Anda di halaman 1dari 17

[MFK 7]

0429.7/SK-DIR/RSMI/VI/2017

PEDOMAN
PENGAMANAN KEBAKARAN
DI RUMAH SAKIT

Jl Raya Serang km 16,8 Cikupa – Kabupaten Tangerang


021-5962790 info@muliainsani.com

1
KEPUTUSAN DIREKTUR RS MULIA INSANI

NOMOR : 0429.7/SK-DIR/RSMI/VI/2017

TENTANG
PEDOMAN PENGAMANAN KEBAKARAN
RUMAH SAKIT MULIA INSANI
KABUPATEN TANGERANG

DIREKTUR UTAMA RUMAH RUMAH SAKIT MULIA INSANI

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Mulia
Insani dalam mengantisipasi kebakaran, maka perlu adanya Pedoman
Pengamanan Kebakaran di RS Mulia Insani

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu ditetapkan Pedoman


Pengamanan Kebakaran RS Mulia Insani dengan Keputusan Direktur Utama
Rumah Sakit Mulia Insani

Mengingat : a. UU Departemen Tenaga Kerja No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan KEP.186/MEN/1999 tentang Unit


Pengamanan Kebakaran di tempat kerja.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MULIA INSANI KABUPATEN


TANGERANG TENTANG PEDOMAN PENGAMANAN KEBAKARAN DI
RS MULIA INSANI

Kedua : Pedoman Pengamanan Kebakaran di Rumah Sakit Mulia Insani dimaksud


dalam diktum pertama sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini

Ketiga : Pedoman Pengamanan Kebakaran di Rumah Sakit Mulia Insani sebagaimana


dimaksud dalam diktum kedua harus dijadikan acuan dalam pelaksanaan
pengamanan kebakaran di RS Mulia Insani

2
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Tangerang
Pada tanggal : 5 Juni 2017
Direktur Utama RS Mulia Insani

dr. Nindyakusuma Koratiwida, MARS

3
PEDOMAN PENGAMANAN KEBAKARAN
BAB I
PENDAHULUAN

Puji syukur ke hadirat Tuhan YME karena atas berkatNya Tim Kesehatan dan Keselamatan
Kerja RS Mulia Insani dapat menyusun Buku Panduan Pengamanan Kebakaraan RS Mulia Insani
Buku Panduan ini disusun agar dapat membantu staf / pasien / keluarga pasien di RS Mulia Insani
dalam rangka upaya penerapan undang-undang No.13 Tahun 2003 mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja,semua karyawan/karyawati,mitra kerja serta semua orang yang berada di tempat
kerja wajib mematuhi peraturan K3 dalam kegiatan sehari-hari serta wajib memelihara dan
menciptakan suasana / lingkungan kerja yang aman,sehat dan nyaman. Sumber Daya Manusia
merupakan asset terpenting dari Rumah Sakit yang harus dilindungi dan dibina agar selalu aman
dan sehat dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan Rumah Sakit sehingga diharapkan tercapai
produktifitas kerja dan pelayanan yang optimal. Berdirinya sebuah rumah sakit dilengkapi dengan
bermacam-macam peralatan yang memerlukan perawatan atau pemeliharaan sedemikian rupa untuk
menjaga keselamatan, kesehatan, mencegahan kebakaran dan persiapan pengamanan
bencana.Keselamatan Kerja diterapkan di lingkungan kerja yang mana didalamnya terdapat
aspek manusia, alat, mesin, lingkungan dan bahaya kerja. Upaya Keselamatan Kerja merupakan
upaya meminimalkan pencegahan terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat
Kerja (KAK) melalui upaya promotif, prefentif, penyelarasan antara beban kerja, kapasitas kerja
dan lingkungan sehingga setiap pekerja dapat bekerja selamat dan sehat, tanpa membahayakan
dirinya sendiri maupun masyarakat atau orang laindisekelilingnya untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan produktifitas pekerja rumah sakit. Kami menyadari panduan ini masih banyak
kekurangannya,untuk itu saran dan kritik membangun sangatlah diharapkan untuk perbaikan di
masa mendatang.

