Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Kitab Sunan Ibn Majah”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kitab Hadits
Dosen Pengampu : Dr. Kasman, M.Fil

NAMA KELOMPOK:
1. Muhammad Sofyan Sauri (U20192016)
2. Ahmad Ulin nuha (U20192017)

PRODI ILMU HADITS


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
2020/2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Biografi Singkat Ibnu Majah


B. Nama Kitab Ibnu Majah
C. Keistimewaan Kitab Sunan Ibnu Majah
D. Ziyadat Abi Al-Hasan Al-Qatthan
E. Syarat Ibnu Majah Dalam Menyusun Kitab Sunannya
F. Manhaj Ibnu Majah Dalam Menyusun Kitab Sunannya
G. Kitab Syarah Ibnu Majah
H. Metode Penyusunan Kitab ibnu Majah

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hadits merupakan sumber ajaran Islam yang kedua setelah Al-Qur’an.
Keberadaannya dalam ajaran Islam merupakan penjelas terhadap apa yang ada
didalam al-Qur’an. Peranan hadits semakin penting jika didalam al-Qur’an tidak
ditemukan suatu ketetapan, maka hadits dapat dijadikan dasar hukum dalam dalil-
dalil keagamaan. Disamping itu, hadits diamalkan da diaktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian hadits mempunyai peranan yang sangat
penting didalam islam.

Hadis-hadis ini telah dikumpulkan dan dibukukan pada abad kedua, dari
sinilah mulai banyak bertebaran kitab-kitab hadis. Dan para ulama’ juga
berlomba-lomba menuliskan kitab-kitab hadis. Dan diantara kitab-kitab hadis
yang banyak tersebut, ulama’ sepakat menyisihkan 6 kitab yang dijadikan sebagai
acuan yang sering kita kenal sebagai kutub as-sittah.

Penting rasanya untuk mengetahui bagaimana kitab-kitab yang 6 tersebut


dan diantara kitab yang 6 tersebut, kitab Sunan Ibnu Majah menjadi salah satu
bagiannya. Dan dalam makalah ini kami membahas bagaimana isi dan
pembahasan yang ada di sunan Ibnu Majah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi singkat Ibn Majah?
2. Bagaimana nama kitab Ibn Majah?
3. Apa saja keistimewaan kitab Sunan Ibn Majah?
4. Apa yang dimaksud dengan Ziyadat Abi Al-Hasan Al-Qaththan?
5. Bagaimana Syarat Ibn Majah dalam menyusun kitab Sunannya?
6. Bagaimana Manhaj Ibn Majah dalam menyusun kitab sunannya?
7. Apa saja kitab Syarah Sunan Ibn Majah?

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah singkat kehidupan Ibn Majah.
2. Untuk mengetahui nama kitab Ibn Majah.
3. Untuk mengetahui keistimewaan kitab Sunan Ibn Majah.
4. Untuk mengetahui dimaksud dengan Ziyadat Abi Al-Hasan Al-Qaththan.
5. Untuk mengetahui Syarat Ibn Majah dalam menyusun kitab Sunannya.
6. Untuk mengetahui Manhaj Ibn Majah dalam menyusun kitab sunannya.
7. Untuk mengetahui kitab Syarah Sunan Ibn Majah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Imam Ibnu Majah


Nama lengkap Imam Ibnu Majah adalah Muhammad bin Yazid al-Raba`iy
al-Qazwini Abu `Abdillah bin Majah al-Hariz(116). Ia lahir di Irak pada tahun
209 H di Qazwini, daerah Irak dan meninggal dunia pada 22 Ramadan 273H. 1
Pada usia kurang dari 21 tahun imam Ibnu Majah mulai mengadakan rihlah ke
Irak, Hijaz, Syam, Mesir, Kufah, Basrah, dan sebagainya untuk mempelajari dan
mengumpulkan hadis2. Di antara guru beliau adalah Ab- Bakar bin Abi Syahbah,
Muhammad bin `Abdillah bin Numair3. Sedangkan di antara muridnya adalah
Muhammad bin `Isa al-Abhari.4

Ibnu Majah adalah orang yang terpercaya, diakui dan dapat dijadikan
hujjah, mempunyai ilmu yang banyak dan kuat hafalannya. Imam Az-Zahabi
menyebutnya sebagai al-hafiz al-kabir dan mufassir yang menulis Sunan dan at-
Tafsir. Beliau memiliki ilmu yang luas dan hadis-hadisnya dijadikan dasar us-l
dan fur-`.5Sebagian ulama lain menyebutkan sebagai seorang yang luar biasa di
bidang ilmu dan keadilan.6

