Oleh :
Abd Rahman Arinong
23 September 2013
Yang dimaksud dengan Koloid Tanah adalah : Bahan mineral dan bahan
organik tanah yang sangat halus sehingga mempunyai luas permukaan yang sangat
Koloid berasal dari kata Yunani yang berarti seperti lem (glue like).
Termasuk koloid tanah adalah liat (koloid anorganik) dan humus (koloid organik).
Menurut Brady (1974) koloid berukuran kurang dari 1 μ, sehingga tidak semua
fraksi liat (kurang dari 2 μ) termasuk koloid. Koloid tanah merupakan bagian tanah
Partikel-partikel koloid yang sangat halus yang disebut micell (mikro cell)
umumnya bermuatan negatif. Karena itu ion-ion bermuatan positif (kation) tertarik
pada koloid tersebut sehingga terbentuk lapisan ganda ion (ionic double layer). Bagian
dalam dari lapisan dalam lapisan ganda ion ini terdiri dari partikel koloid yang
bermuatan negatif (anion) sedang bagian luar merupakan kerumunan kation yang
Fraksi liat yang berukuran kurang dari 1 mikron bersifat koloid. Koloid
liat tersusun dari mineral –mineral liat silikat dan bukan silikat yang yang mengkristal
secara amorf. Sifat dan ciri masing-masing mineral liat akan menentukan sifat dan ciri
koloid liat. Mineral liat merupakan mineral baru hasil pengkristalan dari berbagai
senjawa hasil penguraian mineral primer. Liat ini terbentuk dari senyawa
Fraksi liat merupakan koloid tanah yang dapat menyelaputi atau bersifat
perekat/semen dari butir – butir primer tanah sehingga dapat membentuk agregat mikro
yang dapat menjerap atau mengikat unsur hara bagi tanaman. Dengan demikian
kompleks koloid tanah ini dapat mempengaruhi sifat fisika dan kimia atau kesuburan
tanah.
Fraksi liat di dalam tanah terdiri dari beberapa jenis mineral yaitu :
yaitu :
a. Tipe Liat 1 : 1. Struktur mineral liat tipe ini tersusun dari satu lempeng Silika-
b. Tipe Liat 2 : 1. Struktur mineral liat tipe ini tersusun dari dua lempeng Silika-
tetrahedron yang mengapit satu lapisan alumina - oktahedron. Jenis mineral ini
c. Tipe Liat 2 : 2. Struktur mineral liat tipe tersusun dari dua lempeng silika-
- Amorf
- KTK Tinggi
Terbentuk dari :
-
Konsentrasi H + sedang sampai tinggi
3. Oksida-oksida Fe dan Al
Tanah – tanah yang kaya akan oksida Fe dan Al adalah tanah yang telah
(OH)2 H2 PO4 + OH
Sifat ini disebabkan kandungan air relatif, terutama yang berada diantara
satuan struktur sel. Jika kisi hablur liat mengembang, misalnya montmorillonit,
montmorillonit kerap kali retak-retak cukup dalam dan tidak beraturan yang
memungkinkan hujan pertama mudah masuk ke dalam tanah. Akan tetapi karena
penggembungan, tanah alan kelihatan menutup dan tidak dapat ditembus melebihi
organik membentuk kompleks koloid liat humus yang menyelaputi butir-butir pasir
dan debu atau berada bebas dalam tanah . kompleks ini memegang peranan
penting dalam tanah sebagai penyerap dan pengatur persediaan unsur hara,
adalah bahan organik yang tidak dapat melapuk lagi dan berukuran koloid, yaitu dapat
mengikat kation –kation, mengadakan pertukaran ion-ion, dan menjerap molekul air.
Humus ini berwarna kehitam-hitaman sampai hitam, terdiri dari campuran antara sisa-
sisa penguraian bahan organik dengan subtitusi sel-sel jasad hidup dalam tanah, dan
keadaanya agak mantap sampai mantap. Sifat yang lebih baik dari liat ialah bahwa
koloid humus dapat mengikat ion-ion lebih banyak dari pada liat, pada berat yang sama
kation yang terjerap dengan kation kation yang terdapat bebas didalam air tanah .
