Anda di halaman 1dari 9

Farmaka

Suplemen Volume 16 Nomor 1 169

REVIEW: POTENSI PENGHAMBATAN ENZIM α-GLUKOSIDASE PADA


TANAMAN OBAT TRADISIONAL INDONESIA
Novi Dwi Apriliani, Febrina Amelia Saputri
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jln. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor 45363
Novi15005@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang telah menjadi permasalahan
cukup serius di dunia. Sejumlah 90% penderita diabetes adalah DM tipe 2, hal ini dipengaruhi
oleh gaya hidup yang kurang sehat. Penderita DM tipe 2 harus memperhatikan kadar glukosa
postprandial. Pengontrolan kadar glukosa postprandial dapat dilakukan dengan penundaan
absorpsi glukosa dengan cara menghambat enzim hidrolisis karbohidrat seperti α-glukosidase
pada organ pencernaan. Indonesia memiliki banyak tanaman obat trandisional, yang secara
turun temurun telah digunakan dalam berbagai pengobatan, beberapa tanaman telah
ditetapkan ke dalam Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia (FROTI) (Kemenkes
RI No HK.01.07/MENKES/187/2017) sebagai tanaman yang aman dan terbukti secara
empiris bermanfaat bagi kesehatan. Terdapat 4 jenis tanaman yang terdaftar sebagai terapi
pengobatan diabetes mellitus yaitu kayu manis (Cinnamomum Burmanii), pare (Momordica
charantia), daun salam (Syzgium polyanthum), dan brotowali (Tinospora crispa). Review ini
mengkaji potensi penghambatan enzim α-glukosidase yang mungkin terdapat pada keempat
tanaman tersebut. Dari hasil kajian didapatkan bahwa kayu manis (Cinnamomum burmanii),
daun salam (Syzgium polyanthum), dan brotowali (Tinospora crispa ) memiliki aktivitas
penghambatan α-glukosidase yang baik sementara pare (Momordica charantia) tidak
memiliki aktivitas penghambatan enzim.

Kata Kunci: Penghambatan α-glukosidase , IC50, Tanaman Obat Tradisional.

ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disease that has become a serious problem in the
world. 90% of diabetics are type 2 diabetes, this is influenced by a less healthy lifestyle.
Patients with type 2 DM should consider postprandial glucose levels. Control of postprandial
glucose levels can be done by delaying glucose absorption by inhibiting carbohydrate
hydrolysis enzymes such as α-glucosidase in the digestive organs. Indonesia has many
traditional medicinal plants, which have been used in various treatments, some plants have
been established into the Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia (FROTI)
(Kemenkes RI No HK.01.07/MENKES/187/2017) as safe and proven plants empirically
beneficial to health. There are 4 species of plants listed as treatment for diabetes mellitus that
are Cinnamomum Burmanii, Momarea charantia, Syzgium polyanthum, and Tinospora
Crispa. Therefore, this review examines the potential inhibitory effects of alpha glucosidase
enzymes that may be present in all four plants. The test results obtained Cinnamomum
burmanii, Syzgium polyanthum, and Tinospora crispa have a good α-glucosidase inhibitory
activity while Momordica charantia has no enzyme inhibitory activity.

