PEMBAHASAN
Mayora Indah telah menghasilkan berbagai produk berkualitas yang saat ini
Asia Tenggara (Marie Roma, Slai O’lai, Better, Danisa dan Sari Gandum),
Permen yang menjadi salah satu pelopor permen kopi dan menjadi merek
permen nomor 1 di dunia (Kopiko, Kis, dan Tamarin), Wafer & Chocolate
yang menjadi pelopor hadirnya wafer roll dan coklat pasta dengan kualitas
Mayora Nutrition (Energen Oat Milk), Bubur (Super BUbur), Mie Instan
9
10
(Mie Gelas), Minuman (Vitazone, Teh Pucuk Harum & Kopiko 78°C) dan
perusahaan dan entitas anak tahun 2004 tercatat sebanyak 4.650 orang, kini
Perusahaan.
dihasilkan oleh PT. Mayora Indah. Industri barang konsumsi seperti biskuit,
kopi, cereal dan sejenisnya yang diproduksi oleh PT. Mayora Indah
maupun krisis energi yang terjadi. Bahkan dari tahun ke tahun devisa negara
2. Kelemahan (Weakness)
Kondisi perekonomian Indonesia tahun 2013 tidak terlepas dari pengaruh
Sementara itu, defisit transaksi berjalan juga dipengaruhi impor yang masih
cukup kuat yang terkait juga dengan permasalahan struktural yang telah
dimana terjadi aliran modal asing yang keluar cukup signifikan dari pasar
keuangan domestik. Selain itu, keluarnya aliran modal asing dari Indonesia
juga dipicu oleh persepsi negatif investor asing terhadap tekanan inflasi yang
sempat tinggi paska kenaikan harga BBM bersubsidi dan defisit transaksi
12
berimbas pada nilai tukar rupiah yang bergerak dalam tren melemah.
subsidi dan kenaikan harga pangan, yang tercatat mencapai 8,4%, jauh lebih
3. Kesempatan (Opportunity)
Beberapa tahun ke depan industri makanan dan minuman olahan masih
memiliki prospek yang sangat baik. Produk ini dikonsumsi oleh semua
pelosok-pelosok daerah. Dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa, Indonesia
4. Ancaman (Threats)
Pasar yang besar di industri makanan dan minuman olahan memunculkan
pesaing-pesaing baik yang masih baru ataupun juga pesaing yang memang
sudah lama baik lokal maupun dari produsen luar negeri. Selain itu, lemahnya
nilai tukar rupiah terhadap dolar berdampak pada peningkatan harga pokok
dibeberapa daerah dan kenaikan harga BBM memaksa pelaku usaha untuk
untuk tahun buku 2013 telah diaudit oleh auditor independen menggunakan
jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny yang
yang dilakukan berupa audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun
Hasil audit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny atas Laporan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
konsolidasian perusahaan dan entitas anak, serta kinerja keuangan dan arus
keuangan yang disajikan PT. Mayora Indah dan entitas anaknya telah
entitas anak adalah sebesar Rp6.430 milyar, sedangkan pada tahun 2012,
adalah sebesar Rp5.314 milyar. Sementara itu, jumlah Aset Tidak Lancar
2. Utang/Liabilitas
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2013 adalah sebesar Rp 2.677 milyar, sementara tahun 2012 Rp1.924 milyar.
3. Modal/Ekuitas
Sementara Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2013 adalah
produksi lainnya.
4. Pendapatan
Pendapatan Perusahaan selama tahun 2013 tercatat sebesar Rp12.018
negatif Rp1,6 milyar masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. Jumlah ini
Total Laba Komprehensif sebesar Rp1.009 milyar pada tahun 2013 dan
5. Beban
Jumlah Beban termasuk Beban Usaha, Beban Lain-Lain dan Beban Pajak
selama tahun 2013 adalah sebesar Rp1.908 milyar, sementara tahun 2012
a. Komposisi aset PT. Mayora Indah terdiri dari aset lancar 66,22%
b. Nilai aset terbesar PT. Mayora Indah adalah Aset Tetap 32,07%
d. Total ekuitas PT. Mayora Indah sebesar 40,10% dari total nilai
34,32%.