1
Al-`Asqalani, Tahzib, Juz.7, h. 498; al-Khathib, Us-1, h. 326.
2
Abu Syuhbah, at-Ta`rif bi Kutub al hadits- as-Sittah, (Kairo: Maktabah al-`Ilmu, 1998), h. 132;
Hasbi ash-Shiddiqy, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Hadis, (Jakarta: Bulan Bintang, 1954), h. 326-
327.
3
3Abu Syuhbah, at-Ta`rif, h. 131-132; Ensiklopedi Islam II, (Jakarta: Depag RI, 1988), h. 351.
4
4Abu Syuhbah, at-Ta’rif, h. 133.
5
Ibid.
6
Ibid
B.Nama Kitab Ibnu Majah
Imam Ibnu Majah memiliki beberapa karya diantaranya adalah At-
Tawarikh dan As-Sunan yang kemudian dikenal dengan nama Sunan Ibnu Majah.
Kitab ini meliputi 32 kitab, 1500 bab dan 4000 hadis namun di dalam kitab ini
terdapat banyak hadis dhaif, dan tidak sedikit pula terdapat hadis munkar di
dalamnya. 

Pada periode terakhir, kitab tersebut menjadi buku keenam yang terkenal
dan disebut Al-Kutub Ash-Sittah. Ini tidak berarti bahwa semua hadits yang
dimuat didalam keenam kitab tersebut adalah shahih. Ia hanya memberikan
indikasi bahwa sebagian besar dari hadits-hadits tersebut adalah shahih dengan
pengecualian Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang hanya memuat hadits-
hadits Shahih. 

Namun ada yang memberi nama kitab ini dengan nama “Sunan”. Hal ini
didasarkan pada perkataan Ibn Majah “Aku menunjukkan kitab Sunan ini ke Abu
Zur’ah dan ia menelitinya.” Karena perkataan beliau, kitab ini terkenal
dilkalangan para ulama dengan nama “Sunan Ibnu Majah.” 

Namun ada juga sebagian ulama yang menyebutnya “Musnad” karena


kebanyakan hadits-hadits didalamnya Muttashil marfu’. Tetapi sebutan ini
tampaknya dimaksudkan untuk mensifati terhadap jenis-jenis hadits yang
didalamnya.Munurut Ibnu Hajar al-Asqalani ke-6 adalah Sunan Ad-Darimi,
karena Sunan Ibnu Majah menuliskan hadis yang diriwayatkan oleh Rijal yang
muttahimun bi al-kadzbi.

C. Ziyadat Abi al-Hasan al-Qhaththan


Abu al-Hasan al-Qhaththan ialah salah satu murid Ibnu Majah. Terkadang
Abu al-Hasan al-Qhaththan menambahkan periwayatan selain dari Ibnu Majah hal
itulah yang dinamakan ziyadah. Ketika di dalam sanad terdapat rawi yang bukan
gurunya Ibnu Majah berarti itu adalah gurunya al-Qhaththan hal yang demikian
juga disebut ziyadah.Ditemukan beberapa ziyadat diberbagai redaksi yang
bermacam-macam dengan lafadz, ‘berkata Abu Hasan’, ‘berkata al-Qhaththan’,
‘berkata Abu Hasan bin Salamah’, ‘berkata Abu Hasan al-Qhaththan’ dan lain-
lainya.

Jumlah ziyadat yang ada di dalam kitab Sunan Ibnu Majah adalah 44,
diantaranya terdapat di bab Thaharah sebanyak 25 ziyadat, dan di dalam
muqaddimah sebanyak 9 ziyadat, kemudian di bab Shalat sebanyak 3 ziyadat, dan
2 ziyadat pada bab zuhud.Abu hasan meriwayatkan lebih banyak ziyadat yang
dari Abi Hatim al-Razi, sebanyak 22 hadis, dari Ibrahim bin Nase yang
meriwayatkan 7 hadis dan Hazim bin Yahya 3 hadis.

Pembahasan ziyadat ini dengan salah satu dari dua perkara dibawah ini:

1. Yang lebih unggul sumbernya menggunakan lafadz ‘berkata Abu Hasan’,


‘berkata al-Qhaththan’, ‘berkata Abu Hasan bin Salamah’, ‘berkata Abu Hasan al-
Qhaththan’ dan lain-lainya.

