Anda di halaman 1dari 56

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Batam, 4 Desember 2018


PEREKONOMIAN
GLOBAL
Perkembangan Ekonomi Global

PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA


DIPERKIRAKAN 3,73% PADA 2018 DAN
Uni Eropa MELANDAI KE 3,70% PADA 2019
2,40%
2,00% 1,90%
Amerika Serikat (AS)

2017 2018 2019*


Tiongkok
6,90%

3,00% 6,60%
2,20% 2,50% 6,50%

2017 2018 2019*


2017 2018 2019*

*) proyeksi
Perkembangan Ekonomi Global

KENAIKAN SUKU BUNGA BANK SENTRAL AMERIKA SERIKAT


AKAN DIIKUTI OLEH NORMALISASI KEBIJAKAN MONETER
NEGARA MAJU LAINNYA

SUKU BUNGA THE FED NAIK 100 BPS BANK SENTRAL EROPA MULAI
PADA 2018 DAN DIPERKIRAKAN MEMBERI SINYAL KENAIKAN SUKU
NAIK 75 BPS PADA 2019 BUNGA PADA PERTENGAHAN 2019
Perkembangan Ekonomi Global
KETIDAKPASTIAN PASAR KEUANGAN GLOBAL
MENDORONG TINGGINYA PREMI RISIKO
INVESTASI KE NEGARA EMERGING MARKETS (EM)
Ketegangan Hubungan Dagang Antara AS
Peningkatan Risiko Geopolitik Global
Dengan Beberapa Negara

Penguatan Mata Uang AS Pembalikan Arus Modal dari EM Depresiasi Nilai Tukar EM
PEREKONOMIAN
NASIONAL
Perkembangan Ekonomi Nasional

PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL MEMBAIK


5,0 - 5,4% (yoy) PADA 2018
5,0 - 5,4% (yoy) PADA 2019 INFLASI TERKENDALI DALAM
SASARAN 3,5 ± 1% (yoy)
KAWASAN TIMUR
INDONESIA
3,8 – 4,2% (yoy)
SUMATERA
4,4 - 4,8%
(yoy)

JAWA
5,6 - 6,0%
(yoy)

DEFISIT TRANSAKSI BERJALAN TERJAGA PERTUMBUHAN KREDIT DAN DPK


2018 -> <3% DARI PDB DIPERKIRAKAN MENINGKAT
2019 -> SEKITAR 2,5% DARI PDB KREDIT 2019 -> 10 – 12% (yoy)
DPK 2019 -> 8 – 10% (yoy)
3 (TIGA) PELAJARAN PENTING
PEREKONOMIAN INDONESIA
2018
Pelajaran Penting Perjalanan Ekonomi 2018

Ekonomi
Dunia
Melandai
KETAHANAN PERTUMBUHAN
Kenaikan
EKONOMI EKONOMI
Suku Bunga
Global INFLASI
RENDAH
GLOBAL NILAI TUKAR
SPILLOVER STABIL
DEFISIT FISKAL
Ketidak- RENDAH
pastian
SSK
TERJAGA
Harga TRANSAKSI BERJALAN
Komoditas TERKENDALI
Rendah
Pelajaran Penting Perjalanan Ekonomi 2018

INDUSTRIALISASI
INVESTASI Meningkatkan Kemampuan
LANGSUNG Produksi Dalam Negeri
Untuk Mendorong Ekspor
PENINGKATAN MANUFAKTUR PARIWISATA
DAYA SAING &
PRODUKTIVITAS

INDUSTRIALISASI
INVESTASI Meningkatkan Kemampuan
LANGSUNG Produksi Dalam Negeri
Untuk Menekan Impor
EKSPOR KOMODITAS
PRIMER INDUSTRI INDUSTRI
KIMIA BAJA

INDUSTRI INDUSTRI
FARMASI MAMIN
Pelajaran Penting Perjalanan Ekonomi 2018

REFORMASI
STABILITAS
SINERGI STRUKTURAL
MAKRO KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR
MONETER
ANTAR
IKLIM INVESTASI
OTORITAS
FISKAL DEREGULASI
SEKTOR
PEMANFAATAN SDM
KEUANGAN
POTENSI BONUS
DEMOGRAFI KEPASTIAN
HUKUM
DAN EKONOMI
PERMINTAAN DIGITAL
TERKENDALI
PRODUKSI
MENINGKAT
BAURAN KEBIJAKAN
BANK INDONESIA
Bauran Kebijakan Bank Indonesia
KEBIJAKAN
MONETER
Kebijakan Moneter
KEBIJAKAN
MAKROPRUDENSIAL
Kebijakan Makroprudensial
KEBIJAKAN
SISTEM PEMBAYARAN
&
PENGELOLAAN UANG RUPIAH
Kebijakan Sistem Pembayaran
PEREKONOMIAN
KEPULAUAN RIAU
Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (%, yoy)