Tangerang, 1 Juni 2017

TIM K3RS

4
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..........................................................................................................


Kata Pengantar ..........................................................................................................
Tim Penyusun ...........................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB I Definisi .........................................................................................................
BAB II Ruang Lingkup ............................................................................................
BAB III Tata Laksana ..............................................................................................
BAB IV Dokumentasi .............................................................................................
Form Laporan ...........................................................................................................

5
BAB II
DEFINISI

Mengacu pada Dinas Kebakaran Kabupaten Tangerang :

Api / Pembakaran adalah Suatu Proses oksidasi cepat yang menghasilkan panas dan nyala.
Kebakaran / Peledakan adalah suatu kejadian timbulnya api / asap yang tidak terkontrol yang
dapat membahayakan keselamatan jiwa maupun harta benda
Kebakaran Kecil adalah kebakaran yang dapat di tanggulangi oleh pekerja setempat,baik secara
perorangan dan kelompok maupun dibantu oleh regu pemadam kebakaran inti dengan dengan
menggunakan alat pemadam yang tersedia di tempat kejadian
Kebakaran Besar adalah kebakaran yang di tanggulangi oleh seluruh pekerja / karyawan yang
berada pada bangunan.
Pengamanan Kebakaran adalah suatu usaha mengatasi kebakaran,yang di dalamnnya termasuk
usaha pemadaman,usahamelokalisir untuk mencegah kemungkinan meluasnya
kebakaran,mengevakuasi pekerja/penghuni serta menyelamatkan jiwa/harta benda.
Bahaya Kebakaran Ringan adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai nilai dan
kemudahan terbakar rendah dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas rendah,sebagai
penjalaran api lambat.
Bahaya Kebakaran Sedang adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan
kemudahan terbakar sedang,penimbunan bahanyang mudah terbakar dengan tinggi tidak lebih dari
2,5 meter dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang sehingga penjalaran api sedang.
Bahaya Kebakaran Berat adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai nilai dan
kemudahan terbakar tinggi dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas tinggi.
Kondisi Darurat adalah suatu keadaan tidak normal/ tidak diinginkan yang terjadi pada suatu
tempat/ kegiatan, yang cenderung membahayakan bagi manusia, merusak peralatan/ harta-benda,
atau merusak lingkungan sekitarnya.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang di sebabkan, baik oleh 6actor alam dan/ atau 6actor non-alam
maupun 6 actor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

6
BAB III

RUANG LINGKUP

Rumah Sakit dalam kegiatannya menyediakan fasilitas yang aman berfungsi dan suportif
bagi pasien,keluarga,staf dan pengunjung,untuk mencapai tujuan in, fasilitas fisik, medis, dan
peralatan lainnya harus dikelola secara efektif. Secara khusus, manajemen harus berusaha keras
untuk :
- Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko
- Mencegah kecelakaan dan cidera,dan
- Memelihara kondisi aman
Pimpinan,seluruh unsur pembantu pimpinan serta karyawan harus mendukung sepenuhnya upaya
pelaksanaan,pengembangan dan peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh
karyawan,pasien pengunjung,dan mitra kerja serta upaya pengamanan/memelihara asset Rumah
Sakit termasuk sarana pelayanan agar dapat dipergunakan secara aman dan efesien.semua jajaran
manajemen RS Mulia Insani wajib memahami dan menghayati tanggung jawab di bidang K3 serta
menjamin atas dipatuhinya norma-norma K3 yang berlaku untuk semua karyawan dan
karyawati,mitra kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja,melaksanaan
pembinaan,penerapan dan penegakan pokok-pokok kebijakan pimpinan dalam bidang k3 secara
bersama-sama dan terus menerus dilakukan oleh jajaran manajemen serta pembinaan Keselamatan
dan kesehatan kerja (PK3), Tim penangulangan kebakaran RS Mulia Insani terdiri dari Empat Tim
inti,Tim Inti tersebut diantarannya adalah :
1. Tim Pemadam Kebakaran
2. Tim Securiti
3. Tim Evakuasi
4. Tim PPPK