BEBAN USAHA
Beban Penjualan 10.62 8.84 7.53
Beban Umum dan Administrasi 2.84 2.48 1.99
Jumlah Beban Usaha 13.45 11.31 9.53
LABA USAHA 10.86 11.00 8.02
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Keuntungan Kurs Mata Uang bersih 2.57 0.30 -0.12
Penghasilan Bunga 0.21 0.18 0.08
Keuntungan Penjualan Aset Tetap 0.02 0.04 0.04
Penghasilan Sewa 0.02 0.02 0.03
Beban Bunga 2.14 2.13 1.31
Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah 0.27 0.39 0.29
Lain-lain bersih 0.01 0.10 0.18
Penghasilan Beban Lain-lain Bersih 0.43 -1.87 -1.39
LABA SEBELUM PAJAK 11.28 9.13 6.63
dimana pada tahun 2012 proporsi laba sebesar 22,32% dan tahun 2011
sebesar 17,54%. Hal ini didorong oleh tren peningkatan penjualan yang
b. Beban pokok penjualan pada tahun 2013 sebesar 75,69% dari penjualan,
tahun 2012 dan 82,46% tahun 2011). Hal ini tentunya baik bagi
peningkatan penjualan.
d. Proporsi laba bersih terhadap penjualan pada tahun 2013 sebesar 8,43%,
naik dibandingkan 2 tahun sebelumnya yaitu 7,08% pada 2012 dan 5,11%
tahun 2011.
disajikan oleh perusahaan, akan dilakukan penilaian atas rasio dan model
1. Rasio Likuiditas
Analisis rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan
TAHUN Rata-rata
RASIO
2011 Δ2011-2012 2012 Δ2012-2013 2013 Industri 2013
Rasio Lancar 2,22 0,54 2,76 -0,36 2,40 1,46
Rasio Cepat 1,49 0,49 1,98 -0,12 1,86 1,15
Rasio Kas 0,18 0,52 0,70 0,00 0,70 0,40
Rasio
Perputaran Kas 4,20 -1,10 3,10 0,10 3,20 6,95
005
004
004
003
003 2011
002
2012
002
001 2013
001
000
Rasio Lancar Rasio Cepat Rasio Kas Rasio
Perputaran Kas
Rasio lancar dan rasio cepat perusahaan meningkat dari tahun 2011
seperti tabel dan grafik di atas. Rasio lancar pada tahun 2013 sebanyak 2,4
kali, menurun dibanding tahun 2012 yang sebanyak 2,76 kali. Hal ini
begitu, tingkat likuiditas PT. Mayora Indah masih sangat baik karena rasio
2. Rasio Solvabilitas
Laverage / solvency ratios adalah rasio yang menggabarkan kesangupan
TAHUN Rata-
RASIO Δ2012- rata
2011 Δ2011-2012 2012 2013 2013 Industri
Debt to Asset Ratio 0,63 0,00 0,63 -0,03 0,60 0,57
Debt to Equity
Ratio 1,72 -0,02 1,71 -0,21 1,49 1,16
Long Term Debt
to Equity Ratio 0,96 0,12 1,08 -0,27 0,81 0,50
002
002
2011
001
2012
001 2013
000
Debt to Asset Debt to Equity Long Term Debt
Ratio Ratio to Equity Ratio
menurun selama 3 tahun (2011 – 2013), debt to asset ratio stabil dari
tahun 2011 ke 2012 diangka 63% dan menurun pada tahun 2013 menjadi
di tahun 2013. Dan long term debt to equity ratio sempat meningkat dari
96% pada tahun 2011 menjadi 108% di tahun 2012, namun kembali turun
pada tahun 2013 menjadi 81%. Dari tabel dan grafik menunjukkan bahwa
22
proporsi pendanaan PT. Mayora Indah yang berasal dari utang masih
Rasio utang PT. Mayora Indah untuk periode tahun 2013 sedikit di
atas rata-rata industri, seperti ditunjukkan oleh tabel di atas. Meskipun hal
ini kurang baik, namun kami menganggap rasio utang perusahaan masih
hutangnya pada saat jatuh tempo karena memili kas dan setara kas yang
3. Rasio Aktivitas
Activity ratios atau rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan tingkat
TAHUN Rata-
RASIO rata
2011 Δ2011-2012 2012 Δ2012-2013 2013 Industri
