Anda di halaman 1dari 19

RINGKASAN & ANALISIS ARTIKEL TENTANG EKONOMI

ISLAM DARI JURNAL INTERNASIONAL

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam Disiplin


Ilmu

Disusun Oleh :

Muhammad Luthfi (10090113056)


Fitri Febiani (10090113099)
Tanesia Naufal (10090113108)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2016
PERANAN WAKAF DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
UMAT ISLAM DAN APLIKASINYA DI MALAYSIA *
Asmak Ab Rahman **
ABSTRACT
Waqf is a form of charity with special features that has
permanence and continuity. The beneficiaries can benefit from
the Waqf property for years, generations or even centuries. The
ownership of Waqf is withdrawn from the owner and returned to
Allah for the benefit of His subjects to whom the property has
been bequeathed. Waqf is a form of worship to Allah and has
significant contribution to economic development as it plays an
important role as wealth redistribution mechanism. In common
tradition, properties given out for Waqf purpose are namely
mosque, land for Muslim cemeteries, business premises,
agriculture lands, religious schools, etc. In the modern times,
majority of Muslim scholars accept cash Waqf, share of Waqf,
Waqf of shares and takaful Waqf as form of waqfs. This article
aims to discuss the role of Waqf in achieving the hike in
economic development focusing on the human welfare among
the Malaysian society. Waqf plays a vital role in poverty
alleviation, health services, education, orphanage centre,
mosques and residences for the needy society.
Keywords: Waqf, economic development, role of Waqf

PENDAHULUAN
Umat Islam adalah bersaudara dan digambarkan sebagai sebuah
bangunan yang saling dukung-mendukung. Pengungkapan
persaudaraan itu bukan semata-mata dalam bentuk pertolongan dari
segi energi atau bantuan lain, bahkan Islam mengajarkan kepada kita
untuk tolong-menolong dan bantu membantu dalam bentuk uang dan
harta benda. Bantuan dan pemberian uang dan harta benda ini bukan
karena menginginkan sesuatu dari manusia tetapi karena
menginginkan keridhaan Allah. Jadi selain zakat, hibah dan
sebagainya, umat Islam akan berbagi harta kekayaannya dengan orang
lain melalui berwakaf.
Wakaf merupakan satu amalan sunat dan didorong serta menjadi
wajib dilaksanakan apabila dibuat dengan wasiat. Oleh karena umat
Islam ingin berwakaf karena menginginkan keridhaan Allah, maka
wakaf merupakan mekanisme kemitraan harta kekayaan seseorang
dengan orang lain. Dalam ekonomi, wujudnya golongan yang
membagikan kembali harta kekayaan kepada orang lain, sangat
penting karena dapat membantu pembangunan ekonomi suatu negara.
Artikel ini akan membahas konsep terkait wakaf, kepentingan
distribusi kembali kekayaan untuk pembangunan ekonomi dan
bagaimana wakaf berperan dalam pembangunan ekonomi negara.

KONSEP WAKAF

Wakaf berasal dari bahasa Arab Waqf, yaitu nama


terbitan (masdar) dari kata kerja waqafa, ia memiliki berbagai makna
sesuai tujuan dan
penggunaan ayat itu sendiri. Dari segi bahasa, Waqf memberi makna
berhenti (‫)نكسال‬, menegah (‫ )عنمال‬dan menahan (‫)سسسسس‬.
Ulama fiqih 2 sepakat mendefinisikan wakaf menurut istilah bahasa
dengan
al-Habs artinya menahan; karena kata al-Habs itu lebih dekat
kepada pengertian syariah. Lebih-lebih lagi kata al-Habs itu banyak
diucapkan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa buah haditsnya,
diantaranya:
‫ةرمثال لبسو لصألا سبح‬

"Wakafkanlah tanah itu dan berilah hasil buahnya sebagai

sedekah"

Wakaf Menurut Ketentuan Syarak


Wakaf adalah suatu bentuk penyerahan harta baik
secara (sorih) terang, atau (kinayah) sindiran, di mana harta
bersangkutan ditahan dan hanya manfaatnya saja yang diaplikasikan
untuk tujuan-tujuan kebajikan apakah berbentuk umum maupun
khusus.
Dari segi istilah itu berarti menahan sesuatu harta seseorang untuk
dimanfaatkan oleh orang lain. Harta yang diwakafkan harus berada
dalam kondisi yang baik, tetap dan tujuan ia melakukan wakaf adalah
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memberikan
kesejahteraan kepada orang lain. Pewakaf juga tidak lagi memiliki hak
atas harta wakaf tersebut.
Sementara Muhammad 'Arfah al-Dusuqi pula menjelaskan bahwa
wakaf adalah memberikan manfaat sesuatu harta yang dimiliki kepada
orang yang berhak dengan satu akad dalam jangka waktu tertentu,
sesuai dengan kehendak pewakaf. Menurut Ibn Qudamah dari ulama
Mazhab Hanbali menyatakan bahwa wakaf adalah menahan yang asli
dan memberikan hasilnya.

