Di Susun Oleh :
1. Anna Mariyani PO.71.20.3.17.007
2. Apriyani PO.71.20.3.17.010
3. Fitriani PO.71.20.3.17.026
4. Humaira Alfiani PO.71.20.3.17.027
5. Husnul Kiram PO.71.20.3.17.028
6. Inggi Dipta Ayu Wardini PO.71.20.3.17.029
7. Makinuddin PO.71.20.3.17.040
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa kami telah menyelesaikan
tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar dengan membahas Aspek Sosial Budaya yang
Mempengaruhi Perilaku Kesehatan Dalam Masyarakat
Makalah ini kami tulis berdasarkan hasil pencarian kami dari beberapa sumber. isi
makalah ini mencakup tentang Pengertian masyarakat, unsure-unsur masyarakat,
pengertian budaya, unsure-unsur budaya, perubahan social budaya, budaya yang
mempengaruhi kesehatan, aspek social budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan dan
status kesehatan, aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku kesehatan
dan perubahan social budaya.
Makalah ini di harapkan cukup untuk memberikan pengertian tentang aspek social
budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan dalam masyarakat.
Sudah tentu makalah ini masih jauh dari sempurna dan juga masih banyak
kekurangannya. Maka saran, petunjuk pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak sangat
kami harapkan.
Semoga makalah ini mendapat Ridho dari Allah SWT, dan bisa bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
2.5. Aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku kesehatan
……………………………………………………………………...............10
2.6. Perubahan Sosial Budaya.............................................................................12
Bab III. Penutup
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..13
3.2 Saran………………………………………………………………………13
Daftar Pustaka…………………………………………………………………14
BAB I
PENDAHULUAN
6. Menurut Gillin (1954): masyarakat adalah kelompok manusia yang besar yang
mempunyai kebiasaan, sikap, tradisi dan perasaan persatuan yang sama
o alat-alat teknologi
o sistem ekonomi
o keluarga
o kekuasaan politik
o organisasi ekonomi
Dalam teori HL blum tentang status ksehatan,maka dijelaskan tentang beberapa faktor
yang mempengaruhi status kesehatan, antara lain:
1 lingkungan yang terdiri dari lingkungan fisik,social
budaya,ekonomi,prilaku,keturunan,dan pelayanan kesehatan.
2. Belum juga menjelaskan,bahwa lingkungan sosial budaya tersebut tidak saja
mempengaruhi status kesehatan,tetapi juga mempengaruhi perilaku kesehatan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa
yang mempunyai latar budaya yang beraneka ragam.lingkungan budaya tersebut sangat
mepegaruhi tingkah laku manusia yang memiliki budaya tersebut,sehingga dengan
beranekaragam budaya,menimbulkan variasi dalam perilaku manusia dalam segala hal,
termasuk dalam perilaku kesehatan.
Dengan masalah tersebut,maka petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dangan latar budaya yang beraneka ragam, perlu sekali mengetahui
budaya dan masyarakat yang dilayaninya,agar pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat akan memberikan hasil yang optimal,yaitu meningkatkan kesehatan masyarakat.
Manusai adalah mahluk sosial yang dalam kehidupannya tidak bisa hidup sendiri
sehingga membentuk kesatuan hidup yang dinamakan masyarakat.dengan definisi
tersebut,Ternyata pengertian masyarakat masih dirasakan luas dan abstrak sehingga untuk
lebih konkretnya maka ada beberapa unsur masyarakat,unsur masyarakat dikelompokan
menjadi 2 bagian yaitu:
1. kesatuan sosial dan
2. pranata sosial.
Kesatuan sosial merupakan bentuk dan susunan dari kesatuan-kesatuan individu yang
berinteraksi dengan kehidupan masyarakat.sedangkan yang dimaksud , pranata sosial adalah
himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok
dalam kehidupan masyarakat. norma-norma tersebut memberikan petunjuk bagi tingkah laku
seseorang yang hidup dalam masyarakat. Kebudayaan. dalam pengertian yang
terbatas,banyak orang yang memberikan definisi kebudayaan sebagai bangunan yang
indah,candi,tari-tarian,seni suara dan seni rupa.