7,63
6,96 7,21
6,60
6,01 5,07 5,17
5,03
4,24 4,47 4,51
3,74
2,38 2,57
2,01 2,02
1,06

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018* I II III IV I II III
Kepulauan Riau Nasional 2017 2018

Secara tahunan, ekonomi Kepulauan Secara triwulanan, pertumbuhan


Riau tumbuh di bawah ekonomi Kepulauan Riau triwulan III
pertumbuhan ekonomi Nasional 2018 sebesar 3,74% (yoy)
Sumber: Badan Pusat Statistik (data diolah)
*) sampai dengan triwulan III 2018
Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau
Triwulan III 2018

7,00 Kepulauan Riau Nasional


6,00 6,01
5,00 5,03
5,02 5,07 5,06 5,27 5,17
4,79
4,47 4,51
4,00
3,74
3,00 15,00
2017 III-2018
2,00 2,01 10,00

1,00 5,00
0,00
0,00
2015 2016 2017 I II III Konsumsi RT Konsumsi Konsumsi PMTB Net Ekspor*
-5,00 LNPRT Pemerintah
2018
-10,00

Secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi -15,00


Kepulauan Riau triwulan III 2018 sebesar
3,74% (yoy), lebih rendah dari Pertumbuhan ekonomi Kepulauan
pertumbuhan ekonomi Nasional Riau triwulan III 2018 utamanya
didorong oleh kinerja Investasi (PMTB)
Sumber: Badan Pusat Statistik (data diolah)
Pertumbuhan Ekonomi se-Sumatera (%, yoy)
ACEH
5,71  4,03 Turun dr tw sebelumnya
Naik dr tw sebelumnya Kep. Riau Aceh
Babel
7,80% 4,80%
SUMUT 2,23%
5,30  5,43

RIAU
Lampung
10,59%
5 Sumut
2,38 2,98 22,60%
Bengkulu 4
KEPRI
4,51  3,74
2,01% 2
SUMBAR
5,09 5,24 JAMBI BABEL Sumsel
3
Ket:
4,70  4,77 4,50  7,09
13,12% 1 Sumbar
7,03%
BENGKULU SUMSEL
PDRB < 3,0%
5,09  4,98 6,08  6,14 Jambi
3,0% ≤ PDRB < 4,0%
6,34%
Riau
4,0% ≤ PDRB < 5,0% LAMPUNG
5,35  5,19
23,47%
PDRB > 5,0% (yoy)

Pada triwulan III 2018, pertumbuhan Pada triwulan III 2018, share (pangsa
ekonomi Kepulauan Riau berada pada terhadap PDRB) ekonomi Kepulauan Riau
peringkat dua terbawah se-Sumatera. berada pada peringkat 5 (lima) se-
Sumber: Badan Pusat Statistik (data diolah) Sumatera
Pertumbuhan PDRB Sisi Penggunaan Kepri di 2018
Sektor investasi tumbuh meningkat, sementara net ekspor dan konsumsi rumah tangga cenderung
mengalami penurunan…
Konsumsi Rumah Tangga Investasi
10,00 15,00
8,00
6,00 10,00

4,00
5,00
2,00
0,00 0,00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
-5,00
2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

Net Ekspor
30,00

20,00

10,00

0,00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
-10,00
2015 2016 2017 2018
-20,00

Sumber: Badan Pusat Statistik (data diolah)


Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau
Sisi Pengeluaran (dalam %)
Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada triwulan III 2018 ditopang investasi (43,44 %)…
5,99 6,21 6,40 6,50 3,03 5,74 6,08
5,98 5,99 6,06
12,29 10,11 12,78 12,32 11,30
17,91 14,30 15,52 14,30 13,86

36,66 38,39 40,27 39,80 39,57 38,02


36,10 34,81 34,77 35,23

40,94 41,36 40,84 42,06 42,48 42,36 42,71 43,77 42,33 43,44

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 I II III

PMTB Konsumsi RT Net Ekspor 2018


PMTB Konsumsi RT
Konsumsi Pemerintah Konsumsi LNPRT Perubahan Inventori
Net Ekspor Konsumsi Pemerintah
Konsumsi LNPRT Perubahan Inventori

Sumber: Badan Pusat Statistik (data diolah)


Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau
Sisi Pengeluaran

Porsi Komponen PDRB: Pertumbuhan Komponen PDRB:


Sisi Pengeluaran (dalam %) Sisi Pengeluaran (dalam %, yoy)

11,30
III-2018 100,00

0,91
14,30 38,02 80,00
3,33 34,81 60,00
2012 Rata-rata 3 (tiga) Tahun
Kebelakang
40,00
0,21 III-2018
43,44 5,98 20,00
41,36
0,24
6,08
0,00
Konsumsi Konsumsi Konsumsi PMTB Perubahan Net Ekspor
Konsumsi RT Konsumsi LNPRT RT LNPRT Pemerintah Inventori
-20,00
Konsumsi Pemerintah PMTB
Perubahan Inventori Total Net Ekspor
Sumber: Badan Pusat Statistik (data diolah)
Pertumbuhan 4 (empat) Sektor Utama Kepri
meningkat di 2018
Sektor konstruksi dengan tren pertumbuhan yang meningkat…
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan
20,00 8,00
15,00 6,00
10,00 4,00
5,00 2,00
0,00 0,00
-5,00 I II III IV I II III IV* I II III IV I II III I II III IV I II III IV* I II III IV I II III
-2,00
-10,00 2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

Konstruksi Perdagangan
12,00 12,00
10,00 10,00
8,00 8,00
6,00 6,00
4,00 4,00
2,00 2,00
0,00 0,00
-2,00 I II III IV I II III IV* I II III IV I II III I II III IV I II III IV* I II III IV I II III
2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

Sumber: Badan Pusat Statistik (data diolah)


Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau
Sisi Lapangan Usaha (dalam %)
Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada triwulan III 2018 ditopang industri pengolahan (36,12%)…

20,65 20,45 20,31 20,28 20,69 21,11 21,96 20,83 21,58 20,53

7,16 6,86 6,77 7,25 7,73 8,34 8,81 8,83 8,77 8,56

17,01 16,54 15,95 15,75 15,74 15,28 16,05 16,27 16,41


14,46

17,13 17,58 18,00 18,26 18,27 17,94 18,02 18,37 18,01 18,38

38,05 38,57 38,98 38,45 37,57 37,33 36,75 35,92 35,38 36,12

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 I II III


Industri Pengolahan Konstruksi 2018
Pertambangan dan Penggalian Perdagangan Industri Pengolahan Konstruksi
Lainnya
Pertambangan dan Penggalian Perdagangan
Lainnya
Sumber: Badan Pusat Statistik (data diolah)
Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau
Sisi Lapangan Usaha
Porsi Komponen PDRB: Pertumbuhan Komponen PDRB:
Sisi Lapangan Usaha (dalam %) Sisi Lapangan Usaha (dalam %, yoy)
III-2018 10,00
20,53 16,41
Rata-rata 3 (tiga) Tahun
20,45 16,54 8,00
Kebelakang
6,00 III-2018
6,86
8,56 2012 4,00

17,58 38,57
2,00
18,38 36,12
0,00
Pertambangan Industri Konstruksi Perdagangan
-2,00 dan Penggalian Pengolahan
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan
Konstruksi Perdagangan
-4,00
Lainnya

Sumber: Badan Pusat Statistik (data diolah)


Perkembangan Inflasi Kepulauan Riau

Perkembangan Inflasi Tahunan Inflasi Tahunan 2015 2016 2017 Rata-rata Nov-18
Kepri 4.40 3.53 4.02 3.98 3.04
(%, yoy)
10,00 Nasional 3.35 3.02 3.61 3.33 3.23
Nas Kepri
9,00
Tingkat inflasi tahunan Kepri November
8,00 Batam TPI
2018 tercatat lebih rendah dibandingkan
7,00 rata-rata Inflasi Tahunan Kepri selama 3
6,00 (tiga) tahun terakhir (2015-2017).
5,00

4,00
3,23 Secara tahunan, tingkat inflasi
3,00 Kepulauan Riau (sampai dengan
3.04
2,00 November 2018) berada di bawah
1,00 tingkat inflasi Nasional, serta
0,00
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
terkendali di bawah sasaran inflasi
2015 2016 2017 2018 Nasional yaitu 3,5 ± 1% (yoy).
Sumber: Badan Pusat Statistik (data diolah)
ISU STRATEGIS:
Upaya Perbaikan Current Account Defisit (CAD)
Melalui Akselerasi Peningkatan Ekspor di Sektor
Industri Berorientasi Ekspor dan Pendukungnya di
Kepulauan Riau
Upaya Perbaikan Current Account Defisit (CAD) Melalui Akselerasi
Peningkatan Ekspor di Sektor Industri Berorientasi Ekspor dan Pendukungnya