Keywords: α-glucosidase Inhibition, IC50, Traditional Medicinal Plants

Diserahkan: 4 Juli 2018, Diterima 4 Agustus 2018


Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 170

PENDAHULUAN ditetapkannya Keputusan Menteri


Diabetes Melitus (DM) adalah Kesehatan tentang Formularium Ramuan
penyakit metabolik yang telah menjadi Obat Tradisional Indonesia (FROTI) pada
permasalahan cukup serius di dunia. tahun 2017 (Kemenkes RI No
Menurut International Diabetes Federation HK.01.07/MENKES/187/2017). Didalam
(2015), Indonesia masuk kedalam 10 besar FROTI terdapat berbagai informasi
negara dengan kasus diabetes tertinggi, mengenai jenis-jenis tumbuhan obat yang
tepatnya pada urutan ke-7 dengan 10 juta tumbuh di Indonesia dan telah terbukti
kasus diabetes, sehingga kini, diabetes aman serta secara empiris memiliki
telah menjadi salah satu penyebab rmanfaat bagi kesehatan (Kementerian
kematian terbesar di Indonesia. Hal ini Kesehatan, 2017).
dibuktikan oleh Data Sample Registration Pada penggunaanya FROTI lebih
Survey tahun 2014 dimana diabetes difokuskan sebagai terapi pemeliharaan
menjadi penyebab kematian ke-3 di kesehatan dan untuk membantu
Indonesia setelah penyakit Stroke dan mengurangi keluhan penderita. FROTI juga
Jantung Koroner. Bila tidak ditanggulagi digunakan sebagai pelengkap pengobatan
dengan baik, kondisi ini dapat berdampak jika digunakan bersamaan dengan
pada penurunan produktivitas, pengobatan konvensional. Dalam FROTI
meningkatnya disabilitias, kematian dini, terdapat empat tanaman tradisional yang
dan dampak pada bidang lainnya digunakan sebagai terapi Diabetes Melitus
(Kementerian Kesehatan, 2014). yakni kayu manis (Cinnamomum
Tingginya prevalensi diabetes ini burmanii), pare (Momordica charantia),
disertai dengan meningkatnya penggunaan daun salam (Syzgium polyanthum), dan
sediaan oral maupun injeksi insulin sebagai Brotowali (Tinospora crisp) (Kementerian
terapi farmakologi bagi pasien. Namun Kesehatan, 2017).
umumnya, pengobatan secara oral tidak Sejumlah 90% penderita diabetes
lepas dari efek samping yang tidak adalah DM tipe 2, sebagai akibat dari gaya
diinginkan, hal ini memaksa perlunya hidup kurang sehat. Penderita DM tipe 2
pengembangan terapi lain yang lebih aman ini, harus memperhatikan kadar glukosa
dan mudah bagi penggunaannya, salah satu postprandial, karena hiperglikemia
yang dikembangankan adalah pengobatan postprandial merupakan salah satu faktor
secara tradisional (Hati, et al., 2013). utama terjadinya komplikasi pada pasien
Pengembangan obat tradisional ini DM. Pengontrolan kadar glukosa
didukung oleh pemerintah melalui postprandial dapat dilakukan dengan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 171

penundaan absorpsi glukosa dalam tubuh, terkumpul, dipilih kembali berdasarkan


dengan cara menghambat enzim hidrolisis kualitas dan kelengkapan komponen jurnal.
karbohidrat seperti α-glukosidase pada Umumnya digunakan jurnal internasional
organ pencernaan (Shinde, et al., 2008). karena lebih lengkap secara pembahasan,
Penghambatan enzim α-glukosidase serta beberapa jurnal nasional untuk
mengakibatkan enzim tidak mampu tanaman khas Indonesia seperti kayu manis
mengubah karbohidrat kompleks menjadi (Cinnamomum burmanii).
gula sederhana untuk diserap tubuh. Syarat inklusi literatur yang
Sehingga dapat mengurangi peningkatan digunakan diantaranya sumber memiliki
kadar glukosa postprandial pada penderita bahasan mengenai metode, hasil, maupun
diabetes (Shinde, et al., 2008). teori dari aktivitas penghambatan enzim α
Oleh karena itu, didalam review ini glukosidase, skrining fitokimia ekstrak
dilakukan pengumpulan data mengenai tanaman dan terapi pengobatan diabetes
potensi penghambatan aktivitas enzim α- secara umum. Selain itu sumber maksimal
glukosidase pada tanaman tradisional yang diterbitkan 10 tahun terakhir (diatas 2008).
tercantum dalam FROTI sebagai terapi Sedangkan kriteria eksklusi meliputi jurnal
pengobatan diabetes, sehingga dapat yang diterbitkan atau dipublikasi dibawah
diketahui tingkat penghambatan aktivitas tahun 2008. Penyusunan data dilakukan
enzim α-glukosidase dari tanaman tersebut secara independen dari setiap artikel,
dan diharapkan dapat menjadi acuan kemudian data disajikan dalam bentuk
pengembagan terapi DM yang lebih tabel. Hasil review dibuat sesuai dengan
efektif. format yang telah ditentukan.
Hasil telaah dari sumber data review
POKOK BAHASAN yaitu diperoleh aktivitas penghambatan
Literatur yang digunakan dalam enzim α-glukosidase dari masing-masing
review ini didapat dari database elektronik tanaman beserta senyawa yang terkandung.
yaitu PubMed, ResearchGate dan Google Aktivitas penghambatan enzim dari masing
Scholar. Literatur yang dipilih berupa masing tanaman ditentukan melalui
jurnal publikasi baik nasional maupun pengujian secara in vitro terhadap ekstrak
internasional. Kata kunci yang digunakan tanaman menggunakan spektrofotometri.
dalam menemukan literatur berupa inhibisi Ekstrak tanaman direaksikan dengan
alfa glukosidase, IC50, tanaman obat Enzim α-glukosidase dan substrat P-
tradisional Indonesia dan efek Nitrofenil-α-D-Glukopiranosida (PNPG)
hipoglikemik. Semua sumber yang telah sehingga menghasilkan produk berupa
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 172