Taylor memberikan definisi kebudayaan sebagai keseluruhan yang komleks yang
didalamnya terkandung ilmu pengetahuan,kepercayaan dan kemampuan kesenian.moral
hukam adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat manusia
sebagai anggota masyarakat.sedangkan menurut Koentjaraningrat mendefinisikan bahwa
kebudayaan adalah seluruh kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata
kelakuan yang haus didapatkannya dengan belajar dan yang semuanya tesusun dalam
kehidupan masyarakat.
2.4 Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan dan Status
Kesehatan
2.5 Aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku kesehatan
Menurut G.M foster(1973)Aspek budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan
seseorang antaa lain adalah:
1.tradisi
2.sikap fatalism
3.nilai
4.ethnocentrisme
5.unsur budaya dipelajari pada tingkat awal dalam proses sosialisasi.
A. pengaruh tradisi terhadap perilau kesehatan dan status kesehatan.
Ada beberapa tradisi dalam masyarakat yang dapat berpengaruh negatif terhadap
kesehatan masyarakat, misalnya di New Guinea, pernah terjadi wabah penyakit kuru.penyakit
ini menyerang susunan saraf otak dan penyebabnya adalah virus.penderita hamya terbatas
pada anak-anak dan wanita.setelah dilakukan penelitaian ternyata penyakit ini menyebar
karena adanya tadisi kanibalisme.
B. pengaruh sikap fatalism terhadap perilaku dan status kesehatan.
Hal ini adalah sikap fatalism yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan,beberapa
anggota masyarakat di kalangan kelompok yang beragama Islam percaya bahwa anak adalah
ttipan Tuhan,dan sakit atau mati itu adalah takdir,sehingga masyarakat kurang berusaha untuk
mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit,atau menyelamatkan seseorang dari
kematian.
C. pengaruh sikap Ethnosentris terhadap perilaku dan status kesehatan
Sikap ethnosentrime adalah sikap yang memandang bahwa kebudayaan sendiri yang
paling baik jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain.misalnya orang-orang barat
merasa bangga terhadap kemajuan ilmu dan teknologi yang dimilikinya,dan selalu
beranggapan bahwa kebudayaannya paling maju,sehingga merasa superior terhadap budaya
dari masyarakat yang sedang berkembang. tetapi dari sisi lain,semua anggota dari budaya
lainnya menganggap bahwa yang dilakukan secar alamiah adalah yang terbaik. Oleh karena
itu,sebagai petugas kesehatan kita harus menghindari sikap yang menganggap bahwa petugas
adalah orang yang paling pandai,paling mengetahui tentang masalah kesehatan karena
pendidikan petugas lebih tinggi dari pendidikan masyarakat setempat sehingga tidak perlu
mengikut sertakan masyarakat tersebut dalam masalah kesehatan masyarakat.dalam hal ini
memang petugas lebih menguasai tentang masalah kesehatan,tetapi masyarakat dimana
mereka bekerja lebih mengetahui keadaan di masyarakatnya sendiri.
D. pengaruh perasaan bangga pada statusya,terhadap perilaku kesehatan.
suatu perasaan bangga terhadap budayannya berlaku bagi setiap orang.hal tersebut
berkaitan dengan sikap ethnosentrisme.
E. pengaruh norma terhadap perilaku kesehatan.
Seperti halnya dengan rasa bangga terhadap statusnya,norma dimasyarakat sangat
mempengaruhi perilaku kesehatan dari anggota masyarakatnya yang mendukung norma
tersebut. sebagai contoh,untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak mengalami
hambatan karena adanya norma yang melarang hubungan antara dokter sebagai pemberi
layanan dengan ibu hamil sebagai pengguna layanan
F. pengaruh nilai terhadap perilaku kesehatan
Nilai yang berlaku dalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan.nilai-
nilai tersebut ada yang menunjang dan ada yang merugikan kesehata.beberapa nilai yang
merugikan kesehatan misalnya adalah penilaian yang tinggi terhadap beras putih meskipun
masyarakat mengetahiu bahwa beras merah lebih banyak mengandung vitamin B1 jika
dibandingkan dengan beras putih,masyarakat ini memberikan nilai bahwa beras putih lebih
enak dan lebih bersih.