Untuk ditiap lantai Gedung ada Koordinator Keadaan Darurat Gedung ( Pimpinan gedung/ Penanggung
Jawab Gedung )
Komandan Lantai,kepala regu dan regu

1.Kepala Regu Pemadam Lantai Dengan Memakai Tanda Topi Berwarna Merah
2.Kepala Regu Penyelamat Lantai Dengan Memakai Tanda Topi Berwar Putih
3.Kepala Regu Evakuasi Lantai Dengan Memakai Tanda Topi Berwarna Biru

7
Tiga tim regu lantai terdiri dari :
1. Regu Pemadam Lantai
2. Regu Penyelamat Lantai
3. Regu Evakuasi Lantai
Keempat Tim inti ini Turun Kelokasi kejadian Kebakaran apabila jenis Kebakaran yang terjadi
adalah kebakaran yang tergolong kebakaran Sedang dan Kebakaran Besar. Disamping Tim Inti di
setiap Lantai gedung juga terdapat Kepala regu dan Regu di tiap lantai, tim ini akan segera
mengambil tindakan apabila terjadi kebakaran di tiap lantai gedung dimana karyawan dan
karyawati melakukan aktifitas pekerjaan dengan mengambil langkah-langkah pemadaman
api,menyelamatkan pasien dan melakukan evakuasi apabila kebakaran sudah tidak dapat di
padamkan oleh regu pemadam lantai.dengan did pandu tim atau regu evakuasi menuju titik kumpul
evakuasi.

8
BAB IV
TATA LAKSANA

Adanya komunikasi dan sosialisasi yang efektif terhadap seluruh penghuni baik Tim
Pengamanan Kebakaran, pegawai, pengunjung dan pihak lain yang berada di lingkungan rumah
sakit dalam mencegah, menanggulangi dan evakuasi kebakaranUntuk memastikan adanya evaluasi
dan tindak lanjutnya terhadap seluruh aspek dalam manajemen pengamanan kebakaran, pada saat
pemadaman api dan evakuasi di uraikan dalam bertuk pendelegasian Tugas dan tanggung jawab
masing-masing Tim Inti Pengamanan Kebakaran Komandan Lantai, Kepala Regu Lantai serta regu
Lantai di RS Mulia Insani. Tim pengamanan kebakaran membuat dan mensosialisasikan kode
warna kedaruratan medis, simbol-simbol yang dipasang pada petunjuk dinding, jalur evakuasi, dan
titik kumpul jika terjadi kebakaran.

1. Tim Pemadam Kebakaran


 Memadamkan api pada kesempatan pertama dengan alat yang tersedia secara cepat dan
tepat (menggunakan alat pemadam api ringan atau hidran)
 Melokalisasi area yang terbakar dengan menyemprotkan hidran pada barang yang mudah
terbakar sampai Dinas Kebakaran datang.
 Membantu di lantai lain yang terbakar bila memerlukan tenaga dan bekerja sama dengan
kelompok lain yang memerlukan bantuan.
 Menggunakan tangga darurat atau lift kebakaran selama lift tersebut aman.
 Memadamkan api dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Hidran Kebakaran
bangunan
 Menjaga terjadinya penjalaran kebakaran dengan cara melokalisasi daerah kebakaran dan
menyingkirkan barang-barang yang mudah terbakar, atau menutup pintu dan jendela
 Mencegah orang yang bukan petugas pemadam atau petugas Tim Penenggulangan Bencana
& Kebakaran mendekati daerah yang terbakar
 Menghubungi Kepala Keadaan Darurat jika kebakaran diperkirakan tidak dapat diatasi lagi

2. Tim Sekuriti
 Menangani urusan keamanan dalam bangunan maupun Iingkungannya saat Pengamanan
keadaan darurat berlangsung.
 Melaksanakan pengawasan area dan mencegah orang yang dicurigai menggunakan
kesempatan melakukan kejahatan.