2. Periwayat yang mengawali sanad tersebut bukan guru ibnu Majah, baik mutlak
seperti Ja’far bin Ahmad bin Umar, Ibrahim bin Nasr, atau seorang rawi yang
dibawa hadisnya oleh Ibnu Majah seperti Abi Yahya al-Za’farani, maupun Ibnu
Majah yang tidak meriwayatkan dalam kitab sunannya, tapi meriwayatkan di kitab
lainnya seperti Abi Hatim al-Razi.

B.Keistimewaan kitab sunan ibnu majah


Sebagian ulama sudah sepakat bahwa kitab hadits pokok ada lima yaitu
Sahih bukhori, shahih muslim, sunan abu dawud, sunan An nasa’i dan sunan At
Turmudzi. Mereka tidak memasukkan sunan ibnu majah mengingat derajat kitab
ini lebih rendah dari kitab pokok hadits yang lima tersebut.Tetapi sebagian ulama
menetapkan enam kitab pokok hadits dengan menambahkan sunan ibnu majah
sehingga terkenal dengan sebutan kutub As-sittah, ulama yang menjadikan sunan
ibnu majah sebagai kitab ke enam adalah Al hafizd abdul fadli muhammad bin
thahir al-maqdisi (wafat 507H) dalam kitabnya Atraful kutubus sittah dan
risalahnya syurutul a’immatis sittah. Pendapat ini kemudian diikuti oleh Al hafizd
abdul ghoni bin al wahid al-maqdisi dalam kitab Al-Ikmal fi asma’ Ar rijal.
Pendapat inilah yang diikuti oleh sebagian ulama besar.

Mereka memasukkan sunan ibnu majah sebagai kitab ke enam tetapi


mereka tidak memasukkan Al muwatta’ malik. Padahal kitab ini lebih shahih dari
pada kitab milik ibnu majah. Hal ini dikarenakan didalam sunan ibnu majah
banyak hadits yang tidak tercantum dalam khutubul Al khamsah. Sedangkan
hadits yang terdapat dalam muawatta’ malik seluruhnya sudah termaktub dalam
khutubul Khamsah.

D.Keistimewaan Kitab Sunan Ibnu Majah


Kitab Sunan Ibnu Majah ini memilki beberapa keistimewaan, antara lain:

1. Unggul dalam cara pengemasannya yaitu dapat mempermudah seseorang


untuk mencari hadis.
2. Sub bab didalamnya bagus, redaksinya singkat dan padat.
3. Terdapat hadis-hadis Zawaid/ Ziyadah atas hadis-hadis di kutub al-
khomsah artinya ada hadis-hadis yang tidak diriwayatkan oleh kutub al-
khomsah.
4. Terdapat Zawaid atas hadis-hadis yang ada di kutub al-khomsah.
5. Susunannya yang baik dan ringkas tanpa pengulangan hadis yang sama
kecuali sekiranya ia dianggap penting oleh pengarang.
6. Tidak ada hadis yang mauquf dan maqthu’.
7. Shidiq Hasan berkata dalam kitab al-Hittah “Tidak ada kutub As-Sittah
yang menyerupai seperti kitab Sunan Ibnu Majah ini, karena beliau
menjaga sekali adanya pengulangan hadis-hadis, walaupun itu hanya
sebagian kecil saja.”
8. Al-Hafiz al-Muzy berpendapat bahwa hadis-hadis gharib yang terdapat
dalam Sunan ini, kebanyakan adalah Dhaif. Karena itulah para ulama’
mutaqaddimin dan muta’akhirin mengkategorikan “standar kitab-kitab
hadis” ada lima yaitu; Sahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud,
Jami’u Tirmidhi dan Sunan Nasa’i. Akan tetapi sebagian kaum
Muta’akhirin menggabungkan sunan Ibnu Majah sebagai kitab hadis
standar ke-6, karena dianggap bahwa sunan Ibnu Majah ini banyak faedah
dalam hal fikih.

E. Persyaratan Ibnu Majah didalam Kitabnya

Sebenarnya Ibnu Majah tidak menjelaskan persyaratan didalam kitabnya,


akan tetapi para ulama yang menetapkan persyaratan melalui metode yang
terdapat didalam kitab ini. Apapun persyaratan beliau mengenai rijal yaitu beliau
menggunakan thabaqat pertama dan kedua dari pembagian thabaqat al-ruwat
kecuali banyak dari yang keluarkan oleh perawi dari thabaqat ketiga dan keempat.