Dalil Disyariatkan Wakaf

Menurut Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan, Ahmad bin Hanbal


dan al-Syafi'i, wakaf adalah menahan 'ayn mawquf (harta) sebagai
milik Allah atau pada hukum milik Allah dan menyedekahkan
manfaatnya ke arah kebajikan dari awal sampai akhirnya. Firman
Allah SWT:

Menurut cerita Anas bin Malik, bahwa Abu Thalhah adalah seorang
Anshar yang paling banyak memiliki kebun kurma di Madinah. Antara
kebun kurma yang paling disayangi adalah kebun kurmanya di
Bairuha, yang terletak berhadapan dengan masjid. Rasulullah SAW
sendiri pernah mengunjunginya dan meminum airnya yang sangat
nyaman.
Ketika firman Allah SWT yang tersebut di atas itu diwahyukan
kepada Rasulullah SAW, maka Abu Thalhah berkata kepada
Rasulullah SAW: "Sesungguhnya harta yang paling aku sayang adalah
hartaku di Bairuha dan sesungguhnya hartaku di Bairuha itulah yang
kuwakafkan ke jalan Allah SWT."
Bentuk-bentuk Perwakafan

Sesuatu perwakafan dapat dibagi menjadi dua kategori umum, yaitu


wakaf umum dan wakaf khusus. Wakaf umum adalah setiap bentuk
harta wakaf yang dibuat untuk tujuan-tujuan amal atau khairat umum
tanpa menentukan setiap penerima khusus (apakah terdiri dari individu
ataupun organisasi manapun / lembaga) atau tujuan-tujuan khusus
yang tertentu. Perwakafan dari kategori ini dapat diaplikasikan kepada
hal-hal atau tujuan-tujuan kesejahteraan umum yang dapat
meningkatkan citra Islam dan masyarakatnya, misalnya seorang yang
berwakaf tanahnya untuk umat Islam secara umum dan untuk tujuan
amal. Pewakaf tidak mensyaratkan setiap syarat kepada harta yang
diwakafkan.
Wakaf khusus pula bersifat khusus ketika pewakaf menentukan
wakaf yang dibuat untuk tujuan-tujuan khusus atau penerima manfaat
tertentu. Dalam perwakafan khusus, seseorang pewakaf akan mengatur
dari awal lagi kepada siapakah wakafnya dibuat atau untuk tujuan
manakah wakafnya harus diaplikasikan. Misalnya pewakaf
mewakafkan tanah untuk pemakaman atau mewakafkan tanah untuk
orang miskin.

Rukun Wakaf

Dalam pelaksanaan wakaf ada empat elemen untuk menjadikan wakaf


itu sah dan terlaksana yaitu pewakaf, penerima wakaf, harta yang
diwakafkan dan lafaz wakaf. Bagi setiap rukun ini ada persyaratan
penting yang harus dipatuhi untuk membuat sesuatu wakaf itu sah dan
diterima.
Bagi pewakaf (Waqif), adalah disyaratkan pewakaf harus seorang
yang merdeka, baligh, berakal serta syarat untuk bersedekah harta
miliknya. Pewakaf juga sukarela dan rela mewakafkan harta miliknya.
Penerima / Penerima Wakaf (Mawquf 'alayh / alayhim) dapat
ditentukan oleh pewakaf apakah menentukan penerima wakaf yang
khusus misalnya seseorang atau lebih dari seorang.
Harta yang diwakafkan (Mawquf) harus berbentuk objek yang
tertentu seperti mewakafkan sebuah rumah. Adalah disyaratkan juga
harta yang akan diwakafkan harus milik pewakaf serta memberi
manfaat dan manfaat dan dapat dipindahtangankan.
Lafaz yang digunakan dalam perwakafan (Sighah) harus akad kata-
kata yang dapat dipahami atau tulisan untuk sesuatu tujuan wakaf
apakah wakaf umum atau wakaf khusus. Akad adalah wajib bagi
mengkonfirmasi wakaf. Lafaz akad terbagi dua bagian:

a. Lafaz Sorih; lafaz yang jelas membawa maksud tertentu saja


seperti; "Saya mewakafkan rumah saya untuk orang-orang
fakir."
b. Lafaz kinayah; lafaz yang membawa banyak maksud
seperti; "Hartaku adalah sedekah kepada fakir miskin."