Kinerja Ekspor – Impor Migas Kinerja Ekspor – Impor Non-Migas


2012-2018* 2012-2018*

miliar USD miliar USD


8,00 15,00

6,00 10,00

4,00 5,00

2,00 -

- -5,00

-2,00 -10,00

-4,00 -15,00
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018* 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018*

Sumber: Badan Pusat Statistik (data diolah)


Ekspor Impor Net Ekspor
*) sampai dengan triwulan III 2018
Upaya Perbaikan Current Account Defisit (CAD) Melalui Akselerasi
Peningkatan Ekspor di Sektor Industri Berorientasi Ekspor dan Pendukungnya
KINERJA EKSPOR-IMPOR 1,20
KINERJA EKSPOR-IMPOR 2,00
KINERJA EKSPOR-IMPOR
PRODUK CPO 1,00 PERKAPALAN 1,50
BESI BAJA
1,20

1,00 0,80 1,00

0,80 0,60 0,50

0,40 0,00
0,60
0,20 -0,50
0,40
0,00 -1,00
0,20
-0,20 -1,50
0,00
-0,40 -2,00
-0,20
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018* -0,60 -2,50
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018* 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018*

KINERJA EKSPOR-IMPOR MESIN KINERJA EKSPOR-IMPOR


2,00 4,00 ELEKTRONIK
1,50 3,00 Penentuan prioritas
pengembangan komoditas
1,00 2,00
0,50 1,00
0,00
0,00 bernilai tambah tinggi
-0,50
-1,00
-1,00
khususnya yang berorientasi
-2,00
-1,50
-2,00 -3,00 ekspor perlu menjadi perhatian
-2,50 -4,00
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018* 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018*

Sumber: Bank Indonesia (data diolah)


Ekspor Impor Net Ekspor
*) sampai dengan triwulan III 2018
Upaya Perbaikan Current Account Defisit (CAD) Melalui Akselerasi
Peningkatan Ekspor di Sektor Industri Berorientasi Ekspor dan Pendukungnya

Pangsa Ekspor Kepri Prancis


3.52% (5)
Berdasarkan Negara Tujuan (Peringkat)* Tiongkok
Elektronik, Bahan 8.26% (3)
Kimia, Produk Besi Produk Olahan
Baja CPO, Bahan Kimia,
Amerika Elektronik
KEPULAUAN Serikat
RIAU 9.21% (2)
Elektronik, Mesin
Bahan Kimia

Elektronik, Mesin,
Produk Besi Baja
Singapura
Total Ekspor Kepri (sd. Sept 2018): USD 6,69 Miliar
40.95% (1)
Elektronik, Mesin,
Sumber: Bank Indonesia (data diolah) Produk Besi Baja Jepang
*) sampai dengan triwulan III 2018 4.08% (4)
Upaya Perbaikan Current Account Defisit (CAD) Melalui Akselerasi
Peningkatan Ekspor di Sektor Industri Berorientasi Ekspor dan Pendukungnya

Komoditas dan Negara Komoditas Ekspor Utama Tahun 2018 (sd. Sept):
Tujuan Ekspor Utama Kepri*
1 PRODUK
ELEKTRONIK
USD 2,13 Miliar
(31.84%)

KEPULAUAN 2 MESIN
PRODUK USD 823,90 Juta
(12.30%)
RIAU

3
PRODUK KELAPA
SAWIT BESERTA
USD 725,97 Juta
OLAHANNYA (10.84%)

4 PRODUK
BESI BAJA
USD 491,59 Juta
(7.34%)

5 PERKAPALAN
Total Ekspor Kepri (sd. Sept 2018): USD 6,69 Miliar
PRODUK USD 68,65 Juta
Sumber: Bank Indonesia (data diolah) (1.02%)
*) sampai dengan triwulan III 2018
Upaya Perbaikan Current Account Defisit (CAD) Melalui Akselerasi
Peningkatan Ekspor di Sektor Industri Berorientasi Ekspor dan Pendukungnya
Berdasarkan data kinerja ekspor Kepri periode 2012-2018*, negara tujuan ekspor produk elektronik dan mesin dari Kepri masih
didominasi oleh Singapura, namun share Singapura tercatat mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Penurunan share Singapura
salah satunya dipicu oleh kenaikan ekspor produk elektronik ke Tiongkok yang tercermin dari peningkatan share ekspor ke Tiongkok…

