Kesehatan
penghambatan enzim. Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan. 2014. Profil
Kesehatan Indonesia Tahun 2013.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI..
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan. 2017.
Formularium Ramuan Obat
Anggriawan, M. B., Roswiem, A. P., dan
Tradisional Indonesia. Jakarta:
Nurcholis, W., 2015. Potensi Ekstrak
Kementerian Kesehatan RI.
Air dan Etanol Kulit Batang Kayu.
Lehninger, A. L. 1988. Dasar Dasar
KEDOKTERAN YARSI: 91-102.
Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Arsiningtyas, Septi, I., Gunawan, P., et al.
McPherson, R. and Pincus, M. 2007.
2014. Identification of α-glucosidase
Henry's Clinical Diagnosis and
inhibitors from the leaves of Pluchea
Management By Labolatory Methods
indica (L.) Less., a traditional
(21st ed). Philadelpia: Saunders
Indonesian herb: promotion of natural
Elsevier.
product use. Nature Product Research:
Nurdin, S., Sukobar, A., and Ramadani, O.
1350-1353.
2017. Antiglucosidase and Antioxidant
Basah, K., Elya, B., and Mauldina, M. G.,
Activities of Ginger,Cinnamon,
2012. Inhibition of alpha-glucosidase
Turmeric and Their Combination.
by some indonesian medicinal plants
International Journal of Pharmacy &
for diabetes mellitus. Archives of
Pharmaceutical Research.
Pharmacy Practice: 62.
Saraswaty, V. 2010. Alpha Glucosidase
Champe, P., Harvey, R., and Ferrier, D.
Inhibitory Activity From Syzigium sp..
2010. Lippincott's Illustrated Revies:
Teknologi Indonesia: 33-37.
Biochemistry. London: Wolker
Shinde, J., Taldone, T., Barletta, M., et al.
Kluwer.
2008. Alpha-Glucosidase inhibitory
Guo, L., Jiang, T. L. Z., and Wang, Y.,
activity of Syzygium cumini (Linn.)
2010. Screening alpha glucosidase
Skeels seed kernel in vitro and in
inhibitors from traditional Chinese
Goto-Kakizaki (GK) rats.
drugs by capilarry electrophoresis with
Carbohydrate Research: 1278-1281.
electrophoreticcaly mediated
Sugiwati, S., Setiasi, S., and Afifah, E.
microanalysis. Journal of
2009. Antihiperglycemic Activity of
Pharmaceutical and Biomedia
The Mahkota Dewa (Phaleria
Analysis: 1250-1253.
morocarpa (sceff) boerl) Leaft
Hati, K., Setiawan, M., dan Yuliarta, D.
Extracts as an Alpha-Glucosidase
2013. Pengaruh rebusan daun sirih
Inhibito. Makara Kesehatan:. 74-78.
merah (piper cr ocatum) terhadap
penurunan kadar gula darah pada tikus