Urutan pertukarannya dari yang paling sukar ke yang paling mudah ditukar adalah
Untuk memudahkan memahami koloid liat dan koloid humus maka dapat dilihat
Muatan listrik pada permukaan misel timbul dari subtitusi isomorfik dan ionisasi
gugus fungsional pada permukaan butiran padat yang menyusun matrik tanah. Kedua
mekanisme yang menghasilkan muatan permanen (permanent charge) dan muatan
tergantung-pH (pH-dependent charge) dari tanah.
1. Muatan Permanen
Muatan ini terjadi dari peristiwa subtitusi isomorfik mineral liat silikat. Subtitusi
isomorfik kebanyakan terjadi selama kristalisasi dari mineral liat silikat. Sekali
muatan tersebut terbentuk, maka besar muatannya tidak tergantung lagi pada
dibawah ini :
(1) O= Si4+ O= O= A13+ O=
(2)
positif terjadi pada pH yang rendah dan muatan negatif pada pH yang tinggi.
Muatan listrik koloid tanah adalah jumlah aljabar muatan negatif dan muatan
positif. Apabila jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, muatan
Salah satu sifat kimia tanah yang terkait erat dengan ketersediaan hara bagi tanaman dan menjadi indikator
kesuburan tanah adalah Kapasitas Tukar Kation (KTK) atau Cation Exchangable Cappacity (CEC). KTK
merupakan jumlah total kation yang dapat dipertukarkan (cation exchangable) pada permukaan koloid yang
bermuatan negatif. Satuan hasil pengukuran KTK adalah milliequivalen kation dalam 100 gram tanah atau me
Berdasarkan pada jenis permukaan koloid yang bermuatan negatif, KTK dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu:
2. KTK koloid organik atau dikenal sebagai KTK bahan organik tanah, dan
KTK liat adalah jumlah kation yang dapat dipertukarkan pada permukaan koloid anorganik (koloid liat) yang
bermuatan negatif.
b. Liat Illit dan Liat Klorit, memiliki nilai KTK = 10 s/d 40 me/100 g.
KTK koloid organik sering disebut juga KTK bahan organik tanah adalah jumlah kation yang dapat
Nilai KTK koloid organik lebih tinggi dibandingkan dengan nilai KTK koloid anorganik. Nilai KTK koloid organik
KTK total merupakan nilai KTK dari suatu tanah adalah jumlah total kation yang dapat dipertukarkan dari
suatu tanah, baik kation-kation pada permukaan koloid organik (humus) maupun kation-kation pada
Berdasarkan sumber muatan negatif tanah, nilai KTK tanah dibedakan menjadi 2, yaitu:
Contoh peristiwa terjadinya muatan negatif diatas adalah: (a). terjadi substitusi isomorf dari posisi Si dengan
muatan 4+ pada struktur lempeng liat Si-tetrahedron oleh Al yang bermuatan 3+, sehingga terjadi kelebihan
muatan negatif satu, (b). terjadinya substitusi isomorf dari posisi Al yang bermuatan 3+ pada struktur liat Al-
oktahedron oleh Mg yang bermuatan 2+, juga terjadi muatan negatif satu, dan (c). terjadi substitusi isomorf
dari posisi Al yang bermuatan 3+ dari hasil substitusi isomorf terdahulu pada lempeng liat Si-tetrahedron
yang telah bermuatan neatif satu, digantikan oleh Mg yang bermuatan 2+, maka terjadi lagi penambahan
muatan negatif satu, sehingga terbentuk muatan negatif dua pada lempeng liat Si-tetrahedron tersebut.
Muatan negatif yang terbentuk ini tidak dipengaruhi oleh terjadinya perubahan pH tanah. KTK tanah yang
terukur adalah KTK muatan permanen.