Perkembangan Porsi Ekspor Produk Perkembangan Porsi Ekspor Produk


Elektronik (2012 – 2018*) terhadap Mesin (2012 – 2018*) terhadap Total
Total Ekspor Kepri Ekspor Kepri

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Singapura 22.44% 18.45% 17.84% 16.60% 15.62% 15.51% 16.03% Singapura 9.19% 7.43% 7.90% 8.87% 9.41% 8.51% 7.83%
Amerika
Prancis 1.88% 2.04% 2.08% 2.84% 2.68% 3.01% 3.13% Serikat 0.76% 0.83% 0.78% 1.00% 0.92% 1.02% 1.31%
Jerman 0.05% 0.12% 0.19% 0.20% 0.14% 0.34% 1.07%
Amerika
Serikat 1.59% 1.94% 2.09% 2.54% 2.56% 2.45% 2.63%
Hongkong 0.72% 0.05% 0.08% 0.05% 0.06% 0.13% 0.38%
Jepang 1.04% 0.84% 0.81% 1.03% 1.04% 1.66% 2.05% Irlandia 0.04% 0.05% 0.11% 0.11% 0.18% 0.37% 0.30%
Malaysia 1.02% 0.94% 0.89% 0.97% 1.09% 1.10% 1.29% Jepang 0.44% 0.50% 0.51% 0.64% 0.28% 0.23% 0.24%
Tiongkok
0.55% 0.60% 0.67% 0.82% 0.78% 0.87% 0.99% Malaysia 0.33% 0.58% 0.16% 0.26% 0.19% 0.10% 0.22%
Sumber: Bank Indonesia (data diolah)
Note: 2018 (sd. September)
Upaya Perbaikan Current Account Defisit (CAD) Melalui Akselerasi
Peningkatan Ekspor di Sektor Industri Berorientasi Ekspor dan Pendukungnya
Berdasarkan data kinerja ekspor Kepri periode 2012-2018*, negara tujuan ekspor produk olahan CPO asal Kepri terbesar adalah
Tiongkok, India dan Spanyol. Sementara negara tujuan ekspor produk Besi Baja dari Kepri masih di dominasi oleh Singapura dan
Australia…

Perkembangan Porsi Ekspor Produk Perkembangan Porsi Ekspor Produk


Kelapa Sawit beserta Olahannya (2012 – Besi Baja (2012 – 2018*) terhadap Total
2018*) terhadap Total Ekspor Kepri Ekspor Kepri

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Tiongkok 0.46% 0.40% 0.23% 0.49% 1.11% 2.11% 2.31% Singapura 3.62% 2.64% 2.30% 2.26% 2.31% 1.18% 1.93%
India 3.01% 1.91% 0.32% 0.90% 1.14% 2.75% 1.95% Australia 2.19% 4.55% 7.02% 10.52% 7.83% 0.47% 1.23%
Spanyol 0.25% 0.45% 1.24% 1.33% 1.22% 2.01% 1.25%
Azerbaijan 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.96%
Bangladesh 0.00% 0.45% 0.57% 0.40% 0.50% 0.73% 1.02%
UAE 0.69% 0.88% 0.72% 0.48% 0.64% 0.55% 0.89%
Thailand 0.13% 0.31% 0.35% 0.53% 0.39% 0.19% 0.63%
Egypt 0.51% 0.74% 1.07% 1.25% 1.38% 1.16% 0.84% Spanyol 0.04% 0.01% 0.04% 0.01% 0.01% 0.00% 0.39%
Malaysia 0.05% 0.09% 0.20% 1.09% 0.45% 0.81% 0.83% Kuwait 0.05% 0.08% 0.21% 0.01% 0.00% 0.23% 0.33%
Sumber: Bank Indonesia (data diolah)
Note: 2018 (sd. September)
Upaya Perbaikan Current Account Defisit (CAD) Melalui Akselerasi
Peningkatan Ekspor di Sektor Industri Berorientasi Ekspor dan Pendukungnya
Penurunan industri shipyard di Kepri tercermin dari data porsi ekspor produk perkapalan asal Kepri terhadap keseluruhan total ekspor
Kepri yang dari waktu ke waktu mengalami penurunan. Negara tujuan ekspor utama produk perkapalan asal Kepri adalah Singapura
dan Malaysia…