Sebagian dari penjelasan tentang syarat Ibnu Majah di dalam rijalnya,


diurutkan dari yang paling dhaif. Berkata Ibnu Malaqqan, “adapun sunan abi
abdillah ibn Majah tidak saya ketahui syarat dalam menyusun sitab Sunannya, dan
kitab ini lebih banyak dhoifnya daripada kitab hadis yang empat dan di dalamnya
Maudhu’.
Ibnu Hajar berkata “jumlah hadis dhaif kiatab an-Nasa’i lebih sedikit
setelah kitab Shohihain dan rijalnya adalah Majruh, selanjutnya yang mendekati
dari itu adalah sunan Abi Dawud dan tirmidzi dan yang terakhir adalah kitab
sunan Ibnu Majah.

Hadits didalam kitab Sunan Ibnu Majah dibagi menjadi enam jenis,yaitub :

1. Hadits Shahih yang juga diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim atau
salah satu darinya.
2. Hadits Shahih ataupun Hasan yang diriwayatkan juga oleh kitab sunan
lainnya.
3. Hadits Shahih ataupun Hasan yang hanya diriwayatkan oleh imam Ibnu
Majah saja.
4. Hadits dhaif yang ringan.
5. Hadits dhaif yang sangat dhaif.
6. Hadits maudhu’ atau hadits yang bathil.

Jadi dialam kitab Sunan Ibnu Majah ini tidak hanya sekedar memuat
hadits-hadits shahih saja,melainkan hadits-hadits hasan,dhaif bahkan maudhu’
juga dimuat didalam kitabnya. Tentunya orang yang ingin menggunakan dalil dari
kitab ini harus diteliti terlebih dahulu agar mengetahui status hadits yang ingin
dijadikan dalil.

F. Manhaj Ibnu Majah

Adapun manhaj atau metode yang digunakan oleh Imam Ibnu Majah
didalam menyusun kitabnya, antara lain yaitu :

1. Dalam menyusun Sunannya, Ibnu Majah sama dengan al-Nasa’i, yaitu


menurut tertib sistematika fiqih. Ia menyusun menjadi beberapa kitab dan
bab. Sunan ini terdiri dari 32 kitab dan 1500 bab, jumlah hadisnya
sebanyak 4.000 buah.
2. Dalam menggunakan metode tahwîl, Ibn Mâjah meisyaratkan kepada dua
periwayat atau lebih ketika bertemu satu guru dengan kata-kata: ‫ قاال‬,‫قاال‬
3. Dalam menggunakan huruf athaf, Ibn Mâjah biasanya tidakmenjelaskan
pemilik lafal hadis yang diriwayatkan. Tetapi terkadang menjelaskannya
dengan ungkapan: al-lafdz li fulan, hâdza hadîts fulan, qâla fulân fi
hadîtsihi, atau zâda fîhi fulân.
4. Dalam persoalan shîghat al-tahammul wa al-âdâ’, biasanya Ibn Mâjah
menggunakan shîghat haddatsanâ, bukan akhbaranâ.
5. mengkhususkan hadits-hadits hukum (ahkam) yang disusun dengan bab-
bab kemudian disusul dengan bab-bab seperti zuhud,tafsir dan
semisalnya. Didalam kitabnya juga tidak ada hadits mursal yang tidak
jelas perawinya.

G.Metode Penyusunan Kitab Sunan Ibnu Majah

Kitab Sunan Ibnu Majah edisi terbitan Beirut oleh penerbit Dar al-Fikr
terdiri atas dua jilid dengan penomoran yang berurutan. Jumlah hadis yang
termuat di dalamnya adalah 4341 hadis, dan 3002. Di antaranya telah termuat di
dalam kitab-kitab hadis lainnya, sedangkan 1339 lainnnya merupakan tambahan
yang tidak terdapat di dalam kitab-kitab standar hadis yang lain. 7Abu `Abbas
Ahmad bin Muhammad al-Busiri telah menghimpun hadis-hadis tambahan itu
dalam sebuah kitabnya yang berjudul Misbah az-Zujajah fi Zawaid bin Majah.8

Syeikh Muhammad Fuad `Abdu al-Baqi telah mengadakan penelitian


terhadap hadis-hadis tambahan itu dan hasilnya menunjukkan bahwa di antara
1339 hadis, 428hadis diriwayatkan oleh orang-orang yang siqah dengan sanad

7
`Azami, Studies, h. 158.
8
Abdul Hadi, Metode, h. 235; `Azami., Studies. h. 158.
yang sahih, 199 hadis yang berkualitas hasan, 613 hadis yang bersanadkan da`if
dan 99 yang lain sanadnya sangat lemah, munkar dan dituduh dusta. 9

