PENGELOLAAN INSTRUMEN
Disusun untuk memenuhi tugas Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan
DOSEN: Rena Oki Lestari, SST.,M.Keb
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Anggresia Handriani 2018.A.09.0748
Anisa Srisusanti 2018.A.09.0749
Desi Larasanty 2018.A.09.0752
Indah Pramudya W 2018.A.09.0760
Sylvia Brigida 2018.A.09.0778
Tanti Furnama Sari 2018.A.09.0779
Tesa Aprilia Monica 2018.A.09.0780
Tiara Blessenzeqi 2018.A.09.0781
Tutik Darmaningsih 2018.A.09.0783
Vingky Wulandari 2018.A.09.0784
Pertama-tama Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas rahmat dan pertolongan-Nya yang telah memberikan kemudahan pada kami
sehingga penyusunan makalah ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan.
Makalah ini kami susun dengan maksud menambah informasi dan pengetahuan kita
semua mengenai Pengelolaan Instrumen.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2.3. Pemeliharaan Peralatan
1. Pemeliharaan terencana
a. Pemeliharaan Preventif
b. Pemeliharaan Korektif
6
penggantian suku cadang. Pemeliharaan korektif dimaksudkan untuk
mengembalikan kondisi peralatan yang rusak ke kondisi siap operasional dan laik
pakai dapat difungsikan dengan baik.
2.2.5.Aspek Pemeliharaan
Agar pemeliharaan peralatan kesehatan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya,
maka unit kerja pemeliharaan peralatan Rumah Sakit, perlu dilengkapi dengan aspek-
aspek pemeliharaan yang berkaitan dan memadai meliputi, sumber daya manusia yaitu
teknis, fasilitas dan peralatan kerja, alat pensterilan alat, dokumen pemeliharaan, suku
cadang dan bahan pemeliharaan. Aspek-aspek pemeliharaan ini umumnya memerlukan
pembiayaan.
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada,
sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang
dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling
tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992). Jika sterilisasi berlangsung sempurna,
maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikrobia
akan diluluhkan.
Ketika melakukan sterilisasi, baik itu ruangan atau alat yang digunakan harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut ini:
7
1. Desinfektan yang digunakan untuk sterilisasi haruslah merupakan bahan yang
ramah lingkungan.
4. Semua yang telah disterilkan harus aman dari mikroorganisme yang masih
hidup.
1.Pemanasan Kering
Sterilisasi yang dilakukan dengan pemanasan secara kering. Jika temperature yang
digunakan kurang tinggi, cara ini cenderung kurang efektif. Sterilisasi dengan
pemanasan kering ini akan efektif jika temperature yang digunakan mencapai 160
derajat celcius sampai dengan 180 derajat celcius. Sterilisasi menggunakan sistem
pemanasan kering tidak dianjurkan untuk peralatan seperti atau gunting. Hal ini
dikarenakan bisa mempengaruhi ketajaman dari alat tersebut.
2.Radiasi
Suhu pada saat air mendidih adalah 100 derajat celcius, dimana suhu tersebut dapat
membunuh beberapa organisme berspora dalam waktu 10 menit saja. Benda yang akan
disterilkan dengan metode ini ditaruh diatas air mendidih, namun tidak mengenai air
secara langsung.
Metode sterilisasi ini dilakukan dengan terputus-putus, dimana benda yang disterilkan
tidak hanya dalam sekali proses selesai.
5.Pembakaran langsung
Metode sterilisasi ini dilakukan dengan membakar benda yang akan disterilkan secara
langsung.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Peralatan kesehatan perlu dan harus dilakukan pemeliharaan agar kondisi
maupun fungsi peralatan kesehatan tetap dalam keadaan baik dan dapat mendukung
pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun institusi kesehatan lainnya. Dalam
melakukan pemeliharaan yang baik dan benar terdapat prosedur atau cara yang sesuai
dengan peraturan yang telah dibuat pada Undang-Undang, dan tidak sembarang orang
dapat melakukan proses pemeliharaan alat kesehatan tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
10