Anda di halaman 1dari 2

KONSEP ADVOKASI DALAM KESEHATAN

A. PENGERTIAN
Kurang berhasil atau kegagalan suatu program kesehatan, sering disebabkan oleh
karena kurang atau tidak adanya dukungan dari para pembuat keputusan, baik
ditingkat nasional ataupun lokal (provinsi, kabupaten atau kecamatan). Akibat kurang
adanya dukungan itu, antara lain rendahnya alokasi anggaran untuk program
kesehatan, kurangnya sarana dan prasarana, tidak adanya kebijakan yang
menguntungkan bagi kesehatan, dan sebagainya. Untuk memperoleh atau
meningkatkan dukungan atau komitmen dari para pembuat kebijakan, termasuk para
pejabat lintas sektoral diperlukan upaya yang disebut advokasi.
Advokasi secara harfiah berarti pembelaan, sokongan atau bantuan terhadap
seseorang yang mempunyai permasalahan. Istilah advokasi awalnya digunakan
dibidang hukum atau pengadilan. Seseorang yang tersangkut perkara atau pelanggaran
hukum, agar ia memperoleh keadilan yang sesungguhnya. Mengacu kepada istilah
advokasi dibidang hukum tersebut, maka advokasi dalam kesehatan diartikan upaya
untuk memperoleh pembelaan, bantuan, atau dukungan terhadap program kesehatan.
Menurut Webster encyclopedia advokasi adalah act of pleading for supporting
or recommending active espousal atau tindakan pembelaan, dukungan, atau
rekomendasi : dukungan aktif.
Menurut Johns Hopkins (1990) advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi
kebijakan public melalui bermacam macam bentuk komunikasi persuasif. Dari
beberapa catatan tersebut dapat disimpulkan secara ringkas. Bahwa advokasi adalah
upaya atau proses untuk memperoleh komitmen, yang dilakukan secara persuasif
dengan menggunakan informasi yang akurat dan tepat.
Istilah advokasi dibidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan
masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984, sebagai salah satu strategi
global pendidikan atau promosi kesehatan. WHO merumuskan, bahwa dalam
mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secara efektif menggunakan 3 strategi
pokok, yakni : a. Advokasi, b. Dukungan sosial dan c. Pemberdayaan masyarakat
B. PRINSIP DASAR ADVOKASI
Uraian diatas menunjukkan bahwa advokasi mempunyai dimensi yang sangat
luas dan komprehensif sekali. Advokasi bukan sekadar melakukan lobi lobi
politik, tetapi mencakup kegiatan persuasif, memberikan semangat, dan
bahkan sampai memberikan pressure atau tekanan kepada para pimpinan
institusi. Advokasi tidak hanya dilakukan oleh individu, tetapi juga oleh
kelompok atau organisasi, maupun maasyarakat. Tujuan utama advokasi
adalah untuk mendorong dikeluarkannya kebijakan kebijakan public oleh para
pejabat publik sehingga dapat menyokong atau menguntungkan kesehatan.
Misalnya, keluarnya peraturan daerah tentang menjaga kebersihan kota, yang
memuat tentang peraturan peraturan dan sanksi sanksi apabila warga kota
melanggar peraturam daerah tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa advokasi adalah
kombinasi antara pendekatan atau kegiatan individu dan sosial, untuk
memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan
adanya system yang mendukung terhadap suatu program atau kegiatan. Untuk
mencapai tujuan advokasi ini, dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan
atau pendekatan. Untuk melakukan kegiatan advokasi yang efektif memerluka
argument yang kuat. Oleh sebab itu, prinsip prinsip advokasi ini akan
membahas tentang tujuan, kegiatan, dan argumentasi argumentasi advokasi.
Dari batasan advokasi tersebut, secara inklusif terkandung tujuan
tujuan advokasi, yakni : Political commitment, policy support, social
acceptance dan system support.
a. Komitmen politik (Political Commitment)
Komitmen para pembuat keputusan atau penentu kebijakan ditingkat dan
disektor manapun terhadap permasalahan kesehatan dan upaya pemecahan
permasalahan tersebut. Pembangunan nasional tidak terlepas dari pengaruh
kekuasaan politik yang sedang berjalan. Oleh sebab itu, pembangunan
disektor kesehatan juga tidak terlepas dari kondisi dan situasi politik pada
saat ini. Baik kekuasaan eksekutif maupun legislatife dinegara manapun,
ditentukan oleh proses politik utamanya hasil pemilihan umum pada waktu
yang lampau.

Anda mungkin juga menyukai