Anda di halaman 1dari 2

KODE ETIK APOTEKER (PASAL 15)

“Seorang Apoteker bersungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan Kode Etik Apotekee


Indonesia menjalankan kefarmasiannya sehari hari. Jika seorang Apoteker dengan sengaja
maupun tak sengaja melanggar atau tidak mematuhi Kode Etik Apoteker Indonesia, maka dia
wajib mengakui dan menerima sanksi dari pemerintah, organisasi profesi farmasi
menanganinya (IAI) dan mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan Yang Maha Esa”

Penerapan dilapangan :
Apoteker seharusnya berada di apotek tempat apoteker tersebut berpraktek dan melakukan
pelayanan kefarmasian sebagaimana mestinya

Kemugnkinan terjadinya pelanggaran dan sanksi :


Apoteker tidak berada di apotek pada saat jam kerja

Sanksi :
1. Apabila apoteker melakukan pelanggaran kode etik apoteker, yang bersangkutan
dikenakan sanksi organisasi.
2. Sanksi dapat berupa pembinaan, peringatan, pencabutan keanggotaan sementara, dan
pencabutan keanggotaan tetap.
3. Kriteria pelanggaran kode etik diatur dalam peraturan organisasi, dan ditetapkan setelah
melalui kajian yang mendalam dari MPEAD.
4. Selanjutnya MPEAD menyampaikan hasil telaahnya kepada pengurus cabang, pengurus
daerah, dan MPEA.

Upaya Peningkatan Kepatuhan :


1. Apoteker memahami isi dan maksud dari Kode Etik Apoteker
2. Menjalin hubungan baik antar teman sejawat
3. Apoteker tidak menyalahgunakan kewenangan yang dimiliki

PEDOMAN DISIPLIN (PASAL 15)

“Menolak atau menghentikan pelayanan kefarmasian terhadap pasien tanpa alasan yang layak
dan sah”

Penerapan dilapangan :

Seorang Apoteker dapat memberikan pelayanan kefarmasian yang adil, tidak memandang
agama, suku dan ras manapun, dan tidak memaksakan kehendak terhadap pasien.
Kemungkinan terjadinya pelanggaran dan sanksi :

1. Apoteker tidak mau memberikan obat keras dalam resep karena melihat fisik pasien
seperti pecandu

2. Apoteker tidak mau memberikan obat generik karena keuntungan apotek sedikit

Sanksi :

1. Pemberian peringatan tertulis

2. Rekomendasi pembekuan dan/atau pencabutan Surat Tanda Registrasi Apoteker, atau

Surat Izin Praktik Apoteker, atau Surat Izin Kerja Apoteker

3. Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan apoteker

Upaya peningkatan kepatuhan :

1. Apoteker memberikan obat sesuai dengan resep dokter.

2. Apoteker dalam hal swamedikasi memberikan rekomendasi terapi sesuai dengan


kondisi pasien.

Anda mungkin juga menyukai