No Tarekat Ajaran-ajaran Pokok 1 Naqsyabandiyah Karakteristik tarekat terletak pada ketaatan ketat dan kuat pada hokum Islam (syariat) dan sunnah Nabi dan upaya tekun untuk mempengaruhi kehidupan dan pemikiran golongan penguasa serta mendekatkan Negara pada agama. Ciri khas tarekat Naqsyabandiyah yang lain adalah: 1. Berpegang teguh pada aqidah ahlus-sunnah wal jama’ah. 2. Meninggalkan rukhsah (dispensasi). 3. Memilih hukum-hukum azimah (hukum yang baku). 4. Muraqabah (merasa selalu diawasi Allah). 5. Selalu berhadapan Allah. 6. Berpaling dari kemegahan dunia. 7. Berzikir khafi. 2 Naqsyabandiyah-Khalidiyah Ciri khas tarekat Khalidiyah adalah terpusat, disiplin dan konsep rabitah (pertautan dengan syaikh) sebelum menjalankan zikir. Pokok-pokok ajaran tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah, adalah: 1. Berpegang teguh pada aqidah ahlus-sunnah wal jama’ah. 2. Mengamalkan sesuatu yang halal tetapi tidak sepenuhnya, seperti makan minum terlalu kenyang, mengurangi tidur supaya dapat berzikir dengan baik. 3. Berhati-hati terhadap masalah subhat. 4. Senantiasa merasa diawasi oleh Allah Swt. 5. Menghadapkan diri kepada Allah secara kontinyu. 6. Berpaling (tidak tergiur) terhadap kemewahan harta dunia. 7. Merasa sepi sendirian dalam suasana ramai dan hati selalu hudlur kepada Allah Swt. 8. Berpakaian yang rapi. 9. Dzikir khafi (samar tidakbersuara). 10. Menjaga keluar masuknya nafas jangan sampai lupa mengingat Allah Swt. 11. Berakhlak luhur seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. 3 Syadzaliyah Sri Mulyati dkk, menyimpulkan tujuh pokok-pokok pemikiran dalam tarekat al-Syadziliyah, yaitu: 1. Tidak menganjurkan muridnya meninggalkan profesi dunia. 2. Tidak mengabaikan dalam menjalankan syariat Islam. 3. Zuhud tidak berarti harus menjauhi dunia karena pada dasarnya zuhud adalah mengosongkan hati dari selain Tuhan. 4. Tidak ada larangan menjadi orang kaya. 5. Berusaha merespons apa yang sedang mengancam kehidupan umat. 6. Tasawuf adalah latihan-latihan jiwa dalam rangka ibadah dan menempatkan diri sesuai dengan ketentuan Allah, dan 7. Ma’rifah adalah salah satu tujuan ahli tarekat (tasawuf). 4 Qadiriyah Tarekat Qadiriyah ini dikenal luwes. Yaitu bila murid sudah mencapai derajat syeikh, maka murid tidak mempunyai keharusan untuk terus mengikuti tarekat gurunya. Bahkan dia berhak melakukan modifikasi tarekat yang lain ke dalam tarekatnya. Hal itu seperti tampak pada ungkapan Abdul Qadir Jaelani sendiri, “Bahwa murid yang sudah mencapai derajat gurunya, maka dia jadi mandiri sebagai syeikh dan Allah-lah yang menjadi walinya untuk seterusnya.” Syeih Abdul Qadir Jaelani menetapkan tujuh ajaran dasar tarekat Qadiriyah, yaitu : 1. Mujahadah: melawan kehendak hawa nafsu dan membelenggu-nya dengan takwa dan takut kepada Allah Swt. dengan jalan muraqabah (beribadah kepada Allah Swt seakan-akan melihat- Nya jika tidak mampu maka yakinlah bahwa Allah Swt Maha Melihat). 2. Tawakkal: pada hakikatnya adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah Swt. 3. Akhlak yang mulia baik kepada Allah Swtmaupun kepada sesame hamba-Nya. 4. Syukur: menurut ahli tahqiq adalah pengakuan nikmat kepada Allah Swt dengan cara tunduk kepada-Nya. 5. Sabar 6. Ridha: ridha atas segala sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah Swt. 7. Jujur: sama antara yang tersembunyi dan yang terbuka. 5 Qadiriyah Naqsyabandiyah TQN Merupakan tarekat gabungan dari tarekat Qadiriyah dan Tarekat Naqsyabandiyah (TQN). TQN merupakan tarekat gabungan karena Syaikh Sambas adalah Syaikh dari kedua tarekat tersebut dan mengajarkan dalam satu versi dengan cara mengajarkan dua jenis zikir, yaitu zikir yang dibaca dengan keras (jahr) dalam tarekat Qadiriyah dan zikir dalam hati (khafi) dalam tarekat Naqsyabandiyah. Setidaknya ada empat ajaran pokok dalam tarekat ini, yaitu: 1. Kesempurnaan suluk (merambah jalan kesufian, dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt. 2. Adab para murid. Secara garis besar, seorang murid ataupun ahli tarekat, harus menjaga empat adab, yaitu adab kepada Allah, kepada syeikh (mursyid dan guru), kepada ikhwan dan adab kepada diri sendiri. 3. Dzikir, agar seseorang dapat mengingat Allah pada setiap waktu dan kesempatan. 4. Muraqabah: kesadaran seorang hamba yang terus menerus atas pengawasan Tuhan terhadap semua keadaannya. Sebagai sebuah tarekat gabungan antara Qadiriyah dan Naqsyabandiyah, TQN memiliki tujuan utama, yaitu: 1. Mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ila Allah) 2. Menuju jalan yang diridhai Allah (mardat Allah) 3. Mengenal Allah (ma’rifah Allah) 4. Mencintai Allah (mahabah Allah )