Para ulama berbeda pendapat dalam menghitung jumlah Hadis dalam


Sunan Ibnu Majah, bab serta sub babnya. Menurut Abu Syuhbah, jumlah hadisnya
10
hanya 4000 hadis yang dirinci ke dalam 32 bab dan 1500 sub bab. Sedangkan
menurut Syeikh Muhammad Fuad al-Baqi jumlah kitab dalam Sunan Ibnu Majah
37 kitab, dan 1515 bab.11Ulama berbeda pendapat dalam memasukkan Sunan Ibnu
Majah dalam kitab al-Kutub as-Sittah, sebagian mereka menganggap al-Muwata’
Imam Malik atau Musnad al-Darimi sebagai urutan yang ke-enam dalam al-Kutub
as-Sittah.12

Alasan ulama mempertahankan Sunan Ibnu Majah karena adanya hadis


tambahan (zawaid) yang tidak terdapat dalam Kitab al-Muwata’, walaupun ia
lebih sahih. Hadis-hadis yang terdapat dalam al-Muwata’ hanya sedikit itupun ada
13
dalam al-al-Kutub al-Khamsah, ditambah dengan keutamaannya dalam
sistematika penulisan, yang menurut al-Baqi, Sunan ini mencantumkan daftar isi
menurut huruf mu`jam pada hadis-hadisnya, dan yang dimasukkan hanya
potongan-potongan pertama dari matan hadis.14 Sunan Ibnu Majah ini tidak
memberikan keterangan terhadap hadis-hadis da`if, hal ini yang membedakan
dengan tiga sunan yang sebelumnya.15

9
Yuslem, Kitab, h. 129.

10
Abdul Hadi, Metode, h. 235.
11
Ab- Syuhbah, at-Ta`rif, h. 134.
12
Ensiklopedi Islam II, h. 151-152.
13
Ab- Zahw- at hadits, h. 418.
14
Ab- Syuhbah, at-Ta`rif, h. 135.
15
Abdul Hadi, Metode, h. 236.
Dalam kitab Misbah az-Zujajah fi Zawaid bin Majah, disebutkan bahwa
16
beberapa hadis tambahan itu ada yang sahih, hasan , da’if dan maudu’.
Keterangan ini menolak krtikan al-Mizzi yang mengatakan ‚Sesungguhnya
seluruh hadis yang ada dalam Sunan Ibnu Majah yang tidak terdapat dalam Kitab
al-Kutub al-Khamsah adalah da’if.17

H. Kitab Syarah Sunan Ibn Majah

1. Al-I’lam bi Sunnatihi Alaihi As-Salam, karya al-Hafidz ‘Ala’ uddin


Mughlathoy bin Qolijh wafat 762 H.
2. Mishbahu Az-Zujajah ‘ala Sunan Ibn Majah, karya Al-Hafidz Jalaluddin
As-Suyuti wafat 911 H.
3. Kifayatul Hujah ‘ala Ibni Majah, karya Abi Hasan Bin Abi al-Hadi As-
Sandi wafat 1136 H.
4. Injahu al-Haajah, Abdul Ghani Ad-Dahlawi wafat 1282 H.
5. Miftah al-Haajah, Muhammad bin Abdillah Banjabiy Hazarwiy wafat
1315 H.
6. Maa Tad’u ilaihi al-Haajah ‘ala Sunan Ibn Majah, Syamsu ad-Din Abi
Ridho Muhammad bin Hasan Az-Zabidiy As-Syafi’i.
7. Mishbahu az-Zujajah fi Zawaidi Ibni Majah, Ahmad bin Abi Bakr al-
Bushiri wafat 840 H.
8. Zawaid ‘ala al-Kutub al-Khomsah, Nuruddin bin Hajar al-Haisami wafat
807 H.
9. Al-Mujarad fii Asma’i Rijaal Kitab Sunan Abi Abdillah bin Maajah
kulluhum sawaa min Akhroja lahu Minhu fii Ahad As-shohihain,
Muhammad bin Ahmad bin Usman adz-Dzahabiy wafat 748 H.

16
Al-Khathib, Us-l, h. 319.
17
Abb- Syuhbah, al-Ta`rif, h. 136.
10. Maa Tamsyi ilaihi Al-Haajah ‘ala Sunan Ibn Majah, Imam Abi Hafsh
‘Umar bin ‘Ali asy-Syahiir wafat 804 H.