paranitrofenol. Produk tersebut diukur adalah akarbose 1%. Hasil pengujian


serapannya menggunakan Spektrofotometri terhadap tanaman tradisional yang
UV-Vis pada λ 400 nm. Parameter adanya termasuk dalam FROTI menunjukkan, tiga
aktivitas penghambatan yang dimiliki oleh dari empat tanaman memiliki potensi
ekstrak ditunjukan oleh nilai % inhibisi dan penghambatan enzim α glucosidase
IC50. Kontrol positif yang digunakan sebagaimana data berikut:

Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii)

Tabel 1. Potensi penghambatan enzim α-glucosidase kayu manis

Penulis Judul Hasil Kandungan Senyawa


Made B. Potensi Ekstrak Air Ekstrak air dan etanol 30% Flavonoid, tanin,
Anggriawan, dan Etanol Kulit kayu manis mempunyai fenolik dan arbohidrat,
Anna P. Batang Kayu Manis daya inhibisi yang tidak
Roswiem, dan (2015) jauh berbeda, yaitu
Waras Nurcholis berturut-turut sebesar
94.88% dan 94.51% .
Katrin Basah, Inhibition of alpha- Ekstrak kayu manis Terpen, flafonoid,
Berna Elya, glucosidase by some memiliki aktivitas glukosida, tannin, dan
Marista Gilang inndonesian medical penghambatn enzim α- saponin.
Mauldina plants for diabetes glukosidase yang baik
mellitus (2012) dengan nilai IC50 sebesar
2,11 ppm.
Nurdin SU, Antiglucosidase and Ekstrak kayu manis Fenolik
Sukohar A, antioxidant Activities memiliki daya penghambat
Ramadani OS of Ginger, Cinnamon, α-glukosidase sebesar
turmeric and their 19,613%.
combination (2017)

Pare (Momordica charantia)

Tabel 2. Potensi penghambatan enzim α-glucosidase pare

Penulis Judul Hasil Kandungan senyawa


Abdul Mun’im, Screening of alpha- Buah pare mengandung Tidak dilakukan
Katrin, glucosidase inhibitory aktivitas penghambatan α skrining fitokimia
Azizahwati, Ari activity of some glukosidase yang sangat
Andriani, Kun indonesian medicinal rendah, dan didapat nilai
Fitriani plants (2013) IC50 sebesar 1861.99 ppm.
Mahmudah,
Maya Mashita
Ee Shian T, Antioxidant and Ekstrak serbuk buah pare Tidak dilakukan
Aminah A, Nur hypoglycaemic effects matang memiliki aktivitas skrining fitokimia
Kartinee K dan of local bitter gourd penghambatan α
Shahrul Hisham fruit (Momordica glucosidase yang baik
ZA charantia) (2015) dengan nilai IC50 sebesar
620 ppm.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 173

Penulis Judul Hasil Kandungan senyawa


Zuraini Ahmad, In Vitro Anti-diabetic Minyak yang diekstraksi Tidak dilakukan
Khairul Faizi Activities and Chemical dari buah pare mampu skrining fitokimia
Zamhuri, Azhar Analysis of mengurangi 20-54%
Yaacob, Chiong Polypeptide-k and Oil aktivitas α-glukosidase.
Hoe Siong, Isolated from Seeds of Aktivitas tertinggi didapat
Malarvili Momordica charantia pada minyak biji buah pare
Selvarajah, (Bitter Gourd) (2012) yakni 53,55%.
Amin Ismail
dan Muhammad
Nazrul Hakim