9
 Menangkap orang yang jelas-jelas te melakukan kejahatan dan membawanya ke POSKO
Sekuriti
 Bersama tim evakuasi memeriksa ruangan dan memastikan benar benar bahwa semua orangl
telah ke luar dengan aman dan mengunci pintu.
 Satu orang sekuriti bertugas menjaga dan mengoperasikan lift kebakaran yang dipergunakan
untuk kelompok pemadam kebakaran serta membantu meng-evakuasikan orang sakit,
cedera, meninggal dan sebagainya.
 Mengamankan daerah bencana & kebakaran agar tidak dimasuki oleh orang-orang yang
tidak bertanggung jawab
 Menangkap orang yang mencurigakan sesuai prosedur yang berlaku, seperti dengan borgol,
diturunkan lewat tangga darurat, dibawa ke Pos Keamanan untuk diperiksa dan selanjutnya
diserahkan ke Polisi
 Mengamankan barang-barang berbahaya, brankas dan lain-lain
 Membantu Tim Pemadam
 Tim ini adalah tim terakhir meninggalkan lantai

3. Tim Evakuasi
 Menginstruksikan semua penghuni/pengguna untuk segera keluar dari bangunan melalui
tangga darurat dengan tertib pada saat terjadi kebakaran
 Memimpin pelaksanaan evakuasi lewat tangga darurat
 Melarang penghuni menggunakan lift
 Mengarahkan penghuni keluar melalui tangga darurat dengan jalan cepat
 Menginstruksikan penghuni wanita untuk melepas sepatu dengan hak yang tinggi
 Memimpin evakuasi sampai menuju lantai dasar dan berkumpul di lokasi yang telah
ditentukan
 Mengevaluasi jumlah yang dievakuasi, bersama dengan kelompok evakuasi gedung
 Menyelamatkan orang yang pakaiannya terbakar dengan selimut tahan api dan mengguling-
gulingkan tubuhnya di atas lantai agar api cepat padam serta memberi pertolongan pertama
 Menghitung jumlah karyawan pada gedung yang terbakar atau bencana lainnya dan
membuat laporan pelaksanaan tugas
 Menjaga dengan ketat supaya jangan sampai ada yang berusaha untuk naik kembali ke
gedung yang terbakar atau bencana lainnya sebelum ada instruksi lebih lanjut
 Melakukan evakuasi pada orang cacat, wanita hamil, lanjut usia dan orang sakit melalui
tangga darurat

10
 Menyelamatkan orang pingsan akibat kebakaran atau bencana lainnya dengan tandu dan
segera memberikan pertolongan pertama,
 Mengatur dan menunjukkan rute untuk evakuasi, ke daerah tempat berkumpul / konsolidasi.
 Memberi peringatan-peringtan terhadap orang yang membawa barang berat I besar, orang
yang akan menggunakan lift agar tidak menimbulkan bencana tebih buruk.
 Memeriksa ruangan kantor kemungkinan ada orang yang masih tertinggal.
 Bila ternyata masih ada yang tertinggal di dalam ruangan, segera lapor ke Koordinator
Keadaan Darurat Gedung selarijutnya laporkan ke Kepala Keadaan Darurat
 Menghitung berapa jumlah korban (sakit, pingsan, meninggal, luka luka) dan berusaha
meng-evakuasikan korban melalui lift kebakaran, tangga darurat atau mobil tangga Dinas
Kebakaran.

4. Tim PPPK
 Memberikan pertolongan kepada korban (sakit, cedera, meninggal) di luar gedung setelah
di-evakuasikan oleh petugas evakuasi.
 Berusaha memanggil ambulans dan mengatur penggunaannya
 Mengatur pengiriman orang sakit, cedera ke Rumah Sakit terdekat dengan menggunakan
ambulans