Perkembangan Porsi Ekspor Produk


Perkapalan (2012 – 2018*) terhadap
Total Ekspor Kepri

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018


Singapura 1.88% 2.27% 2.98% 2.82% 2.73% 0.42% 0.79%
Malaysia 0.05% 0.32% 0.05% 0.05% 0.02% 0.07% 0.11%
Taiwan 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.03%
Yunani 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.03%
Maladewa 0.00% 0.00% 0.00% 0.01% 0.01% 0.00% 0.02%
Solomon
Islands 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.02%
Sumber: Bank Indonesia (data diolah)
Note: 2018 (sd. September)
ISU STRATEGIS:
Upaya Perbaikan Current Account Defisit (CAD)
Melalui Akselerasi Peningkatan Jasa di Sektor
Pariwisata di Kepulauan Riau
Upaya Perbaikan Current Account Defisit (CAD) Melalui Akselerasi
Peningkatan Jasa di Sektor Pariwisata di Kepulauan Riau
Meskipun memiliki jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang cukup besar di Kepri, namun lama menginap tamu
cenderung pendek sehingga pengeluaran wisman per kunjungan rendah. Pengeluaran wisman rata-rata per hari Sumatera terbesar di
Batam, namun rata-rata waktu menginap cenderung pendek karena wisman Batam didominasi Singapura (65%) dengan karakteristik
weekend trip vacation…

STYLIZED FACTS TANTANGAN


PENGELUARAN WISMAN PERTUMBUHAN PENGELUARAN WISMAN (dalam Miliar Rp)
Jumlah Kunjungan
Wisman ke Kepri
20.000 20
Rata-Rata 16.358,39 %
Jumlah Rata-rata
Pengeluaran Pengeluara 13.238,01 13.984,50
Pintu Masuk Wisatawan Lama 15.000 15
(USD/Kunjungan) n Per Hari
(orang) Menginap 16,98
(USD)
10.000 16,57 10
5,64 Pengeluaran
Sumatera 1,921,025 532.30 3.30 144.80 5.000 5 wisman per
- 0 kunjungan rendah
Minangkabau 42,518 1,197.49 8.63 108.45
2013 2014 2015
Pengeluaran Wisman Growth Spending Wisman
Kualanamu 201,447 602.05 6.01 81.53

Batam 1,585,719 520.70 2.84 156.48


JENIS PENGELUARAN (%) Rata-rata Lama
Akomodasi
Kegiatan Pangsa (%)
43.46
Menginap
Tanjungpinang 91,341 270.28 2.84 98.59
Makanan dan Minuman 20.40
Penerbangan Domestik 2.27
Bali 3,936,066 545.23 8.55 143.45 Transport Lokal 8.93
Belanja 6.76 Skill Tenaga Kerja
Indonesia 10,230,775 1,103.81 8.53 131.64 Souvenir
Kesehatan dan Kecantikan
6.96
1.97
di sektor
Pendidikan 0.27 Pariwisata
Sumber: Kemenpar, diolah Lainnya 8.98
PROYEKSI
PEREKONOMIAN
KEPULAUAN RIAU
PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI

PEREKONOMIAN 2018: 4.0 – 4.4%


KEPULAUAN RIAU 2019: 4.2 – 4.6%

2019
INFLASI

2018: 3,5 ± 1%
2019: 3,5 ± 1%

Note: dalam (yoy)


Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau 2019

(%, yoy) FAKTOR PENDORONG:


9,00
8,00
4.4 – 4.8% • Peningkatan harga komoditas dunia (kelapa sawit, minyak
dan gas)
7,63 • Investasi yang dilakukan oleh Pemerintah maupun swasta
7,00 6,96 7,21 • Peningkatan kunjungan wisatawan ke Kepri
6,60
6,00 6,01 • Penyederhanaan perizinan melalui Online Single
5,00 5,03 Submission (OSS)
4,00
• Indeks Penghasilan Konsumen (Survei Konsumen Bank
Indonesia) 6 bulan ke depan meningkat serta berada pada
3,00
level optimis
2,00 2,01
1,00
FAKTOR PENARIK:
0,00
• Potensi perang dagang AS – Tiongkok
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018* 2019* • Penurunan harga komoditas dunia (kelapa sawit,
minyak dan gas)
• Pengetatan kebijakan moneter negara maju
OUTLOOK PDRB • Proyeksi pertumbuhan ekonomi Negara Mitra
Dagang Kepri yang melambat
KEPULAUAN RIAU 2019
• Penciptaan iklim investasi yang kondusif
• Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden
*) proyeksi
Proyeksi Inflasi Kepulauan Riau 2019

(%, yoy) FAKTOR PENDORONG:


5,00 • Peningkatan harga komoditas dunia (inyak dan
4,50 gas) -> memicu kenaikan harga bahan bakar dan
4,40
4,00 4,02 gas -> memicu kenaikan tarif angkutan udara
3,50 3,53 • Peningkatan Fed Fund Rate -> Meningkatkan
3,00 imported inflation
2,50 • Iklim yang tidak mendukung produksi bahan

