NAMA KELOMPOK:
1. Muhammad Sofyan Sauri (U20192016)
2. Ahmad Ulin nuha (U20192017)
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadits merupakan sumber ajaran Islam yang kedua setelah Al-Qur’an.
Keberadaannya dalam ajaran Islam merupakan penjelas terhadap apa yang ada
didalam al-Qur’an. Peranan hadits semakin penting jika didalam al-Qur’an tidak
ditemukan suatu ketetapan, maka hadits dapat dijadikan dasar hukum dalam dalil-
dalil keagamaan. Disamping itu, hadits diamalkan da diaktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian hadits mempunyai peranan yang sangat
penting didalam islam.
Hadis-hadis ini telah dikumpulkan dan dibukukan pada abad kedua, dari
sinilah mulai banyak bertebaran kitab-kitab hadis. Dan para ulama’ juga
berlomba-lomba menuliskan kitab-kitab hadis. Dan diantara kitab-kitab hadis
yang banyak tersebut, ulama’ sepakat menyisihkan 6 kitab yang dijadikan sebagai
acuan yang sering kita kenal sebagai kutub as-sittah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi singkat Ibn Majah?
2. Bagaimana nama kitab Ibn Majah?
3. Apa saja keistimewaan kitab Sunan Ibn Majah?
4. Apa yang dimaksud dengan Ziyadat Abi Al-Hasan Al-Qaththan?
5. Bagaimana Syarat Ibn Majah dalam menyusun kitab Sunannya?
6. Bagaimana Manhaj Ibn Majah dalam menyusun kitab sunannya?
7. Apa saja kitab Syarah Sunan Ibn Majah?
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah singkat kehidupan Ibn Majah.
2. Untuk mengetahui nama kitab Ibn Majah.
3. Untuk mengetahui keistimewaan kitab Sunan Ibn Majah.
4. Untuk mengetahui dimaksud dengan Ziyadat Abi Al-Hasan Al-Qaththan.
5. Untuk mengetahui Syarat Ibn Majah dalam menyusun kitab Sunannya.
6. Untuk mengetahui Manhaj Ibn Majah dalam menyusun kitab sunannya.
7. Untuk mengetahui kitab Syarah Sunan Ibn Majah
BAB II
PEMBAHASAN
Ibnu Majah adalah orang yang terpercaya, diakui dan dapat dijadikan
hujjah, mempunyai ilmu yang banyak dan kuat hafalannya. Imam Az-Zahabi
menyebutnya sebagai al-hafiz al-kabir dan mufassir yang menulis Sunan dan at-
Tafsir. Beliau memiliki ilmu yang luas dan hadis-hadisnya dijadikan dasar us-l
dan fur-`.5Sebagian ulama lain menyebutkan sebagai seorang yang luar biasa di
bidang ilmu dan keadilan.6
1
Al-`Asqalani, Tahzib, Juz.7, h. 498; al-Khathib, Us-1, h. 326.
2
Abu Syuhbah, at-Ta`rif bi Kutub al hadits- as-Sittah, (Kairo: Maktabah al-`Ilmu, 1998), h. 132;
Hasbi ash-Shiddiqy, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Hadis, (Jakarta: Bulan Bintang, 1954), h. 326-
327.
3
3Abu Syuhbah, at-Ta`rif, h. 131-132; Ensiklopedi Islam II, (Jakarta: Depag RI, 1988), h. 351.
4
4Abu Syuhbah, at-Ta’rif, h. 133.
5
Ibid.
6
Ibid
B.Nama Kitab Ibnu Majah
Imam Ibnu Majah memiliki beberapa karya diantaranya adalah At-
Tawarikh dan As-Sunan yang kemudian dikenal dengan nama Sunan Ibnu Majah.
Kitab ini meliputi 32 kitab, 1500 bab dan 4000 hadis namun di dalam kitab ini
terdapat banyak hadis dhaif, dan tidak sedikit pula terdapat hadis munkar di
dalamnya.
Pada periode terakhir, kitab tersebut menjadi buku keenam yang terkenal
dan disebut Al-Kutub Ash-Sittah. Ini tidak berarti bahwa semua hadits yang
dimuat didalam keenam kitab tersebut adalah shahih. Ia hanya memberikan
indikasi bahwa sebagian besar dari hadits-hadits tersebut adalah shahih dengan
pengecualian Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang hanya memuat hadits-
hadits Shahih.
Namun ada yang memberi nama kitab ini dengan nama “Sunan”. Hal ini
didasarkan pada perkataan Ibn Majah “Aku menunjukkan kitab Sunan ini ke Abu
Zur’ah dan ia menelitinya.” Karena perkataan beliau, kitab ini terkenal
dilkalangan para ulama dengan nama “Sunan Ibnu Majah.”
Jumlah ziyadat yang ada di dalam kitab Sunan Ibnu Majah adalah 44,
diantaranya terdapat di bab Thaharah sebanyak 25 ziyadat, dan di dalam
muqaddimah sebanyak 9 ziyadat, kemudian di bab Shalat sebanyak 3 ziyadat, dan
2 ziyadat pada bab zuhud.Abu hasan meriwayatkan lebih banyak ziyadat yang
dari Abi Hatim al-Razi, sebanyak 22 hadis, dari Ibrahim bin Nase yang
meriwayatkan 7 hadis dan Hazim bin Yahya 3 hadis.