Daun Salam (Syzgium polyanthum)

Tabel 3. Potensi penghambatan enzim α-glucosidase daun salam

Penulis Judul Hasil Kandungan senyawa


Vienna Alpha Glucosidase Ekstrak etanol 70% daun Terpenoid, phenol,
Saraswaty Inhibitory Activity from salam memiliki aktivitas saponin, tannin dan fl
Syzigium Sp (2010) penghambatan α avonoid
glucosidase, pada spesies S.
cumini dan S. syzygioides
didapat nilai penghambatan
tertinggi dengan nilai IC50
sebesar 8,71 ppm and 7,48
ppm.
Khairun Nisa Comparison Ekstrak daun salam Tidak dilakukan
Berawi, Liana Effectiveness of memiliki aktivitas skrining fitokimia
Shidarti, Samsu Antidiabetic Activity penghambatan enzim α
U. Nurdin, Nur Extraxt Herbal Mixture glucosidase dengan nilai
Indrawati L, of Soursop Leaves IC50 sebesar 376 ppm.
Irza Wahid (Annona muricata),
Jamsari dan Bay Leaves (Syzygium
Endang polyanthum), and
Nurcahyani Pegagan Leaves
(Cantella asiatica)
(2017).
Berna Elya, Antidiabetic Activity Ekstrak daun salam Alkaloid, Flavonoid,
Rosita and Phytochemical memiliki aktivitas Tanin, Glycoside,
Handayani, screening of Exracts penghambatan enzim α Saponin, Terpen.
Rani Saurisari, from Indonesian Plants glucosidase dengan nilai
Azizahwati, by Inhibition of Alpha IC50 seesar 19.06 ppm.
Uqie Shabrina Amylase, Alpha
H, Idan Titis Glucosidase and
Permana, Dipeptidyl Peptidase
Yunita Indah IV (2015)
Permatasari
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 174

Brotowali (Tinospora crispa)

Tabel 4. Potensi penghambatan enzim α-glucosidase brotowali

Penulis Judul Hasil Kandungan Senyawa


Abdul Mun’im, Screening of alpha- Ekstrak yang diperoleh dari Tidak dilakukan
Katrin, glucosidase inhibitory batang brotowali skrining fitokimia
Azizahwati, Ari activity of some mengandung aktivitas
Andriani, Kun indonesian medicinal penghambatan α
Fitriani plants (2013) glucosidase dengan nilai
Mahmudah, IC50 sebesar 22.99 ppm.
Maya Mashita
Berna Elya, Antidiabetic Activity Ekstrak yang diperoleh dari Alkaloid, Flavonoid,
Rosita and Phytochemical batang brotowali memiliki Glycoside, Terpen.
Handayani, screening of Exracts aktivitas penghambatan
Rani Saurisari, from Indonesian Plants enzim α glucosidase dengan
Azizahwati, by Inhibition of Alpha nilai IC50 sebesar 46.56
Uqie Shabrina Amylase, Alpha ppm.
H, Idan Titis Glucosidase and
Permana, Dipeptidyl Peptidase
Yunita Indah IV (2015)
Permatasari
H.A. Hamid, α-Glucosidase and α- Senyawa borapetoside C Borapetoside C ,
M.M. Yusoff, amylase inhibitory pada brotowali memiliki β-sitosterol , 4-hydroxy
M. Liu, M.R. constituents of potensial penghambatan benzaldehyde ,
Karim Tinospora crispa: enzim α-glucosidase lysicamine
Isolation and tertinggi dengan nilai ,dihydrodiscretamine,
chemical profile IC50 52.7 ppm. columbamine ,
confirmation by ultra- liriodenine , N-
high formylnornuciferine,
performance liquid magnoflorine, N-
chromatography- formylannonaine.
quadrupole .
time-of-flight/mass
spectrometry