Harta-harta yang Dapat diwakafkan

Ada dua kategori harta yang bisa diwakafkan, yaitu benda tak bergerak
( `aqar atau immovables) dan harta bergerak (manqul atau movables)
Benda tak bergerak biasanya banyak diwakafkan bahkan pada
praktek tradisi di zaman Rasulullah dan sahabat, banyak benda tak
bergerak yang diwakafkan. Para ulama seperti Ibn Qudamah, Ibn
'Abidin dan al-Ramli pernah mengungkapkan bahwa; "Saat Rasulullah
SAW, tidak ada wakaf yang dilakukan melainkan dalam bentuk tanah
dan rumah." Jadi, mereka setuju bahwa wakaf sah dibuat dari harta-
harta tak bergerak karena bersifat tetap dan ini memenuhi kriteria
terpenting sesuatu perwakafan, yaitu adanya elemen tetap pada aset
dan manfaat harta yang diwakafkan.
Untuk harta bergerak pula seperti uang, buku, sajadah dan
sebagainya tidak semua ulama berpandangan ianya dapat diwakafkan
karena elemen tetap tidak ada dalam aset yang diwakafkan.Namun
begitu, menurut jumhur ulama seperti Imam al-Shafi`i, Imam Malik
dan Imam Ahmad Ibn Hanbal, harta bergerak dapat diwakafkan
dengan syarat ia tidak habis saat digunakan seperti mobil, peralatan
mebel dan sebagainya.
Untuk properti seperti uang, saham dan sebagainya dapat juga
diwakafkan dengan cara mengubahnya menjadi bentuk harta tetap atau
harta tak bergerak yang lainnya. Konversi ini dapat dibuat dengan
menginvestasikan item-item tersebut dalam bentuk-bentuk investasi
yang diperbolehkan dalam Islam. Keuntungan yang diperoleh dari
investasi ini akan digunakan untuk membeli benda tak bergerak
lainnya yang akan dijadikan wakaf menggantikan aset wakaf asli
(harta bergerak) yang diinvestasikan.

MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI WAKAF DI MALAYSIA

Manajemen dan administrasi wakaf ditempatkan di bawah Dewan


Agama Islam setiap negara dan Dewan Agama Islam negeri
merupakan pemegang tunggal kepada semua harta wakaf di
Malaysia. Hal ini ditetapkan melalui hukum bagi setiap
negara. Misalnya di Selangor, Seksyen 89, Enakmen Administrasi
Agama Islam (Negeri Selangor) 2003 menyatakan 'Dewan menjadi
pengawas tunggal wakaf, nazar dan amanah.'
Begitu juga di Penang, di dalam Enakmen Administrasi Urusan
Agama Islam Negeri Pulau Pinang 1993, Bagian 92. Ia menyatakan
bahwa MAINPP adalah sebagai pemegang amanah tunggal dan
bertanggung jawab membangunkannya untuk manfaat orang Islam.
Bagian 93 di bawah diberlakukannya yang sama telah
mengalokasikan kekuasaan di mana Dewan harus mengambil inisiatif
dan mengundurkan hak dan mendaftar seluruh tanah wakaf, amanah
dan nazar umum yang terkandung dalam bagian 92 berdasarkan
hukum yang relevan dengan tanah.
Setiap negara memiliki unit yang khusus mengelola harta wakaf,
membangun, menyelenggarakan serta menginvestasikan harta wakaf
sehingga berkembang dan dapat dimanfaatkan oleh semua umat
Islam. Secara khususnya unit bagian wakaf setiap negara berfungsi
untuk:

a. Memelihara kesejahteraan, posisi dan ekonomi


masyarakat Islam melalui pengembangan tanah-tanah wakaf.
b. Memastikan harta wakaf dikelola dengan baik sehingga
masyarakat Islam mendapat manfaat dari harta wakaf.
c. Menyelenggarakan dan mengelola harta wakaf dengan
baik sesuai dengan fungsi Dewan sebagai pemegang amanah
seluruh wakaf.
d. Mengumpulkan informasi dan data-data mengenai
harta-harta wakaf dan sumber umum.
e. Mengidentifikasi tanah-tanah wakaf yang belum
didaftarkan.

f. Mengadakan kampanye untuk mendorong masyarakat


berwakaf.

g. Mengkoordinasikan catatan properti wakaf.

h. Mengurus penyewaan properti wakaf.

i. Menerima dan mengkoordinasikan hasil-hasil wakaf.

j. Mengurus permohonan penggunaan hasil wakaf.

k. Melakukan investigasi terhadap mawquf yang akan


mewakafkan properti.
l. Menyusun perencanaan pengembangan properti wakaf.

m. Mengurus proses pengambilan pada tingkat Dewan.

n. Mengontrol aktivitas invasi ke atas properti wakaf.

o. Menyediakan laporan tahunan dan kemajuan wakaf.