5. Koordinator Keadaan Darurat Gedung ( Pimpinan gedung/ Penanggung Jawab Gedung )


1. Memimpin operasi Pengamanan keadaan darurat kebakaran gedung
2. Memastikan prosedur Pengamanan keadaan darurat kebakaran dipatuhi dan dilaksanakan
oleh setiap personil termasuk penghuni gedung,
3. Memberikan instruksi dan dalam setiap tindakan darurat evakuasi penghuni (pegawai,
pasien, keluarga/tamu pasien),
4. Melakukan komunikasi efektif dengan instansi terkait seperti Dinas Kebakaran, PLN, Polisi,
BMKG, Gedung Pelayanan Medis lain dilingkungan RSCM atau Rumah Sakit lain untuk
pemindahan Pasien,
5. Melaporkan status keadaan darurat kebakaran kepada Direktur Keadaan Darurat Kebakaran
RS serta unsur Pimpinan RSMH

11
6. Komandan Lantai
1. Melaporkan Kejadian Kebakaran Pada Pos Securiti
2. Mengkoordinir Usaha Pemadaman Kebakaran
3. Menyiagakan Regu Evakuasi dan Penyelamat
4. Bila kebakaran tidak dapat diatasi ;
a. Lapor kepada Komandan Gedung
b. Instruksikan Regu Evakuasi dan Regu Penyelamat untuk Mengatur Pelaksanaan Evakuasi
dan Penyelamatan.

7. Kepala Regu Pemadam Lantai


- Memimpin anggota Regu Pemadam dalam pelaksanaan usaha Pemadaman Kebakaran di
Lantai yang Bersangkutan
8. Kepala Regu Evakuasi Lantai
- Memimpin anggota Regu Evakuasi dalam Pelaksanaan usaha pemadaman did Lantai yang
bersangkutan
9. Kepala Regu Penyelamat Lantai
- Memimpin anggota Regu Penyelamat dalam Pelaksanaan usaha pemadaman di Lantai yang
bersangkutan
Regu Pemadam Lantai
- Petugas / Pekerja yang ditunjuk untuk melakukan pemadaman,salah seorang diantaranya
ditunjuk sebagai Kepala Regu
Regu Evakuasi Lantai
- Petugas / Pekerja yang ditunjuk untuk melakukan Evakuasi ,salah seorang diantaranya ditunjuk
sebagai Kepala Regu
Regu Penyelamat Lantai
- Petugas / Pekerja yang ditunjuk untuk melakukan penyelamatan,salah seorang diantaranya
ditunjuk sebagai Kepala Regu.

12
Kode Warna
Agar semua sistem dalam pengelolaan keadaan darurat dapat terwujud dengan baik maka dilakukan
sosialisasi kode kedaruratan agar tidak menimbulkan kepanikan dan kegaduhan pada pasien,
keluarga pasien, pengunjung dan pegawai Rumah Sakit di sosialisasikan berupa Kode Kedaruratan
medis yang digunakan ada tujuh yaitu : 1.Code Blue, 2.CodeRed, 3.Code Grey, 4.Code Pink,
5.Code Black, 6.Code Green dan 7.Code Purple, apabila terjadi kondisi darurat medis Rumah
Sakit maka dari ruangan yang mengalami kondisi darurat medis segera menghubungi Posko Securiti
dengan Nomor Telepon 305 petugas securiti mengumumkan berita dari pegawai melalui public
address system yang ada di setiap gedung.

Kode Darurat Medis RS Mulia Insani


VISUAL CODE KETERANGAN RESPON SEKUNDER RESPON PRIMER

Code Blue – Situasi yang Hubungi No Tim TMMRC Jagalah agar pasien
berpotensi untuk mengaktifkan code tetap tenang
kegawat mengancam blue dan beritahukan tim periksa nadi dan
daruratan nyawa dan respon pernapasan
medis memerlukan mulai RJP oleh staf
respon dari tim berkompeten bila
dokter khusus diperlukan

Code Red – Asap, atau bau Informasikan utamakan memadamkan api


benda terbakar keselamatan pasien dengan APAR:
Kejadiankebak Hubungi Security/Kordinato Cabut pin pengaman
aran Api, r Keadaan Darurat (KKD) Arahkan selang ke
- Sebutkan nama, lokasi dan dasar api
kondisi api Tekan tuas pada
- Pemadaman APAR
Jika sudah terlatih gunakan Kibaskan selang
APAR Evakuasi
- Segera keluar menuju
titik kumpul Evakuasi