3,5 ± 1%
2,00
pangan sehingga mendorong inflasi
1,50
1,00
0,50
0,00 FAKTOR PENARIK:
2015 2016 2017 2018* 2019* • Koordinasi dan kerjasama yang baik melalui Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) masing-
masing Kab/Kota
• Mengintensifkan Kerjasama Antar Daerah (KAD)
OUTLOOK INFLASI yang telah disepakati
Rp Penguatan peran UMKM yang bergerak pada
KEPULAUAN RIAU 2019 •
usaha berbasis komoditas ketahanan pangan

*) proyeksi
KEGIATAN
KANTOR PERWAKILAN
BANK INDONESIA
KEPULAUAN RIAU
Strategi Pengembangan UMKM Bank Indonesia

STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM


Penguatan Mendorong
Pasokan Kinerja Ekspor dan
Bahan Pariwisata
Makanan (Mengurangi CAD)

Peningkatan
Akses Digitalisasi UMKM
Keuangan

Ikut Serta dalam


Usaha Mikro, Kecil Keuangan
Pameran Nasional
dan Menengah Syariah
& Internasional
(UMKM)
Pengembangan UMKM - Klaster
Pelaksanaan program pengembangan klaster di Provinsi Kepulauan Riau ini bertujuan untuk untuk
meningkatkan daya saing UMKM melalui peningkatan interaksi dan kerja sama diantara pelaku usaha
dalam klaster agar menghasilkan manfaat dan efisiensi yang lebih tinggi…

Lingga (2018)
Anambas (2018) Pertanian Padi Organik Desa Bukit Langkap

Demplot Desa Bukit Karimun (2018)


Padi, Demplot Padi
Jemaja Timur Demplot Pertanian
Organik
Tanjung Batu

Tanjungpinang Bintan (2017)


(2016) Bantuan Pertanian Terpadu
Pertanian Terpadu Pembuatan Kandang Wacopek
Dompak & Batu IX Komunal

Batam (2015) Natuna (2016)


Penandatanganan Pertanian Terpadu
Pertanian Terpadu MoU Pengembangan SMKN 3
Pulau Tanjung Kubu Pertanian Lingga Bunguran Batubi
Pengelolaan Uang Rupiah
Dalam rangka meningkatkan kualitas Uang Layak Edar (ULE) di masyarakat (Clean Money Policy), Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Kepulauan Riau secara rutin melakukan kegiatan penukaran Uang Tidak Layak Edar (UTLE) secara langsung atau melalui
perbankan serta melakukan kegiatan kas keliling dan kas titipan di wilayah Kepulauan Riau…

CLEAN MONEY POLICY

Perbankan Kas Kas


Titipan*) Keliling*)

Luar Kota** Dalam Kota Luar Kota***

19x 18x 21x

*) sepanjang 2018 (sd. September)


**) Kota Tanjungpinang, Kab. Natuna, Kab. Karimun
***) Kab/Kota lainnya di Kepri selain Kota Batam
Pengembangan Sistem Pembayaran - Elektronifikasi
Kampanye Gerbang Pembayaran Nasional
Kampanye Gerbang Pembayaran Kick Off Kampanye GPN:
Nasional (GPN) di Kepulauan Riau terdiri
dari aktivitas kampanye, sosialisasi dan
penukaran kartu debet GPN yang
dilaksanakan di 2 (dua) wilayah, yaitu
Kota Batam dan Kota Tanjungpinang pada
Grand Launching e-Pass Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang:
7 (tujuh) lokasi berbeda. Aktivitas
kampanye, sosialisasi dan penukaran kartu
debet GPN dilakukan baik kepada instansi,
lingkungan akademik, nasabah perbankan,
maupun Pemerintah Daerah di wilayah
Kepri. Kampanye GPN di Kota Batam:
PENELITIAN
KANTOR PERWAKILAN
BANK INDONESIA
KEPULAUAN RIAU
Penelitian Pola Distribusi dan Pembentukan Harga Komoditas Penyumbang
Inflasi Utama Kota Batam
KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI UTAMA
Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kota Batam
(frekuensi ≥5 sepanjang 2016-2017)