KEPENTINGAN distribusi SEMULA KEKAYAAN UNTUK


PEMBANGUNAN EKONOMI UMMAH

Distribusi retweet Kekayaan

Distribusi kembali kekayaan mengacu kepada aliran harta dari


sebagian masyarakat ke masyarakat yang lain baik dalam bentuk
uang maupun barang. Distribusi ulang kekayaan juga bisa disebut
sebagai membiayai layanan untuk masyarakat seperti kesehatan dan
pendidikan oleh satu golongan masyarakat ke masyarakat yang lain.
Ada tiga agen distribusi kembali kekayaan yaitu pemerintah,
individu dan institusi tertentu seperti yayasan yang mewakili satu
kelompok masyarakat. Bagaimana kekayaan ini didistribusikan adalah
menggunakan metode tertentu seperti pajak 21, subsidi dan kebajikan.
Dalam konteks ini, Islam telah menyediakan mekanisme distribusi
kembali kekayaan untuk memastikan pembangunan ekonomi
dinikmati bersama oleh masyarakat melalui zakat, hibah, kifarat,
korban dan wakaf. Artikel ini akan mengupas dengan lebih rinci
bagaimana wakaf berperan sebagai mekanisme distribusi kembali
kekayaan dalam Islam. Sebagaimana yang telah dibahas, individu
Islam akan berwakaf karena ingin taqarrub kepada Allah karena
jaminan akan mendapat pahala yang berkepanjangan. Jadi wakaf
sebagai mekanisme distribusi ulang adalah sangat unik karena
pewakaf tidak perlu dipaksa untuk melakukannya karena dibuat
dengan niat untuk menyenangkan Allah.

Pembangunan Ekonomi

Pada tahap awal, pembangunan ekonomi hanya mempertimbangkan


tentang peningkatan pendapatan per kapita masyarakat tanpa melihat
masalah terkait kemiskinan, diskriminasi, pengangguran dan distribusi
kekayaan. Menurut Adelman, pembangunan ekonomi berbeda dari
pertumbuhan ekonomi di mana secara khususnya pembangunan
ekonomi melibatkan beberapa elemen yaitu pertumbuhan diri yang
mapan, perubahan struktur dalam produksi, peningkatan teknologi,
modernisasi sosial, politik dan lembaga serta perbaikan
kesejahteraan. Jadi ekonom berpandangan bahwa hal bersangkutan
penghapusan kemiskinan dan distribusi ulang harus dititikberatkan
pada pembangunan ekonomi karena negara yang berkembang dari segi
fisik tetapi masih memiliki rakyat yang berada dalam kemiskinan,
tidak menggambarkan pembangunan ekonomi yang nyata.
Menurut Goulet, ada tiga nilai dasar dalam pembangunan
ekonomi yaitu kebutuhan dasar, harga diri dan kebebasan. Kebutuhan
dasar yang diperlukan adalah mencakup makanan, tempat tinggal,
kesehatan dan perlindungan. Komponen yang sangat penting bagi
pembangunan adalah kebutuhan dasar di mana ianya termasuk
makanan, kesehatan, perlindungan dan tempat tinggal.Jika kebutuhan-
kebutuhan dasar ini tidak dapat dipenuhi maka akan terjadi kemiskinan
di kalangan rakyat. Jadi bagaimana untuk memastikan bahwa semua
lapisan masyarakat memiliki dan memperoleh kebutuhan dasar ini?