Dari keempat jenis tanaman yang charantia) dapat dikatakan tidak memiliki
terdaftar sebagai terapi pengobatan aktivitas penghambatan enzim.
diabetes mellitus dalam FROTI, didapat Enzim α-glukosidase bekerja
tiga dari empat tanaman memiliki aktivitas menghidrolisis karbohidrat menjadi gula
penghambatan enzim α-glukosidase. yang lebih sederhana untuk diserap oleh
Diantara ketiga tanaman tersebut, tubuh. Sebelumnya karbohidrat dicerna
kemampuan penghambatan enzim α- terlebih dahulu oleh enzim amilase didalam
glukosidase terbaik dimiliki oleh kayu mulut menjadi oligosakarida.
manis (Cinnamomum Burmanii). Oligosakarida akan disederhanakan
Sementara buah pare (Momordica kembali di usus hingga menjadi
monosakarida. Kemudian terjadi absorpsi
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 175

di dalam tubuh sehingga kadar gula darah oleh enzim α-glucosidase dapat dilihat dari
meningkat. Mekanisme perubahan gula gambar berikut;

Gambar 1. Mekanisme hidrolisis karbohidrat oleh enzim α-glukosidase(a)


dan inhibisi enzim(b) (Arsiningtyaas, et al., 2014).

Pada pengujian in vitro, terjadi substrat p-nitrofenil-α-D-glukopiranosida


reaksi antara enzim α-glukosidase dan menjadi p-nitrofenol (berwarna kuning)
substrat, enzim akan menghidrolisis dan α-D-glukopiranosida sebagai berikut

Gambar 2. Reaksi enzimatik antara enzim α-glukosidase dan substrat (Sugiwati, et al., 2009).

Aktivitas enzim α glukosidase enzim. Penghambatan enzim dilakukan


diukur berdasarkan hasil absorbansi p- berdasarkan mekanisme kompetitif, dimana
nitrofenol, semakin kecil nilai absorbansi akan terjadi kompetisi antara penghambat
maka kemampuan penghambatan enzim dengan substrat normal untuk berikatan
semakin besar. Nilai IC50 mengambarkan dengan sisi aktif enzim, reaksi ini
besarnya konsentrasi ekstrak yang berdampak pada peningkatan konsentrasi
dibutuhkan untuk menghambat 50% substrat yang dibutuhkan untuk mencapai
aktivitas enzim α-glukosidase pada kondisi reaksi maksimum dalam pembentukan
pengujian. Semakin kecil nilai IC50 maka produk (McPherson & Pincus, 2007).
semakin baik kualitas penghambatan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 176

Terdapat tiga jenis obat antidiabetes (Cinnamomum Burmanii), ekstrak air


oral yang merupakan golongan penghambat dan etanol 30% kayu manis mempunyai
aktivitas enzim α-glukosidase yaitu daya inhibisi berturut-turut sebesar
akarbosa, magnitol, dan voglibose, diantara 94.88% dan 94.51% sementara ekstrak
ketiga obat tersebut, akarbosa adalah obat tumbuhan kayu manis langsung hanya
yang paling umum digunakan di Indonesia, memiliki daya penghambatan 19,613
Sehingga pada penelitian tersebut, akarbose %.
digunakan sebagai kontrol positif. 2. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh enzim, yakni suhu, konsentrasi substrat
Mun’im et al (2013) akarbose memiliki dan pH (Champe, et al., 2010). Untuk
nilai IC50 sebesar 117.06 ppm, nilai ini mengatasi kondisi ini dapat dilakukan
tidak jauh berbeda dengan penelitian yang optimasi sebelum pengujian sehingga
didapat oleh Mauldina et al (2011) yakni didapatkan kondisi optimum pada saat
sebesar 117.45 ppm, sehingga nilai terebut enzim bekerja.
dapat dijadikan acuan dalam menentukan Dalam review ini, didapatkan
aktivitas penghambatan α-glukosidase dari bahwa buah pare (Momordica charantia)
keempat ekstrak tanaman. memiliki aktivitas penghambatan terendah,
Bila diurutkan dari aktivitas dimana bila dibandingkan dengan kontrol
penghambatan α-glukosidase keempat positif, maka ekstrak buah pare
tanaman yang terdaftar dalam FROTI akan menghasilkan potensi penghambatan enzim
didapat urutan berikut, kayu manis yang rendah, dengan nilai IC50 diatas
(Cinnamomum burmanii), daun salam kontrol positif akarbose. Dari perbandingan
(Syzgium polyanthum), brotowali ini dapat dikatakan buah pare tidak efektif
(Tinospora crispa ) dan pare (Momordica digunakan sebagai terapi pengobatan.
charantia). Setelah ditelaah kembali dari
seluruh sumber data, diperoleh beberapa SIMPULAN
faktor yang membuat perbedaan nilai Dari keempat jenis tanaman yang
penghambatan aktitas enzim dan nilai IC50, terdaftar sebagai terapi penyakit diabetes
yaitu dalam Formularium Ramuan Obat
1. Fraksi yang digunakan, semakin sesuai Tradisional Indosenesia (FROTI), tiga dari
fraksi yang digunakan dalam uji maka empat tanaman memiliki potensi
semakin besar nilai potensi penghambatan aktivitas enzim α-
penghambatan enzim yang dihasilkan, glukosidase yang baik yaitu kayu manis,
sebagaimana pada tanaman kayu manis daun salam, dan batang brotowali,
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 177