Receivable
Turnover Ratio 3,36 1,76 5,12 (0,85) 4,27 7,00
Inventory
Turnover Ratio 7,07 (0,06) 7,01 1,24 8,25 5,39
Total Asset
Turnover Ratio 1,43 (0,17) 1,27 (0,03) 1,24 1,14
009
008
007
006
005 2011
004
2012
003
002 2013
001
000
Receivable Inventory Total Asset
Turnover Ratio Turnover Ratio Turnover Ratio
23
sebanyak 3,36 kali menjadi 5,12 kali ditahun 2012, namun menurun di
meskipun sempat turun tipis dari 7,07 kali di tahun 2011 menjadi 7,01 kali
di tahun 2012, namun segera naik 1,24 kali di tahun 2013 menjadi 8,25
kali. Sementara itu, rasio perputaran total aset justru konsisten mengalami
penurunan, meskipun sedikit dari 1,43 kali pada tahun 2011 menjadi 1,27
persediaan dan perputaran aset tetap perusahaan lebih baik daripada rata-
4. Profitabilitas
Probability ratios atau rasio profitabilitas dan rasio profitabilitas
TAHUN Rata-
RASIO Δ2011- Δ2012- rata
2011 2012 2012 2013 2013 Industri
Net Profit
Margin Ratio 5,11% 1,97% 7,08% 1,35% 8,43% 14,81%
ROI 7,33% 1,64% 8,97% 1,47% 10,44% 13,89%
ROE 19,94% 4,33% 24,27% 1,76% 26,03% 17,00%
24
030%
025%
020%
2011
015%
010% 2012
005% 2013
000%
Net Profit Margin ROI ROE
Ratio
ekuitas pemilik pun ikut meningkat seperti tertera dalam tabel grafik.
Rasio laba bersih meningkat dari 5,11% tahun 2011 menjadi 7,08% tahun
di tahun 2011 menjadi 8,97% tahun 2012 dan naik 1,47% di tahun 2013
Meskipun NPM dan ROI PT. Mayora Indah meningkat dari tahun
2012 dibandingkan tahun 2013, namun masih kurang baik karena masih di
Sedangkan rasio ROE sangat baik karena di atas rata-rata industri yaitu
17,00%
25
TAHUN
Komponen
2011 Δ2011-2012 2012 Δ2012-2013 2013
Penjualan 9.453 1.056 10.510 1.507 12.017
Bersih
Harga Pokok 7.795 369,55 8.165 931,16 9.096
Penjualan
Laba Bruto 1.658 687 2.345 576 2.921
pada tahun 2012 sebesar Rp8.165 milyar menjadi Rp9.096 milyar pada
tahun 2013.
Pada tahun 2013, PT. Mayora Indah membukukan laba bruto Rp2.921
meningkat, ditunjukkan juga pada ketiga pos seperti dalam grafik di atas.
Kas dan Setara Kas meningkat dari Rp325 milyar pada tahun 2011,
menjadi Rp1.339 milyar pada tahun 2012 dan Rp1.860 milyar pada
tahun 2013. Piutang usaha meningkat dari Rp1.673 milyar pada tahun
2011, menjadi Rp2.035 milyar pada tahun 2012 dan Rp2.796 milyar
Rp1.336 milyar, menjadi Rp1.498 milyar pada tahun 2012 dan Rp1.456
3500
3000 3114
2857
2500
2000 2038
Uang Muka
1500
1000 Aset Tetap
500 463
0 126 161
2011 2012 2013
27
tren meningkat, seperti pada pos aset tetap dimana nilainya pada tahun
2011 sebesar Rp2.038 milyar, terus meningkat pada tahun 2012 sebesar
angsur menurun dari tahun 2011 sebesar Rp463 milyar, menjadi Rp126
milyar ditahun 2012 dan dilanjutkan ditahun 2013 sebesar Rp161 milyar
c) Liabilitas
2000
1800 1824 1756
1718
1600 Utang Jk Pendek
1400
1200 Utang Usaha
1021 1083
1000
800 841 790 Pinjaman Bank Jk.
600 625 Panjang
525
400 383 383 447
Modal Saham
200
0
2011 2012 2013
ditunjukkan grafik di atas, naik dari Rp525 milyar ditahun 2011, menjadi
Rp625 milyar tahun 2012 dan Rp790 milyar pada tahun 2013. Sementara
itu, utang usaha sempat berkurang ditahun 2012 sebesar Rp841 milyar,
pada tahun 2013. Nilai modal ditempatkan dan modal disetor PT.