PERANAN WAKAF DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI


UMAT ISLAM

Sejarah membuktikan bahwa wakaf memainkan peran yang sangat


signifikan dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Wakaf telah
menjadi alat distribusi kembali kekayaan bagi pembangunan ekonomi
dalam konteks yang lengkap. Ini karena wakaf telah berperan untuk
menyediakan pendidikan, pusat kesehatan, tempat ibadah serta
menyediakan fasilitas jalan raya, jembatan dan sebagainya.
Jika ditinjau pada zaman Rasulullah SAW, Utsman bin `Affan telah
mewakafkan sumur al-Raumah yang menjadi sumber pasokan air
utama untuk umat Islam ketika itu. Air merupakan fasilitas dasar yang
diperlukan untuk kehidupan.
Menurut Cizakca, wakaf uang yang dilaksanakan saat zaman
Kerajaan Ottoman pula banyak membantu dalam menyediakan
berbagai kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat seperti fasilitas
pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan lain-lain kegiatan yang
banyak memberi manfaat kepada masyarakat. Wakaf uang
dilaksanakan dengan cara uang yang diwakafkan tersebut
diinvestasikan dan hasil keuntungan dihabiskan untuk penerima
wakaf. Ini berarti modal asal uang wakaf tetap dan tidak berkurang.
Bahkan praktek yang dilaksanakan selama Kerajaan Ottoman ini
sangat menarik untuk diketengahkan. Misalnya Cizakca menjelaskan
satu sampel wakaf uang yang dilakukan oleh El-Hac Sulayman El-
Hac, di mana beliau mewakafkan sebanyak 70.000 dirham perak yang
dibuat pada tahun 1513. El-Hac mewakafkan sebanyak 30.000 dirham
untuk digunakan untuk pembangunan sekolah dan sisanya sebanyak
40.000 dirham dijadikan modal untuk diinvestasikan yaitu dengan cara
dipinjamkan kepada pihak yang tertarik dengan pengembalian
keuntungan 10 persen per tahun atas kontrak murabahah.Hasil
keuntungan yang diperoleh dibelanjakan untuk hal yang ditetapkan
yaitu: 44

a. 3 dirham gaji guru sekolah

b. 1 dirham kepada pembantunya

c. 1 dirham kepada orang yang membaca al-Quran

d. 2 dirham kepada nazir wakaf.

PERANAN WAKAF DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI


DAN APLIKASINYA DI MALAYSIA

Harta wakaf dikembangkan dengan berbagai proyek yang dapat


mendatangkan manfaat ekonomi kepada umat Islam secara langsung
maupun tidak langsung. Hasil sewa bangunan wakaf dan lain-lain
proyek wakaf akan didistribusikan untuk kesejahteraan dan
kepentingan umat Islam. Misalnya, seperti memberi bantuan kepada
orang yang berada dalam asnaf- asnaf zakat; bantuan karena
konstruksi, manajemen dan mengimarahkan masjid, surau, madrasah,
klinik, rumah sakit dan lain-lain; bantuan kepada orang yang ditimpa
bencana alam, kecelakaan, perawatan medis, anak- anak yatim, orang
yang dalam tahanan; bantuan pendidikan, meningkatkan syiar Islam
dan bantuan untuk mengembangkan negara dan lain-lain yang terkait
dengan kepentingan dan kesejahteraan umat Islam.

Peran Wakaf dalam Penyediaan Pendidikan

Peran yang dimainkan oleh lembaga wakaf dalam menyediakan


pendidikan memang sangat banyak. Pendidikan adalah penting bagi
pengembangan sumber daya manusia. Bahkan ahli ekonomi telah
membuktikan bahwa pendidikan adalah faktor penting dalam
mencapai pertumbuhan ekonomi setelah Perang Dunia II. Pendidikan
penting untuk mengembangkan pengetahuan masyarakat dan
seterusnya mempengaruhi proses pembangunan negara. 50 Dalam
laporan oleh Bank Dunia menjelaskan bahwa pendidikan memiliki
hubungan yang kuat dengan pertumbuhan ekonomi. Di negara-negara
sedang berkembang misalnya, ditemukan bahwa di Afrika bagi petani
yang pernah mendapat pendidikan meskipun pendidikan tingkat
rendah selama empat tahun mampu memproduksi hasil pertanian yang
tinggi dibandingkan petani yang tidak pernah ke sekolah.
Di Malaysia, berdasarkan fakta yang ada, kontribusi wakaf dalam
menyediakan pendidikan bagi umat Islam sangat banyak
sekali. Lembaga wakaf pendidikan di Malaysia dimulai dengan
lembaga pendidikan pondok, diikuti sistem pengajian madrasah atau
sekolah aliran Arab dan berikutnya setelah merdeka pemerintah
mengambil alih lembaga pendidikan wakaf ini untuk dikelola menurut
ajaran aliran perdana. Ulasan oleh Ahmad Zaki Hj Abd Latiff et
al menemukan bahwa pada masa kini lembaga pendidikan wakaf di
Malaysia adalah terdiri dari Sekolah Agama Rakyat (SAR), Sekolah
Agama Negeri (SAN), madrasah dan pondok. Sampai tahun 2005
diperkirakan ada sebanyak 174 buah lembaga wakaf pendidikan di
Malaysia.

