Ditetapkan oleh Tanggal Terbit : Direktur RSU BUNGA MELATI
SPO -4-2019
dr. Yudi Harisanoza
1. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi PENGERTIAN yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia. 2. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker, baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menganalisa adanya
TUJUAN masalah terkait obat, bila ditemukan masalah terkait obat harus dikonsultasikan kepada dokter penulis resep.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Bunga Melati Nomor: / SK/
KEBIJAKAN RSU-BM/ IV / 2019 tentang Resep yang tidak terbaca atau tidak jelas 1. Bila apoteker dan atau tenaga teknis kefarmasian menerima resep PROSEDUR tidak terbaca atau pemesanan resep tidak jelas maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : Apoteker/tenaga teknis kefarmasian bertanya langsung kepada dokter penulis resep tentang obat apa yang ditulis pada resep tersebut Apabila dokter sudah tidak berada di rumah sakit maka apoteker/ tenaga teknis kefarmasian menelepon dokter tersebut untuk menanyakan resep obat yang dituliskan. Kemudian apoteker/tenaga teknis kefarmasian mencatat resep obat tersebut dan mengulangi ucapan yang disebut dokter dengan cara alfabeth agar tidak terjadi kesalahan Setelah koordinasi dilakukan, apoteker/tenaga teknis kefarmasian segera menyiapkan obat yang diminta dan menyerahkannya kepada pasien atau ruang perawatan pemesan obat.
Semua data verifikasi via telepon, esok harinya pada
kesempatan pertama bertemu dokter penulis resep/pemesan obat apoteker/ tenaga teknis kefarmasian harus segera meminta paraf/tanda tangan tentang informasi yang telah dilakukannya dalam formulir READ BACK. RESEP TIDAK TERBACA DAN RESEP TIDAK JELAS
No.Dokumen : No.Revisi : Halaman :
SPO/RSU-BM/IV/2019 A 2/2
PROSEDUR 2. Jika apoteker/ tenaga teknis kefarmasian gagal menghubungi penulis
(lanjutan) resep atau pemesan obat, maka langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut : a. Apoteker/ tenaga teknis kefarmasian menghubungi dokter UGD atau dokter ruangan untuk menyerahkan resep tersebut dan menanyakan apakah bisa membacanya. Bila bisa membacanya, obat dipesan dan diberikan sesuai dengan instruksi penulis resep atau pemesan obat. b. Bila tidak bisa membacanya, apoteker/ tenaga teknis kefarmasian menghubungi kembali penulis resep atau pemesan obat yang bersangkutan. c. Bila tidak bisa menghubunginya, boleh dicoba kembali sebanyak tiga kali dalam waktu dua puluh menit (3x/20 menit). d. Bila tidak berhasil menghubungi penulis resep atau pemesan obat, maka dokter UGD atau dokter ruangan memberikan terapi substitusi sesuai dengan kondisi saat pasien tersebut diasesmen. UNIT TERKAIT 1. Unit Farmasi 2. Unit UGD 3. Unit Rawat Inap 4. Unit Rawat Jalan 5. Unit Nicu 6. Unit Hcu