Anda di halaman 1dari 1

Bacaan: Mazmur 95:6-11

JANGAN KERASKAN HATIMU Bacaan: Mazmur 95:6-11

Ketika sedang mengetik, mata saya selalu memperhatikan setiap karakter yang muncul di
layar monitor laptop saya. Kalau ada kesalahan ketik, saya akan segera menghapus dan
menggantinya saat itu juga. Ini sudah menjadi kebiasaan sejak dulu sehingga hasil ketikan
tidak akan jadi berantakan. Namun, ada juga kebiasaan orang yang berbeda. Saat mengetik,
ada orang yang malas memperhatikan apakah ada kesalahan ketik. Akibatnya, hasil
ketikannya tidak nyaman dibaca karena banyak kesalahan kecil di sana-sini. Parahnya lagi,
bila kebiasaan ini dipelihara terus menerus, orang ini akan menjadi pribadi yang teledor
yang suka membiarkan kesalahan yang dianggapnya sepele. Hasil kerjanya adalah asal
selesai saja.

Ini adalah contoh sepele dari karakter manusia yang terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan
yang nampaknya remeh. Orang yang terbiasa menebalkan telinga akan menjadi pribadi yang
bebal dan tidak peka terhadap situasi di sekelilingnya. Orang yang terbiasa mengabaikan
nasihat akan menjadi keras kepala sampai akhir hayatnya.

Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk menjadi orang yang lembut hati, bukan yang
keras hati. Orang yang keras hati disebut sebagai orang yang bodoh. Dan menariknya, kita
bisa menjadi orang yang keras hati bukan mendadak secara tiba-tiba. Kekerasan hati
terbentuk dari proses. Ibarat kerak pada teko air yang dibiarkan menumpuk terus menerus
hingga makin tebal dari hari ke hari.

Ketika Firman Tuhan menegur kita, jangan suka mengabaikannya. Sekali kita
mengabaikannya, dua kali kita membiarkannya, lama-lama kita benar-benar menjadi tuli
dan tidak bisa lagi mendengar suara-Nya. Adalah lebih bijaksana bila kita memiliki hati yang
lembut, yang mudah menerima teguran dan mengakui kesalahan. Dengan demikian kita bisa
memperbaiki kesalahan itu segera sebelum jadi bola salju yang terus membesar. Ketika
Firman Tuhan menegur kita, jangan mengabaikannya. Ketika nasihat ortu dilontarkan,
jangan mengabaikannya. Jangan menjadikan telinga kita sendiri menjadi tuli. Justru
pertajam pendengaranmu menjadi semakin peka dari hari ke hari.

Anda mungkin juga menyukai