Sehingga dapat dilakukan penelitian lebih putih yang diinduksi alloxan. Jurnal
Bidang Kedokteran dan Kesehatan:
lanjut untuk pengembagan terapi DM yang
59-64.
lebih efektif. Sementara tanaman lainnya Kementerian Kesehatan. 2014. Indonesia:
sample registration system 2014.
yaitu buah pare tidak memiliki kemampuan
Jakarta: Kementerian Kesehatan
penghambatan enzim. Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan. 2014. Profil
Kesehatan Indonesia Tahun 2013.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI..
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan. 2017.
Formularium Ramuan Obat
Anggriawan, M. B., Roswiem, A. P., dan
Tradisional Indonesia. Jakarta:
Nurcholis, W., 2015. Potensi Ekstrak
Kementerian Kesehatan RI.
Air dan Etanol Kulit Batang Kayu.
Lehninger, A. L. 1988. Dasar Dasar
KEDOKTERAN YARSI: 91-102.
Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Arsiningtyas, Septi, I., Gunawan, P., et al.
McPherson, R. and Pincus, M. 2007.
2014. Identification of α-glucosidase
Henry's Clinical Diagnosis and
inhibitors from the leaves of Pluchea
Management By Labolatory Methods
indica (L.) Less., a traditional
(21st ed). Philadelpia: Saunders
Indonesian herb: promotion of natural
Elsevier.
product use. Nature Product Research:
Nurdin, S., Sukobar, A., and Ramadani, O.
1350-1353.
2017. Antiglucosidase and Antioxidant
Basah, K., Elya, B., and Mauldina, M. G.,
Activities of Ginger,Cinnamon,
2012. Inhibition of alpha-glucosidase
Turmeric and Their Combination.
by some indonesian medicinal plants
International Journal of Pharmacy &
for diabetes mellitus. Archives of
Pharmaceutical Research.
Pharmacy Practice: 62.
Saraswaty, V. 2010. Alpha Glucosidase
Champe, P., Harvey, R., and Ferrier, D.
Inhibitory Activity From Syzigium sp..
2010. Lippincott's Illustrated Revies:
Teknologi Indonesia: 33-37.
Biochemistry. London: Wolker
Shinde, J., Taldone, T., Barletta, M., et al.
Kluwer.
2008. Alpha-Glucosidase inhibitory
Guo, L., Jiang, T. L. Z., and Wang, Y.,
activity of Syzygium cumini (Linn.)
2010. Screening alpha glucosidase
Skeels seed kernel in vitro and in
inhibitors from traditional Chinese
Goto-Kakizaki (GK) rats.
drugs by capilarry electrophoresis with
Carbohydrate Research: 1278-1281.
electrophoreticcaly mediated
Sugiwati, S., Setiasi, S., and Afifah, E.
microanalysis. Journal of
2009. Antihiperglycemic Activity of
Pharmaceutical and Biomedia
The Mahkota Dewa (Phaleria
Analysis: 1250-1253.
morocarpa (sceff) boerl) Leaft
Hati, K., Setiawan, M., dan Yuliarta, D.
Extracts as an Alpha-Glucosidase
2013. Pengaruh rebusan daun sirih
Inhibito. Makara Kesehatan:. 74-78.
merah (piper cr ocatum) terhadap
penurunan kadar gula darah pada tikus

Anda mungkin juga menyukai