Perana Wakaf dalam Menyediakan Fasilitas Kesehatan


Sebagaimana yang telah dibahas, kesehatan adalah satu petunjuk
kepada pembangunan ekonomi maka fasilitas untuk mendapatkan
layanan kesehatan oleh rakyat sangat penting. Dalam konteks
ini , bahkan di Malaysia ada rumah sakit dan klinik yang disediakan
oleh pemerintah dan swasta , lembaga wakaf dilihat turut berperan
dalam menyediakan kesehatan dengan biaya yang murah kepada
masyarakat.
Di Johor sebagai contohnya, Johor Corporation melalui Masjid An-
Nur Kotaraya dan dengan kerjasama Majlis Agama Islam Johor
(MAIJ), telah mendirikan Klinik Waqaf An-Nur, yaitu sebuah pusat
kesehatan yang berbasis konsep wakaf. Johor Corporation telah
mewakafkan Lot 85,86 dan 87 lantai 3 Plaza Kotaraya berdekatan
Masjid An-Nur Johor Bahru sebagai situs klinik dengan biaya
pembangunan keseluruhan sebesar Rp 425,160.20. 58
Jaringan Klinik Waqaf An-Nur ini ada sebanyak 8 buah jaringan yang
mana empat buah klinik tersebut ada di Johor, sebuah di Negeri
Sembilan, 2 buah di Selangor dan sebuah di Sarawak. Selain itu ada
sebuah Rumah Sakit Waqaf An-Nur yang beroperasi di Johor. Semua
jaringan Klinik Waqaf An-Nur ini juga menyediakan layanan dialisis
dengan harga subsidi. 59

Peran Wakaf dalam Menggerakkan Kegiatan Ekonomi

Wakaf berperan juga menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat


melalui penyediaan pusat dan tempat usaha. Dengan adanya pusat dan
tempat usaha yang dikembangkan hasil dana wakaf atau di atas tanah
wakaf, ia menambahkan potensi untuk melakukan kegiatan ekonomi
dalam kalangan masyarakat.
Konstruksi kompleks dan bangunan bisnis di atas tanah wakaf atau
menggunakan dana dari saham wakaf telah dilaksanakan di beberapa
negara seperti di Kedah, Johor, Selangor, Wilayah Persekutuan dan
Penang. Di Selangor, tempat wakaf 5 unit dibeli di Kota Bukit
Puchong menggunakan sumber dari Dana Saham Wakaf Selangor
sebesar RM 1.05 juta. 61 Premis bisnis ini disewakan dan ianya
memberi pengembalian pendapatan kepada Majlis Agama Islam
Selangor untuk dimasukkan ke dalam pendapatan hasil wakaf.

Peran Wakaf dalam Menyediakan Tempat peribadahan

Masjid dan madrasah merupakan tempat di mana kegiatan ibadah,


menuntut ilmu serta pengisian rohani dapat dilakukan. Dengan adanya
masyarakat yang mewakafkan tanah atau uang untuk pembangunan
masjid, maka secara langsung umat Islam dapat beribadah dan
mengembangkan rohani mereka. Pembangunan ekonomi
memperhitungkan kesejahteraan hidup dan kualitas hidup
manusia. Kesejahteraan jiwa dan ketenangan hati adalah diperoleh
melalui hubungan erat manusia dan Pencipta. Di Malaysia ada banyak
masjid yang diwakafkan.
Di Selangor, Masjid Tengku Kelana Jaya Petra, Taman Kota
Kelana Jaya telah dibangun melalui Dana Saham Wakaf Selangor
sepenuhnya sebesar Rp 8 juta. Masjid An-Nur, Desa Kunci Air Buang,
Tanjung Karang telah dibangun kembali menggunakan bagian dari
Saham Wakaf Selangor sebesar Rp 350 ribu.

Peran Wakaf dalam Memajukan Sektor Pertanian

Wakaf turut dilihat berperan menggerakkan sektor pertanian


negara. Di Johor, Kerajaan Negeri Johor melalui persetujuan Majelis
Pemerintah tagihan. 1342/94 tertanggal 28 September 1994
(wakaf irshod ) telah mewakafkan tanah seluas 3900 ekar di
Mersing. Ladang Wakaf Johor ini dikembangkan menggunakan dana
dari saham wakaf dan ia merupakan proyek kolaborasi antara Dewan
Agama Islam Negeri Johor (MAIJ) dan Organisasi Petani Negeri Johor
(PPNJ) untuk mengusahakan peternakan tersebut dengan tanaman
sawit dan diharapkan akan memperoleh hasil pada tahun 2010.