13
Code Grey Situasi verbal / Lindungi / pertahankan diri Berusaha untuk
fisik yang sendiri dan hubungi pusat mengurangi tingkat
Gangguan semakin berisiko komando Untuk risiko
keamanan serta berbahaya mengaktifkan code grey

Code Pink – anak / bayi hilang Lakukan pemeriksaan Bantu keamanan


atau diculik akuntabilitas dari publik bila diminta,
Penculikan anak/dewasa jika sasaran terlihat
anak Monitor seluruh pintu jangan dihentikan
keluar terhadap seluruh sendiri, hubungi
orang yang akan pusat komando
meninggalkan rumah sakit security dan
dengan anak/bayi laporkan lokasi
temuan

Code Green Peristiwa adanya Menuju tempat yang aman, Bila berada didalam
gerakan bumi jongkok, berlindung dan lift; tekan tombol lift
Bilaterjadi ge yang berpegangan jangan terdekat atau semua
mpa mengakibatkan berlari Berada dalam tombol dan segera
adanya gedung ; Menuju tempat keluar jika pintu lift
guncangan oleh yang aman sesuai sudah terbuka.
faktor alam yang denganpeta aman pada tiap Berada diluar
dapat lantai, bagi pasien yang gedung; segera
mengakibatkan berada ditempat tidur tetap mencari tempat yang
timbulnya korban berada ditempat tidur aman dari
jiwa, kerusakan masing-masing . reruntuhan, didalam
sserta dampak mobil segera keluar
psikologis dari mobil, sedang
mengendarai mobil
segera hentikan
mobil tetapi jangan
hentikan mobil

14
diatas jembatan.

Code Black Adanya informasi Melaporkan kepada pos Melaporkan ke


ancaman bom dan komando keamanan Untuk Koordinator
Bila ada benda-benda yang menghidupkan code black Keadaan darurat
ancaman bom dicurigai dan jangan di sentuh serta gedung dan
tidak dikenal isolasi area atau benda yang keamanan serta
dicurigai konsultasi dengan
kepolisian RI,
mempertimbangkan
untuk mengevakusi
penghuni gedung,
jika menerima
telepon ancaman
atau peringatan;
bertanya kepada
penelpon informasi
sebanyak mungkin

Code Purple – Tetap tinggal Evakuasi area secara Lihat jalur evakuasi
pada lokasi dapat horizontal masing masing
Perintah untuk membahayakan Evakuasi mulai dari yang gedung
evakuasi nyawa, kesehatan, dapat berjalan, dengan kursi
atau keamanan roda, lalu dengan ranjang.

Titik Kumpul Evakuasi yang ada di RS Mulia Insani Terdiri dari Lima Lokasi:
1. Depan IGD
2. Depan Lobi
3. Parkir Mobil Pengunjung
4. Halaman Belakang RS
Lebih Jelasnya dapat melihat Peta Evakuasi Terlampir

15
BAB.IV.
DOKUMENTASI

Memastikan terlaksananya dokumentasi pelaksanaan manajemen pengamanan kebakaran dengan


baik

Mendefinisikan lingkup, format, serta periode pelaporan

Mendefinisikan alur data sebagai sumber pelaporan (flow chart, form laporan)

FORM EVALUASITANGGAP DARURAT KEBAKARAN


NO PENILAIAN INST/DEPT/BAG NILAI KET

1 PERALATAN KONDISI
DARURAT
a.Apakah sound sistem
gedung berfungsi dengan
b a i k atau tidak

b.Apakah suara sound


s ys t e m g e d u n g d a p a t d i
d e n g a r dengan jelas
.
2
KEGIATAN TIM K3RS
a.apakah tim Pemadam Kebakaran
berada pada posisinya ketika ada
pengumuman Red Code.

b.apakah Tim Evakuasi berada pada


posisinya ketika ada pengumuman
Purple Code

c.apakah semua pintu terkunci ketika


ada pengumuman Pink Code

16
d.apakah yang dilakukan seluruh
pegawai setelah mendengar
pengumuman Red Code

17

Anda mungkin juga menyukai