Anda di halaman 1dari 6

Arya Yoedha T

1102018246

SK1 Muskuloskeletal

LO 1 MM Sprain
Definisi
Sprain adalah subluksasi sementara dari sendi karena cedera ligamen dan permukaan artikular
kembali ke keselarasan normal.
Sedangkan Strain adalah sobekan pada otot.
(Ortophedic john ebinezar)
masing-masing menimbulkan masalah khusus untuk sendiri.Sprain ankle adalah
kondisi dimana terjadinya penguluran dan robekan pada ligamentum lateral kompleks. Yang
meliputi ligamentum calcaneofibularis, ligamentum talofibularis anterior dan ligamentum
talofibularis posterior bahkan dapat mengenai ligamentum talocalcaneare interosseum. Hal ini
biasanya disebabkan oleh adanya gaya inversi dan plantar fleksi secara tiba-tiba saat kaki tidak
menumpu sempurna pada tumpuan seperti lantai atau tanah, biasanya terjadi pada permukaan
yang tidak rata.
Etiologi
Menurut Calatayud (2014), sprain ankle terjadi karena adanya cedera berlebihan
(overstreching dan hypermobility) atau trauma inversi dan plantar fleksi yang tiba - tiba, ketika
sedang berolahraga, aktivitas fisik, saat kaki tidak menumpu sempurna pada lantai/ tanah yang
tidak rata sehingga hal ini akan menyebabkan telapak kaki dalam posisi inversi, menyebabkan
struktur ligamen yang akan teregang melampaui panjang fisiologis dan fungsional normal,
terjadinya penguluran dan kerobekan pada ligamen kompleks lateral, hal tersebut akan
mengakibatkan nyeri pada saat berkontraksi, adanya nyeri tersebut menyebabkan immobilisasi
sehingga terjadi penurunan kekuatan otot dan kerterbatasan gerak.
Manifestasi Klinis
a. Sprain derajat I (kerusakan minimal)
Nyeri tanpa pembengkakan, tidak ada memar, kisaran pembengkakan aktif dan pasif,
menimbulkan nyeri, prognosis baik tanpa adanya kemungkinan instabilitas atau gangguan
fungsi.
b. Sprain derajat II (kerusakan sedang)
Pembengkakan sedang dan memar, sangat nyeri, dengan nyeri tekan yang lebih menyebar
dibandingkan derajat I. Kisaran pergerakan sangat nyeri dan tertahan, sendi mungkin tidak
stabil, dan mungkin menimbulkan gangguan fungsi.
c. Sprain derajat III (kerusakan kompit pada ligamen)
Pembengkakan hebat dan memar, instabilitas stuktural dengan peningkatan kirasan gerak yang
abnormal (akibat putusnya ligamen), nyeri pada kisaran pergerakan pasif mungkin kurang
dibandingkan derajat yang lebihh rendah (serabut saraf sudah benar-benar rusak). Hilangnya
fungsi yang signifikan yang mungkin membutuhkan pembedahan untuk mengembalikan
fungsinya.
(Marilynn. J & Lee. J. 2011. Seri Panduan Praktis Keperawatan Klinis. Hal 124. Jakarta :
Erlangga)
Klasifikasi
1. Sprain tingkat I. Pada cedera ini terdapat sedikit hematoma dalam ligamentum dan hanya
beberapa serabut yang putus.
2. Sprain tingkat II. Pada cedera ini lebih banyak serabut otot dari ligamentum yang putus,
tetapi lebih separoh serabut ligamentum masih utuh.
3. Sprain tingkat III. Pada cedera ini seluruh ligamentum putus sehingga kedua ujungnya
terpisah. (Brukner & Khan, Clinical Sports Medicine., 1993: 12)
Berdasarkan tingkatan cederanya, sprain ankle memiliki 3 fase yaitu
- akut yang berlangsung 3 hari setelah cedera,
- fase sub akut berlangsung dari hari ke 4 - 10 setelah cedera
- fase kronis berlangsung lebih dari 7 hari setelah cedera terjadi (Chan keith et al., 2011)
Diagnosis
Setelah cedera, penderita mengeluh sakit tersiksa yang berlebihan pada aspek anterolateral
pada sendi pergelangan kaki. Perabaan di atas sakit tersebut hanya di bawah malleolus lateral.
Dengan penyebaran terjadi di tempat bengkak yang berlebihan pada daerah pergelangan kaki
sisi lateral dan anterior, persamaan tes ditunjukkan adanya ketidakseimbangan, sinar X
diindikasikan tidak patah tulang. Sprain ini akan diklasifkasikan menjadi tingkat II.

LO 2 Anatomi Mikro & Makro


Anatomi Makro
 Ekstremitas Superior
1. Articulatio acromioclavicularis

Tulang : Merupakan suatu sendi antara pars acromialis scapula dengan


clavicula.
Jenis sendi : Articulatio plana, karna kedua permukaan sendi rata.
Penguat Sendi : Ligamentum acromioclaviculare, ligamentum
coracoclaviculare yang terdiri dari : ligamentum trapezoideum dan
ligamentum conoideum
Ciri khusus : Discus kecil tidak lengkap fibrokartilago biasanya terdapat
diantara tulang,ligamentum coracoclavicularis memperkuat sendi dengan
menyatukan clavicula pada processus coracoideus scapula tepat di
bawahnya
Gerakan : gerak meluncur pendek.
2. Articulatio sternoclavicularis
Tulang : incisura claviculosterni dan facies articularis sterni
Jenis sendi : plana synovial
Penguat sendi : Ligamentum sternoclaviculare anterius, Ligamentum
sternoclaviculare posterius, Ligamentum costoclaviculare, Ligamentum
interclaviculare.
Ciri khusus : Discus fibrokartilago terdapat diantara tulang.

3. Articulatio Humeri
Tulang : Caput humeri dengan cavitas glenoidalis.
Jenis sendi : Articulatio spheroidea (a ball and socket), kepala sendi
seperti bentuk bola.
Penguat sendi : Ligamentum glenohumerale superior, Ligamentum
glenohumerale medial.
Gerak sendi : Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi.

4. Articulatio cubiti
Merupakan Articulatio composita yang terdiri dari atas 3 sendi, yaitu
Articulatiohumero-ulnaris, Articlatio humero-radialis, dan Articulatio
radioulnaris.
a. Articulatio humero-ulnaris dan Articulatio humero-radialis
Tulang : Antara incisura trochlearis ulna dan trochlearishumeri; dan
fovea articularis caput radii dan capitulum humeri.
Jenis sendi : Ginglymus dengan bersumbu satu.
Penguat sendi :Ligamentum colaterale ulnare, Ligamentum
colateralle radiale.
Gerak sendi : Fleksi dan ekstensi.
b. Articulatio radio-ulnaris proximalis
Tulang : Incisura radialis ulna dan caput radii
Jenis sendi : Pivot/ trachloidea bersumbu satu, yaitu sumbuvertical
yang berjalan dari caput radii sampai processus styloideus ulnae.
Penguat sendi : Ligamentum anulare radii yang melekat pada
ujungincisura radialais dan ligamentum quadratum diantara collum
radii dan incisuraradialais ulna.
Gerak sendi : Supinasi & pronasi.

5. Articulatio radiocarpalis
Tulang : Bagian distal os.radius dan ossa carpales proximalis kecuali
os.pisiforme.
Jenis sendi :elipsoidea bersumbu dua
Penguat sendi : Discis articularis,ligamentum collateral carpi ulnare dan
ligamentum collateral carpi laterale.

6. Articulatio carpometacarpales
Tulang :diantara metacarpale I dan trapezium
Jenis sendi : saddle atau sellaris
Penguat sendi : Ligamenta carpometacarpalia dorsalia dan ligament
capometacarpalia palmaria.
Gerak sendi : fleksi,ekstensi,abduksi,adduksi,opposisi dan reposisi.

7. Articulatio metacarpophalangeales
a. Articulatio metacarpophalangealis I
Tulang : Antara os metacarpal dan phalanx I
Jenis sendi : ginglimus
Gerak sendi : fleksi, ekstensi, sedikit abduksi dan adduksi.
b. Articuaatio metacarpophalangealis II-V
Tulang : Antara os metacarpal II-V dengan os phalanx II dan V
Jenis sendi : condyloideus
Gerak sendi : fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan sirkumdiksi.

8. Articulatio interphangeal is
Tulang : antar phalanges
Jenis sendi : ginglimus
Penguat sendi : Ligamenta collateralis dan ligament palmaris
Gerak sendi : fleksi dan ekstensi

 Extremitas Inferior
1. Articulatio Sacro Iliaca
Atau persendian gelang panggul, merupakan persendian antara os sacrum
dengan os iliaca. Sendi ini merupakan sendi amphiartrosis, geraknya sedikit
sekali.