Peran Wakaf dalam Menangani Kebajikan Anak Yatim


Islam sangat menjaga kebajikan anak yatim karena kondisi mereka
yang tidak adanya tua akan menyebabkan mereka tidak dapat
menjalani kehidupan yang sempurna dan mungkin akan
mengakibatkan mereka tidak mendapat pendidikan, makanan, tempat
tinggal dan sebagainya.
Peranan wakaf dalam menjaga kebajikan anak yatim dapat dilihat di
Johor, di mana saham wakaf yang diperoleh digunakan untuk memberi
bantuan keuangan kepada sekolah-sekolah agama negeri Johor dan
rumah anak-anak yatim serta bantuan-bantuan lain kepada mereka
yang membutuhkan.

Peran Wakaf dalam Menangani Kemiskinan

Wakaf dapat menangani kemiskinan dengan pembangunan rumah


sakit untuk orang miskin, pembangunan sekolah, pembangunan
universitas, pembangunan pusat-pusat pelatihan dan keterampilan serta
pembangunan perumahan untuk masyarakat miskin. Jadi dengan
menciptakan sekolah, universitas, perguruan tinggi serta pusat
pelatihan dan keterampilan, wakaf akan membantu masyarakat miskin
mendapatkan pendidikan gratis atau dengan biaya rendah.
Orang yang buta huruf atau tidak memiliki keterampilan memiliki
kesempatan yang rendah untuk memperoleh pekerjaan. Efeknya
mereka akan terus berada dalam kemiskinan. Praktek wakaf
pendidikan terdapat dalam berbagai bentuk dan sifat, harta yang telah
diwakafkan oleh pewakaf yaitu wakaf asrama siswa, wakaf bangunan,
buku, meja dan lain-lain.

Peran Pemerintah vs Lembaga Wakaf di Malaysia

Lembaga wakaf dan Pemerintah Malaysia bersama-sama saling


berperan dalam proses pembangunan ekonomi negara. Tanggung
jawab penyediaan pendidikan, kesehatan dan penghapusan kemiskinan
yang menjadi tanggung jawab pemerintah turut sama dipikul oleh
lembaga wakaf sebagaimana yang telah dibahas di atas. Namun
dengan kendala keuangan yang ada dalam lembaga wakaf di Malaysia,
proses pemanfaatan harta-harta wakaf ini turut sama mendapat bantuan
pemerintah. Ini karena Dewan Agama Islam Negeri sebagai pemegang
amanah manajer wakaf tidak memiliki sumber keuangan yang
memadai untuk mengembangkan harta -harta wakaf yang telah
diwakafkan oleh masyarakat Muslim. Pemerintah telah membantu
mengembangkan harta-harta wakaf tersebut dengan memberikan
alokasi melalui anggaran RMK9 untuk mengembangkan proyek-
proyek yang telah diidentifikasi
ANALISIS PERANAN WAKAF DALAM PEMBANGUNAN
EKONOMI UMAT ISLAM DAN APLIKASINYA DI MALAYSIA

 Manajemen dan administrasi wakaf negara Malaysia


diletakkan di bawah Dewan Agama Islam setiap negara dan
Dewan Agama Islam negeri merupakan pemegang tunggal
kepada semua harta wakaf di Malaysia. Hal ini ditetapkan
melalui hukum bagi setiap negara. Misalnya di Selangor,
Seksyen 89, Enakmen Administrasi Agama Islam (Negeri
Selangor) 2003 menyatakan 'Dewan menjadi pengawas tunggal
wakaf, nazar dan amanah.
 Peran Wakaf dalam Menyediakan Tempat peribadahan
Masjid dan madrasah merupakan tempat di mana kegiatan
ibadah, menuntut ilmu serta pengisian rohani dapat dilakukan.
Dengan adanya masyarakat yang mewakafkan tanah atau uang
untuk pembangunan masjid, maka secara langsung umat Islam
dapat beribadah dan mengembangkan rohani mereka.
Pembangunan ekonomi memperhitungkan kesejahteraan hidup
dan kualitas hidup manusia. Kesejahteraan jiwa dan
ketenangan hati adalah diperoleh melalui hubungan erat
manusia dan Pencipta. Di Malaysia ada banyak masjid yang
diwakafkan.
 Lembaga wakaf dan Pemerintah Malaysia bersama-sama
saling berperan dalam proses pembangunan ekonomi negara.
Tanggung jawab penyediaan pendidikan, kesehatan dan
penghapusan kemiskinan yang menjadi tanggung jawab
pemerintah turut sama dipikul oleh lembaga wakaf
sebagaimana yang telah dibahas di atas.
 Peran wakaf dalam menjaga kebajikan anak yatim dapat dilihat
di Johor, di mana saham wakaf yang diperoleh digunakan
untuk memberi bantuan keuangan kepada sekolah-sekolah
agama negeri Johor dan rumah anak-anak yatim serta bantuan-
bantuan lain kepada mereka yang memerlukan.75