Pembahasan ziyadat ini dengan salah satu dari dua perkara dibawah ini:
2. Periwayat yang mengawali sanad tersebut bukan guru ibnu Majah, baik mutlak
seperti Ja’far bin Ahmad bin Umar, Ibrahim bin Nasr, atau seorang rawi yang
dibawa hadisnya oleh Ibnu Majah seperti Abi Yahya al-Za’farani, maupun Ibnu
Majah yang tidak meriwayatkan dalam kitab sunannya, tapi meriwayatkan di kitab
lainnya seperti Abi Hatim al-Razi.
Hadits didalam kitab Sunan Ibnu Majah dibagi menjadi enam jenis,yaitub :
1. Hadits Shahih yang juga diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim atau
salah satu darinya.
2. Hadits Shahih ataupun Hasan yang diriwayatkan juga oleh kitab sunan
lainnya.
3. Hadits Shahih ataupun Hasan yang hanya diriwayatkan oleh imam Ibnu
Majah saja.
4. Hadits dhaif yang ringan.
5. Hadits dhaif yang sangat dhaif.
6. Hadits maudhu’ atau hadits yang bathil.
Jadi dialam kitab Sunan Ibnu Majah ini tidak hanya sekedar memuat
hadits-hadits shahih saja,melainkan hadits-hadits hasan,dhaif bahkan maudhu’
juga dimuat didalam kitabnya. Tentunya orang yang ingin menggunakan dalil dari
kitab ini harus diteliti terlebih dahulu agar mengetahui status hadits yang ingin
dijadikan dalil.
Adapun manhaj atau metode yang digunakan oleh Imam Ibnu Majah
didalam menyusun kitabnya, antara lain yaitu :
Kitab Sunan Ibnu Majah edisi terbitan Beirut oleh penerbit Dar al-Fikr
terdiri atas dua jilid dengan penomoran yang berurutan. Jumlah hadis yang
termuat di dalamnya adalah 4341 hadis, dan 3002. Di antaranya telah termuat di
dalam kitab-kitab hadis lainnya, sedangkan 1339 lainnnya merupakan tambahan
yang tidak terdapat di dalam kitab-kitab standar hadis yang lain. 7Abu `Abbas
Ahmad bin Muhammad al-Busiri telah menghimpun hadis-hadis tambahan itu
dalam sebuah kitabnya yang berjudul Misbah az-Zujajah fi Zawaid bin Majah.8
7
`Azami, Studies, h. 158.
8
Abdul Hadi, Metode, h. 235; `Azami., Studies. h. 158.
yang sahih, 199 hadis yang berkualitas hasan, 613 hadis yang bersanadkan da`if
dan 99 yang lain sanadnya sangat lemah, munkar dan dituduh dusta. 9
9
Yuslem, Kitab, h. 129.
10
Abdul Hadi, Metode, h. 235.
11
Ab- Syuhbah, at-Ta`rif, h. 134.
12
Ensiklopedi Islam II, h. 151-152.
13
Ab- Zahw- at hadits, h. 418.
14
Ab- Syuhbah, at-Ta`rif, h. 135.
15
Abdul Hadi, Metode, h. 236.
Dalam kitab Misbah az-Zujajah fi Zawaid bin Majah, disebutkan bahwa
16
beberapa hadis tambahan itu ada yang sahih, hasan , da’if dan maudu’.
Keterangan ini menolak krtikan al-Mizzi yang mengatakan ‚Sesungguhnya
seluruh hadis yang ada dalam Sunan Ibnu Majah yang tidak terdapat dalam Kitab
al-Kutub al-Khamsah adalah da’if.17
16
Al-Khathib, Us-l, h. 319.
17
Abb- Syuhbah, al-Ta`rif, h. 136.
10. Maa Tamsyi ilaihi Al-Haajah ‘ala Sunan Ibn Majah, Imam Abi Hafsh
‘Umar bin ‘Ali asy-Syahiir wafat 804 H.
BAB III
PENUTUP
A.Keseimpulan
Abu al-Hasan al-Qhaththan ialah salah satu murid Ibnu Majah. Terkadang
Abu al-Hasan al-Qhaththan menambahkan periwayatan selain dari Ibnu Majah hal
itulah yang dinamakan ziyadah. Ketika di dalam sanad terdapat rawi yang bukan
gurunya Ibnu Majah berarti itu adalah gurunya al-Qhaththan hal yang demikian
juga disebut ziyadah.
Kitab Sunan Ibnu Majah ini memilki beberapa keistimewaan, antara lain:
Salah satu kitab yang mensyarahi kitab Sunan Ibn Majah ialah kitab Al-
Mujarad fii Asma’i Rijaal Kitab Sunan Abi Abdillah bin Maajah kulluhum sawaa
min Akhroja lahu Minhu fii Ahad As-shohihain, karya Muhammad bin Ahmad
bin Usman adz-Dzahabiy wafat 748 H.
Daftar Pustaka