Contoh lain adalah masih banyak petugas kesehatan yang merokok meskipun mereka
mengetahui bagaimana bahaya merokok terhadap kesehatan.
G. pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses sosialisasi terhadap
perilaku kesehatan
Pada tingkat awal proses sosialisasi,seorang anak diajakan antara lain bagaimana cara
makan,bahan makanan apa yang dimakan,cara buang air kecil dan besar,dan lain-lain.
kebiasaan tersebut terus dilakukan sampai anak tersebut dewasa dan bahkan menjadi
tua.kebiasaan tersebut sangat mempngaruhi perilaku kesehatan yang sangat sulit untuk
diubah.
H. pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan
Tidak ada perubahan yang terjadi dalam isolasi,atau dengan perkataan lain,suatu
perubahan akan menghasilkan perubahan yang kedua dan perubahan yang ketiga.apabila
seorang pendidik kesehatan ingin melakukan perubahan perilaku kesehatan masyarakat,maka
yang harus dipikirkan adalah konsekuensi apa yang akan terjadi jika melakukan
perubahan,menganalisis faktor-faktor yang terlibat/berpengaruh terhadap perubahan,dan
berusaha untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi dengan perubahan tersebutapabila
ia tahu budaya masyarakat setempat dan apabila ia tahu tentang proses perubahan
kebudayaan,maka ia harus dapat mengantisipasi reaksi yang muncul yang mempengaruhi
outcome dari perubahan yang telah direncanakan.
Karena perilaku dipengaruhi budaya, maka untuk merubah perilaku juga harus
dirubah budayanya
Bentuk perubahan sosial budaya:
Syarat inovasi:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun kesejahteraan
sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk
memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi
lebih baik. Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup.
Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber social,
budaya dan personal. Dengan teori Blum ini kita dapat memperbaiki kondisi lingkungan yang
buruk, dan juga hal-hal yang dapat mempengaruhi status kesehatan. Seperti dengan cara
memperbaiki 4 aspek utama kesehatan, yaitu genetik, lingkungan, perilaku dan pelayanan
kesehatan.
3.2 Saran
Melihat kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka perlu
peran aktif semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat,.Penyedia layanan
kesehatan, masyarakat, pemerintah dan perusahaan perlu menjabarkan peta jalan
pengembangan kesehatan masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.,Dibutuhkan
kerjasama dalam merumuskan dan mengembangkan program kesehatan masyarakat sesuai
karakteristik daerah setempat sehingga tahap perubahan menuju masyarakat sehat dalam
pengelolaan kesehatan masyarakat menjadi bagian kesadaran dan pengetahuan masyarakat
dan pada akhirnya memiliki self belonging bahwa kesehatan merupakan milik dan tanggung
jawab bersama. Selain itu, pola penyegaran, pembinaan, pemberdayaan dan penguatan
jaringan organisasi Puskesmas, Poskesdes, Posyandu, UKS/UKGS dan PMR sangatlah
penting didalam mengembangkan sistem kesehatan masyarakat dengan tujuan menuju
masyarakat sehat dan sejalan dengan melibatkan masyarakat semaksimal mungkin. Dengan
partisipasi semaksimal mungkin dari organisasi aktif yang berada di masyarakat seperti Kader
Posyandu, PKK, Taruna Karya, Pramuka, Sarjana Penggerak Pedesaan dan organisasi lainnya
serta didukung oleh MUSPIDA setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta, Rineka Cipta
Green, 1980, Health Education Planning, A Diagnostic Approach, The John Hopkins
University, Maryland, Mayfield Publishing Company