BAB III
PENUTUP

A.Keseimpulan

Ibnu Majah nama lengkapnya ialah Abu Abdullah Muhammad Ibnu


Yazid Ibnu Majjah Alhafiz, beliau dikenal dengan Ibnu Majah Al-Qazwini, dan
dilahirkan pada 209 H. Tidak dicantumkan pada tahun dan usia berapa beliau
mulai mempelajari hadits. Ali bin Muhamad al-Tanafasi (wafat 233 H) adalah
guru beliau yang pertama. Ini berarti bahwa beliau mulai belajar hadits sebelum
233 H.

Imam Ibnu Majah memiliki beberapa karya diantaranya adalah At-


Tawarikh dan As-Sunan yang kemudian dikenal dengan nama Sunan Ibnu Majah.
Kitab ini meliputi 32 kitab, 1500 bab dan 4000 hadis namun di dalam kitab ini
terdapat banyak hadis dhaif, dan tidak sedikit pula terdapat hadis munkar di
dalamnya.

Abu al-Hasan al-Qhaththan ialah salah satu murid Ibnu Majah. Terkadang
Abu al-Hasan al-Qhaththan menambahkan periwayatan selain dari Ibnu Majah hal
itulah yang dinamakan ziyadah. Ketika di dalam sanad terdapat rawi yang bukan
gurunya Ibnu Majah berarti itu adalah gurunya al-Qhaththan hal yang demikian
juga disebut ziyadah.

Kitab Sunan Ibnu Majah ini memilki beberapa keistimewaan, antara lain:

1. Unggul dalam cara pengemasannya yaitu dapat mempermudah seseorang


untuk mencari hadis.
2. Sub bab didalamnya bagus, redaksinya singkat dan padat.
3. Terdapat hadis-hadis Zawaid/ Ziyadah atas hadis-hadis di kutub al-khomsah
artinya ada hadis-hadis yang tidak diriwayatkan oleh kutub al-khomsah.

Sebenarnya Ibnu Majah tidak menjelaskan persyaratan didalam kitabnya,


akan tetapi para ulama yang menetapkan persyaratan melalui metode yang
terdapat didalam kitab ini. Diantaranya yaitu, mengkhususkan hadits-hadits
hukum (ahkam) yang disusun dengan bab-bab kemudian disusul dengan bab-bab
seperti zuhud,tafsir dan semisalnya. Didalam kitabnya juga tidak ada hadits
mursal yang tidak jelas perawinya

Salah satu kitab yang mensyarahi kitab Sunan Ibn Majah ialah kitab Al-
Mujarad fii Asma’i Rijaal Kitab Sunan Abi Abdillah bin Maajah kulluhum sawaa
min Akhroja lahu Minhu fii Ahad As-shohihain, karya Muhammad bin Ahmad
bin Usman adz-Dzahabiy wafat 748 H.
Daftar Pustaka

Al-Hafidz Abi Abdillah Muhammad Yazid al-Qozroiniy. 2005. Sunan Ibn


Majah jilid 1. Kairo: Darl Hadit.

Arifin, Zainul.2013.Studi Kitab Hadits.Surabaya : Al-Muna.pdf

Hasan, Mustofa.2012.Ilmu Hadits.Bandung : CV Pustaka Setia.

Musthafa, Muhammad.1996.Metodologi Kritik Hadits.Bandung : Pustaka


Hidayah.

Nur al-Din.2008.al-Madkhal ila’ Sunan al-Imam Ibn Majah.


Asqalani, Tahzib, Juz.7, h. 498; al-Khathib.
Syuhbah, at-Ta`rif bi Kutub al hadits- as-Sittah, (Kairo: Maktabah al-`Ilmu,
1998).
Hasbi ash-Shiddiqy, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Hadis, (Jakarta:
Bulan Bintang, 1954), h. 326-327.3Abu Syuhbah, at-Ta`rif.
Ensiklopedi Islam II, (Jakarta: Depag RI, 1988).
Abu Syuhbah, at-Ta’rif.
Azami, Studies.
Abdul Hadi, Metode, `Azami., Studies.
Yuslem, Kitab.
Abdul Hadi, Metode,.
Ab- Syuhbah, at-Ta`rif.
Ensiklopedi Islam II.
Ab- Zahw- at hadits.
Ab- Syuhbah, at-Ta`rif..
abdul Hadi, Metode.
Al-Khathib, Us-l.
Abb- Syuhbah, al-Ta`rif.

Anda mungkin juga menyukai