Mayora Indah meningkat dari Rp383 milyar menjadi Rp447 milyar pada
d) Laba Rugi
14000
12000 12017
10000 10510
9453 9096 Penjualan
8000 7795 8165
HPP
6000 Beban Usaha
4000 Laba Usaha
2000 1156 1304
757 1616
900 1189
0
2011 2012 2013
milyar dan terus meningkat ditahun 2012 menjadi Rp10.510 milyar dan
tahun 2013 tercatat sebesar Rp1.304 milyar, naik dari tahun sebelumnya
Berdasarkan laporan posisi keuangan common size PT. Mayora Indah, terjadi
peningkatan signifikan porsi kas dan setara kas tahun 2012 sebesar 11,2% dari
tahun sebelumnya karena adanya dana yang diterima dari hasil penerbitan
Obligasi IV Mayora Indah dan Sukuk Mudharabah II Mayora Indah Tahun 2012.
Sedangkan pada tahun 2013 terdapat kenaikan kas bersih sebesar Rp521 milyar
BEBAN USAHA
Beban Penjualan 10.62 8.84 7.53
Beban Umum dan Administrasi 2.84 2.48 1.99
Jumlah Beban Usaha 13.45 11.31 9.53
LABA USAHA 10.86 11.00 8.02
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Keuntungan Kurs Mata Uang bersih 2.57 0.30 -0.12
Penghasilan Bunga 0.21 0.18 0.08
Keuntungan Penjualan Aset Tetap 0.02 0.04 0.04
Penghasilan Sewa 0.02 0.02 0.03
Beban Bunga 2.14 2.13 1.31
Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah 0.27 0.39 0.29
Lain-lain bersih 0.01 0.10 0.18
Penghasilan Beban Lain-lain Bersih 0.43 -1.87 -1.39
LABA SEBELUM PAJAK 11.28 9.13 6.63
Berdasarkan laporan laba rugi common size pada tahun 2011, porsi laba
ditahun 2012 sebesar 7,08% dan 8,43% pada tahun 2013. Kemampuan
dapat diterima baik oleh pelanggan domestik juga di pasar luar negeri.
baku, namun perusahaan tetap dapat memperoleh laba yang berasal dari
persentase kepemilikan sekitar 67,07% dan sisanya 32,93% dimiliki oleh PT.
Unita Braninda yang dimiliki oleh keluarga Atmadja. PT. Mayora Indah
Nama Persentase
No Jenis Usaha Keterangan
Perusahaan Kepemilikan
1 PT. Sinar Pangan Penyewaan kantor 100% Lokasi di Medan
Barat dan gudang
2 PT. Sinar Pangan Penyewaan kantor 100% Lokasi di
Timur dan gudang Surabaya
3 PT. Torabika Pengolahan kopi 96,23% Lokasi di Jakarta
Eka Semesta dan sereal
4 PT. Kakao Mas Pengolahan coklat 96,00% Lokasi di
Gemilang Tangerang
5 Mayora Keuangan 100% Lokasi di Belanda
Nederland B.V
Jumlah aset entitas anak perusahaan sebelum eliminasi adalah sebagai
berikut:
Jumlah Aset
No Nama Perusahaan
2011 2012 2013
1 PT. Sinar Pangan Barat 21,689,358,218 21,211,801,983 21,393,930,080
2 PT. Sinar Pangan Timur 97,844,584,778 97,651,928,695 98,962,834,475
3 PT. Torabika Eka Semesta 2,621,597,803,141 3,031,179,405,485 3,751,529,415,407
4 PT. Kakao Mas Gemilang 630,967,686,493 634,938,826,642 582,128,176,002
5 Mayora Nederland B.V 334,478,900 364,453,327 477,813,003
Dari seluruh entitas anak, jumlah aset terbesar pada PT. Torabika Eka
Semesta yang bergerak dibidang pengolahan kopi dan sereal (Energen) yang
merupakan dua item produk yang merupakan andalan PT. Mayora Indah dan
penjualan kedua produk tersebut yang tebesar dari item produk mayora
lainnya.
Rp345 miliar.
Selain kas dari penjualan aset tetap, PT. Mayora pada tahun 2013
juga memperoleh dana kas yang berasal dari pendapatan bunga dari
sebesar Rp11,2 juta dan peningkatan uang muka pembelian aset tetap
Rp610 miliar.
yang berasal dari utang bank jangka pendek sebesar Rp790 miliar dan
sejumlah kas untuk pelunasan Utang Obligasi Mayora Indah III (tahun
2008) yang jatuh tempo tanggal 5 Juni 2013 senilai Rp100 miliar.
2008) pada saat jatuh temponya tanggal 5 Juni 2013 senilai Rp200
Dari data laporan keuangan PT. Mayora Indah tahun buku 2013 dan 2012,
berikut:
Selama periode dua tahun, jumlah modal kerja PT. Mayora tahun
2013 Indah naik 10,7% dari tahun sebelumnya. Demikian pula dengan
2012. Kemampuan modal kerja selama periode tahun 2012 dan 2013 tidak
Jumlah modal kerja bersih (net working capital) PT. Mayora Indah
persediaan dengan hari rata-rata piutang. Dari tabel di atas, siklus operasi
tahun 2013 adalah 150 hari, lebih lama dibandingkan siklus operasi tahun
keuangan yang baik dengan neraca keuangan dan perolehan laba yang
mengalami kenaikan sekitar 14,33% dari Rp10,5 triliun pada tahun 2012
37
menjadi Rp12,02 triliun pada tahun 2013. Perolehan laba perusahaan juga
produksi sebagai imbas pelemahan rupiah. Selain itu, pada tahun 2013
senilai Rp750 miliar dan Sukuk Mudharabah II bernilai Rp250 miliar, hal
ini juga bertujuan untuk menjaga rasio hutang perusahaan tetap sehat.
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan sukuk digunakan untuk
pengolahan biji coklat pada entitas anak PT. Kakao Mas Gemilang.
Per 31 Desember 2013, total aset PT. Mayora Indah adalah sebesar
Rp9,7 triliun, sedangkan total liabilitas sebesar Rp5,8 triliun. Hal ini
masih sangat baik yaitu 1,67 kali jumlah total aset. Tingkat likuiditas
perusahaan tahun 2013 adalah 2,4 kali, atau masih sangat likuid yang
artinya jumlah aset lancar masih cukup tersedia untuk memenuhi labilitas
jangka pendek.
38
dari pinjaman perbankan yang mencapai 74% dan yang berasal dari
2) Analisis Umum
PT. Mayora Indah, Tbk sebagai salah satu perusahaan pelopor di
2013, diantaranya:
1. Best Choice 2013 dari Men's Health dan Woman's Health, untuk Roma
Sari Gandum, sebagai produk makanan kemasan terbaik untuk pria dan
wanita.
2. Best Choice 2013 dari Men's Health dan Woman's Health, untuk
cereal.
biscuit.
6. Indonesia Most Favorite Youth Brand 2013 dari Marketeers & Mark
lainnya. Sumber dana atas investasi tersebut diantaranya berasal dari dana
yang diperoleh dari penerbitan Obligasi Mayora Indah tahun 2012, kas
Rp12 triliun. Sementara laba bersih PT. Mayora tercatat sebesar Rp1.014
miliar atau lebih tinggi Rp832 miliar dari proyeksi laba bersih tahun 2013
3.11 Prediksi/Proyeksi
Metode analisis Z-Score Altman digunakan untuk memprediksi
bangkrut.
Berikut ini data dan rasio keuangan PT. Mayora Indah selama 3 (tiga)
tahun 2011-2013:
41
a. Tahun 2011
b. Tahun 2012
Z-score = 1,2 (0,41) + 1,4 (0,30) + 3,3 (0,12) + 0,6 (2,97) + 1 (1,27)
= 0,492 + 0,420 + 0,396 + 1,782 + 1,27
= 4,36
c. Tahun 2013
Z-score = 1,2 (0,39) + 1,4 (0,34) + 3,3 (0,14) + 0,6 (4,0) + 1 (1,24)
= 0,468 + 0,476 + 0,462 + 2,40 + 1,24
= 5,046
tersebut, dapat dilihat bahwa PT. Mayora Indah memiliki skor di atas 2,99
42
untuk periode tahun 2011 sampai dengan 2013. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa PT. Mayora Indah memiliki keuangan yang sangat sehat atau tidak
menyebabkan kebangkrutan.