Cabai Merah Cabai Rawit

Bayam Kangkung

Kacang Panjang Bawang Merah

Daging Ayam Ras Telur Ayam Ras


Sumber: Badan Pusat Statistik (data diolah)
Penelitian Pola Distribusi dan Pembentukan Harga Komoditas Penyumbang
Inflasi Utama Kota Batam
Jumlah Responden: Lokasi Responden: Jenis Pasar: Target Responden:
1. Produsen/Importir 4. Pedagang
196* Kota 1. Pasar Tradisional
2. Pedagang Besar Eceran
Responden Batam 2. Pasar Modern 3. Distributor/Agen 5. Konsumen Akhir

HASIL SURVEI (Pola Distribusi):


Berdasarkan hasil survei (data sementara), jalur distribusi komoditas yang disurvei umumnya melewati pedagang pengepul,
pedagang eceran sebelum kemudian sampai ke tangan konsumen akhir. Sebagian besar proses pembentukan harga terjadi di tengah
rantai distribusi yaitu antara pedagang pengepul, pedagang besar, distributor/agen hingga pedagang eceran…
Pedagang Besar di Pedagang Besar di
22%
Satu Wilayah 9% Satu Wilayah
dengan Petani dengan Pengecer
Pengecer (Pasar
9% 9% Petani Cabai Rawit 74% Pengepul 70% Tradisional/ 78% Konsumen Akhir
Modern)

Petani Cabai Merah 91% Pengepul 63% Pengecer 100% Konsumen Akhir 4%
4% 4%
Catatan: Entitas yang garis
20% kotaknya tebal adalah jalur
9% Pedagang Besar Agen/Distributor distribusi utama
Catatan: Entitas yang garis
kotaknya tebal adalah jalur
Pedagang Besar 29% distribusi utama
4%

Pola Distribusi Cabai Merah Pola Distribusi Cabai Rawit


Sumber: Bank Indonesia (bekerjasama dengan Politeknik Negeri Batam)
*) data sementara (survei masih berlangsung)
Penelitian Pola Distribusi dan Pembentukan Harga Komoditas Penyumbang
Inflasi Utama Kota Batam
Pedagang Besar di Pedagang Besar di 11% 5,5%
Satu Wilayah 11% Satu Wilayah
dengan Petani dengan Pengecer
Pengecer (Pasar Pengecer (Pasar
10,5% 10,5% Petani Kacang
72% Pengepul 66,5% Tradisional/ 100% Konsumen Akhir Petani Kangkung 78% Pengepul 67% Tradisional/ 100% Konsumen Akhir
Panjang
Pengecer (Pasar Modern) Modern)
Petani Bayam 74% Pengepul 58% Tradisional/ 100% Konsumen Akhir
Modern)
5,5% 11%
10%
5,5% 16,5% 11% 16,5%
11%

5% Catatan: Entitas yang garis Catatan: Entitas yang garis


10,5%
kotaknya tebal adalah jalur Catatan: Entitas yang garis
5% kotaknya tebal adalah jalur
distribusi utama kotaknya tebal adalah jalur
5,5% Pedagang Besar 5,5% Agen/Distributor distribusi utama 5,5% Pedagang Besar 5,5% Agen/Distributor distribusi utama
Pedagang Besar Agen/Distributor

10,5% 11% 11%

Pola Distribusi Bayam Pola Distribusi Kacang Panjang Pola Distribusi Kangkung
5%
Pengecer (Pasar Pengecer (Pasar
Petani Bawang Produsen Daging
88% Pengepul 76% Tradisional/ 100% Konsumen Akhir 91% Pengepul 63% Tradisional/ 100% Konsumen Akhir
Merah Ayam Pengecer (Pasar
Modern) Modern) Produsen Telur
75% Pengepul 55% Tradisional/ 95% Konsumen Akhir
Ayam
Modern)
12% 12% 28% 4,5%
12% 37% Catatan: Entitas yang garis
25%
Catatan: Entitas yang garis Pedagang Besar kotaknya tebal adalah jalur 20% 15%
Pedagang Besar di Pedagang Besar di kotaknya tebal adalah jalur 4,5% distribusi utama Catatan: Entitas yang garis
Satu Wilayah 12% Satu Wilayah Agen/Distributor distribusi utama Pedagang Besar di Pedagang Besar di kotaknya tebal adalah jalur
dengan Petani dengan Pengecer Satu Wilayah 8% Satu Wilayah 32,5% Agen/Distributor 5% Pedagang Besar Agen/Distributor distribusi utama
dengan Petani dengan Pengecer
12% 15%

Pola Distribusi Bawang Merah Pola Distribusi Daging Ayam Ras Pola Distribusi Telur Ayam Ras
Sumber: Bank Indonesia (bekerjasama dengan Politeknik Negeri Batam)
*) data sementara (survei masih berlangsung)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai