Abstrak
Lele disukai banyak orang, tetapi sejauh ini pemanfaatannya terbatas pada daging yang dapat
dimakan sedangkan bagian daging lele kurang dari 40%. Tulang dan lele kepala adalah
limbah yang kaya akan mineral, terutama kalsium. Upaya diversifikasi ikan lele olahan
dengan menggunakan semua bagian ikan lele merupakan upaya untuk mengoptimalkan
pemanfaatan ikan lele, meningkatkan nilai ekonomi dan meningkatkan nilai gizi, terutama
kalsium.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan ikan lele sebagai bahan
makanan dengan cara diversifikasi olahan ikan lele menjadi makesticks tanpa meninggalkan
limbah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu
faktor, yaitu penggunaan tiga jenis bahan baku ikan lele antara lain: daging ikan lele, ikan
lele utuh dan sisa tulang serta kepala ikan lele. Parameter yang diteliti adalah kadar kalsium,
protein , lemak, air, abu, karbohidrat dan uji hedonis. Data dianalisis menggunakan analisis
varians (ANOVA) diikuti oleh uji Duncan.
Perlakuan yang berbeda penggunaan bahan baku ikan lele adalah daging lele, lele utuh dan
sisa-sisa tulang dan kepala membuat tongkat berhasil menurunkan kadar protein tetapi di sisi
lain dapat meningkatkan kadar kalsium. Perawatan ini memengaruhi kadar protein, lemak,
air, abu, karbohidrat dan kalsium. Kandungan protein stick antara 9,3 - 13,63%, kadar
kalsium stick berkisar antara 0,08 - 2,74.
Hasil uji organoleptik pada skala stik hedonik menunjukkan produk stik yang dibuat dari ikan
utuh dan sisa daging dan tulang ikan serta kepala adalah yang paling disukai.
Abstract
Catfish was favored by many people, but so far their utilization has beenlimited to edible
meat whereas the meat section of the catfish was less than 40%. Bones and head catfish is a
mineral-rich waste, especially calcium. The diversification attempt of proccessed catfish by
using all parts of catfish was an effort to optimize the utilization of catfish, increasing the
economic value and improve the nutritional value, mainly calcium.
The purpose of this study was to optimized the utilization of catfish as foodstuffs by way of
diversification of processed catfishto makesticks without leaving waste . The experimental
design used was a complete randomized design (CRD) of one factors, namely the use of three
types of raw material catfish include: meat catfish , catfish intact and waste bones and head
catfish.The parameters investigated were the levels of calcium, protein, fat, water, ash,
carbohydrate and hedonic test. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA)
followed by Duncan test .
The treatment of different catfish raw material usage were catfish meat, whole catfish and
waste of bones and head on making sticks successively lowered the levels of the protein but
on the other hand can increased the levels of calcium . This treatment affected the levels of
protein, fat, water, ash, carbohydrates and calcium. Stick protein content between 9.3 -
13.63%, sticks calcium levels ranged between 0,08 - 2.74.
The results of organoleptic test on sticks hedonic scale showed the sticks product which made
from whole fish and fish waste meat bones and head were the most preferred.
Desa Kedayunan adalah salah satu desa di Kabupaten Banyuwangi yang berada
diantara Kota Kabupaten Banyuwangi dan Kota Rogojampi, tepatnya kurang lebih 7 km dari
Pusat Pemerintahan Kabupaten ke arah selatan jalur menuju ke Kota Jember.Dengan luas
wilayah 591 Ha, Desa Kedayunan merupakan desa yang tidak terlalu luas wilayahnya di
Kabupaten Banyuwangi. Dari luas wilayah tersebut terbagi atas Wiayah Persawahan yang
sudah menggunakan Irigasi tehnis seluas 288 Ha, Irigasi setengah tehnis 35 Ha, selebihnya
adalah Perkebunan Kelapa rakyat seluas 209 Ha dan Pemukiman seluas 59 Ha.
Kegiatan budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan agribisnis, suatu kegiatan
agribisnis dapat berjalan dengan baik dengan adanya faktor pendukung dari kegiatan tersebut.
Salah satu faktor pendukungnya adalah penyediaan kawasan berbasis perikanan dalam hal ini
disebut sebagai kawasan agropolitan. Agropolitan adalah kota pertanian yang tumbuh dan
berkembang, mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan
agribisnis disuatu wilayah.
Budidaya ikan lele merupakan salah satu jenis usaha budidaya perikanan yang
semakin berkembang. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan teknologi budidaya yang
relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, pemasarannya relatif mudah dan modal usaha yang
dibutuhkan relatif rendah serta dapat dibudidayakan dilahan sempit dengan padat tebar tinggi
(Departemen Kelautan dan Perikanan, 2007). Beberapa tahun terakhir budidaya ikan lele
telah banyak dikembangkan secara intensif. Kegiatan budidaya secara intensif menerapkan
padat tebar yang tinggi dan pemakaian pakan buatan berkadar protein tinggi (Febrianti et al,
2009).
Desa kedayunan merupakan salah satu sentra penghasil ikan lele di Banyuwangi
terbesar, produksi ikan lele di Desa Kedayunan berkembang cukup baik. Banyak yang
memanfaatkan hasil olahan ikan lele tersebut menjadi macam – macam aneka makanan
ringan, contohnya seperti abon lele, kripik lele, kripik bakso lele, dan lain – lain ,dan yang
terakhir kemarin dari kelompok 15 kedayunan dari Ibrahimy Genteng Banyuwangi
menginovasikan menjadi stick atau ladrang lele.
KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
METODE PENELITIAN
Bahan-bahan untuk Membuat Stik Lele adalah: tepung terigu, ikan lele, telur,
tepung tapioka, margarain, bawang putih, garam, lada, baking powder, air dan minyak
goreng. Cara mengolah stik lele: ikan lele digiling kemudian dibuat adonan dengan
ditambahkan semua bahan dan di uleni sampai kalis, dipres berbentuk lembaran ketebalan 3
mm kemudian dicetak berbentuk stik dengan panjang 10 cm. Adonan yang sudah dicetak
menjadi stik ini kemudian digoreng dengan api sedang sampai kuning kecoklatan. Kemudian
dilakukan analisis sifat kimia dan uji organoleptik.
Bahan baku lele utuh dan bahan baku limbah tulang dan kepala lele sebelum masuk proses
penggilingan dipresto terlebih dahulu dengan menggunakan panci bertekanan (panci presto)
12 unit percobaan. Data dianalisis dengan analisis varian pada taraf 5% dan bila terdapat
beda perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT) taraf 5%.
Pelaksanaan penelitian dilakukan di laboratorium Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. Waktu penelitian mulai bulan Juni 2014
sampai Oktober 2014.
KESIMPULAN
Stik Lele biasanya dibuat menggunakan daging lele saja. Dalam penelitian ini
pemanfaatan ikan utuh dan limbah tulang dan kepala dapat diaplikasikan pada pembuatan stik
lele. Pemanfaatan ikan utuh dan limbah tulang dan kepala yang diaplikasikan pada
pembuatan stik lele secara signifikan meningkatkan kandungan kalsium. Produk yang disukai
panelis: stik lele yang berbahan dasar ikan utuh dan limbah tulang dan kepala.
DAFTAR PUSTAKA