2. Articulatio Coxae
Atau sendi paha. Persendian antara acetabulum os coxae dengan caput
femoris.

3. Articulatio genu
Jenis sendi : engsel
Tulang : condylus femoris, ujung atas tibia, patella.

a. Articulatio Femore Patellaris


Persendian antara facies articularis os femur dengan facies patellaris
femoris os patella.
b. Articulatio Tibio Fibularis
Persendian antara facies articularis fibularis tibiae dengan facies
articularis capuli fibulae.
c. Articulatio tibia femoralis

4. Articulatio Talo Cruralis


Persendian antara articulation malleoli lateralis dengan facies melleolaris
lateralis tali.

5. Articulatio Talo Calcanea


Pesendian antara os talus dengan os calcaneus.

6. Articulation talocalcaneonavicularis
Tulang : os talus, os calcaneus, dan os cuboideum
Jenis sendi : gliding
Gerak sendi : geser dan rotasi

7. Articulation calcaneo cuboidea


Tulang : os calcaneus, os cuboideum
Jenis sendi : plana
Gerak sendi : geser dan sedikit rotasi
Memperkuat sendi : Ligamentum calcaneocuboideum dorsale et plantare
ligamentum plantare longum dan Articulationes tarso metatarsals.

8. Articulatio tarsometatarsales
Tulang : ossa tarsi dan oss metatarsi
Jenis sendi : plana
Penguat sendi : Ligamentumtarsometatarsaliadorsalia, ligamentum
tarsometatarsalis plantaris, dan ligament cunemetatarsalis interossea

9. Articulationes metatarsophalangeales
Tulang : ossa metatarsi dan ossa phalangeales
Jenis sendi : condyloidea/ellipsoidea
Gerak sendi : fleksi,ekstensi,abduksi,adduksi
Penguat sendi ligament collateralis, ligament plantaria dan lagamentum
metatarsale transversum profundum.

10. Articulationes interphalangeales pedis


Tulang : Antara phalangeales
Jenis sendi : gynglimus
Gerak sendi : fleksi dan ekstensi
Penguat sendi : Ligamenta collaterale dan Ligamenta plantaria

Anatomi Mikro
1.Sendi fibrosa
Persendian Fibrosa, yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan,
dimana letak tulang-tulangnya sangat berdekatan dan hanya dipisahkan oleh
selapis jaringan ikat fibrosa, contohnya sutura di antara tulang-tulang
tengkorak.
terbagi lagi menjadi :
a) Sutura
Tidak terdapat rongga sendi,tulang dengan tulang dihubungkan oleh jaringan
ikat fibrosa yang kuat dan tipis, terdapat di antara tulang kepala, secara
fungsional
termasuk synarthrosis.

b) Syndesmosis
Terdapat lebih banyak jaringan ikat pada sendi. Contoh : sendi
antara tibia dan fibula.
c) Gomphosis
Contohnya adalah akar gigi yang bersendi dengan alveoli (soket)
rahang, zat yang berada diantaranya adalah jaringan ikat
ligamen periodontal.

2. Sendi Kartilagenosa
Persendian Kartilagenosa, yaitu persendian yang gerakannya terbatas,
dimana tulang-tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan hialin, contohnya
tulang iga.

Pada jenis ini rongga sendi menghilang karena diisi tulang rawan, terbagi
menjadi:
a) Synchondrosis
Tulang rawan yang mengisi sendi berupa tulang rawan hialin yang termasuk
jenis ini adalah cakram epifise pada tulang-tulang yang masih tumbuh dan sendi
antara
costa dengan sternum.

b) Symphisis
Tulang rawan yang mengisi rongga sendi berupa cakram tulang rawan fibrosa
yang tipis. Contohnya: sendi di antara vertebrae dan di antara os. Pubis
(symphisis pubis).
vertebrae symphisis pubis

3. Sendi Synovial
Persendian Sinovial, yaitu persendian yang gerakannya bebas, merupakan
bagian terbesar dari persendian pada tubuh orang dewasa, contohnya sendi bahu
dan panggul, sikut dan lutut, sendi pada tulang-tulang jari tangan dan kaki,
pergelangan tangan dan kaki.

Terdapat suatu rongga di antara 2 ujung tulang, rongga ini disebut rongga
synovia. Pada rongga synovia terdapat cairan yang mengandung asam
hialuronat yang dihasilkan oleh membran synovia.

Anda mungkin juga menyukai