Jadwal 1: Angka Tunjuk Pembangunan Manusia Negara Malaysia


Berbanding
Jadual 2: Projek Pembangunan Wakaf di Bawah Rancangan Malaysia
ke-9

SILING
PERUNTUK
BIL NAMA PROJEK AN
(RM) JUTA
Pembinaan Unit Kediaman Kod Sederhana
Rendah di Atas
Lot 30, Kg Makam (Wakaf Haji Kassim),
1 Georgetown, 40.0
Pulau Pinang
Pembinaan Kompleks Pendidikan Al-Mashoor
Lot PT 146
2 37.0
Mukim G, Balik Pulau, Pulau Pinang
Pembinaan Unit Kediaman Kos Sederhana
Rendah di
Atas Lot 1093 & 1094, Wakaf Masjid Sg
3 Nibong, Pulau 13.0
Pinang
Pembinaan Ruang Niaga di Atas Lot 85-94,
Mukim Ulu
4 1.5
Kinta,Tambun, Perak
Pembinaan Asrama Anak Yatim Di Atas Lot
124, Mukim
5 2.0
Derga, Kota Star, Kedah
Pembinaan Kompleks Wakaf di Atas Lot PT
45531
6 12.0
Seksyen 9, Kajang, Hulu Langat, Selangor
Pembinaan Hotel Wakaf Majlis Agama Islam
Melaka
di Atas Lot 2166 & 2167, Tg Kling, Melaka
7 Tengah, 18.0
Melaka
Pembinaan Hotel Wakaf dan Baitul Hilal di
Atas Tanah
8 Wakaf Lot 4506 & 2383, Teluk Kemang, Port 18.0
Dickson,
Negeri Sembilan
Pembinaan Pusat Kegiatan Saudara Baru,
Seremban,
9 2.0
Negeri Sembilan
Pembinaan Rumah Perlindungan Wanita di
Tanah Wakaf
10 3.0
Lot 2537, Johor Bahru, Johor
Pembinaan Kompleks Fakir Miskin Segamat di
Atas Lot
11 3.0
1928 & 1929, Segamat, Johor
Pembinaan Ruang Niaga dan Pusat Dialisis di
Atas Lot
12 3.0
PTD 29739, Batu Pahat, Johor
Pembinaan Hotel Wakaf di Atas Lot 1829 &
262,
13 Tanah Wakaf Masjid Zainal Abidin, Kuala
Terengganu, 20.0
Terengganu

7
7 145
http://www.ywm.org.my/index.php/wakaf-tunai-malaysia/, 20 Ogos
2009.
Jurnal Syariah, Jil. 17, Bil. 1 (2009) 113-152

SILING
PERUNTUK
BIL NAMA PROJEK AN
(RM) JUTA
Pembinaan Rumah Anak-Anak Yatim Darul
Puteri Di
14 Tanah Wakaf Jalan Raja Dewa, Telipot, Kota 0.5
Bharu
15 Pembinaan Hotel Wakaf Di Kota Bharu, 5.5
Kelantan
16 Pembinaan Kompleks Islam Kuching di Atas 10.0
Lot 127, Seksyen 8, Kuching, Sarawak
4.5
17 Entiti Wakaf Kebangsaan Sumbangan Modal
1.5
18 Gerakan Pemantapan Baitumal Kebangsaan
0.5
19 Pembangunan Sistem e-Wakaf & Kajian
Perwakafan
18.
Pembinaan Hotel Wakaf di Atas Tanah 0
Lot
20 2436,2450,2451,2452 & 2453, Daerah Larut &
Matang, Taiping, Perak 4.0
21 Pembinaan Rumah Kedai di Atas Lot 685,
Mukim Utan Aji, Kangar, Perlis 10.
22 Penyusunan Semula Masyarakat Di Kawasan 0
Tanah Wakaf Kg Makam, Georgetown, Pulau
Pinang
23 Pembinaan Kedai Pejabat di Atas Lot 319, 10.
Mukim Kota Star, Alor Setar, Kedah 0
Pembinaan Asrama Pelajar-Pelajar Bagi Daerah
Besut
24 Di Atas Tanah Wakaf Lot 2654, Mukim Kg 4.0
Raja, Besut, Terengganu
JUMLAH 241.0

Sumber: http://119.110.108.126/ebayanat/, 3 Jun


DAFTAR PUSTAKA

http://repository.um.edu.my/4633/1/perananwakaf.pdf

Anda mungkin juga menyukai